Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional sertas sosial individu – individu
yang didalamnya dilihat dari interaksi yang regular dan ditandai dengan adanya
ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan umum. (Duval, 1972).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam
keadaaan saling ketergantungan. (Depkes RI 1998).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan mereka hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing - masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan. (Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya, 1989).
Keluarga adalah unit sosial terkecil dari individu - individu yang diikat oleh
perkawinan (suami –istri), darah atau adopsi (orang tua – anak), dan dalam kasus
keluarga luas terlihat adanya nenek atau kakek dengan cucu. (Burgess dan Locke
1992).
Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan f'ungsi internal keluarga yang
merupakan dasar keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikosoial. Anggota keluarga mengembangkan gambaran dirinya yang positif,
peranan yang dimiliki dengan baik dan penuh rasa kasih saying.
b. Fungsi Sosial
Fungsi sosial yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang
menghasilkan interaksi sosial dan melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial.
Keluarga merupakan tempat individu melakukan sosialisasi dimana anggota
keluarga belajar disiplin norma keluarga, prilaku melalui interaksi dalam keluarga.
Selanjutnya individu maupun keluarga berperan didalam masyarakat.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi Reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi Ekonomi Yaitu memenuhi kebutuhan keluarga seperti makanan, pakaian,
perumahan dan lain-lain.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi Perawatan Kesehatan yaitu keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan dan asuhan Kesehatan / keperawatan atau pemeliharaan kesehatan
yang mempengaruhi status kesehatan keluarga dan individu. (Zaidin Ali, 1999).
Tipe Keluarga
Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau
kegagalan penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh prematuritas,
kelainan anatomik, dan lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada
persalinan maupun sesudah lahir. Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai
akibat yang spesifik terjadi pada masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab
kematian tetapi juga kecacatan. Masalah ini timbul sebagai akibat buruknya
kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang kurang memadai, manajemen persalinan
yang tidak tepat dan tidak bersih, kurangnya perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu
meninggal pada waktu melahirkan, si bayi akan mempunyai kesempatan hidup yang
kecil.
Untuk mampu mewujudkan koordinasi dan standar pelayanan yang berkualitas maka
petugas kesehatan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk dapat melaksanakan
pelayanan essensial neonatal yang dikategorikan dalam dua kelompok yaitu :
a. Pelayanan Dasar:
- Persalinan aman dan bersih
- Mempertahankan suhu tubuh dan mencegah hiportermia
- Mempertahankan pernafasan spontan
- ASI Ekslusif
- Perawatan mata
b. Pelayanan Khusus
- Tatalaksana Bayi Neonatus sakit
- Perawatan bayi kurang bulan dan BBLR
- Imunisasi
Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan. Kehamilan dan
kelahiran bayi perlu dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas
perkembangan yang penting. Tahap Perkembangan II. Keluarga “Child bearing
(Kelahiran Anak Pertama).
Pada neonatus yang menderita sakit, maka keluarga akan merasa cemas, tidak
berdaya, dan lain sebagainya yang merupakan reaksi keluarga terhadap kenyataan
bahwa bayinya menderita suatu penyakit. Berikut adalah reaksi emosional
penerimaan keluarga terhadap neonatus sakit dan bagaimana perawat mengatasi hal
tersebut :
a. Denial
Respon perawat terhadap penolakan adalah komponen untuk kebutuhan individu
yang kontinyu sebagai mekanisme pertahanan. Dukungan metode efektif adalah
mendengarkan secara aktif. Diam atau tidak ada reinforcement bukanlah suatu
penolakan. Diam dapat diinterpretasikan salah, keefektifan diam dan mendengar
haruslah sejalan dengan konsentrasi fisik dan mental. Penggunaan bahasa tubuh
dalam berkomunikasi harus concern. Kontak mata, sentuhan, postur tubuh, cara
duduk dapat digunakan saat diam sehingga komunikasi berjalan efektif.
b. Rasa bersalah
Perasaan bersalah adalah respon biasa dan dapat menyebabkan kecemasan
keluarga. Mereka sering mengatakan bahwa merekalah yang menjadi penyebab
bayinya mengalami kondisi sakit. Amati ekspresi bersalah, dimana ekspresi
tersebut akan membuat mereka lebih terbuka untuk menyatakan perasaannya.
c. Marah
Marah adalah suatu reaksi yang sulit diterima dan sulit ditangani secara
therapeutik. Aturan dasar untuk menolak marah seseorang adalah hindari
gagalnya kemarahan dan dorong untuk marah secara assertif.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA MASALAH ANAK BARU LAHIR
PENGKAJIAN
3.1 Data Umum
3.1.1 Identitas
Nama : Ny. S
Umur : 22 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Desa Cisaat, Blok IV RT/RW 021/008 Kec Dukupuntang Kab
Cirebon
3.1.5 Agama
Agama keluarga Tn.U ini adalah Islam dan tidak ada satupun ketentuan islam
yang bertentangan dengan kesehatan.
3.2