c. Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output
dan berat jenis urine. Timbang BB klien setiap hari.
d. Anjurkan peningkatan asupan makanan minuman berkarbonat,
makan sesering mungkin dengan jumlah sedikit.
3. Ketakutan berhubungan dengan efek hiperemesis pada kesejahteraan
janin
a. Memperlihatkan sikap menerima rasa takut klien
b. Mendorong untuk mengungkapkan perasaan dan kekhawatirannya
c. Memberi informasi yang berhubungan dengan risiko potensial yang
dapat terjadi pada janinnya
4. Gangguan rasa nyaman : nyeri (perih) berhubungan dengan muntah
yang berlebihan, peningkatan asam lambung
a. Kaji skala nyeri, karakteristik, kualitas, frekuensi dan lokasi nyeri
b. Anjurkan penggunaan tehnik relaksasi dan distraksi
c. Yakinkan pada klien bahwa perawat mengetahui nyeri yang
dirasakannya dan akan berusaha membantu untuk mengurangi nyeri
tersebut.
d. Berikan kembali skala pengkajian nyeri
e. Catat keparahan nyeri pasien dengan bagan
f. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi
5. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan
dengan keterbatasan informasi
a. Jelaskan tentang hiperemesis gravidarum dan kaji pengetahuan
pasien
b. Berikan pendidikan kesehatan tentang hiperemesis gravidarum
c. Buat hubungan perawat-klien yang mendukung dan terus menerus
d. Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini berkenaan
dengan perubahan fisiologis/psikologi yang normal pada kehamilan,
serta keyakinan tentang aktivitas, perawatan diri dan sebagainya.
e. Klasifikasi kesalahpahaman
f. Tentukan derajat motivasi untuk belajar
g. Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan
h. Jawab pertanyaan tentang perawatan dan pemberian makan bayi
i. Identifikasi tanda bahaya kehamilan, seperti perdarahan, kram, nyeri
abdomen akut, edema gangguan penglihatan, sakit kepala dan
tekanan pelvis.
6. Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah
dan nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi
a. Observasi kemerahan, pucat, ekskoriasi
b. Dorong mandi tiap 2 hari 1x, pengganti mandi tiap hari
c. Gunakan krim kulit dua kali sehari dan setelah mandi
d. Diskusikan pentingnya perubahan posisi sering, perlu untuk
mempertahankan aktivitas
e. Tekankan pentingnya masukan nutrisi.cairan adekuat.
7. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakadekuatan sumber
energi sekunder
a. Tingkatkan tirah baring/duduk. Berikan lingkungan yang tenang.
b. Ubah posisi dengan sering. Berikan perawatan kulit yang baik.
c. Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi, bantu melakukan latihan
rentang gerak sendi pasif/aktif.
d. Dorong penggunaan tehnik manajemen stress.
e. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi.
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN