Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM HALAMAN


1/4
RSUD dr. Soedono Madiun
Jl. Dr. Soedono No. 59 Madiun
1 Pengertian Gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I
ditandai dengan mual yang biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi
dapat pula timbul setiap saat dan malam hari yang terjadi kurang lebih
6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama
kurang lebih 10 minggu.
2 Pengkajian 1. TTV
2. Status gizi
3. Status Kardiovaskuler
4. Status Hidrasi
5. Keadaan abdomen
6. Genitourinaria
7. Status eliminasi
8. Keadaan janin
3 Masalah 1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Keperawatan 2. Defisit volume cairan
3. Ketakutan
4. Gangguan rasa nyaman
5. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan
6. Resiko perubahan integritas kulit
7. Intoleransi aktivitas
4 Diagnosa 1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nausea
Keperawatan dan vomitus yang menetap.
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat
vomitus dan asupan cairan yang tidak adekuat
3. Ketakutan berhubungan dengan efek hiperemesis pada kesejahteraan
janin
4. Gangguan rasa nyaman : nyeri (perih) berhubungan dengan muntah
yang berlebihan, peningkatan asam lambung
5. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan
dengan keterbatasan informasi
6. Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah
dan nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi
7. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakadekuatan sumber
energi sekunder
5 Intervensi 1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nausea
Keperawatan dan vomitus yang menetap.
a. Catat intake dan output
b. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
c. Anjurkan untuk menghindari makanan yang berlemak
d. Anjurkan untuk makan makanan selingan
e. Catat intake TPN (total parenteral nutrition) jika intake oral tidak
dapat diberikan dalam periode tertentu
f. Inspeksi adanya iritasi atau lesi pada mulut
g. Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan
pembersih mulut sesering mungkin
h. Pantau kadar hemoglobin dan hematokrit
i. Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat
vomitus dan asupan cairan yang tidak adekuat
a. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah
b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (misalnya
ulkus peptikum, gastritis)
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM HALAMAN


2/4
RSUD dr. Soedono Madiun
Jl. Dr. Soedono No. 59 Madiun

c. Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output
dan berat jenis urine. Timbang BB klien setiap hari.
d. Anjurkan peningkatan asupan makanan minuman berkarbonat,
makan sesering mungkin dengan jumlah sedikit.
3. Ketakutan berhubungan dengan efek hiperemesis pada kesejahteraan
janin
a. Memperlihatkan sikap menerima rasa takut klien
b. Mendorong untuk mengungkapkan perasaan dan kekhawatirannya
c. Memberi informasi yang berhubungan dengan risiko potensial yang
dapat terjadi pada janinnya
4. Gangguan rasa nyaman : nyeri (perih) berhubungan dengan muntah
yang berlebihan, peningkatan asam lambung
a. Kaji skala nyeri, karakteristik, kualitas, frekuensi dan lokasi nyeri
b. Anjurkan penggunaan tehnik relaksasi dan distraksi
c. Yakinkan pada klien bahwa perawat mengetahui nyeri yang
dirasakannya dan akan berusaha membantu untuk mengurangi nyeri
tersebut.
d. Berikan kembali skala pengkajian nyeri
e. Catat keparahan nyeri pasien dengan bagan
f. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi
5. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan
dengan keterbatasan informasi
a. Jelaskan tentang hiperemesis gravidarum dan kaji pengetahuan
pasien
b. Berikan pendidikan kesehatan tentang hiperemesis gravidarum
c. Buat hubungan perawat-klien yang mendukung dan terus menerus
d. Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini berkenaan
dengan perubahan fisiologis/psikologi yang normal pada kehamilan,
serta keyakinan tentang aktivitas, perawatan diri dan sebagainya.
e. Klasifikasi kesalahpahaman
f. Tentukan derajat motivasi untuk belajar
g. Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan
h. Jawab pertanyaan tentang perawatan dan pemberian makan bayi
i. Identifikasi tanda bahaya kehamilan, seperti perdarahan, kram, nyeri
abdomen akut, edema gangguan penglihatan, sakit kepala dan
tekanan pelvis.
6. Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah
dan nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi
a. Observasi kemerahan, pucat, ekskoriasi
b. Dorong mandi tiap 2 hari 1x, pengganti mandi tiap hari
c. Gunakan krim kulit dua kali sehari dan setelah mandi
d. Diskusikan pentingnya perubahan posisi sering, perlu untuk
mempertahankan aktivitas
e. Tekankan pentingnya masukan nutrisi.cairan adekuat.
7. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakadekuatan sumber
energi sekunder
a. Tingkatkan tirah baring/duduk. Berikan lingkungan yang tenang.
b. Ubah posisi dengan sering. Berikan perawatan kulit yang baik.
c. Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi, bantu melakukan latihan
rentang gerak sendi pasif/aktif.
d. Dorong penggunaan tehnik manajemen stress.
e. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi.
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM HALAMAN


3/4
RSUD dr. Soedono Madiun
Jl. Dr. Soedono No. 59 Madiun
6 Evaluasi 1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nausea
dan vomitus yang menetap.
a. Klien akan mengkonsumsi asupan oral diet yang mengandung zat
gizi yang adequat.
b. Klien tidak mengalami nausea dan vomitus.
c. Klien akan menoleransi diit yang telah di programkan.
d. Klien akan mengalami peningkatan berat badan yang sesuai selama
hamil
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat
vomitus dan asupan cairan yang tidak adekuat
a. Keseimbangan cairan dan elektrolit akan kembali ke kondisi normal,
yang terbuktidengan turgor kulit normal, membran mukosa lembab,
berat badan stabil, tanda-tandavital dalam batas normal; elektrolit,
serum, hemoglobin, hematokrit, dan berat jenisurin akan berada
dalam batas normal.
b. Klien tidak akan muntah lagi
c. Klien akan mengkonsumsi asupan dalam jumlag yang adequat
3. Ketakutan berhubungan dengan efek hiperemesis pada kesejahteraan
janin
- klien memverbalisasi perasaan dan kekhawatirannya tentang
kesejahteraan janin
4. Gangguan rasa nyaman : nyeri (perih) berhubungan dengan muntah
yang berlebihan, peningkatan asam lambung
a. Klien mengungkapkan secara verbal
b. Nyeri hilang atau berkurang
c. pasien dapat beristirahat dengan tenang
5. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan
dengan keterbatasan informasi
a. Klien menjelaskan perubahan fisiologis dan psikologis normal
berkaitan dengan kehamilan trimester pertama
b. Klien menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri yang
meningkatkan kesehatan
c. Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan.
6. Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah
dan nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi
- mengidentifikasi dan menunjukkan perilaku untuk mempertahankan
kulit halus, kenyal, utuh.
7. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakadekuatan sumber
energi sekunder
a. Pasien dapat memperlihatkan kemajuan khususnya tingkat yang
lebih tinggi
b. Pasien mengidentifikasi faktor-faktor yang menurunkan toleransi
aktivitas

7 Informasi dan 1. Nutrisi


Edukasi 2. Cairan
3. Aktivitas
4. Istirahat
5. ANC
6. Pemeriksaan TTV
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM HALAMAN


4/4
RSUD dr. Soedono Madiun
Jl. Dr. Soedono No. 59 Madiun
8 Discharge Planning 1. Kontrol sesuai waktu yang ditentukan
2. Obat diminum secara teratur
3. Kondisi darurat yang mengharuskan segera ke rumah sakit

9 Penelaah Kritis Komite Keperawatan

10 Kepustakaan a. Doenges, Marylinn E., dan Mary Frances Moorhouse (2001),


Rencana Keperawatan Maternitas/Bayi : Pedoman untuk Perencanaan
dan Dokumentasi Perawatan Klien. EGC, Jakarta.
b. Wiknjosastro, Hanifa (2005), Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai