JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rambut dikenal sejak zaman dahulu dengan julukan “mahkota” bagi wanita.
Tetapi di zaman yang sudah maju seperti sekarang, julukan tersebut tidak lagi
tertuju hanya kepada kaum wanita, namun juga untuk pria. Peranan rambut sangat
penting untuk diperhatikan, karena rambut bukan hanya sebagai pelindung kepala
dari berbagai hal seperti bahaya benturan/pukulan benda keras, sengatan sinar
Rambut yang tebal, panjang, hitam/berwarna, berkilau, sehat dan mudah diatur
memberikan daya pesona tersendiri bagi pemiliknya. Tidak sedikit wanita ataupun
Untuk memperoleh rambut yang tebal, hitam, sehat dan mudah diatur,
rambut butuh perhatian. Satu hal yang perlu disadari adalah adanya berbagai
faktor yang dapat mengakibatkan perubahan kondisi kulit kepala dan rambut
seperti faktor usia lanjut, depresi, berkurangnya aktifitas kelenjar minyak dikulit
pajanan sinar matahari secara terus menerus dan kurangnya makanan yang bergizi
menjaditipis bahkan botak, rambut rontok, kulit kepala dan rambut kering, rambut
hal perawatan kulit kepala dan rambut sudah dikenal dan dilakukan sejak zaman
pengecatan rambut, terutama dari bahan kimia adalah baunya yang tidak sedap,
rambut cepat rontok, gatal-gatal di kulit kepala, biaya relatif mahal dan hasilnya
cat cepat pudar. Untuk mengatasi kendala akibat cat rambut kimia maka
B. Tujuan Percobaan
sediaan shampo anti uban dari biji pepaya yang aman dan nyaman.
C. Prinsip Percobaan
Pembuatan shampo emulsi dengan mencampurkan fase air dan fase minyak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
Uban adalah rambut yang berubah warna menjadi abu-abu kemudian
putih. Rambut asli orang Indonesia pada umumnya memilikiwarna hitam atau
gelap karena memiliki kandungan kadar melanin yang lebih tinggi. Saat rambut
berubah menjadi putih dan menjadi uban, terjadi proses perubahan kadar melanin.
Pada uban yang berwarna putih melanin tidak lagi diproduksi, sehingga rambut
biasanya terkait dengan usia dan kemampuan tubuh untuk memproduksi melanin,
sehingga biasanya uban mulai timbul pada usia 40 tahun ke atas. Akan tetapi uban
dapat muncul pada usia lebih muda karena adanya faktor genetis. (Wiki,2013)
karena faktor genetis tidak dapat dicegah atau disembuhkan. Hal itu terjadi
mudah memutih;
cepat, biasanya berkaitan dengan lingkungan dan gaya hidup. Faktor luar
penyebab timbulnya uban, misalnya, kurangnya suplai makanan atau gizi ke
akar rambut akibat diet terlalu ketat sehingga tercipta pola makan yang
kurang sehat, yakni makanan yang kurang serat dan vitamin A. Kelelahan
saraf mata akibat sering begadang, kebiasaan merokok, atau terlalu banyak
kepala kita. Faktor eksternal yang paling cepat merubah warna rambut kita
Ada berbagai Tips yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengatasi
makanan berprotein tinggi dan yang memiliki kandungan lemak rendah serta
3. Rambut juga perlu nutrisi. Carilah vitamin khusus rambut yang aman dan
4. Terapi akupuntur dengan cara tusuk jarum di pusatkan di lima titik saraf di
B. Uraian Sampel
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Barssicales
Familia : Caricaceae
Genus : Carica
serupa spiral pada batang pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima dengan
tangkai yang panjang dan berlubang di bagian tengah. Bentuknya dapat bercangap
mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat tradisional.
Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai
atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai
Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga
kuning. Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina dan memanjang
(oval) bila dihasilkan tanaman banci. Tanaman banci lebih disukai dalam
budidaya karena dapat menghasilkan buah lebih banyak dan buahnya lebih besar.
Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah,
Biji buah pepaya juga memiliki manfaat yakni sebagai penghitam rambut
secara alamiah dan tentu murah. Biji pepaya dapat digunakan sebagai alternative
aman dalam menghitamkan rambut. Hal ini disebabkan biji pepaya mengandung
rambut, sehingga rambut hitam dan kuat. Glucoside carcirindan juga tidak
(Rukmana, 2003).
Kandungannya berupa asam lemak tak jenuh yang tinggi, yaitu asam oleat dan
mengandung senyawa kimia lain seperti golongan fenol, alkaloid, terpenoid dan
saponin. Zat-zat aktif yang terkandung dalam biji pepaya tersebut bisa berefek
sitotoksik, anti androgen atau berefek estrogenik. Alkaloid salah satunya yang
terkandung dalam biji pepaya dapat berefek sitotoksik. Efek sitotoksik tersebut
Kelarutan : Larut dalam etanol (95 %), larut dalam eter, tidak
udara kering.
Khasiat : Pengawet
mempunyai rasa.
kloroform dan
sodium bisulfat
Khasiat : Surfaktan
BAB III
METODE KERJA
a. Blender
b. Pengayak
c. Sendok tanduk
d. Kertas perkamen
e. Gelas kimia
f. Gelas ukur
g. Batang pengaduk
h. Timbangan analitik
i. Waterbath
k. Pipet tetes
l. Pengorek
m. Botol kemasan
b. Cetyl alcohol
c. Asam stearate
e. Nipagin
f. Minyak lemon
g. Aquadest
B. Perhitungan Bahan
Rancangan Formulasi :
10
- Simplisia biji pepaya (2%) = 100 x 100 gr = 10 gr
4
- Cetyl alcohol (4%) = 100 x 100 gr = 4 gr
6
- Asam stearate (6%) = 100 x 100 gr = 6 gr
10
- Natrium lauryl sulfate ( 10%) = 100 x 100 gr = 10 gr
0,2
- Nipagin (0,2%) = 100 x 100 gr = 0,2 gr
- Minyak lemon = qs
= 100 – 30,2
= 69,8 ml
C. Prosedur Kerja
1. Pengumpulan Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah berupa biji pepaya (Carica
Papaya L) yang diambil langsung dari buah pepaya yang dibeli di pasaran.
2. Pembuatan simplisia
d. Ditimbang nipagin 0,2 gram, dimasukan ke dalam beaker glass yang berisi
e. Dipanaskan lumpang
f. Setelah fase air dan fase minyak telah melebur, dituang kedua fase secara
massa shampoo.
j. Diberi kemasan
BAB IV
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan pembuatan produk shampo dari bahan
alam. Bahan alam yang digunakan yaitu biji dari buah pepaya (Carica Papaya L)
yang berkhasiat sebagai anti uban. Langkah pertama yang dilakukan yaitu dibuat
dibersihkan dari kotoran yang menempel, dirajang halus lalu dikeringkan selama
kurang lebih 4 hari dan didapatkan simplisia kering sebanyak 65 gram. Simplisisa
untuk mengetahui konsentrasi asam stearate yang tepat agar kekentalan sediaan
yang terlalu kental. Pada percobaan kedua, dibuat basis dengan konsentrasi sesuai
formula yaitu 6% dan didapatkan konsentrasi yang lebih cair dari sebelumnya.
Dan untuk lebih meyakinkan dilakukan lagi percobaan ketiga yaitu dibuat basis
dengan konsentrasi 5%. Namun konsistensi yang dihasilkan terlalu cair dan bisa
dikatakan basis tidak terbentuk. Oleh karena itu, digunakan asam stearate dengan
konsentrasi 6%.
Pada proses pembuatan basis, digunakan lumpang untuk
berbusa. Setelah dilakukan pembuatan, produk yang jadi yaitu sebanyak 5 dengan
konsistensi yang tidak begitu kental dan warna kecoklatan. Namun, shampoo
tersebut masih agak kasar dikarenakan simplisia yang tidak terlalu halus.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam praktikum ini, produk shampoo dari simplisisa biji pepaya yang
jadi yaitu sebanyak 5 botol dengan konsistensi tidak begitu kental, warna
kecoklatan, dan beraroma lemon. Shampoo tersebut berkhasiat sebagai anti uban.
B. Saran
teratur
2. Lebih baik digunakan ekstrak dari biji pepaya agar produk yang diperoleh
lebih halus
DAFTAR PUSTAKA
Permadi, Adi. 2008. Membuat Kebun Tanaman Obat. Jakarta : Pustaka Bunda.
Rukmana, Rahmat. 2003. Pepaya Budidaya Dan Pasca Panen. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Warisno. 2003. Budidaya Pepaya: Kanisius. Yogyakarta.
LAMPIRAN