Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang didasarkan pada materi
pembelajaran. (M. Ngalim P, 1997:85) yaitu proses perubahan perilaku secara aktif, proses
mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada
suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan
memahami sesuatu yang dipelajari. Oleh karena itu, pembelajaran tidak hanya melibatkan
aspek kognitif, akan tetapi keterampilan dan sikap peserta didik baik selama proses
pembelajaran maupun hasil yang dicapai setelah proses pembelajaran. Sehingga peserta didik
bersikap aktif dan mampu memberikan reaksi maupun respon terhadap lingkungan belajarnya
serta stimulus yang diberikan guru.
Konsepsi di atas berbeda dengan realitas yang terjadi pada Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak Materi Taat, Ikhlas, Khauf dan Taubat di Kelas VII-7 MTs. Negeri 1 Tasikmalaya.
Peserta didik cenderung pasif dan hanya menerima materi dari guru. Peserta didik lebih
banyak diam dan tidak melakukan aktifitas apapun serta jadi oendengar yang baik. Namun
ketika ditanya oleh guru, peserta didik tidak memberikan respon apapun dan juga tidak
menjawab pertanyaan guru, kalaupun ada sebagian kecil yang menjawab. Ketika guru
meminta materi bertanya materi yang belum faham, tidak ada peserta didik yang mengajukan
pertanyaan. Walaupun suasana kelas kondusif akan tetapi peserta didik tidak memperlihatkan
ghirah dalam belajar dan tidak menampilkan suasana kelas yang aktif dan terarah. Dampak
yang paling signifikan dari kenyataan di atas adalah perolehan nilai siswa yang sangat rendah.
Perolehan nilai ulangan siswa jauh lebih banyak yang dibawah KKM.
Fenomena di atas menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menekankan pada
aktivitas siswa perlu dilaksanakan secara terus menerus. Hal ini dapat dilakukan apabila pola
interaksi antara guru dan siswa terjalin dengan baik. Namun hal lain yang juga sangat penting
dalam melaksanakan kegiatan tersebut demi meningkatkan motivasi belajar dan aktivitas
siswa dalam proses belajar mengajar adalah kemampuan guru dalam merencanakan suatu
proses kegitan belajar mengajar sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Uraian di atas menjadi motivasi bagi penulis sebagai guru untuk melaksanakan
penelitian tindakan kelas menggunakan Metode Role Playing materi Taat, Ikhlas, Khauf dan
Taubat di Kelas VII-7 MTs Negeri 1 Tasikmalaya dalam upaya meningkatkan kualitas belajar
dan hasil yang dicapai peserta didik.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, di atas, maka rumusan masalah pada penelitian tindakan
kelas ini adalah Apakah metode Role Playing dapat meningkatkan nilai hasil belajar pada
mata pelajaran aqidah akhlak materi Taat, ikhlas, khauf, dan Taubat pada siswa MTs
Negeri 1 Tasikmalaya kelas VII-7 pada semester GanjilI tahun pelajaran 2018/2019 ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka penelitian tindakan kelas ini
bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Pelaksanaan Metode Role Playing dapat
meningkatkan nilai hasil belajar pada mata pelajaran aqidah akhlak materi Taat, ikhlas, khauf,
dan Taubat pada siswa MTs Negeri 1 Tasikmalaya kelas VII-A pada semester Ganjil tahun
pelajaran 2018/2019

D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi khazanah
keilmuan :
1. Secara teoritis, penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat menghasilkan temuan-

temuan mengenai strategi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan berbasis


aktivitas pada mata pelajaran aqidah akhlak khususnya pada materi Taat, ikhlas, khauf,
dan Taubat pada siswa MTs Negeri Sibolga kelas VII-7 pada semester II tahun pelajaran
2018/2019
2. Secara praktis, penelitian tindakan kelas ini bisa bermanfaat bagi :

a. Guru

Menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan


bidang aqidah akhlak pada siswa kelas V1I semester I Madrasah Tsanawiyah Negeri 1
Tasikmalaya melalui implementasi strategi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
berbasis aktivitas, dan pada MTs umumnya.
b. Siswa

Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
role playing khususnya materi Aqidah Akhlak
c. Lembaga Madrasah Tsanawiyah

Sebagai satu masukan atau solusi untuk mengetahui hambatan dan kelemahan
penyelenggaraan pembelajaran serta sebagai upaya untuk memperbaiki dan mengatasi
masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi di kelas, sehingga dapat meningkatkan

2
motivasi belajar siswa dengan harapan akan diperoleh hasil prestasi yang optimal demi
kemajuan lembaga sekolah.

Anda mungkin juga menyukai