PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1|PENDER
dalam The Journal of Nursing Research menggunakan teori Health Promotion
Model pada pengkajian anak dengan obesitas di Turki. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa teori Health Promotion Model dari Nola J. Pender dapat
diterapkan pada keperawatan anak di pelayanan kesehatan primer.
B. Tujuan
2|PENDER
BAB II
TINJAUN TEORI
3|PENDER
kelamin, agama, status sosial dan ekonomi, budaya dan kepercayaan serta
tempat tinggal baik perkotaan maupun pedesaan.
4|PENDER
B. Sumber Teori Nola J Pender
Model nilai ekspentasi atas motivasi manusia yang dijelaskan oleh Feather
(1982) menjelaskan bahwa perilaku itu bersifat rasional dan ekonomis dan juga
penting bagi pengembangan model ini.
5|PENDER
C. Konsep Utama Dan Defenisi
Manfaat yang
dipersepsikan terhadap
suatu tindakan
Kebutuhan yang
mendesak (kendali
Perilaku sebelumnya Hambatan yang rendah) dan (berbagai
yang terkait dipersepsikan terhadap pilihan (kendali tinggi)
suatu tindakan
Persepsi terhadap
keyakinan diri
Pengaruh yang
ditimbulkan oleh suatu
Faktor Personal : Komitmen Perilaku
aktivitas merencanakan Promosi
Biologi, Psikologi,
dan Sosial Budaya suatu tindakan Kesehatan
Pengaruh interpersonal
(keluarga, kelompok,
penyedia layanan
kesehatan), norma,
dukungan, model
Pengaruh situasional;
pilihan, sifat kebutuhan;
estetika
6|PENDER
D. Penjelasan Bagan Health Promotion Model
b. Faktor Personal
Berikut ini kognisi dan afeksi yang berkaitan spesifik dengan perilaku yang
dianggap memiliki signifikan motivasi yang besar, variabel tersebut dapat
dimodifikasi melalui tindakan keperawatan (Pender, 1996)
7|PENDER
Keuntungan yang dirasa atas suatu tindakan merupakjan hasil
positif yang diantisipasi akibat tindakan kesehatan.
e. Pengaruh Interpesonal
8|PENDER
(pembelajaran tidak langsung melalui observasi terhadap orang lain yang
sedang menjalankan perilaku tersebut). Sumber-sumber utama atas
pengaruh interpersonal adalah keluarga, teman sebaya, dan penyedia
layanan kesehatan.
f. Pengaruh situasional
9|PENDER
c. Perilaku yang mempromosikan kesehatan
Sebuah perilaku yang mempromosikan kesehatan adalah titik akhir
atau wujjud tindakan yang diarahkan menuju pencapaian perwujudan
kesehatan yang positif seperti kesejahteraan yang optimal, pemenuhan
personal, dan kehidupan yang berproduktif. Contoh-contoh perilaku yang
mempromosikan kesehatan adalah memakan makanan sehat, berolahraga
dengan teratur, mengatasi tekanan, mendapatkan istirahat yang cukup dan
pertumbuhan spiritual, dan spiritual, dan membangun hubungan yang
positif.
10 | P E N D E R
BAB III
APLIKASI KASUS
A. Kasus
Ibu mengatakan dari riwayat keluarga ada anggota keluarga yang batuk-
batuk disertai darah, yaitu nenek klien yang tinggal serumah dengan klien, ibu
klien mengatakan tinggal disebuah kontrakan dan tidak mempunyai kamar sendiri,
ruangan lembab dan jarang membuka pintu dan jendela di pagi hari dan
lingkungan yang tidak bersih, jarang membersihkan rumah dan banyak debu. Ibu
klien juga mengatakan anaknya tidak suka makan terutama sayur-sayuran.
Norma budaya menganut budaya jawa tetapi tidak diterapkan dalam semua
sisi kehidupan. Keluarga saling menyayangi dan komunikasi berjalan dengan
baik. Jika ada keluarga yang sakit dibawa berobat ke Puskesmas. Ibu klien
mengatakan bingung dan tidak tahu cara merawat anaknya yang sakit. Ibu klien
ingin sekasli mengetahui kondisi anaknya dan ingin mengetahui cara merawat
anaknya yang sakit.
B. Pengkajian
Identitas Balita
Nama : “An.R”
Umur : 7 bulan
Jenis kelamin Laki – laki
Agama : Islam
Alamat : Jl R.A. Kartini
Tanggal MRS : 21 Juni 2019
11 | P E N D E R
Jam MRS : 09.00 WIB
Tgl pengkajian : 21 Juni 2019
Jam pengkajian : 10.00 WIB
Diagnosa medis : Pneumonia
No. Registrasi : 7544
Identitas Orang Tua
Ayah
Nama : “Tn.N”
Umur : 28 Thn
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Supir mobil
Agama : Islam
Alamat : Jl R.A. Kartini
Ibu
Nama : “Ny.M”
Umur : 24 Thn
Pendidikan : SMP
Pekerjaa : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Jl R.A. Kartini
12 | P E N D E R
A. Perilaku Sebelumnya
1. Kebiasaan individu
13 | P E N D E R
B. Faktor Personal
1. Faktor biologis
2. Faktor psikososial
a. Status kesehatan
b. Motivasi
Ayah : SD
14 | P E N D E R
Ibu : SMP
b. Hambatan
1) Biaya
c. Kemajuan diri
2) Pengalaman
3) Ajakan
15 | P E N D E R
Ibu mengatakan setelah mendapat anjuran dokter maka dia
menerapkan hidup sehat contohnya dengan memodifikasi
makanan An.R agak terlihat menarik dan An.R tertarik untuk
makan
e. Pengaruh situasional
2) Sanitasi
3) Komunitas (tetangga) :
f. Pengaruh interpersonal
1) Dukungan sosial
16 | P E N D E R
Dari segi lingkungan dan keluarga berperan baik dalam
menciptakan hidup sehat
2) Role model
C. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Hubungan antara pasien dan keluarga sangat baik dan aktif dalam hal
menerapkan pola hidup sehat
Pada saat An.R atau salah satu anggota keluarga mengalami sakit
keluarga mampu memberiakan keputusan yang tepat yaitu di bawa
ke pelayanan kesehatan
17 | P E N D E R
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
C. Diagnosa Keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Pola Nafas tidak efektif
c. Gangguan Pertukaran Gas
d. Defisit Pengetahuan
D. Intervensi Keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
NOC:
a. Respiratory status : Ventilation
b. Respiratory status : Airway patency
c. Aspiration Control
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien menunjukkan
keefektifan jalan nafas dibuktikan dengan kriteria hasil :
1. Mendemonstrasikan untuk batuk efektif dan suara nafas yang
bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan
sputum, bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
2. Memberi informasi kepada keluarga tentang cara
mengidentifikasikan dan mencegah faktor yang penyebab.
NIC :
1. Ajarkan keluarga untuk membantu klien istirahat dan tehnik
napas dalam
2. Ajarkan keluarga mengatur Posisikan klien untuk
memaksimalkan ventilasi
3. Ajarkan kelaurga/ untuk mengatur intake cairan
mengoptimlakan keseimbangan
18 | P E N D E R
4. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang penggunaan
peralatan : O2, Suction, Inhalasi.
b. Pola nafas tidak efektif
NOC :
a. Respiratory status : Ventilation
b. Respiratory status : Airway patency
c. Vital sign Status
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien menunjukkan
keefektifan pola nafas, dibuktikan dengan kriteria hasil:
1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih,
tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
mampu bernafas dg mudah, tidakada pursed lips)
2. Menunjukkan jalan nafas yang paten(klien tidak merasa
tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang
normal, tidak ada suara nafas abnormal)
3. Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi,
pernafasan)
NIC :
1. Anjurkan keluarga untuk bersihkan mulut, hidung dan secret
trakea
2. Pertahankan jalan nafas yang paten
3. Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tehnik relaksasi
untuk memperbaiki pola nafas.
4. Ajarkan bagaimana batuk efektif
5. Monitor pola nafas
19 | P E N D E R
d. Vital Sign Status
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Gangguan pertukaran
pasien teratasi dengan kriteria hasi:
1. Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang
adekuat
2. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih,
tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
3. Tanda tanda vital dalam rentang normal
NIC :
1. Ajarkan keluargan mengatur posisi pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
2. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan tindakan
dan tujuan penggunaan alat tambahan (O2, Suction, Inhalasi)
d. Defisit Pengetahuan
NOC :
a. Knowlwdge : disease process
b. Knowledge : health Behavior
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien menunjukkan
pengetahuan tentang proses penyakit dengan kriteria hasil:
1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang
penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan
2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang
dijelaskan secara benar
3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
20 | P E N D E R
NIC :
1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga
2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
tepat pada keluarga.
3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada
penyakit, dengan cara yang tepat pada keluarga
4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat pada
keluarga
5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat
6. Sediakan informasi pada keluarga tentang kondisi pasien,
dengan cara yang tepat
7. Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien
dengan cara yang tepat
8. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan yang baik pada
keluarga
9. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
10. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan keluarga,
dengan cara yang tepat
21 | P E N D E R
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kasus di atas dapat kita lihat bahwa pengkajian teori Nola J
Pender ini menyeluruh, karena dapat kita lihat bahwa pengkajian
meliputi perilaku sebelumnya dan berbagai faktor personal yaitu faktor
biologis, psikologis, sosial budaya, dan perilaku spesifik serta fungsi
keluarga. Semua ini dijelaskan secara terperinci sehingga membantu
sekali dalam dunia keperawatan guna untuk melaksanakan teori Nola J
Pender yaitu Health Promotion Model, yang dimana akan muncul
pencapainaanya dari hasil pengkajian sehingga dapat memudhkan
perawat dalam melakukan intervensi kepada pasien dan keluarga. Maka
dengan Helath Promotion Model ini diharapkan dapat mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal.
B. Saran
Dalam menerapkan teori ini seringkali mengalami banyak kendala
dikarenakan banyak individu yang hanya sebatas mendengarkan dan
tidak mau melakukan Health Promotion Model ini karena ada yang
menggangap hal ini membingungkan dan malas dalam menerapkannya.
Ada juga yang berpendidikan redah dan berekonomi rendah, keterbatasan
inilah yang membuat pencapaian kesehatan yang optimal ini kadang
terhambat. Misalnya pada kasus lingkungan tempat tinggal yang jarang
dibersihkan dan nenek An.R yang sering batuk di depan An.R tampa
menutup mulut, seharusnya ketika sudah diberikan Health Promotion
Model, maka kasus-kasus seperti ini dapat ditangani dan diatasi sehingga
22 | P E N D E R
penyakit dapat dicegah dan tidak kembali lagi ataupun tidak akan muncul
penyakit yang baru lagi.
23 | P E N D E R