Anda di halaman 1dari 16

PERATURAN DESA PASIRNANJUNG NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG KEKAYAAN/ASET DESA

PASIRNANJUNG

DESA PASIRNANJUNG KECAMATAN CIMANGGUNG KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2009


PERATURAN DESA PASIRNANJUNG Nomor : 04 TAHUN 2009 TENTANG KEKAYAAN/ASET DESA
PASIRNANJUNG KECAMATAN CIMANGGUNG - KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2009
PERATURAN DESA PASIRNANJUNG. NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG KEKAYAAN/ASET DESA
PASIRNANJUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA PASIRNANJUNG,
Menimbang : a. bahwa Desa Pasirnanjung memiliki Kekayaan/Aset Desa berupa barang
milik desa yang berasal dari kekayaan asli desa, dibeli atau diperoleh atas beban
anggaran pendapatan dan belanja desa atau perolehan hak lainnya yang sah; b. bahwa
untuk kepastian status barang milik Desa Pasirnanjung sebagaimana dimaksud pada
huruf a dipandang perlu untuk melindungi Kekayaan/Aset Desa; c. bahwa berdasarkan
pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas, Kekayaan/Aset Desa
Pasirnanjung tersebut perlu ditetapkan dalam Peraturan Desa. : 1. Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa
Barat (Berita Negara Tahun 1950); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 125) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 38) yang telah
ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang; 5.
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Tahun 2005
Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587); 6. Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum sebagaimana diubah untuk pertama kali dengan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2006; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa; 8. Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme
Penyusunan Peraturan Desa;

Mengingat
9. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 4 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun
2005 Nomor 13 Seri D) sebagaimana diubah untuk pertama kali dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Sumedang Nomor 10 Tahun 2006 (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun
2006 Nomor 13 Seri D); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 9 Tahun 2007
tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa; 11. Peraturan Daerah
Kabupaten Sumedang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan Desa. 12.
Peraturan Bupati Sumedang Nomor 71 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pengelolaan dan
Peralihan Kekayaan/Aset Desa. Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PASIRNANJUNG dan KEPALA DESA PASIRNANJUNG MEMUTUSKAN :


Menetapkan : PERATURAN DESA PASIRNANJUNG TENTANG KEKAYAAN / ASET DESA PASIRNANJUNG
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan : 1.
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Pemerintah Desa adalah Kepala
Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 3.
Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa
dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. Badan
Permusyawaratan Desa, selanjutnya disebut BPD, adalah lembaga yang merupakan
perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa. 5. Kekayaan Desa adalah barang milik desa yang
berasal dari kekayaan asli desa, dibeli atau diperoleh atas beban anggaran
pendapatan dan belanja desa atau perolehan hak lainnya yang sah. 6. Tanah Kas Desa
adalah barang milik Desa berupa tanah bengkok, kuburan dan titisara; 7. Musyawarah
adalah proses atau kegiatan saling mendengar dengan sikap saling menerima pendapat
dan keinginan yang didasarkan atas kesukarelaan antara pihak pemegang hak atas
tanah dan pihak yang memerlukan tanah, untuk memperoleh kesepakatan. 8. Kepentingan
Umum adalah kepentingan sebagian besar lapisan masyarakat. 9. Kerjasama pemanfaatan
adalah pendayagunaan Kekayaan Desa oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu
dalam rangka peningkatan
penerimaan Desa bukan pajak dan sumber pembiayaan lainnya. 10. Naskah Perjanjian
Kerjasama adalah suatu naskah yang dapat dijadikan dasar hukum dalam pelaksanaan
kerjasama; 11. Kerjasama Desa adalah suatu rangkaian kegiatan yang terjadi karena
ikatan formal dengan pihak ketiga dalam melaksanakan kerjasama; 12. Perselisihan
adalah perbedaan pendapat yang menimbulkan konflik antar desa dengan pihak ketiga
dalam melaksanakan kerjasama. BAB II BARANG MILIK DESA BERUPA TANAH Pasal 2 Desa
PASIRNANJUNGKecamatan PASIRNANJUNGmemiliki Kekayaan/Aset Desa berupa Tanah Kas Desa
dengan luas keseluruhan 37.7 hektar (Tiga Puluh Tujuh, Tujuh ha). Pasal 3 (1)Jenis
tanah kas Desa PASIRNANJUNG Kecamatan Cimanggung sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2, terdiri atas : 1. Jenis tanah kas desa berupa sawah 2.100 m2 (Dua Ribu Seratus
Meter Persegi) a) Lokasi di Blok 02 Dusun Pangkalan Desa Pasirnanjung Kecamatan
Cimanggung dengan luas 2.100 m2 Sertipikat Hak /letter C 01 / S.43, SPPT No. 002-
0173 Peruntukkan lahan Pertanian Jumlah penggarap 1 orang, terdiri atas : 1)
Masyarakat Desa Pasirnanjung 2) Pihak Ketiga (Badan Hukum) Kontribusi Ke Desa per
tahun Rp. 1.800.000,2. Jenis tanah kas desa berupa tegal 0 hektar (Nol hektar ) a)
Lokasi di Blok - Dusun - Desa - Kecamatan - dengan luas 0 hektar Sertipikat Hak -
No - letter C - /-, SPPT No. Peruntukkan Jumlah penggarap 0. orang, terdiri atas :
1) Masyarakat 2) Pihak Ketiga (Badan Hukum) Kontribusi ke desa per bulan Rp.0,- /
per tahun Rp.0,3. Jenis tanah kas desa berupa Kebun 0 hektar (0 hektar) a) Lokasi
di Blok - Dusun - Desa - Kecamatan - dengan luas 0 hektar Sertipikat Hak - No -
letter C - /-, SPPT No. Peruntukkan Jumlah penggarap 0. orang, terdiri atas : 1)
Masyarakat 2) Pihak Ketiga (Badan Hukum) Kontribusi ke desa per bulan Rp.0,- / per
tahun Rp.0,4. Jenis tanah kas desa berupa tegal 1.5 hektar (Satu Koma Tiga Hektar )
a) Lokasi di Blok 03 Dusun Pangkalan Desa Pasirnanjung Kecamatan Cimanggung dengan
luas 1,5 hektar Sertipikat Hak /letter C 01/D.47, SPPT No. 003-153 Peruntukkan
Tanah Pertanian Jumlah penggarap 5 orang, terdiri atas : 1) Masyarakat Desa
Pasirnanjung 2) Pihak Ketiga (Badan Hukum) Kontribusi ke desa per tahun Rp.
700.000,b) Lokasi di Blok 04 Dusun Legokjero Desa Pasirnanjung Kecamatan Cimanggung
dengan luas 7,882 hektar
Sertipikat Hak /letter C 01/ D.42, SPPT No. 004-0143 Peruntukkan Pertanian Jumlah
penggarap 40 orang, terdiri atas : 1) Masyarakat Desa Pasirnanjung 2) Pihak Ketiga
(badan Hukum) Kontribusi ke desa per tahun Rp. 5.111.400,-
5. Jenis tanah kas desa berupa lapangan 0 hektar (Nol Hektar) a) Lokasi di Blok -
Dusun - Desa - Kecamatan - dengan luas 0 hektar Sertipikat Hak - No - letter C
- /-, SPPT No. Peruntukkan Jumlah penggarap 0. orang, terdiri atas : 1) Masyarakat
2) Pihak Ketiga (Badan Hukum) Kontribusi ke desa per bulan Rp.0,- / per tahun
Rp.0,6. Jenis tanah kas desa berupa kuburan 4.900 m2 (Empat Ribu Sembilan Ratus
Meter Persegi) a) Lokasi di Blok 10 Dusun Girilaya Desa Pasirnanjung Kecamatan
Cimanggung dengan luas 2.100 hektar Sertipikat Hak /letter C 01 /D. 45, SPPT No.
___________ Kuncen Udo b) Lokasi di Blok 08 Dusun Damur Desa Pasirnanjung Kecamatan
Cimanggung dengan luas 2.800 m2 Sertipikat Hak /letter C 01/ D. 45 SPPT No.
__________ Peruntukkan .Pemakaman/Kuburan Kuncen Amay (2) Jenis tanah kas Desa
Pasirnanjung lainnya, yaitu: 1. Jenis tanah kas desa berupa Kantor Dusun dan SD
2.380 m2 (Dua Ribu Tiga Ratus Delapan puluh ) a) Lokasi di Blok 07 Dusun
Bbk.pasirhuni Desa Pasirnanjung Kecamatan Cimanggung dengan luas 2.100 m2
Sertipikat Hak /letter C 158 / D.43 Berupa Sekolah SD b) Lokasi di Blok 05 Dusun
Sukanegla Desa Pasirnanjung Kecamatan Cimanggung dengan luas 280 m2 Sertipikat
Hak /letter C 242 / D.43 SPPT. No 005-174 Berupa kantor Dusun BAB III BARANG MILIK
DESA BERUPA BANGUNAN Pasal 4 Bangunan desa yang berdiri di atas Tanah Kas Desa
Pasirnanjung terdiri dari: 1. Kantor Kepala Desa, dengan rincian: a. Berupa 0 unit
bangunan semi permanen; b. Lokasi di RT - RW - Blok - Dusun - Desa - Kecamatan -;
c. Luas 0 meter persegi (Nol m2) dengan ukuran 0 meter kali 0 meter (Nol m x Nol
m); d. Sertipikat Hak - Nomor -Persil Nomor.2. Balai Pertemuan/Balai Kampung,
dengan rincian: a. Berupa satu unit bangunan permanen; b. Lokasi di RT.01 RW.08
Blok 05 (Lima) Dusun Sukanegla Desa Pasirnanjung Kecamatan Cimanggung; c. Luas Dua
Ratus Delapan Puluh meter persegi (280 m2) dengan ukuran Lima meter kali Delapan
meter (5 m x 8 m); d. Sertipikat Hak - Nomor - / C 242 Persil Nomor 092 3. Masjid
Jami/Mushola/Langgar ….., dengan rincian: a. Berupa … unit bangunan permanen
bertingkat/dua lantai; b. Lokasi di RT … RW … Blok …. Dusun …. Desa ………. Kecamatan
……….; c. Luas …. meter persegi (…. m2) dengan ukuran …. meter kali …. meter (…m x …
m); d. Sertipikat Hak ……. Nomor ………. Persil Nomor ….. 4. Gedung Sekolah SD, dengan
rincian:
a. Berupa tiga lokal bangunan permanen; b. Lokasi di RT.02 RW.05 Blok 07 (Blok
Tujuh) Dusun Bbk.Pasirhuni Desa Pasirnanjung Kecamatan Cimanggung c. Luas Seribu
Enam Ratus delapan Puluh meter persegi (1.680 m2) dengan ukuran … meter kali …
meter (…m x …m) sebanyak 14 lokal; d. Sertipikat Hak ……. Nomor C.158 / D.43 Persil
Nomor 097 5. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) / Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu),
dengan rincian: a. Berupa Satu unit bangunan permanen; b. Lokasi di RT.01 RW.02
Blok 10 (Blok Sepuluh ) Dusun Puteraco Desa Pasirnanjung Kecamatan Cimanggung c.
Luas Enam Puluh meter persegi (60 m2) dengan ukuran Lima meter kali tujuh meter (5m
x 7m); d. Sertipikat Hak Pakai Nomor ………. Persil Nomor 098 6. Gedung SD/MI, dengan
rincian: a. Berupa tiga lokal bangunan permanen; b. Lokasi di RT.01 RW.11Blok 03
(Blok tiga) Dusun Pangkalan Desa Pasirnanjung Kecamatan Cimanggung c. Luas Empat
Ratus Dua Puluh meter persegi (420 m2) dengan ukuran Enam meter kali sembilan meter
(6m x 9m) sebanyak 3 lokal; d. Sertipikat Hak ……. Nomor C.1 / D.43 Persil Nomor 097
BAB IV KEKAYAAN/ASET DESA LAINNYA Pasal 5 Desa Pasirnanjung Kecamatan Cimanggung
memiliki kekayaan/aset desa lainnya, yaitu: 1. Jalan Desa, dengan panjang 6
kilometer Enam km) selebar Dua koma Lima meter (2,5m); 2. Jaringan pipa air bersih
sepanjang Dua belas kilometer (12.000 km) dengan diameter pipa Dua dan Tiga inci (2
dan 3 in); 3. Kendaraan Dinas Roda Dua (sepeda motor) sebanyak 3 (Tiga) unit dalam
kondisi baik; 4. Komputer/Laptop sebanyak 1 unit dalam keadaan baik; 5. Mesin tik
sebanyak 1 buah dalam keadaan cukup; 6. Lemari sebanyak 2 buah dalam keadaan baik;
7. Kursi plastik sebanyak 80 buah dalam keadaan baik. 8. Pengeras Suara
Portable/Tape-Radio-Megaphone-Mic (Wireless) sebanyak 1 unit dalam keadaan baik; 9.
Meja sebanyak 10 buah dalam Keadaan cukup; 10 Cetakan/Printer Sebanyak 1 Buah dalam
keadaan baik; BAB V PENGELOLAAN Pasal 6 (1)Pengelolaan kekayaan desa dilaksanakan
berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum, keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas
dan kepastian nilai. (2)Pengelolaan kekayaan desa harus berdayaguna dan
berhasilguna untuk meningkatkan pendapatan desa. (3) Pengelolaan kekayaan desa
sebagaimana dimaksud pada lio/at (1) harus mendapatkan persetujuan BPD. Pasal 7
Biaya pengelolaan Kekayaan Desa dibebankan pada Anggaran Pendupatan dan Belanja
Desa.
Pasal 8 Kekayaan Desa dikelola oleh Pemerintah Desa dan dimanfaatkan sepenuhnya
untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan
masyarakat Desa. Pasal 9 Perencanaan kebutuhan kekayaan desa disusun dalam rencana
kerja dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa setelah memperhatikan ketersediaan
barang milik Desa yang ada. Pasal 10 Jenis Pemanfaatan Kekayaan Desa berupa : a.
sewa; b. pinjam pakai; c. kerjasama pemanfaatan; dan d. bangun serah guna dan
bangun guna serah. Pasal 11 (1) Pemanfaatan Kekayaan Desa berupa sewa dilakukan
atas dasar: a. menguntungkan Desa; b. jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun
sesuai dengan jenis kekayaan desa dan dapat diperpanjang; dan c. penetapan tarif
sewa ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa setelah mendapat persetujuan BPD.
(2)Sewa dilakukan dengan surat perjanjian sewa menyewa, yang sekurangkurangnya
memuat: a. pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian; b. obyek perjanijian sewa
menyewa; c. jangka waktu; d. hak dan kewajiban para pihak; e. penyelesaian
perselisihan; f. keadaan di luar kemampuan para pihak (force majeure); dan g.
peninjauan pelaksanaan perjanjian. Pasal 12 (1)Pemanfaatan Kekayaan Desa berupa
pinjam pakai hanya dilakukan oleh Pemerintah Desa dengan Pemerintah Desa. (2)Pinjam
pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kecuali tanah dan bangunan. (3)Pemanfaatan
Kekayaan Desa berupa pinjam pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan oleh Kepala Desa setelah mendapat persetujuan BPD. (4)Jangka waktu
pinjam pakai paling lama 7 (tujuh) hari dan dapat diperpanjang. (5)Pinjam pakai
dilakukan dengan surat perjanjian pinjam pakai yang sekurang-kurangnya memuat: a.
pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian; b. obyek perjanijian pinjam pakai; c.
jangka waktu; d. hak dan kewajiban para pihak; e. penyelesaian perselisihan; f.
keadaan di luar kemampuan para pihak (force majeure); dan g. peninjauan pelaksanaan
perjanjian. Pasal 13 (1)Pemanfaatan Kekayaan/Aset Desa melalui kerjasama dilakukan
atas dasar: a. mengoptimalkan daya guna dan hasil guna kekayaan Desa; b.
meningkatkan pendapatan/penerimaan desa; (2)Kerjasama pemanfaatan Kekayaan/Aset
Desa terhadap tanah dan/atau bangunan ditetapkan dengan Keputusan Bupati setelah
mendapatkan persetujuan Kepala Desa. (3)Kerjasama Pemanfaatan Kekayaan/Aset Desa
dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut: a. tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam APBDes
untuk memenuhi biaya operasional /pemeliharaan/perbaikan Kekayaan/Aset Desa; b.
penetapan mitra kerjasama pemanfaatan berdasarkan musyawarah mufakat antara Kepala
Desa dan BPD; c. ditetapkan oleh Kepala Desa setelah mendapat persetujuan BPD; d.
tidak dibolehkan menggadaikan/memindahtangankan kepada pihak lain; dan e. jangka
waktu paling lama 3 (tiga) tahun sesuai dengan jenis kekayaan/aset desa dan dapat
diperpanjang paling lama sampai dengan akhir masa jabatan kepala desa; (4)Kerjasama
pemanfaatan Kekayaan/Aset Desa dilakukan dengan surat perjanjian kerjasama yang
sekurang-kurangnya memuat: a. Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian b. Obyek
perjanjian pinjam pakai c. Jangka waktu d. Hak dan kewajiban para pihak e.
Penyelesaian perselisihan f. Keadaan di luar kemampuan para pihak (force majeure);
dan g. Peninjauan pelaksanaan perjanjian Pasal 14 (1)Pemanfaatan Kekayaan Desa
berupa bangun serah guna dan bangun guna serah dilakukan atas dasar: a. Pemerintah
Desa memerlukan bangunan dan fasilitas bagi penyelenggaraan pemerintahan desa untuk
kepentingan pelayanan umum. b. tidak tersedia dana dalam Anggaran Pendapatan
Belanja Desa untuk penyediaan bangunan dan fasilitas. (2)Pemanfaatan Kekayaan Desa
dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis dari Bupati dan ditetapkan dalam
peraturan desa. (3)Jangka waktu pemanfaatan Kekayaan Desa berupa bangun serah guna
dan bangun guna serah paling lama 20 (dua puluh tahun) dan dapat diperpanjang
setelah terlebih dahulu dilakukan evaluasi Tim yang dibentuk Kepala Desa. (4)Hasil
kajian Tim disampaikan kepada Pemerintah Desa untuk dijadikan bahan pertimbangan.
(5)Pemanfaatan Kekayaan Desa berupa bangun serah guna dan bangun guna serah
dilakukan dengan surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat: a. Pihak yang
terkait dalam perjanjian; b. Objek perjanjian; c. Jangka waktu; d. Bagi hasil usaha
yang layak dan wajar; e. Hak dan kewajiban para pihak; f. Penyelesaian
perselesaian; g. Keadaan diluar kemampuan para pihak (force majeure); dan h.
Peninjauan pelaksanaan perjanjian. Pasal 15 (1) Hasil pemanfaatan kekayaan Desa
merupakan penerimaan/pendapatan Desa. (2) Penerimaan desa wajib seluruhnya
disetorkan pada rekening Desa. Pasal 16 (1) Kekayaan Desa yang berupa tanah Desa
tidak diperbolehkan dilakukan pelepasan hak kepemilikan kepada pihak lain, kecuali
diperlukan untuk kepentingan umum. (2) Pelepasan hak kepemilikan tanah desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah mendapat ganti rugi sesual
harga yang
menguntungkan desa dengan memperhatikan harga pasar dan Nilai Jual Objek Pajak
(NJOP). (3) Penggantian ganti rugi berupa uang harus digunakan untuk membeli tanah
lain yang lebih baik dan berlokasi di Desa setempat. (4) Pelepasan hak kepemilikan
desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
(5)Keputusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diterbitkan setelah
mendapat persetujuan BPD dan mendapat ijin tertulis dari Bupati dan Gubernur. Pasal
17 Dalam hal terjadi peralihan hak kekayaan/aset desa berupa tanah kas desa untuk
proyek-proyek pemerintah dalam rangka kepentingan umum, Pemerintah Desa mengajukan
usul peralihan kekayaan/aset desa berupa tanah kas desa kepada Bupati melalui Canat
dengan melampirkan: a. ijin lokasi proyek dengan melampirkan peta lokasi; b.
Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan BPD yang dilampiri risalah dan
daftar hadir musyawarah; c. rencana tanah pengganti dan penggunaan lainnya; d. peta
lokasi tanah pengganti. Pasal 18 Dalam hal terjadi peralihan kekayaan/aset desa
berupa tanah kas desa untuk keperluan proyek-proyek swasta dalam rangka kepentingan
umum, Pemerintah Desa mengajukan usul peralihan hak kekayaan/aset desa berupa tanah
kas desa kepada Bupati melalui Camat dengan melampirkan: a. ijin lokasi proyek
beserta lampiran peta lokasi; b. luas tanah kas desa yang terkena proyek; c.
kesediaan/jaminan dari pihak pemohon dan atau pihak lain; d. uang ganti rugi yang
diterima dari pihak lain agar disimpan pada Bank Jabar atas nama Pemerintah Desa
yang bersangkutan; e. surat camat tentang harga dasar serta besarnya harga umum
setempat; f. Peraturan Desa tentang Persetujuan Pelepasan Tanah Kas Desa; g.
rencana tanah pengganti dan penggunaan lainnya. Pasal 19 Dalam hal terjadi
pengalihan kekayaan/aset desa berupa tanah kas desa melalui proses tukar menukar
dalam rangka kepentingan umum, Pemerintah Desa mengajukan usul peralihan hak
kekayaan/aset desa berupa tanah kas desa kepada Bupati melalui Camat dengan
melampirkan: a. ijin lokasi proyek beserta lampiran petanya; b. luas tanah kas desa
yang akan ditukar serta luas tanah pengganti yang telah disediakan oleh perusahaan
atau pihak lain; c. surat Camat tentang harga dasar serta besaran harga umum
setempat; d. Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan BPD yang dilampiri
risalah dan daftar hadir musyawarah; e. rencana tanah pengganti dan penggunaan
lainnya. Pasal 20 Mengenai besarnya usulan nilai ganti rugi tanah kas desa yang
akan dilepaskan/ditukar, yang diajukan Pemerintah Desa, berpedoman pada peraturan
perundang-undangan. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 21 (1)Segala biaya yang timbul akibat
pengelolaan dan peralihan kekayaan/aset desa menjadi tanggungjawab Pemerintah Desa
dan atau pihak pemohon. (2)Biaya sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, untuk
besarannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(3)Pembiayaan yang timbul akibat pelaksanaan kerjasama pemanfaatan kekayaan/aset
desa menjadi tanggung jawab pemerintah desa dan pihak yang menjalin kerjasama.
(4)Penggunaan uang hasil kerjasama pengelolaan Kekayaan/Aset Desa diatur dalam
Peraturan Kepala Desa setelah mendapat persetujuan Badan Permusyawaratan Desa.
(5)Uang hasil kerjasama pemanfaatan kekayaan/aset desa sebelum dimanfaatkan
disimpan dalam Rekening atas nama Pemerintah Desa. BAB VII PELAPORAN Pasal 22
Kepala Desa melaporkan realisasi pelaksanaan ijin kepada Bupati melalui Camat,
dengan melampirkan: a. bukti kepemilikan hak atas tanah pengganti; b. bukti-bukti
penggunaan lainnya. BAB VIII KERJASAMA Pasal 23 (1)Untuk membantu Kepala Desa
didalam pengelolaan/pelaksanaan kerjasama pemanfaatan kekayaan/aset desa, dapat
dilaksanakan oleh panitia yang dibentuk untuk memfasilitasi kepentingan antara
pemohon/pihak yang menjalin kerjasama, Pemerintah Desa, dan penggarap tanah kas
desa. (2)Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk dan ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 Hal-hal yang belum diatur
dalam Peraturan Desa ini sepanjang menyangkut teknis pelaksanaannya diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Kepala Desa. Pasal 25 Peraturan Desa ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya.

