Case Ujian Jiwa TERBARU - Alvin

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 32

Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

BAB I
IDENTITAS PASIEN

No. Rekam Medis : 00.11.XX


Tanggal Masuk Rumah Sakit : 4 Mei 2011
Pukul : 16.30 WIB
Kelas Perawatan : III
Dokter yang merawat : dr. R, Sp. KJ
Riwayat Perawatan : Perawatan ke – XX
Nama : Ny. E
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 59 tahun
Tempat /Tanggal Lahir : Jakarta, 7 November 1958
Bangsa / Suku : Indonesia / Jawa
Agama : Katolik
Pendidikan terakhir : Sarjana Sastra Perancis (S1)
Pekerjaan : Guru Bahasa Perancis / Penerjemah
Status Pernikahan : Bercerai
Alamat : Jakarta Selatan

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 1


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

Catatan Perawatan di Sanatorium Dharmawangsa :


I. Tanggal 15 Agustus 1986 – 4 September 1986
II. Tanggal 23 Desember 1986 – 17 Januari 1987
III. Tanggal 24 Februari 1988 – 9 Maret 1988
IV. Tanggal 26 Maret 1988 – 8 April 1988
V. Tanggal 22 April 1989 – 10 Mei 1989
VI. Tanggal 25 Desember 1996 – 5 Februari 1997
VII. Tanggal 14 Juli 1997 – 6 Agustus 1997
VIII. Tanggal 20 Juli 1998 – 21 Agustus 1998
IX. Tanggal 5 Mei 1999 – 14 Mei 1999
X. Tanggal 5 Agustus 1999 – 1 September 1999
XI. Tanggal 1 Desember 1999 – 5 Januari 2000
XII. Tanggal 26 Agustus 2000 – 13 Oktober 2000
XIII. Tanggal 3 September 2001 – 31 Oktober 2001
XIV. Tanggal 21 Agustus 2002 – 14 September 2002
XV. Tanggal 7 November 2002 – 5 Desember 2002
XVI. Tanggal 9 November 2003 – 12 Desember 2003
XVII. Tanggal 3 Januari 2004 – 21 Februari 2005
XVIII. Tanggal 29 Maret 2009 – 29 Maret 2010
XIX. Tanggal 1 September 2010 – 24 November 2010
XX. Tanggal 4 Mei 2011 – sekarang

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 2


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

BAB II
STATUS PSIKIATRI

Anamnesis diperoleh melalui alloanamnesis dan autoanamnesis:


I. AUTOANAMNESIS
Hari/ tanggal : Selasa, 15 Mei 2018
Waktu : 08.00 WIB - selesai
Tempat : Di bangsal wanita Sanatorium Dharmawangsa

Hari/ tanggal : Jumat, 18 Mei 2018


Waktu : 09.00 WIB - selesai
Tempat : Di bangsal wanita Sanatorium Dharmawangsa

II. ALLOANAMNESIS
Didapat dari : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Bangsa/Suku : Indonesia
Pekerjaan : Perawat Sanatorium Dharmawangsa
Pendidikan terakhir : Sarjana Keperawatan
Hubungan dengan pasien : Perawat pasien
Hari/tanggal wawancara : Senin, 21 April 2018
Waktu/tempat wawancara : 10.00 WIB / Ruang Perawat

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 3


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

Keluhan Utama
Pasien sering mengamuk, berteriak-teriak, dan mengurung diri di kamar.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien tiba di Sanatorium Dharmawangsa setelah dijemput di
rumahnya oleh petugas Sanatorium Dharmawangsa atas permintaan
keluarga pasien yang khawatir dengan kondisi pasien karena pasien sering
mengamuk, berteriak-teriak, dan mengurung diri di kamar sejak 3 hari
sebelum dirawat. Pasien mengatakan bahwa pasien dapat melihat Zeus yang
berniat menculik pasien dengan menarik kaki pasien dan membuat luka
pada kaki pasien, sehingga pasien merasa ketakutan dan berteriak-teriak
meminta pertolongan kepada Tuhan Yesus. Pasien juga mengatakan bahwa
pasien dapat melihat Zeus, Tuhan Yesus, dan Bunda Maria.
Selama 1,5 bulan sebelum dirawat, pasien tidak mau minum obat
karena merasa bosan dan merasa tidak ada perbaikan setelah minum obat.
Pasien juga tidak mau kembali kontrol ke dokter. Sejak saat itu, pasien
mulai suka mengurung diri di kamar, tidak makan, minum, serta mandi.
Berdasarkan pernyataan pembantu di rumah pasien, pasien sering bertapa
di dalam kamar.
Pasien mengaku sebagai pencipta lagu “I won’t last a day without
you” , “I don’t want miss a thing”, dan masih banyak lagi pada tahun 2014,
pasien juga mengaku sering berduet dengan penyanyi terkenal, dan banyak
lagu yang terinspirasi dari dirinya, lalu pasien banyak memainkan film
Indonesia, sebagai pemeran utama. Pasien juga bekerja sebagai penulis dan
editor buku-buku non fiktif dan masih aktif bekerja sampai saat ini.
Pasien mengaku pernah menjalin hubungan selama 4 tahun dengan
orang Jepang Akio Toyoda (pemilik perusahaan Toyota) yang mencintainya
saat pasien berada di Jepang, namun bercerai dan menikah dengan
kembaran pasien yang bernama Elda. Pasien mengaku mempunyai saudara
yang tinggal di Belanda, memiliki suami yang bernama Brandon Newman
dan satu orang anak yang bernama Nathaniel James Newman tinggal disana.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 4


