Anda di halaman 1dari 5

Cara Membuat Peta Minda

Sebuah peta konsep dapat membantu Anda mengatur pemikiran Anda, dan mencari, serta menggali ide-
ide yang luar biasa untuk proyek-proyek kreatif apapun. Peta konsep juga sangat bagus sebagai sebuah
alat bantu belajar bagi pembelajar visual, karena peta ini memberikan kesempatan pada Anda untuk
melihat bagaimana serangkaian topik dan proses dihubungkan. Peta konsep biasanya dibuat, dengan
cara menempatkan sebuah kata di dalam kotak atau oval dan menggunakan tanda panah atau garis
untuk menghubungkannya dengan kata-kata yang lain, sambil menunjukkan hubungan antara subyek-
subyek ini. Peta konsep yang paling umum adalah peta konsep hierarki, peta konsep laba-laba, dan peta
konsep bagan alir.

Metode 1 : Peta Konsep Hierarki

1. Gali dan cari sebuah daftar topik-topik penting. Sebelum Anda memilih subyek di bagian atas peta
hierarki Anda, Anda harus menuliskan sebuah daftar subyek-subyek penting yang berhubungan dengan
proyek atau tugas Anda. Jika Anda mengetahui bahwa proyek Anda harus mengenai pohon, misalnya,
maka kata tersebut harus berada di bagian atas peta konsep Anda. Akan tetapi, jika Anda sekedar tahu
bahwa Anda harus menulis atau berpikir tentang obyek-obyek yang terdapat di alam, atau bahan-bahan
yang dibuat dari alam, maka tugas Anda agak sedikit lebih sulit. [1]Pertama-tama tulis semua konsep
yang berhubungan dengan subyek umum Anda:

Pohon

Oksigen

Kayu

Manusia

Tumbuhan

Binatang

Rumah

Kertas

2. Pilihlah konsep yang paling penting. Setelah Anda selesai melakukan pencarian dan penggalian daftar
konsep yang terkait dengan proyek Anda, Anda dapat memilih konsep yang paling penting bagi semua
konsep lainnya—sebuah konsep yang merupakan asal atau awal dari semua konsep laionsep yang satu
ini mungkin jelas, atau mungkin saja memerlukan sedikit pemikiran. Ingatlah, jika ini adalah peta
hierarki, maka kata sentral atau pusatnya harus kata yang menghubungkan semua kata yang lain. Dalam
kasus ini, kata tersebut adalah “Pohon.”
Kata ini akan muncul di dalam sebuah kotak atau oval di bagian atas peta Anda.

Perhatikan bahwa dalam beberapa kasus, Anda dapat melewatkan langkah pertama. Jika Anda telah
mengetahui bahwa Anda harus menulis sebuah laporan atau menyajikan presentasi tentang “Pohon”
misalnya, Anda dapat menulis kata itu langsung pada bagian atas peta hierarki Anda.

3. Hubungkan kata kunci tersebut dengan kata kedua yang paling penting dari daftar Anda. Setelah Anda
menemukan kata kunci Anda, gambar tanda panah memanjang ke bawah ke kiri dan ke kanan yang
menghubungkan kata tersebut dengan kata yang paling penting kedua atau ketiga berikutnya. Kata-kata
berikutnya ini harus mampu menghubungkan kata-kata lainnya yang telah Anda gali, yang akan muncul
di bawahnya. Dalam kasus ini, istilah hierarkinya adalah “Pohon,” dan kata itu akan dihubungkan dengan
kedua istilah paling penting berikutnya, “Oksigen,” dan “Kayu.”

4. Hubungkan kata kunci kedua dengan kata-kata yang kurang penting. Sekarang Anda telah menemukan
kata kunci Anda dan kata-kata paling penting berikutnya, Anda dapat menulis kata-kata yang
menghubungkan dengan kata-kata kunci kedua di bawah kata-kata ini. Istilah-istilah ini menjadi lebih
spesifik, dan harus hubungkan kembali dengan kata-kata diatasnya, “Oksigen” dan “kayu” demikian juga
dengan kata yang paling penting, “Pohon." Berikut ini adalah istilah-istilah yang akan Anda daftar di
bawah istilah-istilah yang lebih penting ini:

Manusia

Tumbuhan

Binatang

Rumah

Kertas

Furnitur

5. Jelaskan hubungan antara istilah-istilah tersebut. Tambahkan garis-garis untuk menghubungkan istilah-
istilah tersebut, dan jelaskan hubungan antara istilah tersebut dalam satu atau dua kata. Hubungan
tersebut bisa bermacam-macam; satu konsep dapat menjadi bagian yang lain, satu konsep dapat
menjadi penting bagi konsep yang lain, dapat juga digunakan untuk menghasilkan konsep lainnya, atau
bisa terdapat berbagai macam hubungan lainnya. Berikut ini hubungan antara konsep-konsep pada peta
ini:

Pohon memberi oksigen dan kayu


Oksigen penting bagi manusia, tanaman, dan binatang

Kayu digunakan untuk membuat perumahan, kertas, furnitur

Metode 2 : Peta Konsep Laba-laba

1. Tulislah topik utama di tengah-tengah. Peta konsep laba-laba diatur dengan sebuah topik utama di
tengah-tengah, subtopik-subtopik menjadi cabang dari topik utama, dan detil pendukung menjadi
cabang dari subtopik. Format ini sebenarnya akan membuat peta menyerupai laba-laba. Peta tipe ini
juga ideal untuk menulis sebuah esai, karena peta ini dapat membantu Anda menghasilkan bukti
pendukung dan memahami detil primer dan sekunder dari subyek tersebut. [2]

Peta konsep laba-laba juga sangat berguna untuk membantu Anda melihat topik-topik mana yang lebih
kaya dari lainnya, karena Anda akan melihat bahwa Anda dapat membuat cabang-cabang konsep yang
lebih banyak dari topik yang lebih besar.

Misalnya saja topik utamanya adalah “Kesehatan.” Tulis topik ini di tengah-tengah selembar kertas dan
lingkari. Lingkaran ini harus lebih besar dan lebih menonjol daripada yang lain untuk menekankan bahwa
ini adalah topik yang paling penting.

2. Tulislah subtopik-subtopiknya di sekeliling topik utama. Sekarang setelah Anda menuliskan topik
utama Anda, Anda dapat menuliskan subtopik di sekelilingnya. Anda dapat menuliskannya dalam
lingkaran yang lebih kecil, dan menghubungkan lingkaran-lingkaran kecil tersebut ke topik utamanya,
“Kesehatan.” Pertama-tama, Anda dapat melakukan pencarian dan penggalian daftar subtopik sebelum
Anda memilih beberapa diantaranya—katakanlah tiga subtopik. Subtopik-subtopik ini harus cukup luas
bagi Anda untuk menulis paling tidak tiga detil pendukung untuk masing-masing subtopik tersebut.

Misalnya, Anda telah melakukan pencarian dan penggalian konsep-konsep berikut, yang berhubungan
dengan kesehatan: gaya hidup, relaksasi, tidak ada stres, tidur, hubungan yang sehat, kebahagiaan, diet,
buah, dan sayuran, olahraga, alpukat, pijat, berjalan, berlari, peregangan, bersepeda, tiga kali makan
makanan yang seimbang, dan protein.

Ambil tiga subtopik yang paling penting, yang dapat mencakup banyak istilah-istilah ini, dan yang cukup
luas untuk menyertakan sejumlah konsep. Dari daftar ini, istilah-istilah yang paling produktif adalah:
olahraga, gaya hidup, dan diet. Tulislah tiga istilah ini dalam lingkaran-lingkaran di sekeliling topik utama
dan hubungkan dengan garis. Istilah ini seharusnya diberi jarak yang cukup merata (sama) di sekeliling
topik utama yang berada di tengah, yaitu “Kesehatan.”
3. Tulislah topik-topik pendukung di sekeliling subtopiknya. Sekarang setelah Anda memilih tiga topik
pendukung, Anda dapat menuliskan topik-topik pendukung tersebut di sekeliling subtopik tersebut.
Lakukan saja hal yang sama yang Anda lakukan di langkah terakhir: mencari dan menggali sebuah daftar
topik pendukung di sekitar subtopitk tersebut. Segera setelah Anda memilih topik-topik pendukung
Anda, Anda langsung dapat menghubungkannya dengan subtopik menggunakan sebuah garis atau
bahkan membuat sebuah lingkaran di sekelilingnya untuk menghubungkannya. Lingkaran tersebut harus
tampak lebih kecil daripada lingkaran subtopik.

Di sekeliling subtopik “olahraga,” Anda dapat menulis istilah-istilah berikut: berjalan, yoga, ragam,
seberapa sering, seberapa banyak, dan bersepeda daripada mengemudi.

Di sekeliling subtopik “gaya hidup,” Anda dapat menuliskan istilah-istilah berikut: tidur, hubungan yang
sehat, relaksasi, pijat, rutin, ragam, dan cinta.

Di sekeliling subtopik “diet,” Anda dapat menuliskan istilah-istilah berikut: buah-buahan, sayuran,
protein, seimbang, karbohidrat, dan hidrasi.

4. Lanjutkan (opsional). Jika Anda ingin membuat peta konsep laba-laba Anda sangat spesifik, maka Anda
bahkan dapat mengambil satu langkah lebih jauh dan menulis beberapa topik pendukung di sekeliling
topik-topik pendukung. Hal ini berguna jika Anda sedang membedah topik yang sangat sulit yang
memiliki banyak lapisan (tingkatan).Hal ini juga tergantung pada berapa panjang laporan, tugas, dan
proyek Anda seharusnya—jika laporan atau tugas tersebut membutuhkan kata-kata atau waktu yang
banyak, maka Anda dapat sedikit memperluas peta konsep Anda.

Di sekeliling topik pendukung “tidur,” Anda dapat menuliskan, “8 jam satu malam,” “jangan meminum
kafein sebelum tidur,” dan “jumlah yang sama setiap malam.”

Di sekeliling topik pendukung “yoga,” Anda dapat menuliskan “yoga untuk meditasi,” “power yoga,” atau
“yoga vinyasa.”

Di sekeliling topik pendukung “seimbang,” Anda dapat menuliskan “tiga kali makan dalam sehari”,
“protein dalam setiap makan,”, dan “cemilan sehat.”

Metode 3 : Peta Konsep Bagan Alir

1. Pilihlah masalah atau titik awal. Peta konsep bagan alir memberi kesempatan kepada Anda untuk
mengkaji sebuah proses dan melihat beberapa pilihan untuk menyelesaikannya. Bagan alir ini bisa
berbentuk linear atau mengalir saja dari satu konsep ke konsep selanjutnya, namun bisa juga memiliki
beberapa elemen untuk mengkaji serangkaian hasilnya. Titik awal tersebut bisa berupa sebuah proses
atau masalah yang memerlukan sebuah solusi. Marilah kita menggunakan titik awal, “Lampu tidak
menyala.”[3]

2. Tulislah solusi yang paling mudah bagi masalah tersebut. Untuk masalah, “Lampu tidak menyala,”
solusi yang paling umum adalah lampu tersebut tidak dinyalakan. Tulis saja, “Lampu dinyalakan?” dan
hubungkan dengan sebuah tanda panah ke “Lampu tidak menyala.”

3. Tulislah dua hasil dari solusi ini. Tulislah garis dari “Lampu dinyalakan?” yang mengatakan “tidak” dan
yang lainnya mengatakan “ya.” Jika Anda mengikuti kalimat yang mengatakan “tidak,” maka
tanggapannya akan “Nyalakan lampunya.” Hubungkan tanggapan ini dengan satu garis yang mengatakan
“tidak.” Anda telah menyelesaikan satu alir konsep tersebut, mulai dengan “Lampu tidak menyala” ke
“Nyalakan lampunya.” Jika Anda mengikuti “alir” ini, maka seharusnya itu menyelesaikan masalah.

Namun jika lampu tersebut dinyalakan, Anda akan mengikuti “Ya” ke opsi selanjutnya: “Apakah bola
lampunya terbakar?” Ini adalah solusi yang logis selanjutnya.

4. Tulis hasilnya untuk solusi selanjutnya. Dari pertanyaan, “Apakah bola lampunya terbakar?” Anda akan
perlu membuatkan cabang menjadi dua istilah: “ya” dan “tidak”. Jika jawaban untuk “Bola lampu
terbakar” adalah “ya,” maka Anda akan perlu menghubungkan kata ini dengan solusinya, yaitu “Ganti
bola lampu.” Anda telah menyelesaikan alir yang lain dari konsep tersebut, karena mengganti bola lampu
seharusnya memperbaiki lampu yang rusak. Namun jika ternyata bola lampu tersebut tidak terbakar,
Anda harus mengikuti “tidak,” ke pilihan terakhir: “Perbaiki lampu.”

Sekarang Anda telah menyelesaikan sebuah bagan alir untuk masalah lampu yang rusak, yang akan
mengarahkan Anda pada salah satu solusi ini: menyalakannya, mengganti bola lampunya, atau
memperbaiki lampunya.

Anda mungkin juga menyukai