Anda di halaman 1dari 4

Nama : AQILAH ANNISA

Nim : 4518111050

Trauma Thorax

Trauma Thorax adalah luka atau cedera rongga thorax yang disebabkan

oleh benda tajam ataupun benda tumpul. Cedera thorax dapat berupa penetrasi

ataupun tanpa penetrasi. Cedera thorax penetrasi adalah cedera thorax yang

disebabkan oleh luka yang terbuka sehingga udara dapat masuk ke permukaan

pleura dan mengganggu mekanisme ventilasi normal. Cedera tanpa penetrasi

(tumpul) adalah cedera thorax yang disebabkan tanpa adanya luka terbuka,

disebabkan oleh benturan sehingga terjadi fraktur costa dan/atau fraktur sternum.

Anatomi Thorax

Penderita trauma thorax biasanya mengalami cedera pada bagian thorax.

Thorax adalah bagian truncus yang letaknya berada diantara collum dan abdomen.

Pada thorax terdapat pulmo (paru), cor (jantung), dan stuktur penting lainnya.

Untuk membahas anatomi thoracis maka akan lebih mudah bila dibagi menjadi: 1.

Dinding thorax, yang terdiri dari: a.kerangka thorax meliputi sternum, costae

beserta cartilago costa dan vertebrae thoracalis beserta discus inventrebalis

thoracalis. b. Musculi thoracis meliputi musculi interinsik adalah otot yang

membentuk dinding thorax, terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan luar dibentuk oleh

m.intrcostalis externus, lapisan tengah dibentuk oleh m. intercostalis internus, dan


lapisan dalam dibentuk oleh m.intercostalis intimus, m.subcostalis, m.tranversus

thoracis. Musculi extrinsik adalah otot yang berperan pada pergerakan thorax

seperti musculi extremitas superior, musculi dinding abdomen, dan musculi dorsal

(punggung). c. Jurai neovasculer dinding thorax, terletak pada sulcus costae

diantara m.intercostalis internus dan m.intercostalis intimus serta susunan vena,

arteri dan nervus dari cranial ke caudal. 2. Mediastinum, merupakan ruangan yang

ditempati oleh pleura dan pulmo (sebagian besar) serta pericardium dan cor.

Contoh kasus

Pasien pria umur 39 tahun, datang dengan keluhan nyeri dada setelah

mengalami kecelakaan lalu lintas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan

umum baik, kesadaran compos mentis, TD 107/61 mmHg, HR 50 x/mnt, RR 20

x/mnt, afebris. Pada regio thorax didapatkan kelainan berupa krepitasi pada

daerah axila anterior dextra. Pada pemeriksaan Ro. Thorax terdapat fraktur os.

Costa 8, 9, 10 dextra dan emfisema subkutis dada lateral.

Pembahasan: Trauma thorax yang dialami pada kasus tersebut merupakan

trauma thorax tumpul, tidak terdapat luka terbuka (penetrasi). Fraktur costa pada

pasien dapat diobati dengan pemberian angesik dan anastetik bila gerak dada

masih memadai dan teratur serta pemasangan strapping. Fraktur costa tersebut

menyebabkan terjadi emfisema karena melukai pleura parietalis. Untuk

penanganan emfisema tersebut tidak diperlukan tindakan pembedahan, tetapi akan

akan ada pembengkakan pada leher dan wajah karena adanya perbedaan tekanan

udara yang menyebabkan udara naik, lalu akan menghilang. Rasa nyeri dada di
sebabkan oleh gangguan Nn. Intercostalis pada sulcus costa 8, 9, 10 yang

memelihara dinding thorax dan dinding abdomen.

Referensi

Aryadi, Raditya Sapta. 2011. Efisema subkutan. Diakses 5 januari 2019.

https://id.scrib.com

H. sudibjo. dkk. 2016. Anatomi 2. Surabaya: Departemen Anatomi dan Histologi

Fakultas kedokteran Universitas Airlangga

Pambudi, Argo. 2013. Trauma dada. Diakses 5 januari 2019.

https://id.scribd.com/document/118924189/ABSTRAK-Trauma-Dada-

Kebanyakan-Disebabkan-Oleh-Kecelakaan-Lalu-Lintas-Yang-Umumnya-Berupa-

Trauma-Tumpul

R. labora, jessica. dkk. POLA CEDERA TORAKS PADA KECELAKAAN LALU

LINTAS YANG MENYEBABKAN KEMATIAN DI BAGIAN FORENSIK DAN

MEDIKOLEGAL RSUP PROF. Dr. R.D. KANDOU PERIODE JANUARI 2013-

JANUARI 2014. Diakses 5 januari 2019. file:///C:/Users/User/Downloads/7291-

14286-3-PB.pdf

Anda mungkin juga menyukai