Anda di halaman 1dari 6

DE QUERVAIN TENDINOSIS/TENOSYNOVITIS

A. KONSEP

De Quervain tendinosis/tenosynovitis adalah peradangan atau

pembengkakan tendon ibu jari/pollex dan selubungnya yang terletak disisi

pergelangan tangan di pangkal ibu jari tangan. Tendon adalah ujung-ujung otot

yang terdiri dari serat kolagen, yang melekatkan otot ke tulang. Tendon

menyalurkan gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot ke tulang. Tendon tidak

memiliki kemampuan berkontraksi seperti otot, tetapi dapat memanjang

(meregang). Aktifitas berulang yang memicu timbulnya peregangan berlebihan

dapat menebabkan kerusakan atau masalah pada tendon dan selubungnya. Pada

tendonophaty wrist yang terlibat adalah tendon dari musculus extensor policis

brevis (EPB) dan musculus abduktor policis longus (APL) yang berfungsi untuk

menggerakan ibu jari menjauhi dan mendekati telapak tangan.

Kedua tendon berjalan berdampingan pada sisi pergelangan tangan di

pangkal ibu jari tangan melewati suatu terowongan yang berfungsi sebagai

pemegang. Tendon ditutupi oleh lapisan jaringan lunak licin tipis, disebut sinovium.

Lapisan ini memungkinkan tendon untuk meluncur dengan mudah melalui

terowongan yang juga dilapisi dengan lapisan licin yang disebut tenosynovium.

Peradangan tendon dan pembengkakan tendon dan selubung tenosynovium, disebut

sebagai tenosynovitis.
B. ANATOMI

1. De Quervain Syndrome

De Quervain Syndrome adalah penyebab paling banyak dari terjadinya

tendonophaty wrist. Pada kondisi tersebut terjadi peradangan pada tenosynovium

pada tendon ibu jari bagian

dorsal, abduktor policis longus

dan ekstensor policis

brevis.Tendon-tendon ini

berada di bawah retinaculum

ekstensor yang berada

sepanjang prosesus styloideus radii (Peters & Eathorne, 2005).Gejala yang di

timbulkan oleh De Quervain Syndrometermasuk di dalamnya adalah nyeri dan

terjadi pembengkakan di area styloideus radii.Nyeri terjadi saat digerakkan ke arah

ulnar deviasi wrist joint, fleksi yang disertai adduksi ibu jari atau adduksi ibu

jari.Nyeri juga terjadi akibat kelelahan dengan kurangnya kekuatan untuk

menggenggam serta kemapuan menjepit.Pembengkakan biasanya terlihat pada

kondisi yang bersifat kronik.

2. Tulang dan otot

Wrist adalah sendi bagian distal dari extremitas superior dan merupakan

bagian dari tangan, denganposisi optimal yang komprehensif.Pada dasarnya wrist

mempunyai dua derajat kebebasanya itu palmar-dorsal fleksi serta radial dan ulnar

deviasi.Komponen ini terdiri atas 28 buah tulang, 30 persendian, 19 otot intrinsic

dan 20 otot extrinsic.Ada lima otot pergelangan tangan yang besar (otot-otot yang
mengatur gerakan di dalam pergelangan tangan) tiga ekstensor dan fleksor, tiga

letaknya di bagian radial, sedangkan dua terletak di bagian ulnar. Dalam

terminology yang benar yaitu,

M.ekstensor carpi

radialislongus, M. ekstensor

carpi radialis brevis, M.

ekstensor ulnaris, M. fleksor

carpi ulnaris, dan M. fleksor carpi radialis.Otot-otot pergelangan tangan yang

keenam, yaitu M. Palmaris Longus merupakan fleksor yang letaknya sangat

superficial, pada sisi telapak tangan dan yang mudah dapat dilihat dengan cara

menggerakan ibu jari kearah kelingking dan jari kelingking kearah ibu jari secara

bersamaan. Pada kira-kira 10% dari semua orang otot ini tidak ada, juga otot

tersebut pada satu sisi saja.Tendon M. Palmarislongus ini berlanjut di dalam fascia

palmaris.

C. PERMASALAHAN

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menanyai identitas penderita, dan didapatkan

data nama Ny. Widayani, usia 53 tahun, jenis kelamin perempuan, agama islam,

pekerjaan ibu rumah tangga, alamat Boyolali. Data yang diperoleh dari

pemeriksaan anamnesis khusus adalah keluhan utama: nyeri pada pergelangan

tangan kanannya pada saat mengangkat ibu jari ke atas dan menekukan ibu jari ke

bawah, riwayat penyakit sekarang. Pasien mulai merasakan nyeri pada pergelangan

tangannya ± 6 bulan yang lalu saat mengangkat ibu jari ke atas dan menekukan ibu

jari ke bawah. Pada awalnya pasien mencoba menggaruk punggungnya dengan


telapak tangan kanan tetapi tidak sampai dan terlalu dipaksa. Pada saat merasakan

keluhan tersebut, pasien memijatkannya di tukang urut tetapi tidak ada perubahan.

Dengan inisiatif sendiri, pasien berobat dan melakukan terapi di Puskesmas

Kartasura. Riwayat penyakit dahulu: Pasein tidak pernah mengalami penyakit

tersebut sebelumnya. Riwayat penyakit penyerta: Pasien tidak memiliki riwayat

penyakit penyerta. Riwayat pribadi: pasien merupakan seorang ibu rumah tangga

yang kesehariannya melakukan pekerjaan rumah tangga dan melakukan aktifitas

seperti mengepel, mencuci, dan lain-lain. Riwayat penyakit keluarga: tidak ada

anggota keluarga pasien yang pernah memiliki riwayat penyakit seperti pasien.

Sumber/source:
Kusuma Dewi,Putri.2013. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi De
Quervain Syndrome Dextra Denganmodalitas Infra Red, Ultra Sound,
Dan Terapi Latihan Di Puskesmas Kartasura. Tersaji dalam
http://eprints.ums.ac.id/25524/5/BAB_III.pdf (online) diakses pada
jumat 5 januari 2019

D. SOLUSI

Penanganan De Quervain tendinosis/tenosynovitis dapat dilakukan dengan dua

cara yaitu, konservatif dan operasi.

Beberapa cara yang dilakukan dengan metode konservatif yaitu

1. Penggunaan penyangga (brace atau tapping) yang berguna untuk

mengistirahatkan pergelangan tangan dan ibu jari dari gerakan-gerakan

yang dapat memperburuk iritasi dan peradangan. Alat ini dpat digunakan

selama 4-6 minggu.


2. Terapi fisik (fisioterapi) dan latihan fisik

1.Infra Red

Rasa nyeri dapat timbul karena adanya penumpukan sisa -sisa

metabolisme yang di sebut zat “P” yang ada di dalam jaringan.

Penyinaran dengan infra redyeng mengakibatkan efek sedatif, sehingga

terjadi vasodilatasi pembuluh darah dapat meningkatkan metabolisme

tubuh sehingga dapat memperlancar peredaran darah sehinggapemberian

nutrisi serta kebutuhan O2 terpenuhi dengan baik dan pembuangan zat

“P” akan lancer sehingga rasa nyeri dapat berkurang.Penyinara dengan

infra red dapat mengurangi rasa nyeri.Jika nyeri berkurang maka otot-

otot menjadi rileks.

2.Ultra Sound

Ultra sound juga telah digunakan oleh fisioterapi sebagai alat

terapeutik yang bertujuan untuk merangsang perbaikan jaringan yang

mengalami injury dan untuk mengurangi nyeri. Ultra sound dapat

membantu mengurangi perlengketan jaringan sehingga dapat

meningkatkam LGS.

3.Terapi Latihan berupa Hold Relax Stretchting

Hold relax merupakan teknik latihan yang menggunakan kontraksi

otot secara isometric kelompok antagonis yang diikuti rileksasi


kelompok otot tersebut (prinsip reciprocal inhibition). Hold relax

bermanfaat untuk rileksasi otot –otot dan menambah LGS (Kisner,

2012). Hold relax terdiri dari pemberian tahanan pada kelompok otot

yang mengalami ketegangan. Pada saat

fisioterapis mengaplikasikan tahanan

terhadap kontraksi pasien maka diharapkan

terjadi kontraksi isometrik pada otot yang

tegang.

Terakhir yaitu dengan cara operasi. Pengobatan De Quervain

tendinosis/tenosynovitis apabila selama 6-8 minggu tidak ada perubahan

dengan terapi konservatif atau bahkan keluhan semakin bertambah hebat.

Dokter bedah akan melakukan sayatan untuk membuka dan memberikan lebi

banyak ruang untuk tendon sehingga tendon tidak sering bergesekan saat

bergerak.

Anda mungkin juga menyukai