Anda di halaman 1dari 10

Adult Learning

Disusun Oleh:

Andi Kumalasari Mappa


4518111013

Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa


2018
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Dalam proses belajar, penulis menyadari apa yang tertuang


dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi
penulisan maupun pengkajian. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita


semua. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik atas
segala keikhlasan hati dan bantuan dari semua pihak.

Makassar, 08 Desember 2018

Penulis
ABSTRAK

Teori belajar merupakan hal yang sangat penting dalam Manajemen Pendidikan dan
Pelatihan apabila ingin meraih hasil yang maksimal dalam proses transformasi
pengetahuan. Adult Learning dan Ekspriental Learning Cycle salah satu teori yang paling
masyhur di dalamnya. Dalam upaya meraih hasil yang maksimal juga perlu adanya
pengetahuan tentang motivasi dan faktor-faktor dalam pengembangan individu,
perubahan performanya, serta dinamika individu kelompok. Sehingga dengan
pengetahuan yang dimilikiakan dengan mudah merealisasikan yang diinginkan.
Daftar isi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan pendidikan baik melalui jalur sekolah ataupun luar sekolah

memiliki daerah dan kegiatan yang beraneka ragam. Pendidikan orang dewasa

terutama pendidikan masyarakat bersifat non-formal sebagian besar dari siswa

atau pesertanya adalah orang dewasa, atau paling tidak pemuda atau remaja.

Oleh sebab itu, kegiatan pendidikan memerlukan pendekatan tersendiri.

Dengan menggunakan teori andragogy kegiatan atau usaha pembelajaran

orang dewasa dalam kerangka pembangunan atau realisasi pencapaian cita-

cita pendidikan seumur hidup dapat diperoleh dengan dukungan konep teoritik

atau penggunaan teknologi yang dapat dipertanggung jawabkan. Salah satu

masalah dalam pengertian andragogy adalah adanya pandangan yang

mengemukakan bahwa tujuan pendidikan itu bersifat mentrasmisikan

pengetahuan. Tetapi dilain pihak perubahan yang terjadi seperti inovasi dalam

teknologi, mobilisasi penduduk, perubahan system ekonomi, dan sejenisnya

begitu cepat terjadi. Dalam kondisi seperti ini, maka pengetahuan yang

diperoleh seseorang ketika ia berumur 21 tahun akan menjadi using ketika

berumur 40 tahun. Apabila demikian halnya, maka pendidikan sebagai suatu

proses transmisi pengetahuan sudah tidak sesuai dengan kebutuhan modem

(Arif, 1994).

Oleh karena itu, tujuan dan kajian tulisan ini adalah untuk mengkaji

berbagai aspek yang mungkin dilakukan dalam upaya membelajarkan orang


dewasa (andragogy) sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah

kependidikan, sebab pendidikan sekarang ini tidak lagi dirumuskan hanya

sekedar sebagai upaya untuk mentrasmisikan pengetahuan, tetapi dirumuskan

sebagai suatu proses pendidikan sepanjang hayat (long life education).

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah yang dapat diambil yaitu:

1. Definisi pembelajaran orang dewasa

2. Prinsip pembelajaran orang dewasa

3. Konsep-konsep pembelajaran yang berkaitan dengan pembelajaran orang

dewasa

4. Perbedaan andragogy dan pedagogi

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pentingnya

melaksanakan metode pembelajaran orang dewasa di kehidupan.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian

Andragogy berasal dari bahasa yunani Andros artinya orang dewasa

dan agogus artinya pemimpin. Istilah lain yang kerap kali dipakai sebagai

perbandingan adalah pedadogi yang ditarik dan kata paid artinya anak dan

agogus artinya memimpin. Maka secara harfiah pedagogi berarti seni dan

pengetahuan mengajar anak, maka apabila memakai istilah pedagogi untuk

orang dewasa jelas kurang tepat, karena mengandung makna yang

bertentangan.

Sementara itu, menurut (Kartini Kartono, 1997), bahwa pedagogi (lebih

baik disebut andragogy, yaitu ilmu menuntun/mendidik manusia; aner,

andros = manusia; agogus = menuntut, mendidik) adalah ilmu membentuk

manusia; yaitu membentuk kepribadian seutuhnya, agar ia mampu mandiri

di tengah lingkungan sosialnya. Pada banyak praktek, mengajar orang

dewasa dilakukan sama saja dengan mengajar anak. Prinsip-prinsip dan

asumsi yang berlaku bagi pendidikan anak dianggap dapat diberlakukan

bagi kegiatan pendidikan orang dewasa. Hampir semua yang diketahui

mengenai belajar ditarik dari penelitian belajar yang terkait dengan anak.

Begitu juga mengenai mengajar, ditarik dari pengalaman mengajar anak-

anak misalnya dalam kondisi wajib hadir dan semua teori mengenai

transaksi guru dan siswa didasarkan pada suatu definisi pendidikan sebagai

proses pemindahan kebudayaan. Namun, orang dewasa sebagai pribadi


yang sudah matang mempunyai kebutuhan dalam hal menetapkan daerah

belajar di sekitar masalah hidupnya. Kalau ditarik dari pengertian

pedagogi, maka andragogy secara harfiah dapat diartikan sebagai seni dan

pengetahuan mengejar orang dewasa. Namun, karena orang dewasa

sebagai individu yang dapat mengarahkan diri sendiri, maka dalam

andragogy yang lebih penting adalah kegiatan belajar dari peserta didik

bukan kegiatan mengajar guru. Oleh karena itu, dalam meberikan defines

andragogy lebih cenderung diartikan sebagai seni dan pengetahuan

membelajarkan orang dewasa.


BAB III
ISI

A.
2. 2. Kebutuhan Belajar Orang De a!a.
Pendidikan orang dewasa dapat. diartikan sebagai keseluruhan proses pendidikan
yangd i o r g a n i s a s i k a n , m e n g e n a i a p a p u n b e n t u k i s i , t i n g k a t
a n s t a t u s d a n m e t o d a a p a y a n g digunakan dalam proses
pendidikan tersebut, baik formal maupun non-formal, baik dalamrangka
kelanjutan pendidikan di sekolah maupun sebagai pengganti pendidikan di
sekolah, ditempat kursus, pelatihan kerja maupun di perguruan tinggi,
yang membuat orang
dewasamampu mengembangkan kemampuan, keterampilan, memperkay
a khasanah pengetahuan,meningkatkan kualifikasi keteknisannya atau
keprofesionalannya dalam upaya mewujudkankemampuan ganda yakni di
suatu sisi mampu mengem-bangankan pribadi secara utuh
dandapat mewujudkan keikutsertaannya
dalam perkembangan sosial budaya, ekonoini,
dant e k n o l o g i s e c a r a b e b a s ,
s e i m b a n g d a n b e r k e s i n a m b
u n g a n . Dalam hal ini, terlihat adanya
tekanan rangkap bagi perwujudan yang
ingindikembangankan dalam akti!itas kegiatan di lapang
a n , p e r t a m a u n t u k m e w u j u d k a n pencapaian perkemhangan setiap ind
i!idu, dan kedua untuk mewujudkan peningkatanketerlibatannya 'partisipasinya)
dalam akti!itas sosial dan setiap indi!idu yang
bersangkutan.1 e g i t u p u l a p u l a , b a h w a p e n d i d i k a n o r a n g d e w a s a m
encakup segala aspek pengalaman

Anda mungkin juga menyukai