DRAFT PROPOSAL
OLEH
DESI WARDIATI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP
KEPUASAN DAN LOYALITAS PASIEN RSUD
INDRASARI RENGAT
OLEH :
DESI WARDIATI
1710246557
DRAFT PROPOSAL
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
LEMBARAN PENGESAHAN
Menyetujui
Komisi Pembeimbing
B. LATAR BELAKANG
dimana masyarakat semakin sadar kualitas atau mutu pelayanan kesehatan yang
yang menyeluruh.Fungsi ini meliputi upaya penyembuhan bagi pasien yang sakit
meningkat.
yang diberikan oleh pihak perusahaan akan memberi dorongan kepada pelanggan
untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat sehingga akan berdampak jangka
umum, banyak pakar ahli maupun peniliti yang berusaha lebih jauh meniliti
dan tangible mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam membentuk kepuasan
hanya tiga yang berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen yaitu
empathy.
Dalam meningkatkan kualitas pelayanan, terlebih dahulu harus diketahui
apakah kualitas pelayanan Rumah sakit yang diberikan kepada pasien selama ini
dari para pasien melalui umpan balik yang diberikan pasien kepada rumah sakit
jasa kesehatan diharapkan mampu untuk selalu konsisten pada kegiatan dan
keinginan pasien.
Tabel 1.1. Rekapitulasi Tempat Tidur RSUD Indrasari Rengat, Tahun 2015
sampai dengan Tahun 2018
KELAS KELAS KELAS
RUANG OBSERVASI JUMLAH
I II III
VIP 0 0 0 0 11
BEDAH 4 8 18 0 30
ANAK 2 6 7 0 15
PENYAKIT
8 12 21 2 43
DALAM
KEBIDANAN 8 12 15 0 35
PERINATOLOGI 0 0 0 0 14
ICU 0 0 0 0 6
TOTAL 154
Sumber : Unit Rekam Medis RSUD Indrasari Rengat
berada dalam wilayah Pemerintah Daerah Indragiri Hulu Provinsi Riau yang
tempat tidur rawat inap sebanyak 154 dan terbagi 4 kelas, RSUD Indrasari Rengat
memiliki ruangan rawatan kelas VIP dan ruangan khusus bayi baru lahir. ICU
khusus.
Tabel 1.2. Rekapitulasi Jumlah Pasien RSUD Indrasari Rengat, Tahun 2015
sampai dengan Tahun 2018
JUMLAH PASIEN
NO TAHUN
RAWAT INAP RAWAT JALAN
1 2015 10.233 28.633
2 2016 10.857 31.434
3 2017 11.249 45.716
4 2018 13.674 50.574
Sumber : Unit Rekam Medis RSUD Indrasari Rengat
Jumlah pasien Rawat Inap RSUD Indrasari Rengat relatif meningkat dari
tahun ke tahun.
Dalam meningkatkan kualitas pelayanan, pengelolaan complain (keluhan)
dari pasien sangat diperlukan. Banyak keluhan dari pasien yang diterima oleh
pihak manajemen RSUD Indrasari Rengat baik secara langsung maupun melalui
kotak saran yang telah disediakan oleh pihak rumah sakit sebagai saluran untuk
mengukur kepuasan pasien. Adapun isi keluhan tersebut antara lain mengenai
pelayanan dokter dan perawat yang tidak memuaskan, sikap perawat yang tidak
ramah, penanganan IGD kurang cepat, pelayanan administrasi yang lamban, dan
Tabel 1.3. Keluhan Pasien RSUD Indrasari Rengat Tahun 2015 sampai
dengan Tahun 2018
NO TAHUN JUMLAH
1 2015 58
2 2016 60
3 2017 74
4 2018 80
Sumber : Unit Rekam Medis RSUD Indrasari Rengat
Keluhan pasien dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 cenderung
lingkungan yang kurang bersih, menunggu pelayanan farmasi yang terlalu lama,
Namun keluhan dari pada pasien tidak selalu diartikan sebagai bentuk
kekurangan yang berasal dari pihak rumah sakit tetapi juga bisa sebagai masukan
yang berarti bagi pihak rumah sakit dalam hal terus memperbaiki dan
meningkatkan mutu layanan.seringkali dalam hal ini direktur rumah sakit
dipahami oleh pihak rumah sakit dengan dari berbagain sudut pandang yang bisa
melihat hal ini sebagai hal yang konstruktif bukan sebaliknya yaitu destruktif
diciptakan dengan sendirinya oleh pihak rumah sakit dalam hal ini pihak
manajemen.
dirasakan dan diselenggarakan dengan cara yang sopan dan santun , tepat waktu,
( Pohan, 2006).
menfacu kepada grand theory yang dikemukakan oleh Brady dan Cronin (2001)
1. Kualitas Interaksi yaitu segala sesuatu yang dialami oleh pasien terhadap
beralih kepada merk atau penyedia layanan lain. Beberapa studi telah
al,2010).
C. RUMUSAN MASALAH
Untuk menciptakan kualitas pelayanan yang dapat mencapai kepuasan
pasien, tak lepas dari peranan sumber daya manusia yang memiliki sikap,
layanan yang bermutu.Kualitas Layanan Rumah sakit Indra sari dirasakan belum
pemikiran yang telah diuraikan diatas, pertanyaan penelitian yang diajukan adalah
sebagai berikut :
Indrasari Rengat ?
Indrasri Rengat ?
Indrasari Rengat ?
Rengat ?
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka peneliti memiliki tujuan adalah untuk
mengetahui pengaruh :
Indrasari Rengat
2. Untuk menganalisis kualitas layanan terhadap loyalitas pasien RSUD
Indrasari Rengat
E. MANFAAT PENELITIAN
Adapun kegunaan dari penelitian ini bagi pihak-pihak terkait adalah sebagai
berikut :
dan manajemen admistrasi rumah sakit serta bagi peneliti lainnya yang
F. TELAAH PUSTAKA
a. Pengertian Pelayanan
sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu produk/jasa. Garvin dan
tugas serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau
konsumen.
rumit. Kata jasa mempunyai banyak arti dan ruang lingkup, dari pengertian yang
paling sederhana, yaitu hanya berupa pelayanan dari seseorang kepada orang lain,
bisa juga diartikan sebagai mulai dari pelayanan yang diberikan oleh manusia,
baik yang dapat dilihat (eksplisit service) maupun yang tidak dapatdilihat, yang
perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya intangiable(tidak berwujud fisik) dan tidak mengakibatkan kepemilikan
apapun, produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak.
dirasakannya (Jasfar,2005:47).
atau pelayanan merupakan penyampaian jasa yang baik atau sangat baik, jika
yang dirasakan sama atau melebihi kualitas layanan yang diharapkan, maka
pelayanan adalah segala bentuk pelayanan yang dilakukan oleh seseorang atau
atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti AC, shound
ukuras as roda untuk truk tentunya harus lebih besar dari pada mobil sedan.
5.Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat terus
digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis pengguna
terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi jiga selama proses penjualan, yang juga
pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merk, iklan, reputasi
dan sebagainya.
1.Realibility(kehandalan)
jasa secara tepat waktu (ontime),dengan cara yang sama sesuai dengan jadwal
2. Responsivisness(daya tanggap)
Kemauan atau keinginan para karyawan untuk membantu dan memberikan jasa
alasan yang jelas akan menimbulkan kesan negatif yang tidak seharusnya terjadi.
Kecuali apabila kesalahan ini ditanggapi dengan cepat, maka menjadi suatu yang
4.Empathy(empati)
dapat diperluas dalam bentuk hubungan dengan konsumen lain pengguna jasa.
1.Realibility(kehandalan)
tugas.
2.Responsivisness(daya tanggap)
Responsivisness adalah kemampuan atau keinginan dalam membantu, kecepatan
konsumen.
memberikan pelayanan, sikap dapat dipercaya dan adanya pengetahuan luas dan
menghubungi perusahaan.
yang berlaku baik bagi perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Keenam
1.Kepemimpinan
Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan komitmen dari
2.Pendidikan
kualitas.
3.Perencanaan
mencapai visinya.
4.Review
5.Komunikasi
Implemantasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhi oleh proses
dominasi.
dengan jasa sebagai bukti kualitas. Dari sudut pandang perusahaan jasa,
dari: filosofi, keyakinan, sikap, norma, nilai, tradisi, prosedur, dan harapan
organisasi.
dibutuhkan mencakup segala aspek, yaitu data saat ini dan masa lalu,
adanya sumber daya yang baik, adanya layanan konsumen agar konsumen
waktu dan akurat dengan tindak lanjut dan tanggapan keterangan yang akurat,
tarik kesimpulan bahwa layanan pelanggan atau konsumen adalah segala kegiatan
perusahaan.
b. Kepuasan Pelanggan
kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. jadi kepuasan
atau ketidak puasan adalah kesimpulan dari interaksi antara harapan dan
pengalaman sesudah memakai jasa atau pelayanan yang diberikan. upaya untuk
mewujudkan kepuasan pelanggan total bukanlah hal yang mudah bahwa kepuasan
pelanggan total tidak mungkin tercapai, sekalipun hanya untuk sementara waktu.
sangat berharga karena apabila konsumen puas mereka akan terus melakukan
pemakaian terhadap jasa pilihannya, tetapi jika konsumen merasa tidak puas
mereka akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain tentang
mempertahankan konsumennya.
( Amir, 2005:79).
( Nasution, 2005: 56 )
Kepuasan pelanggan adalah rangkuman kondisi psikologis yang dihasilkan
ketika emosi yang mengelilingi harapan tidak cocok dan dilipat gandakan oleh
kecewa. Bila kinerja sesuai harapan, maka pelanggan akan sangat puas.
Sedangkn bila kinerja melebihi harapan pelanggan akan sangat puas harapan
kerabatnya serta janji dan informasi dari berbagai media. Pelanggan yang
puas akan setia lebih lama, kurang sensitif terhadap harga dan memberi
Dengan kata lain, konsumen /pelanggan adalah seseorang yang secara kontinyu
dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sma untuk memuaskan
keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan
2008:10).
Kepuasan konsumen adalah perbedaan antara harapan dan kinerja atau jasa
maupun pesaing-pesaingnya.
kualitas produk yang akan dibeli oleh pelanggan itu. Hal ini jelas
pelanggan.
Faktor Utama dalam menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen
a. Kualitas produk
b. Kualitas pelayanan
yang diharapkan
c. Emosional
merk tertentu.
d. Harga
harga yang relatif murah dan memberikan nilai yang lebih tinggi
kepada konsumennya.
Manfaat Kepuasan konsumen Menurut Francis Buttle(2007:28)” Naiknya
Pada gilirannya kondisi ini akan mempengaruhi perilaku beli konsumen dan
2013)
1. Pendapatan
membayar harga lebih mahal untuk pelayanan dan kualitas produk yang
3. Manfaat Ekonomis
Dengan mempertahankan dan memuaskan pelanggan saat ini jauh lebih
telepon.
d. Ghost shopping
c. Loyalitas Pelanggan
dari kegiatan manusia yang selalu berubah sesuai dengan pengaruh lingkungan
dan social dimana dia berada. Namun perilaku konsumen yang diharapkan tetap
terus ada bagi perusahaan adalah loyalitas. Loyalitas berarti pelanggan terus
diartikan kesetiaan seseorang atas suatu produk, baik barang maupun jasa tertentu.
Terdapat beberapa definisi dari loyalitas menurut para ahli, antara lain sebagai
berikut :
bahwa loyalitas lebih ditunjukan kepada suatu perilaku, yang ditunjukan dengan
attachmen.
Dari penjelasan para ahli diatas dapat diketahui bahwa masing‐masing pelanggan
mempunyai dasar loyalitas yang berbeda, hal ini tergantung dari obyektivitas
kecenderungan emosi terhadap suatu objek. Hal ini mengacu pada segi efektif
terhadap suatu merek. Kecenderungan ini meliputi evaluasi yang bersifat positif
kegunaan suatu merek bagi konsumen. Kecenderungan ini pun diperoleh oleh
didalamnya terdapat keinginan untuk menjaga, memiliki, dan setiap ada objek
tersebut.
(customer loyalty) dapat didefinisikan sebagai respon yang terkait erat dengan
ikrar atau janji untuk memegang teguh komitmen yang mendasari keberlanjutan
pelanggan telah membeli dua atau tiga kali produk yang sama maka otomatis telah
lain.
penolakan pesaing, tidak terpengaruh terhadap daya tarik barang lain, dan
Seorang konsumen dapat menjadi pelanggan yang loyal karena adanya beberapa
faktor‐faktor yang menentukan loyalitas terhadap suatu produk atau jasa. Dalam
proses yang lama sampai kedua belah pihak saling mempercayai. Apabila
Perusahaan dengan pelanggan akan menjadi kuat. Salah satu cara yang
dijanjikan, sehingga pelanggan tidak merasa tertipu, yang mana hal ini
kualitas produk, pelayanan, complain atau pun layanan purna jual. Dengan
pembelian dan konsumsi atas barang dan jasa pada suatu periode tertentu.
itu sendiri. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memberikan rasa puas
meningkatkan fungsi dan kegunaan dari segala fasilitas dan sumber daya
dimana saja.
beberapa faktor‐faktor yang menentukan loyalitas terhadap suatu produk atau jasa.
Menurut Fredericks dan Salter dalam Egan (2001), ada lima factor yang
yaitu :
4. Kepuasan konsumen,
(tiga) hal, yaitu: Citra yang ditampilkan oleh merek, kualitas dan harga. Faktor
tersebut sangat penting karena akan menghitung nilai ekonomi yang dikorbankan
diterima, serta persepsi mereka terhadap citra merek itu disbanding merek lain.
terpengaruh oleh sebuah merek yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga
konsumen dapat diidentifikasikan dalam sebuah merek. Ikatan yang tercipta dari
sebuah merek ialah ketika konsumen merasakan ikatan yang kuat dengan
perusahaan atau sebuah merek untuk melakukan atau menjalankan sebuah fungsi.
merasa nyaman dengan sebuah merek ketika situasi mereka melakukan transaksi
memberikan kemudahan.
5. History With The Company, yaitu sebuah pengalama nseseorang pada
6. Penelitian Terdahulu
ini dapat diambil sebagai acuan utama dan pembanding dari penelitian yang
dilakukan oleh Alfi nuan sari (2018) mengkonfirmasi bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh positif pada loyalitas pasien. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Emma Setiyo Wulan (2018) yang mendukung bahwa kualitas
pasien.
loyalitas pasien pada rumah sakit tersebut. Hasil dari penelitian dari Suci Sri
Rejeki (2015) Muh. Abdurrouf, dyah wiji puspitasari (2013) yang mendukung
Tabel
Penelitian Terdahulu
1 3 4 5
1 3 4 5
1 3 4 5
10. Diankusumaningty
No Peneliti/Tahun/ Variabel Metode Hasil
Judul
1 3 4 5
1 3 4 5
Surabaya
14. Tangkas Sibarani Pengaruh Survei Kualitas layanan
(2017)The Effect Kualitas layanan mempengaruhi
of Health Service Kesehatan dan kepuasan pasien
Quality and Brand Citra merek melalui citra
Image on Patients terhadap merek dan
Loyality, With Loyalitas Pasien kualitas layanan
Patients sebagai Mediasi
Satisfaction as Variabel
Mediating
Variable(A study
in Vip Ward Of
Prof.Dr R
Soeharso
Ortopedics
Hospital In
Surakarat)
7. Kerangka Penelitian
Kerangka pemikiran penelitian ini diadaptasi dari beberapa penelitian
panjang antara rumah sakit dengan pasien adalah loyalitas. Seseorang pasien
memutuskan untuk loyal apabila kualitas pelayanan dan kepuasan pasien terjaga.
Kualitas Pelayanan dan Kepusan terhadap Loyalitas Pasien Rumah sakit Umum
Muslim Amin dan Siti Zahora Nasharuddin (2013) juga meneliti Hospital
Service Quality and its effects on patient satisfaction and behavioural intention
ini kualitas pelayanan dengan kepuasan sebagai variable mediasi dan variable
Kepuasan Pasien
(Y)
H H
1 3
yaitu kualitas lingkungan fisik dan kualitas hasil mempunyai pengaruh terhadap
kepuasan pasien dan loyalitas pasien. Kepuasan pasien juga memiliki pengaruh
terhadap loyalitas pasien. Hal inilah yang akan diteliti oleh peneliti di Rumah sakit
yang sebenarnya harus diuji secara empiris melalui suatu analisis. Berdasarkan
kerangka pemikiran di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Pasien
G. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
pengambilan keputusan.
a. Riset eksploratori
b. Riset deskriptif
telah mengetahui jenis informasi yang akan dicari. Bisa jadi pemahaman
observasi.
c. Riset kausal
Informasi yang ingin diperoleh adalah menguji hubungan sebab akibat atau
diteliti. Dalam hal ini, periset akan berusaha untuk menentukan variabel
Dari defenisi masing masing desain riset diatas dan tujuan penelitian
Variabel-variabel yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain meliputi :
1. Loyalitas Pasien( Y )
3. Kepuasan(X2)
Tabel
Definisi operasional variabel penelitian
KONSEP
DIMENSI INDIKATOR SKALA
DIMENSI
Kualitas Kualitas yang 1. Tangibel Ordinal
Layanan berhubungan dengan (Berwujud)
(XI) produk,jasa,manusia, 2. Reliability
proses dan (Kehandalan)
lingkungan dimana 3. Responsiviness
penilaian kualitasnya (Ketanggapan)
ditentukan pada saat 4. Assurance
terjadinya pemberian (Jaminan)
pelayanan publik 5. Empathy (Empati)
Ibrahim (2008, 22),
hal, atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
seluruh pasien sebanyak 64.248 pasien dengan menghitung ukuran sampel yang
N
n=
1+ N (e) ²
Keterangan :
N = Ukuran populasi
Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Slovin adalah antara
64.248
n=
1+64.248 (10) ²
64.248
n= =99,98 disesuaikan oleh peneliti menjadi 100 responden.
643,48
penelitian ini desesuaikan menjadi sebanyak 100 orang , hal ini dilakukan untuk
mempermudah dalam pengolahan data dan untuk hasil pengujian yang lebih baik.
sampling, dimana peneliti memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota
populasi (pasien) untuk dipilih menjadi sampel yang dilakukan secara acak tanpa
dapat dilakukan, terlebih dahulu diperlukan data data relevan yang menunjang
penelitian ini secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, data data yang
1. Data Primer
Data Primer merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
peneliti dari sumber data utama, Dalam penelitian ini data primer
layanan.
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi
diolah dan disajikan oleh pihak lain, seperti data kapasitas tempat tidur
jumlah keluahan pasien dan sumber data lain yang mendukung topik
penelitian.
data yang disajikan meliputi Mean (M), Median (Me), Modus (Mo), dan
a. Validitas
tinggi jika komponen atau indikator berkorelasi lebih dari 0,70 dengan
konstruk yang ingin diukur. Namun demikian penelitian tahap awal dari
pengembangan, loading factor 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup (Chin. 1998;
Ghozali, 2008).
b. Reliabilitas
reliabel jika memiliki nilai koefisien alfa lebih besar dari 0,6 (Malhotra,
1996)
statistik yang dapat menguji sebuah rangkaian hubungan yang relatif sulit
variabel yang ada pada sebuah model, baik itu antar indikator dengan
atau teori sedangkan PLS lebih bersifat predictive model. Namun ada
konstruk yang dikukur yang merupakan uji t dari partial least square itu
signifikan jika nilai t statistik lebih besar dari 1,96 (significance level 5%)
atau lebih besar dari 1,65 (significance level 10%) untuk masing-masing
hubungan jalurnya.
didasarkan pada banyak asumsi (Wold, 1985). Data tidak harus terdistribusi
ratio digunakan pada model yang sama), dan sampel tidak harus besar.
dibentuk dengan indikator refleksif dan indikator formatif, dan hal ini tidak
terdiri dari banyak variabel laten dan manifest tanpa masalah dalam
estimasi data.
4. PLS dapat digunakan ketika distribusi data sangat miring atau tidak
moderator.
DAFTAR PUSTAKA