Anda di halaman 1dari 4

MCU

Pemeriksaan Dokter MCU

 Pemeriksaan fisik : head to toe


 Pemeriksaan Mata
Visus: menggunakan autorefraktometer atau snellen chart
 Buta Warna: menggunakan ishihara test
Pemeriksaan dokter spesialis

 Dokter Spesialis Kardiologi


 Treadmill:
 Melihat asupan darah yang mengalir ke jantung saat melakukan aktivitas fisik
 Mendeteksi kelainan irama jantung dan aktivitas listrik di jantung
 Melihat seberapa baik katup jantung bekerja
 Menilai tingkat keparahan penyakit arteri koroner yang dimiliki pasien
 Menilai seberapa efektif rencana pengobatan jantung yang sudah dilakukan
 Menentukan batas-batas latihan fisik yang aman sebelum memulai program
rehabilitasi jantung akibat dari serangan jantung atau operasi jantung
 Mengevaluasi denyut jantung dan tekanan darah
 Mengetahui tingkat kebugaran fisik
 Menentukan prognosis seseorang terkena serangan jantung atau meninggal
akibat penyakit jantung
 Ekokardiografi: usg jantung, untuk menilai fungsi dan struktur jantung secara
langsung (real-time) secara akurat. melihat apakah fungsi jantung apalagi jika
dilakukan setelah serangan jantung. Menilai gerakan katup jantung, dinding jantung,
dan sebaik apa aliran darah di bilik jantung.
 Mata
 Autorefraktor: menilai visus
 Pemeriksaan Slit Lamp: memungkinkan dokter untuk melihat struktur di dalam mata
 Tonometri: menilai tekanan bola mata
 Pemeriksaan Funduskopi: untuk memeriksa bagian belakang dan dalam mata
(fundus), termasuk cakram optik, retina, dan pembuluh darah
 Dokter Spesialis Penyakit Dalam
 Dokter Gigi
 Dokter Spesialis Otolaringologi (THT)
 Dokter Specialis Neurosains
 Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan
 Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
 Dokter Spesialis Bedah Umum
 Dokter Spesialis Paru
 Gizi Klinis

 Elektrokardiogram (EKG) : menilai aktivitas listrik jantung


 Spirometri: menilai kapasitas paru dan gangguan fungsi pernapasan
 Laboratorium
 Hitungan Darah Lengkap
 Hemoglobin: kadar hb, berguna untuk mengikat o2 dalam darah
 Hitungan Sel Darah Putih: menilai adanya infeksi
 Hitungan Sel Darah Merah: menilai komponen darah merah salah satunya
untuk penyakit infeksi dan kelainan darah
 Hitungan Banding
 Hematokrit: membandingkan proporsi sel darah merah dengan volume semua
komponen darah, menilai cairan tubuh ec dehidrasi, pengujian anemia,
leukimia, dan kekurangan gizi
 ESR/LED : memantau keberadaan peradangan atau infeksi di dalam tubuh
 Indeks Sel Merah (MCV, MCH, MCHC): Untuk mengetahui dan menentukan
derajat anemia dan jenis anemia yang terjadi pada seseorang.
 Lebar Distribusi Sel Merah: menentukan penyebab anemia, penyakit hati
 Hitungan Platelet/trombosit: deteksi penyakit infeksi, kelainan darah ec ITP

 Panel infeksi
 Pemeriksaan VRDL: menilai infeksi sifilis
 TPHA : menilai infeksi sifilis
 Tes HIV
 Pemeriksaan Hepatitis B
 HbsAg: menilai infeksi hepatitis B secara kualitatif
 Anti HBs: lanjutan tes HBsAg guna mengamati bagaimana dan seberapa baik
sistem imun tubuh Anda bekerja melawan virus HBV
 Tes Mantoux (MCU anak): menilai infeksi TB

 Pemeriksaan Liver
 SGOT: enzim yang biasanya ditemukan pada hati (liver), jantung, otot, ginjal, hingga
otak. membantu mencerna protein dalam tubuh
 SGPT: enzim yang paling banyak terdapat di dalam hati, meski begitu dalam
beberapa organ lain ada, tapi dalam jumlah yang sedikit. membantu mencerna
protein dalam tubuh
 Gamma GT: Pemeriksaan konsentrasi GGT yang dikeluarkan dari sistem
empedu ke dalam aliran darah merupakan pemeriksaan fungsi hati yang sensitif
terutama pada deteksi kerusakan saluran empedu. Peningkatan konsentrasi
serum GGT mengindikasikan adanya kerusakan hati.
 Total Protein-Albumin dan Globulin:menilai kemampuan hati mengolah protein
 Total Bilirubin - Langsung/Tidak Langsung: menilai adanya peradangan hati,
sumbatan pada empedu, pancreas dan infeksi pada organ tsb
 Fosfatase Alkali: enzim yang berperan penting untuk mengolah protein agar bisa lebih
mudah dicerna tubuh, Tingkat alkali fosfat yang tinggi seringkali dikaitkan
dengan gangguan fungsi hati, misalnya sirosis, hepatitis, kolesistitis, batu empedu, dan
kanker hati.
 Biokimia
 Gula Darah Puasa: menilai kadar gula dalam darah setelah puasa +- 8 jam
 Glukosa (2pp): menilai kadar gula 2 jam setelah makan
 HbA1c: mengukur rata-rata kadar gula darah Anda selama tiga bulan

 Pemeriksaan Ginjal
 Kreatinin: indikator baik tidaknya fungsi ginjal, merupakan limbah metabolism
otot
 Ureum: menggambarkan keseimbangan produksi dan ekskresi urea.
Keseimbangan produksi dan ekskresi urea ini bisa menunjukkan kondisi fungsi
ginjal.
 Asam urat: hasil metabolism purin dalam tubuh, di eksresi melalui ginjal berisiko
menimbulkan batu ginjal dan penumpukan pada sendi
 Sodium/Natrium: keseimbangan elektrolit tubuh
 Potasium/kalium: keseimbangan elektrolit tubuh
 Klorida: keseimbangan elektrolit tubuh
 Total Kalsium: menilai penyakit tulang, kanker, gangguan ginjal, hati, tiroid,
gangguan nutrisi

 Pemeriksaan Lipid
 Total Kolesterol: lemak darah
 Kolesterol HDL: lemak baik
 Kolesterol LDL: lemak jahat
 Trigliserida: jenis lemak yang banyak ditemukan di dalam darah, tidak
digunakan tubuh tetapi disimpan
 Lp(a): lipoprotein yang bersikulasi dalam darah, meningkatkan risiko penyakit
kardiovaskular
 Homosistein: molekul yang dibutuhkan tubuh untuk mensintesis semua protein
tubuh. meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular

 Pemeriksaan Kelenjar Gondok (Tiroid)


 Tiroksin, Gratis (T4, Gratis): hormone tiroid
 Hormon Peransang Kelenjar Gondok (TSH)

 Periksaan Tanda Tumor


 CEA: penanda kanker kolorektal, oesofagus, pankreas, lambung, hati,
payudara, ovarium dan paru-paru
 AFP: penanda enyakit hati, pemantauan terapi atau pengobatan beberapa
jenis kanker seperti kanker hati, juga uji saring kelainan pada perkembangan
bayi selama masa kehamilan
 PSA: penanda kanker prostat

 Pemeriksaan
 Feses Lengkap
 Analisa Urin (+Tes Kehamilan)
 Radiologi
 Rontgen Dada
 Ultrasonografi Abdomen
 MRI
 MRA Kepala
 Ultrasonografi Doppler Karotis: untuk memperkirakan kondisi aliran darah
melalui pembuluh darah. Seperti DVT, arteriosclerosis, PJB, tumor pembuluh
darah
 Panorama: rontgen gigi
 Mamografi: deteksi tumor dan kanker payudara
 Newton 3D: usg 3d?

 Pemeriksaan tambahan lansia


 Densitometri Mineral Tulang
 Dokter Spesialis Ortopedik dan Traumatologi
 Orthopaedics & Traumatology Specialist

Anda mungkin juga menyukai