Ditetapkan di PASIRNANJUNG pada tanggal 16 Februari 2009 Menyetujui : BADAN


PERNUSYAWARATAN DESA PASIRNANJUNG

KEPALA DESA PASIRNANJUNG

UNDANG S.Pd

ADJUM SYAMSUDI
BERITA ACARA PERJANJIAN PENGGUNAAN PENGGARAP TANAH CARIK DENGAN PEMERINTAH DESA
PASIRNANJUNG KECAMATAN CIMANGGUNG KABUPATEN SUMEDANG

Pada Hari ini Senin tanggal Enam Belas bulan Februari tahun Dua Ribu Sembilan
bertempat di kantor Kepala Desa Pasirnanjung Kecamatan cimanggung Kabupaten
Sumedang, kami Pemerintah Desa Pasirnanjung telah mengadakan musyawarah untuk
membahas Perjanjian Penggunaan Penggarapan Tanah Carik Desa Pasirnanjung yang di
hadiri oleh Kepala Desa, BPD, Kepala Dusun dan Para Penggarap. sesuai dengan
Peraturan Desa Pasirnanjung Nomor 4 tahun 2009 tentang Kekayaan/Aset Desa, Jumlah
Luas Tanah Carik tersebut terdiri dari : 1. Tanah Sawah dengan Luas : 2.100 m2 2.
Tanah Darat dengan Luas : 91.596 m2 / 9,359 HA yang dibagi Sebagai Berikut : a.
Tanah yang digarap masyarakat b. Pembangunan Kantor Desa c. Pembangunan Saung
Miting d. Penampungan Bak Air 2 Buah e. Tanah yang dibangun sebagai Usaha Warung /
Tempat tinggal = 15m2 Jumlah = 91.496 m2 = 89.753 m2 = 1.400 m2 = 200 m2 = 128 m2
93.696m2 yang

Adapun Pengelolaan Tanah Carik Tersebut : 1. Tanah carik baik tanah darat maupun
tanah sawah terhitung mulai bulan April 2009 di sewakan kepada masyarakat yang
layak menggarapnya yang diatur oleh peraturan Desa yang telah ditetapkan. 2.
Besarnya sewa tanah carik tersebut sebesar Rp.1200,- per Tumbak (1X14 m2 ) selama 1
tahun Berjalan. 3. hasil sewa tanah carik tersebut dibagi untuk Kesejahteraan
Aparat Desa. 4. untuk pembagian hasil Sewa tanah carik desa tersebut dibagikan
kepada aparat desa sesuai dengan Jabatan/Fungsinya. Perincian Pembagian Hasil tanah
carik Sbb : 1. Kepala Desa : 15 % 2. Sekretaris Desa : 10 % 3. Kepala Urusan : 7.5%
4. Staf Desa/Kadus: 5 %
Jumlah

: 100 %

Demikian berita acara perjanjian penggunaan penggarap tanah carik dengan pemerintah
desa antara Penggarap dengan Pemerintah Desa Pasirnanjung ini di buat berdasarkan
musywarah mufakat Sesuai dengan Peraturan Desa yang di tetapkan. DAFTAR NAMA
PENGARAP 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 . 11 . 12 . OMA SUDO KAYAT ENJANG MEMEN
MAMAH SIDIN MOMON ASIM ROHDI MOMO SAHMA AMIR (.......... ………… ) (.......... ………… )
(.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… )
(.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… )
(.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… )
(.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… )
(.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… )
(.......... ………… ) 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
46 47 ENGKER TATA AA EMO AUNG AMAY SULAEMAN AJUM ATANG AWAN UYUD IIM DUJE ENGKOS
AHMAD UDIN YANA UDO ASIM EEM SAID ARUK DIRMAN (.......... ………… ) (.......... ………… )
(.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… )
(.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… )
(.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… )
(.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… )
(.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… ) (.......... ………… )
(.......... ………… )

13 IJANG 14 YANA 15 SANUD 16 CAMAN 17 UKAR 18 ADE ADIS 19 OBAN 20 ESIN 21 ENJUNG 22
ATENG 23 JANA
24 ELA Kepala Desa

(.......... ………… )

48

EMEN Ketua BPD

(.......... ………… )

Mengetahui/Menyetuhui :

ADJUM SYAMSUDI

UNDANG, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai