Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENGORGANISASIAN INFORMASI
PENGETAHUAN DALAM INGATAN MANUSIA

Oleh :
Novia Mawardana Wahyu Panca, S.Kom.
19050852310159

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA


Juni 2019

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................ 1


Daftar Isi .......................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 3


1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5


2.1 Latar Belakang Ingatan (Memory) ..................................................................... 5
2.2 Pengorganisasian Informasi Dalam Ingatan Manusia ........................................ 6

BAB III SIMPULAN .......................................................................................................... 8


3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 8

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Segala macam belajar melibatkan ingatan. Jika kita tidak dapat mengingat apa pun
mengenai pengalaman kita, kita tidak akan dapat belajar apa-apa. Belajar merupakan
tindakan dan prilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh
siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses blajar. Proses
belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Sedangkan
Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Proses berpikir merupakan
proses tidak dapat dilihat secara langsung bagaimana otak bekerja dan informasi diolah.

Teori pemrosesan informasi didasari oleh asumsi bahwa pembelajaran merupakan faktor
yang sangat penting. Dalam proses pembelajaran terjadi adanya proses informasi kemudian
diolah sehingga menciptakan suasana yang terencana, dan suasana pembelajaran yang
mendukung (Ellen, 2016:225). Teori kognitif juga berpandangan bahwa belajar merupakan
suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan
aspek-aspek kejiwaan lainnya.

Dikatakan bahwa pengetahuan diorganisasi dalam ingatan seseorang dalam struktur


hirarkhis. Ini berarti bahwa pengetahuan yang lebih umum, inklusif, dan abstrak membawahi
pengetahuan yang lebih spesifik dan konkrit. Demikian juga pengetahuan yang lebih umum
dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh seseorang, akan dapat memudahkan perolehan
pengetahuan baru yang lebih rinci. Oleh karena itu perlu menerapkan model pembelajaran
tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses dalam otak melalui beberapa
indera

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:


1. Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia?
2. Bagaimana model pembelajaran pemrosesan informasi?

3
1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui dan
memahami:
1. Pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia
2. Model pembelajaran pemrosesan informasi

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ingatan (Memory)

Ingatan atau sering disebut memory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan
otak dalam pengambilan informasi. Ingatan akan dipelajari lebih mendalam di psikologi kognitif
dan ilmu saraf. Secara sederhana, Irwanto mendefinisikan ingatan sebagai kemampuan untuk
menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi di masa yang akan datang. Menurut
Walgito, Ingatan adalah kemampuan psikis untuk memasukan, menyimpan, dan menimbulkan
kembali hal-hal yang lampau. Sebagai suatu proses, memori menunjukkan suatu mekanisme
dinamik yang diasosiasikan dengan penyimpanan (storing), pengambilan (retaining), dan
pemanggilan kembali (retrieving) informasi mengenai pengalaman yang lalu.

Jenis - Jenis Ingatan


a. Memori atau ingatan sensorik, merupakan proses menyimpan memori melalui
sarafsaraf sensorik dalam waktu yang pendek.
b. Memori atau ingatan jangka pendek sebagai ingatan yang disimpan dalam waktu 20
detik atau lebih jika ingatan tersebut secara sadar diulang-ulang.
c. Memori atau ingatan masa panjang Ingatan jangka panjang merupakan
penyimpanan informasi yang bersifat lebih permanen.misalnya kenangan masa kecil

Macam-Macam Ingatan
Atkinson dan Shriffin, mengembangkan suatu tahapan ingatan yang dikenal dengan
Three-Stage Model of Memory yang membagi ingatan manusia atas 3 jenis utama, yaitu;
a. Ingatan Sensori (Sensory Memory) Proses penyimpanan ingatan melalui jalur saraf-
saraf sensori yang berlangsung dalam waktu yang pendek. nformasi yang diperoleh
melalui panca indera (penglihatan, perabaan, penciuman, pendengaran, dan
pengecapan) hanya mampu bertahan selama 1 atau 2 detik. Pernyataan ini didukung
oleh Rathus, yang menyatakan bahwa informasi yang pertama kali kita terima dari
lingkungan dan diperoleh melalui panca indera hanya mampu bertahan 1 detik.
Informasi yang diterima dengan indera penglihatan hanya mampu bertahan
seperempat detik.
b. Ingatan Jangka Pendek (Short Term Memory) Adalah suatu memori berkapasitas
terbatas di mana informasi di pertahankan sekitar 30 detik . Ingatan jangka pendek

5
disebut juga working memory karena informasi yang disimpan hanya dipertahankan
selama informasi masih diperlukan. Jika informasi tidak diulang kembali dalam kurun
waktu 30 detik, maka informasi pada ingatan jangka pendek akan menghilang.
c. Ingatan Jangka Panjang (Long Term memory) Suatu proses penyimpanan informasi
yang relatif permanen dan biasanya menetap dalam ingatan Individu tersebut.

Singkatnya, Ingatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai alat (daya
batin) untuk mengingat atau menyimpan sesuatu yang pernah diketahui (dipahami, dipelajari,
dan sebagainya). Informasi yang kita peroleh terekam di dalam ingatan melalui proses
berpikir.

2.2 Pengorganisasian Informasi Dalam Ingatan Manusia

Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan erat dengan
kemampuan kognisi seseorang (Frishammar, 2002). Dengan kata lain, pemrosesan informasi
dipengaruhi oleh faktor memori dan kognisi termasuk kecerdasan seseorang (Frishammar,
2002). Resnick (1981) berpendapat bahwa dalam psikologi pemrosesan informasi
memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme dimana pengetahuan
dimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkan dari proses beberapa pemecahan masalah.
Pemroses an informasi didalam pikiran berlangsung terus-menerus selama adanya informasi
baru yang masuk dalam pikiran.

Komponen pemrosesan informasi dipilah berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas,


bentuk informasi, serta proses terjadinya. Komponen tersebut adalah:
1. Sensory Memory (SM)
Sensory Memory (SM) merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari
luar. Di dalam SM informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, bertahan dalam waktu
sangat singkat, dan informasi tadi mudah terganggu atau berganti.
2. Working Memory (WM)
Working Memory (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberi
perhatian oleh individu. Karakteristik WM adalah memiliki kapasitas terbatas
(informasi hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik tanpa pengulangan) dan
informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya.

6
3. Short Term Memory (STM
Short Term Memory (STM) atau memori jangka pendek memiliki kapasitas yang kecil
sekali, namun sangat besar peranannya dalam proses memori, yang merupakan
tempat dimana kita memproses stimulus yang berasal dari lingkungan kita.
4. Long Term Memory (LTM) Long Term Memory (LTM) diasumsikan;
a) berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki individu;
b) mempunyai kapasitas tidak terbatas;
c) sekali informasi disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau
hilang.

Menurut Rehalat (2014) model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model


pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau
pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran.
Model ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif peserta didik. Model ini berdasarkan teori
belajar kognitif sehingga model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses
informasi dan sistem sistem yang dapat memperbaiki kemampuan tersebut. Model
pemrosesan informasi ini didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi pada
kemampuan peserta didik memproses informasi yang dapat memperbaiki kemampuannya.
Pemrosesan Informasi merujuk pada cara mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan,
mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep, dan menggunakan simbol
verbal dan visual. Adapun implikasi teori pemrosesan informasi terhadap kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Model pemrosesan informasi dari belajar dan ingatan memiliki signifikasi yang besar
bagi perencanaan dan desain pembelajaran dalam proses pendidikan. Belajar
dimulai dengan pemasukan stimulasi dari reseptor dan diakhiri dengan umpan balik
yang mengikuti performa pembelajar.
2. Secara keseluruhan stimulasi yang diberikan kepada pembelajar selama
pembelajaran berfungsi mendukung yang terjadi pada pembelajaran.

7
BAB III
SIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Pengorganisasian adalah cara lain
untuk melihat proses berlangsungnya pengorganisasian informasi di dalam memori adalah
dengan melihat pengaruh kontek di dalam memori. Bentuk lain dari proses kerja memori
adalah constrative process yaitu mengacu kepada tindakan yang dilakukan oleh manusia
untuk mampu mengintegrasikan atau mengorganisasikan informasi di dalam memori sehingga
informasi tersebut menjadi lebih koheren.

Di dalam otak terdapat sistem memori atau sistem akal manusia tersimpan yang disebut
dengan ingatan. Irwanto mendefinisikan ingatan sebagai kemampuan untuk menyimpan
informasi sehingga dapat digunakan lagi di masa yang akan datang. Dengan ingatan yang
dimiliki, manusia dapat menyerap, mengolah, menyimpan dan memproduksi pengetahuan
yang ada di dalam memori yang berada di dalam otak. Dengan itu struktur sistem akal
manusia terdiri atas tiga subsistem, yakni: sensory register, short term memory, dan long term
memory.

Ingatan (Memori) manusia terbagi kepada dua macam, tergantung jenis informasi atau
pengetahuan yang masuk ke dalam ingatannya. Memori manusia itu ada yang hanya
menyimpan tentang arti-arti atau pengertian-pengertian dari informasi yang ia dapat. Ada juga
yang hanya menyimpan peristiwa-peristiwa yang pernah ia alami atau ia lihat, tergantung
informasi apa yang masuk kedalam ingatannya. Terdapat tiga unsur struktur memori yaitu:
Pencatatan penginderaan (Sensoric Memori), Penyimpanan Jangka Pendek (working
memory), dan Penyimpanan Jangka Panjang (Long Term Memory).

Anda mungkin juga menyukai