Anda di halaman 1dari 5

YAYASAN AT – MEDIKA

RUMAH SAKIT UMUM AT - MEDIKA


KOTA PALOPO
A l a m a t : Jl. Andi Djemma No. 6 Telp. (0471) 21596, Fax. (0471) 23008-326077, Kota Palopo

KEPUTUSAN DIREKTUR RSU AT MEDIKA KOTA PALOPO


NOMOR : 496/ SKEP/ RSUATM PLP /VI/2017

TENTANG

KEBIJAKAN PANDUAN PEMBUATAN LAPORAN OPERASI


PADA RSU AT MEDIKA KOTA PALOPO

DIREKTUR RSU AT MEDIKA KOTA PALOPO,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Instalasi Bedah


Sentral RSU AT Medika Kota Palopo, maka perlu disusun kebijakan
pembuatan laporan operasi
b. bahwa agar pelayanan pasien yang menjalani sedasi di RSU AT
Medika Kota Palopo dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
kebijakan Direktur RSU AT Medika kota Palopo sebagai landasan
bagi pembuatan laporan operasi di RSU AT Medika Kota Palopo
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a dan huruf b, maka perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur RSU
AT Medika Kota Palopo

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan


Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pembentukan
kabupaten Mamasa dan Kota Palopo di Provinsi Sulawesi Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2002 Nomor 24,
Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 4186);
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
(Lembaran Nrgara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor
49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien ;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/148/I/201 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat ;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 004 Tahun
2012 tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit ;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 012 Tahun 2012 tentang
Akreditasi Rumah Sakit ;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 519/Menkes/Per/III/2010
tentang Pelayanan Anestesiologi ;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
519/Menkes/Per/III/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit ;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran ;
13. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum AT
Medika Kota Palopo ;

Memperhatikan : Bahwa perlu kebijakan pembuatan laporan operasi untuk meningkatkan


kualitas pelayanan di RSU AT Medika Kota Palopo.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
Kesatu : Keputusan Direktur RSU AT Medika Kota Palopo tentang Kebijakan
Panduan Pembuatan Laporan Operasi pada RSU AT Medika Kota Palopo

Kedua : Kebijakan Pembuatan Laporan Operasi pada RSU AT Medika Kota


Palopo sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini

Ketiga : Pembinaan dan pengawasan keselamatan penyelenggaraan pembuatan


Laporan Operasi di RSU AT Medika Kota Palopo dilaksanakan oleh
Bidang Medik dan keperawatan.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila


dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Palopo
Pada tanggal : 1 Juni 2017

Direktur RSU AT Medika Kota Palopo

dr. H. Anton Yahya, M.Kes


LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU AT MEDIKA KOTA PALOPO
NOMOR : 496/ SKEP/ RSUATM PLP /VI/2017

KEBIJAKAN PEMBUATAN LAPORAN OPERASI


PADA RSU AT MEDIKA KOTA PALOPO

Kebijakan Umum :
1. Laporan operasi wajib ditulis oleh dokter operator bedah pada lembar rekam medik.
2. Laporan operasi wajib ditulis setelah dokter operator bedah melakukan tindakan
operasi atau bila dokter operator bedah berhalangan pada saat itu maka laporan
operasi wajib ditulis dalam waktu 1 x 24 jam setelah tindakan operasi.
3. Lembar rekam medik laporan operasi berisi :
a. Identitas pasien : nama pasien, umur, nomor register dan tanggal operasi.
b. Nama dokter operator, asisten 1, scrub ners 1, scrub ners 2, sirkulair ners, dokter
anestesi dan asisten anestesi.
c. Diagnosa pra bedah.
d. Diagnosa pasca bedah.
e. Jaringan / cairan yang diambil, jaringan dikirim untuk PA atau tidak, tindakan
operasi.
f. Jam mulai dan selesai operasi, jam mulai dan selesai pembiusan, lama pembiusan.
g. Macam operasi : bersih, bersih terkontaminasi, kotor.
h. Urgensi, darurat, elektif.
i. Ringkasan laporan operasi.
j. Tandatangan dan nama terang dokter operator bedah.
4. Laporan operasi harus disertakan pada rekam medik pasien yang menjalani operasi.
5. Laporan operasi harus diberi waktu, tanggal dan ditandatangani oleh dokter operator
bedah yan melakukan tindakan pembedahan.

Kebijakan Khusus :
Tenaga yang berkompeten membuat atau menulis laporan operasi :
a. Dokter Spesialis Bedah Umum
b. Dokter Spesialis Bedah Obstetri dan Ginekologi
c. Dokter Spesialis Bedah Syaraf
d. Dokter Spesialis THT
e. Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi
f. Dokter Spesialis Mata
g. Dokter Gigi

Direktur RSU AT Medika Kota Palopo

dr. H.Anton Yahya, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai