Langkah pertama yang perlu disiapkan adalah media berupa kolam ikan lele. Kita
tidak perlu membuat kolam ikan lele dari tanah, karena nantinya kita menggunakan
kompos yang berfungsi sebagai tempat berkembang biak mikro organisme. Kita bisa
menggunakan kolam semen atau kolam terpal.
Ukuran bisa disesuaikan dengan kondisi lahan yang kita miliki. Biasanya itu ukurannya
adalah 2 x 3 m dengan tinggi air sekitar 80 cm sampai 1 meter. Tapi kalau kolam yang
dibuat lebih besar, akan menjadi lebih baik karena padat tebar dan waktu fermentasi
pakan lele organik menjadi lebih hemat.
Cara Pembuatan
Dalam membuat pakan organik untuk lele, ada proses fermentasi yang bisa dibilang
menurut kami sangat penting. Karena proses fermentasi bisa meningkatkan nilai gizi,
terutama kadar protein, pada bahan baku pakan lele organik yang akan dipakai. Selain
itu, bahan pakan akan lebih sederhana sehingga mudah dicerna oleh ikan lele.
Karena itu, sebelum dipakai untuk pakan lele, kami sarankan sebaiknya semua bahan
difermentasikan terlebih dahulu menggunakan probiotik. Cara pembuatan pakan
alami dari kotoran sapi atau kambing sebagai berikut:
Pakan alami dari kotoran ternak bisa Anda berikan pada lele yang berumur di bawah
1 bulan dengan ukuran penebaran awal maksimal 4-6 cm. Cara pemberiannya itu
1
cukup ambil pakan hasil fermentasi kotoran ternak kemudian masukan kedalam
wadah (karung) dan masukan ke dalam kolam lele.
Sedangkan cara lainnya, letakkan pakan organik hasil fermentasi kotoran ternak itu ke
paranet yang telah di pasang atau diikatkan ke tali di atas kolam ikan lele.
Apabila menebar benih lele ukuran 2-3 cm atau 3-4 cm, setelah 3-4 hari setelah tebar
benih, lakukan penambahan pakan lele organik dari fermentasi kotoran ternak
sebanyak 2-3 gayung tergantung dari luas kolam dan jumlah tebar benih.
Selanjutnya, lakukan pemupukan ulang dari hasil fermentasi kotoran ternak tersebut
secara rutin setiap 2-3 hari sekali sampai ukuran lele 5-7 cm dan lele sudah mau
mengkonsumsi pakan lele organik dari hasil fermentasi ampas tahu.
Membuat Pakan dari Fermentasi Ampas Tahu
Ampas tahu bisa juga digunakan sebagai pakan ikan lele organik. Karena bertujuan
agar lele bisa berkembang seperti di habitat aslinya, yaitu memakan makanan yang
berasal dari bahan organik dan ikan lele akan tumbuh dengan baik.
Selain itu, tujuan lainnya itu untuk mengurangi biaya pengeluaran dan mengurangi
menumpuknya limbah dari ampas tahu tersebut.
Bahan
Cara Pembuatan
Setelah proses fermentasi selesai, pakan bisa langsung diberikan kepada lele yang
sebelumnya sudah memakan pakan alami selama 15 hari. Pastikan wadah
penyimpanan fermentasi ampas tahu selalu tertutup. Usahakan sebelum ditutup
kembali, aduk pakan fermentasi ampas tahu setiap kali wadah dibuka untuk
mengambil pakan.
Cara pemberian pakan lele organik dari hasil fermentasi ampas tahu sangatlah
gampang. Pakan bisa diberikan langsung ke ikan lele dengan cara dikepalkan sehingga
2
lele bisa mengkonsumsi secara langsung. Atau bisa juga dengan cara ditempelkan
dipinggir pematang kolam.
Kami pakan organik itu diberikan kepada ikan lele yang umurnya di atas 1 bulan dari
penebaran, dengan ukuran benih minimum 4-6 cm, sebelumnya bisa diberikan dari
hasil fermentasi dan pakan alami pupuk kandang.
Pemberiannya jangan bersamaan dengan pemberian pelet ikan. Persentase
pemberian adalah 5% dari biomassa ikan atau 1,5-2 kali jumlah pemberian pakan
pelet. Frekuensi pemberian pakan lele organik dari ampas tahu ini bisa 2-3 kali sehari.
Kotoran hewan, khususnya hewan ternak, yang bisa digunakan untuk pupuk setelah
mengalami pengomposan yang matang, yaitu kalau secara fisik (warna, rupa, tekstur,
dan kadar air) sudah tidak serupa dengan kondisi aslinya, sedangkan kalau secara
kimia pupuk dari kotoran hewan ternak ini memiliki kandungan bahan organik, zat N,
P2O5, dan K2O.
Jenis kotoran hewan yang bisa digunakan adalah kotoran sapi, kerbau, kelinci, ayam
dan kambing. Jenis kotoran lain yang dapat digunakan untuk pembuatan Pakan Ikan
Lele Organik adalah kotoran ayam. Kotoran ayam mengandung protein, karbohidrat,
lemak dan senyawa organik lainnya.
Kalau Anda ingin menggunakan kotoran ternak ayam, idealnya itu yang berasal dari
ayam pedaging karena kotorannya lebih bersih dan cenderung lebih murni (tidak
tercampur sekam) dan usahakan kotoran ayam yang akan digunakan itu dalam
kondisi kering.
Kami sarankan untuk tidak menggunakan kotoran ayam kampung karena kotorannya
cenderung rendah kadar N dan mengandung serat yang tinggi.
Ampas tahu ini merupakan sumber protein yang bisa digunakan sebagai pakan ikan.
Selain protein, ampas tahu juga mengandung zat penting lainnya, seperti lemak, air,
dan abu. Jadi sangat baik untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan Pakan Ikan
Lele Organik.
Perlu Anda ketahui, ampas tahu ini memiliki kandungan protein yang lebih banyak
daripada kotoran hewan, kalau proses fermentasinya itu terlambat, maka hasilnya
akan menjadi cepat bau, justru malah akan mengganggu lingkungan sekitar.
Ampas tahu merupakan bahan yang tidak tahan lama. Maka dari itu, sebaiknya ketika
mendapatkan ampas tahu langsung segera lakukan pencampuran dengan probiotik,
3
untuk jumlah dosis probiotik tergantung dari merk dan jenis probiotik yang Anda
gunakan.
3.) Dedak
Dedak merupakan limbah pengolahan gabah dan tidak dikonsumsi manusia sehingga
tidak bersaing dalam penggunaannya. Kandungan nutrisi dedak yaitu bahan kering
91,0%, protein kasar 13,5%, lemak kasar 0,6%, serat kasar 13,0%, dan kandungan serat
kasar 13,6%.
Tepung ikan adalah ikan atau bagian ikan yang dikeringkan dan digiling. Kegunaan
utama tepung ikan adalah bahan utama campuran pakan ternak. Tepung ikan yang
baik harus mempunyai sifat-sifat : butirannya seragam; bebas dari sisa tulang, mata
ikan dan benda asing; berwarna halus bersih, seragam, dan bau khas ikan amis.
5.) Probiotik
Probiotik adalah istilah yang digunakan pada mikro-organisme hidup yang bisa
memberikan efek baik atau kesehatan pada organisme lainnya. Anda bisa
mendapatkan probiotik ini dengan berbagai macam takaran dan tersedia banyak di
pasar.
Molase merupakan bahan sisa dari proses pembuatan gula. Molase juga merupakan
sumber energi tetapi kandungan proteinnya rendah. Molase mengandung 4,2%
protein kasar, 7,7% serat kasar. Molase juga sering digunakan untuk proses
fermentasi karena mengandung 1-20% gula yang dapat dimanfaatkan untuk
pertumbuhan inokulum.
Jadi, penggunaan pakan ikan atau pelet buatan pabrik bisa dikurangi atau dihilangkan.
Tapi dengan syarat pakan pengganti alternatif itu harus efektif dan efisien dalam
penggunaannya.
4
Keuntungan utama dalam penggunaan pakan ikan lele organik itu lebih simpel dan
hemat biaya. Keuntungan lainnya adalah:
Dengan membuat pakan ikan lele organik sendiri, Anda bisa menghemat penggunaan
pakan yang seringkali dibutuhkan pakan dalam jumlah yang banyak untuk satu kali
pemberian.
Pakan ikan lele organik ini bisa menekan dan menghemat biaya pemeliharaan sampai
dengan 50%, terutama dalam pembelian pakan pelet.
Pada kolam yang menggunakan sistem pakan organik terdapat banyak phytoplankton
dengan komponen aktif mikroalga yang mempunyai aktivitas antimikroba dan
antioksidan. Karena itu, berbagai kelebihan phytoplankton yang ada pada kolam lele
mampu menekan berkembangnya penyakit yang tidak diinginkan.
Dalam proses fotosintesis, phytoplankton yang banyak terdapat di kolam lele organik
bisa memanfaatkan dan mengubah unsur-unsur anorganik menjadi bahan organik
dengan bantuan cahaya matahari. Kemampuan dalam menyerap cahaya matahari
oleh seluruh permukaan sel menjadikan perannya lebih penting dari pada tanaman
air.
Karena itu, bakteri yang menguntungkan dalam pakan lele organik bisa
memanfaatkan sisa pakan yang diproses menjadi bahan organik yang dibutuhkan
dalam proses fotosintesis.
Penggunaan pakan lele organik sendiri lebih menyehatkan dan ramah lingkungan.
Sementara itu, sistem budidaya konvensional dalam pembentukan pakan alami di
kolam masih sering menggunakan bahan anorganik seperti pupuk Urea dan TSP.
Bahkan dalam pengobatannya kalau ada ikan yang sakit, terkadang masih
menggunakan bahan-bahan kimia dan antibiotik. Nah itu yang kami tidak sarankan
dalam budidaya ikan.
Keunggulan lainnya adalah kolam lele jadi tidak bau karena keberadaan bakteri
pengurai bahan organik yang ada dalam probiotik yang ada dalam pakan bisa
menekan pertumbuhan bekteri patogen, menstimulasi enzim pencernaan, dan
meningkatkan kualitas air pada kolam.
5
Selain itu, probiotik seperti EM-4 juga bisa menguraikan gas-gas amonia, metan dan
hidrogen sulfida yang banyak terdapat di dasar kolam sehingga air kolam menjadi
tidak bau meskipun jarang dilakukan pergantian air kolam.