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

Semenjak ayah pasien yang merupakan seorang kolonel angkatan


darat meninggal, pasien merasa tidak nyaman tinggal di rumahnya karena
yakin tetangganya yang bekerja sebagai angkatan laut dan koruptor
membenci pasien, karena pasien sering menulis artikel yang menceritakkan
kejelekkan mereka. Pasien juga mengatakan bahwa para tetangganya dapat
mengetahui isi pikiran, hal yang dibicarakan atau aktivitas pasien melalui
dinding. pasien yakin bahwa dirinya terancam di ambil pikirannya oleh
pihak intelijen Rusia, sehingga pasien membiarkan kukunya tetap panjang
untuk menggaruk kepalanya, pasien tidak mau mtmotong kukunya
walaupun sudah diingatkan berkali-kali oleh perawat. Pasien yakin bahwa
pembawa berita di televisi selalu membicarakan dirinya, dan akhir-akhir ini
pasien yakin kulit keringnya berhubungan dengan film “Cold Skin” yang
diiklankan pada televisi.
Sejak pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa, pasien merasa
aman dan sudah tidak mengamuk ataupun teriak – teriak lagi. Pasien juga
dapat menjaga kebersihannya dan sudah mau minum obat dengan teratur
walaupun terkadang masih perlu diingatkan oleh perawat. Pasien sering
menghabiskan waktunya dengan membaca koran, menonton televisi, atau
mengobrol dengan pasien lain ataupun perawat.

Riwayat Penyakit Sebelumnya


1. Riwayat Penyakit Psikiatri
Pada tahun 1986, keluarga pasien mulai menyadari adanya hal-hal yang
aneh pada diri pasien. Keluhan ini muncul ketika pasien sedang
mengerjakan skripsi dan perilaku pasien mulai berubah sejak skripsinya
ditolak. Pasien merasa tersaingi dan menjadi sering marah-marah di
rumah tanpa sebab yang jelas, mudah curiga, sering tidak mau mandi,
dan mengurung diri di kamarnya. Pada tanggal 15 Agustus 1986 pasien
di bawa ke Sanatorium Dharmawangsa untuk dirawat.
Hampir setiap tahun sampai saat ini pasien dirawat di Sanatorium
Dharmawangsa karena alasan yang sama, yaitu pasien tidak mau makan,
tidak mau minum obat, tidak mau kontrol ke dokter, tidak mau mandi,

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 5


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

tidak mau merawat diri dan mengurung diri di kamar serta berhalusinasi
mengenai Zeus, Tuhan Yesus, dan Bunda Maria.
2. Riwayat Kondisi Medik Umum
Sebelum timbul gejala, pasien tidak pernah mengalami trauma kepala
maupun riwayat perawatan di rumah sakit. Namun, pada tahun 2004
pasien menderita Diabetes Melitus. Saat ini pasien mengkonsumsi obat-
obatan anti psikotik dan obat anti diabetes oral.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA)
Pasien pernah menjadi perokok aktif saat masa kuliah, namun tidak
pernah minum alkohol atau menggunakan obat terlarang.

Riwayat Keluarga
Ayah pasien bernama Tn. S adalah seorang Kolonel Angkatan Darat
(purnawirawan) berasal dari Jawa Timur dan sudah meninggal pada bulan
Mei 2004 dikarenakan usia yang sudah tua dan sering sakit-sakitan terutama
gangguan pencernaan. Sedangkan ibu pasien bernama Ny. R adalah ibu
rumah tangga, berasal dari Solo dan sudah meninggal pada bulan April 1993
karena Diabetes Mellitus.
Pasien dibesarkan dalam keluarga yang berekonomi cukup berada,
sehingga pasien sangat dimanja oleh keluarganya dan pasien juga seringkali
bepergian ke luar negeri bersama orang tuanya. Hubungan pasien dengan
orang tua dan anggota keluarga yang lain cukup baik.
Pada tahun 2002 pasien menikah dengan Tn. I, namun tidak
memiliki anak. Selama pernikahannya, hubungan pasien dengan suaminya
kurang harmonis yang disebabkan karena suami pasien lebih sering
memanfaatkan harta kekayaan pasien dan keluarganya. Suami pasien
meninggalkan pasien karena merasa malu atas kondisi pasien. Kemudian
berdasarkan saran saudara sepupu pasien, pasien bercerai dengan Tn. I.
Sampai saat ini tidak diketahui keberadaan mantan suami pasien.
Sejak kedua orangtua pasien meninggal, pasien hidup sendiri dan
tinggal bersama pembantunya. Walaupun saudara sepupu pasien, dan Tn.
W yang merupakan pegawai almarhum ayahnya terkadang menjenguk

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 6


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

pasien, namun pasien merasa sendirian dan tidak ada yang memperhatikan.
Diketahui bahwa nenek pasien dari pihak ibu kandung pasien pernah
mengalami gangguan jiwa, namun tidak pernah mendapatkan perawatan.

Pohon Keluarga Kandung Pasien :

Keterangan :
: Wanita (pasien)

: Wanita meninggal dan pernah menderita gangguan jiwa (nenek


pasien)

: Laki-laki meninggal (kakek dan ayah pasien)

: Wanita meninggal (ibu pasien)

: Laki-laki (mantan suami pasien)

: Bercerai

Susunan Anggota Keluarga Kandung Pasien :


1. Nama : Tn. S (Alm.)
Pekerjaan : Kolonel AD (Purnawirawan)
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Ayah kandung

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 7


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

2. Nama : Ny. R (Alm.)


Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Ibu kandung
3. Nama : Ny. A (Alm.)
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Nenek pasien
4. Nama : Tn. T (Alm.)
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Kakek pasien
5. Nama : Tn. I
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
Status perkawinan : Bercerai
Hubungan dengan pasien : Mantan suami pasien

Riwayat Kehidupan Pribadi :


1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Berdasarkan alloanamnesis, pasien lahir cukup bulan dalam keadaan
normal. Selama kehamilan ibu pasien dalam keadaan sehat. Pasien lahir
secara spontan pervaginam atas pertolongan dokter di Rumah Sakit.
2. Riwayat masa kanak awal (0-3 tahun)
Waktu bayi, pasien tumbuh sehat dan normal sesuai dengan usianya.
Hubungan dengan anggota keluarga yang lain baik. Tidak ada riwayat
sakit yang cukup berat.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 8


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

3. Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun)


Pasien tumbuh dan berkembang normal sesuai dengan usianya, bergaul
dengan baik dengan teman seusianya.
4. Riwayat masa kanak akhir (pubertas) dan remaja
Pasien sukar berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain sehingga
pasien tidak memiliki teman dekat. Pasien lebih suka membaca dan
menyendiri di kamar. Pasien adalah anak yang dimanja oleh orang
tuanya sehingga segala keinginannya selalu dipenuhi. Hal ini
menyebabkan pasien selalu ingin menang sendiri.
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Dari TK sampai SD, pasien bersekolah di Budi Asih. Pasien sudah
belajar membaca sejak usia 3 tahun. Saat SMP, pasien bersekolah
di Trisula dan pasien senang belajar. Ketika SMA, pasien
bersekolah di Sumbangsih. Dari SD sampai dengan SMA, pasien
tidak pernah tinggal kelas dan prestasinya tergolong baik sehingga
pasien lulus tepat waktu. Pasien juga menyelesaikan kuliahnya di
Universitas Indonesia jurusan sastra Perancis, walaupun ada
kesulitan dalam menyelesaikan skripsi, pasien mampu
menyelesaikan kuliahnya.
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah bekerja sebagai penerjemah di salah satu kantor
swasta di Jakarta dan pernah bekerja sebagai guru bahasa Perancis
di Jakarta. Pasien sering merasa disaingi rekan – rekan kerjanya.
c. Riwayat Psikoseksual / Pernikahan
Pasien sudah pernah menikah dan kemudian bercerai. Sekarang
keberadaan mantan suaminya tidak diketahui. Pasien juga
mengaku pernah menjalin hubungan namun tidak menikah saat
dirinya di Jepang dengan seorang laki-laki yang dikenalkan oleh
temannya. Pasien juga mengatakan bahwa dirinya akan menikah
dengan orang Filipina tetapi tidak bisa dikarenakan pasien masih
dirawat.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 9


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

d. Riwayat Kehidupan Beragama


Sejak masa kecilnya, pasien adalah penganut agama Katolik dan
rajin beribadah.
e. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum sebelumnya.
f. Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang :
Sejak orang tua pasien meninggal, pasien tinggal hanya bersama
pembantunya. Sumber biaya selama perawatan di Sanatorium
Dharmawangsa berasal dari deposito almarhum ayahnya yang
sampai saat ini masih dikelola oleh saudara sepupu pasien.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 10


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

BAB III
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien seorang perempuan berusia 59 tahun, tampak sesuai dengan usianya,
tampak sehat, tinggi badan sekitar 155 cm dan berat badan 70 kg, dengan
perut agak buncit, kulit kecoklatan. Potongan rambut sebahu, tampak
sebagian rambut sudah memutih. Tampak beberapa gigi yang tanggal. Cara
berpakaian rapi dan kebersihan diri cukup baik.
2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
 Sebelum wawancara:
Sebelum wawancara pasien sedang duduk sambil membaca Koran di
sofa bangsal wanita Sanatorium Dharmawangsa. Pasien mau menjalin
komunikasi apabila diajak bicara oleh pasien lain.
 Selama wawancara:
Pasien cukup kooperatif, tenang, dan santai selama wawancara. Pasien
mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang ditanya. Pasien
perhatian, bicara dengan baik dan dapat dimengerti. Selama
wawancara, pasien cukup terbuka dan bersemangat untuk
menceritakan pengalaman hidupnya.
 Setelah wawancara:
Setelah wawancara pasien biasanya kembali melakukan aktivitas
seperti menonton televisi, membaca koran, atau berbincang-bincang
bersama dengan pasien lain.
3. Sikap terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap sopan dan kooperatif terhadap pemeriksa.
4. Pembicaraan
Terdapat kontak mata yang baik selama wawancara dan wawancara
berlangsung dengan lancar.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 11


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

5. Karakteristik dalam Berbicara


Kuantitas pembicaraan pasien cukup banyak, arus bicara normal, volume
suara sedang, dan artikulasi jelas. Secara garis besar, jawaban pasien masih
sesuai dengan pertanyaan pemeriksa.

