Anda di halaman 1dari 16

BAB V

MANAJEMEN PERUSAHAAN
5.1 Bentuk Perusahaan
Pra-rancangan pabrik biobutanol direncanakan dalam bentuk
Perseroan Terbatas (PT). PT adalah usaha yang berdasar hukum didirikan
dari perkumpulan modal, melalui suatu perjanjian, dan menjalankan usaha.
Seluruh modal dasar dibagi dengan saham sesuai Undang-undang nomor 40
tahun 2007.
Perseroan Terbatas menurut UU nomor 40 tahun 2007 memiliki ciri-
ciri:
1. Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta
notaris.
2. Setiap pendiri Perseoran wajib mengambil bagian saham pada saat
Perseroan didirikan.
3. Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal
diterbitkannya Keputusan Mentri mengenai pengesahan badan
hukum Perseroan.
4. Saat pemegang saham menjadi kurang dari 2 (dua) orang, dalam
jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan, pemegang saham yang
bersangkutan wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada prang
lain atau perseroan mengeluarkan saham baru kepada orang lain.
5. Pemegang saham Perseroan tiak bertanggung jawab secara pribadi
atas perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak
bertanggung jawab atas kerugian Perseroan melebihi saham yang
dimiliki.
6. Organ Perseroran adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi,
dan Dewan Komisaris,

1
Beberapa aspek dijadikan sebagai pertimbangan dalam memilih
bentuk perusahaan berupa Perseroan Terbatas adalah:
1. Modal mudah didapatkan
Modal didapatkan dengan cara dibagi dalam saham-saham
sehingga orang dapat berpartisipasi dengan menginvestasikan
modal dalam jumlah kecil dan tidak menghalangi pemasukan
modal berjumlah besar sehingga fleksibel di pasar modal dan
efektif dalam pengumpulan modal maupun memperoleh tambahan
modal untuk keperluan memperluas usaha.
2. Pembagian tanggung jawab jelas
Pengurus dan pemilik perusahaan mempunyai tanggung jawab
yang berbeda. Pemilik dari perusahaan adalah orang yang
mempunyai saham, sementara pengurus perusahaan adalah direksi
beserta karyawan. Oleh karena itu gangguan dan ancaman dari luar
perusahaan dapat dihindari dan diantisipasi.
3. Kelangsungan hidup perusahaan tidak bergantung pada pemegang
saham karena pemegang saham dapat berganti pemiliknya.
4. Manajemen perusahaan dapat dibuat lebih efisien
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Manajemen
perusahaan memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal
secara efisien. Pemegang saham dapat memilih kandidat untuk
menjadi dewan komisaris. Dewan direksi harus memiliki
kemampuan serta pengalaman untuk menjalankan perusahaan.
5. Kekayaan dari perseroan dimiliki tersendiri dan terpisah dari
kekayaan pribadi dari para pemegang saham
Struktur organisasi diilustrasikan dalam gambar 5.1 sebagai berikut:

2
Proses Kasi

Pengendalian Kasi

Produksi
Kasi Laboratorium
MANAJER

Kasi Safety dan Lingkungan


SEKRETARIS

Kasi Pemeliharaan
Teknik
KaBag TEKNIK DAN PRODUKSIKaBag

Utilitas Kasi

KasiAdministrasi Keuangan

Keuangan Kasi
KARYAWAN
KaBag
Keuangan
GENERAL MANAGER

Gambar 5.2 Struktur organisasi


Pembelian Kasi

Kasi Personalia

Kasi Hunas
Umum
KaBag
STAFF AHLI

KEUANGAN

Kasi Keamanan
MANAJER
DAN UMUM

Kasi Pemasaran
KaBag

3
Pemasaran

Kasi Penjualan
5.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas
5.2.1 Struktur Organisasi Perusahaan
Kelangsungan dan kemajuan sebuah perusahaan dapat didukung
oleh adanya struktur organisasi yang dirancang dengan baik. Sebuah
struktur dari organisasi mempengaruhi jalannya komunikasi dalam
perusahaan agar kerjasama antar karyawan dapat tercapai dengan baik.
Hal-hal yang diperhatikan saat menyusun sistem organisasi:
 Tujuan perusahaan harus dirumuskan secara gamblang.
 Setiap orang dalam organisasi harus memahami dan menerima
tujuan perusahaan.
 Visi dan misi perusahaan harus disosialisasikan, diketahui, dan
dipahami dengan jelas.
 Persatuan arah
 Persatuan perintah
 Hak serta kewajiban yang seimbang
 Adanya job description atau pembagian tugas kerja
 Adanya penyelarasan pembagian tugas.
 Jaminan jabatan (unity of tenur)
 Adanya sistem pengontrolan atas pekerjaan yang dilaksanakan
Berdasar pada prinsip-prinsip tersebut, sistem Line and Staff
adalah bentuk strukur yang digunakan karena garis wewenang
sederhana dan praktis. Semua urusan yang berkaitan dengan
perusahaan diputuskan oleh dewan komisaris dan dewan direksi.
Seorang karyawan dalam mengerjakan tugasnya bertanggung jawab
kepada atasannya saja.
Menurut Zamani (1998), oganisasi kerja dibagi dalam dua
kelompok dengan dasar sistem garis dan staff, artinya:
1. Selaku garis, artinya anggota organisasi mengerjakan tugas
pokok organisasi untuk mencapai tujuan.
2. Selaku staff, artinya anggota organisasi mengerjakan bagian
tugas sesuai dengan keahlian masing-masing. Tujuannya agar
staff dapat memberikan masukan untuk unit operasional.
Sistem organisasi perusahaan line and staff mempunyai
kebaikan sebagai berikut :
 Antar kelompok dibagi tugas masing-masing secara jelas
yakni yang mengerjakan tugas utama dan yang mengerjakan
tugas penunjang.

4
 Anggota organisasi yang memiliki kemampuan atau bakat
bisa dikembangkan jadi seorang spesialis.
 Lebih mudah melakukann koordinasi pada tiap kelompok
kerja .
Manfaat dibuatnya struktur organisasi yaitu:
 Tugas pokok dan tanggung jawab dibagi dan dijelaskan
secara tepat pada tiap orang yang berpartisipasi dalam proses.
 Tenaga kerja ditempatkan di lokasi yang cocok.
 Manajemen perusahaan diawasi, dievaluasi, dan
dikembangkan secara lebih tepat guna.
 Kegiatan untuk pengembangan manajemen perusahaan dapat
disusun.
 Training dan tutorial yang diperlukan untuk anggota
organisasi dapat dilakukan.
 Pengaturan kembali cara kerja bila terbukti kurang lancar.
5.2.2 Deskripsi Tugas
 Pemegang Saham
Pemegang saham adalah perkumpulan pemilik dari modal
digunakan untuk mendirikan pabrik. Pemegang saham ini
merupakan pemilik perusahaan berdasarkan jumlah kepemilikan
sahamnya. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan
kekuasaan tertinggi pada perusahaan. Pelaksanaan RUPS dilakukan
setahun sekali. Berdasarkan pada UU no 40 tahun 2007, para
pemilik saham berwenang pada RUPS:
1. Melantik, mengganti dan melengserkan Dewan Komisaris
2. Melantik, mengganti dan melengserkan General Manager.
3. Dalam forum RUPS, pemilik saham memiliki hak untuk
mendapatkan keterangan tentang Perseroan dari General
Manager dan/atau Dewan Komisaris,
4. Mengesahkan rencana kerja, laporan tahunan dan pemakaian
laba bersih termasuk menentukan jumlah dari penyisihan untuk
cadangan perusahaan, yang kemudian sisa laba bersih akan
dibagikan kepada pemegang saham (dividen).
 General Manager
General manager adalah pimpinan yang paling tinggi di
perusahaan dan memiliki tanggung jawab sepenuhnya pada
kemajuan perusahaan. General manager memiliki kewajiban
5
kepada Dewan Komisaris perihal pengambilan keputusan dan
kebijakan sebagai pimpinan perusahaan. General manager
memiliki bawahan manajer Teknik dan Produksi, serta manajer
Keuangan dan Umum.
Lingkup kerja General manager meliputi:
o Melaksanakan prosedur perusahaan serta bertanggung
jawab atas pekerjaannya secara periodik atau di akhir
pekerjaannya kepada pemegang saham.
o Melindungi agar perusahaan tetap stabil dan komunikasi
antara pemegang saham, pimpinan, karyawan, dan
konsumen terjalin baik.
o Melantik dan melengserkan kepala bagian sesuai dengan
kesepakatan rapat pemegang saham.
o Mengatur kolaborasi bersama Manager Teknik Produksi,
dan Manager Keuangan Umum.
Lingkup kerja Manager Teknik Produksi antara lain:
o Memiliki kewajiban tugas pada General manager bidang
produksi, teknik, dan rekayasa produksi.
o Mengkoordinasi dan memantau pekerjaan kepala bagian.
o Membimbing operasional pabrik yang berkaitan bidang
produksi, teknik, pemeliharaan peralatan dan
laboratorium.
Lingkup kerja Manager Keuangan dan Umum:
o Berkewajiban pada Manager Utama terkait pemasaran,
administrasi, keuangan, serta pelayanan umum.
o Mengkoordinasi dan memantau pekerjaan kepala bagian.
Dewan Direksi secara khusus memiliki beberapa sub-bagian
yang membantu tugas dan tanggung jawabnya yaitu sekretaris
Perusahaan dan Staff Ahli.
o Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan memiliki tugas untuk
memperlancar kegiatan dan perantara komunikasi
masyarakat pasar modal atau kalangan investor, memberi
saran kepada General Manager agar Perseroan dapat
menjalankan kegiatan produksi sesuai aturan yang ada,

6
sebagai perantara pihak Perseroan dengan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia serta publik.
o Staff ahli
Staff ahli terdiri atas persekutuan para ahli / sarjana-
sarjana sebagai pembantu General Manager dalam
menjalankan tugasnya dengan melakukan penelitian dan
pengembangan yang berkaitan dengan teknik dan
administrasi dan berkewajiban kepada General Manager.
Tugas dan hak staff ahli, antara lain:
 Memberi masukan untuk meningkatkan mutu produk dan
efisiensi proses.
 Penilaian bidang legalitas, ekonomi dan teknik perusahaan
 Memberikan masukan terkait hukum.
 Manager
1. Manager Administrasi dan Umum
Manager Administrasi Umum berkewajiban kepada
General Manager dalam bidang administrasi, keuangan,
pemasaran dan pelayanan umum. Selain itu memiliki tugas
untuk mengkoordinasi serta memantau pelaksanaan pekerjaan
kepala-kepala bagian.
2. Manager Teknik Produksi
Manager Teknik dan Produksi berkewajiban General
Manager dalam bidang produksi dan teknik. Manager Teknik
dan Produksi juga bertugas untuk mengatur serta memantau
seluruh pekerjaan kepala bagian anggotanya.
 Kepala Bagian
Tugas dari kepala bagian yaitu mengkoordinasi serta
memantau karyawan dalam menjalankan pekerjaannya dan
memiliki tanggung jawab kepada Manager yang menangani bagian
tersebut.
1) Kepala Bagian Produksi
Berkewajiban pada Manager Teknik Produksi perihal
kualitas serta kuantitas produksi. Kepala bagian produksi
memiliki bawahan Kepala Seksi Proses, Kepala Seksi
Lingkungan dan K3 serta Kepala Seksi Laboratorium.

