Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK 7:

TEORI PORTOFOLIO & MANAJEMEN INVESTASI


“Struktur Jangka Waktu Tingkat Bunga”

Disusun oleh:
Habib Abdillah : 2016 31 087

Fauzan Tino : 2015 31 111

Lisa Martiningsih

FAKULTAS EKONOMI - MANAJEMEN


UNIVERSITAS PROF DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
JAKARTA
2018
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbeda dengan saham yang memberikan hak kepemilikan kepada pemegangnya, obligasi
sebenarnya merupakan pinjaman yang Anda berikan kepada suatu perusahaan. Obligasi
adalah surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan
nilai nominal (nilai pari / par value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Karena Anda
memberikan pinjaman uang kepada perusahaan atau pemerintah, maka peminjam
(perusahaan atau pemerintah) akan mengembalikan pinjaman tersebut ditambah dengan
bunganya selama jangka waktu tertentu.

Obligasi kupon (coupon bond) dengan tingkat bunga tetap (fixed) selama masa berlaku
merupakan salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia saat ini.

Hasil satu kelompok obligasi dengan jatuh tempo yang berbeda tetapi risiko sama disebut
kurva hasil (yield curve), yaitu deskripsi struktur tingkat bunga untuk obligasi tertentu. Kurva
hasil dapat diklasifikasikan sebagai kurva hasil naik, kurva hasil datar, dan kurva hasil turun
(inverted yied curve). Jika kurva hasil naik maka tingkat bunga jangka panjang diatas tingkat
bunga jangka pendek. Jika kurva hasil datar tingkat bunga jangka panjang sama dengan
tingka bunga jangka pendek. Sebaliknya kurva hasil turun menjelaskan bahwa tingka bunga
jangka pendek lebih tinggi dari tingkat bunga jangka panjang. Mengapa kurva hasil naik,
datar dan turun ? ada beberapa jawaban untuk masalah ini, yaitu:

- Tingkat bunga obligasi dengan jatuh tempo yang berbeda bergerak secara bersama sama
pada waktu tertentu.
- Pada waktu tingkat bunga jangka pendek rendah kurva hasil cenderung naik, dan pada
waktu tingkat bunga jangka pendek tinggi kurva hasil cenderung turun dan menjadi kurva
hasil turun.
- Kurva hasil cenderung mempunyai kemiringan positif menurut imformasi beberapa
laporan keuangan.
B. Identifikasi Masalah

Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antara lain:

1. Struktur jangka waktu dengan kepastian?


2. Ketidakpastian tingkat bunga?
3. Teori Struktur Jangka waktu
4. Menginterpretasikan struktur jangka waktu
5. Mengukur struktur jangka waktu

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini
sebagai berikut:

1. Mengetahui dan memahami tentang struktur jangka waktu dengan kepastian.


2. Mengetahui dan memahami tentang ketidakpastian tingkat bunga.
3. Mengetahui dan memahami tentang Teori Struktur Jangka waktu.
4. Mengetahui dan memahami tentang menginterpretasikan struktur jangka waktu.
5. Mengetahui dan memahami tentang mengukur struktur jangka waktu
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bond
Bond artinya surat hutang atau obligasi. Bond adalah suatu pernyataan hutang dari
penerbit bond tersebut kepada pemegang bond beserta janji untuk membayar kembali
pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.
Pemegang bond adalah kreditor dan penerbit bond adalah peminjam. Besar keuntungan
yang akan diperoleh apabila menempatkan dananya pada bond dinyatakan sebagai
yield, dan investor harus mempertimbangkan besarnya yield sebelum membeli bond.
Sementara yield adalah besarnya profit yang diperoleh kreditor jika menanamkan
dananya kepada bond. Oleh karena itu investor juga harus memperhitungkan besarnya
yield sebelum membeli bond.
Ada 2 istilah dalam penentuan yield yaitu current yield dan yield to maturity.
1. Currrent yield adalah yield yang dihitung berdasarkan jumlah kupon yang
diterima selama satu tahun terhadap harga bond.
Current yield = (bunga tahunan) / (harga bond)
2. Yield to maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian yang akan diperoleh
investor apabila memiliki bond sampai waktu jatuh temponya. Formula YTM
agak kompleks dan biasanya istilah yield bond mengacu ke YTM.

Biasanya, Obligasi diterbitkan dengan ciri-ciri sebagai berikut :

 Tanggal jatuh tempo (maturity date) obligasi, yaitu tanggal yang sudah ditetapkan
oleh peminjam untuk melunasi hutangnya. Walaupun ada tanggal jatuh tempo
yang tercantum dalam suatu obligasi bukan berarti Anda harus memegang obligasi
tersebut hingga jatuh tempo, karena Anda dapat memperjualbelikannya pada pasar
obligasi.

 Tingkat bunga (coupon rate) obligasi, yaitu tingkat bunga yang akan dibayarkan
kepada Anda secara periodik. Tingkat bunga yang diberikan dapat tetap (bunga
yang dibayarkan kepada Anda adalah tetap setiap tahun) atau tingkat bunga
mengambang (bunga yang dibayarkan akan disesuaikan secara periodik).
 Nilai nominal (face value atau par value) obligasi yaitu sejumlah uang tertentu
yang dipinjamkan kepada perusahaan tersebut, jumlah ini yang akan menjadi
pokok pinjaman.

B. Struktur Tingkat Suku Bunga

- Struktur tingkat bunga adalah hubungan antara waktu jatuh tempo dengan yield untuk
suatu kategori obligasi tertentu pada waktu tertentu.
 Semakin lama jangka waktu obligasi, maka risiko ketidakpastian juga akan
semakin tinggi, sehingga tingkat bunga yang diharapkan juga akan semakin tinggi.

- Kurva yield
 Penggambaran grafis dari hubungan antara hasil dan waktu untuk obligasi yang
identik kecuali untuk jatuh tempo.
 Default risk tetap konstan
- Kurva yield atas-miring
 Tipikalnya, suku bunga naik dengan jatuh tempo
- Kurva yield miring ke bawah
 Tidak biasa, prediksi resesi?

C. Teori struktur jangka

Penjelasan dari bentuk kurva imbal hasil dan mengapa perubahan bentuk dari waktu
ke waktu
Ada tiga teori terpenting yang digunakan untuk menjelaskan bentuk kurva :
 Teori segmentasi pasar. Adalah teori yagn membagi proses berdasar kan
preferensi pemberi pinjaman dan peminjam berhubungan dengan tanggal jatuh
tempo sekuritas.
 Teori preferensi likuiditas. Adalah teori yang menyatakan bahwa para pemberi
pinjaman lebih suka memberi pinjaman jangka pendek ketimbang jangka panjang.,
oleh karena itu, mereka bersedia meminjamkan dana jangka pendek meskipun
dengan bunga rendah.
 Teori pengharapan. Adalah teori yang menyatakan bahwa bentuk kurva hasil
bunga tergantung pada tingkat inflasi yang diperlirakan investor untuk masa
mendatang.
1. Teori Pengharapan

Teori ini menyatakan bahwa suku bunga jangka panjang sama dengan suku bunga
jangka pendek yang berjalan plus suku bunga jangka pendek yang diharapkan pelaku
pasar yang berlangsung hingga jatuh temponya sekuritas jangka panjang. Misal suku
bunga untuk obligasi sepuluh tahun harus sama dengan penjumlahan suku bunga
jangka pendek (obligasi satu tahun) yang berjalan dengan suku bunga jangka pendek
yang diantisipasi akan terjadi sepanjang obligasi jangka panjang dibagi jangka waktu
dari obligasi jangka panjang.
 Rata-rata suku bunga jangka panjang dan suku bunga jangka pendek saat ini dan
mereka diharapkan untuk menang atas periode jangka panjang.
 Rata-rata geometris daripada aritmatika.
 Jika tidak ada harapan, bentuk kurva imbal hasil akan berubah.

2. Teori Premi Likuiditas

Teori ini berlandaskan pada teori harapan, akan tetapi menolak asumsi bahwa peserta
pasar berlaku sama dalam hal obligasi jangka pendek dan jangka panjang. Menurut
teori ini tingkat bunga jangka panjang sama dengan rata-rata dari tingkat bunga
jangka pendek yang berjalan, tingkat bunga jangka pendek yang diharapkan dan
premium likuditas.
Ciri-ciri :
 Tarif kurs pendek yang diharapkan saat ini, ditambah premi risiko likuiditas.
 Premi likuiditas untuk menginduksi pinjaman jangka panjang.
o Menyiratkan obligasi jangka panjang harus menawarkan hasil yang lebih
tinggi.
 Ekspektasi suku bunga tidak pasti.

3. Teori Segmentasi Pasar

Teori ini sangat berbeda dengan kedua teori diatas. Teori ini beranggapan bahwa
tingkat bunga jangka pendek dan tingkat bunga jangka panjang ditentukan didalam
pasar yang relatif terpisah. Pasar-pasar ini dipisahkan karena alasan kelembagaan.
Misal, banyak pembeli sekuritas dalam pikirannya mempunyai kebutuhan tertentu
yang biasanya berkaitan dengan sifat dari utang, sehingga membatasi pembeliannya
pada segmen dari spektrum jatuh waktu.
Ciri – Ciri :
 Investor lebih suka jatuh tempo
o Peminjam dan pemberi pinjaman dapat didorong untuk menggeser jatuh
tempo dengan kompensasi premi risiko yang tepat
o Bentuk kurva yield mencerminkan pasokan relatif sekuritas di masing-
masing sektor
 Sebagian besar pengamat pasar tidak percaya pada salah satu teori

D. Struktur resiko tingkat bunga

Struktur resiko tingkat bunga biasanya disebut dengan yield spread, yang diartikan sebagai
hubungan antara yield obligasi dengan karakteristik tetentu yang dimiliki obligasi, seperti
kualitas, callability, kupon dan mudah tidaknya obligasi diperjualbelikan (marketability).
Dengan demikian, adanya struktur risiko tingkat bunga akan menjelaskan mengapa ada
perbedaan tingkat yield obligasi dari emiten yang berbeda-beda (Tendelilin, 2010).

Besarnya yield spread dipengaruhi faktor-faktor berikut ini :

1. Perbedaan kualitas. Untuk mengetahui kualitas obligasi, kita bisa melihat rating kualitas
obligasi yang disusun berdasarkan besarnya resiko kegagalan pembayaran (risk of
default).

2. Perbedaan dalam bentuk call provision. Obligasi yang callable akan memberikan YTM
yang lebih tinggi dari obligasi moncallable.

3. Perbedaan tingkat kupon yang diberikan. Obligasi yang memberikan kupon yang
relatif lebih kecil akan cenderung memberikan return berbentuk capital gain yang lebih
besar.

4. Perbedaan kemudahan diperdagangkan. Ada beberapa obligasiyang dianggap lebih


mudah diperdagangkan dibandingkan dengan obligasi lain sehingga obligasi tersebut
mempunyai likuiditas yang relatif lebih baik.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Struktur tingkat bunga adalah hubungan antara waktu jatuh tempo dengan yield untuk suatu
kategori obligasi tertentu pada waktu tertentu. Semakin lama jangka waktu obligasi, maka
risiko ketidakpastian juga akan semakin tinggi, sehingga tingkat bunga yang diharapkan juga
akan semakin tinggi.
- Kurva yield
Penggambaran grafis dari hubungan antara hasil dan waktu untuk obligasi yang identik
kecuali untuk jatuh tempo. Default risk tetap konstan
- Kurva yield atas-miring
Tipikalnya, suku bunga naik dengan jatuh tempo
- Kurva yield miring ke bawah
Tidak biasa, prediksi resesi?
Teori struktur jangka

Penjelasan dari bentuk kurva imbal hasil dan mengapa perubahan bentuk dari waktu ke waktu

Ada tiga teori terpenting yang digunakan untuk menjelaskan bentuk kurva :
 Teori segmentasi pasar. Adalah teori yagn membagi proses berdasar kan
preferensi pemberi pinjaman dan peminjam berhubungan dengan tanggal jatuh
tempo sekuritas.
 Teori preferensi likuiditas. Adalah teori yang menyatakan bahwa para pemberi
pinjaman lebih suka memberi pinjaman jangka pendek ketimbang jangka panjang.,
oleh karena itu, mereka bersedia meminjamkan dana jangka pendek meskipun
dengan bunga rendah.
 Teori pengharapan. Adalah teori yang menyatakan bahwa bentuk kurva hasil
bunga tergantung pada tingkat inflasi yang diperlirakan investor untuk masa
mendatang.
Daftar Pustaka

https://perbankanbisa1945.wordpress.com/2017/01/29/mekanisme-perusahaan-efek/

https://thinkinvestasi.wordpress.com/saham/info-saham/

http://www.academia.edu/14846559/Pasar_obligasi

https://nayasahanaya18blog.wordpress.com/ekonomi-moneter/teori-tingkat-bunga/

http://blog.stie-mce.ac.id/sriati/2014/06/29/memahami-portofolio-obligasi/
PERTANYAAN & JAWABAN
1. Jelaskan pengertian dari yield dan bond dalam investasi dan portofolio?
Jawab :
Bond artinya surat hutang atau obligasi. Bond adalah suatu pernyataan hutang dari
penerbit bond tersebut kepada pemegang bond beserta janji untuk membayar kembali
pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.
Yield adalah besarnya profit yang diperoleh kreditor jika menanamkan dananya kepada
bond. Oleh karena itu investor juga harus memperhitungkan besarnya yield sebelum
membeli bond.
2. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri teori premi liuiditas?
Jawab :
Ciri-ciri :
 Tarif kurs pendek yang diharapkan saat ini, ditambah premi risiko likuiditas.
 Premi likuiditas untuk menginduksi pinjaman jangka panjang.
o Menyiratkan obligasi jangka panjang harus menawarkan hasil yang lebih
tinggi.
 Ekspektasi suku bunga tidak pasti.

3. Bagaimana kondisi ketidakpastian antara jangka aktu dan tingkat bunga?


Jawab :

Semakin lama jangka waktu obligasi, maka risiko ketidakpastian juga akan semakin
tinggi, sehingga tingkat bunga yang diharapkan juga akan semakin tinggi.

Anda mungkin juga menyukai