Anda di halaman 1dari 9

Penyelenggaraan

Jasa Akses Internet


Sesuai UU No. 36 Tahun 1999

Cirebon, 30 April 2019

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan BARESKRIM POLRI


Pos dan Informatika
PENYELENGGARAAN
2

TELEKOMUNIKASI

Penyelenggaraan
Telekomunikasi

Kegiatan penyediaan dan pelayanan telekomunikasi sehingga


memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi

Penyelenggaraan Jasa
Telekomunikasi

Kegiatan penyediaan dan atau pelayanan jasa telekomunikasi yang


memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi

Penyelenggaraan Jasa
Akses Internet (ISP)

Merupakan penyelenggaraan jasa akses internet ke publik


PENYELENGGARAAN
3

JASA TELEKOMUNIKASI

No. Jenis Penyelenggaraan (PP No. 52 Tahun 2000)


1 Jasa teleponi dasar
2 Jasa nilai tambah teleponi
3 Jasa multimedia
• Jasa akses internet (ISP)
• Jasa interkoneksi internet (NAP)
• Jasa internet teleponi untuk keperluan publik
(ITKP)
• dll
4

BISNIS MODEL ISP

NAP
Menyediakan Internet
kanal (inter-
bandwidth nasional)
Pelanggan ISP internasional

Perorangan/ Distribusi ke
Korporasi pelanggan
IX (lokal) Internet
Menyediakan (nasional)
bandwidth lokal
BISNIS MODEL ISP
5

ILEGAL

1 Pelanggan
ISP Pelanggan
ISP
Berlangganan internet ke ISP kemudian
menjual kembali kepada pihak lain

**Sepengetahuan / tanpa sepengetahuan


ISP

2 Mitra
ISP Pelanggan
ISP
Memiliki pejanjian kemitraan dengan ISP
namun berlaku layaknya ISP dengan
menyediakan bandwidth sendiri, memiliki
brand sendiri, melakukan perjanjian layanan
internet sendiri dengan pelanggan,
mengeluarkan billing sendiri, dan menerima
pembayaran dari pelanggan

**Sepengetahuan / tanpa sepengetahuan


ISP
POTENSI
6

PELANGGARAN UU 36

PASAL 11

1) Penyelenggaraan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 7 dapat diselenggarakan setelah mendapat izin dari Menteri.

PASAL 7

1) Penyelenggaraan telekomunikasi meliputi :


a. penyelenggaraan jaringan telekomunikasi;
b. penyelenggaraan jasa telekomunikasi;
c. penyelenggaraan telekomunikasi khusus.
7

ANCAMAN SANKSI

Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling
banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).

***Pasal 47 UU No. 36 Tahun 1999***


KEWENANGAN 8

PENYIDIKAN

Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia,


juga Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di Iingkungan
Departemen yang Iingkup tugas dan tanggung jawabnya
di bidang telekomunikasi, diberi wewenang khusus
sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang Hukum Acara Pidana untuk melakukan penyidikan
tindak pidana di bidang telekomunikasi.

***Pasal 44 ayat (1) UU No. 36 Tahun 1999***

Anda mungkin juga menyukai