Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO PBL  Bagaimana langkah mendiagnosis

penyakit di scenario  melakukan


Pasien wanita 20 thn mengeluhkan gigi nya pemeriksaan.
sakit kanan atas dan kiri belakang. PDH : - Secara umum dibagi 2 : objektif dan
giginya sakit jika terselip debris dan kalau subjektif
kena air dingin. 2 bulan yang lalu gigi terasa a. Subjektif : menggunakan
sakit yang berdenyut dan sakitnya hilang anamnesis lengkap
 CC : keluhan utama yang
setelah minum analgesic. Malam sebelum
dirasakan pasien (ex :
ini giginya terasa sakit hingga kepala dan
sakit, bengkak, patah,
telinga.
berubah warna, bau
Pemeriksaan objektif menunjukkan :
mulut)
Gigi 24 : kavitas mesioklusal dengan
 PI / PDI : riwayat
kedalaman dentin. perjalanan penyakitnya.
- Sondation : + (pain)  How long 
- Percusion : + (pain) mengetahui
- Palpation : - akut/kronisnya>2mg
- Vitality test (thermal test) : + (pain g
around 1 minute)  Duration of pain :
- Radiograph showed : radioluscent Second, minute,
area in mesioocclusal crown hour,constant
approaching mesial pulp horn
 Quality of pain :
aproximately and there are
Dull,sharp,
widening in periodontal ligament
throbbing,constant
36 : kavitas pada oklusal kedalaman dentin
 Frequency of pain :
- Sondation : + (pain) Momentary,
- Percusion : - constant,intermitten
- Palpation : -
 Intensity of pain :
- Vitality test (thermal test) : + (pain
skala 1-10
around 2 seconds)
 Location : localized
- Radiograph showed : radioluscent
or referred
area in occlusal crown approaching
 Stimuli :
mesial pulp horn aproximately
spontaneous or
stimulated : Cold,
heat, palpation,
percussion, sweet,
mastication
 Relief : Cold, heat,
medicine
 PDH :
 Same complaint history  Laser Doppler flowmetry 
 Dental treatment history mikrovaskularisasinya pulpa
 Trauma  Pulse oxymetry : mengukur kadar
Medical History oksigen di pembuluh darah pulpa
 Diabetes mellitus - to be done only  Bite test : prinsipnya mirip spt
when under control perkusi
 Hypertension - Extractions to be  Cavity test : di bur linu  Vital
avoided  Selective anesthesia  vitalitas juga
 Cardiovascular diseases - prior
antibiotic, anesthesia without  Sondasi : apakah terdapat rangsang
adrenaline taktil.  ngilu apa engga
 Drug or medicamen allergies  Mobility (apakah ada fluktuasi): adanya
 Gastrointestinal – NSAID keterkaitan dengan jar. Periodontal.
 Pregnancy- X-ray to be avoided  Fistula
Pemeriksaan ekstra oral (bisa dilakukan dg
b. Objektif : cara palpasi minimal 2 jari untk mengetahui
Pemeriksaan intraoral mobilitas, fluktuatif, keras atau lunaknya
 Perkusi : Indikasi adanya peradangan di dll)
daerah ligament periodental  Pemeriksaan limfonodi
 Palpasi : Kelainan periradicular atau area  Pemeriksaan TMJ
spesifik yang menghasilkan respon sakit  Fasio asymetri (misalkan ada
terhadap tekanan. Respons positif pembengkakan)
terhadap palpasi dapat mengindikasikan  Mobility
suatu proses inflamasi periradikular aktif  Redness atau kemerahan
 Tes vitalitas / pulp test  Fistula (misalkan ada fistul di bagian
1. Termal : CE (Harus ada gigi luar RM)
pembanding) CE suhunya 8 drjt, c. Pemeriksaan penunjang
diisolasi terlebih dulu.
Gutha Percha  panas  radiografi
 respon tes termal lebih dr 30
detik :pulpitis irreversibel 2. Interpretasi hasil pemeriksaan :
 tes termal pulpa respon normal Gigi 24
sehat : 1-3 detik
- Sondasi + menandakan gigi terdapat
 respon dari test termalnya
karies dan terdapat rangsang taktil.
bertahan dan berlangsung
- Perkusi + menandakan adanya 
beberapa menit : pulpitis
kalau tajam nyerinya : inflamasi
periapikal ; kalau ringan-sedang :
 Elektrik  pakai EPTdiberi pasta di
inflamasi ligament periodontal
labial gigi lalu ujingnya ditempelkan.
- Palpasi – menandakan tidak
<20 sdh sakit mash vital.
terdapat pembengkakan
- Tes vital + menunjukan bahwa seperti fungsinya semula. Cirri nya :
giginya masih vital atau belum pemeriksaan thermal nyeri nya
nekrosis hanya beberapa detik. Sakitnya
- Radiograf : terdapat radiolusen  tajam  syarafnya yg berperan : A
kariesnya hingga tanduk pulpa dan delta.
terdapat pelebaran ligamen C. PULPITIS IRREVERSIBLE
periodontal

Gigi 36

- Karies kedalaman dentin


- Sondasi (+) terdapat karies
- Perkusi palpasi (–) tidak terdapat
inflamasi periodontal maupun
periapikal
- Termal test : + menandakan gigi
masih vital
Radiografnya : radiolusent sampe tanduk
pulpa, berarti kariesnyaudh sampai tanduk
pulpa

DIAGNOSIS PADA KASUS :


Gigi 24  pulpitis irreversible simtomatik
dengan periodontitis apikalis simptomatik.
Gigi 36  pulpitis reversible/normal
ngilunya hanya bbrp detik (5-10 detik)

Diagnosis pada endodontic : pulpa &


periapikal.

A. NORMAL PULPA  tidak ada


simtom, jika ada hanya beberapa
detik,nyeri transisi, respon (+) pada
test vital
B. PULPITIS REVERSIBLE  radang
pada pulpa yang jika dirawat
diharapkan dapat sembuh/ kembali

Anda mungkin juga menyukai