RONDE KEPERAWATAN
Disusun Oleh:
Kelompok 5
7. Saniah P07120117080
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
penyusun masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata
Manajemen
Keperawatan di jurusan Keperawatan Poltekkes Banjarmasin
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Syamsul Firdaus, S.Kp, M.Kes selaku dosen mata kuliah Manajemen
Keperawatan yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan demi
terselesaikannya makalah ini.
2. Rekan-rekan dan semua pihak yag telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, serta
para pembaca.Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan
untuk menambah pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan
pembaca.
Banjarbaru,
Penyusun
Kelompok 5
DAFTAR ISI
b. Pelaksanaan Ronde
- Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan
- Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
- Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan
tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
c. Pasca Ronde
- Evaluasi, revisi, dan perbaikan
- Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis, intervensi keperawatan
selanjutnya.
2.8. Mekanisme Ronde Keperawatan
1. Perawat membaca laporan mengenai pasien melalui status pasien sebelum
melakukan ronde keperawatan. Hal ini dilanjutkan Clament (2011) bahwa
perawat sebaiknya melihat laporan penilaian fisik dan psikososial pasien
2-3 menit. Selain itu juga perawat menetapkan tujuan yang ingin dicapai
ketika pelaksanaan ronde keperawatan. Sebelum menemui asien,
sebaiknya perawat membahas tujuan yang ingin dicapai (Clament, 2011).
2. Perawat menentukan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan. Hal
itu disebut Sitorus (2006) sebelum dilakukan ronde perawat primer (PP)
menentukan 2-3 klien yang akan di ronde dan ditentukan pasien yang akan
di ronde. Sebaliknya dipilih klien yang membutuhkan perawatan khusus
dengan masalah yang relative lebih kompleks (Sitorus, 2006).
3. Ronde keperawatan dilakukan pada pasien. Perawat melaporkan kondisi,
tindakan yang sudah dilakukan dan akan dilakukan, pengobatan, serta
rencana yang lain. Clement (2011) saat ronde keperawatan melaporkan
tentang kondisi pasien, asuhan keperawatan, perawat medis dan prognosis.
Selain itu juga menurutAnnual review of nursing education dalam ronde
keperawatan perawat mendiskusikan diagnosis keperawatan yang terkait,
intervensi keperawatan, dan hasil. Mengenai masalah yang sensitive
hendaknya tidak boleh dibicarakan dihadapan pasien. Masalah yang
sensitive sebaiknya tidak didiskusikan dihadapan klien (Sitorus, 2006).
4. Waktu pelaksanaan ronde bermacam-macam tergantung kondisi dan
situasi ruangan. Sitorus (2006) menyebutkan waktu yang dilakukan untuk
melakukan keseluruhan ronde adalah setiap hari dengan waktu kurang
lebih 1 jam ketika intensitas kegiatan di ruang rawat sudah relative tenang.
Sedangkan menurut Atiken et al. (2010) pelaksanaan ronde keperawatan
diadakan dua hari setiap minggu dan berlangsung satu jam.
2.9. Masalah Etik dengan Pasien
Beberapa strategi untuk mendorong kenyamanan pasien selama ronde
keperawatan berlangsung menurut Weinholt & Edward (1992) dalam Clament
(2009)meliputi: (1) memberikan pemberitahuan sebelum kunjungan (2)
membatasi waktu ronde keperawatan agar pasien bias istirahat (3) menjelaskan
semua pemeriksaan dan prosedur kepada pasien (4) semua diskusi dan
komunikasi harus dijelaskan dan dipahami oleh pasien.
Kriteria evaluasi :
1. Struktur
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di ruang keperawatan
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan
c. Persiapan dilakukan 1 hari sebelumnya
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan
3. Hasil
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berfikir yang kritis dan sistematis
2) Meningkatkan validitas data pasien
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa
keperawatan, menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
5) Meningkatkan kemampuan jastifikasi
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
Pengorganisasian :
1. Kepala uang :
2. PP I :
PP II :
3. PA I :
PA II :
4. Perawat konselor :
5. Pembimbing :
6. Supervisor :
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1. Simpulan
Ronde kepearwatan merupakan kegiatan yng bertujuan untuk mengatasi
masalahh keperawatan yang berfokus pada pasien dan dilakukan oleh perawat.
Dalam hal ini pasien dilibatkan secara langsung dan pasien yang dipilih memiliki
kriteria pasien dengan kasus baru atau langka, serta pasien yang mempunyai
masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakuakan tindakan
keperawatan. Ronde keperawatan akan meninhkatkan keterampilan dan
pengetahuan pada perawat, selain perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah
diberikan pada pasien berhasil atau tidak. Melalui ronde keperawatan, evaluasi
kegiatan, rintangan yang dihadapi oleh perawat atau keberhasilan dalam asuhan
keperawatan dapat dinilai.
Ada berbagai empat macam tipe ronde keperawatan yang dikenal
yaitumatrons’rounds, nurse management rounds, patient comfort
rounds dan teaching rounds. Sedangkan untuklangkah – langkah keperawatan
dapat dibagi menjadi pra ronde, pelaksanaan ronde, serta pasca ronde. Adapun
strategi ronde keperawatan yang efektif dapat dilakukan dengan melakukan
persiapan yang seksama, membuat perencanaan apa yg akan dilakukan,
orientasikan pada perawat tujuan yang ingin dicapai, memprekenalkan diri pada
tim, meninggalkan waktu untuk pertanyaan, serta melakukan evaluasi pelaksnaan
yang telah dilakukan.
3.2. Saran
Mahasiswa keperawatan dan perawat harus mempunyai aspek kognitif,
afektif dan skill yang mempunyai nilai lebih untuk dapat melaksanakan ronde
keperawatan secara efektif dan benar sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi
pihak manapun.
DAFTAR PUSTAKA
Close, A., & Castledine, G. (2005). Clinical nursing rounds part 1: Matrons
rounds. Britsh Journal of Nursing. Vol 14, No 15.
Close, A., & Castledine, G. (2005). Clinical nursing rounds part 2: Nurse
management rounds. Britsh Journal of Nursing. Vol 14, No 16.
Close, A., & Castledine, G. (2005). Clinical nursing rounds part : Teaching rounds
for nurses. Britsh Journal of Nursing. Vol 14, No 18.
Kozier, B., Erb & Berman, A. (2004) Fundamental of Nursing: Concept, process,
& practice. Seven third ed. New Jersey: Pearson prentice hall.