Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH GIZI

Tentang Zat Gizi Makro


( Karbohidrat, Lemak, dan Protein )

Disusun Oleh :

1. Fatimah Tuzzahra (10011381621148)


2. Syafira Anindya D.M (10011181621034)
3. Mariana Audia (10011181621041)
4. Sri Wulandari (10011181621037)
5. Ayu Nadia Larasati (10011181621031)
6. Rhoza Mardhotillah (10011381621143)
7. Cherin Novita (10011181621028)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

T.A 2016/2017

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat


kesehatan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental.
Tingkat keadaan gizi normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi
(Budiyanto, 2002).
Zat gizi (nutrient) adalah bahan-bahan kimia yang diperlukan tubuh untuk
hidup, tumbuh, bergerak dan menjaga kesehatannya, dan sumber bahan-bahan
kimia itu berasal dari makanan. Masing-masing bahan makanan yang dikonsumsi
memiliki kandungan gizi yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat berupa jenis zat
gizi yang terkandung dalam makanan, maupun jumlah dari masing-masing
zatgizi. Jumlah zat gizi yang dikenal saat ini sebanyak 45 jenis, dan
dikelompokkan menjadi zat gizi makro dan mikro.
Masalah gizi adalah gangguan pada beberapa segi kesejahteraan
perorangan atau masyarakat yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan
akan zat gizi yang diperoleh dari makanan. Masalah gizi dapat dibedakan menjadi
dua yaitu masalah gizi makro dan masalah gizi mikro. Masalah gizi makro yang
ada di Indonesai adalah kurang energi protein sedangkan masalah gizi mikro
adalah kurang vitamin A, kurang zat besi dan kurang zat yodium (Soekirman,
2002).
Zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar
dengan satuan gram yang di butuhkan oleh tubuh. Zat gizi makro yang dibutuhkan
oleh tubuh adalah karbohidrat, lemak, dan protein.Selain berasal dari faktor utama
tersebut, sebenarnya banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi masalah zat
gizi khusunya zat gizi makro. Tetapi dalam bahasan kali ini, kita akan membahas
secara umum bagaimana gambaran zat gizi makro tersebut. Dengan demikian, kita

2
selaku perawat bisa mengetahui apa saja yang terdapat pada zat gizi makro,
dampak yang ditimbulkan apabila kelebihan dan kekurangan zat gizi. Sehingga
dampak yang ditimbulkan bisa teratasi dan dapat menunjang proses perawatan
terhadap klien.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengambil


beberapa rumusan masalah diantaranya adalah sebagai berikut:

1.2.1 Apa arti dan fungsi gizi makro itu?


1.2.2 Bagaimana gambaran gizi makro karbohidrat itu?
1.2.3 Bagaimana gambaran gizi makro lemak itu?
1.2.4 Bagaimana gambaran gizi makro protein itu?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisam makalah ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Mengetahui arti dan fungsi gizi makro.


1.3.2 Mengetahui gambaran gizi makro karbohidrat.
1.3.3 Mengetahui gambaran gizi makro lemak.
1.3.4 Mengetahui gambaran gizi makro protein.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Fungsi Gizi Makro

Gizi adalah zat-zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, metabolisme, dan


fungsi-fungsi tubuh lainnya.Gizi makro adalah gizi yang menyediakan kalori atau
energi.Istilah makro itu berasal dari Yunani yang berarti besar, digunakan karena
gizi makro itu dibutuhkan dalam jumlah yang besar.
Fungsi utama dari gizi makro itu adalah menyediakan energi, yang
dihitung sebagai kalori.Meski masing-masing gizi makro itu menyediakan energi,
tapi jumlahnya bervariasi. Karbohidat menyediakan 4 kalori per gram, protein 4
sedangkan lemak 9.Gizi makro juga memiliki peranan spesifik dalam memelihara
tubuh dan berkontribusi pada rasa, tekstur dan penampilan makanan, yang
membantu membuat diet jadi lebih bervariasi dan nikmat.

2.2 Karbohidrat

2.2.1 Pengertian Karohidrat

Karbohidrat ('hidrat dari karbon'), hidrat arang, atau sakarida (dari bahasa
Yunaniσάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa
organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat sendiri terdiri atas karbon,
hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri
dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya
glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang
tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta
dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan
selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida

4
(rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa
monosakarida).

2.2.2 Fungsi Karbohidrat

1. Sumber Energi Tubuh


Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai pasokan utama energi bagi
tubuh. Setiap gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Keberadaan
karbohidrat di dalam tubuh, sebagian ada pada sirkulasi darah sebagai glukosa
untuk keperluan energi, sebagian terdapat pada hati dan jaringan otot sebagai
glikogen, dan sebagian lagi sisanya diubah menjadi lemak untuk kemudian
disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.

2. Melancarkan Sistem Pencernaan


Makanan tinggi karbohidrat kaya akan serat yang berfungsi melancarkan
sistem pencernaan dan buang air besar. Serat pada makanan dapat membantu
mencegah kegemukan, kanker usus besar, diabetes mellitus, dan jantung
koroner yang berkaitan dengan kolesterol tinggi.

3. Mengoptimalkan Fungsi Protein


Ketika kebutuhan karbohidrat harian tidak terpenuhi, maka tubuh akan
mengambil protein sebagai cadangan energi. Akibatnya fungsi protein sebagai
zat pembangun tidak optimal. Memenuhi kebutuhan karbohidrat akan membuat
protein melaksanakan tugas utamanya sebagai zat pembentuk tubuh.

4. Mengatur Metabolisme Lemak


Fungsi karbohidrat lainnya, yaitu sebagai pengatur metabolisme lemak
dalam tubuh. Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak
sempurna.

5. Karbohidrat Sebagai Pemanis Alami

5
Karbohidrat juga berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada makanan,
khususnya monosakarida dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis
yang sama, dan Fruktosa adalah jenis gula yang paling manis.

2.2.3 Struktur Karbohidrat


• Struktur rantai terbuka.Ini adalah bentuk r22qantai lurus panjang karbohidrat.

( Gambar 1. Struktur rantai terbuka karbohidrat )


• Struktur Hemi-asetal.

( Gambar 2. Struktur Hemi-asetal karbohidrat )

• Struktur Haworth.Ini adalah adanya struktur cincin piranosa.

( Gambar 3. Struktur Haworth karbohidrat )

6
2.2.4 Klasifikasi karbohidrat
1. Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena
molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan
dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain. Monosakarida dibedakan
menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan galaktosa.
Contoh ketosa yaitu fruktosa.

2. Disakarida dan oligosakarida


Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul
monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul
air. Contoh dari disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa. Oligosakarida
adalah polimer derajat polimerisasi 2 sampai 10 dan biasanya bersifat larut
dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari 2 molekul disebut disakarida, dan
bila terdiri dari 3 molekul disebut triosa. Sukrosa (sakarosa atau gula tebu)
terdiri dari molekul glukosa dan fruktosa, laktosa terdiri dari molekul glukosa
dan galaktosa, dan maltosa terdiri dari 2 molekul glukosa.

3. Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida
sebagai monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n.
Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang dapat
berantai lurus atau bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim yang
spesifik kerjanya. Contoh polisakarida adalah selulosa, glikogen, dan amilum.

2.2.5 Masukan tiap hari


Banyak orang menganggap karbohidrat jelek, namun Panduan Diet Dokter
Amerika menganjurkan memenuhi 45-65% kebutuhan kalori dari karbohidrat.
Menurut Prof. Hans Tandra, idealnya orang Indonesia kira-kira
membutuhkan 130 gram karbohidrat per hari. Jumlah tersebut cukup ideal
untuk memastikan tubuh kita memiliki pasokan energi yang cukup untuk
beraktivitas dan bekerja.

7
2.2.6 Sumber sumber karbohidrat
1. Beras merah
Kandungan tinggi seratnya yang membuat nasi merah dianggap sebagai
sumber karbohidrat yang baik dan sehat. Beras merah juga bias mengurangi
kolesterol jahat “LDL” tanpa mengurangi kolesterol baik “HDL”. Makan dua
porsi atau lebih beras merah juga mengurangi resiko diabetes.

2. Ubi jalar
Ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk penderita sakit
maag, diabetes, masalah berat badan dan radang sendi. Ubi jalar juga kaya
akan beta-karoten yang merupakan antioiksidan yang banyak ditemukan pada
sayuran berdaun hijau.

3. Kentang, singkong, sagu, gandum, jagung, dll.

2.2.7 Kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat


Jika tubuh kelebihan karbohidrat, kelebihan tersebut akan disimpan dalam
bentuk lemak dibawah kulit maupun protein jika diperlukan. Pada proses
metabolisme, terdapat jalur metabolisme yang memungkinkan karbohidrat
diubah menjadi penyusun lemak atau protein tubuh. Sehingga penyakit yang
ditimbulkan berupa kegemukan atau pun obesitas.
Sedangkan apabila kekurangan karbohidrat, untuk menghasilkan energi
tubuh menggunakan cadangan lemak. Jika cadangan lemak habis, tubuh
menggunakan cadangan protein. Dibandingkan karbohidrat, lemak
menghasilkan energi lebih besar namun prosesnya lebih lambat. Adapun
protein lebih sedikit menghasilkan energi. Damapak yang ditimbulkan seperti
kekurusan pada tubuh.

8
2.3 Lemak

2.3.1 Pengertian Lemak


Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-
molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam
lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid,
glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.

2.3.2 Fungsi Lemak

1. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak


menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
2. Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran
sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan
aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel.
3. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada
prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
4. Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses
biologis
5. Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan
melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.

2.3.3 Jenis Lemak

Unsur lemak tersusun atas nitrogen, hydrogen, fosfor, karbon dan oksigen.
Menurut komposisi yang menyusunnya, lemak ini digolongkan menjadi 3
golongan:

 Lemak sederhana. Lemak ini berasal dari trigliserida. Contoh: lilin dan
minyak.
 Lemak campuran. Lemak ini tersusun atas lemak dan senyawa yang bukan
lemak. Contoh: lipoprotein, fosfolipid, dan fosfatidilkolin.
 Lemak asli. Terbagi atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.

9
2.3.4 Struktur Lemak

Secara umum, lemak mempunyai struktur seperti berikut.

Pada rumus struktur lemak di atas, R1–COOH, R2–COOH, dan R3–


COOH adalah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol.

2.3.5 Sumber Lemak

1. Sumber lemak nabati

a. Alpukat. Di dalam satu buah alpukat dengan ukuran sedang terdapat 22


gram lemak tak jenuh.
b. Kacang kenari. Di dalam kacang kenari yang nikmat terkandung lemak tak
jenuh yang dapat berguna untuk kesehatan otak, mencegah kanker serta
anti inflamasi
c. Tumbuhan laut. Krill dan alga merupakan tumbuhan laut yang memiliki
kandungan asam lemak dalam omega 3. Kandungan tersebut dapat
mengurangi kadar kolesterol jahat tanpa mengurangi kadar kolesterol baik
d. Minyak kelapa. Memiliki kandungan asam laurat. Yang selain terdapat
pada minyak kelapa, asam laurat juga terdapat pada ASI. Berguna untuk
menangkal virus jahat
e. Kacang kedelai. Kandungan protein, vitamin, serta lemak pada kacang
kedelai mampu mencegah penyakit kolesterol

10
2. Sumber lemak hewani

a. Daging. Meski beresiko kanker karena kandungan lemak jenuhnya, namun


daging sapi merupakan penyumbang lemak terbesar dari sumber hewani
b. Ikan laut. Beberapa jenis ikan seperti salmon, sarden dan tuna memiliki
kandungan lemak jenuh dan omega 3 yang baik untuk perkembangan otak
c. Telur. Selain mengandung protein tinggi, telur juga mempunyai
kandungan lemak pada bagian putihnya
d. Susu. Susu sapi mempunyai lemak dengan kadar 3.1% sedangkan susu
kambing mempunyai 6.4%

2.3.6 Masukan Lemak Tiap Hari

Para ahli menyarankan 20-30% dari kalori harian sebaiknya berasal dari
lemak. Dan, jumlah lemak jenuh tidak lebih dari 10%. Bila berdasarkan diet
1.800 kalori sehari, berarti antara 40-60 gram lemak setiap hari. Ikuti saran ini
untuk menjaga porsi tetap terkontrol.

2.3.7 Akibat Kelebihan Lemak Dalam Tubuh

1. Obesitas
Seluruh tipe lemak yang masuk kedalam badan sanggup menjadi
yaitu lemak tidak jenuh tunggal, lemak tidak jenuh ganda, lemak jenuh &
lemak trans. Bermacam-macam tipe sumber lemak yang konsisten
menumpuk dalam badan tak sanggup difungsikan seluruhnya oleh badan.
Akibatnya sehingga lemak bisa tetap menumpuk dalam jaringan badan di
beraneka tempat.
2. Kerusakan dinding arteri
Mengkonsumsi lemak jenuh berlebihan dapat menciptakan
kandungan kolesterol dalam darah meningkat. Aspek ini pula dapat
memebrikan resiko jelek buat arteri jantung.
3. Meningkatkan dampak kanker

11
Pola makan yang jelek seperti terlampaui tidak sedikit konsumsi
lemak & tak konsumsi makanan yang kaya akan serat dengan baik dapat
memicu tumbuhnya sel kanker di bermacam macam organ badan.
4. Sembelit
Orang yang terbiasa konsumsi beraneka ragam makanan yang
mengandung lemak tinggi mampu mempengaruhi system kerja organ
badan. Akibat yangg paling egampang terjadi ialah kendala kepada organ
pencernaan seperti usus & perut.
5. Kerusakan otak
Mengkonsumsi bermacam macam kategori makanan yang
mengandung lemak sanggup menyebabkan kerusakan otak, sebab
kandungan lemak jenuh mampu merusak sektor hipotalamus.
6. Kolesterol tinggi
Mengkonsumsi beraneka lemak mampu meningkatkan kandungan
kolesterol dalam badan. Koletserol yang tinggi mampu menyebabkan
beragam masalah seperti kerusakan arteri, penumpukan plak kepada
pembuluh darah, penyempitan pembuluh darah & bermacam macam
kategori efek penyakit jantung.

2.3.7 Akibat Kekurangan Lemak dalam Tubuh


Apabila kekurangan lemak, maka dapat menimbulkan depresi, dyslexia
(anak yang sulit membca), sulit konsentrasi, autis, merasa lelah, daya ingat
yang lemah dan masalah pda perilaku.

12
2.4 Protein
2.4.1 Pengertian Protein

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomerasam amino yang dihubungkan
satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,
lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup.
Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti
dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.

2.4.2 Fungsi Protein

1. Membantu dan mendorong pertumbuhan dan memelihara susunan/struktur


tubuh dari sel, jaringan hingga ke organ-organ tubuh.
2. Protein sebagai sumber karbohidrat.
3. Membantu tubuh dalam melawan, menghancurkan dan menetralkan zat-zat
dari luar atau asing yang masuk di dalam tubuh.
4. Protein berfungsi sebagai penyediaan energi bagi tubuh.
5. Protein berfungsi sebagai asupan diet dan rendah gula.
6. Memelihara dan menjaga keseimbangan asam basa dan cairan tubuh karna
protein juga berfungsi sebagai buffer (penahan).
7. Mengatur dan menjalankan metabolisme tubuh karna protein sebagai enzim
artinya protein mengaktifkan dan masuk kedalam reaksi kimia.
8. Protein juga berfungsi sebagai biokatalisator

2.4.3 Jenis-Jenis Protein

1. Jenis Protein Berdasarkan Fungsinya

13
a. Protein Sempurna: protein sempurna adalah protein yang didalamnya
terkandung asam amino yang lengkap. Contoh: kasein pada susu dan
albumin pada putih telur. Protein sempurna pada umumnya terdapat pada
protein hewan.
b. Protein Kurang Sempurna: protein kurang sempurna adalah protein yang
asam aminonya lengkap tetapi jumlah dari beberapa asam amino sedikit.
Contoh: protein pada lagumin yang terdapat pada kacang-kacangan dan
giladin pada gandum.
c. Protein Tidak Sempurna: protein tidak sempurna adalah protein yang kurang
atau tidak memiliki asam amino esensial. Contoh: Zein yang terdapat pada
jagung, dan beberapa protein yang ada pada tumbuhan.

2. Jenis Protein Berdasarkan Komponen-Komponen Penyusunnya


a. Protein Sederhana (Simple Protein) : protein sederhana adalah protein dari
hasil hidrolisa, total protein ini merupakan campuran atas berbagai macam
asam amino.
b. Protein Kompleks (Complex Protein) : protein kompleks adalah protein dari
hasil hidrolisa total protein jenis ini yang terdiri dari berbagai macam asam
amino selain itu juga tedapat komponen-komponen yang lain seperti unsur
logam, gugusan phospat, dll. Contohnya hemoglobin, lipoprotein,
glikoprotein dan masih banyak lagi).
c. Protein Derivat (Protein derivative): protein derivat adalah protein yang
merupakan ikatan antara (intermediate product) yang merupakan hasil dari
hidrolisa parsial yang berasal dari protein native. Contohnya albumosa,
peptone dan masih banyak lagi.

3. Jenis Protein Berdasarkan Sumber Protein


a. Protein Nabati : Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Contohnya, kedelai, kacang-kacangan, tahu, dan tempe.
b. Protein Hewani : Protein nabati adalah protein yang berasal dari hewan.
Contohnya, daging, susu, keju, telur dan ikan.

14
2.4.4 Struktur Protein

1. Struktur primer Protein: merupakan urutan linear asam amino yang


membentuk rantai polipeptida.

2. Struktur Sekunder Protein

3. Struktur Tersier Protein: struktur tiga dimensi yang dibentuk oleh lentur dan
memutar rantai polipeptida.

15
4. Struktur Kuarter Protein: Beberapa protein mengandung lebih dari satu
rantai polipeptida, asosiasi rantai polipeptida ini mengacu pada struktur
kuartener.

2.4.5 Masukan Protein Tiap Hari

Patokan yang diperlukan tubuh setiap hari, menurut dr. Mimi Suharti,
M.Gizi, adalah 1-2 gr/kg berat badan. Jumlah ini sudah mencukupi kebutuhan
tubuh dan bisa diperoleh dari berbagai makanan. Catatan BPS pada tahun
1999, menunjukan secara nasional konsumsi protein sehari-hari rata-rata
penduduk Indonesia adalah 48,7 gram sehari. Ini telah melebihi rata-rata
standar kecukupan protein sehari 45 gram (Sunita Almatsier, 2002).

2.4.6 Dampak Kekurangan dan Kelebihan Protein Bagi Tubuh

1. Akibat Kekurangan Protein


a. Kwashiorkor
Istilah Kwashiorkor pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Cecily
Williams pada tahun 1933, ketika ia menemukan keadaan ini di Ghana,
Afrika. Kwashiorkor lebih banyak terdapat pada usia dua hingga tiga
tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih, sehingga
komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein.
Kwashiorkor dapat terjadi pada konsumsi energi yang cukup atau lebih.
Ciri khas dari Kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki
dan tangan.Kehadiran Kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin
serum.Pada pasien penderita kwashiorkor gambaran klinik anak sangat

16
berbeda. Berat badan tidak terlalu rendah, bahkan dapat tertutup oleh
adanya edema, sehingga penurunan berat badan relatif tidak terlalu jauh,
tetapi bila pengobatan edema menghilang, maka berat badan yang rendah
akan mulai menampakkan diri. Biasanya berat badan tersebut tidak sampai
di bawah 60 % dari berat badan standar bagi umur yang sesuai.

b. Marasmus
Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting
merusak.Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan
pertama), karena terlambat di beri makanan tambahan.Hal ini dapat terjadi
karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan
tidak higienis atau sering terkena infeksi.Marasmus berpengaruh dalam
waktu yang panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki.

2. Akibat Kelebihan Protein

Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang


tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan
obesitas. Diet protein tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat
badan kurang beralasan. Kelebihan dapat menimbulkan masalah lain,
terutama pada bayi. Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang
harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.
Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan
amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini di lihat pada bayi
yang di beri susu skim atau formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga
konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gizi makro adalah gizi yang menyediakan kalori atau energi yang
dibutuhkan dalam jumlah yang besar.Fungsi utama dari gizi makro itu adalah
menyediakan energi, yang dihitung sebagai kalori. Dalam zat gizi makro
terdapat beberapa komponen yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama zat kelompok zat-zat organik
yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda walaupun terdapat
persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya. Lemak adalah suatu
zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk
proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar didalam tubuh diperoleh dari
dua sumber yaitu makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan
didalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi. Sedangkan protein adalah
bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah
air.

3.2 Saran
Zat gizi yang terdapat dalam berbagai bahan pangan (makanan dan
minuman) yang dikonsumsi sehari-hari, yang terdiri dari zat gizi makro
berupa karbohidrat, lemak, dan protein harus dipenuhi secara cukup dan
seimbang sesuai kebutuhan tubuh. Hal tersebut harus diperhatikan agar tubuh
tidak kekurangan dan kelebihan salah satu zat gizi. Untuk memenuhi gizi
yang cukup dan seimbang, kita tidak boleh bergantung pada satu jenis pangan
saja, melainkan harus mengkonsumsi makanan yang beragam jenisnya karena
konsumsi gizi seimbang pada seseorang akan menentukan tercapainya tingkat
kesehatan. Hal ini juga tidak terlepas dari peran pemerintah, petugas
kesehatan, maupun masyarakat agar selalu memperhatikan tingkat
pemenuhan gizi setiap individu. Sehingga, masalah gizi yang terjadi dapat
berkurang dan teratasi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Beck e. Mary. 1995. Nutrition and dietetics for nurses. Churchill livingstone: medical
divison of longman group UK limited.
https://id.wikipedia.org/wiki/Lemak. ( Diakses pada tanggal 2 Maret 2016 )
https://id.wikipedia.org/wiki/Protein ( Diakses pada tanggal 2 Maret 2016 )
http://www.womenshealth.co.id/article/aturan-memakan-karbohidrat ( Diakses
pada tanggal 2 Maret 2016 )
http://dokterpost.com/berapa-banyak-karbohidrat-yang-harus-saya-konsumsi/
( Diakses pada tanggal 2 Maret 2016 )
http://rumus-kimia.com/pengertian-dan-struktur-lemak/ ( Diakses pada tanggal 2
Maret 2016 )
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0700095/materi.htm
( Diakses pada tanggal 2 Maret 2016 )
http://www.womenshealth.co.id/article/berapa-banyak-dan-lemak-seperti-apa-
yang-harus-dimakan-setiap-hari---1- ( Diakses pada tanggal 2 Maret 2016 )
https://www.scribd.com/upload-
document?archive_doc=310626491&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A
%22archive%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3Afalse%2C
%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D ( Diakses pada
tanggal 22 April 2017 )

19

Anda mungkin juga menyukai