MAKALAH Nigel
MAKALAH Nigel
MANAGEMENT KOPERASI
TENTANG
LANDASAN DAN PRINSIP KOPERASI
DOSEN PEMBIMBING
KELOMPOK III :
ANDRI SAPUTRA
HALOMON SIREGAR
NIGEL JULIANDA Y.P
RICKY SUMBARI
RISKA KURNIAWATI
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada TuhanYang Maha Esa, Allah SWT karena berkat
karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam keadaan sehat.
Penulis membuat makalah dengan judul Manajemen Jasa-jasa Bank Lainnya. Makalah ini
dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Management Perbankan pada Semester IV
Tahun Akademik 2019 s.d. 2020 dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana Bentuk
Perkembangan Bank di Indonesia di era sekarang ini.
Besar harapan penulis dengan makalah ini dapat memberi pengetahuan serta acuan untuk
para penulis lainnya dalam menganalisis lebih lanjut makalah ini. Penulis mengetahui
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kelebihan dari makalah ini dapat dilihat dari segi
pemaparannya, sedangkan kekurangannya adalah hanya ditinjau secara global dan penulis
berharap para penulis lain dapat mengembangkannya.
Penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam pembuatan makalah
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini masih banyak orang yang kurang memahami betapa pentingnya peran
koperasi sebagai salah satu sector usaha perekonomian Indonesia. Mungkin masih banyak
orang yang menganggap koperasi hanyalah lembaga keuangan biasa. Namun kenyataannya
koperasi merupakan salah satu dari tiga sector usaha formal dalam perekonomian Indonesia.
Dalam kegiatannya, selain menekankan pada kepentingan social dan ekonomi, kegiatan
ekonomi juga menekankan pada kepentingan moral. Pemerintah Indonesia sangat
berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan
soko guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan
peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih menghadapai
hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan. Dengan
demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar keberadaan
Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru perekonomian Indonesia
yang merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar
1945. Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif
homogen, berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan
kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mencirikannya
sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai etika bisnis. Nilai-nilai yang terkandung
dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri (self help), percaya pada diri sendiri
(selfreliance), dan kebersamaan (cooperation) akan melahirkan efek sinergis. Efek ini akan
menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu bersaing dengan para
pelaku ekonomi lainnya. Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai badan usah yang
cukup strategis bagi anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada
gilirannya berdampak pada masyarakat secara luas.
Pada era Orde Baru (Orba), pembangunan koperasi sangat signifikan. Diwarnai oleh
kesuksesan gerakan para karyawan bank bjb yang tergabung dalam Koperasi Karyawan bank
bjb (Ziebar). Sebuah Koperasi dikatakan berhasil atau sukses jika mampu meningkatkan
kesejahteraan anggotanya. Koperasi dapat mensejahterahkan anggotanya, karena ia
menciptakan nilai tambah dari usaha mereka. Dalam hal ini, semakin baik kinerja Koperasi,
maka semakin besar kemampuan Koperasi mensejahterakan anggotanya. Semakin besar
peran Koperasi memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi mereka
dalam kegiatan Koperasi. Jadi, hubungan antara kinerja Koperasi, partisipasi anggota dan
kesejahteraan anggota adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Anggota Koperasi
mempunyai makna yang sangat strategis bagi pengembangan Koperasi, anggota dapat
berfungsi sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pengguna jasa sebagai karakteristik utama
Koperasi yang tidak dimiliki oleh bentuk perusahaan lain. Sebagai pemilik harus
berpartisipasi dalam penyetoran modal, pengawasan, dan pengambilan keputusan, dengan
harapan akan memperoleh pembagian SHU yang memadai, kesuksesan koperasi juga dapat
dilihat dari kemampuan dalam mempromosikan ekonomi anggotanya. Oleh karna itu dapat
dikatakan bahwa peranan koperasi sangat besar bagi anggotanya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Koperasi ?
2. Bagaimana Bentuk dari Landasan Koperasi di Indonesia ?
3. Apa saja prinsip yang mendasar pada Koperasi di Indonesia ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja pengertian dari koperasi
2. Untuk mengetahui Bagaimana Bentuk dari Landasan Koperasi di Indonesia
3. Utuk mengetahui Apa saja prinsip yang mendasar pada Koperasi di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Koperasi secara harfiah berasal dari bahasa Inggris, yaitu Cooperation. Co yang
berarti bersama dan operation berarti bekerja, sehingga dari kata tersebut koperasi merupakan
sebuah kerjasama.
Sebetulnya suatu definisi itu meskipun banyak persamaannya, tetapi orang banyak
yang memberi tekanan pada salah satu unsurnya. Hal ini tergantung pada perbedaan segi
pandangan palsafah hidup orang yang mengemukakan tentang Koperasi, sebagai pelengkap
dari pengertian koperasi menurut UU No. 12/1967 (undang undang pertama mengenai
Koperasi Indonesia), diantaranya :
a. Margaret Digby
Menulis tentang “ The World Cooperative Movement ’’ mengatakan bahwa koperasi
adalah suatu usaha swasta tetapi ada perbedaan dengan badan usahaswasta lain dalam hal
cara untuk mencapai tujuannya dan penggunaan alatnya.
c. Dr.C.C. Taylor
Beliau adalah seorang ahli ilmu Sosiologi, dapat diperkirakan tinjauan beliau adalah
tinjauan yang menganggap bahwa Koperasi adalah konsep sosiologi. Menurutnya koperasi
ada dua ide dasar yang bersifat sosiologi yang penting dalam pengertian kerja sama yakni
pada dasarnya orang lebih menyukai hubungan dengan orang lain secara langsung. Hubungan
paguyuban lebih disukai daripada hubungan yang bersifat pribadi. Manusia (orang) lebih
menyukai hidup bersama yang salig menguntungkan dan damai daripada persaingan. Sesuai
dengan pandangan Taylor tersebut Koperasi dianggap lebih bersifat perkumpulan orang
daripada perkumpulan modal, selain dari sudut pandang ETIS/ RELIGIOUS dan sudut
pandang EKONOMIS.
e. Dr. G. Mladenata
Didalam bukunya “ Histoire des Doctrines Cooperative ‘’ mengemukakan bahwa
koperasi terdiri atas produsen produsen kecil yang tergabung secara sukarela untuk mencapai
tujuan bersama ,dengan saling bertukar jasa secara kolektif dan menanggung resiko bersama
dengan mengerjakan sumber sumber yang disumbangkan oleh anggota.
f. H.E. Erdman
Bukunya “Passing Monopoly as an aim of Cooperative” mengemukakan definisi
sebagai berikut :
1. koperasi melayani anggota, yang macam pelayanannya sesuai dengan macam
koperasi.
2. rapat anggota memutuskan kebijakan dasar juga mengangkat dan meberhentikan
pengurus.
3. pengurus bertanggung jawab dalam menjalankan usaha dan dapat mengangkat
karyawan untuk melaksanakan kebijaksanaan yang diterima dari rapat anggota.
4. Tiap anggota mempunyai hak satu suara dalam rapat anggota tahunan. Partisipasi
anggota lebih diutamakan daripada modal yang dimasukan.
5. Anggota membayar simpanan pokok, wajib dan sukarela. Koperasi juga
dimungkinkan meminjam modal dari luar.
6. Koperasi membayar bunga pinjaman sesuai dengan batas yang berlaku yaitu sesuai
dengan tingginya yang berlaku di masyarakat.
7. SHU ( Sisa Hasil Usaha ) dibayar pada anggota yang besarnya sesuai dengan jasa
anggota
8. Dalam hal mengalami kegagalan, anggota hanya bertanggung jawab sebesar
simpananya di koperasi
g. Frank Robotka
Bukunya yang berjudul “ A Theory of Cooperative ‘’ menyakan bahwa penulis penulis
Amerika serikat umumnya menerima ide ide tentang koperasi sebagai berikut :
1. koperasi adalah suatu bentuk badan usaha yang anggotanya merupakanlangganannya.
Koperasi diorganisasikan , diawasi dan dimiliki oleh para anggotanya yang bekerja
untuk kemanfaatan mereka sendiri
2. praktek usahanya sesuai dengan prinsip prinsip Rochdale
3. Koperasi adalah suatu kebalikan dari persaingan yaitu bahwa anggota lebih bersifat
kerja sama daripada bersaing diantara mereka
4. Koperasi bukan perkumpulan modal dan tidak mengejar keuntungan, lain dengan
badan usaha bukan koperasi yang mengutamakan modal dan berusaha mendapatkan
keuntungan
5. Keanggotaan koperasi berdasarkan atas perseorangan bukan atas dasar modal.
d. Landasan operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967, UU Koperasi No.
25 1992
Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian
Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasannya antara
lain dinyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran
perorangan, dan bentuk perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koprasi. Sejak tanggal 21
Oktober 1992, dasar hukum Koperasi Indonesia yang semula UU Nomor 12 Tahun 1967
tentang Pokok-pokok Perkoperasian, Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 23, dan
Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 2832 berubah menjadi UU Nomor 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian. UU ini disahkan oleh Presiden RI Soeharto, dan
diumumkan pada Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 116.
3.1 Kesimpulan
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas
kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan para
pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta
membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi
bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa
terkecuali. Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas
kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut, secara
aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang
disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap
kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen
Koperasi juga merupakan bentuk organisasi yang tujuan utama nya bukan mencari
keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggotanya dan meningkatkan perekonomian
rakyat. Koperasi menyediakan kebutuhan setiap anggotanya dengan harga terjangkau.
Masyarakat ikut serta menjadi anggota koperasi di dalamnya. Modal koperasi di dapatkan
dari modal sendiri maupun modal pinjaman. Oleh karena itu, dengan adanya koperasi,
kesejahteraan rakyat akan meningkat.
3.2 Saran
Kita harus meningkatkan kesadaran dari diri kita masing - masing dalam usaha untuk
meningkatkan koperasi di Indonesia, dengancara meningkatkan kinerja anggota koperasi
dengan cara memberikan training atau pelatihan kepada anggota koperasi, kita juga bisa
memodifikasi produk yang ada , dengan memodifikasi produk-produk yang ada dikoperasi
untuk meningkatkan selera masyarakat sehingga tertarik untuk mengkonsumsi produk dari
koperasi tersebut dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun
dan juga memperbaiki koperasi secara menyeluruh. Kita harus menjadikan koperasi yang ada
Indonesia ini sebagai koperasi yang baik dan marilah kita memberi perubahan yang ada untuk
lebih mensejahterkan koperasi Indonesia agar menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36352126/MAKALAH_KOPERASI
https://www.academia.edu/11287053/makalah_koperasi
marmartiin29.blogspot.com/2016/10/96-normal-0-false-false-false-en-us-x.html
dianekaps.blogspot.com/2015/11/makalah-koperasi.html