B. Suasana Perasaan
1. Mood : Eutimik
2. Afek : Appropriate
3. Keserasian : Serasi

C. Fungsi Intelektual
1. Sensorium / Taraf Kesadaran dan Kesigapan
Compos Mentis
2. Fungsi Kognitif
a. Intelegensi dan kemampuan informasi
Cukup, sesuai dengan tingkat pendidikannya
b. Orientasi
 Waktu : Baik, pasien mengenal hari, tanggal, dan jam pemeriksaan.
 Tempat : Baik, pasien mengetahui tempat dimana dia tinggal
sekarang.
 Orang : Baik, pasien mengenal dokter muda yang
mewawancarainya dan mengenal teman-teman di lingkungannya
saat ini.
3. Daya Ingat
a. Daya ingat segera
Baik, pasien dapat mengulang dengan segera kata yang baru saja
diucapkan.
b. Daya ingat jangka pendek
Baik, pasien dapat mengingat apa yang dimakan pada pagi kemarin.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 12


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

c. Daya ingat jangka panjang


Baik, pasien dapat mengingat nama kampus pasien saat kuliah serta
daerah asal pasien dengan benar.
4. Konsentrasi dan perhatian
Baik, pasien dapat mengikuti wawancara dengan seksama.
5. Kemampuan membaca, menulis dan berhitung
Baik, pasien dapat membaca tulisan di koran dan dapat menuliskan
namanya sendiri dengan baik, serta dapat berhitung dengan benar.
6. Kemampuan Visuospasial
Baik, pasien dapat menggambarkan jam dan waktu dengan tepat.
7. Pikiran Abstrak
Baik, pasien mengetahui arti peribahasa “habis manis sepah dibuang“.
8. Kemampuan menolong diri sendiri
Baik, pasien masih dapat pergi ke kamar mandi, makan, membaca koran,
dan mengambil barang-barang keperluannya sendiri tanpa bantuan orang
lain.
9. Intelegensia
Baik, karena pasien sering menonton TV dan membaca koran sehingga
mengetahui informasi dan berita-berita terbaru. Intelegensia pasien sesuai
dengan tingkat pendidikannya.

D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Ada
a. Halusinasi Visual :
 Pasien melihat Yesus sebagai pria tampan dengan rambut panjang
sebahu dan memakai baju putih.
 Pasien melihat Zeus sebagai laki – laki tua, yang dapat merubah-
rubah bentuk wajahnya.
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 13


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

E. Pikiran
1. Bentuk Pikir
a. Produktivitas : Cukup, spontan dan lancar
b. Kontinuitas : Cukup
c. Hendaya berbahasa : Tidak terganggu
d. Asosiasi Longgar : Tidak ada
e. Flight of ideas : Tidak ada
f. Inkoherensi : Tidak ada
g. Verbigerasi : Tidak ada
h. Perseverasi : Tidak ada
i. Ambivalensi : Tidak ada
2. Isi pikir
a. Fobia : Tidak ada
b. Obsesi : Tidak ada
c. Kompulsi : Tidak ada
d. Waham : Ada
 Waham Erotomania
 Pasien mengaku pemilik perusahaan mobil Toyota yang
bernama Akiyo Toyoda mencintainya dan pernah menjalin
hubungan saat pasien berada di Jepang.
 Waham Kejar
 Pasien merasa bahwa tetangganya membenci dirinya.
 Pasien merasa bahwa dirinya di cari oleh intel dari Rusia.
 Waham Referensi
 Pasien merasa bahwa pembawa berita di televisi
membicarakan dirinya
 Pasien merasa kulit keringnya seperti pada iklan film “Cold
Skin”
 Waham Kebesaran
 Pasien mengatakan buku karangan pasien laris terjual jutaan
kopi di Asia.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 14


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

 Pasien mengaku menciptakan banyak lagu terkenal, dan


banyak lagu yang terinspirasi dari dirinya.
 Pasien mengaku memainkan peran utama pada banyak judul
film.
e. Thought insertion : Tidak ada
f. Thought withdrawal : Ada
g. Thought broadcasting : Ada

F. Pengendalian Impuls
Selama wawancara tidak ditemukan adanya gangguan impuls pada pasien.
Pasien dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Pasien dapat berlaku
sopan.

G. Uji Daya Nilai


a) Kemampuan menilai realita (RTA) : Terganggu, karena adanya
waham dan halusinasi
b) Discriminative insight : Terganggu (tilikan derajat 1 –
penyangkalan sepenuhnya)
c) Discriminative judgement : Tidak terganggu
d) Social judgement : Tidak terganggu

H. Observasi Tingkah Laku Pasien Sehari-hari


Pasien dapat bergaul dengan pasien lain dan mau menjalin komunikasi apabila
diajak bicara oleh pasien lain. Pasien juga terlihat duduk bersama dan mengobrol
dengan pasien lain di sofa, menonton TV, ataupun membaca koran.

I. Kelainan Dorongan Instingual dan Perbuatan


1. Hipobulia : Tidak ada
2. Stupor : Tidak ada
3. Echopraxia : Tidak ada
4. Echolalia : Tidak ada
5. Piromania : Tidak ada

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 15


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

BAB IV
PEMERIKSAAN UMUM

A. STATUS INTERNIS
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Frekuensi nadi : 80 x/menit
Frekuensi napas : 18 x/menit
Suhu : 36,6 C

Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam putih,
terdistribusi merata, tidak terlihat rontok
b. Mata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
c. Hidung : Bentuk normal, tidak ada sekret, mukosa tidak hiperemis
d. Telinga : Bentuk normal, tidak ada sekret
e. Mulut : Bibir lembab, lidah tidak kotor, kebersihan mulut kurang
terjaga, caries dentis (+), beberapa gigi terlihat tanggal
f. Jantung :
- Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak terlihat
- Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
- Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
- Auskultasi : BJ I & II murni, gallop (-), murmur (-)
g. Paru-paru :
- Inspeksi : Simetris dalam keadaan diam dan bergerak
- Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri sama kuat.
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronchi (-), wheezing (-)
h. Abdomen :
- Inspeksi : Tampak membuncit
- Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 16


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

- Perkusi : Timpani
- Auskultasi : Bising usus normal
i. Ekstremitas atas dan bawah (kanan / kiri) : akral hangat (+/+), edema (-
/-), deformitas (-/-), nyeri (-/-)
Kesan: Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan fisik.

B. STATUS NEUROLOGIK
 Rangsang meningeal : (-)
 Peningkatan TIK : (-)
 Nn. Cranialis : Baik
 Pupil : Bulat, isokor, diameter 3/3 mm.
 Sensibilitas : Baik
 Motorik : Baik
 Fungsi Cerebellum dan Koordinasi : Baik
 Fungsi luhur : Baik
 Refleks fisiologis : (+/+)
 Refleks patologis : (-/-)
Kesan: Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan neurologik.

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 16 September 2017 yang dilakukan
oleh Sanatorium Dharmawangsa adalah sebagai berikut:
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Karbohidrat
Glukosa puasa 115 mg/dl 70-110
Glukosa 2 Jam PP 236 mg/dl <140
HbA1C 9,2 % <6,0

Kesan : Diabetes Melitus.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 17


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

BAB V
IKHTISAR
Seorang pasien perempuan berumur 59 tahun, agama Katolik, suku Jawa,
tinggal di Jakarta, dan lulusan S1 Sastra Perancis Universitas Indonesia. Pasien
adalah anak tunggal dalam keluarganya, dibesarkan dalam keluarga yang
berekonomi cukup mapan dan merupakan seorang janda tanpa anak yang bercerai
dengan suaminya. Penampilan sesuai dengan usianya, rapi, bersih, terawat, tampak
sehat, tinggi badan sekitar 155cm dan berat badan 70kg dan sedikit gemuk, kulit
berwarna kuning kecoklatan, rambutnya bergelombang sepanjang bahu dan
sebagian beruban.
Pada masa kanak-kanak pergaulan pasien dengan teman-teman seusianya
cukup baik. Namun semenjak awal masa remaja, pasien sukar berinteraksi dan
bersosialisasi dengan orang lain. Pasien lebih suka membaca dan menyendiri di
kamarnya, sehingga pasien tidak mempunyai teman dekat. Sampai saat ini pasien
tampak mengobrol hanya dengan beberapa pasien saja, serta lebih suka menonton
TV dan membaca koran.
Dari SD sampai SMA pasien termasuk siswa berprestasi dalam
pendidikannya dan pasien berhasil menyelesaikan pendidikannya tepat waktu. Saat
kuliah pasien sempat kesulitan dalam menyelesaikan skripsi, namun akhirnya
mampu menyelesaikan kuliahnya. Pasien juga sempat bekerja sebagai penerjemah
di sebuah kantor swasta, namun tidak bertahan lama karena merasa tersaingi oleh
rekan kerja yang lain. Semenjak kedua orangtua pasien meninggal, pasien hidup
sendiri di rumah peninggalan ayah pasien dan tinggal bersama pembantunya.
Pasien merasa sendirian dan tidak ada yang memperhatikan.
Saat ini pasien dirawat (perawatan ke-XX) di Sanatorium Dharmawangsa
sejak 4 Mei 2011. Keluarga pasien memutuskan untuk merawat pasien kembali di
Sanatorium Dharmawangsa, karena 3 hari sebelum dirawat pasien mengamuk dan
berteriak-teriak meminta pertolongan kepada Tuhan Yesus karena Zeus berusaha
untuk menculik pasien. Pasien tidak mau minum obat dan kontrol ke dokter,
sehingga pasien menjadi mudah marah, pasien juga sering melihat Zeus dan Tuhan
Yesus. Pasien juga sering mendengar suara Zeus, Tuhan Yesus, dan Bunda Maria.
Di rumah, pasien kurang mampu mengurus diri terutama dalam hal kebersihan diri,

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 18


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

pasien banyak berdiam diri, menarik diri dari pergaulan, dan curiga terhadap orang
lain.
Pasien tidak pernah mengalami trauma kepala ataupun riwayat perawatan
di rumah sakit. Pasien juga tidak pernah menggunakan zat-zat terlarang dan tidak
mengkonsumsi alkohol, nmaun pernah merokok semasa kuliah. Pasien memiliki
riwayat diabetes mellitus yang sampai saat ini belum terkontrol dengan baik.
Dari wawancara ditemukan adanya mood eutimik, afek sesuai, terdapat
halusinasi visual, waham erotomania, waham kejar, dan waham kebesaran, waham
referensi. Orientasi terhadap waktu, tempat, dan orang masih baik. Daya
konsentrasi dan daya ingat masih baik. Fungsi intelektual sesuai dengan
pendidikan. Higiene personal cukup baik, hubungan sosial dengan pasien lain
maupun perwat baik, dan tilikan derajat 1.
Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan, tetapi dapat disimpulkan
dari hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 16 September 2017 terdapat
peningkatan gula darah yang menandakan Diabetes Melitus.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 19


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

BAB VI
DIAGNOSIS
AXIS I :
1. Berdasarkan gejala-gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang secara
klinik bermakna yang ditemukan pada pasien yaitu:
A. Adanya hendaya dalam daya nilai:
 RTA : Terganggu
 Discriminative insight : Terganggu
 Discriminative judgement : Tidak terganggu
 Social judgement : Tidak terganggu
B. Lingkungan mengeluh
C. Aktivitas sehari-hari terganggu
D. Kebersihan diri terganggu
E. Adanya gejala psikopatologi (waham, halusinasi)
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS.
2. Berdasarkan :
a) Kesadaran : Compos mentis
b) Orientasi : Baik
c) Daya ingat : Baik
d) Kemunduran intelektual : Tidak ada
e) Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan gangguan
jiwa atas dasar riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.
f) Penggunaan zat psikoaktif : Tidak ada
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien TIDAK menderita suatu
GANGGUAN MENTAL ORGANIK serta TIDAK menderita suatu
GANGGUAN MENTAL DAN GANGGUAN PERILAKU AKIBAT
ZAT PSIKOAKTIF.
3. Berdasarkan penemuan bermakna yang didapat dari autoanamnesis,
didapatkan :
A. Waham referensi, waham erotomanis, waham kebesaran, waham kejar,
dan halusinasi visual.
B. Berlangsung lebih dari 1 bulan.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 20


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SCHIZOPHRENIA.


4. Berdasarkan adanya :
 Memenuhi kriteria umum diagnosis Schizoprenia.
 Waham referensi, waham erotomania, waham kebesaran, dan waham
kejar yang menonjol.
 Halusinasi yang menonjol.
 Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala
katatonik tidak menonjol.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SCHIZOPHRENIA
PARANOID (F20.0).

AXIS II :
 Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis diketahui bahwa pasien tidak
memiliki Retardasi Mental.
 Berdasarkan hasil anamnesis, diketahui bahwa :
Sejak remaja pasien lebih senang menyendiri dan tidak memiliki teman dekat.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki CIRI KEPRIBADIAN
SKIZOID.

AXIS III :
Pasien menderita Diabetes Mellitus Tipe II yang tidak terkontrol dengan baik.

AXIS IV :
Dari autoanamnesis ditemukan adanya stresor psikososial, yaitu : pasien merasa
sendirian terutama sejak kedua orangtua pasien meninggal. Tidak ada keluarga
yang peduli dan memperhatikan pasien, serta pasien ditinggalkan oleh suaminya
yang malu pada keadaan pasien, selain itu juga pasien tidak rutin kontrol dan tidak
teratur minum obat.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 21


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

AXIS V :
GLOBAL ASSESMENT OF FUNCTIONING (GAF) SCALE
100-91 = Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 = Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah
harian biasa.
80-71 = Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam
pekerjaan, sosial, sekolah dll.
70- 61 = Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik
60- 51 = Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang
50- 41 = Gejala berat (serious), disabilitas berat
40- 31 = Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,
disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30- 21 = Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20- 11 = Bahaya mencederai diri sendiri atauapun orang lain, disabilitas sangat
berat dalam komunikasi dan mengurus diri
10- 01 = Seperti diatas  persisten dan lebih serius
0 = Informasi tidak adekuat

Berdasarkan Skala Global Assesment of Functioning (GAF) pada kasus ini yang
dinilai pada masa saat ini (current) berada dalam rentang 90 - 81, yaitu gejala
minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian biasa.
(Sekarang pasien dapat mengurus diri dengan baik, bersosialisasi dengan baik
dengan pasien lain dan perawat, dan aktif dalam mengikuti kegiatan), sedangkan
GAF Highest Level Past Year (HLPY) pasien adalah 90-81.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 22


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

BAB VII
DIAGNOSIS MULTI AXIAL

Aksis I : F 20.0 Skizofrenia Paranoid.


Aksis II : Ciri kepribadian skizoid. Tidak ada retardasi mental
Aksis III : Diabetes Melitus tipe II tidak terkontrol dengan obat.
Aksis IV : Adanya stresor psikososial yang berkaitan dengan masalah
keluarga, tidak rutin minum obat.
Aksis V : Current 90-81, HLPY 90-81

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 23


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

BAB VIII
FORMULASI TERAPI

A. Rawat Inap
B. Psikofarmaka
 Antipsikotik
 Aripiprazole tab 10mg 1x1 PO (pagi hari)
 Obat Diabetes
 Glimepiride tab 500mg 2 x 1 P.O (setelah makan)
C. Non farmakologi
 Terapi Psikologik
 Family Counseling : memberi informasi kepada keluarga pasien
tentang penyakit yang diderita pasien dan pentingnya dukungan
serta motivasi dalam kepatuhan pengobatan pasien.
 Psikoterapi suportif : memotivasi pasien untuk mengkonsumsi obat
secara teratur, pengawasan minum obat agar gejala dan keluhan
berkurang, memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien untuk
dapat beraktivitas seoptimal mungkin.
 Terapi Sosial
 Occupational Therapy : mengikutsertakan pasien dalam kegiatan
melatih keterampilan berupa kerajinan tangan.
 Art / Music Therapy : mengikut sertakan pasien dalam kegiatan
kesenian berupa melukis dan bernyanyi.
 Terapi Perilaku (Behavioral Therapy)
 Memperdengarkan musik, bernyanyi, dan mengembangkan hobi
pasien, tujuannya untuk menghilangkan beban pikiran pasien.
 Pasien diingatkan untuk rajin beribadah.
 Pasien diingatkan untuk menjaga kebersihan dirinya sendiri
termasuk mandi.
 Menjaga asupan makanan/ mengatur diet pasien.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 24


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

BAB IX
PROGNOSIS

A. Faktor yang Meringankan


 Tidak disebabkan oleh gangguan mental organik ataupun retardasi mental.
 Tidak ada riwayat trauma.
 Tidak ada tanda dan gejala neurologis.
 Tidak ada ide bunuh diri.

B. Faktor yang Memberatkan


 Onset pada usia muda.
 Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga (nenek pasien).
 Perjalanan penyakit yang kronis dan berulang.
 Pasien malas minum obat.
 Dukungan keluarga yang kurang adekuat.
 Tidak punya teman dekat.
 Status pernikahan pasien bercerai.

Prognosis :
 Quo ad vitam : bonam
 Quo ad functionam : dubia ad bonam (masih munculnya gejala
halusinasi, dan waham ditakutkan mempengaruhi fungsi kerja pasien)
 Quo ad sanationam : malam (pasien schizoprenia kronis, umumnya tidak
dapat remisi)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 25


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

BAB X
LAMPIRAN

Riwayat Perjalanan Penyakit

2 Series 1

Keterangan:
1986 : Pasien mulai merasa seperti diikuti oleh sesuatu.
1986-1989 : Pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa untuk pertama kali.
1990-1995 : Pasien mengonsumsi obat dengan baik dan dapat beraktivitas
seperti biasa.
1996-2004 : Pasien keluar masuk Sanatorium Dharmawangsa setiap tahunnya
dengan alasan masuk yang sama yaitu mulai muncul halusinasi dan
waham akibat tidak patuh minum obat.
2005-2010 : Pasien mulai mengonsumsi obat teratur dan keluhan mulai
berkurang.
2011-sekarang : Pasien masuk kembali ke Sanatorium Dharmawangsa karena
dilaporkan pasien sering berteriak-teriak merasa dikejar-kejar dan
berbicara sendiri akibat tidak patuh minum obat. Setelah dirawat di
Sanatorium Dharmawangsa, pasien mengalami perbaikan, gejala
berkurang, dan ada yang memantau untuk minum obat.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 26


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

WAWANCARA I
Hari/ tanggal : Selasa, 15 Mei 2018
Waktu : 08.00 WIB
Tempat : Di bangsal wanita Sanatorium Dharmawangsa
Penampilan : Pasien tampak serius menonton berita di Televisi
Penampilan pasien cukup baik dan rapi
Aktivitas : Menonton televisi
Keterangan : A = Pemeriksa
E = Pasien

A : Halo Bu E
E : Halo dok, selamat pagi (orientasi waktu baik)
A : Perkenalkan nama saya A
E : Dokter dari universitas mana?
A : Saya dari Universitas Tarumanagara Bu. Ibu dulu kuliah dimana?
E : Oh dari Untar ya dok. Aku dulu kuliah di Universitas Indonesia
jurusan sastra Perancis. Terus aku kuliah lagi dapat gelar Master of
Business Administration di Prasetya Mulya.
A : Sudah sarapan Bu?
E : Sudah dokter, makan ketoprak tapi tidak ada bumbu kacangnya,
gak enak deh. (Daya ingat jangka pendek baik). (pasien lalu
berdiskusi sebentar mengenai sarapan ketoprak dengan pasien lain
yang duduk diseberangnya)
A : Ibu tau ga nama tempat ibu sekarang tinggal?
E : Tau dok, Rumah Sakit Dharmawangsa (Orientasi tempat baik).
Aku sudah beberapa kali dirawat disini, yang terakhir ini tahun 2011
karena aku kumat lagi, karena ngga minum obat (daya ingat jangka
panjang baik).
A : Memang kenapa Bu gamau minum obat?
E : Iya dok aku males minum obat, aku ngerasa sudah sembuh dulu
lagipula ga ada lagi yang merhatiin aku jadi buat apa minum obat,

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 27


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

tapi sekarang aku udah rutin minum obat kok dok. (tilikan derajat
1)
A : Keluarga ibu dimana memangnya, suami?
E : Orangtua di Belanda dok, suami saya Akio Toyoda, yang punya
Toyota (waham kebesaran) sudah cerai, terus nikah lagi sama adik
saya yang namanya Elda.
A : Loh, bagaimana bisa cerai bu?
E : Iya dok, suami saya cemburu karena saya sering digodain Brandon
Newman, Mc Jagger, Pangeran Charles dok (Waham
Erotomania), akhirnya cerai terus saya nikah sama Brandon, punya
anak satu namanya Nathanael.
A : Oh gitu bu, jadi karena cerai itu ibu kumat lagi?
E : Bukan dok, itu karena saya gak mau minum obat, terus saya lihat
Tuhan yesus di jendela rumah saya (halusinasi Visual), Tuhan
Yesus baik banget sama saya dok, makanya saya ngurung diri di
kamar terus, gak mau makan gak mau mandi biar bisa sama Tuhan
yesus terus.
A : Oh begitu ya Bu. Sekarang ibu masih sering melihat Tuhan Yesus?
E : Sekarang sih udah ngga dok
A : Ibu seneng tinggal disini?
E : Seneng aja si dok, tapi pengennya sih pulang dok, tapi aku nyaman
aja disini. Di rumah suka diganggu tetangga (Waham kejar)
A : Diganggu bagaimana memang Bu?
E : Sejak ayah aku meninggal, banyak yang gak suka sama aku dok,
soalnya tetanggaku semuanya angkatan laut, ayahku kan angkatan
darat. Terus tetangga aku bisa tau apa yang aku pikir dok, aku
ngomong juga ini tembok bisa denger. (Thought broadcasting)
A : Oh begitu ya Bu. Ibu memang tau darimana Bu kalo ibu diomongin
sama mereka?
E : Ya aku tau aja dok. Aku kerasa gitu dok aku diomongin.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 28


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

A : Oh begitu ya Bu. Ibu E, kalau gitu saya tinggal dulu ya Bu, ini saya
mau ada bimbingan dulu di atas, besok kita ngobrol lagi. Makasih
ya bu.
E : Iya dok, samasama.
Kesan Wawancara I :
 Kesadaran : Compos mentis
 Kontak mata : Baik
 Higiene pribadi : Baik
 Mood : Eutimik
 Afek : Appropriate
 Asosiasi longgar : Tidak ada
 Ambivalensi : Tidak ada
 Orientasi orang : Baik
 Orientasi tempat : Baik
 Daya ingat jangka pendek : Baik
 Waham : Kejar, erotomania
 Halusinasi visual : Visual
 Depersonalisasi : Tidak ada
 Tilikan : Derajat 1
 Intelektual : Baik

WAWANCARA II
Hari/ tanggal : Jumat, 18 Mei 2018
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Di bangsal wanita Sanatorium Dharmawangsa
Penampilan : Penampilan pasien cukup baik dan rapi
Aktivitas : Pasien sedang membaca koran sambil ngobrol dengan
pasien lain
Keterangan : A = Pemeriksa
E = Pasien
A : Selamat pagi Bu E.
E : pagi dok.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 29
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

A : Ibu masih ingat saya ga bu?


E : Ingat dong dok. Dokter A kan?
A : Iya bener bu. Lagi baca berita apa Bu di Koran hari ini?
E : Ini dok tentang politik gitu. Aku sebel aja sama pejabat sekarang
ini dok.
A : O iya bener Bu. Memang kenapa Bu?
E : Iya dok, kerjanya ga bener aja, jadi ga suka aja aku dok.
A : Oh begitu ya Bu. Oh iya Bu, memang itu koran hari ini Bu?
E : iya dong dok, nih liat Jumat 18 Mei 2018
A : Oh iya bener Bu. Ngomong – ngomong ibu bisa gambar ga Bu?
E : Gambar apa dok?
A : Gambar jam Bu. Ibu sekarang jam berapa ya?
E : Jam 9 lewat dok. (Orientasi waktu baik)
A : Coba dong Bu gambarin jam di sini bu. Bisa ga bu?
E : Bisa dong dok, sini aku gambarin dok.
A : Nah ini coba ya bu ya.
E : (pasien menggambarkan gambar jam saat ini). (Kemampuan
visuospasial baik)
A : Coba tulis nama lengkap ibu di sini dong Bu. Saya mau lihat
tulisannya ibu.
E : (pasien menulis dengan huruf nama lengkapnya) (Kemampuan
menulis baik)
A : Wah bagus ya tulisannya Bu. Ngomong-ngomong ibu asalnya
darimana Bu?
E : Aku orang Solo dok. Orang tua aku juga dari Jawa. (Daya ingat
jangka panjang baik)
A : Sekarang kita coba hitung angka ya Bu. Kalau 100 dikurang 7
berapa?
E : 100 dikurang 7 itu 93 dok.
A : Kalau dikurangi 7 lagi berapa bu?
E : 86.
A : Dikurangi 7 lagi?

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 30


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

E : Hmmm 79.
A : Dikurangi 7 lagi?
E : 72.
A : Dikurangi 7 lagi?
E : 65 dok. (Berhitung baik)
A : Betul Bu
E : Eh, dok kulit tangan saya kenapa jadi kasar begini ya? Apa saya
kena Cold Skin itu ya yang kemaren di TV?.
A : loh, Film Cold Skin ceritanya kan buka tentang kulit kering bu,
mungkin karena kurang minum saja bu.
E : Oh gitu ya dok? Habi saya sering merasa kalau berita yang di TV
itu semuanya mengkritik apa yang saya lakuin dok, kemarin ada
bom dari teroris di Surabaya juga saya sudah maafin dok (Waham
Rujukan).
A : Oh begitu ya Bu. Ibu biasanya suka ngapain Bu? Hobinya apa Bu?
E : Aku suka banget menulis dok, kan kerjaan aku sampai sekarang
editor buku non fiktif gitu, terus juga aku ada bikin lagu sama sering
duet ama artis terkenal (Waham Kebesaran)
A : Wah hebat banget Bu, judul lagunya apa Bu?
E : banyak dok “I won’t last a day without you” , “I don’t want miss a
thing”, masih banyak lagi.
A : Wah keren banget Bu, ngomong-ngomong Bu, itu kenapa kukunya
panjang banget? Gak pernah disuruh potong ya?.
E : Oh ini buat alat penangkal brainwash dok, setiap aku tidur tuh isi
otakku selalu diincer ama intel dari Rusia, makanya aku garuk-
garukin kepalaku (Thought Withdrawal). Sebenarnya sih udah
sering diingetin sam aperawat disini buat porong kuku dok, tapi
entar dulu deh.
A : Oh gitu ya Bu. Ibu saya permisi dulu ya Bu, besok kita ngobrol-
ngobrol lagi. Makasih ya Bu.
E : Iya dok, makasih juga.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 31


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018
Laporan Kasus Ujian | Alvin Indrawanputra 406162071

Kesan Wawancara II :
 Kesadaran : Compos mentis
 Higiene pribadi : Baik
 Orientasi orang : Baik
 Orientasi waktu : Baik
 Waham : Kebesaran
 Daya ingat segera : Baik
 Daya ingat jangka panjang : Baik
 Kemampuan visuospasial : Baik
 Kemampuan menulis : Baik
 Konsentrasi dan kalkulasi : Baik

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 32


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 April – 27 Mei 2018

Anda mungkin juga menyukai