Self directed learning (SDL) merupakan proses penerapan gagasan yang dimiliki dengan
berbagai interprestasi dalam pelaksanaannya. Individu dengan SDL memiliki kebebasan untuk
menentukan pilihan secara mandiri. Individu mampu menentukan kebutuhan belajar, tujuan
belajar, sumber belajar, strategi belajar dan menilai hasil belajar (Conradie, 2014). Conradie PW.
2014. Supporting Self-Directed Learning by Connectivism and Personal Learning Environments.
International Journal of Information and Education Technology. 4(3):254–259.
(http://digilib.unila.ac.id/25272/3/3.%20SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf)
SDL dapat dipandang dari dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Aspek positif meliputi
pembelajaran mandiri, pemikiran yang inisiatif, motivasi diri sendiri, refleksi diri dan monitoring diri dalam
pembelajarannya. Individu dengan SDL mengetahui hal-hal yang harus dilakukannya untuk mencapai
hasil belajar yang optimal. Aspek negatif meliputi kecemasan, kurangnya kepercayaan diri, pengetahuan
tentang SDL, pengalaman tentang SDL, perhatian pihak lain seperti staf pengajar atau dosen universitas
harus menyesuaikan kebutuhan belajar dan tidak ada struktur jelas dalam pembelajaran (Miller, 2010).
Miller PM. 2010. Are First Year Undergraduate Student Nurses Prepared for Self Directed
Learning?.Nursing Times. 106(46): 21–24.
(http://digilib.unila.ac.id/25272/3/3.%20SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf)
Menurut Moore dalam Rusman (2010) ciri utama dari suatu pembelajaran mandiri adalah adanya
kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk ikut menentukan tujuan, sumber, dan
evaluasi belajarnya. Program pembelajaran mandiri dapat ditentukan oleh besar kecilnya peran
peserta didik atau besar kecilnya kebebasan (otonom) yang diberikan untuk ikut menentukan
program pembelajarannya.
3. orang dewasa lebih tertarik belajar dari permasalahan dibandingkan dengan isi mata kuliah.
Pengakuan, penghargaan, dan dukungan terhadap proses belajar orang dewasa perlu
diciptakan dalam lingkungan belajar. Dalam hal ini, dosen dan mahasiswa harus memiliki
semangat yang saling melengkapi dalam melakukan pencarian pengetahuan (Dikti, 2008)
(http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/8458/7.BAB%20II.pdf?sequence=6&i
sAllowed=y)
SDL adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu mahasiswa sendiri. Dalam hal
ini, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap pengalaman belajar yang telah dijalani,
dilakukan semuanya oleh individu yang bersangkutan. Metode belajar ini bermanfaat untuk
sendiri. Dengan kata lain, individu mahasiswa didorong untuk bertanggungjawab terhadap semua
pikiran dan tindakan yang dilakukannya. Metode pembelajaran SDL dapat diterapkan apabila
asumsi berikut sudah terpenuhi, yaitu sebagai orang dewasa, kemampuan mahasiswa semestinya
bergeser dari orang yang tergantung pada orang lain menjadi individu yang mampu belajar
sAllowed=y)
1) Planning
b) Melakukan analisis terhadap skill atau kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik
2) Implementing
b) Menerapkan pembelajaran dengan hasil adopsi rencana dan setting, penyesuaian yang telah
dilakukan
c) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih metode yang sesuai dengan
keinginan
3) Monitoring
b) Study balance monitoring; melakukan pengawasan peserta didik selama mengerjakan aktivitas-
c) Awareness monitoring; mengawasi kesadaran dan kepekaan peserta didik selama pembelajaran
4) Evaluating
a) Membandingkan hasil kerja peserta didik
b) Menyesuaikan dan melakukan penilaian terhadap pekerjaan peserta didik dengan tujuan yang
c) Meminta pernyataan kepada peserta didik, dengan mengajukan pertanyaan mengenai proses
penyelesaian tugas.
(http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/8458/7.BAB%20II.pdf?sequence=6
&isAllowed=y)