Nomor ................................
tentang
Ditetapkan di Banjarbaru
Pada tanggal
DIREKTUR RSD IDAMAN BANJARBARU,
1. Kebijakan Umum
a. Setiap pelayanan TB dengan Strategi DOTS bagi pasien TB harus berdasarkan standar
pelayanan yang telah ditetapkan oleh Program penanggulangan Tuberkulosis Nasional .
b. Setiap pelayanan TB harus berdasarkan International Standar For Tuberculosis Care
(ISTC) edisi 3 tahun 2014 atau standar Diagnosis Pengobatan dan Tanggung Jawab
Kesehatan Masyarakat.
c. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanggulangan TB dilaksanakan oleh Tim TB
DOTS RSD Idaman Banjarbaru
d. Pelayanan penatalaksaan pasien dengan kasus TB dilaksanakan di Poli TB DOTS RSD
Idaman Banjarbaru.
e. Penatalaksanaan pasien TB tanpa penyulit mendapatkan pengobatan rawat jalan.
f. Penatalaksanaan pasien TB dengan penyulit yang memerlukan rawat inap dilaksanakan di
ruang Perawatan Isolasi RSD Idaman Banjarbaru.
2. Kebijakan Khusus
a. Asesmen/ penentuan diagnosis pasien TB Paru dibuat oleh dokter spesialis Paru atau dokter
umum yang bersertifikat DOTS dari Kementrian Kesehatan atau lainnya sesuai dengan
spesialis yang sesuai.
b. Penyakit TB yang mempunyai indikasi rawat inap adalah :
1. Efusi pleura
2. Batuk darah
3. Pneumotorak
4. TB dengan lesi luas
c. Perawat dan petugas kesehatan lainnya (di Poli TB DOTS maupun di ruang isolasi) yang
menangani pasien dengan TB wajib menggunakan alat pelindung diri berupa masker, dan
mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani pasien TB. (Pengendalian infeksi
nosokomial di lingkungan pelayanan).
d. Obat anti tubercolosis (OAT) sesuai standar yang berlaku dan selalu tersedia
e. Pasien yang dicurigai menderita TB, dilakukan pemeriksaan dahak SP atau SS dan foto
thoraks sesuai indikasi.
f. Pasien yang didiagnosis menderita TB mendapatkan pengobatan sesuai dengan standar
penanggulangan TB yang di tetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
g. Pengambilan OAT dilaksanakan di apotek.
h. Dalam memberikan pelayanan harus selalu menghormati dan melindungi hak-hak pasien.
i. Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan di klinik DOTS.
tentang
Ditetapkan di Banjarbaru
Pada tanggal
DIREKTUR RSD IDAMAN BANJARBARU,
tentang
KEBIJAKAN
PEMBENTUKAN TIM TB DOTS
RUMAH SAKIT DAERAH IDAMAN BANJARBARU
.
Ditetapkan di Banjarbaru
Pada tanggal
DIREKTUR RSD IDAMAN BANJARBARU,
tentang
PEDOMAN
PENGORGANISASIAN TIM TB DOTS
DI RUMAH SAKIT DAERAH IDAMAN BANJARBARU
.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Banjarbaru
Pada tanggal
DIREKTUR RSD IDAMAN BANJARBARU,
tentang
KEBIJAKAN TB DOTS
DI RUMAH SAKIT DAERAH IDAMAN KOTA BANJARBARU
.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Banjarbaru
Pada tanggal
DIREKTUR RSD IDAMAN BANJARBARU,
tentang
Ditetapkan di Banjarbaru
Pada tanggal
DIREKTUR RSD IDAMAN BANJARBARU,
tentang
KEBIJAKAN
RUJUKAN PASIEN TB DENGAN STRATEGI DOTS
DI RUMAH SAKIT DAERAH IDAMAN KOTA BANJARBARU
Ditetapkan di Banjarbaru
Pada tanggal
DIREKTUR RSD IDAMAN BANJARBARU,
KEBIJAKAN
RUJUKAN PASIEN TB DENGAN STRATEGI DOTS
DI RUMAH SAKIT DAERAH IDAMAN BANJARBARU
2. Kebijakan Khusus
a. Mekanisme rujukan dan pindah pasien ke UPK lain (dalam satu Kab/Kota).
2. Untuk pasien yang dirujuk dari rumah sakit surat pengantar atau formulir TB.09
dengan menyertakan TB.01 dan OAT (bila telah dimulai dibuat pengobatan).
3. Formulir TB.09 diberikan kepada pasien beserta sisa OAT untuk diserahkan kepada
UPK yang dituju.
5. UPK yang telah menerima pasien rujukan segera mengisi dan mengirimkan kembali
TB.09 (lembar bagian bawah) ke UPK asal.
7. Bila pasien tidak ditemukan di UPK yang dituju, petugas tuberkulosis UPK yang
dituju melacak sesuai dengan alamat pasien.
8. Koordinator HDL memberikan umpan balik kepada UPK asal dan wasor tentang
pasien yang dirujuk.
b. Mekanisme merujuk pasien dari rumah sakit ke UPK Kab/Kota lain : Mekanisme
rujukan sama dengan di atas, dengan tambahan :
tentang
Ditetapkan di Banjarbaru
Pada tanggal
DIREKTUR RSD IDAMAN BANJARBARU,
tentang
Ditetapkan di Banjarbaru
Pada tanggal
DIREKTUR RSD IDAMAN BANJARBARU,
tentang
Ditetapkan di Banjarbaru
Pada tanggal
DIREKTUR RSD IDAMAN BANJARBARU,