7
a. Kepala Seksi Proses
Mengkoordinir seksi dalam memantau proses produksi
dan mengambil keputusan bila ada permasalahan selama
pabrik beroperasi.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia
Jumlah : 1 orang
b. Kepala Seksi Pengendalian
Memiliki kewajiban mengurus perihal keselamatan
kerja dan mengurangi potensi bahaya selama produksi
berlangsung.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia
Jumlah : 1 orang
c. Kepala Seksi Laboratorium
Memiliki kewajiban untuk menganalisa kualitas dari
bahan baku utama dan bahan pembantu, kualitas produk,
mengevaluasi hasil limbah pabrik, penyusunan laporan secara
berkala.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia/Lingkungan
Jumlah : 1 orang
2) Kepala Bagian Teknik
Berkewajiban kepada Manager Teknik dan Produksi
bidang pemeliharaan alat-alat proses, instrumentasi dan utilitas.
Kepala bagian teknik memiliki bawahan Kepala Seksi
Pemeliharaan dan Kepala Seksi Utilitas.
a. Kepala Seksi Pemeliharaan
Bertugas mengkoordinir seksi dalam pemeliharaan dan
perbaikan kerusakan mesin-mesin pabrik.
Pendidikan : Sarjana Teknik Mesin
Jumlah : 1 orang
b. Kepala Seksi Utilitas
Bertugas mengkoordinir karyawan seksi dalam
melakukan dan mengawasi utilitas untuk kelancaran proses
produksi dan memeenuhi kebutuhan air proses, kebutuhan
air, steam, dan listrik.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia
Jumlah : 1 orang
c. Kepala Seksi Lingkungan dan K3
Mengkoordinir seksi dalam mengawasi aspek yang
membahayakan keselamatan pekerja selama proses produksi

8
dan mengurangi resiko yang ada, juga mengkoordinir seksi
dalam memantau proses dan melakukan pemeriksaan berkala
limbah buangan pabrik untuk mengantisipasi dampak
terhadap lingkungan.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia/Lingkungan
Jumlah : 1 orang
3) Kepala Bagian Keuangan
Berkewajiban kepada Manager Administrasi dan Umum
perihal manajemen keuangan dan memiliki bawahan Kepala
Seksi Administrasi dan Kepala Seksi Kas.
a. Kepala Seksi Administrasi
Bertugas mengatur dan mengkoordinasi seksi dalam
menyediakan sarana-prasarana persediaan kantor, pencatatan
dalam hal hutang piutang dan pembukuan serta perpajakan.
Pendidikan : Sarjana Ekonomi
Jumlah : 1 orang
b. Kepala Seksi Kas / Anggaran
Bertugas mengkoordinir seksi dalam menghitung
semua aliran uang perusahaan yang telah digunakan,
pengadaan gaji dan insentif karyawan, serta laporan
penggunaan kas modal perusahaan secara berkala.
Pendidikan : Sarjana akuntansi
Jumlah : 1 orang
4) Kepala Bagian Pemasaran
Berkewajiban kepada Manager Administrasi dan Umum
perihal penyediaan bahan baku juga penjualan produk. Kepala
bagian pemasaran memiliki bawahan Seksi Pembelian dan Seksi
Penjualan
a. Kepala Seksi Pembelian
Bertugas mengkoordinir seksi membelanjakan
bahan baku dan alat pabrik.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia
Jumlah : 1 orang

b. Kepala Seksi Penjualan


Bertugas mengkoordinir seksi dalam mengatur
dan merencanakan strategi penjualan produk.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia
Jumlah : 1 orang
5) Kepala Bagian Umum

9
Memiliki kewajiban pada Manager Administrasi dan
Umum terkait keamanan dan masyarakat. Kepala bagian umum
memiliki bawahan Kepala Seksi Personalia, Kepala Seksi
Humas dan Kepala Seksi Keamanan.
a. Kepala Seksi Personalia
Mengkoordinir seksi dalam melakukan
penerimaan dan pembinaan tenaga kerja serta
menyediakan fasilitas pelatihan secara rutin kepada
seluruh pegawai perusahaan.
Pendidikan : Sarjana Psikologi
Jumlah : 1 orang
b. Kepala Seksi Keamanan
Bertugas dalam mengawasi keamanan pabrik dan
keluar masuknya orang maupun barang di lingkungan
pabrik.
Pendidikan : Sarjana bidang apapun
Jumlah : 1 orang
c. Kepala Seksi Humas
Bertugas mengkoordinir seksi dalam mengatur
hubungan perusahan dengan masyarakat diluar
perusahaan serta bertanggung jawab terhadap program
CSR perusahaan.
Pendidikan : Sarjana Komunikasi
Jumlah : 1 orang
 Karyawan non-shift/harian
Karyawan yang tidak menjalankan produksi langsung.
Manager, Staff Ahli, Kepala Bagian, Kepala Seksi, dan
bawahannya di kantor adalah karyawan yang termasuk sebagai
karyawan harian.
 Karyawan shift
Karyawan langsug menangani proses produksi dan
bertanggung jawab atas suatu bidang pabrik yang berhubungan
dengan keamanan dan kelancaran proses produksi.

5.3 Kebutuhan Karyawan dan Sistem Pengupahan


5.3.1 Pembagian Jam Kerja Karyawan
Pabrik Butanol dirancang beroperasi selama 330 hari dalam
setahun, 24 jam per hari dan hari yang tersisa dalam setahun yang
10
bukan merupakan hari libur dipakai guna memperbaiki, merawat alat,
dan shut down process. Pembagian jam kerja terdapat dua kelompok,
yaitu karyawan shift dan karyawan non-shift.
Karyawan digolongkan sebagai karyawan reguler dan karyawan
shift berdasarkan waktu kerjanya,. Pembagian shift memiliki alasan
supaya proses produksi lancar sehingga dapat beroperasi 24 jam
dalam sehari.
a. Karyawan reguler
Karyawan yang tidak langsung terlibat di proses produksi
atau pengamanan pabrik, dan memiliki jam kerja 5 hari selama 7
hari.
Jam kerja karyawan reguler:
 Senin-Kamis : 07.00 - 16.00
o Istirahat : 12.00-13.00
 Jumat : 07.00 - 16.30
o Istirahat : 11.30 - 13.00
 Sabtu dan minggu libur
Karyawan reguler ini adalah General Manager, manager,
serta bagian administrasi.
b. Karyawan Shift
Karyawan yang langsung turun tangan menjalankan produksi
dan berkaitan dengan bidang keamanan kelancaran proses
produksi. Karyawan bagian produksi, laboratorium, utilitas,
maintenance dan bagian-bagian yang siap melindungi keselamatan
keamanan pabrik termasuk karyawan shift. Karyawan shift bertukar
jam kerja selama 24 jam. Jam kerja karyawan shift diatur sebagai
berikut:
 Shift pagi : 07.00 - 15.00 WIB
 Shift sore : 15.00 - 23.00 WIB
 Shift malam : 23.00 - 07.00 WIB
Karyawan shift dibagi 4 grup, setiap 3 grup di antaranya
bekerja dan 1 grup istirahat dan bergantian. Tiap grup akan
bergiliran 6 hari kerja dan 2 hari libur.
Tabel 5.1 Jadwal Shift Karyawan dalam Satu Bulan
Rab Kami Juma Sabt Mingg
Hari Senin Selasa
u s t u u
Group 1 P P S S M M L
Group 2 S S M M L L P
Group 3 M M L L P P S

11
Group 4 L L P P S S M
Seni Selas Rab Kami Juma Sabt
Hari Minggu
n a u s t u
Group 1 L P P S S M M
Group 2 P S S M M L L
Group 3 S M M L L P P
Group 4 M L L P P S S
Seni Selas Rab Kami Juma Sabt
Hari Minggu
n a u s t u
Group 1 L L P P S S M
Group 2 P P S S M M L
Group 3 S S M M L L P
Group 4 M M L L P P S
Seni Selas Rab Kami Juma Sabt
Hari Minggu
n a u s t u
Group 1 M L L P P S S
Group 2 L P P S S M M
Group 3 P S S M M L L
Group 4 S M M L L P P

5.3.2 Jumlah Karyawan dan Sistem Pengupahan


Jumlah dari karyawan ditentukan dengan tepat, sehingga semua
pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik. Jumlah karyawan dan upah
berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2 Jumlah Karyawan dan Penggolongan Upah


Berdasarkan Jabatan
Jabatan Jumlah Upah (Rupiah)
General Manager 1 60.000.000
Manajer Teknik dan Produksi 1 50.000.000
Manajer Keuangan dan Umum 1 45.000.000
Staff Ahli 3 20.000.000
Sekretaris 9 15.000.000
Kepala Bagian Produksi 1 20.000.000
Kepala Bagian Teknik 1 20.000.000
Kepala Bagian Umum 1 20.000.000
Kepala Bagian Keuangan 1 20.000.000

12
Kepala Bagian Pemasaran 1 20.000.000
Kepala Seksi Proses 1 15.000.000
Kepala Seksi Pengendalian 1 15.000.000
Kepala Laboratorium 1 15.000.000
Kepala Seksi Safety dan Lingkungan 1 15.000.000
Kepala Seksi Pemeliharaan 1 15.000.000
Kepala Seksi Utilitas 1 10.000.000
Kepala Seksi Administrasi Keuangan 1 10.000.000
Kepala Seksi Keuangan 1 10.000.000
Kepala Seksi Pembelian 1 10.000.000
Kepala Seksi Personalia 1 10.000.000
Kepala Seksi Humas 1 10.000.000
Kepala Seksi Keamanan 1 10.000.000
Kepala Seksi Pemasaran 1 10.000.000
Kepala Seksi Penjualan 1 10.000.000
Karyawan Proses 40 7.500.000
Karyawan Pengendalian 10 7.000.000
Karyawan Laboratorium 8 7.000.000
Karyawan Pemeliharaan 10 7.000.000
Karyawan Utilitas 15 7.000.000
Karyawan Administrasi 6 6.000.000
Karyawan Keuangan 6 6.000.000
Karyawan Pembelian 6 6.000.000
Karyawan Personalia 4 6.000.000
Karyawan Humas 4 6.000.000
Karyawan Keamanan 15 6.000.000
Karyawan Pemasaran 6 6.000.000
Karyawan Penjualan 6 6.000.000
Dokter 4 10.000.000
Perawat 4 6.000.000
Sopir 10 4.500.000
Cleaning Service dan Office Boy 6 4.000.000
Jumlah 194
13
5.4 Kesejahteraan Karyawan
Kesejahteraan diberikan pada para karyawan dari perusahaan dalam
bentuk:
o Tunjangan
- Tunjangan dalam bentuk gaji pokok yang diberikan berdasar
kelompok karyawan.
- Tunjangan jabatan diberikan atas dasar jabatan
o Cuti
- Cuti setiap tahun masing-masing karyawan yaitu selama 12 hari
kerja dalam satu tahun.
- Cuti untuk yang menderita sakit dapat diberikan kepada
karyawan yang sakit berdasarkan keterangan dokter.
- Cuti untuk karyawan hamil dapat diberikan kepada karyawati
yang akan melahirkan, masa cuti berlaku selama 1 (satu) bulan
sebelum melahirkan sampai 2 (dua) bulan sesudah melahirkan.
o Pakaian Kerja
- Tiap karyawan setiap tahunnya diberi berjumlah tiga pasang
guna menjaga keselamatan kerja karyawan di pabrik, serta
disediakan alat perlindungan diri berupa safety shoes, helmet,
ear plug, sarung tangan, masker, rompi, dan peralatan safety
lainnya.
o Pengobatan
- Perusahaan menanggung pengobatan karyawan yang sakit dan
akibat kecelakaan saat bekerja sesuai undang-undang.
- Biaya pengobatan untuk karyawan yang sakit bukan akibat
kecelakaan saat bekerja, diatur berdasar kebijakan perusahaan.
o Asuransi Tenaga Kerja
Asuransi tenaga kerja diberikan oleh perusahaan apabila
jumlah karyawan yang terlibat lebih dari sepuluh orang atau
dengan gaji karyawan lebih besar dari Rp1.000.000,00 setiap bulan.
o Jaminan Keselamatan Kerja
Disediakan alat-alat untuk mencegah terjadinya kecelakaan
dan bahaya seperti alat pelindung diri untuk mencegah resiko dari
kebakaran dan kebocoran. Selain itu disediakan juga alat-alat untuk
memadamkan kebakaran seperti fire hydrant yang ditempatkan
secara strategis serta portable fire fighting equipment pada tiap
ruangan yang ditempatkan pada jangkauan.

14
5.5 CSR (Corporate Social Responsibility)
Corporate Social Responsibility (CSR) ialah perwujudan kepedulian
sosial organisasi bisnis dan interaksinya dengan stakeholder berdasar prinsip
kemitraan dan sukarela. Pasal 1 Undang-Undang No 4 tahun 2007
mengenai “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan” merupakan sebuah
keterikatan perusahaan ikut serta pembangunan ekonomi berkelanjutan
untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat.
Program-program:
 Community Relation
Kegiatan untuk meningkatkan satu paham melalui
komunikasi dan informasi kepada masyarakat sekitar, seperti
sosialisasi manfaat dan bahaya industri bioetanol, sosialisasi
mengenai pengolahan limbah, dan kegiatan – kegiatan yang
serupa agar komunikasi dan hubungan yang baik dengan
masyarakat dan pihak terkait tetap terjaga. Serta diadakan
pelatihan dalam menghadapi kondisi gawat darurat akibat
kecelakaan kerja di pabrik.
 Community Services
Kegiatan memberikan bantuan pelayanan masyarakat atau
kepentingan umum, kegiatan ini seperti memberi bantuan atau
sumbangan bagi korban bencana alam, bantuan membangun
atau memperbaiki sarana dan fasilitas umum (jalan, masjid,
sekolah), bantuan sarana air bersih, poliklinik gratis, beasiswa
pendidikan untuk sekolah yang berada disekitaran pabrik.
 Community Empowerment
Pemberdayaan masyarakat dengan mendorong penciptaan
kelompok-kelompok usaha mikro. Kegiatan memberikan
bantuan akses yang lebih luas pada masyarakat untuk
menunjang kemandirian ekonomi masyarakat sekitar, misalkan
melalui pelatihan dan peningkatan kualitas produk dan
menejemen UKM yang ada di sekitaran lingkungan perusahaan
pabrik. Serta pelatihan marketing produk UKM yang baik.

15
 Community Environmental
Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan kepedulian
perusahaan terkait masalah lingkungan, wujud dari kegiatan
tersebut ialah pemberian bibit tanaman bagi warga kampung di
sekitar lingkungan pabrik, penghijauan dikawasan sekitaran
pabrik.
Manfaat dari CSR adalah sebagai berikut:
a. Bagi masyarakat
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar
- Membantu dan menolong masyarakat sekitar pabrik
- Pembangunan fasilitas sosial untuk masyarakat
b. Bagi perusahaan
- Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat
umum
- Mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitar pabrik
- Membedakan perusahaan dengan perusahaan lain

16

Anda mungkin juga menyukai