Disusun Oleh:
NIM : 20170340102
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN FIELD SITE TEACHING
Disusun Oleh:
NIM : 20170340102
ii
DAFTAR ISI
iii
SURVEI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PENGETAHUAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehat merupakan kondisi yang diinginkan setiap individu. Menurut World Health
Organization (WHO) dalam Notoatmodjo (2007) definisi sehat adalah keadaan
sejahtera, sempurna dari fisik, mental, dan sosial yang tidak terbatas hanya pada bebas
dari penyakit atau kelemahan saja. Pencapaian derajat kesehatan yang baik dan setinggi-
tingginya merupakan suatu hak yang fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan
ras, agama, jenis kelamin, politik yang dianut dan tingkat sosial ekonominya. Tiga
karakteristik sehat yang dikemukaan oleh WHO yaitu, menempatkan perhatian individu
sebagai manusia, memandang sehat dari konteks lingkungan internal dan eksternal, sehat
berhubungan dengan lingkungan sosial. Di Indonesia masalah kesehatan yang timbul
sangatlah beragam terutama menyangkut perilaku hidup bersih dan sehat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah budaya hidup perorangan, keluarga
dan masyarakat yang berorientasi sehat, serta bertujuan untuk meningkatkan,
memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental maupun sosial . Kondisi
sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku
sehat dan menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. PHBS perlu diterapkan dalam
berbagai tatanan tempat dimana sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain dan
berinteraksi. Penerapan di berbagai tatanan berguna untuk meningkatkan derajat
kesehatan sehingga meningkatkan produktifitas dari penghuni berbagai tatanan tersebut
karena masing-masing penghuni dari tatanan memiliki resiko terkena penyakit. Ada enam
tatanan PHBS yang dikemukakan Depkes RI tahun 2008 yaitu Rumah tangga, Institusi
Pendidikan, Tempat Kerja, Sarana Kesehatan, Tempat-Tempat Umum dan Pesantren
(Khumayra, 2012). Pengetahuan mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan
suatu pencanangan program karena pengetahuan yang buruk akan menghambat dan
4
menyebabkan kegagalan pencapaian keberhasilan perilaku hidup bersih dan sehat. Adopsi
perilaku yang didasari pengetahuan dan sikap positif akan bersifat langgeng, namun perilaku
yang tidak didasari pengetahuan dan sikap positif tidak akan berlangsung lama.Sikap
merupakan kesiapan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu
dan belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi predisposisi tindakan suatu
perilaku (Notoatmodjo: 2010).
Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Rumah Tangga meliputi
10aspek yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif untuk
bayi, menimbang berat badan balita setiap bulan, tersedianya air bersih, tersedianya jamban
yang sehat, pemberantasan jentik nyamuk, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
tidak merokok didalam rumah, melakukan aktifitas fisik setiap hari, serta mengkonsumsi
buah dan sayur setiap hari (Joyanis dan Ningsih, 2014).
B. Sasaran Survei
Sasaran survei dalam kegiatan FST ini adalah masyarakat Dusun Pendul RT 50,
Argorejo, Sedayu, Bantul.
C. Tujuan Survei
1. Tujuan Umum
2
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui cara melakukan survei PHBS pada tatanan rumah tangga
b. Untuk mengetahui pengetahuan kesehatan gigi dan mulut masyarakat Dusun
Pendul RT 50, Argorejo, Sedayu, Bantul.
c. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dengan PHBS di masyarakat Dusun
Pendul RT 50, Argorejo, Sedayu, Bantul.
3
BAB II
METODE SURVEI
A. Lokasi dan Populasi
a. Lokasi
Survei dilakukan di wilayah Dusun Pendul RT 50, Argorejo, Sedayu,
Bantul.
b. Populasi
Populasi yang digunakan dalam survei ini adalah masyarakat yang
tinggal di wilayah Dusun Pendul, Argorejo, Sedayu, Bantul.
B. Pengambilan Sampel
Metode Random Sampling digunakan pada pengambilan survey ini.
Metode random sampling adalah pemilihan sampel secara acak sederhana.
Sampel yang dipilih adalah keluarga yang tinggal di wilayah Dusun Pendul RT
50, Argorejo, Sedayu, Bantul. Dipilih 1 keluarga secara acak untuk dijadikan
sampel kemudian setiap keluarga dipilih satu orang anggota keluarga untuk
dijadikan sampel yang akan diwawancarai.
C. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada survei ini adalah dengan cara melakukan
wawancara kepada kepala keluarga atau salah satu anggota yang bisa mewakili
keluarga. Selanjutnya dilakukan pengisian kuesioner survei perilaku hidup
bersih sehat (PHBS) dan kuesioner mengenai pengetahuan kesehatan gigi dan
mulut
D. Pelaksanaan Survei
. Survei dilaksanakan pada hari Sabtu, 03 November 2018 pukul 08.00
WIB hingga selesai. Survei PHBS ini dilaksanakan dengan cara mengunjungi
rumah warga satu persatu dan menjelaskan mengenai maksud dan tujuan dari
survei. Apabila warga sudah bersedia dilakukan penelitian, salah satu
perwakilan anggota keluarga diwawancarai untuk pengisian kuesioner survei
perilaku hidup bersih dan sehat serta kuesioner tentang pengetahuan kesehatan
gigi dan mulut.
4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada survei ini
meliputi :
1. Perilaku keluarga:
2. Kesehatan lingkungan:
e. Kepadatan penduduk
5
Laki-laki Perempuan Total
Usia
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
0-5 thn - - 1 25 % - 25 %
6-15 thn 1 25% - - - 25 %
6
6. Tidak Bekerja 3 75%
Jumlah 4 100%
Tabel II. Data sosial ekonomi sampel
Penjelasan tabel : Dari data yang ada dalam tabel, dapat dilihat
jika sampel yang bekerja atau bermata pencaharian hanya 25%
yaitu kepala keluarganya saja. Anggota keluarga yang lain, Istri
tidak bekerja dan 2 anaknya masih sekolah.
Data demografi yang diambil dari survei kepada sampel juga meliputi data
sosial budaya untuk melihat tingkat pedidian dari sampel. Data ini akan
digunakan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap
pengetahuan. Data yang diperoleh adalah :
Penjelasan tabel: Data yang didapat dari tabel III menunjukan jika
50% sampel riwayat pendidikan terakhir SLTA/SMA dan itu
merupakam pendidikan sampel yang paling tinggi.
7
Selain data sosial budaya dan sosial ekonomi, untuk mengetahui perilaku
hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari yang ada dimasyarakat, survey
juga mengambil beberapa data dengan cara wawancara yang meliputi beberapa hal
seperti dalam tabel IV berikut :
No Indikator Ya % Tidak %
PERILAKU
1 KELUARGA
Kebiasaan tidak merokok 1 100% 0 0
2 Kebiasaan sarapan pagi sebelum aktivitas 1 100% 0 0
3 Keikutsertaan program asuransi kesehatan 0 0 1 100%
4 Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun 1 100% 0 0
5 Kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur 1 100% 0 0
KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Penduduk menggunakan jamban sehat 1 100% 0 0
2 Penduduk menggunakan sarana air bersih 1 100% 0 0
3 Terdapat tempat pembuangan sampah 1 100% 0 0
4 Terdapat SPAL (Saluran Pembuangan Air 0 0 1 100%
Limbah)
8
B. Survei Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut
Kondisi
Penjelasan tabel : Dari tabel diatas didapatkan data responden pernah periksa
dan melakukan perawatan gigi baik di puskesmas maupun di dokter gigi.
Perawatan yang pernah dilakukan adalah pencabutan gigi karena berlubang.
9
Setelah menganalisa tentang pemanfaatan fasilitas kesehatan gigi, survei ini juga
mencatat frekuensi menyikat gigi dari responden dalam keseharian mereka. Data
survei menghasilkan:
Kelompok umur (tahun)
Frekuensi menyikat 6-15 (n=) 16-45 (n= 1 ) 46-60 (n=) >60 (n= 0 )
No.
gigi % % % %
1. Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 0 0
2. Satu kali 0 0 0 0 0 0 0 0
3. Dua kali 0 0 1 100% 0 0 0 0
4. Tiga kali 0 0 0 0 0 0 0 0
Tingkat ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
Pengetahuan
Rendah (0-4) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sedang (5-8) 0 0 1 100% 0 0 0 0 1 100%
Tinggi (>9) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabel VII. Tingkat Pengetahuan Responden tentang Kesehatan Gigi dan Mulut
10
Penjelasan tabel : Responden memiliki tingkat pengetahuan tentang
kesehatan gigi dan mulut tergolong sedang. Berdasarkan survey terakhir
yang dilakukan untuk mengetahui kebiasaan perilaku hidup bersih dan
sehat serta tingkat pengetahuan gigi dan mulut didapatkan hasil jika secara
umum masyrakat memiliki penilaian yang bagus. Permasalahan yang
terjadi adalah masyarakat kurang mendapatkan informasi dan promosi
dalam hal kesehatan sehingga masih ada beberapa kriteria yang memiliki
penilaian rendah. Faktor lain yang mempengaruhi adalah tingkat seosial
ekonomi.
Perilaku masyarakat biasanya akan dipengaruhi oleh rasa kepercayaan yang ada
dalam diri mereka masing-masing. Sehingga dalam survei juga dilakukan
wawancara tentang tingkat kepercayan responden tentang kesgilut sehingga data
yang diperoleh ini juga bisa dijadikan sebuah pertimbangan untuk menentukan
program promotif kepada masyarakat. Hasil yang didapatkan untuk survei tingkat
kepercayaan adalah :
Kondisi
Tidak
Ya Tidak
No Jenis Masalah Tahu
% % %
1. Percaya gigi bisa 1 100% 0 0 0 0
dipertahankan sampai tua
11
Penjelasan tabel : Data menunjukan responden tidak percaya akan suatu
mitos jika pencabutan gigi bisa menyebabkan kebutaan hal ini dikarenakan
sampel pernah memiliki pengalaman pencabutan gigi. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan informasi yang diperoleh oleh
responden. Selain itu, responden juga mempercayai bahwa jika gigi dapat
dipertahankan sampai tua.
12
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
13
RENCANA PEMECAHAN MASALAH
BAB I
PENDAHULUAN
14
BAB II
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH PHBS
I T R Jumlah
IxTx
No Daftar masalah P S RI DU SB PB PC R
kesgilut
Keterangan Tabel :
15
Penjelasan Tabel :Pada tabel prioritas masalah didapatkan angka permasalahan
yang paling besar yaitu masalah kurangnya kesadaran menjaga kesgilut
16
BAB III
PENETAPKAN JALAN KELUAR
Penentuan prioritas jalan keluar dipilih dari penyelesaian yang efektif untuk
menyelesaikan masalah. Berdasarkan tabel penetapan masalah ditemukan prioritas
jalan keluar masalah sebagai berikut :
17
Tabel XI. Penentuan prioritas jalan keluar
Efektivit Efisien Jumlah
No K
Dafter alternative jalan as si MxIxV
ekeluar C
M I V C
t
1 Mengadakan kegiatan
e
penyuluhan tentang kesehatan
r
umum serta gigi dan mulut 5 4 5 5 20
a
secara berkala
n
g
2 Merancangamedia persuasive
n
yang mudah diterima
masyarakat untuk mengajak 4 4 2 5 6.4
Keterangan :
C(cost) = Biaya
18
BAB IV
PERENCANAAN PROGRAM PROMOTIF DAN PREVENTIF
1. Asumsi Perencanaan
Positif :
a. Fasilitas memadai
b. Petugas pelaksana tersedia
c. Dana mencukupi
Negatif:
a. Penolakan dari masyarakat
b. resiko masyararakat yang kurang kooperatif
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan penentuan prioritas masalah didapatkan masalah tertinggi di
Desa Pendul RT 50, Argorejo< Sedayu, Bantul adalah kurangnya kesadaran masyarakat
akan menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga menyebabkan tingginya angka kejadian
karies, Maka dari itu perlu dibuatkan program penyuluhan tentang kesehatan umum dan
gigi mulut secara berkala. Penyuluhan akan dilaksanakan selama 3 bulan dan setiap 2
minggu sekali.
B. Saran
Banyaknya permasalahan yang ada di masyarakat mengenai kesehatan fisik dan
lingkungan diharapkan petugas kesehatan setempat lebih aktif lagi dalam kegiatan promotif
dan preventif agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan fisik
maupun lingkungan. Selain itu agar tidak menimbulkan permasalahan yang lebih parah
lagi.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN