Anda di halaman 1dari 295

BAGIAN PERLENGKAPAN DAN LAYANAN

PENGADAAN SEKRETARIAT DAERAH


KOTA MEDAN
Jl. Kapten Maulana Lubis No.2 Medan

Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi

Metode Tender, Pascakualifikasi, Satu File, Sistem Harga Terendah, Kontrak


Gabungan Lumsum dan Harga Satuan

1
DOKUMEN PEMILIHAN

Nomor : 05/P.189/POKJA-PLP/VI/2019
Tanggal : 14 Juni 2019

untuk

Pengadaan

Pembangunan Mesjid Al Falah Jl. Rawe Kelurahan Besar Kecamataan


Medan Labuhan

Kelompok Kerja Pemilihan


Pembangunan Mesjid Al Falah Jl. Rawe Kelurahan Besar
Kecamataan Medan Labuhan
Pada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan
Ruang Kota Medan
Tahun Anggaran 2019

2
BAB I. UMUM

A. Dokumen Pemilihan ini disusun untuk membantu peserta dalam menyiapkan


Dokumen Penawaran.

B. Dalam hal terdapat pertentangan ketentuan yang tertulis pada Lembar Data
Pemilihan (LDP) dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP), maka yang digunakan
adalah ketentuan pada Lembar data Pemilihan (LDP).

C. Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian, istilah, dan singkatan sebagai


berikut:

- Tender : adalah metode pemilihan untuk


mendapatkan Penyedia Pekerjaan Konstruksi;

- Pekerjaan Konstruksi : Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang


meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan
pembangunan kembali suatu bangunan;

- Kontrak Gabungan : adalah kontrak yang merupakan gabungan


Lumsum dan Harga lumsum dan harga satuan dalam 1 (satu)
Satuan pekerjaan yang diperjanjikan;

- Harga Perkiraan : yang selanjutnya disingkat HPS adalah


Sendiri (HPS) perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan
oleh PPK;

- Harga Evaluasi Akhir : yang selanjutnya disingkat HEA adalah


(HEA) merupakan penyesuaian atau normalisasi
harga terhadap harga penawaran dalam
proses pengadaan dimana unsur preferensi
harga telah diperhitungkan berdasarkan
capaian TKDN dan status perusahaan;

- Kerja Sama Operasi : yang selanjutnya disingkat KSO adalah kerja


(KSO) sama usaha antar penyedia yang masing-
masing pihak mempunyai hak, kewajiban
dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan
perjanjian tertulis;

- Lembar Data : yang selanjutnya disingkat LDP adalah


Pemilihan (LDP) Lembar Data Pemilihan yang memuat
ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai
dengan jenis pekerjaan antara lain meliputi
penyiapan, penyampaian, pembukaan,
kriteria dan tata cara penilaian Dokumen
Penawaran, pengumuman pemenang,
sanggahan, dan sanggahan banding;

- Lembar Data : yang selanjutnya disingkat LDK adalah


Kualifikasi (LDK) Lembar Data Kualifikasi yang memuat
ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai
dengan kualifikasi yang diperlukan;

- Pengguna Anggaran : yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat


(PA) pemegang kewenangan penggunaan
anggaran Kementerian Negara/Lembaga;

- Kuasa Pengguna : yang selanjutnya disingkat KPA adalah


Anggaran (KPA) pejabat yang memperoleh kuasa dari PA
untuk melaksanakan sebagian kewenangan

3
dan tanggung jawab penggunaan anggaran
pada Kementerian Negara/Lembaga yang
bersangkutan;

- Unit Kerja Pengadaan : yang selanjutnya disingkat UKPBJ adalah Unit


Barang Jasa (UKPBJ) Kerja Pengadaan Barang/Jasa di
Kementerian/Lembaga yang menjadi pusat
keunggulan Pengadaan Barang/Jasa;

- Pokja Pemilihan : adalah sumber daya manusia yang ditetapkan


oleh pimpinan UKPBJ untuk mengelola
pemilihan Penyedia;

- Pejabat Pembuat : yang selanjutnya disingkat PPK adalah


Komitmen (PPK) pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/
KPA untuk mengambil keputusan dan/ atau
melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran anggaran
belanja negara;

- Pelaku Usaha : adalah setiap orang perorangan atau badan


usaha, baik yang berbentuk badan hukum
maupun bukan badan hukum yang didirikan
dan berkedudukan atau melakukan kegiatan
dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-
sama melalui perjanjian menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam berbagai bidang
ekonomi;

- Penyedia : adalah Pelaku Usaha yang menyediakan


barang/jasa berdasarkan kontrak;

- Subpenyedia : adalah penyedia yang mengadakan


perjanjian kerja dengan penyedia
penanggung jawab kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan
(subkontrak).

- Aparat Pengawasan : adalah aparat yang melakukan pengawasan


Intern Pemerintah melalui audit, reviu, pemantauan, evaluasi,
(APIP) dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi
Pemerintah.

- Surat Penunjukan : yang selanjutnya disingkat SPPBJ adalah Surat


Penyedia Barang/jasa Penunjukan Penyedia Barang/Jasa kepada
(SPPBJ) penyedia barang/jasa untuk melaksanakan
pekerjaan.

- Tingkat Komponen : yang selanjutnya disingkat TKDN adalah


Dalam Negeri (TKDN) besarnya komponen dalam negeri pada
barang, jasa, dan gabungan antara barang
dengan jasa.

- Surat Jaminan : adalah jaminan tertulis yang dikeluarkan


oleh penerbit penjaminan.

- Daftar Kuantitas dan : adalah daftar kuantitas/keluaran yang telah


Harga/Daftar diisi harga satuan kuantitas/keluaran dan
Keluaran dan Harga jumlah biaya keseluruhannya yang
merupakan bagian dari penawaran.

4
- Pekerjaan Utama : adalah jenis pekerjaan yang secara langsung
menunjang terwujudnya dan berfungsinya
suatu konstruksi sesuai peruntukannya yang
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam
Dokumen Pemilihan.

- Mata Pembayaran : adalah mata pembayaran yang pokok dan


Utama penting yang nilai bobot kumulatifnya
minimal 80% (delapan puluh per seratus)
dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai
dari mata pembayaran yang nilai bobotnya
terbesar.

- Harga Satuan : yang selanjutnya disingkat HSP adalah harga


Pekerjaan (HSP) satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan
tertentu.

- Harga Satuan Dasar : yang selanjutnya disingkat HSD adalah harga


(HSD) satuan komponen dari harga satuan
pekerjaan (HSP) per satu satuan tertentu,
misalnya:
a. Upah tenaga kerja (per jam, per hari);
b. Bahan (per m, per m2, per m3, per kg,
per ton);
c. Peralatan (per jam, per hari).

- Metode Pelaksanaan : adalah metode yang menggambarkan


Pekerjaan penguasaan penyelesaian pekerjaan yang
sistematis dari awal sampai akhir meliputi
tahapan/urutan pekerjaan utama dan
uraian/cara kerja dari masing-masing jenis
kegiatan pekerjaan utama yang dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis.

- Personel Manajerial : adalah tenaga ahli atau tenaga teknis yang


ditempatkan sesuai penugasan pada
organisasi pelaksanaan pekerjaan.

- Bagian Pekerjaan : adalah bagian pekerjaan bukan pekerjaan


yang disubkontrakkan utama atau pekerjaan spesialis yang
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam
Dokumen Pemilihan, yang pelaksanaannya
diserahkan kepada penyedia barang/jasa dan
disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

- Masa Pelaksanaan : adalah jangka waktu untuk melaksanakan


Pekerjaan (Jangka pekerjaan dihitung berdasarkan SPMK
Waktu Pelaksanaan sampai dengan serah terima pertama
Pekerjaan) pekerjaan.

- Keselamatan : adalah segala kegiatan keteknikan konstruksi


Konstruksi dalam mewujudkan proses pekerjaan
konstruksi yang handal, aman, dan ramah
lingkungan.

- Keselamatan dan : yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala


Kesehatan Kerja (K3) kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja.

5
- Sistem Manajemen : yang selanjutnya disingkat SMKK adalah
Keselamatan bagian dari sistem manajemen pekerjaan
Konstruksi (SMKK) konstruksi dalam rangka penerapan
keamanan, keselamatan, kesehatan dan
keberlanjutan pada setiap pekerjaan
konstruksi.

- Rencana Keselamatan : yang selanjutnya disingkat RKK adalah


Konstruksi (RKK) dokumen lengkap rencana penerapan SMKK
dan merupakan satu kesatuan dengan
dokumen kontrak suatu pekerjaan
konstruksi, yang dibuat oleh Penyedia Jasa
dan disetujui oleh Pengguna Jasa, untuk
selanjutnya dijadikan sebagai sarana
interaksi antara Penyedia Jasa dengan
Pengguna Jasa dalam penerapan SMKK.

- Harga Terendah : adalah metode evaluasi dalam hal harga


menjadi dasar penetapan pemenang di antara
penawaran yang memenuhi persyaratan
administrasi, teknis, dan kualifikasi.

- Layanan Pengadaan : yang selanjutnya disingkat LPSE adalah


Secara Elektronik layanan pengelolaan teknologi informasi
(LPSE) untuk memfasilitasi pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa secara elektronik.

- Aplikasi SPSE : Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan


Secara Elektronik (SPSE) berbasis web yang
terpasang di server LPSE yang dapat diakses
melalui website LPSE.

- Pengguna SPSE : Perorangan/badan usaha yang memiliki hak


akses kepada Aplikasi SPSE, direpresentasikan
oleh user ID dan password yang diberikan
oleh LPSE.

- Satu File : Metode penyampaian Dokumen Penawaran


yang terdiri atas persyaratan administrasi,
teknis dan penawaran harga yang
dimasukkan dalam 1 (satu) file.

- User ID : Nama atau pengenal unik sebagai identitas


diri dari pengguna yang digunakan untuk
beroperasi di dalam Aplikasi SPSE.

- Password : Kumpulan karakter atau string yang


digunakan oleh pengguna untuk
memverifikasi User ID kepada Aplikasi SPSE.

- APENDO : Aplikasi Pengaman Dokumen.

- Isian Elektronik : Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk


grafis berisi komponen isian yang dapat diisi
oleh pengguna aplikasi.

- Formulir Isian : Formulir isian elektronik pada aplikasi SPSE


Elektronik Data yang digunakan peserta untuk menginputkan
Kualifikasi dan mengirimkan data kualifikasi.

6
BAB II. PENGUMUMAN PEMILIHAN DENGAN PASCAKUALIFIKASI

Pengumuman tender tercantum pada aplikasi SPSE Kota Medan

7
BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. UMUM

1. Identitas Pokja 1.1. Identitas pokja pemilihan sebagaimana


dan Lingkup tercantum dalam LDP.
Pekerjaan
1.2. Nama paket, lingkup pekerjaan, dan lokasi
pekerjaan sebagaimana tercantum dalam LDP.

1.3. Peserta yang ditunjuk berkewajiban untuk


menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP, berdasarkan
syarat umum dan syarat khusus kontrak dengan
mutu sesuai spesifikasi teknis dan harga yang
tercantum dalam kontrak.

2. Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan


sebagaimana tercantum dalam LDP.

3. Peserta Tender 3.1. Tender ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua
peserta yang berbentuk badan usaha tunggal
atau KSO yang memenuhi kualifikasi.

3.2. Peserta pada paket pekerjaan konstruksi dengan


nilai HPS sampai dengan Rp10.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah) disyaratkan hanya untuk
pelaksana konstruksi dengan kualifikasi Usaha
Kecil.

3.3. Peserta pada paket pekerjaan konstruksi dengan


nilai HPS diatas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah) sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah)
disyaratkan hanya untuk pelaksana konstruksi
dengan kualifikasi Usaha Menengah yang
Kemampuan Dasarnya (KD) memenuhi syarat.

3.4. Peserta pada paket pekerjaan konstruksi dengan


nilai HPS diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus
miliar rupiah) disyaratkan hanya untuk
pelaksana konstruksi dengan kualifikasi Usaha
Besar yang kemampuan dasarnya (KD)
memenuhi syarat.

3.5. Tender sebagaimana dimaksud pada 3.2 dapat


dikerjakan oleh penyedia jasa dengan kualifikasi
Usaha Menengah apabila:
a. Tender gagal karena tidak ada penyedia jasa
dengan kualifikasi Usaha Kecil yang
mendaftar;
b. Peralatan utama dan tingkat kesulitan
pekerjaan yang akan ditenderkan tidak
dapat dipenuhi/dilaksanakan oleh penyedia
jasa dengan kualifikasi Usaha Kecil;
dan/atau
c. tidak ada pelaku usaha dengan kualifikasi
Usaha Kecil yang lulus pada saat evaluasi
kualifikasi.

6
3.6. Tender sebagaimana dimaksud pada 3.3 dapat
dikerjakan oleh penyedia jasa dengan kualifikasi
Usaha Besar apabila:
a. Tender gagal karena tidak ada penyedia jasa
dengan kualifikasi Usaha Menengah yang
mendaftar;
b. Peralatan utama dan tingkat kesulitan
pekerjaan yang akan ditenderkan tidak
dapat dipenuhi/dilaksanakan oleh penyedia
jasa dengan kualifikasi Usaha Menengah;
dan/atau
c. tidak ada pelaku usaha dengan kualifikasi
Usaha Menengah yang lulus pada saat
evaluasi kualifikasi.

3.7. Dalam hal peserta melakukan KSO, maka KSO


dilakukan sebelum memasukkan Dokumen
Penawaran.

3.8. Dalam hal peserta melakukan KSO, maka peserta


harus memiliki Perjanjian Kerja Sama Operasi
yang memuat persentase KSO dan perusahaan
yang mewakili KSO tersebut.

3.9. KSO harus terdiri atas perusahaan nasional.

3.10. KSO dapat dilakukan antar pelaku usaha yang:


a. memiliki usaha dengan kualifikasi yang
setingkat, kecuali untuk usaha berkualifikasi
kecil; atau
b. memiliki usaha berkualifikasi besar atau
berkualifikasi menengah dengan usaha
berkualifikasi 1 (satu) tingkat di bawahnya.
Kualifikasi leadfirm KSO harus setara atau lebih
tinggi dari anggota KSO.

3.11. Leadfirm kerjasama operasi harus memiliki


kualifikasi setingkat atau lebih tinggi dari badan
usaha anggota kerjasama operasi dengan porsi
modal paling banyak 70% (tujuh puluh persen).

3.12. Jumlah anggota KSO dapat dilakukan dengan


batasan:
a. untuk pekerjaan yang bersifat tidak
kompleks dibatasi paling banyak 3 (tiga)
perusahaan dalam 1 (satu) kerjasama
operasi; dan
b. untuk pekerjaan yang bersifat kompleks
dibatasi paling banyak 5 (lima) perusahaan
dalam 1 (satu) kerjasama operasi.

3.13. Peserta KSO dilarang untuk mengubah Perjanjian


Kerja Sama Operasi selama proses tender.

3.14. Penyedia jasa yang akan melakukan KSO untuk


memenuhi jenis pekerjaan yang ditenderkan
dapat terdiri atas penyedia jasa konstruksi umum
(general), spesialis, mekanikal/ elektrikal,
dan/atau keterampilan tertentu.

3.15. Perjanjian KSO yang berakhir sebelum


penyelesaian pekerjaan, maka tanggung jawab
penyelesaian pekerjaan dibebankan pada

7
perusahaan yang menjadi leadfirm KSO atau
mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam
perjanjian KSO.

4. Pelanggaran 4.1. Peserta dan pihak yang terkait dengan


terhadap pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi
Aturan aturan pengadaan dengan tidak melakukan
Pengadaan tindakan sebagai berikut:
a. menyampaikan dokumen atau keterangan
palsu/tidak benar untuk memenuhi
persyaratan yang ditentukan dalam
Dokumen Pemilihan;
b. terindikasi melakukan persekongkolan
dengan peserta lain untuk mengatur harga
penawaran;
c. terindikasi melakukan KKN dalam
pemilihan Penyedia; atau
d. mengundurkan diri dengan alasan yang
tidak dapat diterima oleh Pokja Pemilihan.

4.2. Peserta yang terbukti melakukan tindakan


sebagaimana dimaksud pada angka 4.1
dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari
proses pemilihan atau pembatalan penetapan
pemenang; dan/atau
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam.

4.3. Pengenaan Sanksi dilaporkan oleh Pokja


Pemilihan kepada PA/KPA.

4.4. Pengenaan Sanksi Daftar Hitam oleh PA/KPA atas


usulan Pokja Pemilihan.

4.5. Pegawai Kementerian/Lembaga dilarang


menjadi peserta kecuali cuti diluar tanggungan
Kementerian/Lembaga.

5. Larangan 5.1. Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi


Pertentangan dan perannya, menghindari dan mencegah
Kepentingan pertentangan kepentingan para pihak yang
terkait, baik secara langsung maupun tidak
langsung.

5.2. Pertentangan kepentingan sebagaimana


dimaksud pada angka 5.1 antara lain meliputi:
a. Direksi, Dewan Komisaris, atau tenaga tetap
suatu Badan Usaha merangkap sebagai
Direksi, Dewan Komisaris, atau tenaga tetap
pada Badan Usaha lain yang mengikuti
tender yang sama;
b. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai
konsultan perancang/pengawas bertindak
sebagai pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang
didesain/diawasinya;
c. PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan
baik langsung maupun tidak langsung
mengendalikan atau menjalankan badan
usaha peserta;
d. Beberapa badan usaha yang mengikuti
Tender yang sama, dikendalikan baik
langsung maupun tidak langsung oleh pihak
yang sama, dan/atau kepemilikan sahamnya

8
lebih dari 50% (lima puluh persen) dikuasai
oleh pemegang saham yang sama.

5.3. Pegawai Kementerian/Lembaga dilarang


menjadi peserta kecuali cuti diluar tanggungan
Kementerian/Lembaga.

6. Peserta Sanksi daftar hitam dikenakan kepada peserta


Pemilihan/ pemilihan/Penyedia apabila:
Penyedia Yang a. peserta pemilihan menyampaikan dokumen atau
Dikenakan keterangan palsu/tidak benar untuk memenuhi
Sanksi Daftar persyaratan yang ditentukan dalam Dokumen
Hitam Pemilihan;
b. peserta pemilihan terindikasi melakukan
persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur
harga penawaran.
Indikasi persekongkolan antar peserta memenuhi
sekurang-kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah ini:
1) kesamaan dalam Dokumen Penawaran, antara
lain pada: metode kerja, bahan, alat, analisa
pendekatan teknis, koefisien, harga satuan dasar
upah, bahan dan alat, harga satuan pekerjaan,
dan/atau spesifikasi teknis/barang yang
ditawarkan (merk/tipe/jenis) dan/atau
dukungan teknis;
2) para peserta yang terindikasi persekongkolan
memasukkan penawaran dengan nilai
penawaran mendekati HPS dan/atau hampir
sama;
3) adanya keikutsertaan beberapa Penyedia
Barang/Jasa yang berada dalam 1 (satu)
kendali;
4) adanya kesamaan/kesalahan isi Dokumen
Penawaran, antara lain kesamaan/kesalahan
pengetikan, susunan, dan format penulisan;
dan/atau
5) jaminan penawaran diterbitkan dari penerbit
penjaminan yang sama dan nomornya
berurutan.
c. peserta pemilihan terindikasi melakukan Korupsi,
Kolusi, dan/atau Nepotisme (KKN) dalam pemilihan
Penyedia;
d. peserta pemilihan yang mengundurkan diri dengan
alasan yang tidak dapat diterima Pokja Pemilihan;
e. pemenang Pemilihan yang telah menerima Surat
Penunjukan Penyedia Barang Jasa (SPPBJ)
mengundurkan diri sebelum penandatanganan
Kontrak dengan alasan yang tidak dapat diterima
oleh PPK;
f. Penyedia yang tidak melaksanakan kontrak, tidak
menyelesaikan pekerjaan, atau dilakukan pemutusan
kontrak secara sepihak oleh PPK yang disebabkan
oleh kesalahan Penyedia Barang/Jasa; atau
g. Penyedia tidak melaksanakan kewajiban dalam masa
pemeliharaan sebagaimana mestinya.

7. Alih 7.1. Dalam hal pelaksanaan paket pekerjaan


Pengalaman konstruksi dengan nilai pagu anggaran di atas
dan Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
Pendayagunaan rupiah), penyedia jasa pelaksana konstruksi
Produksi Dalam diwajibkan memberikan alih pengalaman/
Negeri keahlian melalui sistem kerja praktik/magang.

9
7.2. Peserta berkewajiban menyampaikan penawaran
yang mengutamakan material/ bahan produksi
dalam negeri dan tenaga kerja Indonesia untuk
Pekerjaan Konstruksi yang dilaksanakan di
Indonesia.

7.3. Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi


dimungkinkan menggunakan bahan baku,
tenaga ahli, dan perangkat lunak yang berasal
dari luar negeri (impor) dengan ketentuan:
a. pemilahan atau pembagian komponen harus
benar-benar mencerminkan bagian atau
komponen yang telah dapat diproduksi di
dalam negeri dan bagian atau komponen
yang masih harus diimpor;
b. komponen berupa bahan baku belum
diproduksi di dalam negeri dan/atau
spesifikasi teknis bahan baku yang
diproduksi di dalam negeri belum memenuhi
persyaratan;
c. pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian
dan lainnya sedapat mungkin dilakukan di
dalam negeri;
d. semaksimal mungkin menggunakan jasa
pelayanan yang ada di dalam negeri, seperti
jasa asuransi, angkutan, ekspedisi,
perbankan, dan pemeliharaan;
e. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan
semata-mata untuk mencukupi kebutuhan
jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di
Indonesia, disusun berdasarkan keperluan
yang nyata, dan diusahakan secara terencana
untuk semaksimal mungkin terjadinya alih
pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing
tersebut ke tenaga Indonesia; dan
f. peserta diwajibkan membuat daftar Barang
yang diimpor yang dilengkapi dengan
spesifikasi teknis, jumlah dan harga yang
dilampirkan pada Dokumen Penawaran.

7.4. Pengadaan barang/jasa impor dimungkinkan


dalam hal:
a. barang/jasa tersebut belum dapat
diproduksi/dihasilkan di dalam negeri;
b. spesifikasi teknis barang yang diproduksi
dan/atau kualifikasi teknis tenaga ahli dalam
negeri belum memenuhi persyaratan;
dan/atau
c. volume produksi dalam negeri tidak mampu
memenuhi kebutuhan.

7.5. Pemberian preferensi harga terhadap penawaran


peserta atas penggunaan produksi dalam negeri
ditetapkan dalam LDP.

8. Sertifikat 8.1. Setiap tenaga ahli, teknisi/analis, dan operator


Kompetensi yang akan melaksanakan pekerjaan wajib
Kerja memiliki sertifikat kompetensi kerja.

8.2. Sertifikat Kompetensi Kerja tidak dibuktikan pada


saat pemilihan.

10
8.3. Sertifikat Kompetensi Kerja untuk personel
manajerial dibuktikan saat rapat persiapan
penunjukan penyedia.

8.4. Peserta yang tidak dapat membuktikan Sertifikat


Kompetensi Kerja untuk personel manajerial
yang diusulkan dalam dokumen penawaran saat
rapat persiapan penunjukan penyedia dikenakan
sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, berupa pembatalan
penetapan pemenang;
b. sanksi daftar hitam sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

9. Satu Penawaran 9.1. Setiap peserta, baik tunggal maupun sebagai


Tiap Peserta anggota KSO hanya boleh memasukkan satu
penawaran untuk satu paket pekerjaan.

9.2. Data kualifikasi untuk anggota KSO disampaikan


oleh peserta yang mewakili KSO (leadfirm KSO).

9.3. Setiap peserta yang termasuk dalam KSO


dilarang menjadi peserta baik secara sendiri
maupun sebagai anggota KSO yang lain pada
paket pekerjaan yang sama.

B. DOKUMEN PEMILIHAN

10. Isi Dokumen 10.1. Dokumen Pemilihan terdiri atas Dokumen


Pemilihan Tender dan Dokumen Kualifikasi.

10.2. Dokumen Tender terdiri atas:


a. Umum;
b. Pengumuman;
c. Instruksi Kepada Peserta;
d. Lembar Data Pemilihan;
e. Bentuk Dokumen Penawaran:
1) Dokumen Administrasi:
a) Surat Penawaran;
b) Jaminan Penawaran Asli (apabila
disyaratkan);
c) Surat perjanjian Kerja Sama Operasi.
(apabila peserta berbentuk KSO).
2) Dokumen Penawaran Teknis:
a) Spesifikasi teknis
b) Metode pelaksanaan pekerjaan;
c) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
d) Daftar Peralatan Utama;
e) Daftar Personel Manajerial;
f) Formulir Rencana Keselamatan
Konstruksi (RKK);
g) Daftar Bagian Pekerjaan yang
disubkontrakkan (apabila
disyaratkan).
3) Dokumen Penawaran Harga:
a) Sesuai Surat Penawaran dalam
Dokumen Administrasi;
b) Daftar Kuantitas dan Harga (untuk
bagian pekerjaan Harga Satuan) serta
Daftar Keluaran dan Harga (untuk
bagian pekerjaan Lumsum);
c) Khusus apabila ada evaluasi
kewajaran harga di bawah 80% HPS:

11
(1) Formulir Analisa Harga Satuan
Pekerjaan (untuk bagian
pekerjaan harga satuan); dan
(2) Formulir Rincian Keluaran dan
Harga (untuk bagian pekerjaan
lumsum);
Peserta pemilihan akan memenuhi
Dokumen Penawaran Harga pada
huruf c)(1), dan c)(2), pada saat
klarifikasi kewajaran harga. Analisa
Harga Satuan Pekerjaan (untuk
bagian pekerjaan harga satuan) dan
Rincian Keluaran dan Harga (untuk
bagian pekerjaan lumsum) bukan
merupakan bagian dari Dokumen
Kontrak.
f. Rancangan Kontrak (sudah dilengkapi
isiannya oleh PPK):
1) Surat Perjanjian;
2) Syarat-Syarat Umum Kontrak;
3) Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
g. Spesifikasi Teknis dan/atau Gambar;
h. Contoh Bentuk Dokumen Lain:
1) SPPBJ;
2) SPMK;
3) Jaminan Pelaksanaan;
4) Jaminan Uang Muka (apabila diberikan
uang muka);
5) Jaminan Pemeliharaan;
6) Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN
(apabila diberikan preferensi harga);
7) Formulir Daftar Barang yang diimpor.
(apabila ada barang yang diimpor).

10.3. Dokumen Kualifikasi terdiri atas:


a. Lembar Data Kualifikasi;
b. Pakta Integritas; (Diatur dalam SPSE. Dalam
hal KSO, maka Dokumen Kualifikasi
dilengkapi dengan Pakta Integritas anggota
KSO-nya yang disampaikan oleh leadfirm
KSO)
c. Formulir Isian Kualifikasi; (Diatur dalam
SPSE. Dalam hal KSO, maka Dokumen
Kualifikasi dilengkapi dengan Formulir Isian
Kualifikasi anggota KSO-nya yang
disampaikan oleh leadfirm KSO)
d. Petunjuk Pengisian Formulir Isian Kualifikasi
bagi peserta KSO;
e. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi.

10.4. Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi


Dokumen Pemilihan. Kelalaian menyampaikan
Dokumen Penawaran dan Dokumen Kualifikasi
yang tidak memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Pemilihan merupakan risiko peserta.

11. Bahasa Dokumen Pemilihan beserta seluruh korespondensi


Dokumen tertulis dalam proses pemilihan menggunakan Bahasa
Pemilihan Indonesia.

12. Pemberian 12.1. Pemberian penjelasan dilakukan secara online


Penjelasan melalui aplikasi SPSE sesuai jadwal dalam
aplikasi SPSE.

12
12.2. Peserta yang tidak aktif/membuka SPSE dan/atau
tidak bertanya pada saat pemberian penjelasan,
tidak dapat dijadikan dasar untuk
menolak/menggugurkan penawaran.

12.3. Apabila diperlukan, Pokja Pemilihan dapat


memberikan informasi yang dianggap penting
terkait dengan Dokumen Pemilihan.

12.4. Apabila diperlukan, Pokja Pemilihan dapat


memberikan penjelasan lanjutan dengan cara
melakukan peninjauan lapangan. Biaya yang
diperlukan peserta dalam rangka peninjauan
lapangan ditanggung oleh masing-masing
peserta.

12.5. Pokja Pemilihan menjawab setiap pertanyaan


yang masuk, kecuali untuk substansi pertanyaan
yang telah dijawab.

12.6. Apabila diperlukan, Pokja Pemilihan dapat


memberikan penjelasan (ulang).

12.7. Apabila diperlukan, Pokja Pemilihan pada saat


berlangsungnya pemberian penjelasan dapat
menambah waktu batas akhir tahapan tersebut
sesuai dengan kebutuhan.

12.8. Dalam hal waktu tahap penjelasan telah


berakhir, peserta tidak dapat mengajukan
pertanyaan namun Pokja Pemilihan masih
mempunyai tambahan waktu untuk menjawab
pertanyaan yang masuk pada akhir jadwal.

12.9. Kumpulan tanya jawab pada saat pemberian


penjelasan dalam aplikasi SPSE merupakan Berita
Acara Pemberian Penjelasan (BAPP).

12.10. Jika dilaksanakan peninjauan lapangan dapat


dibuat Berita Acara Pemberian Penjelasan
Lanjutan dan diunggah melalui aplikasi SPSE.

12.11. Berita Acara Pemberian Penjelasan Lapangan


menjadi bagian dari Berita Acara Pemberian
Penjelasan (BAPP).

13. Perubahan 13.1. Apabila pada saat pemberian penjelasan terdapat


Dokumen hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting
Pemilihan yang perlu ditampung, maka Pokja Pemilihan
menuangkan ke dalam Adendum Dokumen
Pemilihan yang menjadi bagian tidak terpisahkan
dari Dokumen Pemilihan.

13.2. Perubahan rancangan kontrak, spesifikasi teknis,


gambar, dan/atau nilai total HPS, harus
mendapatkan persetujuan PPK sebelum
dituangkan dalam Adendum Dokumen
Pemilihan.

13.3. Apabila ketentuan baru atau perubahan penting


tersebut tidak dituangkan dalam Adendum
Dokumen Pemilihan, maka ketentuan baru atau

13
perubahan tersebut dianggap tidak ada dan
ketentuan yang berlaku adalah Dokumen
Pemilihan awal.

13.4. Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas


akhir waktu pemasukan penawaran, Pokja
Pemilihan dapat menetapkan Adendum
Dokumen Pemilihan, berdasarkan informasi
baru yang mempengaruhi substansi Dokumen
Pemilihan.

13.5. Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen
Pemilihan.

13.6. Pokja Pemilihan mengumumkan Adendum


Dokumen Pemilihan dengan cara mengunggah
(upload) adendum Dokumen Pemilihan melalui
aplikasi SPSE paling lambat 3 (tiga) hari kerja
sebelum batas akhir pemasukan penawaran.
Apabila Pokja Pemilihan akan mengunggah
(upload) Adendum Dokumen Pemilihan kurang
dari 3 (tiga) hari kerja sebelum batas akhir
pemasukan penawaran, maka Pokja Pemilihan
wajib mengundurkan batas akhir pemasukan
penawaran.

13.7. Peserta dapat mengunduh (download) Adendum


Dokumen Pemilihan yang diunggah (upload)
Pokja Pemilihan pada aplikasi SPSE (apabila ada).

14. Tambahan Apabila adendum Dokumen Pemilihan mengakibatkan


Waktu kebutuhan penambahan waktu penyiapan Dokumen
Pemasukan Penawaran, maka Pokja Pemilihan memperpanjang batas
Dokumen akhir pemasukan penawaran.
Penawaran

C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN DAN KUALIFIKASI

15. Biaya dalam 15.1. Peserta menanggung semua biaya dalam


Penyiapan penyiapan dan penyampaian penawaran dan
Dokumen kualifikasi.

15.2. Pokja Pemilihan tidak bertanggung jawab atas


kerugian apapun yang ditanggung oleh peserta.

16. Bahasa 16.1. Semua Dokumen Penawaran dan


Dokumen Kualifikasi harus menggunakan Bahasa
Indonesia.

16.2. Dokumen penunjang yang terkait dengan


Dokumen Penawaran dan Kualifikasi dapat
menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa
Inggris.

16.3. Dokumen penunjang yang berbahasa Inggris


perlu disertai penjelasan dalam Bahasa Indonesia.
Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka
yang berlaku adalah penjelasan dalam Bahasa
Indonesia.

17. Dokumen 17.1. Dokumen Penawaran paling kurang terdiri atas:


Penawaran a. Penawaran Administrasi;

14
b. Penawaran Teknis; dan
c. Penawaran Harga.

17.2. Dokumen Penawaran meliputi:


a. Dokumen Penawaran Administrasi terdiri
atas:
1) Surat Penawaran (sebagaimana
tercantum dalam SPSE);
2) Jaminan Penawaran asli; (apabila
disyaratkan)
3) Surat Perjanjian Kerja Sama Operasi
(apabila peserta berbentuk KSO);
b. Dokumen Penawaran Teknis terdiri atas:
1) Spesifikasi Teknis
2) Metode pelaksanaan pekerjaan;
3) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
4) Daftar isian peralatan utama beserta:
(a) bukti kepemilikan peralatan
(contoh STNK, BPKB, invoice) untuk
peralatan dengan status milik
sendiri;
(b) bukti pembayaran Sewa Beli
(contoh invoice uang muka,
angsuran) untuk peralatan dengan
status sewa beli; dan/atau
(c) surat perjanjian sewa untuk
peralatan dengan status sewa;
5) Daftar isian personel manajerial beserta
daftar riwayat pengalaman kerja atau
referensi kerja dari pemberi tugas dan
Surat pernyataan kepemilikan sertifikat
kompetensi kerja;
6) Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK);
7) Daftar isian bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan, dan/atau nominasi
subpenyedia jasa spesialis, dan/atau
nominasi subpenyedia kecil provinsi
setempat (apabila disyaratkan); dan
8) Dokumen lain yang disyaratkan (apabila
ada).
c. Dokumen Penawaran Harga terdiri atas:
1) Penawaran harga, tercantum dalam
Surat Penawaran;
2) Daftar Kuantitas dan Harga (untuk
bagian kontrak Harga Satuan) serta
Daftar Keluaran dan Harga (untuk
bagian kontrak Lumsum);
3) Khusus apabila ada evaluasi kewajaran
harga di bawah 80% HPS (akan dipenuhi
pada saat acara klarifikasi kewajaran
harga) yaitu:
(a) Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(untuk bagian pekerjaan harga
satuan).
(b) Rincian Keluaran dan Harga (untuk
bagian pekerjaan lumsum)
Analisa Harga Satuan Pekerjaan (untuk
bagian pekerjaan harga satuan) dan
Rincian Keluaran dan Harga (untuk
bagian pekerjaan lumsum) bukan
merupakan bagian dari dokumen
kontrak.
d. Dokumen lain:

15
1) Formulir rekapitulasi perhitungan
TKDN (apabila memenuhi syarat untuk
diberikan preferensi harga);
2) Daftar barang yang diimpor (Apabila
ada).

18. Harga 18.1. Total Harga penawaran ditulis dalam angka dan
Penawaran huruf.

18.2. Peserta:
a. Untuk bagian pekerjaan harga satuan,
mencantumkan harga satuan dan harga
total untuk tiap mata
pembayaran/pekerjaan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
b. Untuk bagian pekerjaan lumsum,
mencantumkan harga keluaran/output dan
harga total untuk setiap keluaran/output
pekerjaan dalam Daftar Keluaran dan
Harga.
c. Total harga penawaran adalah penjumlahan
harga dari bagian pekerjaan harga satuan
dan bagian pekerjaan lumsum.

18.3. Biaya overhead (biaya umum) dan keuntungan


termasuk untuk penyelenggaraan biaya
pengawasan dan staf lapangan/tenaga ahli
lapangan, administrasi kantor lapangan,
konstruksi dan fasilitas sementara, transportasi,
konsumsi, keamanan, kontrol kualitas dan
pengujian, serta semua pajak, bea, retribusi,
tenaga kerja, praktik/magang, dan pungutan lain
yang sah serta yang harus dibayar oleh penyedia
untuk pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi ini
telah diperhitungkan dalam total harga
penawaran.

18.4. Komponen/Item pekerjaan penyelenggaraan


keamanan dan kesehatan kerja serta Keselamatan
Konstruksi dimasukkan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga dengan besaran biaya sesuai dengan
kebutuhan.

18.5. Perkiraan biaya penyelenggaraan keamanan dan


kesehatan kerja serta Keselamatan Konstruksi
minimal mencakup penyiapan RKK, sosialisasi
dan promosi K3, alat pelindung kerja/diri,
asuransi dan perijinan, personel K3, fasilitas
prasarana kesehatan, rambu-rambu yang
diperlukan, konsultasi dengan ahli keselamatan
konstruksi, dan lain-lain terkait pengendalian
risiko K3 dan Keselamatan Konstruksi.

18.6. Penyesuaian harga diberlakukan sebagaimana


diatur dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak/Syarat-Syarat Khusus Kontrak. Hanya
untuk pekerjaan harga satuan dan masa
pelaksanaannya lebih dari 18 (delapan belas)
bulan sebagaimana tercantum dalam LDP.

19. Mata Uang 19.1. Semua harga dalam penawaran harus dalam
Penawaran bentuk mata uang sebagaimana tercantum dalam
LDP.

16
dan Cara
Pembayaran 19.2. Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan
dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum Kontrak/Syarat-Syarat
Khusus Kontrak.

20. Masa Berlaku 20.1. Masa berlaku penawaran sesuai dengan


Penawaran ketentuan sebagaimana tercantum dalam LDP.
dan Jangka
Waktu 20.2. Apabila evaluasi penawaran belum selesai
Pelaksanaan dilaksanakan, sebelum akhir masa berlakunya
penawaran, Pokja Pemilihan meminta kepada
seluruh peserta secara tertulis untuk
memperpanjang masa berlakunya surat
penawaran dan/atau Jaminan Penawaran dalam
jangka waktu tertentu dan diperhitungkan paling
kurang sampai perkiraan tanggal
penandatanganan kontrak.

20.3. Apabila penetapan pemenang telah disampaikan


dan tidak ada sanggah/sanggah banding, tetapi
DIPA belum disahkan, Pokja Pemilihan meminta
secara tertulis kepada pemenang tender untuk
memperpanjang masa berlakunya penawaran
dalam jangka waktu tertentu dan diperhitungkan
paling kurang sampai perkiraan tanggal
penandatanganan kontrak.

20.4. Berkaitan dengan 20.2 dan 20.3, maka peserta


dapat:
a. menyetujui permintaan tersebut tanpa
mengubah penawaran; atau
b. menolak permintaan tersebut dan dapat
mengundurkan diri secara tertulis dengan
tidak dikenakan sanksi.

20.5. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang


ditawarkan tidak melebihi jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP.

21. Pengisian Data 21.1. Peserta berkewajiban untuk mengisi formulir


Kualifikasi isian elektronik data kualifikasi dalam aplikasi
SPSE atau mengisi data penyedia pada aplikasi
Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKaP).

21.2. Peserta tidak perlu mengunggah hasil pemindaian


(scan) dokumen administrasi kualifikasi pada
fasilitas unggahan Dokumen Penawaran.

21.3. Dengan mengirimkan data kualifikasi melalui


SPSE:
a. dalam hal peserta tunggal, Data Kualifikasi
dan pernyataan yang menjadi bagian
kualifikasi dianggap telah ditandatangani
dan disetujui.
b. dalam hal peserta pemilihan ber-KSO, data
Kualifikasi dan pernyataan yang menjadi
bagian kualifikasi dianggap telah
ditandatangani dan disetujui oleh pejabat
yang menurut perjanjian KSO berhak
mewakili/ leadfirm KSO.

17
22. Pakta 22.1. Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan
Integritas tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme
(KKN), serta akan mengikuti proses pemilihan
secara bersih, transparan, dan profesional.

22.2. Dengan mendaftar sebagai peserta tender melalui


aplikasi SPSE, maka peserta telah menandatangani
Pakta Integritas, kecuali untuk peserta yang
melakukan Kerja Sama Operasi (KSO), maka
badan usaha yang ditunjuk mewakili/leadfirm
KSO wajib menyampaikan pakta integritas
anggota KSO-nya melalui fasilitas unggahan
lainnya pada formulir isian elektronik data
kualifikasi di aplikasi SPSE.

23. Jaminan 23.1. Dalam hal HPS di atas Rp. 10.000.000.000,00


Penawaran (sepuluh miliar rupiah), Jaminan Penawaran asli
Asli disampaikan sebagai bagian dari dokumen
administrasi.

23.2. Besaran nilai nominal, masa berlaku, dan


pencairan Jaminan Penawaran sebagaimana
tercantum dalam LDP.

23.3. Peserta harus menyampaikan Jaminan penawaran


asli secara langsung atau melalui pos/jasa
pengiriman diterima Pokja Pemilihan paling
lambat sebelum batas akhir pemasukan
penawaran.

23.4. Dalam hal Jaminan Penawaran asli tidak diterima


Pokja Pemilihan sampai dengan batas waktu yang
ditentukan, maka penawaran dinyatakan gugur.

23.5. Segala risiko keterlambatan dan kerusakan


pengiriman Jaminan Penawaran asli menjadi
risiko peserta.

23.6. Penerbit Jaminan Penawaran:


a) Untuk Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS
di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah) sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah), diterbitkan oleh:
1. Bank Umum;
2. Perusahaan Penjaminan;
3. Perusahaan Asuransi;
4. Lembaga khusus yang menjalankan usaha
di bidang pembiayaan, penjaminan, dan
asuransi untuk mendorong ekspor
Indonesia sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di
bidang Lembaga pembiayaan ekspor
Indonesia; atau
5. Konsorsium perusahaan asuransi
umum/Lembaga penjaminan/
perusahaan penjaminan yang mempunyai
program asuransi kerugian (suretyship).
huruf a.2 sampai dengan a.5 telah
ditetapkan/mendapatkan rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

18
b) Untuk Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS
di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus
miliar rupiah), diterbitkan oleh:
1. Bank Umum; atau
2. Konsorsium perusahaan asuransi
umum/Lembaga penjaminan/
perusahaan penjaminan yang mempunyai
program asuransi kerugian (suretyship).
huruf b.2 telah ditetapkan/ mendapatkan
rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).

D. PENYAMPAIAN DATA KUALIFIKASI DAN DOKUMEN PENAWARAN

24. Persiapan Data 24.1. Dokumen Penawaran disampaikan oleh peserta


Kualifikasi dan terdiri atas 1 (satu) Dokumen Penawaran yang
Dokumen telah disandikan/dienkripsi dan terdiri atas:
Penawaran a. Penawaran administrasi;
b. Penawaran teknis; dan
c. Penawaran harga.

24.2. Dokumen Penawaran disandikan/dienkripsi


dengan sistem pengaman dokumen.

24.3. Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran


yang telah disandikan/dienkripsi sesuai jadwal
yang ditetapkan.

24.4. Peserta menyampaikan Data Kualifikasi melalui


form isian elektronik Data Kualifikasi yang
tersedia pada aplikasi SPSE bersamaan dengan
penyampaian Dokumen Penawaran.

25. Penyampaian 25.1. Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran


Data kepada Pokja Pemilihan, dengan jadwal
Kualifikasi dan sebagaimana tercantum dalam LDP, dengan
Dokumen ketentuan peserta mengunggah Dokumen
Penawaran Penawaran terenkripsi hanya melalui aplikasi
SPSE sesuai jadwal yang ditetapkan;

25.2. Peserta menyampaikan Data Kualifikasi kepada


Pokja Pemilihan, dengan jadwal sebagaimana
tercantum dalam LDP, dengan ketentuan:
a. Peserta mengirimkan Data Kualifikasi melalui
formulir isian elektronik data kualifikasi pada
aplikasi SPSE;
b. Peserta dapat mengirimkan data kualifikasi
secara berulang sebelum batas akhir waktu
pemasukan Dokumen Penawaran. Data
kualifikasi yang dikirimkan terakhir akan
menggantikan data kualifikasi yang telah
terkirim sebelumnya;
c. Jika formulir isian elektronik kualifikasi yang
tersedia pada aplikasi SPSE belum
mengakomodir data kualifikasi yang
disyaratkan Pokja Pemilihan (misalnya untuk
data kualifikasi anggota KSO), maka data
kualifikasi tersebut diunggah (upload) oleh
yang mewakili/leadfirm KSO pada fasilitas
yang tersedia pada SPSE;

19
d. Dengan mengirimkan data kualifikasi secara
elektronik, peserta telah menyetujui
pernyataan sebagai berikut:
1) badan usaha yang bersangkutan tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit,
dan kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan;
2) badan usaha tidak masuk dalam daftar
hitam;
3) perorangan yang bertindak untuk dan atas
nama badan usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana;
4) data kualifikasi yang diisikan benar dan
jika dikemudian hari ditemukan bahwa
data/dokumen yang disampaikan tidak
benar dan ada pemalsuan, maka direktur
utama/pimpinan perusahaan, atau kepala
cabang, atau pejabat yang menurut
perjanjian kerja sama berhak mewakili
badan usaha yang bekerja sama dan badan
usaha yang diwakili bersedia dikenakan
sanksi administratif, sanksi pencantuman
dalam daftar hitam, gugatan secara
perdata, dan/atau pelaporan secara pidana
kepada pihak berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
5) pimpinan dan pengurus badan usaha
bukan sebagai pegawai K/L atau pimpinan
dan pengurus badan usaha sebagai
pegawai K/L yang sedang mengambil cuti
diluar tanggungan K/L.

25.3. Dokumen Penawaran administrasi, teknis, dan


harga dienkripsi menggunakan sistem pengaman
dokumen.

25.4. Peserta mengunggah (upload) Dokumen


Penawaran administrasi, teknis, dan harga yang
telah terenkripsi sesuai jadwal yang ditetapkan.

25.5. Peserta dapat mengunggah Dokumen Penawaran


secara berulang sebelum batas akhir waktu
pemasukan Dokumen Penawaran. Dokumen
Penawaran terakhir akan menggantikan
Dokumen Penawaran yang telah terkirim
sebelumnya.

25.6. Surat Penawaran dan/atau Dokumen lain sebagai


bagian dari Dokumen Penawaran yang diunggah
(upload) ke dalam aplikasi SPSE dianggap sah
sebagai dokumen elektronik dan dianggap telah
disetujui dan ditandatangani secara elektronik
oleh pemimpin/direktur perusahaan atau kepala
cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor
pusat yang dibuktikan dengan dokumen autentik
atau pejabat yang menurut perjanjian kerja sama
adalah yang berhak mewakili perusahaan yang
bekerja sama atau pihak yang diberi kuasa oleh
pemimpin atau direktur perusahaan yang nama
pemberi kuasanya tercantum dalam akta
pendirian/perubahan.

20
25.7. Peserta tidak perlu mengunggah (upload) hasil
pemindaian dokumen asli yang bertanda tangan
basah dan berstempel, kecuali surat lain yang
memerlukan tanda tangan basah dari pihak lain.

25.8. Peserta dapat mengunggah (upload) ulang


Dokumen Penawaran untuk mengganti atau
menimpa Dokumen Penawaran sebelumnya,
sampai dengan batas akhir pemasukan
penawaran.

25.9. Pengguna SPSE wajib mengetahui dan


melaksanakan ketentuan penggunaan sistem
pengaman dokumen yang melekat pada SPSE.

25.10. Untuk Peserta yang berbentuk KSO, pemasukan


penawaran dilakukan oleh badan usaha yang
ditunjuk mewakili KSO/ leadfirm KSO .

26. Batas Akhir 26.1. Penawaran harus disampaikan secara elektronik


Waktu melalui aplikasi SPSE kepada Pokja Pemilihan
Pemasukan paling lambat pada waktu yang ditentukan oleh
Penawaran Pokja Pemilihan sebagaimana tercantum dalam
LDP.

26.2. Pokja Pemilihan tidak diperkenankan mengubah


waktu batas akhir pemasukan penawaran kecuali:
a. keadaan kahar;
b. terjadi gangguan teknis;
c. perubahan dokumen pemilihan yang
mengakibatkan kebutuhan penambahan
waktu penyiapan Dokumen Penawaran; atau
d. tidak ada peserta yang memasukkan
penawaran sampai dengan batas akhir
pemasukan penawaran.

26.3. Dalam hal Pokja Pemilihan mengubah waktu


batas akhir pemasukan penawaran maka harus
menyampaikan/menginformasikan pada SPSE
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

26.4. Dalam hal setelah batas akhir pemasukan


penawaran tidak ada peserta yang memasukkan
penawaran, Pokja Pemilihan dapat
memperpanjang batas akhir jadwal pemasukan
penawaran.

26.5. Perpanjangan jangka waktu sebagaimana


dimaksud pada angka 26.4 dilakukan pada hari
yang sama dengan batas akhir pemasukan
penawaran.

27. Dokumen Aplikasi SPSE menolak setiap Dokumen Penawaran yang


Penawaran dikirimkan setelah batas akhir waktu pemasukan
Terlambat penawaran.

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN DAN KUALIFIKASI

28. Pembukaan 28.1. Jadwal pembukaan penawaran sebagaimana


Penawaran tercantum dalam LDP.

28.2. Pada tahap pembukaan penawaran, Pokja


Pemilihan mengunduh (download) dan

21
melakukan dekripsi Dokumen Penawaran dengan
menggunakan sistem pengaman dokumen sesuai
waktu yang telah ditetapkan.

28.3. Terhadap Dokumen Penawaran yang tidak dapat


dibuka (didekripsi), Pokja Pemilihan
menyampaikan Dokumen Penawaran tersebut
kepada LPSE untuk mendapat keterangan bahwa
Dokumen yang bersangkutan tidak dapat dibuka
dan bila dianggap perlu LPSE dapat
menyampaikan Dokumen Penawaran tersebut
kepada LKPP.

28.4. Berdasarkan keterangan dari LPSE, apabila


Dokumen Penawaran tidak dapat
dibuka/didekripsi maka Pokja Pemilihan dapat
menetapkan bahwa Dokumen Penawaran
tersebut tidak memenuhi syarat sebagai
penawaran dan penyedia barang/jasa yang
mengirimkan Dokumen Penawaran tersebut
dianggap tidak memasukkan penawaran. Apabila
dapat dibuka, maka Pokja Pemilihan akan
melanjutkan proses atas penawaran yang
bersangkutan.

28.5. Dinyatakan sebagai penawaran yang masuk


apabila Dokumen Penawaran sebagaimana
dimaksud pada IKP 17.1 terpenuhi. Surat
pengunduran diri (misalnya) tidak termasuk
sebagai penawaran.

28.6. Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3


(tiga) peserta maka tender dilanjutkan dengan
tahap evaluasi penawaran dan kualifikasi, serta
selanjutnya dilakukan:
1) dalam hal terdapat 2 (dua) peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi, teknis,
dan kualifikasi, dapat dilakukan E-Reverse
Auction (apabila sudah didukung oleh SPSE).
2) dalam hal hanya 1 (satu) peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi, teknis,
dan kualifikasi, dilanjutkan dengan klarifikasi
dan negosiasi teknis dan harga.

28.7. Apabila penawaran yang masuk hanya 1 (satu),


maka tender dilanjutkan seperti proses
penunjukan langsung.

28.8. Pokja Pemilihan tidak boleh menggugurkan


penawaran pada waktu pembukaan penawaran,
kecuali untuk Dokumen Penawaran yang sudah
dipastikan tidak dapat dibuka berdasarkan
keterangan LPSE.

29. Evaluasi 29.1. Evaluasi penawaran dilakukan dengan sistem


Dokumen harga terendah.
Penawaran
29.2. Pokja melakukan evaluasi Dokumen Penawaran
berdasarkan data yang diunggah (upload) dalam
aplikasi SPSE, dikecualikan untuk evaluasi
Jaminan Penawaran dilakukan berdasarkan
dokumen Jaminan Penawaran asli yang
disampaikan.

22
29.3. Data dokumen elektronik yang rusak (sesudah
mendapat klarifikasi dari LPSE) akibat kesalahan
pengiriman dokumen oleh Penyedia Jasa, yang
mengakibatkan dokumen tersebut tidak dapat
dilakukan evaluasi oleh Pokja Pemilihan, maka
dokumen elektronik tersebut dinyatakan tidak
memenuhi syarat.

29.4. Sebelum evaluasi penawaran, dilakukan koreksi


aritmatik dengan ketentuan:
a. Bagian Pekerjaan Lumsum:
1) Koreksi aritmatik dilakukan tanpa
mengubah nilai total harga penawaran
untuk bagian pekerjaan Lumsum, dengan
menyesuaikan keluaran (output)
pekerjaan yang tercantum dalam Daftar
Keluaran dan Harga dengan yang
tercantum dalam Dokumen Pemilihan;
2) Koreksi aritmatik untuk penawaran yang
tidak melampirkan Daftar Keluaran dan
Harga, maka keluaran (output) pekerjaan
yang ditawarkan ditetapkan sama
dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pemilihan tanpa mengubah nilai total
penawaran untuk bagian pekerjaan
Lumsum;
3) Perbedaan angka dan huruf harga
penawaran:
a) apabila ada perbedaan antara
penulisan nilai harga penawaran
antara angka dan huruf maka nilai
yang diakui adalah nilai dalam
tulisan huruf;
b) apabila penawaran dalam angka
tertulis dengan jelas sedangkan dalam
huruf tidak jelas dan/atau tidak
bermakna dan/atau salah, maka nilai
yang diakui adalah nilai dalam
tulisan angka; atau
c) apabila penawaran dalam angka dan
huruf tidak jelas dan/atau tidak
bermakna dan/atau salah, maka
penawaran dinyatakan gugur.
b. Bagian Pekerjaan Harga Satuan:
1) volume pekerjaan yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga disesuaikan
dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pemilihan;
2) apabila terjadi kesalahan hasil perkalian
antara volume dengan harga satuan
pekerjaan, dilakukan pembetulan,
dengan ketentuan harga satuan
pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh
diubah;
3) jenis pekerjaan yang tidak diberi harga
satuan dianggap sudah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan yang lain dan
harga satuan pada Daftar Kuantitas dan
Harga tetap dibiarkan kosong;
4) jenis pekerjaan yang tidak tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga
disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang

23
tercantum dalam dokumen pemilihan
dan harga satuan pekerjaan dimaksud
dianggap nol;

29.5. Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai total


harga penawaran sehingga urutan peringkat
dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari
urutan peringkat semula.

29.6. Penawaran setelah koreksi aritmatik yang


melebihi nilai total HPS dinyatakan gugur.

29.7. Apabila semua harga penawaran setelah koreksi


aritmatik di atas nilai total HPS, tender dinyatakan
gagal.

29.8. Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja


Pemilihan menyusun urutan dari penawaran
terendah.

29.9. Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang


dari 3 (tiga) penawar yang menawar di bawah
dari nilai total HPS maka proses tender tetap
dilanjutkan dengan melakukan evaluasi
penawaran.

29.10. Setelah melakukan koreksi aritmatik, Pokja


Pemilihan memeriksa indikasi persekongkolan
sebagaimana IKP angka 6.

29.11. Setelah memeriksa indikasi persekongkolan, Pokja


Pemilihan melakukan evaluasi penawaran yang
meliputi:
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis; dan
c. evaluasi harga.

29.12. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi


sebagai berikut:
a. Pokja Pemilihan dilarang menambah,
mengurangi, mengganti, dan/atau
mengubah kriteria dan persyaratan yang
telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan
ini;
b. Pokja Pemilihan dan/atau peserta dilarang
menambah, mengurangi, mengganti,
dan/atau mengubah isi Dokumen
Penawaran;
c. Penawaran yang memenuhi syarat adalah
penawaran yang sesuai dengan ketentuan,
syarat-syarat, dan spesifikasi teknis yang
ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan ini,
tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat;
d. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok
atau penawaran bersyarat adalah:
1) Penyimpangan Dokumen Penawaran
dari Dokumen Pemilihan yang
mempengaruhi lingkup, kualitas dan
hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
2) Penawaran dari peserta dengan
persyaratan tambahan diluar ketentuan
dan syarat-syarat yang akan

24
menimbulkan persaingan usaha tidak
sehat dan/atau tidak adil.
e. Pokja Pemilihan dilarang menggugurkan
penawaran dengan alasan:
1) Peserta tidak aktif/tidak membuka SPSE
dan/atau tidak bertanya pada saat
pemberian penjelasan; dan/atau
2) kesalahan yang tidak substansial,
adalah kesalahan-kesalahan yang tidak
mempengaruhi hasil evaluasi.
f. Para pihak dilarang mempengaruhi atau
melakukan intervensi kepada Pokja
Pemilihan selama proses evaluasi;
g. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti
adanya persaingan usaha yang tidak sehat
dan/atau terjadi pengaturan bersama
(indikasi kolusi/persekongkolan) antara
peserta, Pokja Pemilihan, UKPBJ, PPK
dan/atau pihak lain yang terlibat, dengan
tujuan untuk memenangkan salah satu
peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon
pemenang dan peserta lain yang terlibat
dikenakan sanksi dalam Daftar Hitam;
2) anggota Pokja Pemilihan, PPK dan/atau
pihak lain yang terlibat persekongkolan
dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan;
3) proses evaluasi tetap dilanjutkan
dengan menetapkan peserta lainnya
yang tidak terlibat (apabila ada); dan
4) apabila tidak ada peserta lain
sebagaimana dimaksud pada angka 3),
maka tender dinyatakan gagal.
h. Apabila indikasi persekongkolan terpenuhi,
maka peserta digugurkan pada tahap evaluasi
administrasi, teknis, dan/atau kualifikasi.

29.13. Evaluasi Administrasi:


a. evaluasi administrasi meliputi pemeriksaan
kelengkapan dokumen penawaran.
b. penawaran dinyatakan memenuhi
persyaratan administrasi, apabila:
1) syarat-syarat substansial yang diminta
berdasarkan Dokumen Pemilihan
terpenuhi, yaitu dengan dilampirkannya:
a) Surat Penawaran (sebagaimana
tercantum dalam SPSE);
b) Jaminan Penawaran Asli (apabila
disyaratkan);
c) Surat Perjanjian Kerja Sama Operasi
(apabila ber-KSO);
d) Dokumen Penawaran Teknis;
e) Dokumen Penawaran Harga.
2) Surat Penawaran memenuhi ketentuan
yaitu jangka waktu berlakunya
Penawaran tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP.
3) Jaminan Penawaran Asli (apabila
disyaratkan) memenuhi ketentuan
sebagai berikut:

25
a) Dalam hal pekerjaan Konstruksi
dengan nilai HPS di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah) sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus
miliar rupiah), diterbitkan oleh:
1. Bank Umum;
2. Perusahaan Penjaminan;
3. Perusahaan Asuransi;
4. Lembaga khusus yang
menjalankan usaha di bidang
pembiayaan, penjaminan, dan
asuransi untuk mendorong ekspor
Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang Lembaga
pembiayaan ekspor Indonesia;
atau
5. Konsorsium perusahaan asuransi
umum/ konsorsium Lembaga
penjaminan/ konsorsium
perusahaan penjaminan yang
mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship).
huruf a.2 sampai dengan a.5 telah
ditetapkan/mendapatkan
rekomendasi dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK).

b) Dalam hal pekerjaan Konstruksi


dengan nilai HPS di atas
Rp100.000.000.000,00 (seratus
miliar rupiah) diterbitkan oleh:
1. Bank Umum; atau
2. Konsorsium perusahaan asuransi
umum/konsorsium Lembaga
penjaminan/konsorsium
perusahaan penjaminan yang
mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship);
huruf b.2 telah ditetapkan/
mendapatkan rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
c) Masa berlaku tidak kurang dari
waktu sebagimana tercantum dalam
LDP;
d) Masa berlaku dicantumkan dalam
angka dan huruf, dengan ketentuan:
(1) apabila ada perbedaan penulisan
antara angka dan huruf maka
masa berlaku yang diakui adalah
tulisan huruf;
(2) apabila yang tertulis dalam angka
jelas sedangkan dalam huruf tidak
jelas/tidak bermakna/salah,
maka yang diakui adalah masa
berlaku yang tertulis dalam
angka; atau
(3) apabila yang tertulis dalam angka
dan dalam huruf tidak jelas/tidak
bermakna/salah, maka
dinyatakan gugur.

26
e) Nama yang tercantum dalam surat
Jaminan Penawaran sama dengan
nama peserta;
f) Besaran nilai Jaminan Penawaran
sebagaimana yang tercantum dalam
LDP;
g) Besaran nilai Jaminan Penawaran
dicantumkan dalam angka dan huruf,
dengan ketentuan:
(1) apabila ada perbedaan penulisan
antara angka dan huruf maka
nilai yang diakui adalah tulisan
huruf;
(2) apabila yang tertulis dalam angka
jelas sedangkan dalam huruf tidak
jelas/tidak bermakna/salah,
maka yang diakui adalah nilai
yang tertulis dalam angka; atau
(3) apabila yang tertulis dalam angka
dan dalam huruf tidak jelas/tidak
bermakna/salah, maka
penawaran dinyatakan gugur.
h) Nama Pokja Pemilihan yang
menerima Jaminan Penawaran sama
dengan nama Pokja Pemilihan yang
mengadakan Tender;
i) Paket pekerjaan yang dijamin sama
dengan paket pekerjaan yang
ditenderkan;
j) Jaminan Penawaran harus dapat
dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai Jaminan
dalam waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari Pokja
Pemilihan diterima oleh Penerbit
Jaminan;
k) Jaminan Penawaran atas nama KSO
harus ditulis atas nama KSO; dan
l) Substansi dan keabsahan/keaslian
Jaminan Penawaran telah
dikonfirmasi dan diklarifikasi secara
tertulis oleh Pokja Pemilihan kepada
penerbit jaminan apabila kurang jelas
dan meragukan.
4) Surat Perjanjian Kerja Sama Operasi
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) mencantumkan nama KSO sesuai
dengan dokumen isian kualifikasi;
b) mencantumkan nama perusahaan
leadfirm KSO dan anggota KSO;
c) mencantumkan pembagian modal
(sharing) dari setiap perusahaan;
d) mencantumkan nama individu pihak
yang mewakili KSO; dan
e) ditandatangani para calon peserta
KSO.
c. Pokja Pemilihan dapat melakukan
klarifikasi/konfirmasi secara tertulis
terhadap hal-hal yang kurang jelas dan
meragukan namun tidak boleh mengubah
substansi;

27
d. Evaluasi administrasi menghasilkan dua
kesimpulan, yaitu memenuhi syarat
administrasi atau tidak memenuhi syarat
administrasi;
e. Peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi dilanjutkan dengan evaluasi
teknis;
f. Apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah ada
yang tidak memenuhi persyaratan
administrasi maka Pokja Pemilihan
melakukan evaluasi administrasi terhadap
penawar terendah berikutnya (apabila ada);
g. Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua)
peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan
dengan evaluasi teknis; dan
h. Apabila tidak ada peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka tender
dinyatakan gagal.

29.14. Evaluasi Teknis:


a. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta
yang memenuhi persyaratan administrasi;
b. Unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai
dengan yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam LDP;
c. Evaluasi teknis dilakukan dengan sistem
gugur dengan ketentuan:
1) Pokja Pemilihan menilai persyaratan
teknis minimal yang harus dipenuhi
dengan membandingkan pemenuhan
persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam LDP;
2) Penawaran dinyatakan memenuhi
persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam LDP apabila:
a) Spesifikasi teknis
b) Metode pelaksanaan pekerjaan
memenuhi persyaratan substantif
yang ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan dan diyakini
menggambarkan penguasaan dalam
menyelesaikan pekerjaan, meliputi:
(1) Tahapan/urutan pekerjaan dari
awal sampai akhir secara garis
besar dan uraian/cara kerja dari
masing-masing jenis pekerjaan
utama;
(2) Kesesuaian antara metode kerja
dengan peralatan utama yang
ditawarkan/diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
(3) Kesesuaian antara metode kerja
dengan spesifikasi/volume
pekerjaan yang disyaratkan.
Penilaian metode pelaksanaan tidak
mengevaluasi jobmix/rincian/
campuran/komposisi material dari
jenis pekerjaan.

Dalam melakukan evaluasi terhadap


metode pelaksanaan pekerjaan,
Pokja Pemilihan membandingkan
antara metode kerja yang

28
ditawarkan oleh peserta dengan
metode kerja yang menjadi bagian
persyaratan teknis yang telah
ditetapkan oleh PPK dengan cara
menilai kesesuaian metode tersebut.
Apabila tidak sesuai, Pokja
melakukan evaluasi berdasarkan
kesesuaian metode kerja yang
ditawarkan dengan peralatan utama,
serta personel berdasarkan keahlian
yang dapat dipertanggungjawabkan.

c) Jangka waktu pelaksanaan


pekerjaan yang ditawarkan tidak
melampaui batas waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP.

d) Peralatan utama yang ditawarkan


sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Dokumen Pemilihan, dengan
ketentuan:
(1) Yang dimaksud dengan
peralatan utama adalah
peralatan yang mendukung
langsung dan sesuai kebutuhan
untuk melaksanakan pekerjaan
pekerjaan utama ( major item);
(2) Jenis, kapasitas, dan jumlah
yang disediakan untuk
pelaksanaan pekerjaan;
(3) Kepemilikan peralatan utama
adalah milik sendiri, sewa beli,
dan/atau milik pihak lain
dengan perjanjian Sewa
bersyarat (bukan surat
dukungan).
(4) Khusus pekerjaan dengan nilai
HPS di atas
Rp200.000.000.000,00 (dua
ratus miliar rupiah), maka
peralatan utama wajib milik
sendiri atau dalam status Sewa
Beli dengan ketentuan peralatan
sudah dalam penguasaan
peserta dan sudah ada bukti
perjanjian sewa beli dengan
tanggal perjanjian sebelum
pemasukan penawaran.
(5) Evaluasi terhadap peralatan
utama yang bersumber dari:
(a) Milik sendiri, dilakukan
terhadap bukti kepemilikan
peralatan (contoh STNK,
BPKB, invoice);
(b) Sewa Beli, dilakukan
terhadap bukti pembayaran
Sewa Beli (contoh invoice
uang muka, angsuran);
(c) Sewa dilakukan terhadap
kebenaran surat perjanjian
sewa.
(6) Dalam hal jenis, kapasitas,
komposisi dan jumlah peralatan

29
minimal yang ditawarkan
berbeda dengan yang tercantum
dalam Dokumen Pemilihan,
maka Pokja Pemilihan akan
membandingkan produktivitas
alat tersebut berdasarkan
metode pelaksanaan pekerjaan
yang ditawarkan. Apabila
perbedaan peralatan
menyebabkan metode tidak
dapat dilaksanakan atau
produktivitas yang diinginkan
tidak tercapai sesuai dengan
target serta waktu yang
dibutuhkan, maka dinyatakan
tidak memenuhi persyaratan
dan dapat digugurkan pada
tahap evaluasi teknis.

e) Personel manajerial yang


ditawarkan sesuai dengan yang
diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan, dengan ketentuan:
(1). Personel manajerial yang
disyaratkan meliputi jabatan:
Manajer Pelaksanaan/ Proyek,
Manajer Teknik, Manajer
Keuangan, dan/atau
Ahli/Petugas K3.
(2). Untuk pekerjaan yang
diperuntukkan bagi:
(a) Usaha Kecil tidak
mensyaratkan Tenaga Ahli;
(b) Usaha Menengah dan Usaha
Besar tidak mensyaratkan
Tenaga Teknisi atau Analis
dan Operator.
(3). Hanya mensyaratkan 1 (satu)
sertifikat kompetensi kerja
untuk setiap personel yang
disyaratkan.
(4). Untuk pekerjaan yang memiliki
tingkat risiko kecil, maka dapat
mensyaratkan Petugas K3 atau
Ahli K3 sedangkan untuk
pekerjaan yang masuk dalam
kategori risiko besar maka
mensyaratkan Ahli K3.
(5). Kompetensi personel manajerial
meliputi tingkat pendidikan dan
pengalaman bekerja sesuai jenis
pekerjaan yang ditenderkan.
(6). Sertifikat Kompetensi Kerja
dibuktikan saat rapat persiapan
penunjukan penyedia.
(7). Pengalaman kerja dihitung
berdasarkan daftar riwayat
pengalaman kerja atau referensi
kerja dari pemberi tugas.
(8). Pengalaman yang disampaikan
tanpa melampirkan daftar
riwayat hidup atau referensi

30
maka tidak dapat dihitung
sebagai pengalaman.
(9). Pengalaman kerja yang dihitung
adalah pengalaman sesuai
dengan jenis pekerjaan yang
ditenderkan (bukan
berdasarkan jabatan yang
ditawarkan).
(10). Pengalaman kerja dihitung per
tahun tanpa memperhatikan
lamanya pelaksanaan
konstruksi (dihitung
berdasarkan Tahun Anggaran).

f) Bagian pekerjaan yang akan


disubkontrakkan memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
(1). Paket pekerjaan dengan nilai
pagu anggaran di atas
Rp25.000.000.000,00 (dua
puluh lima miliar rupiah)
sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus
miliar rupiah) wajib
mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan utama kepada
penyedia jasa spesialis (apabila
telah tersedia penyedia jasa
spesialis), dan sebagian
pekerjaan yang bukan
pekerjaan utama kepada sub
penyedia jasa Usaha Kecil;
dan/atau
(2). Paket pekerjaan dengan nilai
pagu anggaran di atas
Rp100.000.000.000,00 (seratus
miliar rupiah) wajib:
(a) mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan utama kepada
penyedia jasa spesialis
(apabila telah tersedia
penyedia jasa spesialis) dan
dalam penawarannya sudah
menominasikan penyedia
jasa spesialis tersebut, dan
(b) mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan yang bukan
pekerjaan utama kepada sub
penyedia jasa Usaha Kecil
dari lokasi pekerjaan
provinsi setempat kecuali
tidak tersedia sub penyedia
jasa provinsi setempat yang
dimaksud, dan dalam
penawarannya sudah
menominasikan sub
penyedia jasa Usaha Kecil
tersebut.
Dengan cara memilih
perkerjaan yang
disubkontrakkan sesuai yang
tercantum dalam lembar Data
Pemilihan (LDP);

31
(3). Penyedia tidak
mensubkontrakkan seluruh
pekerjaan utama;
(4). Penyedia Usaha Kecil tidak
mensubkontrakkan pekerjaan
yang diperoleh.

g) Dokumen Rencana Keselamatan


Konstruksi (RKK) memenuhi
persyaratan sebagaimana tercantum
dalam LDP, yang memuat:
(1). manajemen risiko dan rencana
tindakan (minimal sesuai
identifikasi bahaya yang
ditentukan PPK), meliputi:
(a) Penjelasan manajemen
risiko meliputi
mengidentifikasi bahaya,
menilai tingkat risiko, dan
mengendalikan tingkat
risiko.
(b) Penjelasan rencana tindakan
meliputi sasaran umum,
sasaran khusus, dan
Program K3.
(2). Pakta komitmen yang ditanda-
tangani oleh wakil sah badan
usaha.

h) Dokumen lain yang disyaratkan


(apabila ada) sebagaimana
tercantum dalam LDP, dengan
ketentuan:
(1) Kriteria evaluasi diuraikan
secara rinci dan terukur;
(2) Persyaratan harus
mempertimbangkan persaingan
usaha yang sehat dan jangka
waktu pemenuhan persyaratan.

d. Pokja Pemilihan dapat melakukan verifikasi


lapangan dan/atau klarifikasi, khususnya
kepada pabrikan/produsen/agen/
distributor material/alat untuk menjamin
konsistensi jenis material/alat serta
kemampuan untuk menyediakan
material/peralatan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan serta kebenaran penyewaan
terhadap pelaksanaan pekerjaan;

e. Apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-


hal yang tidak jelas atau meragukan, Pokja
Pemilihan melakukan klarifikasi dengan
peserta. Dalam klarifikasi, peserta tidak
diperkenankan mengubah substansi
penawaran. Hasil verifikasi lapangan
dan/atau klarifikasi dapat menggugurkan
penawaran;

f. Peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis


dilanjutkan dengan evaluasi harga;

32
g. Apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah
setelah koreksi aritmatik ada yang tidak
memenuhi evaluasi teknis maka Pokja
Pemilihan melakukan evaluasi terhadap
penawar terendah berikutnya (apabila ada)
dimulai dari evaluasi administrasi;

h. Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua)


peserta yang lulus evaluasi teknis, maka
evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi
harga;

i. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi


teknis maka tender dinyatakan gagal; dan

j. Pokja Pemilihan memasukkan hasil evaluasi


teknis pada aplikasi SPSE, termasuk alasan
ketidaklulusan peserta dalam evaluasi teknis.

29.15. Evaluasi Harga:


a. unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah
hal-hal yang pokok atau penting, dengan
ketentuan:
1) Total harga penawaran terkoreksi
dibandingkan dengan nilai total HPS:
a) apabila total harga penawaran
terkoreksi melebihi nilai total HPS,
dinyatakan gugur; dan
b) apabila semua harga penawaran
terkoreksi di atas nilai total HPS,
tender dinyatakan gagal.
2) Apabila tidak menyampaikan perkiraan
biaya penyelenggaraan keamanan dan
kesehatan kerja serta Keselamatan
Konstruksi maka dinyatakan gugur.
3) Dalam hal bagian pekerjaan harga satuan
maka harga satuan penawaran yang
nilainya lebih besar dari 110% (seratus
sepuluh persen) dari harga satuan yang
tercantum dalam HPS, dilakukan
klarifikasi dengan ketentuan:
a) apabila setelah dilakukan klarifikasi,
ternyata harga satuan tersebut
dinyatakan timpang maka harga
satuan timpang hanya berlaku untuk
volume sesuai dengan Daftar
Kuantitas dan Harga. Jika terjadi
penambahan volume terhadap
pekerjaan yang harga satuannya
dinyatakan timpang, maka
pembayaran terhadap volume
tersebut berdasarkan harga satuan
hasil negosiasi;
b) apabila setelah dilakukan klarifikasi,
ternyata harga satuan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan/ sesuai
dengan harga pasar maka harga
satuan tersebut dinyatakan tidak
timpang.
4) Apabila terdapat mata pembayaran yang
harganya nol atau tidak ditulis maka
dilakukan klarifikasi, kegiatan tersebut
harus tetap dilaksanakan. Harganya

33
dianggap termasuk dalam harga
pekerjaan lainnya.

b. Dilakukan evaluasi kewajaran harga dengan


ketentuan sebagai berikut:
1) Evaluasi kewajaran harga dilakukan
terhadap bagian pekerjaan lumsum dan
bagian pekerjaan harga satuan;
2) Klarifikasi terhadap hasil koreksi
aritmatik, apabila ada koreksi/
perubahan;
3) Klarifikasi dalam hal penawaran Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN)
berbeda dibandingkan dengan perkiraan
Pokja Pemilihan (apabila mensyaratkan
TKDN);
4) Klarifikasi/evaluasi kewajaran harga
apabila harga penawaran dibawah 80%
(delapan puluh persen) HPS dengan
ketentuan:
a) Peserta menyampaikan Rincian
Keluaran dan Harga (untuk bagian
pekerjaan lumsum) dan Analisa
Harga Satuan Pekerjaan (untuk
bagian pekerjaan harga satuan)
b) Rincian Keluaran dan Harga (untuk
bagian pekerjaan lumsum) dan
Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(untuk bagian pekerjaan harga
satuan) hanya digunakan untuk
evaluasi kewajaran harga
penawaran dan tidak dapat
digunakan sebagai dasar
pengukuran dan pembayaran
pekerjaan;
c) Meneliti dan menilai kewajaran
harga satuan dasar meliputi harga
upah, bahan, dan peralatan dari
harga satuan penawaran sekurang-
kurangnya pada setiap mata
pembayaran utama;
d) Meneliti dan menilai kewajaran
kuantitas/koefisien dari unsur upah,
bahan, dan peralatan dalam Analisa
Harga Satuan sekurang-kurangnya
pada setiap pekerjaan utama;
e) Hasil penelitian butir c) dan butir d)
digunakan untuk menghitung
kewajaran harga tanpa
memperhitungkan keuntungan yang
ditawarkan;
f) Harga dalam Analisa Harga Satuan
Pekerjaan dan Rincian Keluaran dan
Harga yang dinilai wajar dan dapat
dipertanggungjawabkan digunakan
untuk menghitung total harga
penawaran;
g) Total harga sebagaimana dimaksud
pada huruf f) dihitung berdasarkan:
(1) volume yang ada dalam Daftar
Kuantitas dan Harga; serta

34
(2) keluaran (output) yang ada
dalam Daftar Keluaran dan
Harga.
h) Apabila total harga lebih kecil dari
hasil evaluasi sebagaimana huruf g)
tersebut, maka harga penawaran
dinyatakan tidak wajar dan gugur
harga;
i) Apabila total harga penawaran lebih
besar dari hasil evaluasi
sebagaimana huruf g) tersebut, maka
harga penawaran dinyatakan wajar;
j) Apabila peserta tersebut ditunjuk
sebagai pemenang tender, harus
bersedia untuk menaikkan Jaminan
Pelaksanaan menjadi 5% (lima
persen) dari nilai total HPS; dan
k) Apabila peserta yang bersangkutan
tidak bersedia menaikkan nilai
Jaminan Pelaksanaan menjadi
sebesar 5% (lima persen) HPS,
penawarannya digugurkan serta
dikenakan sanksi Daftar Hitam.

c. Memperhitungkan preferensi harga atas


penggunaan produksi dalam negeri (apabila
memenuhi persyaratan diberlakukannya
preferensi harga) dengan ketentuan
perhitungan Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) yang disampaikan oleh
peserta berdasarkan penilaian sendiri (self
assessment), dengan ketentuan:
1) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa
dalam negeri diberlakukan pada
Pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai
rupiah murni tetapi hanya berlaku
untuk Pengadaan Barang/Jasa bernilai
diatas Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah);
2) Preferensi Harga hanya diberikan
kepada Barang/Jasa dalam negeri
dengan TKDN lebih besar atau sama
dengan 25% (dua puluh lima persen).
Apabila peserta tidak menyampaikan
formulir perhitungan TKDN maka
peserta dianggap tidak menginginkan
diberlakukan preferensi harga bagi
penawarannya dan tidak
menggugurkan.
Ketentuan dan tata cara penghitungan
TKDN merujuk pada ketentuan yang
ditetapkan oleh Menteri yang
membidangi urusan perindustrian
dengan tetap berpedoman pada tata nilai
Pengadaan Barang/Jasa.
3) Rumus penghitungan sebagai berikut:

= (1 − )

HEA = Harga Evaluasi Akhir


KP = TKDN x Preferensi Tertinggi.
KP adalah koefisien preferensi

35
Preferensi Tertinggi adalah
preferensi harga maksimum
yaitu 7,5% untuk pekerjaan
konstruksi dan 25% untuk
barang/jasa
HP = Harga Penawaran setelah
koreksi aritmatik.
4) dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih
penawaran dengan HEA yang sama,
penawar dengan TKDN terbesar adalah
sebagai pemenang;
5) pemberian Preferensi Harga tidak
mengubah Harga Penawaran dan hanya
digunakan oleh Pokja Pemilihan untuk
keperluan perhitungan HEA guna
menetapkan peringkat pemenang
tender.

d. Apabila terdapat calon pemenang memiliki


harga penawaran yang sama, maka Pokja
Pemilihan memilih peserta yang mempunyai
Kemampuan Dasar (KD) lebih besar dan hal
ini dicatat dalam Berita Acara Hasil
Pemilihan (BAHP);
e. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti
harga tidak wajar akibat terjadinya
persaingan usaha tidak sehat dan/atau
terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) sebagaimana
ketentuan peraturan dan perundang-
undangan, maka tender dinyatakan gagal
dan peserta yang terlibat dikenakan sanksi
Daftar Hitam;
f. Apabila dalam evaluasi harga terdapat hal-
hal yang kurang jelas atau meragukan, Pokja
Pemilihan dapat melakukan klarifikasi
dengan peserta. Dalam klarifikasi, peserta
tidak diperkenankan mengubah substansi
penawaran. Hasil verifikasi lapangan
dan/atau klarifikasi dapat menggugurkan
penawaran;
g. Apabila dalam evaluasi kewajaran harga
(apabila ada) dalam hal klarifikasi, peserta
tidak hadir dan/atau tidak bersedia
dilakukan klarifikasi sehingga tahapan-
tahapan Evaluasi Kewajaran Harga tidak
dapat dilaksanakan, maka penawaran
digugurkan;
h. Undangan klarifikasi evaluasi kewajaran
harga (apabila ada) disampaikan tertulis
secara elektronik dan/atau non elektronik
kepada data kontak penyedia yang terdapat
pada daftar isian kualifikasi;
i. Dalam hal peserta tidak hadir karena tidak
dapat mengakses data kontak (misal akun
email atau no telepon), tidak dapat
dibuka/dihubungi, tidak sempat mengakses
atau alasan teknis apapun dari sisi peserta,
maka risiko sepenuhnya ada pada peserta;
j. Apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah
setelah koreksi aritmatik ada yang tidak
memenuhi evaluasi harga maka Pokja
Pemilihan melakukan evaluasi terhadap

36
penawar terendah berikutnya (apabila ada)
dimulai dari evaluasi administrasi;
k. Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua)
peserta yang lulus evaluasi harga, maka
evaluasi dilanjutkan dengan evaluasi
kualifikasi; dan
l. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi
harga maka tender dinyatakan gagal.

29.16. Pokja Pemilihan menyusun urutan 3 (tiga)


penawaran sebagai calon pemenang dan calon
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).

30. Evaluasi 30.1. Pokja Pemilihan melakukan evaluasi kualifikasi


Kualifikasi terhadap dokumen kualifikasi yang disampaikan
(diunggah) oleh peserta melalui form elektronik
isian kualifikasi dalam aplikasi SPSE atau pada
fasilitas upload data kualifikasi lainnya.

30.2. Data kualifikasi pada form elektronik isian


kualifikasi dalam aplikasi SPSE atau pada fasilitas
upload data kualifikasi lainnya merupakan bagian
yang saling melengkapi.

30.3. Dalam hal dijumpai perbedaan mengenai isian


data kualifikasi dengan data yang diunggah
(upload), maka data yang dianggap benar adalah
data yang terdapat dalam isian kualifikasi form
elektronik SPSE.

30.4. Evaluasi kualifikasi dapat dilakukan bersamaan


dengan tahapan Evaluasi Penawaran.

30.5. Evaluasi kualifikasi menggunakan sistem gugur.

30.6. Evaluasi terhadap Sertifikat Badan Usaha (SBU)


memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a) Masa berlaku Sertifikat Badan Usaha (SBU)
berdasarkan masa berlaku yang
tertera/tertulis pada sertifikat tersebut
dengan tidak memperhatikan ketentuan
registrasi tahunan.
b) Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang habis
masa berlakunya sebelum batas akhir
pemasukan Dokumen Penawaran tidak
dapat diterima dan penyedia dinyatakan
gugur.
c) Dalam hal masa berlaku Sertifikat Badan
Usaha (SBU) habis setelah batas akhir
pemasukan Dokumen Penawaran, maka
Peserta harus menyampaikan Sertifikat
Badan Usaha (SBU) yang sudah
diperpanjang kepada Pejabat Pembuat
Komitmen pada saat rapat persiapan
penunjukan penyedia.

30.7. Dalam hal peserta ber-KSO, dokumen kualifikasi


dilengkapi dengan Pakta integritas dari anggota
KSO-nya. Apabila tidak ada, maka tidak dievaluasi
lebih lanjut dan dinyatakan gugur kualifikasi.

30.8. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang


kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara

37
tertulis namun tidak boleh mengubah substansi
formulir isian kualifikasi.

30.9. Evaluasi kualifikasi dalam proses pascakualifikasi


sudah merupakan ajang kompetisi, maka data
yang kurang tidak dapat dilengkapi.

30.10. Selain ketentuan di atas, Peserta dinyatakan lulus


kualifikasi apabila memenuhi ketentuan pada
LDK.

31. Pembuktian 31.1. Pembuktian kualifikasi dilakukan terhadap


Kualifikasi peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi.

31.2. Undangan pembuktian kualifikasi harus


disampaikan tertulis secara elektronik dan/atau
non elektronik.

31.3. Dalam undangan pembuktian kualifikasi sudah


menyebutkan dokumen yang wajib dibawa oleh
peserta pada saat pembuktian kualifikasi.

31.4. Pembuktian kualifikasi tidak dilakukan jika


peserta telah terkualifikasi melalui SIKaP.

31.5. Pembuktian kualifikasi dilakukan diluar aplikasi


SPSE (offline) dengan memperhitungkan waktu
yang dibutuhkan untuk kehadiran penyedia dan
penyiapan dokumen yang akan dibuktikan.

31.6. Apabila peserta tidak dapat menghadiri


pembuktian kualifikasi dengan alasan yang dapat
diterima, maka Pokja Pemilihan memperpanjang
waktu pembuktian kualifikasi paling kurang 1
(satu) hari kerja.

31.7. Dalam hal peserta tidak hadir karena tidak dapat


mengakses data kontak (misal akun email atau no
telepon), tidak dapat dibuka/dihubungi, tidak
sempat mengakses atau alasan teknis apapun dari
sisi peserta, maka risiko sepenuhnya ada pada
peserta.

31.8. Wakil peserta yang hadir pada saat pembuktian


kualifikasi adalah:
a. Direksi yang namanya ada dalam akta
pendirian/perubahan atau pihak yang sah
menurut akta pendirian/perubahan;
b. Penerima kuasa dari direksi yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam akta
pendirian/perubahan;
c. Kepala Cabang perusahaan yang diangkat
oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan
dokumen otentik; atau
d. Pejabat yang menurut Perjanjian Kerja
Sama Operasi (KSO) berhak mewakili KSO.

31.9. Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan


memverifikasi kesesuaian data pada informasi
Formulir elektronik isian kualifikasi pada SPSE
atau fasilitas lain yang disediakan dengan
dokumen asli, salinan dokumen yang sudah
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang dan

38
meminta salinan dokumen tersebut, dan/atau
melalui fasilitas elektronik yang disediakan oleh
penerbit dokumen. Pembuktian kualifikasi
terhadap alamat penyedia, peralatan, dan/atau
sumber daya manusia serta persyaratan
kualifikasi lainnya dapat dilakukan dengan
klarifikasi/verifikasi lapangan apabila
dibutuhkan.

31.10. Pembuktian kualifikasi untuk memeriksa/


meneliti keabsahan pengalaman pekerjaan
sejenis, dievaluasi dengan cara melihat dokumen
kontrak asli dan Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan dari pekerjaan yang telah diselesaikan
sebelumnya.

31.11. Apabila peserta tidak hadir dalam pembuktian


kualifikasi dan/atau telah diberikan kesempatan
namun tetap tidak dapat menghadiri pembuktian
kualifikasi sesuai dengan 31.6, maka peserta
dinyatakan gugur dan Jaminan Penawaran
(apabila disyaratkan) dicairkan ke Kas Negara.

31.12. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan


pemalsuan data, maka peserta digugurkan,
dikenakan sanksi Daftar Hitam, Jaminan
Penawaran (apabila disyaratkan) dicairkan ke Kas
Negara.

31.13. Dalam hal tidak ada peserta yang lulus


pembuktian kualifikasi, maka tender dinyatakan
gagal.

32. Penawaran 32.1. Dalam hal hanya terdapat 2 (dua) penawar yang
Harga Secara dinyatakan lulus administrasi, teknis, dan
Berulang (e- kualifikasi, pokja pemilihan dapat memberikan
reverse kesempatan kepada peserta untuk berkompetisi
auction) kembali dengan cara menyampaikan penawaran
harga lebih dari 1 (satu) kali dan bersifat lebih
rendah dari penawaran sebelumnya.

32.2. Dalam hal dilakukan e-reverse auction, pokja


pemilihan mengundang peserta melakukan e-
reverse auction dengan mencantumkan waktu
pelaksanaan untuk peserta menyampaikan
penawaran berulang dalam kurun waktu yang
telah ditetapkan.

32.3. Peserta menyampaikan penawaran harga melalui


fitur pada aplikasi SPSE atau sistem pengaman
dokumen berdasarkan alokasi waktu (batch) atau
secara real-time.

32.4. Setelah masa penyampaian penawaran berulang


berakhir maka sistem akan menginformasikan
peringkat berdasarkan urutan posisi penawar
(positional bidding) secara real-time.

32.5. Setelah e-reverse auction dilakukan evaluasi


harga.

39
32.6. Dalam hal penawaran terendah setelah e-reverse
auction di bawah 80% (delapan puluh persen),
dilakukan evaluasi kewajaran harga.

33. Klarifikasi dan 33.1. Dalam hal hanya 1 (satu) peserta yang memenuhi
Negosiasi persyaratan administrasi, teknis, dan kualifikasi,
Teknis dan dilakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan
Harga harga.

33.2. Hal yang diklarifikasi adalah metode pelaksanaan


pekerjaan yang dapat mempengaruhi harga
untuk dilakukan negosiasi.

33.3. Hasil klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga


dituangkan dalam berita acara klarifikasi dan
negosiasi teknis dan harga.

F. PENETAPAN PEMENANG

34. Penetapan 34.1. Pokja Pemilihan menetapkan pemenang apabila


Pemenang isian yang disampaikan peserta pada formulir
isian kualifikasi benar dan masih berlaku/valid.

34.2. Dalam hal peserta diketahui mengikuti beberapa


paket pekerjaan yang ditenderkan oleh beberapa
Pokja Pemilihan dalam waktu yang bersamaan
dan telah ditetapkan menjadi pemenang pada
beberapa paket tersebut, dilakukan perhitungan
ulang sisa kemampuan menangani paket (SKP)
(untuk usaha kecil)/sisa kemampuan nyata (SKN)
(untuk usaha menengah dan besar).

34.3. Dalam hal peserta mengikuti tender beberapa


paket pekerjaan konstruksi dalam waktu
penetapan pemenang bersamaan:
a. Menawarkan peralatan yang sama untuk
beberapa paket yang diikuti dan dalam
evaluasi memenuhi persyaratan pada
masing-masing paket pekerjaan, maka
hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang
pada 1 (satu) paket pekerjaan dengan cara
melakukan klarifikasi untuk menentukan
peralatan tersebut akan ditempatkan,
sedangkan untuk paket pekerjaan lainnya
dinyatakan peralatan tidak ada dan
dinyatakan gugur;
b. Apabila peserta menawarkan peralatan yang
sama pada paket pekerjaan lain/yang
sedang berjalan, maka hanya dapat
ditetapkan sebagai pemenang, apabila
setelah dilakukan klarifikasi peralatan
tersebut tidak terikat pada paket lain;
c. Ketentuan hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan
sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b,
dapat dikecualikan dengan syarat waktu
penggunaan alat tidak tumpang tindih
(overlap), ada peralatan cadangan yang
diusulkan dalam Dokumen Penawaran yang
memenuhi syarat, lokasi peralatan yang
berdekatan dalam pelaksanaan pekerjaan
sehingga dapat digunakan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan, dan/atau

40
kapasitas dan produktivitas peralatan secara
teknis dapat menyelesaikan lebih dari 1
(satu) paket pekerjaan;
d. Menawarkan personel yang sama pada lebih
dari 1 (satu) paket pekerjaan, maka hanya
dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1
(satu) paket pekerjaan setelah dilakukan
klarifikasi untuk menentukan personil
tersebut akan ditempatkan, sedangkan
untuk paket pekerjaan lainnya dinyatakan
personel tidak ada dan dinyatakan gugur;
e. Ketentuan pada huruf d hanya dapat
ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu)
paket pekerjaan konstruksi, kecuali:
1) Personel yang diusulkan penugasannya
sebagai Kepala Proyek/ General
Superintendent (GS);
2) Jadwal penugasan personel tidak
tumpang tindih (overlap) dengan
kegiatan lain berdasarkan jadwal
pelaksanaan pekerjaan atau jadwal
penugasan;
3) Terdapat personel cadangan yang
diusulkan dalam Dokumen Penawaran
yang memenuhi syarat.
f. Menawarkan personel yang sedang bekerja
di paket lain, maka pada saat akan
ditetapkan sebagai pemenang dipastikan
sudah tidak terikat pada paket lain.

34.4. Pokja Pemilihan membuat dan menandatangani


Berita Acara Hasil Pemilihan (BAHP) yang paling
sedikit memuat:
a. Nama seluruh peserta;
b. Harga penawaran atau harga penawaran
terkoreksi dari masing-masing peserta;
c. Metode evaluasi yang digunakan;
d. Unsur-unsur yang dievaluasi;
e. Rumus yang dipergunakan;
f. Keterangan-keterangan lain yang dianggap
perlu hal Ikhwal pelaksanaan tender;
g. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus
pada setiap tahapan evaluasi;
h. Tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
i. Pernyataan bahwa tender gagal apabila
tidak ada penawaran yang memenuhi
syarat.

34.5. Dalam hal nilai pagu anggaran paling banyak


Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah)
maka penetapan pemenang dilakukan oleh Pokja
Pemilihan.

34.6. Dalam hal nilai pagu anggaran paling sedikit di


atas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah) maka penetapan pemenang dilakukan
oleh Pengguna Anggaran (PA).

34.7. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan


pemenang dan akan mengakibatkan Surat
Penawaran dan/atau Jaminan Penawaran
(apabila disyaratkan) habis masa berlakunya,
maka dilakukan konfirmasi kepada semua peserta

41
yang lulus evaluasi penawaran dan evaluasi
kualifikasi untuk memperpanjang masa berlaku
surat penawaran dan/atau Jaminan Penawaran
(apabila disyaratkan) secara tertulis sampai
dengan perkiraan jadwal penandatanganan
kontrak.

34.8. Dalam hal peserta yang lulus evaluasi penawaran


dan evaluasi kualifikasi tidak bersedia
memperpanjang surat penawaran dan/atau
Jaminan Penawaran (apabila disyaratkan)
dianggap mengundurkan diri dan tidak
dikenakan sanksi.

35. Pengumuman Pokja Pemilihan mengumumkan pemenang, pemenang


Pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) melalui aplikasi SPSE.

36. Sanggah dari 36.1. Sanggahan dari Peserta yang memasukkan


Peserta Tender penawaran yang namanya tertera dalam surat
penawaran dan/atau tertera dalam akta
pendirian perusahaan.

36.2. Sanggahan disampaikan secara elektronik melalui


aplikasi SPSE disertai bukti terjadinya
penyimpangan.

36.3. Sanggahan diajukan oleh peserta apabila terjadi


penyimpangan prosedur meliputi:
a. kesalahan dalam melakukan evaluasi;
b. penyimpangan terhadap ketentuan dan
prosedur yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan;
c. rekayasa/persekongkolan tertentu sehingga
menghalangi terjadinya persaingan usaha
yang sehat; dan/atau
d. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja
Pemilihan, pimpinan UKPBJ, PPK, dan/atau
pejabat yang berwenang lainnya.

36.4. Sanggahan disampaikan dalam waktu 5 (lima)


hari kerja setelah pengumuman pemenang.

36.5. Pokja Pemilihan wajib memberikan jawaban


secara elektronik atas semua sanggahan paling
lambat 3 (tiga) hari kerja setelah akhir masa
sanggah.

36.6. Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja


Pemilihan menyatakan tender gagal.

36.7. Sanggahan dianggap sebagai pengaduan, dalam


hal:
a. sanggahan disampaikan tidak melalui aplikasi
SPSE (offline), kecuali keadaan kahar atau
gangguan teknis;
b. sanggahan ditujukan bukan kepada Pokja
Pemilihan; atau
c. sanggahan disampaikan diluar masa sanggah.

36.8. Sanggahan yang dianggap sebagai pengaduan


tetap harus diproses sebagaimana penanganan
pengaduan.

42
37. Sanggah 37.1. Peserta dapat mengajukan sanggah banding
Banding dari apabila tidak setuju atas jawaban sanggah.
Peserta Tender
37.2. Penyanggah menyampaikan sanggah banding
secara tertulis kepada KPA paling lambat 5 (lima)
hari kerja setelah jawaban sanggah dimuat dalam
aplikasi SPSE. Tembusan sanggah banding
disampaikan kepada APIP sesuai LDP.

37.3. Penyanggah banding harus menyerahkan


Jaminan Sanggah Banding asli yang ditujukan
kepada Pokja Pemilihan sebesar 1% (satu persen)
dari nilai total HPS dengan masa berlaku 30 (tiga
puluh) hari kalender sejak tanggal pengajuan
sanggah banding.

37.4. Pokja pemilihan mengklarifikasi atas kebenaran


Jaminan Sanggah Banding asli kepada penerbit
jaminan dan KPA tidak akan menindaklanjuti
Sanggah Banding sebelum mendapatkan hasil
klarifikasi Pokja Pemilihan.

37.5. KPA menyampaikan jawaban Sanggah Banding,


dengan tembusan kepada UKPBJ paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah menerima
klarifikasi dari Pokja Pemilihan. Dalam hal KPA
tidak memberikan jawaban Sanggah Banding,
maka KPA dianggap menerima Sanggah Banding.

37.6. Apabila Sanggah Banding dinyatakan


benar/diterima, UKPBJ memerintahkan Pokja
Pemilihan melakukan evaluasi ulang atau
pemilihan penyedia ulang.

37.7. Apabila Sanggah Banding dinyatakan salah/tidak


diterima, maka:
a. Pokja Pemilihan melanjutkan proses pemilihan
dengan menyampaikan hasil pemilihan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen;
b. UKPBJ mencairkan Jaminan Sanggah Banding
dan disetorkan ke Kas Negara.

37.8. Sanggah Banding menghentikan proses Tender.

37.9. Sanggah Banding yang disampaikan bukan


kepada KPA, atau disampaikan diluar masa
sanggah banding, dianggap sebagai pengaduan
dan diproses sebagaimana penanganan
pengaduan.

G. TENDER GAGAL DAN TINDAK LANJUT TENDER GAGAL

38. Tender Gagal 38.1 Pokja Pemilihan menyatakan tender gagal,


apabila:
a. terdapat kesalahan yang substansial dalam
proses evaluasi;
b. tidak ada peserta yang menyampaikan
Dokumen Penawaran setelah ada pemberian
waktu perpanjangan;
c. tidak ada peserta yang lulus evaluasi
penawaran;
d. dalam Dokumen Pemilihan ditemukan
kesalahan atau Dokumen Pemilihan tidak

43
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Perundang-undangan terkait Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
e. seluruh peserta terlibat Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (KKN);
f. seluruh peserta terlibat persaingan usaha
tidak sehat;
g. seluruh penawaran harga terkoreksi di atas
HPS; atau
h. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2, setelah dilakukan evaluasi
dengan sengaja tidak hadir dalam klarifikasi
dan/atau pembuktian kualifikasi.

38.2 PA/KPA menyatakan Tender gagal, apabila KKN


melibatkan Pokja Pemilihan/PPK/Peserta.

38.3 Setelah tender dinyatakan gagal, diumumkan


kepada seluruh peserta.

39. Tindak Lanjut 39.1 Setelah pengumuman adanya tender gagal, Pokja
Tender Gagal Pemilihan atau Pokja Pemilihan pengganti
(apabila diganti) meneliti dan menganalisis
penyebab terjadinya tender gagal, menentukan
pilihan langkah selanjutnya, yaitu antara lain
melakukan:
a. evaluasi ulang terhadap Dokumen
Penawaran yang telah masuk;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran
hanya untuk peserta yang memasukkan
penawaran;
c. tender ulang; atau
d. penghentian proses tender.

39.2 PA/KPA, PPK, dan/atau Pokja Pemilihan dilarang


memberikan ganti rugi kepada peserta tender
apabila penawarannya ditolak atau tender
dinyatakan gagal.

39.3 Pokja pemilihan melakukan evaluasi penawaran


ulang apabila terdapat kesalahan dalam evaluasi.

39.4 Pokja pemilihan mengundang peserta untuk


menyampaikan penawaran ulang, apabila
ditemukan kesalahan dalam Dokumen Pemilihan
atau tidak sesuai dengan ketentuan dalam
Peraturan Perundang-undangan terkait
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dengan
terlebih dahulu melakukan perbaikan Dokumen
Pemilihan.

39.5 Pokja pemilihan melakukan tender ulang apabila:


a. tidak ada peserta yang menyampaikan
Dokumen Penawaran setelah ada pemberian
waktu perpanjangan;
b. tidak ada peserta yang lulus evaluasi
penawaran;
c. seluruh peserta terlibat Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (KKN);
d. seluruh peserta terlibat persaingan usaha
tidak sehat;
e. seluruh penawaran harga di atas HPS;
dan/atau

44
f. KKN melibatkan Pokja Pemilihan/PPK.

39.6 Dalam hal tender ulang yang disebabkan oleh


KKN yang melibatkan Pokja Pemilihan/PPK,
tender ulang dilakukan oleh Pokja Pemilihan/PPK
yang baru.

39.7 Pokja pemilihan melakukan penghentian proses


pemilihan apabila berdasarkan hasil peninjauan
dan komunikasi dengan PA/KPA/PPK, kebutuhan
masih dapat ditunda dan tidak cukup waktu lagi
untuk melaksanakan proses pemilihan dan/atau
pelaksanaan pekerjaan.

39.8 Khusus untuk tender gagal yang disebabkan


karena kesalahan dalam dokumen pemilihan,
apabila penyelesaiannya tidak dapat dilakukan
sesuai ketentuan 39.4, maka dilakukan dengan
cara Tender Ulang.

39.9 Dalam hal Tender ulang gagal, Pokja Pemilihan


melakukan Penunjukan Langsung dengan
kriteria:
a. persetujuan PA/KPA;
b. kebutuhan tidak dapat ditunda; dan
c. tidak cukup waktu untuk melaksanakan
Tender.

H. PENUNJUKAN PEMENANG

40. Penunjukan 40.1 Pokja Pemilihan menyampaikan Berita Acara


Penyedia Hasil Pemilihan (BAHP) kepada Pejabat Pembuat
Barang/Jasa Komitmen dengan tembusan kepada Kepala
UKPBJ sebagai dasar untuk menerbitkan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).

40.2 Berita Acara Hasil Pemilihan (BAHP) disampaikan


dengan ketentuan setelah:
a. masa sanggah berakhir (apabila tidak ada
sanggahan);
b. masa sanggah banding telah berakhir
(apabila ada sanggahan tetapi tidak ada
sanggahan banding); atau
c. KPA menyatakan sanggah banding
salah/tidak diterima (apabila ada
sanggahan banding).

40.3 Sebelum menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia


Barang/Jasa (SPPBJ), Pejabat Pembuat Komitmen,
Pokja Pemilihan dan pemenang melaksanakan
Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia.

40.4 PPK, Pokja Pemilihan dan Pemenang wajib


melaksanakan Rapat Persiapan Penunjukan
Penyedia dengan ketentuan paling lambat 3 (tiga)
hari kerja setelah Berita Acara Hasil Pemilihan
(BAHP) diterima oleh PPK.

40.5 Rapat persiapan penunjukan Penyedia


dilaksanakan untuk memastikan Penyedia
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Keberlakuan data isian kualifikasi;

45
b. bukti sertifikat kompetensi personel
manajerial;
c. perubahan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan dikarenakan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya
akan melewati batas tahun anggaran;
d. kewajiban melakukan sertifikasi bagi
operator, teknisi atau analis yang belum
bersertifikat pada saat pelaksanaan
pekerjaan; dan
e. pelaksanaan alih pengalaman/keahlian
bidang konstruksi melalui sistem kerja
praktik/magang, paling sedikit
pembahasan terkait jumlah peserta, durasi
pelaksanaan, dan jenis keahlian.

40.6 Dalam hal Pemenang tidak memenuhi ketentuan


sebagaimana dimaksud pada 40.5 di atas, maka
PPK bersama Pokja Pemilihan melaksanakan rapat
persiapan penunjukan penyedia bersama
Pemenang Cadangan 1 (apabila ada).

40.7 Dalam hal pemenang cadangan 1 tidak


memenuhi, maka PPK bersama Pokja Pemilihan
melaksanakan rapat persiapan penunjukan
penyedia bersama pemenang cadangan 2 (apabila
ada).

40.8 Dalam hal pemenang cadangan 2 tidak


memenuhi, maka PPK bersama Pokja Pemilihan
melaksanakan rapat persiapan penunjukan
penyedia bersama peserta yang memenuhi
persyaratan penawaran dan kualifikasi (apabila
ada) sesuai urutan berikutnya.

40.9 Dalam hal tidak ada peserta yang memenuhi,


maka PPK melaporkan kepada Pokja Pemilihan
dan ditembuskan kepada UKPBJ untuk dilakukan
Tender ulang.

40.10 Pejabat Pembuat Komitmen menerbitkan SPPBJ


dengan ketentuan berdasarkan hasil rapat
persiapan penunjukan penyedia, calon penyedia
mampu memenuhi semua persyaratan pekerjaan.

40.11 Pejabat Pembuat Komitmen menginputkan data


SPPBJ dan mengunggah hasil pemindaian SPPBJ
yang telah diterbitkan pada aplikasi SPSE dan
mengirimkan SPPBJ tersebut melalui aplikasi SPSE
kepada Penyedia yang ditunjuk.

40.12 SPPBJ diterbitkan paling lambat 5 (lima) hari kerja


setelah Pejabat Pembuat Komitmen menerima
Berita Acara Hasil Pemilihan (BAHP).

40.13 Dalam hal DIPA belum terbit, SPPBJ dapat ditunda


diterbitkan sampai batas waktu penerbitan oleh
otoritas yang berwenang.

40.14 Dalam SPPBJ dicantumkan bahwa penyedia harus


menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatanganan kontrak.

46
40.15 SPPBJ ditembuskan kepada APIP.

40.16 Dalam hal Pejabat Pembuat Komitmen tidak


bersedia menerbitkan SPPBJ karena tidak
sependapat atas penetapan pemenang, maka:
a. Pejabat Pembuat Komitmen menyampaikan
penolakan tersebut kepada Pokja Pemilihan
diserta alasan dan bukti;
b. Pejabat Pembuat Komitmen melakukan
pembahasan bersama terkait perbedaan
pendapat atas hasil pemilihan penyedia;
c. Dalam hal tidak tercapai kesepakatan,
maka pengambilan keputusan diserahkan
kepada PA/KPA paling lambat 6 (enam)
hari kerja setelah tidak tercapai
kesepakatan;
d. PA/KPA dapat memutuskan:
i. menyetujui penolakan Pejabat Pembuat
Komitmen, PA/KPA memerintahkan
Pokja Pemilihan untuk melakukan
evaluasi ulang, pemasukan penawaran
ulang atau tender ulang; atau
ii. menyetujui hasil pemilihan penyedia,
PA/KPA memerintahkan Pejabat
Pembuat Komitmen untuk
menerbitkan SPPBJ paling lambat 5
(lima) hari kerja.
iii. Putusan PA/KPA bersifat final.
e. Dalam hal PA/KPA yang bertindak sebagai
Pejabat Pembuat Komitmen tidak
menyetujui hasil pemilihan penyedia,
PA/KPA menyampaikan penolakan tersebut
kepada Pokja Pemilihan diserta alasan dan
bukti dan memerintahkan Pokja Pemilihan
untuk melakukan evaluasi ulang,
pemasukan penawaran ulang atau tender
ulang paling lambat 6 (enam) hari kerja
setelah hasil pemilihan penyedia diterima.

40.17 Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat


belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.

40.18 PPK dan Penyedia wajib melaksanakan Rapat


Persiapan Penandatanganan Kontrak setelah
diterbitkan SPPBJ.

40.19 Dalam Rapat Persiapan Penandatanganan


Kontrak, paling sedikit dibahas hal-hal sebagai
berikut:
a. Dokumen Kontrak dan kelengkapan;
b. Kelengkapan Rencana Keselamatan
Konstruksi;
c. Rencana penandatanganan Kontrak;
d. Rencana pemberdayaan tenaga kerja
praktik/magang (bila ada);
e. Jaminan Uang Muka (ketentuan, bentuk, isi,
waktu penyerahan);
f. Jaminan Pelaksanaan (ketentuan, bentuk, isi,
waktu penyerahan);
g. Asuransi;
h. Hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi
pada saat evaluasi penawaran; dan/atau

47
i. Hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi
pada saat rapat persiapan penunjukan
penyedia.

40.20 Pejabat Pembuat Komitmen menginputkan data


kontrak dan mengunggah hasil pemindaian
dokumen kontrak yang telah ditandatangani pada
aplikasi SPSE.

40.21 Penyedia yang ditunjuk wajib menerima


keputusan tersebut, dengan ketentuan:
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan
diri dan masa penawarannya masih berlaku
dengan alasan yang dapat diterima secara
obyektif oleh Pokja Pemilihan, maka peserta
yang bersangkutan tidak dikenakan sanksi
apapun;
b. apabila yang bersangkutan mengundurkan
diri dan masa penawarannya masih berlaku
dengan alasan yang tidak dapat diterima
secara obyektif oleh Pokja Pemilihan, maka
peserta dikenakan sanksi Daftar Hitam dan
Jaminan Penawaran (apabila disyaratkan)
dicairkan dan disetorkan ke Kas Negara; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia
ditunjuk karena masa penawarannya sudah
tidak berlaku, maka peserta yang
bersangkutan tidak dikenakan sanksi
apapun.

40.22 Apabila penyedia yang ditunjuk mengundurkan


diri, maka dilakukan kembali proses penunjukan
penyedia sebagaimana dimaksud pada 40.5
kepada peserta urutan berikutnya.

41. BAHP, Berita 41.1 Pokja Pemilihan menuangkan ke dalam BAHP


Acara Lainnya, atau Berita Acara tambahan lainnya segala hal
dan terkait proses pemilihan penyedia secara
Kerahasiaan elektronik yang tidak dapat diakomodir atau
Proses difasilitasi aplikasi SPSE.

41.2 Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana


dimaksud pada angka 41.1 diunggah (upload)
oleh Pokja Pemilihan menggunakan menu upload
informasi lainnya pada aplikasi SPSE.

41.3 Proses evaluasi Dokumen Penawaran bersifat


rahasia dan dilaksanakan oleh Pokja Pemilihan
secara independen.

41.4 Informasi yang berhubungan dengan penelitian,


evaluasi, klarifikasi, konfirmasi, dan usulan calon
pemenang tidak boleh diberitahukan kepada
peserta, atau orang lain yang tidak
berkepentingan sampai keputusan pemenang
diumumkan.

41.5 Setiap usaha peserta tender mencampuri proses


evaluasi Dokumen Penawaran atau keputusan
pemenang akan mengakibatkan ditolaknya
penawaran yang bersangkutan.

48
41.6 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam
Berita Acara Hasil Pemilihan (BAHP) oleh Pokja
Pemilihan bersifat rahasia sampai dengan saat
pengumuman pemenang.

I. JAMINAN PELAKSANAAN

42. Jaminan 42.1. Jaminan Pelaksanaan diberikan Penyedia sebelum


Pelaksanaan penandatanganan Kontrak.

42.2. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada


Penyedia setelah:
a. penyerahan seluruh pekerjaan;
b. penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5%
(lima persen) dari harga Kontrak; atau
c. pembayaran termin terakhir/bulan
terakhir/sekaligus telah dikurangi uang
retensi sebesar 5% (lima persen) dari harga
Kontrak (apabila diperlukan).

42.3. Jaminan Pelaksanaan diserahkan kepada Pejabat


Pembuat Komitmen, memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a. Paket pekerjaan dengan nilai HPS sampai
dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah) dapat diterbitkan oleh:
1) Bank Umum;
2) Perusahaan Penjaminan;
3) Perusahaan Asuransi;
4) Lembaga khusus yang menjalankan
usaha di bidang pembiayaan,
penjaminan, dan asuransi untuk
mendorong ekspor Indonesia sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang Lembaga
pembiayaan ekspor Indonesia; atau
5) Konsorsium perusahaan asuransi
umum/Lembaga penjaminan/
perusahaan penjaminan yang
mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship).
huruf a.2 sampai dengan a.5 telah
ditetapkan/ mendapatkan rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
b. Paket pekerjaan dengan nilai HPS di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah) diterbitkan oleh:
1) Bank Umum; atau
2) Konsorsium perusahaan asuransi
umum/Lembaga penjaminan/
perusahaan penjaminan yang
mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship).
huruf b.2 telah ditetapkan/ mendapatkan
rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).
c. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak
tanggal penandatanganan Kontrak sampai
dengan serah terima pertama pekerjaan
berdasarkan Kontrak (PHO) sebagaimana
tercantum dalam LDP;
d. Nama Penyedia sama dengan nama yang
tercantum dalam surat Jaminan Pelaksanaan;

49
e. Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan
sebagaimana yang tercantum dalam LDP;
f. Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan
dicantumkan dalam angka dan huruf;
g. Nama Pejabat Pembuat Komitmen yang
menerima Jaminan Pelaksanaan sama
dengan nama Pejabat Pembuat Komitmen
yang menandatangan kontrak;
h. Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang tercantum dalam
SPPBJ;
i. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan
tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai
jaminan dalam jangka waktu paling lambat
14 (empat belas) hari kerja setelah surat
pernyataan wanprestasi dari Pejabat Pembuat
Komitmen diterima oleh penerbit Jaminan;
j. Jaminan Pelaksanaan atas nama KSO ditulis
atas nama KSO atau masing-masing anggota
KSO (apabila masing-masing mengajukan
Jaminan Pelaksanaan secara terpisah); dan
k. Memuat nama, alamat dan tanda tangan
pihak penjamin.

42.4. Pejabat Pembuat Komitmen mengkonfirmasi dan


mengklarifikasi secara tertulis substansi dan
keabsahan/keaslian Jaminan Pelaksanaan kepada
penerbit jaminan apabila ada hal yang
meragukan.

42.5. Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk


menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan
dipersamakan dengan penolakan untuk
menandatangani Kontrak.

42.6. Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan


Jaminan Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak.

J. PENANDATANGANAN KONTRAK

43. Penanda- 43.1. Penandatanganan Kontrak dilakukan setelah


tanganan DIPA ditetapkan.
Kontrak
43.2. Sebelum penandatanganan kontrak Pejabat
Pembuat Komitmen wajib memeriksa apakah
pernyataan dalam Data Isian Kualifikasi masih
berlaku. Apabila salah satu pernyataan tersebut
sudah tidak terpenuhi, maka penandatanganan
kontrak tidak dapat dilakukan.

43.3. Penandatanganan kontrak dilakukan setelah


diterbitkan SPPBJ, dan setelah penyedia
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan, dengan
ketentuan:
a. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran terkoreksi antara 80% (delapan
puluh persen) sampai dengan 100% (seratus
persen) nilai total HPS adalah sebesar 5% (lima
persen) dari nilai Kontrak; atau
b. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran atau penawaran terkoreksi
dibawah 80% (delapan puluh persen) nilai

50
total HPS adalah sebesar 5% (lima persen) dari
nilai total HPS.

43.4. Pejabat Pembuat Komitmen dan penyedia tidak


diperkenankan mengubah substansi Dokumen
Pemilihan sampai dengan penandatanganan
Kontrak, kecuali mempersingkat waktu
pelaksanaan pekerjaan dikarenakan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan
sebelumnya akan melewati batas tahun anggaran.

43.5. Dalam hal perubahan waktu pelaksanaan


pekerjaan melewati batas tahun anggaran, maka
penandatanganan kontrak dilakukan setelah
mendapat persetujuan kontrak tahun jamak.

43.6. Pejabat Pembuat Komitmen dan Penyedia wajib


memeriksa konsep Kontrak meliputi substansi,
bahasa, redaksional, angka dan huruf serta
membubuhkan paraf pada setiap lembar
Dokumen Kontrak.

43.7. Menetapkan urutan hierarki kontrak sebagai


berikut:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. Surat Perjanjian;
c. Surat Penawaran berikut Daftar Kuantitas dan
Harga/ Daftar Keluaran dan Harga;
d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
e. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
f. spesifikasi teknis; dan
g. gambar-gambar.
dengan maksud apabila terjadi pertentangan
ketentuan antara bagian satu dengan bagian yang
lain, maka berlaku urutan hierarki hukum.

43.8. Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai


kebutuhan, yaitu:
a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli,
terdiri atas:
1) kontrak asli pertama untuk Pejabat
Pembuat Komitmen dibubuhi materai
pada bagian yang ditandatangani oleh
penyedia; dan
2) kontrak asli kedua untuk penyedia
dibubuhi materai pada bagian yang
ditandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen.
b. rangkap kontrak lainnya (apabila diperlukan)
tanpa dibubuhi meterai.

43.9. Pihak yang berwenang menandatangani kontrak


atas nama penyedia adalah direktur
utama/pimpinan perusahaan atau yang namanya
tercantum dalam Akta Pendirian/Anggaran
Dasar, yang telah didaftarkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

43.10. Pejabat Pembuat Komitmen menginputkan data


kontrak dan mengunggah hasil pemindaian
dokumen kontrak yang telah ditandatangani pada
aplikasi SPSE.

51
BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

A. IDENTITAS POKJA 1. Pokja Pemilihan:


Pokja Pemilihan Pembangunan Mesjid Al Falah Jl. Rawe
Kelurahan Besar Kecamataan Medan Labuhan pada
Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan
Ruang

2. Alamat Pokja Pemilihan:


Jl. Kapt. Maulana Lubis No. 2 Medan

3. Website LPSE:
www.lpse.pemkomedan.go.id

B. PAKET PEKERJAAN 1. Nama Paket Pekerjaan:


Pembangunan Mesjid Al Falah Jl. Rawe Kelurahan Besar
Kecamataan Medan Labuhan

2. Uraian singkat pekerjaan:


Pembangunan sarana dan prasarana dasar perkantoran
yang akan dilaksanakan untuk menjadikan Kota Medan
menjadi lembaga yang benar-benar berpotensi
meningkatan social ekonomi daerah dan pelayanan serta
keserasian dalam pembangunan di tahun-tahun
mendatang khususnya daerah Perkantoran Medan.

3. Lokasi Pekerjaan:
Kota Medan

4. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan:


120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak SPMK

C. SUMBER DANA Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan:


APBD Kota Medan Tahun Anggaran 2019

D. JADWAL Sebagaimana tercantum dalam aplikasi SPSE


TAHAPAN
PEMILIHAN

E. PENINJAUAN -
LAPANGAN
[apabila
diperlukan]

F. PENYESUAIAN Penyesuaian harga tidak diberikan


HARGA

G. MATA UANG 1. Mata uang yang digunakan Rupiah


PENAWARAN 2. Pembayaran dilakukan dengan cara Angsuran
DAN CARA (Termin)
PEMBAYARAN

H. MASA Masa berlaku penawaran selama 45 (empat puluh lima)


BERLAKUNYA hari kalender sejak batas akhir pemasukan Dokumen
PENAWARAN Penawaran.

52
I. JADWAL Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE
PEMASUKAN
DOKUMEN
PENAWARAN

J. BATAS AKHIR Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE


WAKTU
PEMASUKAN
PENAWARAN

K. PEMBUKAAN Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE


PENAWARAN

L. PENGISIAN Pengisian Dokumen Kualifikasi dalam aplikasi SPSE


DOKUMEN
KUALIFIKASI
M. DOKUMEN 1. Dokumen Penawaran yang diminta, sesuai dengan
PENAWARAN yang terdapat pada IKP.

2. Spsifikasi Teknis.

3. Pekerjaan utama yang diuraikan dalam metode


pelaksanaan pekerjaan:
Semua Divisi dalam daftar kuantitas/keluaran
4. Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama
untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
Kepemilikan
No Jenis Kapasitas Jumlah /status
1 Dump Truck 3-7 Ton 1 unit
2 Pick Up 1,0 - 1,5 Ton 2 unit
3 Genset - 1 unit
4 Pompa Air - 1 unit
5 Molen 0,5 m3 3 unit
6 Water Tank - 1 unit
7 Peralatan Bore Pile - 1 set
a. Pencantuman merk, tipe, dan lokasi dalam daftar tidak
menggugurkan, namun untuk keperluan pembuktian lapangan.
b. Kepemilikan peralatan utama adalah milik sendiri, sewa beli,
dan/atau milik pihak lain dengan perjanjian sewa bersyarat
(bukan surat dukungan).

5. Memiliki kemampuan menyediakan personel


manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
No Tingkat Jabatan dalam Pengalaman Sertifikat
Pendidikan/ pekerjaan yang Kerja Kompetensi
Ijazah akan Profesional Kerja
dilaksanakan (Tahun)
1. Minimal Site Manager 3 (tiga) tahun SKT Pelaksana
STM/SMK Bangunan
Jurusan Gedung/Pekerjaan
Bangunan Gedung (TS051)
2. Minimal Pelaksana 3 (tiga) tahun SKT Pelaksana
STM/SMK Lapangan Lapangan
Jurusan Pekerjaan Gedung
Bangunan (TS052)
3. SLTA Adm/Keuangan 3 (tiga) tahun -

Keterangan:
1. Sertifikat Kompetensi Kerja dibuktikan saat rapat persiapan
penunjukan penyedia;
2. Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa memperhatikan lamanya
pelaksanaan konstruksi (dihitung berdasarkan Tahun Anggaran).
3. Surat pernyataan kepemilikan sertifikat kompetensi kerja
4. Daftar Personilinti harus dilampiri Curiculum Vitae (CV) yang
ditandatangani oleh pimpinan perusahaan dan personil yang
53
bersangkutan

6. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK):

Penyedia menyampaikan pakta komitmen dan penjelasan


manajemen risiko serta penjelasan rencana tindakan sesuai
tabel jenis pekerjaan dan identifikasi bahayanya di bawah;

No Jenis/Type Pekerjaan Identifikasi Bahaya


1. ____________________ ________________
2. ____________________ ________________
Dst
Catatan ; Tabel Terlampir.

N. SANGGAH, 1. Sanggah disampaikan melalui aplikasi SPSE.


SANGGAH
BANDING DAN 2. Tembusan sanggah dapat disampaikan di luar aplikasi
PENGADUAN SPSE (offline) ditujukan kepada:
a. Pejabat Pembuat Komitmen
b. PA
c. Inspektur Kota Medan

3. Sanggah Banding disampaikan di luar aplikasi SPSE


(offline) ditujukan kepada: PA Dinas Perumahan
Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang Kota Medan

4. Pengaduan disampaikan di luar aplikasi SPSE


(offline) ditujukan kepada Inspektur Kota Medan

O. JAMINAN 1. Besarnya nilai nominal Jaminan sanggah banding


SANGGAH adalah sebesar 1% dari HPS
BANDING 2. Jaminan Sanggah Banding ditujukan kepada Pokja
Pemilihan
3. Masa berlaku Jaminan Sanggah Banding selama
30 (tiga puluh) hari kalender sejak batas tanggal
pengajuan sanggah banding
4. Dalam hal Jaminan Sanggah dicairkan , maka
dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah Kota
Medan.

P. JAMINAN 1. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama 135


PELAKSANAAN (seratus tiga puuluh lima) hari kalender sejak
penandatanganan kontrak
2. Besarnya Jaminan Pelaksanaan adalah senilai
Uang yang diterima untuk Jaminan Pelaksanaan.
3. Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada PPK pada
Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan
Penataan Ruang Kota Medan.
4. Dalam hal Jaminan Pelaksanaan dicairkan, maka
dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah Kota
Medan.
O. JAMINAN
UANG MUKA 1. Besarnya Jaminan Uang Muka adalah senilai Uang
Muka yang diterima oleh Penyedia
2. Jaminan Uang Muka ditujukan kepada PPK pada
Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan
Penataan Ruang Kota Medan
3. Dalam hal Jaminan Uang Muka dicairkan, maka
dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah Kota
Medan

54
BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

A. Persyaratan 1. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki


Kualifikasi Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK);
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) BG009
Subklasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan
Gedung Lainnya; kualifikasi usaha kecil;
3. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban
perpajakan (SPT Tahunan) Tahun Pajak 2018;
4. Memiliki akta pendirian perusahaan dan
perubahan (apabila ada);
5. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya
tidak menimbulkan pertentangan kepentingan
pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan dan/atau yang bertindak untuk
dan atas nama Badan Usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana, dan pengurus/pegawai
tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, tidak kecuali
yang bersangkutan mengambil cuti diluar
tanggungan Negara;
6. Pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik
di lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk pengalaman subkontrak disertai bukti
kontrak dan BAST, kecuali bagi pelaku usaha yang
baru berdiri kurang dari (tiga) tahun;
7. Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP) dengan
perhitungan:
SKP = 5 – P , dimana P adalah Paket Pekerjaan yang
sedang dikerjakan;
8. Memiliki paling kurang 1 (satu) tenaga tetap
bersertifikat terampil (SKT) yang sesuai dengan
Klasifikasi SBU yang disyaratkan.

55
BAB VI. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA TUNGGAL/KSO

CONTOH

Nomor : , 20
Lampiran :

Kepada Yth.:
Pokja Pembangunan Mesjid Al Falah Jl.
Rawe Kelurahan Besar Kecamataan
Medan Labuhan

di –
Medan

Perihal : Penawaran Pekerjaan Pembangunan Mesjid Al Falah Jl. Rawe Kelurahan


Besar Kecamataan Medan Labuhan

Sehubungan dengan pengumuman tender Pascakualifikasi dan Dokumen


Pemilihan nomor: tanggal dan setelah kami pelajari dengan
saksama Dokumen Pemilihan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan [serta adendum
Dokumen Pemilihan], dengan ini kami mengajukan penawaran untuk Pembangunan
Mesjid Al Falah Jl. Rawe Kelurahan Besar Kecamataan Medan Labuhan sebesar Rp
( ) termasuk PPN.

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum


dalam Dokumen Pemilihan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

Penawaran ini berlaku selama 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak batas
akhir pemasukan penawaran.

Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:


1. Jaminan Penawaran Asli;
2. Surat perjanjian Kerja Sama Operasi, (apabila ber-KSO);
3. Dokumen Penawaran teknis, terdiri atas:
a. Metode pelaksanaan pekerjaan;
b. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
c. Daftar isian Peralatan utama beserta bukti/dokumen pendukung;
d. Daftar isian personel manajerial beserta daftar riwayat pengalaman kerja atau
referensi kerja dari pemberi tugas dan Surat pernyataan kepemilikan sertifikat
kompetensi kerja;
e. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK);
f. Daftar isian bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan (apabila disyaratkan);
dan
g. Dokumen lain yang disyaratkan (apabila ada).
4. Dokumen Penawaran Harga terdiri atas:
a. Daftar Kuantitas dan Harga;
b. Daftar Keluaran dan Harga.
5. Dokumen lain:
a. Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),
(apabila memenuhi syarat untuk diberikan preferensi harga); dan
b. Daftar barang yang diimpor (apabila ada).
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup
dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan serta
Pokja Pemilihan tidak terikat untuk menetapkan penawaran terendah sebagai pemenang.
Apabila dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak
cukup tersedia dalam DIPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan Barang/Jasa dapat
dibatalkan dan kami tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

56
PT/CV/Fa/KSO
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

…………………….
Jabatan

57
B. BENTUK PERJANJIAN KERJA SAMA OPERASI (KSO) – (apabila ber-KSO)

CONTOH

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA OPERASI (KSO)

Sehubungan dengan tender pekerjaan maka kami:


[nama perusahaan peserta 1]
[nama perusahaan peserta 2]
[nama perusahaan peserta 3]
[dan seterusnya]
bermaksud untuk mengikuti tender dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama dalam
bentuk Kerja Sama Operasi (KSO).

Kami menyetujui dan memutuskan bahwa:


1. Secara bersama-sama:
a. Membentuk KSO dengan nama KSO adalah
b. Menunjuk [nama perusahaan dari anggota KSO
ini] sebagai perusahaan utama (leadfirm KSO) untuk KSO dan mewakili serta
bertindak untuk dan atas nama KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik
secara bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan
dokumen kontrak.

2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam KSO adalah:


[nama perusahaan peserta 1]sebesar %( persen)
[nama perusahaan peserta 2]sebesar %( persen)
[nama perusahaan peserta 3]sebesar %( persen)
[dst.]
3. Masing-masing peserta anggota KSO, akan mengambil bagian sesuai sharing tersebut
pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian dari KSO.

4. Pembagian sharing dalam KSO ini tidak akan diubah baik selama masa penawaran
maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu
dari Pejabat Pembuat Komitmen dan persetujuan bersama secara tertulis dari masing-
masing anggota KSO.

5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan diatas, masing-masing anggota KSO akan
melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian
ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan, perintah pembelian, tanda terima,
daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian subkontrak, surat-menyurat, dan lain-
lain.

6. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama KSO diberikan kepada


[nama individu dari perusahaan leadfirm KSO] dalam
kedudukannya sebagai direktur utama/direktur pelaksana
[nama perusahaan dari leadfirm KSO] berdasarkan
perjanjian ini.

7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.

8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila tender tidak
dimenangkan oleh perusahaan KSO.

9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ( ) yang masing-masing


mempunyai kekuatan hukum yang sama.

DENGAN KESEPAKATAN INI, semua anggota KSO membubuhkan tanda tangan di


pada hari tanggal bulan , tahun

58
[Peserta 1] [Peserta 2] [Peserta 3]

( ) ( ) ( ) [dst.]

Catatan:
Apabila ditetapkan sebagai pemenang tender maka Surat Perjanjian Kerja Sama Operasi
ini harus dinotariatkan

59
C. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK – (apabila disyaratkan)

CONTOH

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No.

Yang bertanda tangan dibawah ini: dalam jabatan


selaku dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
[nama bank] berkedudukan di
[alamat]
untuk selanjutnya disebut:
PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : [Pokja Pemilihan]
Alamat :
selanjutnya disebut:
PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp
(terbilang ) sebagai Jaminan Penawaran dalam
mengajukan penawaran untuk tender (semua kata pelelangan direplace dengan tender)
pekerjaan dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama : [peserta tender]
Alamat :
selanjutnya disebut:
YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, tidak memenuhi ketentuan yaitu :
1. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
2. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya tender;
3. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 harga penawarannya di bawah 80%
HPS;
4. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 dengan alasan yang tidak dapat
diterima; atau
5. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.

sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama ( ) hari kalender,
dan efektif mulai dari tanggal [diisi sesuai dengan tanggal batas
akhir pemasukan penawaran]
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat
belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana
tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan
berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai
pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi
kewajibannya.

60
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda
yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang
Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada
pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-
masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan
Negeri

Dikeluarkan di :
Pada tanggal :

[Bank]

Materai Rp6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk [Nama dan Jabatan]
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ...........[bank]

61
D. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN PENJAMINAN –
(apabila disyaratkan)

CONTOH

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PENAWARAN

Nomor Jaminan: Nilai:

1. Dengan ini
dinyatakan, bahwa kami:
[alamat] sebagai Peserta,
[nama],selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
[nama penerbit jaminan], [alamat], sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan
tegas terikat pada [nama Pokja Pemilihan], [alamat]
sebagai pelaksana tender pekerjaan , selanjutnya disebut PENERIMA
JAMINAN atas uang sejumlah Rp (terbilang )

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi ketentuan yaitu:
a. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya tender;
b. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 harga penawarannya di
bawah 80% HPS;
c. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal sebagai
calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 dengan alasan yang
tidak dapat diterima; atau
d. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
e. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).

3. Surat Jaminan ini berlaku selama ( ) hari kalender dan efektif mulai
tanggal [diisi sesuai dengan tanggal batas akhir pemasukan penawaran]
4. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) setelah menerima tuntutan penagihan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi
akibat TERJAMIN cidera janji/wanprestasi.

5. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.

6. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah


diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah
berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di
pada tanggal

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

( ) ( )

Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke ...........[penerbit
jaminan]

62
E. BENTUK JAMINAN SANGGAHAN BANDING DARI BANK

CONTOH

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
No.

Yang bertanda tangan dibawah ini: dalam jabatan


selaku dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
[nama bank] berkedudukan di
[alamat]
untuk selanjutnya disebut:
PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : [Pokja Pemilihan]
Alamat :
selanjutnya disebut:
PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp
(terbilang ) sebagai Jaminan Sanggahan Banding dalam
mengajukan sanggahan banding untuk tender pekerjaan
dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama : [peserta tender]
Alamat :
selanjutnya disebut:
YANG DIJAMIN

ternyata Sanggahan Banding yang diajukan tidak benar.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :


1. Garansi Bank berlaku selama .................. (........dalam huruf ..........) hari kalender, dari
tanggal .................. s.d. ...................
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Sanggahan Banding tidak benar dari Penerima Jaminan paling lambat
14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana
tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan
Sanggahan Banding tidak benar dari Penerima Jaminan dan pengenaan sanksi akibat
Sanggahan Banding yang diajukan Yang Dijamin tidak benar.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda
yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak
lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
....................

63
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :

[Bank]

Materai Rp6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk [Nama dan Jabatan]
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ...........[bank]

64
F. BENTUK JAMINAN SANGGAHAN BANDING DARI ASURANSI/PERUSAHAAN
PENJAMINAN

CONTOH
[Kop Bank Penerbit Jaminan]

JAMINAN SANGGAHAN BANDING

Nomor Jaminan: Nilai:

1. Dengan ini
dinyatakan, bahwa kami: [nama],
[alamat] sebagai Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
[nama penerbit jaminan], [alamat] sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan
tegas terikat pada [nama Pokja Pemilihan],
[alamat] sebagai Pelaksana Tender, selanjutnya
disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp (terbilang
)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar berkaitan dengan
sanggahan banding terhadap hasil tender yang
diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ( ) hari kalender dan efektif
mulai dari tanggal sampai dengan tanggal
4. Jaminan ini berlaku apabila:
Sanggahan Banding yang diajukan TERJAMIN dinyatakan tidak benar.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional)setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi
akibat Sanggahan Banding yang diajukan TERJAMIN tidak benar.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah
diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah
berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
Dikeluarkan di
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
[Penerbit Jaminan]
pada tanggal

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp6000,00
_ _
[Nama &Jabatan] [Nama &Jabatan]

65
G. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

Dokumen Penawaran Teknis

[Cantumkan dan jelaskan sesuai dengan ketentuan dalam IKP dan LDP. Jika
diperlukan, keterangan dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]

66
H. DATA PERALATAN

CONTOH
Merk
Kepemilikan
No Jenis dan Lokasi Kapasitas Jumlah
/status
Tipe
1
2
dst

67
I. DATA PERSONEL MANAJERIAL

CONTOH
Pengalaman
Tingkat Jabatan dalam
Kerja Sertifikat
No Nama Pendidikan/ pekerjaan yang akan
Profesional Kompetensi Kerja
Ijazah dilaksanakan
(Tahun)
1
2
dst

68
J. BENTUK SURAT PERNYATAAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA

CONTOH

[KOP SURAT BADAN USAHA]


PERNYATAAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : [nama wakil sah badan usaha]


Jabatan :
Alamat :
No. KTP :

Dengan ini menyatakan bahwa Personel Manajerial yang saya usulkan dalam Dokumen
Penawaran, sudah memiliki SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Dokumen Pemilihan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung
jawab, apabila di kemudian hari ditemukan data lain/keterangan yang berbeda dengan
surat pernyataan ini, saya tidak akan menuntut dan bersedia dikenakan sanksi sebagai
berikut:
a. sanksi administratif, berupa pembatalan sebagai pemenang; dan
b. sanksi daftar hitam sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

, 20

Yang membuat pernyataan,

[Nama Penyedia]

[tanda tangan],
[nama lengkap]

69
K. BAGIAN PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKKAN (APABILA DISYARATKAN)

CONTOH

Jenis Pekerjaan yang


No. Nama dan alamat sub penyedia
disubkontrakkan
A. Pekerjaan Utama Subpenyedia Spesialis

1. ......

1. ...... 2. ......

Dst.

1. ......

...... 2. ......
2.
Dst.

Dst. Dst. Dst.

B. Pekerjaan bukan Pekerjaan


Subpenyedia Kecil Provinsi Setempat
Utama
1. ......

...... 2. ......
1.
Dst.

1. ......

...... 2. ......
2.
Dst.

Dst. Dst. Dst.

70
L. BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

CONTOH
BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

................. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

[Logo & Nama Perusahaan] [digunakan untuk usulan penawaran]

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
B. Perencanaan keselamatan konstruksi
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standar dan peraturan perundangan
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1. Perencanaan Operasi
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan evaluasi
E.2. Tinjauan manajemen
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

71
Penjelasan mengenai isi Komitmen Keselamatan Konstruksi poin (A.2) sesuai dengan
format di bawah ini:

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Tanpa KSO]

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : …………… [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : .............
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/atau lainnya ………… [pilih yang
dan atas nama sesuai dan cantumkan nama]

dalam rangka pengadaan …………… [isi nama paket] pada ……………


[isi sesuai dengan nama Pokja Pemilihan] berkomitmen melaksanakan
konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan
memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP)

………… [tempat], ….. [tanggal] ………… [bulan] 20…. [tahun]

[Nama Penyedia]

[tanda tangan],
[nama lengkap]

72
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan KSO]

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : …………… [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : .............
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/atau lainnya …………… [pilih
yang sesuai dan cantumkan nama]
2. Nama : ............. [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : ……………
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/atau lainnya …………… [pilih
yang sesuai dan cantumkan nama]
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota KSO]

dalam rangka pengadaan …………… [isi nama paket] pada ……………


[isi sesuai dengan nama Pokja Pemilihan] berkomitmen melaksanakan
konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan
memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP)

………… [tempat], ….. [tanggal] ………… [bulan] 20…. [tahun]

[Nama Penyedia] [Nama Penyedia] [Nama

Penyedia]

[tanda tangan], [tanda tangan], [tanda tangan],


[nama lengkap] [nama lengkap] [nama lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota KSO]

73
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.

TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3

Nama Perusahaan : ..................


Kegiatan : ..................
Lokasi : ..................
Tanggal dibuat : .................. halaman : ….. / …..

PENILAIAN RISIKO
JENIS/TIPE IDENTIFIKASI SKALA PENETAPAN PENGENDALIAN
NO DAMPAK TINGKAT
PEKERJAAN BAHAYA KEKERAPAN KEPARAHAN PRIORITAS RISIKO K3
RISIKO

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Keterangan:
Kolom (1), (2), (3) mengikuti tabel dalam LDP huruf M.6
Kolom (4), (5), (6), (7), (8), (9) diisi oleh penyedia

Dibuat oleh,

PJT (Penanggung Jawab Teknis)

74
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)

TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3


Nama Perusahaan : ..................
Kegiatan : ..................
Lokasi : ..................
Tanggal dibuat : ..................

SASARAN KHUSUS PROGRAM

TIPE/JENIS PENGENDALIAN TOLOK SUMBER JANGKA INDIKATOR PENANGGUNG


NO URAIAN MONITORING
PEKERJAAN RISIKO UKUR DAYA WAKTU PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Dibuat oleh,

PJT (Penanggung Jawab Teknis)

75
M. BENTUK SURAT PERJANJIAN SEWA PERALATAN
CONTOH

[ Kop Perusahaan Lessor/ penyedia peralatan ]


SURAT PERJANJIAN SEWA PERALATAN
No. ……………………….

ANTARA
PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessor/ penyedia peralatan]
DAN
PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessee/ penerima peralatan]

Pada hari ini …… tanggal ... bulan….. tahun ….., yang bertanda tangan di bawah
ini:
Nama : ………………………
Jabatan : ………………………
Alamat : ………………………

Bertindak untuk dan atas nama PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessor/
penyedia peralatan], selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama : ………………………
Jabatan : ………………………
Alamat : ………………………

Bertindak untuk dan atas nama PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessee/
penerima peralatan], selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Sewa berupa:


Tahun
No Peralatan Merk Tipe Spesifikasi
Pembuatan
1.
2.
dst..

Untuk selanjutnya disebut sebagai PERALATAN. Perjanjian Sewa antara PIHAK


PERTAMA dan PIHAK KEDUA ini dilangsungkan dan diterima berdasarkan
kesepakatan yang termuat secara tertulis dalam pasal- pasal berikut:

Pasal 1
PENERIMAAN PERALATAN
PIHAK KEDUA akan menerima hak guna dari apa yang disewanya dari PIHAK
PERTAMA dalam kondisi baik.

Pasal 2
NEGOSIASI HARGA SEWA PERALATAN

76
Harga Sewa Peralatan tersebut di atas akan diperoleh dari hasil negosiasi antara
kedua belah pihak yang akan disepakati bersama setelah PIHAK KEDUA dinyatakan
sebagai Pemenang dalam Paket Pekerjaan ……………[diisi nama paket]

Pasal 3
JANGKA WAKTU SEWA PERALATAN
Jangka waktu sewa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA adalah selama
berjalannya Paket Pekerjaan ……[diisi nama paket] terhitung setelah PIHAK
KEDUA dinyatakan sebagai pemenang dan telah keluar Surat Perintah Kerja dari
Pemberi Tugas.
Pasal 4
TANDA TERIMA PEMBAYARAN
1) Setiap kali PIHAK KEDUA melakukan pembayaran biaya sewa, akan diberikan
kepadanya kwitansi tanda terima dari PIHAK PERTAMA.
2) Kwitansi tanda terima sebagai bukti pembayaran yang sah adalah kwitansi yang
dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA

Pasal 5
PEMBATALAN
1) Dengan tidak dilakukannya pembayaran biaya sewa oleh PIHAK KEDUA
berturut- turut sesuai dengan pasal dalam surat perjanjian ini maka tanpa
memerlukan teguran terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA, telah cukup bukti
bahwa PIHAK KEDUA dalam keadaan lalai atau wanprestasi.
2) Keadaan lalai atau wanprestasi tersebut mengakibatkan perjanjian sewa ini
batal dengan sendirinya tanpa diperlukan putusan dari pengadilan negeri yang
berarti kedua belah pihak telah menyetujui untuk melepaskan segala ketentuan
yang telah termuat dalam pasal 1266 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata.
3) Selanjutnya PIHAK KEDUA memberi kuasa penuh kepada PIHAK PERTAMA
yang atas kuasanya dengan hak substitusi untuk mengambil PERALATAN milik
PIHAK PERTAMA, baik yang berada di tempat PIHAK KEDUA atau tempat pihak
lain yang mendapati hak daripadanya.
4) Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi apabila
PIHAK KEDUA tidak memenangkan tender Paket Pekerjaan ……………[diisi
nama paket].

Pasal 6
TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA
1) PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan alat yang disewa dalam keadaan siap
operasi dan akan memobilisasi ke Lokasi Pekerjaan sesuai petunjuk dari PIHAK
KEDUA.
2) PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan operator yang berpengalaman, helper
dan mekanik sesuai dengan kebutuhan.
3) PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK KEDUA tidak
dibenarkan memindahkan atau mengoperasikan PERALATAN tersebut di tempat
lain, selain dari yang tertulis dalam surat perjanjian ini kecuali dalam keadaan
kahar seperti: kebakaran, gempa bumi, dan lainnya.

Pasal 7
TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
1) PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan alat yang disewanya.

77
2) PIHAK KEDUA tidak dibenarkan memindahkan atau mengalihkan tanggung
jawab terhadap PERALATAN kepada pihak lain dalam bentuk dan cara apapun,
baik sebagian maupun seluruhnya.

Pasal 8
LAIN-LAIN
Hal- hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak.

Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materi secukupnya
yang berkekuatan hukum yang sama dan mulai berlaku sejak ditandatangani oleh
kedua pihak
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
PT. ……… [diisi nama perusahaan PT. ……… [diisi nama perusahaan
Lessor/ penyedia peralatan] Lessee/ penerima peralatan]

78
N. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM
NEGERI (TKDN) [apabila diberikan preferensi harga]

FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)


GABUNGAN BARANG DAN JASA

Nama Penyedia Jasa :


Nama Pengguna Jasa :
Nama Pekerjaan :

TKDN Barang &


Nilai Gabungan Barang dan Jasa (Rp)
Uraian Jasa (%)
KDN KLN Total Barang/Jasa
(1) (2) (3) (4) (5)
Barang
I. Material langsung (Bahan
(1A) (1B) (1C=1A+1B) (1D=1A/3Cx100%)
Baku)
II. Peralatan (Barang Jadi) (2A) (2B) (2C=2A+2B) (2D=2A/3Cx100%)
A. Sub Total Barang (3A) (3B) (3C=3A+3B) (3D=3A/3Cx100%)
Jasa
- Manajemen Proyek dan
(4A) (4B) (4C=4A+4B) (4D=4A/8Cx100%)
Perekayasaan
- Alat/Fasilitas Kerja (5A) (5B) (5C=5A+5B) (5D=5A/8Cx100%)
- Konstruksi dan Fabrikasi (6A) (6B) (6C=6A+6B) (6D=6A/8Cx100%)
- Jasa Umum (7A) (7B) (7C=7A+7B) (7D=7A/8Cx100%)
B. Sub Total Jasa (8A) (8B) (8C=8A+8B) (8D=8A/8Cx100%)
C. Total Biasa (A+B) (9A) (9B) (9C=9A+9B) (9D=9A/9Cx100%)
Penjelasan:
Kolom (1)
Barang:
Biaya material langsung (bahan baku) adalah biaya material terpakai yang digunakan
untuk membuat suatu produk jadi sehingga mempunyai fungsi tertentu contoh pelat,
besi beton, besi siku, H-Beam, tiang pancang, dan pipa.
Biaya peralatan terpasang (barang jadi) adalah biaya produk jadi yang sudah
mempunyai fungsi tertentu dan akan diintegrasikan atau dipasang pada suatu produk
akhir atau paket pekerjaan gabungan barang dan jasa, contoh pompa, compressor,
electrical equipment.
Jasa:
Manajemen Proyek dan Perekayasaan adalah biaya seluruh tenaga kerja yang terlibat
dalam pelaksanaan proyek mulai dari manajerial sampai dengan tenaga kerja
pendukung langsung yang terlibat dalam kegiatan pelaksanaan proyek, contoh manajer
proyek, site manager, supervisor, drafter, dan engineer.
Alat Kerja/Fasilitas Kerja adalah biaya alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan jasa yang bersangkutan dan pada akhir pekerjaan tetap menjadi
milik dari penyedia barang/jasa, seperti biaya sewa alat berat, mobil dan sebagainya.
Biaya Konstruksi/Fabrikasi adalah biaya tenaga kerja yang terlibat langsung pada
proses pekerjaan dilapangan atau di workshop (pekerjaan fabrikasi) dan/atau biaya
untuk pekerjaan konstruksi yang diikat dalam suatu kontrak kerja yang merupakan
fungsi langsung pada suatu pekerjaan di lapangan, contoh tukang dan tenaga terampil
lainnya, contoh jenis pekerjaan teknis instalasi, perawatan, welder, operator, helper,
subkontraktor konstruksi, subkontraktor pembersihan lahan, dan subkontraktor
pemasangan pondasi.
Biaya Jasa Umum dinilai berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengurusan
pekerjaan jasa atau yang berhubungan dengan kegiatan pekerjaan jasa, contoh biaya
kalibrasi, sertifikasi, mobilisasi dan demobilisasi, biaya listrik, biaya asuransi, biaya
penginapan, biaya perjalanan dinas, jasa pengiriman/kurir.

Kolom (2)
Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya material langsung (bahan baku),
peralatan (barang jadi), tenaga kerja dan konsultan, alat kerja/fasilitas kerja, dan jasa
umum yang berasal dari dalam negeri.

79
Kolom (3)
Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya Material Langsung (Bahan Baku),
Peralatan (Barang Jadi), tenaga kerja dan konsultan, Alat/Fasilitas Kerja, dan jasa umum
yang berasal dari luar negeri.

Kolom (4)
Total biaya KDN dan KLN

Kolom (5)
Total Biaya KDN (9A)
% TKDN Gabungan X 100%
=
Barang & Jasa (9D)
Total Biaya Gabungan Barang & Jasa (9C)

80
O. BENTUK DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR

DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR1

NAMA NEGARA
NO SPESIFIKASI SATUAN JUMLAH HARGA
BARANG/URAIAN ASAL

TOTAL HARGA

1
Diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor

81
P. BENTUK PAKTA INTEGRITAS

Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta
telah menyetujui dan menandatangani pakta integritas

82
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha anggota KSO]

PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : ____ __ __ __ ___[nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ____ __ _ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : ____ __ __ __ __ __
Bertindak : PT/CV/Firma [pilih yang sesuai dan
untuk dan cantumkan nama]
atas nama
2. Nama : ____ __ __ __ ___[nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ____ __ _ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : ____ __ __ __ __ __
Bertindak : PT/CV/Firma [pilih yang sesuai dan
untuk dan cantumkan nama]
atas nama
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota KSO]

dalam rangka pengadaan _ __ __ [isi nama paket] pada ___ ___ [isi sesuai dengan
nama Pokja Pemilihan] dengan ini menyatakan bahwa:

1. tidak akan melakukan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);

2. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang -undangan;

3. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia
menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

____ __ [tempat], [tanggal] [bulan] 20 [tahun]

[Nama Penyedia][Nama Penyedia][Nama Penyedia]

[tanda tangan],[tanda tangan],[tanda tangan] ,


[nama lengkap][nama lengkap][nama lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota KSO]

83
Q. ISIAN DATA KUALIFIKASI

Isian Data Kualifikasi bagi Peserta Tunggal atau Peserta sebagai Leadfirm KSO
berbentuk Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE

84
FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI UNTUK ANGGOTA KSO

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ____ __ __ __ _[nama wakil sah badan usaha]


Jabatan : ____ __ ___[diisi sesuai jabatan dalam akta notaris]
Bertindak : PT/CV/Firma
untuk [pilih yang sesuai dan cantumkan nama badan usaha]
dan atas nama
Alamat : ____ __ __ __ __ __ __ __ _
Telepon/Fax : ____ __ __ __ __ __ __ __ _
Email : ____ __ __ __ __ __ __ __ _

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. saya secara hukum bertindak untuk dan atas nama KSO


berdasarkan__ __ __ ___ [akta pendirian/anggaran dasar/surat
kuasa/Perjanjian Kerja Sama Operasi, disebutkan secara jelas nomor dan tanggal
akta pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/Perjanjian Kerja Sama Operasi] ;
2. saya bukan sebagai pegawai K/L [bagi pegawai K/L yang sedang cuti diluar
tanggungan K/L ditulis sebagai berikut : “Saya merupakan pegawai K/L yang
sedang cuti diluar tanggungan K/L”];
3. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para
pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini;
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
6. data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:

85
A. Data Administrasi

1. Nama Badan Usaha : ____ __ __ __ ___

2. Status : Pusat Cabang

Alamat Kantor Pusat : ____ __ __ __ ___


____ __ __ __ ___

3. No. Telepon :____ __ __ __ ___


No. Fax :____ __ __ __ ___
E-Mail : ____ __ __ __ ___
Alamat Kantor Cabang : ____ __ __ __ ___
____ __ __ __ ___
No. Telepon : ____ __ __ __ ___
4.
No. Fax : ____ __ __ __ ___
E-Mail : ____ __ __ __ ___

B. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha

1. Akta Pendirian Perusahaan/Anggaran Dasar


a. Nomor : ___ __ __ __
b. Tanggal : ___ __ __ __
c. Nama Notaris : ___ __ __ __
d. Nomor Pengesahan : ___ __ __ __
Kementerian Hukum dan
HAM (untuk yang
berbentuk PT)
2. Akta/Anggaran Dasar
Perubahan Terakhir
a. Nomor : ___ __ __ __
b. Tanggal : ___ __ __ __
c. Nama Notaris : ___ __ __ __

C. Pengurus Badan Usaha

No. Nama No. Identitas Jabatan dalam Badan Usaha

D. Izin Usaha

1. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi : a. Nomor.……………


b. Tanggal ……………
2. Masa berlaku izin usaha : …………
3. Instansi penerbit : …………

E. Sertifikat Badan Usaha

1. Sertifikat Badan Usaha : a. Nomor …………


b. Tanggal …………
2. Masa berlaku : …………
3. Instansi penerbit : …………
4. Kualifikasi : …………
5. Klasifikasi : …………
6. Subklasifikasi : …………

86
F. Sertifikat Lainnya (apabila disyaratkan)

1. Sertifikat ............ : a. Nomor …………


b. Tanggal …………
2. Masa berlaku : …………
3. Instansi penerbit : …………

1. Sertifikat ............ : c. Nomor …………


d. Tanggal …………
2. Masa berlaku : …………
3. Instansi penerbit : …………

G. Data Keuangan

1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk CV/Firma)

No. Nama No. Identitas Alamat Persentase

2. Pajak

a. Nomor Pokok Wajib Pajak : ____ __ __ _


b. Bukti Laporan Pajak Tahun
: No. __ ___ Tanggal __ ___
terakhir

H. Data Tenaga Tetap (Tenaga ahli/terampil badan usaha)

Tingkat Pengalaman
Sertifikat No Bukti Setor
Pendidikan/ Kerja
No Nama Jabatan Kompetensi Pajak PPh Pasal
nomor dan profesional
Kerja 1721/1721-A1
tahun Ijazah (tahun)
1 2 4 5 6 7 8

I. Data Pengalaman Perusahaan


(nilai paket tertinggi pengalaman sesuai yang disyaratkan dalam kurun waktu 10
tahun terakhir)
Pemberi Tugas /
Tanggal Selesai
Pejabat Pembuat
Kontrak Pekerjaan/PHO
Nama Sub Ringkasan Komitmen/Pejabat
Berdasarkan
Pembuat Komitmen
No. Paket Klasifikasi Lingkup Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan BA
Alamat/ No /
Nama Nilai Kontrak Serah
Telepon Tanggal
Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

J. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir


(untuk perusahaan yang telah berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang baru
berdiri kurang dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini)

87
Pemberi Tugas / Pejabat
Tanggal Selesai
Pembuat
Ringkasan Kontrak Pekerjaan/PHO
Nama Paket Komitmen/Pejabat Berdasarkan
No. Lingkup Lokasi Pembuat Komitmen
Pekerjaan Pekerjaan
Alamat/ No / BA Serah
Nama Nilai Kontrak
Telepon Tanggal Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

K. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan (Wajib diisi untuk menghitung SKP
dan/atau SKN)

Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat
Komitmen/Pejabat Kontrak Total Progres
Nama Klasifikasi/Sub Pembuat
No. Paket Klasifikasi Lokasi Komitmen
Pekerjaan Pekerjaan
Alamat/ No / No /
Nama Nilai Total Nilai
Telepon Tanggal Tanggal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

L. Kualifikasi Keuangan

Laporan Keuangan/Neraca Tahun Terakhir (Terlampir)

Nomor : ____ __
Tanggal : ____ __
Nama Auditor : ____ __
Kekayaan Bersih : ____ __

Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan/atau ada pemalsuan, maka badan usaha yang saya wakili
bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar
Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

____ __ [tempat], [tanggal] [bulan] 20 [tahun]

PT/CV/Firma
____ __ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

[rekatkan meterai Rp 6.000,00


dan tanda tangan]
(nama lengkap wakil sah badan usaha )
[jabatan pada badan usaha]

88
BAB VII. PETUNJUK PENGISIAN DATA KUALIFIKASI

I. Petunjuk Pengisian Untuk Peserta Bukan KSO mengikuti petunjuk dan penggunaan
aplikasi SPSE (User Guide)

II. KSO (apabila ber-KSO)


Untuk peserta yang berbentuk KSO masing – masing anggota KSO wajib mengisi
formulir isian kualifikasi untuk masing – masing kualifikasi badan usahanya dengan
petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi sebagai berikut:

A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang
dapat dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax, dan email kantor cabang yang
dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.

B. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha


1. Diiisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit Akta Pendirian
perusahaan/Anggaran Dasar, serta untuk badan usaha yang berbentuk
Perseroan Terbatas diisi nomor pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
2. Diiisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta perubahan terakhir
badan usaha, apabila ada. Khusus untuk Perseroan Terbatas, jika terdapat
perubahan nama anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris, pada Pembuktian
Kualifikasi peserta diminta menunjukkan asli dan memberikan salinan Bukti
Pemberitahuan dari Notaris selaku Kuasa Direksi yang telah diajukan melalui
Sisminbakum atas Akta Perubahan Terakhir.

C. Pengurus Badan Usaha


Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, dan jabatan dalam badan usaha.

D. Izin Usaha
Tabel izin usaha :
1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku surat izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.

E. Sertifikat Badan Usaha


Tabel Sertifikat Badan usaha :
1. Diisi dengan jenis Sertifikat Badan usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku Sertifikat Badan usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit Sertifikat Badan usaha.
4. Diisi dengan kualifikasi usaha.
5. Diisi dengan klasifikasi usaha.
6. Diisi dengan Subklasifikasi usaha.

F. Sertifikat Lainnya [apabila disyaratkan]


1. Diisi dengan jenis sertifikat, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku sertifikat.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit sertifikat.

G. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor identitas KTP/SIM/Paspor, alamat pemilik
saham/pesero dan persentase kepemilikan saham/persero.
2. Pajak
a. Diisi NPWP badan usaha
b. Diisi nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir berupa SPT
Tahunan.

H. Data Tenaga Tetap (Tenaga ahli/terampil badan usaha)

89
Diisi dengan nama, tingkat pendidikan (SLTP/SLTA/S1/S2/S3) dan nomor dan
tahun penerbitan ijazah, jabatan, lama pengalaman kerja profesional berdasarkan
jenis pekerjaan, Sertifikat Kompetensi Kerja dan nomor Bukti Setor Pajak PPh Pasal
1721/1721-A1.

I. Data Pengalaman Perusahaan


Diisi dengan nama paket pekerjaan, subklasifikasi pekerjaan yang disyaratkan,
ringkasan lingkup pekerjaan, lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan
alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen/ Pejabat Pembuat
Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, tanggal selesai paket pekerjaan/PHO
berdasarkan kontrak, dan tanggal berita acara serah terima, untuk masing-masing
paket pekerjaan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir. Data ini digunakan untuk
menghitung Kemampuan Dasar (KD) (Usaha Kecil tidak disyaratkan).

J. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir


Diisi dengan nama paket pekerjaan, ringkasan lingkup pekerjaan, lokasi tempat
pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat
Pembuat Komitmen/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak,
tanggal selesai paket pekerjaan/PHO berdasarkan kontrak, dan tanggal berita acara
serah terima, untuk perusahaan yang telah berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk
perusahaan yang baru berdiri kurang dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini.

K. Data Pekerjaan yang sedang Dilaksanakan


Diisi dengan nama paket pekerjaan, klasifikasi/subklasifikasi pekerjaan, lokasi
tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi
tugas/Pejabat Pembuat Komitmen/ Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan
nilai kontrak, serta persentase progres menurut kontrak, dan prestasi kerja terakhir.
Data ini digunakan untuk menghitung Sisa Kemampuan Paket (SKP) dan Sisa
kemampuan nyata (SKN) (apabila disyaratkan).

L. Kualifikasi Keuangan
Diisi dengan nomor dan tanggal laporan keuangan/neraca tahun terakhir, nama
auditor/konsultan akuntan publik yang menyiapkan laporan keuangan/neraca
tahun terakhir, dan kekayaan bersih perusahaan berdasarkan laporan
keuangan/neraca tahun terakhir. Penyedia menyampaikan Laporan
Keuangan/Neraca Tahun Terakhir.

90
BAB VIII. TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI

A. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan sesuai yang
tercantum dalam Lembar Data Kualifikasi.

B. Tata cara penilaian untuk setiap persyaratan kualifikasi:


1. Persyaratan Izin Usaha Jasa Konstruksi, Sertifikat Badan Usaha, Sertifikat lainnya
(apabila disyaratkan) dengan ketentuan:
a. Pokja pemilihan melihat kesesuaian antara persyaratan pada LDK dengan
Formulir Isian Kualifikasi yang telah diisi oleh peserta pada SPSE.
b. Pokja memeriksa masa berlaku izin/sertifikat dengan ketentuan:
1) Izin/sertifikat wajib masih berlaku berdasarkan masa berlaku yang
tertera/tertulis pada izin/sertifikat tersebut;
2) Izin/sertifikat yang habis masa berlakunya sebelum batas akhir
pemasukan Dokumen Penawaran tidak dapat diterima dan penyedia
dinyatakan gugur;
3) Dalam hal masa berlaku izin/sertifikat habis setelah batas akhir
pemasukan Dokumen Penawaran, maka Peserta harus menyampaikan
izin/sertifikat yang sudah diperpanjang kepada Pejabat Pembuat
Komitmen sebelum penandatanganan kontrak;
4) Khusus untuk SBU, tidak perlu mengevaluasi registrasi tahunan,
melainkan cukup memperhatikan masa berlaku keseluruhan sesuai yang
tertera dalam SBU.
c. Pokja Pemilihan dapat memeriksa kesesuaian izin/sertifikat dengan
menghubungi penerbit dokumen, dan/atau mengecek melalui layanan
daring (online) milik penerbit dokumen yang tersedia.
2. Persyaratan Kemampuan Dasar (KD) (apabila disyaratkan), dengan ketentuan:
a. Perhitungan Kemampuan Dasar (KD)
KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada pekerjaan sesuai yang
disyaratkan dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir.

b. dalam hal KSO, yang diperhitungkan adalah KD dari perusahaan yang


mewakili/leadfirm KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari pengalaman tertinggi pada pekerjaan
sesuai yang disyaratkan dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir, nilai kontrak dan
status peserta pada saat menyelesaikan kontrak pekerjaan tersebut:
1) sebagai anggota KSO/leadfirm KSO mendapat bobot nilai sesuai dengan
porsi/sharing kemitraan;
2) sebagai sub penyedia jasa mendapat nilai sebesar nilai pekerjaan yang
disubkontrakkan kepada penyedia jasa tersebut.
e. Nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan
sekarang (present value) menggunakan perhitungan sebagai berikut:

NPs = Nilai pekerjaan sekarang


Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi (apabila ada)
saat serah terima pertama
Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada bulan serah terima
pertama
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian prakualifikasi (apabila
belum ada, dapat dihitung dengan regresi linier berdasarkan
indeks bulan-bulan sebelumnya)

91
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang merupakan komponen
terbesar dari pekerjaan.

3. Persyaratan NPWP dan kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT


Tahunan) dapat dikecualikan untuk peserta yang secara peraturan perpajakan
belum diwajibkan memiliki laporan perpajakan tahun terakhir, misalnya baru
berdiri sebelum batas waktu laporan pajak tahun terakhir.
4. Persyaratan akta pendirian perusahaan disertai dengan akta perubahan
perusahaan (apabila ada perubahan). Akta asli/legalisir wajib dibawa pada saat
pembuktian kualifikasi.
5. Pernyataan Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak
menimbulkan pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan
dan/atau yang bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana, dan pengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil
Negara, kecuali yang bersangkutan mengambil cuti diluar tanggungan Negara,
dengan ketentuan:
a. Ketentuan ini berbentuk pernyataan oleh peserta pada aplikasi SPSE. Tidak
perlu dinyatakan dalam surat pernyataan, kecuali untuk KSO;
b. Apabila suatu saat ditemukan bukti bahwa peserta mengingkari pernyataan
ini/menyampaikan informasi yang tidak benar terhadap pernyataan ini,
maka dapat menjadi dasar untuk pengenaan sanksi daftar hitam.
6. Persyaratan pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, dengan ketentuan:
a. Pengalaman diambil dari daftar pengalaman pada isian kualifikasi yang
dibuktikan pada saat pembuktian kualifikasi dengan membawa Kontrak Asli
dan Berita Acara Serah Terima;
b. Khusus untuk pengalaman sebagai subkontraktor, maka selain membawa
dan memperlihatkan kontrak subkontrak, juga harus dilengkapi dengan
surat referensi dari PPK/Pemilik Pekerjaan yang menyatakan bahwa peserta
memang benar adalah subkontrak untuk pekerjaan dimaksud.
7. Persyaratan Sisa Kemampuan Paket (SKP) (apabila disyaratkan), dengan
ketentuan:
a. Rumusan SKP
SKP = KP – jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan. KP = 5

b. Peserta wajib mengisi daftar pekerjaan yang sedang dikerjakan;


c. Apabila ditemukan bukti peserta tidak mengisi daftar pekerjaan yang sedang
dikerjakan walaupun sebenarnya ada pekerjaan yang sedang dikerjakan,
maka apabila pekerjaan tersebut menyebabkan SKP peserta tidak memenuhi,
maka dinyatakan gugur, dikenakan sanksi daftar hitam, dan pencairan
jaminan penawaran (apabila ada).
8. Persyaratan Tenaga Tetap, dengan ketentuan pembuktian Tenaga Tetap
dilakukan pada tahap pembuktian kualifikasi dengan meminta peserta
membawa:
a. Bukti setor pajak PPh Pasal 21 Form 1721 atau Form 1721-A1.
b. SK, Susunan Organisasi, atau Daftar Gaji tidak dapat menjadi bukti tenaga
kerja tetap.
9. Persyaratan Sisa Kemampuan Nyata (SKN) (apabila disyaratkan), dengan
ketentuan:
a. Rumusan Sisa Kemampuan Nyata (SKN)
SKN = KN - Σnilai kontrak paket pekerjaan yang sedang dikerjakan
KN = fp x MK

92
MK = fl x KB
KN = Kemampuan Nyata
fp = Faktor perputaran modal (untuk usaha menengah dan besar,
fp = 7)
MK = Modal kerja
fl = Faktor likuiditas (untuk usaha menengah dan besar, fl = 0,6)
KB = Kekayaan Bersih/total ekuitas yang dilihat dari neraca
keuangan tahun terakhir

b. Σnilai kontrak paket pekerjaan adalah jumlah nilai kontrak dikurangi


prestasi pekerjaan yang sudah terbayar, diambil dari isian Data Pekerjaan
yang Sedang Dilaksanakan dalam Formulir Isian Kualifikasi .
c. SKN harus sama atau lebih besar dari 10% (sepuluh persen) nilai total HPS.
d. Apabila ditemukan bukti peserta tidak mengisi daftar pekerjaan yang sedang
dikerjakan walaupun sebenarnya ada pekerjaan yang sedang dikerjakan,
maka apabila pekerjaan tersebut menyebabkan SKN peserta tidak memenuhi,
maka dinyatakan gugur, dikenakan sanksi daftar hitam, dan pencairan
jaminan penawaran (apabila ada).

C. Pokja Pemilihan memeriksa membandingkan/mengevaluasi/ membuktikan antara


persyaratan pada Dokumen Kualifikasi dengan data isian peserta dalam hal:
1. kelengkapan Dokumen Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.

D. dalam hal peserta melakukan KSO :


1) Data kualifikasi untuk peserta yang melakukan Kerja Sama Operasi
disampaikan oleh pejabat yang menurut perjanjian Kerja Sama Operasi berhak
mewakili KSO;
2) Anggota KSO wajib menyampaikan pakta integritas yang ditandatangani secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan leadfirm KSO untuk disampaikan
oleh leadfirm KSO;
3) peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi yang memuat
persentase KSO dan perusahaan yang mewakili KSO tersebut;
4) Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak
digugurkan, peserta diminta untuk melakukan pemeteraian kemudian sesuai
UU Bea Meterai.

E. Peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilanjutkan dengan pembuktian


kualifikasi.

F. Pada tahap Pembuktian Kualifikasi:


1. Pokja memeriksa legalitas wakil peserta yang hadir pada saat pembuktian
kualifikasi dengan cara:
a. Meminta identitas diri (KTP/SIM/Passport);
b. Membandingkan identitas wakil peserta dengan Akta Pendirian/Perubahan
Terakhir untuk memastikan bahwa wakil peserta adalah Direksi yang
namanya tertuang dalam Akta;
c. Apabila Akta Pendirian/Perubahan Perusahaan tidak memuat nama direksi
(Misalnya perusahaan TBK atau BUMN/BUMD), maka pokja meminta
surat pengangkatan sebagai direksi sesuai ketentuan yang tercantum dalam
Akta Pendirian/Perubahan (Misalnya diangkat oleh RUPS, maka meminta
surat keputusan RUPS);
d. Apabila yang hadir bukan Direksi, maka Pokja meminta Bukti Setor Pajak
SPT PPh Pasal 21 Form 1721 atau 1721-A1 yang memuat identitas wakil

93
peserta sebagai karyawan tetap pada perusahaan yang diwakili serta
meminta Surat Kuasa yang ditandatangani oleh Direksi yang Namanya ada
di dalam akta atau pihak lain yang berdasarkan Akta Pendirian/Perubahan
berhak untuk mewakili perusahaan.
2. Pokja membandingkan kesesuaian antara Ijin Usaha Jasa Konstruksi, Sertifikat
Badan Usaha, Sertifikat Lain (Apabila dipersyaratkan), NPWP, Bukti Pajak
Tahun Terakhir, SKA untuk tenaga ahli tetap, Bukti Setor pajak, dan Akta
Pendirian/Perubahan Terakhir dengan yang dituangkan dalam formulir isian
kualifikasi, dengan ketentuan:
a. Apabila ditemukan ketidaksesuaian data, maka dinyatakan gugur;
b. Apabila ditemukan pemalsuan berdasarkan hasil klarifikasi kepada
penerbit dokumen, maka peserta selain dinyatakan gugur juga dikenakan
sanksi daftar hitam;
3. Pokja memeriksa bukti pengalaman pekerjaan yang disampaikan dalam
Formulir Isian Kualifikasi berdasarkan Kontrak dan Berita Acara Serah terima,
dengan ketentuan:
a. Apabila bukti pengalaman pekerjaan lebih banyak dibandingkan dengan
yang tercantum pada Formulir Isian Kualifikasi, maka yang dinilai adalah
pengalaman yang tercantum dalam isian kualifikasi;
b. Apabila bukti pengalaman pekerjaan lebih sedikit dibandingkan dengan
yang tercantum pada Formulir Isian Kualifikasi, maka yang dinilai adalah
pengalaman berdasarkan bukti pengalaman yang disampaikan;
c. Apabila ditemukan pemalsuan berdasarkan hasil klarifikasi kepada
penerbit dokumen, maka peserta selain dinyatakan gugur juga dikenakan
sanksi daftar hitam.
G. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja Pemilihan
dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis, termasuk
dapat melakukan peninjauan lapangan pada pihak-pihak/instansi terkait, namun
tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi.

94
BAB IX. RANCANGAN KONTRAK

TERLAMPIR

95
II. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

TERLAMPIR

96
III. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

TERLAMPIR

97
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.

TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3

Nama Perusahaan : ..................


Kegiatan : ..................
Lokasi : ..................
Tanggal dibuat : .................. halaman : ….. / …..

PENILAIAN RISIKO
JENIS/TIPE IDENTIFIKASI SKALA PENETAPAN PENGENDALIAN
NO DAMPAK TINGKAT
PEKERJAAN BAHAYA KEKERAPAN KEPARAHAN PRIORITAS RISIKO K3
RISIKO

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Keterangan:
Kolom (4), (5), (6), (7), (8), (9) diisi oleh penyedia

Dibuat oleh,

PJT (Penanggung Jawab Teknis)


B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)

TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3


Nama Perusahaan : ..................
Kegiatan : ..................
Lokasi : ..................
Tanggal dibuat : ..................

SASARAN KHUSUS PROGRAM

TIPE/JENIS PENGENDALIAN TOLOK SUMBER JANGKA INDIKATOR PENANGGUNG


NO URAIAN MONITORING
PEKERJAAN RISIKO UKUR DAYA WAKTU PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Dibuat oleh,

PJT (Penanggung Jawab Teknis)


BAB X. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

TERLAMPIR
BAB XI. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA/DAFTAR KELUARAN DAN
HARGA

TERLAMPIR
BAB XII. BENTUK DOKUMEN LAIN

A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)


[kop surat K/L]

Nomor : , 20
Lampiran :

Kepada Yth.

di

Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor _


tanggal perihal dengan [nilai penawaran/penawaran
terkoreksi] sebesar Rp ( ) kami nyatakan
diterima/disetujui.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebesar Rp. ……….
(……….. Rupiah) [5% dari nilai kontrak untuk nilai penawaran/terkoreksi antara
80% sampai dengan 100% HPS atau 5% dari HPS untuk nilai penawaran/terkoreksi
dibawah 80% HPS] dengan masa berlaku selama …. (………………) hari kalender
[sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu pelaksanaan] dan
menandatangani Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
diterbitkannya SPPBJ.

Kegagalan Saudara untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan


evaluasi terhadap penawaran Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan
dalam Peraturan Perundangan terkait tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
beserta petunjuk teknisnya.

Satuan Kerja
Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP.

Tembusan Yth. :
1. [PA/KPA K/L]
2. [APIP K/L]
3. [Pokja Pemilihan]
......... dst
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

[kop surat satuan kerja K/L]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor:
Paket Pekerjaan:

Yang bertanda tangan di bawah ini:

[nama Pejabat Pembuat Komitmen]


[jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
[alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perjanjian nomor tanggal ,


bersama ini memerintahkan:

[nama Penyedia Pekerjaan Konstruksi]


[alamat Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
yang dalam hal ini diwakili oleh:

selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-


ketentuan sebagai berikut:

1. Macam pekerjaan: ;

2. Tanggal mulai kerja: ;

3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;

4. Waktu penyelesaian: selama ( )[hari kalender/bulan/tahun] dan


pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal

5. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan


Penyedia akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per seribu)
dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak sebelum PPN sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak.

, 20

Untuk dan atas nama


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP:

104
Menerima dan menyetujui:

Untuk dan atas nama

[tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan usaha]


[jabatan]

105
C. BENTUK SURAT-SURAT JAMINAN

Jaminan Pelaksanaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No.

Yang bertanda tangan dibawah ini: dalam jabatan


selaku dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
[nama bank] berkedudukan di
[alamat]
untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : [nama Pejabat Pembuat Komitmen]
Alamat :

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp
(terbilang ) dalam
bentuk garansi bank sebagai Jaminan Pelaksanaan atas pekerjaan
berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No.
tanggal , apabila:
Nama : [nama penyedia]
Alamat :

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku selama ( ) hari kalender, dari tanggal
s.d.
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam
butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional)setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi
akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda
yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang
Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
.

106
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :

[Bank]

Materai Rp6000,00

Untuk keyakinan, pemegang


Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
[bank]
[Nama dan Jabatan]

107
Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PELAKSANAAN

Nomor Jaminan: Nilai:

1. Dengan ini
dinyatakan, bahwa kami: [nama],
[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
[nama penerbit jaminan], [alamat] sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas
terikat pada _ [nama Pejabat Pembuat Komitmen],
[alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut
PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp (terbilang
)

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
No. tanggal untuk pelaksanaan tender
pekerjaan yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.

3. Surat Jaminan ini berlaku selama (_ ) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal sampai dengan tanggal

4. Jaminan ini berlaku apabila:

a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan


tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional)setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
TERJAMIN cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di
pada tanggal

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp6000,00

_
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan, pemegang


Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
[Penerbit Jaminan]

106
Jaminan Uang Muka dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA No.

Yang bertanda tangan dibawah ini: dalam jabatan


selaku dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
[nama bank] berkedudukan di
[alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : [nama Pejabat Pembuat Komitmen]
Alamat :

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp
(terbilang ) dalam
bentuk garansi bank sebagai Jaminan Uang Muka atas pekerjaan
berdasarkan Kontrak No. tanggal , apabila:
Nama : [nama penyedia]
Alamat :

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi kewajibannya dalam
melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan atas uang muka yang
diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku selama ( ) hari kalender, dari tanggal
s.d.
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam
butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan
Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda
yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang
Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
.
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :

[Bank]

Materai Rp6000,00
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
[bank]
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Uang Muka dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN UANG MUKA

Nomor Jaminan: Nilai:

1. Dengan ini
dinyatakan, bahwa kami: [nama],
[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
[nama penerbit jaminan], [alamat] sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas
terikat pada _ [nama Pejabat Pembuat Komitmen],
[alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut
PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp (terbilang
)

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Kontrak No.
tanggal dari PENERIMA JAMINAN.

3. Surat Jaminan ini berlaku selama (_ ) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal sampai dengan tanggal

4. Jaminan ini berlaku apabila:


TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali kepada
PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang wajib dibayar menurut Dokumen
Kontrak.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan


tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)setelah
menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar
Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera
janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di
pada tanggal

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp6000,00

_
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan, pemegang


Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
[Penerbit Jaminan]
Jaminan Pemeliharaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No.

Yang bertanda tangan dibawah ini: dalam jabatan


selaku dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
[nama bank] berkedudukan di
[alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : [nama Pejabat Pembuat Komitmen]
Alamat :

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp
(terbilang ) dalam
bentuk garansi bank sebagai Jaminan Pemeliharaan atas pekerjaan
berdasarkan Kontrak No. tanggal , apabila:
Nama : [nama penyedia]
Alamat :

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku selama ( ) hari kalender, dari tanggal
s.d.
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam
butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional)setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi
akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda
yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang
Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
.

Dikeluarkan di :
Pada tanggal :

[Bank]

Materai Rp6000,00
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
[bank]
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PEMELIHARAAN

Nomor Jaminan: Nilai:

1. Dengan ini
dinyatakan, bahwa kami: [nama],
[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
[nama penerbit jaminan], [alamat] sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas
terikat pada _ [nama Pejabat Pembuat Komitmen],
[alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut
PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp (terbilang
)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Kontrak No.
tanggal dari PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama (_ ) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal sampai dengan tanggal
4. Jaminan ini berlaku apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional)setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
Dikeluarkan di
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
[Penerbit Jaminan]
pada tanggal

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp6000,00

_ _
[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]
BAB XIII. PETUNJUK EVALUASI KEWAJARAN HARGA

Tahapan evaluasi kewajaran harga dilakukan sebagai berikut:

1. Pokja meminta kepada penyedia jasa untuk membuat analisa harga satuan semua Mata
Pembayaran Utama (jika dalam dokumen pengadaan tidak tercantum ketentuan untuk
menyampaikan analisa harga satuan) dengan format sebagai berikut:

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

JENIS PEKERJAAN : ....................

SATUAN MATA PEMBAYARAN : ....................

VOLUME : ....................

No. Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Ket

(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (4)x(5) (7)

I. UPAH

1 ............... ........ ........ ........ ........

2 ............... ........ ........ ........ ........

II. BAHAN

1 ............... ........ ........ ........ ........

2 ............... ........ ........ ........ ........

III. PERALATAN

1 ............... ........ ........ ........ ........

2 ............... ........ ........ ........ ........

IV. JUMLAH ( I + II + III ) ........

V. BIAYA UMUM ........

VI. BIAYA KEUNTUNGAN ........

VII. TOTAL ( IV + V ) ........

2. Kemudian dilakukan klarifikasi harga dengan membuat format sebagai berikut:

176
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
JENIS PEKERJAAN : ....................
SATUAN MATA PEMBAYARAN : ....................
VOLUME : ....................

Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)


No. Uraian Satuan Ket
HPS a b HPS a b* HPS a b
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) = (4)x(7) (11) = (5)x(8) (12) = (6)x(9) (14)

I. UPAH
1 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
2 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........

II. BAHAN
1 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
2 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........

III. PERALATAN
1 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
2 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........

IV. JUMLAH ( I + II + III ) ........ ........ ........


V. BIAYA UMUM (misal: 3%) ........ ........ ........
VI. BIAYA KEUNTUNGAN (misal: 7%)** 0,00 0,00 0,00
VII. TOTAL ( IV + V ) ........ ........ ........

Ket:
a: Penawaran
b: Hasil Klarifikasi
*) hasil klarifikasi dan pembuktian
**) biaya keuntungan tidak diperhitungkan
3. Penyedia jasa diminta menjelaskan terhadap kuantitas/koefisien yang dimasukkan dalam analisa
harga satuan.
4. Apabila pada penjelasannya sudah diyakini dapat memenuhi persyaratan dan dapat memenuhi
spesifikasi teknis, maka kuantitas/koefisien tersebut dapat digunakan.
Jika tidak dapat diterima, maka Pokja dan penyedia jasa menelaah kuantitas/ koefisien agar dapat
diyakini bersama dapat memenuhi persyaratan dan dapat memenuhi spesifikasi teknis.
Kuantitas/koefisien yang diperoleh menjadi kuantitas/koefisien hasil klarifikasi.
5. Penyedia jasa harus dapat membuktikan harga satuan dasar upah, bahan dan peralatan yang
ditawarkan, dengan melampirkan data-data sebagai pembuktian. Hal ini dilakukan agar dapat
meyakini bahwa harga satuan dasar tersebut dapat direalisasikan.
Jika penyedia jasa tidak dapat membuktikan, maka dicari harga satuan dasar yang ada di pasaran.
6. Dari angka 3 dan 4 diatas diperoleh kuantitas/koefisien dan harga satuan dasar hasil klarifikasi
selanjutnya dapat dihitung harga satuan hasil klarifikasi untuk setiap mata pembayaran utama
tidak perlu dihitung dengan keuntungannya.
7. Kemudian dihitung untuk setiap harga satuan penawaran yang bukan Mata Pembayaran Utama
dengan mengurangi biaya keuntungan, sehingga diperoleh harga satuan penawaran yang bukan
Mata Pembayaran Utama tanpa keuntungan.
8. Harga yang diperoleh pada angka 5 dan 6, dimasukkan dalam tabel Daftar Kuantitas dan Harga
hasil klarifikasi sehingga didapat total harga sebenarnya tanpa keuntungan yang wajar/rill dapat
dilaksanakan.
9. Bandingkanlah total harga pada daftar kuantitas dan harga hasil klarifikasi dengan total harga
penawaran tanpa PPn.
10. Jika total harga hasil klarifikasi kurang atau sama dengan dari total harga penawaran, maka
harga dinyatakan wajar dan jaminan pelaksanaan dinaikkan sebesar 5% dari nilai total HPS.
Namun jika total harga hasil klarifikasi lebih dari total harga penawaran, maka harga dinyatakan
tidak wajar dan penawaran dinyatakan gugur.
BAB XIV. KETENTUAN LAIN-LAIN

Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan Pekerjaan Konstruksi harus
mematuhi ketentuan sebagai berikut:
a. pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi dengan nilai pagu anggaran di atas
Rp50.000.000.000 (lima puluh miliar rupiah) mewajibkan Penyedia untuk
memberikan alih pengalaman/keahlian bidang konstruksi melalui sistem kerja
praktik/magang sesuai dengan jumlah yang disepakati dalam kontrak.
b. Penunjukan Langsung dapat dilakukan untuk:
1) untuk Pekerjaan Konstruksi yang merupakan satu kesatuan sistem konstruksi dan
satu kesatuan tanggung jawab atas risiko kegagalan bangunan yang secara
keseluruhan tidak dapat direncanakan/diperhitungkan sebelumnya;
2) pemilihan Penyedia pengganti yang mampu dan memenuhi syarat untuk kontrak
yang dilakukan pemutusan sepihak oleh PPK.
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3.

Nama Perusahaan : …………………………


Kegiatan : ............................................
Lokasi :
Tanggal dibuat : .................. halaman : ….. / …..

PENETAPAN
NO JENIS/TIPE IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK PENGENDALIAN RISIKO K3 PENGENDALIAN
PEKERJAAN SKALA RISIKO K3
PRIORITAS
KEKERAPA KEPARAHAN TINGKAT
N RISIKO

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


1 Pekerjaan Persiapan 1. Tertimpa bongkaran
beton atau material
lainnya
2. Terjatuh dari
bubungan
Resiko Luka
ringan/sedang/berat

2 Galian Tanah 1. Tertimbun longsoran


galian tanah
2. Terjatuh ke lubang
Resiko Luka
ringan/sedang/berat

3 Pekerjaan Pondasi 1. Tertimpa Batu


2. Tertimpa Batu
3. Tangan dan Kaki Kena
Batu

55
4 Pekerjaan Beton 1. Terjatuh saat
Pekerjaan Lantai pengecoran
Pekerjaan Dinding 2. Tertimpa batu
Pekerjaan Plesteran 3. Tangan dan Kaki kena
Pekerjaan Tangga batu
5 Pekerjaan Atap 1. Jatuh dari ketinggian
Pekerjaan Plafond/langit- 2. Tangan Kena Palu
langit
Pekerjaan Pintu dan
Jendela
6 Pekerjaan Pengecatan 1. Menghirup Uap Cat

7 Pekerjaan Pipa & Sanitasi 1. Tergores/Luka akibat


terkena
material/bahan
sanitair
2. Tertimpa batu
3. Tangan dan Kaki kena
batu
8 Pekerjaan Listrik 1. Tersengat listrik

55
Keterangan:
Kolom (1), (2), (3) mengikuti tabel dalam LDP huruf M.6
Kolom (4), (5), (6), (7), (8), (9) diisi oleh penyedia

55
RANCANGAN BENTUK KONTRAK

SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN


(KONTRAK KERJA)

untuk melaksanakan
Pembangunan Mesjid Al Falah Jl Rawe Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan
Nomor: ____________

“SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat
dan ditandatangani di ____________ pada hari ____________ tanggal ___ bulan
____________ tahun ____________ [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf] antara:
1. Nama :
NIP :
Jabatan :
Alamat :

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan


Penataan Ruang Kota Medan No _________________________, tanggal
_________________, tentang Penghunjukan Pejabat yang diberi wewenang selaku
Pejabat Pembuat Komitmen berdasarkan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2019
berdasarkan Program dan Kegiatan di Lingkungan Pemerintah Kota Medan, dalam hal
ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kota Medan yang selanjutnya disebut
“PPK” / Pihak Kesatu, dan
1. Untuk penyedia perseorangan, maka:
[_____________ [nama penyedia], yang berkedudukan di _____________ [alamat
penyedia], berdasarkan identitas No. ____________ [No. /SIM/Paspor Penyedia],
selanjutnya disebut “Penyedia”]
2. Untuk penyedia badan usaha non KSO, maka:
[____________ [nama wakil Penyedia], ____________ [jabatan wakil Penyedia], yang
bertindak untuk dan atas nama ____________ [nama Penyedia], yang berkedudukan di
____________ [alamat Penyedia], berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar No.
____________ [No. Akta Pendirian/Anggaran Dasar] tanggal ____________ [tanggal
penerbitan Akta Pendirian/Anggaran Dasar], selanjutnya disebut “Penyedia”]
3. Untuk penyedia KSO/Kemitraan, maka:
[Kemitraan/KSO yang beranggotakan sebagai berikut:
1. ________________________[nama Penyedia 1];
2. ________________________[nama Penyedia 2];
____________ dst
yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan tanggung renteng
atas semua kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini dan telah menunjuk
____________ [nama anggota kemitraan/KSO yang ditunjuk sebagai wakil kemitraan/KSO]
untuk bertindak atas nama Kemitraan/KSO yang berdudukan di ____________ [alamat
Penyedia wakil kemitraan/KSO], berdasarkan surat Perjanjian kemitraan/KSO No.
____________ tanggal ____________ (selanjutnya disebut “Penyedia”)/ Pihak Kedua.”]
MENGINGAT BAHWA:
(a) PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana
diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini
(selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”);
(b) Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian professional, personil,
dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(c) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini,
dan mengikat pihak yang diwakili;
(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal
sebagai berikut:
1. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum, ditulis
sebagai berikut:
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp ____________
(________________________ rupiah);”]
[untuk kontrak lump sum, ditulis sebagai berikut:
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah
sebesar Rp ____________ (________________________ rupiah);”]
2. Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
3. Nilai setiap tahap maksimum sebesar prestasi hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan
dikurangi 5% dengan perincian sebagai berikut:
a. pembayaran uang muka kepada Pihak Kedua sebesar 20% dari harga borongan
dibayarkan setelah surat perjanjian kerja (kontrak) ditandatangani kedua belah pihak
dan atas jumlah tersebut Pihak Kedua memberikan jaminan uang muka.
b. Pembayaran termyn I (kesatu) sebesar 40% dari harga borongan dikurangi1/3 dari
uang muka dibayarkan setelah Pihak Kedua mencapai kemajuan fisik 45% dan
dinyatakan oleh berita acara kemajuan pekerjaan yang disetujui oleh Pihak Pertama
serta diketahui oleh PPTK dan Pengawas lapangan proyek.
c. Pembayaran termyn II (kedua) sebesar 30% dari harga borongan dikurangi 1/3 dari
uang muka dibayarkan setelah Pihak Kedua mencapai kemajuan fisik 75% dan
dinyatakan oleh berita acara kemajuan pekerjaan yang disetujui oleh Pihak Pertama
serta diketahui oleh PPTK dan Pengawas lapangan proyek.
d. Pembayaran termyn III (ketiga) sebesar 25% dari harga borongan dikurangi 1/3 dari
uang muka dibayarkan setelah Pihak Kedua mencapai kemajuan fisik 100% dan
dinyatakan oleh berita acara kemajuan pekerjaan 100%, serah terima pertama (PHO)
yang disetujui oleh Pihak Pertama serta diketahui oelh PPTK dan Pengawas lapangan
proyek.
e. Pembayaran termyn IV( keempat) sebesar 5% dari harga borongan dibayarkan setelah
Pihak Kedua mencapai kemajuan fisik 100%, masa pemeliharaan selesai 100% (serah
terima kedua (Final Hand Over/FHO)) dan dinyatakan oleh berita acara kemajuan
pekerjaan 100% dan berita acara serah terima kedua yang disetujui oleh Pihak Pertama
serta diketahui oleh PPTK dan Pengawas lapangan proyek.
4. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
dari Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran, beserta penawaran harga;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar;
i. daftar kuantitas dan harga (apabila ada); dan
j. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.
5. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen
yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;
6. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang
meliputi khususnya:
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:

a.1 mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;


a.2 meminta laporan-laporan secara periodic mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Penyedia;
a.3 memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
a.4 membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang
telah ditetapkan kepada Penyedia;

b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk:

b.1 menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang
telah ditentukan dalam Kontrak;
b.2 meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
b.3 melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodic kepada PPK;
b.4 melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
b.5 melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan kea tau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun
sementara yang diperlukan untuk pelaksanan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
b.6 memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
b.7 menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
b.8 mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan
tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat
maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.
7. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan, dengan tanggal
mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini
pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di Republik Indonesia

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Untuk dan atas nama Penyedia/Kemitraan


Pembangunan Mesjid Al Falah Jl Rawe (KSO)
Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan ____________
Tahun Anggaran 2019
Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan
Penataan Ruang Kota Medan

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Penyedia maka rekatkan materai Rp. untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
6.000,-)] materai Rp. 6.000,-)]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[NIP] [jabatan]
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)
A. Ketentuan Umum

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum


Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang
dimaksudkan sebagai berikut:

1.1 Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang


berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan
atau pembuatan wujud fisik lainnya.

1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah


pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah
atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain
Pengguna APBN/APBD.

1.3 Kuasa Pengguna Anggaranyang selanjutnya disebut


KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk
menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala
Daerah untuk menggunakan APBD.

1.4 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut


PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.

1.5 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah


panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang
bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.

1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintahatau pengawas


intern pada Institusi lain yang selanjutnya disebut APIP
adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi.

1.7 Penyediaadalah badan usaha atau orang perseorangan


yang menyediakan Pekerjaan Konstruksi.

1.8 Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan


perjanjian kerja dengan penyedia penanggung jawab
kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan
(subkontrak).
1.9 Kemitraan/ Kerja Sama Operasi (KSO) adalah
kerjasama usaha antar penyedia baik penyedia nasional
maupun penyedia asing, yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang
jelas berdasarkan perjanjian tertulis.

1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah


jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi
yang diserahkan oleh penyedia kepada PPK untuk
menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia.

1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya


disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK
dengan penyedia yang mencakup Syarat-Syarat Umum
Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian dari
kontrak.

1.12 Nilai Kontrakadalah total harga yang tercantum dalam


Kontrak.

1.13 Hariadalah hari kalender.

1.14 Pengawas lapangan adalah tim pendukung yang


dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu)
orang atau lebih, yang ditentukan dalam syarat-syarat
khusus kontrak untuk mengelola administrasi kontrak
dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

1.15 DireksiPekerjaan adalah tim pendukung yang


ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.

1.16 Daftar kuantitas dan harga (rincian harga penawaran)


adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan
jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian
dari penawaran.
1.17 Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perhitungan
perkiraan biaya pekerjaan yang ditetapkan oleh PPK,
dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang
dapat dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh
Pokja ULP untuk menilai kewajaran penawaran
termasuk rinciannya.

1.18 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara


langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya
suatu konstruksi sesuai peruntukannya yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan;

1.19 Mata Pembayaran Utama adalah Mata pembayaran yang


pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya
minimal 80% (delapan puluh per seratus) dari seluruh
nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran
yang nilai bobotnya terbesar yang ditetapkan oleh Pokja
ULP dalam Dokumen Pengadaan;
1.20 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga satu jenis
pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu;

1.21 Metode pelaksanaan pekerjaan adalah cara kerja yang


layak, realistik dan dapat dilaksanakan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan dan diyakini
menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian
pekerjaan dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis
berdasarkan sumber daya yang dimiliki penawar;

1.22 Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang


menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan
yang disusun secara logis, realistik dan dapat
dilaksanakan.
Kalimat permenpupr:
Masa Pelaksanaan (jangka waktu pelaksanaan)adalah
jangka waktu untuk melaksanakan pekerjaan dihitung
berdasarkan SPMK sampai dengan serah terima pertama
pekerjaan.

1.23 Personil inti adalah orangyang akan ditempatkan


secara penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan

Paraf
dalam Dokumen Pengadaan serta posisinya dalam
manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk
melaksanakan pekerjaan.

1.24 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah


bagian pekerjaan bukan pekerjaan utama yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan, yang
pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia lain dan
disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
Kalimat permenpupr:
adalah pekerjaan spesialis atau bagian pekerjaan bukan
pekerjaan utama yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam penawaran, yang pelaksanaannya
diserahkan kepada penyedia lain dan disetujui terlebih
dahulu oleh PPK.

1.25 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak


ini terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak
sampai dengan masa pemeliharaan berakhir.

1.26 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja


penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh PPK.

1.27 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal


penyerahan pertama pekerjaan selesai, dinyatakan dalam
Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan yang
diterbitkan oleh PPK
Kalimat permenpupr
Adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan selesai
(Provisional Hand Over/PHO), dinyatakan dalam Berita
Acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan
oleh Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.

1.28 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang


ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung
sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai
dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
1.29 Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan
yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan
sebagaimana disepakati dalam kontrak baik sebagian
maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna
atau penyediadalam periode pelaksanaan kontrak

1.30 Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang


setelah diserahterimakan oleh penyedia kepada PPK dan
terlebih dahulu diperiksa serta diterima oleh
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi tidak
berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian
dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan
dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum
sebagai akibat kesalahan Penyedia atau Pengguna Jasa.

1.31 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah kerangka waktu


yang sudah terinci berdasarkan masa pelaksanaan,
setelah dilaksanakan pemeriksaan lapangan bersama dan
disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan Kontrak.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan


Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan
ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan
3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia
Hukum
3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di
Indonesia

4. Larangan 4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah,


Korupsi, Kolusi para pihak dilarang untuk:
dan Nepotisme a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk
(KKN) serta memberi atau menerima hadiah atau imbalan berupa
Penipuan apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk
mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut
dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat;
c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak
benar dokumen dan/atau keterangan lain yang

Paraf
disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan
Kontrak ini .

4.2 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti


melakukan larangan-larangan di atas dapat dikenakan
sanksi-sanksi administratif oleh PPK sebagai berikut:
a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia; dan
d. dimasukkan dalam daftar hitam.
[catatan: Sanksi pengenaan daftar hitam, diterbitkan oleh
PA/KPA atas usulan PPK.

KPA mengirimkan dokumen penetapan sanksi daftar hitam


kepada:

1) Penyedia yang dikenakan Daftar Hitam; dan


2) Kepala LKPP]

4.3 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh


PPK kepada Kepala Daerah/Pimpinan Institusi.

4.4 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan


sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

5. Korespondensi 6.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail


dan/atau faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang
tercantum dalam SSKK.

6.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan


berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam
Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika
telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para
Pihak dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui surat
tercatat, e-mail, dan/atau faksimili yang ditujukan ke
alamat yang tercantum dalam SSKK.

6. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
Pihak dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK
atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat
yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk penyedia
perseorangan, Penyedia tidak boleh diwakilkan.

7. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan


yang akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan ini berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

8. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang


bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea,
retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan
perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran
perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai Kontrak.

9. Pengalihan 10.1 Penyedia dilarang untuk mengalihkan sebagian atau


dan/atau seluruh Kontrak ini. Pengalihan seluruh Kontrak hanya
Subkontrak diperbolehkan dalam hal pergantian nama Penyedia,
baik sebagai akibat peleburan (merger),konsolidasi,
pemisahan, maupun akibat lainnya.

10.2 Penyedia dilarang mengalihkan pelaksanaan pekerjaan


utama berdasarkan Kontrak, dengan melakukan
subkontrak kepada pihak lain, kecuali sebagian
pekerjaan utama kepada penyedia spesialis setelah
mendapat persetujuan tertulis dari PPK. Penyedia tetap
bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan.

10.3 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak


diputuskan dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana
diatur dalam SSKK.

10. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran
ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka
pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-
menerus selama Masa Kontrak atau seketika menjadi
pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain.
Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara
tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang
melakukan pengabaian.

11. Penyedia Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh


Mandiri terhadap personil dan subpenyedianya (jika ada) serta
pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.

12. Pengawasan 13.12 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, PPK jika


Pelaksanaan dipandang perlu dapat mengangkat Pengawas Pekerjaan
Pekerjaan (Direksi Pekerjaan/Pengawas Lapangan) yang berasal

Paraf
dari personil PPK atau konsultan pengawas. Pengawas
Pekerjaan berkewajiban untuk mengawasi pelaksanaan
pekerjaan.

13.13 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan


selalu bertindak untuk kepentingan PPK. Jika tercantum
dalam SSKK, Pengawas Pekerjaan dapat bertindak
sebagai Wakil Sah PPK.

13.14 Semua gambar yang digunakan dalam pelaksanaan


pekerjaan sesuai kontrak, untuk pekerjaan permanen
maupun pekerjaan sementara harus mendapatkan
persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

13. Persetujuan 13.1 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih
Atau Pernyataan dahulu ada pekerjaan sementara yang tidak tercantum
Tidak dalam daftar kuantitas dan harga di dalam kontrak maka
Berkeberatan penyedia berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi
Dari Pengawas dan gambar usulan pekerjaan sementara tersebut untuk
Pekerjaan mendapatkan pernyataan tidak berkeberatan (no
objection) untuk dilaksanakan dari Pengawas Pekerjaan.

13.2 Pernyataan tidak berkeberatan atas rencana pekerjaan


sementara ini tidak melepaskan penyedia dari tanggung
jawabnya sesuai kontrak.

14. Perintah 14.1 Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua


perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan
kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak

15. Penemuan- 15.1 Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan


penemuan kepada pihak yang berwenang semuapenemuan
benda/barang yang mempunyai nilai sejarah atau
penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut
peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara .

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN


KONTRAK
16. Masa 16.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal
Pelaksanaan penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para Pihak atau
(Jangka Waktu pada tanggal yang ditetapkan dalam SSKK.
Pelaksanaan)
Pekerjaan 16.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang
ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung
sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.

16.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal


yang ditentukan dalam SSKK.

16.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat


menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan
diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan
kejadian tersebut kepada PPK, maka PPKdapat
melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas
penyedia dengan adendum kontrak.

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan

17. Penyerahan 17.1 PPK berkewajiban untuk menyerahkan lokasi kerja


Lokasi Kerja sesuai dengan kebutuhan penyedia yang tercantum
dalam rencana kerja yang telah disepakati oleh para
pihak untuk melaksanakan pekerjaan tanpa ada
hambatan kepada penyedia sebelum SPMK diterbitkan.
Penyerahan dilakukan setelah sebelumnya dilakukan
peninjauan lapangan bersama. Hasil peninjauan dan
penyerahan dituangkan dalam berita acara penyerahan
lokasi kerja.

17.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama ditemukan


hal-hal yang dapat mengakibatkan perubahan isi
Kontrak maka perubahan tersebut harus dituangkan
dalam adendum Kontrak.

17.3 Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja sesuai


kebutuhan penyedia yang tercantum dalam rencana
kerja (sesuai angka 17.1) untuk melaksanakan pekerjaan
dan terbukti merupakan suatu hambatan, maka kondisi
ini ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi..

18. Surat Perintah 18.1 PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat


Mulai Kerja belas) hari kalender sejak tanggal penanda-tanganan
(SPMK) kontrak.

18.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat


dimulainya pelaksanaan kontrak oleh penyedia.

19. Program Mutu 19.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program

Paraf
mutu pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk
disetujui oleh PPK.

19.2 Program mutu disusun paling sedikit berisi:


a. informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.

19.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi


lokasi pekerjaan.

19.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan program


mutu jika terjadi adendum Kontrak dan Peristiwa
Kompensasi.
19.5 Pemutakhiran program mutu harus menunjukkan
perkembangan kemajuan setiap pekerjaan dan
dampaknya terhadap penjadwalan sisa pekerjaan,
termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan.
Pemutakhiran program mutu harus mendapatkan
persetujuan PPK.

19.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak


mengubah kewajiban kontraktual penyedia.

20. Program 20.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program K3


Keselamatan pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk
dan Kesehatan disetujui oleh PPK.
Kerja (K3) 20.2 Program K3 disusun paling sedikit berisi:
- Kebijakan K3 Proyek;
- Organisasi K3;
- Perencanaan K3;
- Pengendalian dan Program K3;
- Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3;
- Tinjauan Ulang Kinerja K3.

20.3 Program K3 dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi


pekerjaan.
20.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan program
K3 jika terjadi addendum kontrak dan peristiwa
kompensasi.

20.5 Pemutakhiran program K3 harus mendapatkan


persetujuan PPK.

Persetujuan PPK terhadap program K3 tidak mengubah


kewajiban kontraktual penyedia.

21. Rapat 21.1 Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya


Persiapan SPMK dan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama
Pelaksanaan dengan penyedia, unsur perencanaan, dan unsur
Kontrak pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat
persiapan pelaksanaan kontrak.

21.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat


persiapan pelaksanaan kontrak meliputi:
a. program mutu;
b. rencana K3 Kontrak;
c. organisasi kerja;
d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti uraian
tentang metode kerja yang memperhatikan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi
peralatan dan personil;
g. penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan
lokasi pekerjaan.

22. Mobilisasi 22.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai


dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender
sejak diterbitkan SPMK, atau sesuai kebutuhan dan
rencana kerja.

22.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan,


yaitu:
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan termasuk
instalasi alat;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah,
gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan
sebagainya; dan/atau

Paraf
c. mendatangkan personil-personil.

22.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara


bertahap sesuai dengan kebutuhan.

23. Pengukuran/ 23.1 pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK bersama-
Pemeriksaan sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan lokasi
Bersama pekerjaan dengan melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap
rencana mata pembayaran (Mutual Check 0%).

23.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat


membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksana-an
Kontrak atas usul PPK.

23.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita


Acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama
mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus
dituangkan dalam adendum Kontrak (Berita Acara
Mutual Check 0%).

23.4 Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Personil


dan/atau Peralatan ternyata belum memenuhi
persyaratan Kontrak maka penyedia tetap dapat
melanjutkan pekerjaan dengan syarat Personil dan/atau
Peralatan yang belum memenuhi syarat harus segera
diganti dalam jangka waktu yang disepakati bersama.

24. Penggunaan 24.1 Penggunaan produk dalam negeri dilakukan sesuai


Produksi besaran komponen dalam negeri pada setiap
Dalam Negeri Barang/Jasa yang ditunjukkan dengan nilai Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada saat penawaran.

24.2 Penyedia wajib membuat laporan penggunaan produksi


dalam negeri secara periodik.

24.3 Apabila di dalam penggunaan produksi dalam negeri


berbeda dengan yang ditunjukkan dengan nilai TKDN
pada saat penawaran akan dikenakan sanksi sesuai
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018
beserta petunjuk teknisnya, dan ditetapkan dalam SSKK.

25. Waktu 25.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia


Penyelesaian berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan program mutu, serta menyelesaikan
pekerjaan selambat-lambatnya pada Tanggal
Penyelesaian yang ditetapkan dalam SPMK.

25.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada tanggal Penyelesaian


bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi
atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka
penyedia dikenakan denda.

25.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh


Peristiwa Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban
pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak
dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh
Para Pihak untuk diperpanjang.

25.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam angka Pasal


ini adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

26. Perpanjangan 26.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian


Waktu pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka
penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal
Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan
memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara
tertulis. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus
dilakukan melalui adendum Kontrak jika perpanjangan
tersebut mengubah Masa Kontrak.

26.2 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan


harus telah menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan
untuk berapa lama, dalam jangka waktu paling lama 21
(dua puluh satu) hari setelah penyedia meminta
perpanjangan. Jika penyedia lalai untuk memberikan
peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat
bekerja sama untuk mencegah keterlambatan sesegera
mungkin, maka keterlambatan seperti ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk memperpanjang Tanggal
Penyelesaian.

27. Penundaan 27.1 Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis


oleh Pengawas penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap

Paraf
Pekerjaan perintah penundaan ini harus segera ditembuskan
kepada PPK.

28. Rapat 28.1 Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat


Pemantauan menyelenggarakan rapat pemantauan, dan meminta satu
sama lain untuk menghadiri rapat tersebut. Rapat
pemantauan diselenggarakan untuk membahas
perkembangan pekerjaan dan perencanaaan atas sisa
pekerjaan serta untuk menindaklanjuti peringatan dini.

28.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas


Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan dokumennya
diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak yang
menghadiri rapat.

28.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan,


Pengawas Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam
rapat atau setelah rapat melalui pernyataan tertulis
kepada semua pihak yang menghadiri rapat.

29. Peringatan Dini 29.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini


mungkin Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi
tertentu yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan,
menaikkan Nilai Kontrak atau menunda penyelesaian
pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menyampaikan secara tertulis perkiraan
dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas terhadap
Nilai Kontrak dan Tanggal Penyelesaian. Pernyataan
perkiraan ini harus sesegera mungkin disampaikan oleh
penyedia.

29.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan


Pengawas Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi
dampak peristiwa atau kondisi tersebut.

B.2 Penyelesaian Kontrak

30. Serah Terima 30.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus),
Pekerjaan penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk penyerahan pekerjaan.

30.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK


menugaskan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
Apabila memerlukan keahlian teknis khusus dapat
dibantu oleh tim/tenaga ahli untuk membantu
pelaksanaan tugas Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.

30.3 Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian


terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan
dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.
30.4 PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah
seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan Kontrak dan diterima oleh Panitia/Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan.

30.5 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh


lima perseratus) dari nilai kontrak, sedangkan yang 5%
(lima perseratus) merupakan retensi selama masa
pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar 100%
(seratus perseratus) dari nilai kontrak dan penyedia
harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai kontrak.

30.6 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa


pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat
penyerahan pertama pekerjaan.

30.7 Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia


mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK
untuk penyerahan akhir pekerjaan.

30.8 PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah


penyedia melaksanakan semua kewajibannya selama
masa pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan
pembayaran sisa nilai kontrak yang belum dibayar atau
mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.

30.9 Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban


pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka PPK berhak
menggunakan uang retensi untuk membiayai
perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan Jaminan
Pemeliharaan.

30.10 Serah terima pekerjaan dapat dilakukan perbagian

Paraf
pekerjaan (secara parsial) yang ketentuannya ditetapkan
dalam SSKK.

30.11 Dalam hal dilakukan serah terima pekerjaan secara


parsial, maka cara pembayaran dan kewajiban
pemeliharaan tersebut di atas disesuaikan.

30.12 Kewajiban pemeliharaan diperhitungkan setelah


penyerahan bagian pekerjaan tersebut dilaksanakan
pertama kali.

30.13 Umur konstruksi bangunan hasil dari pelaksanaan


pekerjaan ditetapkan dalam SSKK.

31. Pengambilaliha 31.1 PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan
n dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat
keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.

32. Pedoman 32.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK


Pengoperasian tentang pedoman pengoperasiandanperawatan sesuai
dan Perawatan dengan SSKK.

32.2 Apabila penyedia tidak memberikan pedoman


pengoperasian dan perawatan, PPK berhak menahan
uang retensi atau Jaminan Pemeliharaan.

B.3 Perubahan Kontrak

33. Perubahan 33.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.
Kontrak

33.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila terdapat


perubahan gambar dan spesifikasi serta disetujui oleh
para pihak, meliputi:
1) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal
yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak
sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;
2) perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan
pekerjaan dan/atau karena perubahan pelaksanaan
pekerjaan;
3) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat
adanya perubahan pekerjaan; dan/atau
4) perubahan harga kontrak bagian pekerjaan harga
satuan akibat adanya penyesuaian harga (eskalasi/de-
eskalasi)

33.3 Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat


membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan
Kontrak atas usul PPK.

34. Perubahan Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi


Lingkup lokasi pekerjaan/lapangan pada saat pelaksanaan dengan
Pekerjaan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam Kontrak, maka:

34.1 PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan


kontrak yang meliputi antara lain :
a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan
yang tercantum dalam kontrak;
b. mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan
sesuai dengan kebutuhan lokasi pekerjaan;
dan/atau
d. melaksanakan pekerjaan tambah yang belum
tercantum dalam kontrak awal yang diperlukan
untukmenyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai
lingkup kontrak awal.
34.2 Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya
anggaran dan paling tinggi 10% (sepuluh perseratus)
dari nilai kontrak awal.

34.3 Perintah perubahan pekerjaan baik item pekerjaan baru


atau pekerjaan tambah dibuat oleh PPK secara tertulis
kepada penyedia kemudian dilanjutkan denganproses
negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada
ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal.

34.4 Untuk harga satuan pekerjaan baru yang sebelumnya


tidak ada dalam kontrak awal, tetapi harga satuan bahan
dan upahnya sudah ada pada kontrak awal, maka
diawali dengan pemasukan penawaran oleh penyedia
dan PPK menetapkan HPS untuk item baru tersebut.
Kemudian PPK menugaskan panitia peneliti pelaksana
kontrak/tim teknis untuk melakukan negosiasi teknis
dan harga terhadap item pekerjaan baru tersebut(kalimat
diatas tidak ada pada Permen PU 31/2015)

34.5 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara


sebagai dasar penyusunan adendum kontrak.

34.6 Ketentuan ini hanya dapat digunakan pada bagian harga

Paraf
satuan.

35. Perubahan 35.1 Perubahan kuantitas hanya dilakukan apabila terdapat


Kuantitas dan perubahan gambar dan spesifikasi (lingkup pekerjaan).
Harga
35.2 Harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga
digunakan untuk membayar prestasi pekerjaan.

35.3 Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan


dilaksanakan berubah lebih dari 10% (sepuluh
perseratus) dari kuantitas awal, maka pembayaran
volume selanjutnya dengan menggunakan harga satuan
yang disesuaikan dengan negosiasi.

35.4 Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga


satuan timpang, maka harga satuan timpang tersebut
hanya berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang tercantum
dalam Dokumen Pengadaan. Untuk kuantitas pekerjaan
tambahan digunakan harga satuan berdasarkan hasil
negosiasi.
Apabila ada daftar item pekerjaan yang masuk kategori
harga satuan timpang, maka dicantumkan dalam
lampiran A SSKK.
Apabila diperlukan mata pembayaran baru, maka
penyedia jasa harus menyerahkan rincian harga
satuannya kepada PPK. Penentuan harga satuan mata
pembayaran baru dilakukan dengan negosiasi.

36. Perubahan 36.1 Perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu
Jadwal pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas
Pelaksanaan pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal
Pekerjaan sebagai berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul di luar kendali penyedia;
dan/atau
e. keadaan kahar.

36.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang


paling kurang sama dengan waktu terhentinya kontrak
akibat keadaan kahar atau waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan pada 36.1.
36.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan
atas kontrak setelah melakukan penelitian terhadap
usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.

36.4 PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti


Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan usulan
perpanjangan waktu pelaksanaan.

36.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan


dituangkan dalam adendum kontrak.

37. Penyesuaian 37.1 Ketentuan penggunaan rumusan Penyesuaian Harga


Harga (Price Adjustment) adalah diberlakukan untuk bagian
(Eskalasi/De- pekerjaan harga satuan dan tidak timpang (110% dari
eskalasi) HPS) sebagai berikut:
a) Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah
akibat adanyapenyesuaian harga sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
b) Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak
Tahun Jamak yang masapelaksanaannya lebih dari
12 (dua belas) bulan dan diberlakukan mulai
bulanke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan.
c) Penyesuaian harga berlaku bagi seluruh
kegiatan/mata pembayaran, kecuali mata
pembayaran Lump Sum serta pekerjaan dengan
Harga Satuan timpang.
d) Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh
komponen harga satuan (upah, bahan, peralatan, dan
bahan bakar), tidak termasuk komponen keuntungan
dan biaya operasional sebagaimana tercantum dalam
penawaran.
e) Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam
kontrak awal/adendum kontrak.
f) Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan
yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks
penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut.
g) Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru
sebagai akibat adanya adendum kontrak dapat
diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga
belas) sejak adendum kontrak tersebut

Paraf
ditandatangani.
h) Jenis pekerjaan yang terlambat pelaksanaannya
disebabkan oleh kesalahan Penyedia diberlakukan
penyesuaian harga berdasarkan indeks harga jadwal
awal pelaksanaan pekerjaan.
i) Jenis pekerjaan yang lebih cepat pelaksanaannya
diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks
harga pada saat pelaksanaan.
37.2 Ketentuan lebih lanjut sebagaimana diatur dalam SSKK.

B.4 Keadaan Kahar

38. Keadaan Kahar 38.1 suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak
dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga
kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak
dapat dipenuhi.

38.2 Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi namun tidak


terbatas pada:
a. bencana alam;
b. bencana non alam;
c. bencana sosial;
d. pemogokan;
e. kebakaran; dan/atau
f. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan
melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan
menteri teknis terkait.

(Kalimat diatas tidak dijelaskan pada permen pu


31/2015)

38.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia


memberitahukan kepada PPK paling lambat 14 (empat
belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan
menyertakan pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat
yang berwenang, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

38.4 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk


pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan
Kahar harus diperpanjang paling kurang sama dengan
jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan
Kahar.

38.5 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan


Kahar yang dilaporkan paling lambat 14 (empat belas)
hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, tidak dikenakan
sanksi.

38.6 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan


dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar berakhir
dengan ketentuan, Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan
pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama
masa Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara tertulis
kepada Penyedia untuk meneruskan pekerjaan sedapat
mungkin maka Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak
dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai
dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam
situasi demikian. Penggantian biaya ini harus diatur
dalam suatu adendum Kontrak.

B.5 Penghentian dan Pemutusan Kontrak

39. Penghentian 39.1 Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan


Kontrak sudah selesai atau terjadi Keadaan Kahar.

39.2 Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib


membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi
pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:
1) biaya langsung pengadaan Bahan dan Perlengkapan
untuk pekerjaan ini. Bahan dan Perlengkapan ini
harus diserahkan oleh Penyedia kepada PPK, dan
selanjutnya menjadi hak milik PPK;
2) biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi Hasil
Pekerjaan Sementara dan Peralatan;
3) biaya langsung demobilisasi Personil.

40. Pemutusan 60.1 Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak penyedia
Kontrak atau pihak PPK.

41. Pemutusan 41.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Kontrak oleh Undang Hukum Perdata,PPK dapat memutuskan

Paraf
PPK Kontrak melalui pemberitahuan tertulis kepada Penyedia
setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut:
a. kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi
batasberakhirnya kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan
mampu menyelesaikan keseluruhanpekerjaan
walaupun diberikan kesempatan sampaidengan 50
(lima puluh) hari kalender sejak masaberakhirnya
pelaksanaan pekerjaan untukmenyelesaikan
pekerjaan;
c. setelah diberikan kesempatan
menyelesaikanpekerjaan sampai dengan 50 (lima
puluh) harikalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaanpekerjaan, Penyedia tidak
dapatmenyelesaikan pekerjaan;

kalimat dari permen PU 31/2015 dimulai dari huruf d:

d. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan


kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
e. Penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan,
tidak memulai pelaksanaan pekerjaan;
f. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua
puluh delapan) hari dan penghentian ini tidak
tercantum dalam program mutu serta tanpa
persetujuan Pengawas Pekerjaan;
g. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
h. Penyedia selama Masa Kontrak gagal memperbaiki
Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan
oleh PPK;
i. Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan
Jaminan Pelaksanaan;
j. Pengawas Pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk
menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan,
dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua
puluh delapan) hari;
k. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan
dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang
diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
l. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan
KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh
instansi yang berwenang.
m. PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran
tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati
sebagaimana tercantum dalam SSKK;
n. denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat
kesalahan penyedia sudah melampaui 5% (lima
perseratus) dari nilai Kontrak dan PPK menilai
bahwa Penyedia tidak akan sanggup menyelesaikan
sisa pekerjaan

41.2 Kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan hingga 50


hari kalender dapat melampaui tahun anggaran.

41.3 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena


kesalahan Penyedia:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan (apabila
dipersyaratkan);
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau
Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila ada);
c. Penyedia membayar denda keterlambatan
sebagaimana tercantum dalam SSKK (apabila ada);
d. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam; dan
e. PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima
oleh PPK sampai dengan tanggal berlakunya
pemutusan Kontrak dikurangi dengan denda
keterlambatan yang harus dibayar Penyedia (apabila
ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil
pelaksanaan pekerjaan kepada PPK dan selanjutnya
menjadi hak milik PPK.

42. Pemutusan 42.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Kontrak oleh Undang Hukum Perdata,Penyedia dapat memutuskan
Penyedia Kontrak melalui pemberitahuan tertulis kepada PPK
apabila PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran
tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati
sebagaimana tercantum dalam SSKK.

42.2 Penyedia dapat memutuskan Kontrak apabila PPK gagal


mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan.
Dalam hal ini pemutusan Kontrak dilakukan paling
kurang 30 (tiga puluh) hari setelah Penyedia
menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan
Kontrak secara tertulis kepada PPK.

Paraf
42.3 Kejadian sebagaimana dimaksud angka 42.2 adalah:
a. akibat keadaan kahar sehingga Penyedia tidak dapat
melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan dokumen
kontrak;
b. PPK gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian
perselisihan.

42.4 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, PPK membayar


kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan yang telah diterima oleh PPK sampai dengan
tanggal berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi
dengan denda keterlambatan yang harus dibayar
Penyedia (apabila ada), serta Penyedia menyerahkan
semua hasil pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya
menjadi hak milik PPK.

43. Keterlambatan 43.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan


Pelaksanaan sesuai jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan
Pekerjaan dan secara tertulis atau dikenakan ketentuan tentang kontrak
Kontrak Kritis] kritis.

43.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila:


a. dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70%
dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat
lebih besar 10% dari rencana;
b. dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% -
100% dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan
terlambat lebih besar 5% dari rencana.
c. rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak,
realisasi fisik pelaksanaan terlambat kurang dari 5%
dari rencana dan akan melampaui tahun anggaran
berjalan.

43.2 Penanganan kontrak kritis


a. dalam hal keterlambatan pada angka 45.1 dan
penanganan Kontrak pada pasal kritis 45.2
penanganan Kontrak Kritis dilakukan dengan Rapat
Pembuktikan (show cause meeting/SCM).
1) pada saat Kontrak dinyatakan krisis, direksi
pekerjaan menerbitkan surat peringatan kepada
Penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan
SCM.
2) dalam SCM direksi pekerjaan, direksi teknis dan
penyedia membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia
dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama)
yang dituangkan dalam Berita Acara SCM
Tahap I.
3) apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama,
maka dilaksanakan SCM Tahap II yang
membahas dan menyepakati besaran kemajuan
fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba kedua) yang
dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap II.
4) apabila Penyedia gagal pada uji coba tahap
kedua, maka diselenggarakan SCM Tahap III
yang membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia
dalam periode waktu tertentu (uji coba ketiga)
yang dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap
III.
5) pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus
menerbitkan surat peringatan kepada Penyedia
atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan
pekerjaan.
b. dalam hal keterlambatan pada angka 45.2 c PPK
setelah dilakukan rapat bersama atasan PPK sebelum
tahun anggaran berakhir dapat langsung
memutuskan Kontrak secara sepihak dengan
mengesampingkan pasal 1266 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.
c. Dalam hal terjadi keterlambatan dan akan
melampaui tahun anggaran berjalan akibat kesalahan
Penyedia Pekerjaan Konstruksi, sebelum dilakukan
pemutusan kontrak Penyedia Pekerjaan Konstruksi
dapat diberi kesempatan menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak
masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan dengan
diberlakukan denda sebesar 1/1000 (satu perseribu)
dari nilai Kontrak atau nilai bagian Kontrak apabila
ditetapkan serah terima pekerjaan secara parsial
untuk setiap hari keterlambatan. Kesempatan
menyelesaikan pekerjaan selama 50 (lima puluh) hari
kalender tersebut dapat melampaui tahun anggaran
berjalan.
d. Dalam hal penyelesaian pekerjaan akibat
keterlambatan melampaui tahun anggaran berjalan,
diterbitkan adendum untuk mencantumkan sumber

Paraf
dana tahun anggaran berikutnya atas sisa pekerjaan
yang akan diselesaikan dan memperpanjang masa
berlaku jaminan pelaksanaan.
e. Dalam hal keterlambatan pada 43.2 a atau 43.2 b,
setelah dilakukan penanganan kontrak kritis sesuai
43.3 a, PPK dapat langsung memutuskan kontrak
secara sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
PPK dapat memutuskan Kontrak secara
sepihak,apabila:
1. kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda
melebihi batas berakhirnya kontrak;
2. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia
Barang/Jasa tidak akan mampu menyelesaikan
keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan
kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh)
hari kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan
pekerjaan; dan/atau
3. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan
pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan.

44. Pemutusan 44.1 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena


Kontrak akibat PPK/Pokja ULP terlibat penyimpangan prosedur,
lainnya melakukan KKN dan/atau pelanggararan persaingan
sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK/Pokja
ULP dikenakan sanksi berdasarkan peraturan
perundang-undangan.

45. Peninggalan 44.1 Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan


Sementara yang masih berada di lokasi kerja setelah
pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan
penyedia,dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK
tanpa kewajiban perawatan. Pengambilan kembali semua
peninggalan tersebut oleh penyedia hanya dapat
dilakukan setelah mempertimbangkan kepentingan PPK.

B. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA


46. Hak dan Penyedia memiliki hak dan kewajiban:
Kewajiban
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan
Penyedia
sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam kontrak;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan
prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik
kepada PPK;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara
cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan
menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan
permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang
dirinci dalam kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan
untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
kontrak; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk
melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi
perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya akibat kegiatan penyedia.

47. Penggunaan 47.1 Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan


Dokumen menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen
Kontrak dan lainnya yang berhubungan dengan kontrak untuk
Informasi kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis
dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan ijin tertulis
dari PPK sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

48. Hak Atas 48.1 Penyedia wajib melindungiPPK dari segala tuntutan atau
Kekayaan klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan
Intelektual Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh penyedia.

49. Penanggungan 49.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,


dan Risiko membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK
beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan,
tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang

Paraf
timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai
Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita
acara penyerahan akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta
benda penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan
Personil;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera
tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;

49.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan


tanggal penandatanganan berita acara penyerahan awal,
semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan
ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia,
kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan
olehkesalahan atau kelalaian PPK.

49.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia


tidak membatasi kewajiban penanggungan dalam
pasalini.

49.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan


atau Bahan yang menyatu dengan Hasil Pekerjaan
selama Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa
Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh
penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan
atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau
kelalaian penyedia.

50. Perlindungan 50.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya


Tenaga Kerja sendiri untuk mengikutsertakan Personilnya pada
program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan.

50.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan


memerintahkan Personilnya untuk mematuhi peraturan
keselamatan kerja. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan,
penyedia beserta Personilnya dianggap telah membaca
dan memahami peraturan keselamatan kerja tersebut.

50.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk


menyediakan kepada setiap Personilnya (termasuk
Personil Subpenyedia, jika ada) perlengkapan
keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.

50.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk


melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum yang
berlaku, penyedia akan melaporkan kepada PPK
mengenai setiap kecelakaan yang timbul sehubungan
dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua
puluh empat) jam setelah kejadian.

51. Pemeliharaan 51.1 Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-


Lingkungan langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan
baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan
membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga
dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan
Kontrak ini.

52. Asuransi 52.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK


sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk:
a. semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko
tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan,
serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas
segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan,
kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat
kerjanya; dan
c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan.

52.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam


penawaran dan termasuk dalam nilai kontrak.

53. Tindakan 53.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


Penyedia yang persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-
Mensyaratkan tindakan berikut:
Persetujuan
PPK atau a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan;
Pengawas b. menunjuk Personil yang namanya tidak tercantum
Pekerjaan dalam Lampiran A SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan program mutu dan
RK3K;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

53.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu

Paraf
persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum
melakukan tindakan-tindakan berikut:
a. menggunakan spesifikasi dan gambar dalam
angka15 SSUK;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;
c. mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

54. Laporan Hasil 54.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan


Pekerjaan kontrak untuk menetapkan volume pekerjaan atau
kegiatan yang telah dilaksanakanguna pembayaran hasil
pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan
dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.

54.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan


pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan
pekerjaan dilokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian
sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi
rencana dan realisasi pekerjaan harian.

54.3 Laporan harian berisi:


a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi
pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam
tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa
alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran
pekerjaan; dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan
pelaksanaan.

54.4 Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan


diperiksa oleh konsultan dan disetujui oleh wakil PPK.

54.5 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan


harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam
periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu
ditonjolkan.

54.6 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan


mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan
dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang
perlu ditonjolkan.

54.7 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK


membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan
di lokasi pekerjaan.

55. Kepemilikan 58.1 Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan,


Dokumen dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang
dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan Kontrak ini
sepenuhnya merupakan hak milik PPK. Penyedia paling
lambat pada waktu pemutusan atau akhir Masa Kontrak
berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan
piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada
PPK. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan
tiap dokumen dan piranti lunak tersebut. Pembatasan
(jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti
lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam
SSKK.

56. Kerjasama 56.1 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut harus


Antara diatur dalam Kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh
Penyedia dan PPK.
Sub Penyedia
56.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan
yang disubkontrakkan tersebut.

56.3 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus mengacu


kepada Kontrak serta menganut prinsip kesetaraan.

56.4 Penyedia yang mempunyai harga Kontrak di atas


Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah)
sampai dengan Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
rupiah) wajib bekerja sama dengan penyedia Usaha
Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi Kecil, yaitu dengan
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang bukan
pekerjaan utama.

56.5 Penyedia yang mempunyai harga Kontrak di atas


Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) wajib
bekerja sama dengan penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Koperasi Kecil, yaitu dengan mensubkontrakkan
sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama kepada

Paraf
sub penyedia jasa dari lokasi pekerjaan setempat, kecuali
tidak tersedia sub penyedia jasa yang dimaksud.

57. Usaha Mikro, 57.1 Apabila penyedia yang ditunjuk sebagai pelaksana
Usaha Kecil konstruksi adalah Penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Koperasi dan Koperasi Kecil, maka pekerjaan tersebut harus
Kecil dilaksanakan sendiri oleh penyedia yang ditunjuk dan
dilarang diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak
lain.

57.2 Apabila penyedia yang ditunjuk sebagai pelaksana


konstruksi adalah penyedia bukan Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan koperasi kecil, maka:

57.3 Penyedia wajib bekerja sama dengan Usaha Mikro,


Usaha Kecil dan koperasi kecil, antra lain dengan
mensubkontrakkan sebagian pekerjaanya.

57.4 Dalam melaksanakan kewajiban di atas penyedia terpilih


tetap bertanggungjawab penuh atas keseluruhan
pekerjaan tersebut.

57.5 Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian


pekerjaan yang bukan pekerjaan utama.

57.6 Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan


ketetapan di atas.

57.7 Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka


penyedia dikenakan sanksiyang diatur dalam SSKK.

58. Penyedia Lain 58.1 Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan


menggunakan lokasi kerja bersama dengan penyedia
yang lain (jika ada) dan pihak lainnya yang
berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu,
PPK dapat memberikan jadwal kerja penyedia yang lain
di lokasi kerja.

59. Keselamatan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan semua pihak di


dan Kesehatan lokasi kerja.
Kerja
Penyedia setiap saat harus mengambil langkah-langkah yang
patut diambil untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja
personilnya.

Penyedia harus memastikan bahwa staf kesehatan, fasilitas


pertolongan pertama pada kecelakaan, dan layanan ambulance
dapat disediakan setiap saat di lapangan bagi personil penyedia
termasuk subpenyedia maupun personil PPK dan telah dibuat
perencanaan yang sesuai dengan semua persyaratan kesehatan
dan kebersihan untuk mencegah timbulnya wabah penyakit.

Penyedia harus menunjuk petugas keselamatan kerja yang


bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan dan mencegah
terjadinya kecelakaan.

Petugas yang bersangkutan harus memenuhi aturan dan


persyaratan K3.

Petugas K3 dipersyaratkan berdasarkan tingkat risiko


pekerjaan: diperlukan Ahli K3 untuk pekerjaan berisiko tinggi
dan diperlukan Petugas K3 untuk pekerjaan berisiko sedang
atau kecil sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.

60. Pembayaran 60.1 Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial


Denda berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera
janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam
Kontrak ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong
angsuran pembayaran prestasi pekerjaan penyedia.
Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab
kontraktual penyedia.

61. Jaminan 61.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK selambat-


lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah
diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SPPBJ) sebelum dilakukan penandatanganan kontrak
dengan besar:
a. 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak; atau
b. 5% (lima perseratus) dari nilai total Harga Perkiraan
Sendiri (HPS) bagi penawaran yang lebih kecil dari
80% (delapan puluh perseratus) HPS.

61.2 Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak


tanggal penanda-tanganan kontrak sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).

61.3 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan


dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus) dan diganti

Paraf
dengan Jaminan Pemeliharaan atau menahan uang
retensi sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak;

61.4 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam


rangka pengambilan uang muka dengan nilai 100%
(seratus perseratus) dari besarnya uang muka;

61.5 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara


proporsional sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan;
61.6 Masa berlaku Jaminan Uang Muka paling kurang sejak
tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai
dengan tanggal penyerahan pertama pekerjaan (PHO).

61.7 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah


pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus).

61.8 Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan paling


lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah masa
pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik
sesuai dengan ketentuan kontrak;

61.9 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling kurang sejak


tanggal serah terima pertama pekerjaan (PHO) sampai
dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand
Over/FHO);

61.10 Penggunaan jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka,


dan jaminan pemeliharaan sebagai berikut:
1. paket pekerjaan sampai dengan
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta
rupiah) dapat diterbitkan oleh Bank Umum,
Perusahaan Asuransi, Perusahaan Penjaminan,
konsorsium perusahaan asuransi umum/lembaga
penjaminan/ perusahaan penjaminan yang
mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship), bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional) dimana konsorsium
tersebut telah ditetapkan/mendapat rekomendasi
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan diserahkan
oleh Penyedia Jasa kepada PPK;
2. paket pekerjaan di atas Rp2.500.000.000,00 (dua
miliar lima ratus juta rupiah) diterbitkan oleh Bank
Umum, konsorsium perusahaan asuransi
umum/lembaga penjaminan/perusahaan
penjaminan yang mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship), bersifat mudah dicairkan dan
tidak bersyarat (unconditional) dimana konsorsium
tersebut telah ditetapkan/mendapat rekomendasi
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan diserahkan
oleh Penyedia Jasa kepada PPK.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PPK

62. Hak dan 62.1 PPK memiliki hak dan kewajiban :


Kewajiban PPK a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
penyedia;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang
tercantum dalam kontrak yang telah ditetapkan
kepada penyedia;
d. mengenakan denda keterlambatan (apabila ada);
e. membayar uang muka (apabila diberikan);
f. memberikan instruksi sesuai jadwal;
g. membayar ganti rugi, melindungi dan membela
Penyedia terhadap tuntuan hukum, tuntutan lainnya
dan tanggungan yang timbul karena kesalahan,
kecerobohan dan pelanggaran kontrak yang
dilakukan PPK; dan
h. mengusulkan penetapan sanksi Daftar Hitam kepada
PA/KPA (apabila ada).

63. Fasilias 63.1 PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan
prasarana atau kemudahan lainnya (jika ada) yang
tercantum dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanan
pekerjaan ini.

64. Peristiwa 64.1 Peristiwa Kompensasidapat diberikan kepada penyedia


Kompensasi dalam hal sebagai berikut:
a. PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi
dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal
dalam kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk

Paraf
melakukan pengujian tambahan yang setelah
dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan
pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi
tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya dan
disebabkan oleh PPK;
h. ketentuan lain dalam SSKK.

64.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran


tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian
pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar
ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaan.

64.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data


penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan
oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian
nyata akibat Peristiwa Kompensasi.

64.4 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian


pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka
penyedia berhak untuk meminta perpanjangan waktu
Penyelesaian berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan oleh Penyedia
kepada PPK. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus
dilakukan melalui adendum Kontrak jika perpanjangan
tersebut mengubah Masa Kontrak.

64.5 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau


perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika
penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan
dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak
Peristiwa Kompensasi.

D. PERSONIL DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA


65. Personil Inti 65.1 Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan harus
dan/atau sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Peralatan Penawaran.

65.2 Penggantian personil inti dan/atau peralatan tidak boleh


dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK.
65.3 Penggantian personil inti dilakukan oleh penyedia
dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu
kepada PPK dengan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja personil inti yang diusulkan
beserta alasan penggantian.

65.4 PPK dapat menilai dan menyetujui


penempatan/penggantian personil inti dan/atau
peralatan menurut kualifikasi yang dibutuhkan.

65.5 Jika PPK menilai bahwa personil inti:


a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan
dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya;
maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dan menjamin personil inti tersebut
meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari
sejak diminta oleh PPK.

65.6 Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu


dilakukan, maka penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara
atau lebih baik dari personil inti dan/atau peralatan
yang digantikan tanpa biaya tambahan apapun.

65.7
Personil inti berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan
pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personil inti
dapat sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga
kerahasiaan pekerjaan di bawah sumpah
E. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA

66. Harga Kontrak 66.1 PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan
pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak.

66.2 Harga kontrak telah memperhitungkan keuntungan,


beban pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi
yang meliputi juga biaya keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) dan semua pajak, bea, retribusi, tenaga kerja
praktek/magang, biaya asuransi, dan biaya lain yang
harus dibayar oleh penyedia untuk pelaksanaan paket
pekerjaan konstruksi.
66.3 Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang
tercantum dalam daftar kuantitas dan harga

Paraf
67. Pembayaran 67.1 Uang muka
a. uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi
peralatan, personil, pembayaran uang tanda jadi
kepada pemasok bahan/material dan persiapan
teknis lain;
b. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan
dibayar setelah penyedia menyerahkan Jaminan
Uang Muka senilai uang muka yang diterima;
c. dalam hal PPK menyediakan uang muka maka
Penyedia harus mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK
disertai dengan rencana penggunaan uang muka
untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak;
d. Jaminan Uang Muka dapat diterbitkan oleh Bank
Umum, Perusahaan Asuransi, Perusahaan
Penjaminan, konsorsium perusahaan asuransi
umum/lembaga penjaminan/ perusahaan
penjaminan yang mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship), bersifat mudah dicairkan dan
tidak bersyarat (unconditional) dimana konsorsium
tersebut telah ditetapkan/mendapat rekomendasi
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk paket
pekerjaan sampai dengan Rp2.500.000.000,00 (dua
miliar lima ratus juta rupiah);
e. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh Bank Umum,
konsorsium perusahaan asuransi umum/lembaga
penjaminan/ perusahaan penjaminan yang
mempunyai program asuransi kerugian (suretyship),
bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional) dimana konsorsium tersebut telah
ditetapkan/mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) untuk paket pekerjaan di atas
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta
rupiah);
f. pengembalian uang muka harus diperhitungkan
berangsur-angsur secara proporsional pada setiap
pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat
harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi
100% (seratus perseratus).

67.2 Prestasi pekerjaan


pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati
dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:
a. penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan
kemajuan hasil pekerjaan;
b. pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan,
sistem termin atau pembayaran secara sekaligus,
sesuai ketentuan dalam SSKK;
c. pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah
terpasangtermasuk peralatan dan/atau bahan yang
menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan
diserahterimakan.
d. Pembayaran terhadap peralatan dan/atau bahan
yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan
diserahterimakan sebagaimana dimaksud harus
memenuhi persyaratan:
1) merupakan bagian dari pekerjaan meskipun
belum dilakukan uji fungsi (commisioning);
2) berada di lokasi yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Kontrak dan/atau
perubahannya;
3) memiliki sertifikat uji mutu dari
pabrikan/produsen;
4) bersertifikat garansi dari produsen/agen resmi
yang ditunjuk produsen;
5) disetujui oleh PPK sesuai dengan capaian fisik
yang diterima;
6) dilarang dipindahkan dari area lokasi yang
ditetapkan sampai dengan waktu pemasangan
dan/atau dipindahtangankan kepada pihak
manapun sebagaimana tercantum dalam Kontrak
dan/atau perubahannya; dan
7) Penyedia bertanggung jawab atas keamanan
penyimpanan dan risiko kerusakan. (PPK
menyesuaikan ketentuan ini berdasarkan sifat
pekerjaan)
e. Pembayaran harus memperhitungkan:
1) angsuran uang muka;
2) peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian
permanen dari hasil pekerjaan yang akan
diserahterimakan (material on site) yang sudah
dibayar sebelumnya;
3) denda (apabila ada);
4) pajak; dan/atau
5) uang retensi.
f. untuk kontrak yang mempunyai sub kontrak,
permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti

Paraf
pembayaran kepada seluruh sub penyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan Pembayaran kepada sub
penyedia dilakukan sesuai prestasi pekerjaan yang
selesai dilaksanakan oleh sub penyedia tanpa harus
menunggu pembayaran terlebih dahulu dari PPK
g. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah
pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan
Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan
diterbitkan;
h. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah
pengajuan permintaan pembayaran dari penyedia
harus sudah mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) kepada Pejabat Penandatangan
Surat Perintah Membayar (PPSPM);
i. apabila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan
angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda
pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara
dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang
menjadi perselisihan.

67.3 Denda dan ganti rugi


a. denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan
kepada penyedia;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada PPK karena terjadinya cidera
janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada penyedia
atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan untuk
setiap hari keterlambatan adalah:
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga bagian
kontrak yang belum selesai dikerjakan, apabila
kontrak terdiri atas bagian pekerjaan yang dapat
dinilai terpisah dan bukan merupakan kesatuan
sistem, serta hasil pekerjaan tersebut telah
diterima oleh PPK;
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga kontrak,
apabila bagian pekerjaan yang sudah
dilaksanakan belum berfungsi;
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas
keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga
dari nilai tagihan yang terlambat dibayar,
berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada
saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau
dapat diberikan kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran prestasi
pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta
dituangkan dalam adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan
oleh PPK, apabila penyedia telah mengajukan
tagihan disertai perhitungan dan data-data.

68. Hari Kerja 68.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya
disimpan oleh penyedia. Daftar pembayaran
ditandatangani oleh masing-masing pekerja dan dapat
diperiksa oleh PPK.

68.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada


tenaga kerjanya setelah formulir upah ditandatangani.

68.3 Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus


dilampirkan.

69. Perhitungan 69.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir


Akhir dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen)
dan berita acara penyerahan awal telah ditandatangani
oleh kedua belah Pihak berdasarkan Berita Acara
Pekerjaan Selesai dari Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
(PPHP).

69.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, penyedia


berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas
Pekerjaan rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang
jatuh tempo. PPK berdasarkan hasil penelitian tagihan
oleh Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk
menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran
terakhir selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja
terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen
penunjang diterima oleh Pengawas Pekerjaan.

70. Penangguhan 70.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran


prestasi pekerjaan penyedia jika penyedia gagal atau
lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk
penyerahan setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.

Paraf
70.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada penyedia
tentang penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-
alasan yang jelas mengenai penangguhan tersebut.
Penyedia diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam
jangka waktu tertentu.

70.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan


dengan proporsi kegagalan atau kelalaian penyedia.

70.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan


pembayaran akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan
dapat dilakukan bersamaan dengan pengenaan denda
kepada penyedia.

F. PENGAWASAN MUTU
71. Pengawasan 71.1 PPK berwenang melakukan pengawasan dan
dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
Pemeriksaan dilaksanakan oleh penyedia.Apabila diperlukan, PPK
dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.

72. PenilaianPekerj 72.1 PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat


aan Sementara melakukan penilaian atas hasil pekerjaan yang dilakukan
oleh PPK oleh penyedia.

72.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu


dan kemajuan fisik pekerjaan.

73. Cacat Mutu 74.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap
Hasil Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara
tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau
Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia
untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu,
serta menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh PPK
atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat Mutu.
Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu
selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.

74. Pengujian 74.1 Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan


penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang
tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar,
dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu
maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya
pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat
Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa
Kompensasi.
75. Perbaikan 75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan
Cacat Mutu pemberitahuan Cacat Mutu kepada penyedia segera
setelah ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia
bertanggung jawab atas cacat mutu selama Masa Kontrak
dan Masa Pemeliharaan.

75.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, penyedia


berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam
jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

75.3 Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam


jangka waktu yang ditentukan maka PPK, berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara
langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh
PPK melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera
setelah menerima klaim PPK secara tertulis berkewajiban
untuk mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat
memperoleh penggantian biaya dengan memotong
pembayaran atas tagihan penyedia yang jatuh tempo
(jika ada) atau uang retensi atau pencairan Surat Jaminan
Pemeliharaan atau jika tidak ada maka biaya
penggantian akan diperhitungkan sebagai utang
penyedia kepada PPK yang telah jatuh tempo.

75.4 PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan untuk


setiap keterlambatan perbaikan Cacat Mutu, dan
mendaftarhitamkan penyedia.

76. Kegagalan 76.1 Apabila terjadi kegagalan konstruksi pada pelaksanaan


Bangunan pekerjaan dan masa pemeliharaan, maka PPK dan/atau
penyedia bertanggung jawab atas kegagalan konstruksi
sesuai dengan kesalahan masing-masing.

76.2 Apabila terjadi kegagalan bangunan maka PPK dan/atau


penyedia terhitung sejak tanggal penandatanganan
berita acara penyerahan akhir bertanggung jawab atas
kegagalan bangunan sesuai dengan kesalahan masing-
masing selama umur konstruksi yang tercantum dalam
SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun, dan
dalam SSKK pada umur konstruksi agar dicantumkan
lama pertanggungan terhadap kegagalan bangunan yang
ditetapkan apabila rencana umur konstruksi kurang dari
10 (sepuluh) tahun.

Paraf
76.3 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,
membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK
beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan,
tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim kehilangan
atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau
kematian pihak ketiga yang timbul dari kegagalan
bangunan.

76.4 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia


tidak membatasi kewajiban penanggungan penyedia
dalam angka 70 ini.

76.5 PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk menyimpan


dan memelihara semua dokumen yang digunakan dan
terkait dengan pelaksanaan ini selama umur konstruksi
yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10
(sepuluh) tahun

G. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
77. Penyelesaian 77.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-
Perselisihan sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan
yang timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini
atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan
pekerjaan ini.

77.2 Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para


pihak dalam Kontrak dapat dilakukan melalui
musyawarah, arbitrase, mediasi, konsiliasi atau
pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Penyelesaian perselisihan atau
sengketa yang dipilih ditetapkan dalam SSKK
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut :


Satuan Kerja PPK
Nama : DINAS PERUMAHAN KAWASAN
PERMUKIMAN DAN PENATAAN
RUANG KOTA MEDAN
Alamat : Jl. AH. Nasution No. 17 Medan

Telepon : -

Penyedia
Nama :
Alamat :
Telepon : ~

B. Wakil Sah Para Wakil Sah Para Pihak Sebagai Berikut :


Pihak
Untuk PPK :
Untuk Penyedia :

C. Jenis Kontrak 1. Kontrak berdasarkan cara pembayaran : GABUNGAN


2. Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran : Tahun
Tunggal
3. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan : Pengadaan Tunggal
4. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan : Pekerjaan Tunggal

D. Tanggal Kontrak mulai berlaku sejak : 17 Juni 2019 s.d masa pemeliharaan
Berlaku berakhir
Kontrak

E. Jadwal Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan selama : 120( Seratus dua


Pelaksanaan Puluh Hari )hari kalender
Pekerjaan

F. Masa Masa Pemeliharaan berlaku selama : 180 (seratus delapan puluh) hari
Pemeliharaan kalender atau 6 (enam) bulan

G. Umur Bangunan hasil pekerjaan memiliki umur konstruksi : 10 (sepuluh)


Konstruksi tahun sejak tanggal penandatanganan Berita Acara Penyerahan
Terakhir

H. Pedoman Gambar “As Built Drawing” dan/atau pedoman pengoperasian dan


Pengoperasian perawatan harus diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
dan Perawatan kalender/bulan/tahun setelah tanggal penandatanganan Berita Acara
Penyerahan awal

Paraf
I. Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK
Tagihan untuk pembayaran tagihan angsuran adalah 14 (empat belas) hari
kalender terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen
penunjang yang tidak diperselisihkan diterima oleh PPK

J. Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara


Jaminan

K. Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK


Penyedia yang adalah :
Mensyaratkan 1. Penundaan pelaksanaan pekerjaan;
Persetujuan 2. Perubahan volume pekerjaan;
PPK atau 3. Perubahan Jadwal;
Pengawas 4. Perubahan Gambar yang akan mengakibatkan perubahan harga;
Pekerjaan 5. Perubahan Personil Inti.

Tindakan lain oleh penyedia yang memerlukan persetujuan


Pengawas Pekerjaan adalah :
1. Penundaan pelaksanaan pekerjaan;
2. Perubahan volume pekerjaan;
3. Perubahan Jadwal;
4. Perubahan Gambar yang mengakibatkan perubahan harga;
5. Perubahan Personil Inti.

L. Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan piranti


Dokumen lunak yang dihasilkan dari Pekerjaan Konstruksi ini dengan
pembatasan dipergunakan hanya untuk mendukung kegiatan
pekerjaan ini.

M. Fasilitas PPK tidak memberikan fasilitas kepada penyedia

N. Sumber Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai dari Anggaran


Pembiayaan dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Medan Tahun Anggaran
2019 yang telah tercantum dalam DPA yang dikelola oleh Dinas
Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang Kota Medan.

O. Pembayaran 1. Untuk Pekerjaan Jasa Konstruksi ini dapat diberikan uang muka;
Uang Muka 2. Uang muka diberikan sebesar 20% (Dua puluh persen) dari Nilai
Kontrak;
3. Penyedia menyerahkan surat Jaminan Uang Muka kepada PPK
20% (Dua puluh persen) dari Nilai Kontrak;

P. Pembayaran 1. Permbayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara termin;


Prestasi 2. Mata uang pembayaran adalah : Rupiah (Rp.)

Paraf
Pekerjaan

Q. Penyesuaian Penyesuaian Harga tidak diberlakukan.


Harga

R. Peristiwa Ketentuan selain yang diatur dalam SSUK mengenai pemberian


Kompensasi peristiwa kompensasi adalah : tidak ada

S. Denda Dan Untuk pekerjaan ini besarnya denda keterlambatan untuk setiap hari
Ganti Rugi keterlambatan adalah 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga bagian
kontrak yang belum selesai dikerjakan, apabila kontrak terdiri atas
bagian pekerjaan yang dapat dinilai terpisah bukan merupakan
kesatuan sistem, serta hasil pekerjaan tersebut telah diterima oleh PPK.

T. Sanksi Pelanggaran terhadap ketentuan Pengalihan dan/atau Subkontrak


dikenakan sanksi : Pemutusan Kontrak

U. Penyelesaian Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan Kontrak tidak


Perselisihan dapat diselesaikan secara damai maka Para Pihak menetapkan
lembaga penyelesaian Perselisihan tersebut dibawah sebagai Pemutus
Sengketa : Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)
“Semua sengketa yang timbul dari Kontrak ini, akan diselesaikan dan
diputus oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) menurut
peraturan-peraturan administrasi dan peraturan-peraturan prosedur
arbitrase BANI, yang keputusannya mengikat kedua belah pihak yang
bersengketa sebagai keputusan tingkat pertama dan terakhir. Para
Pihak setuju bahwa arbitrator adalah 3 (tiga) orang. Masing-masing
Pihak harus menunjuk seorang arbitrator dan kedua arbitrator yang
ditunjuk oleh Para Pihak akan memilih arbitrator ketiga yang akan
bertindak sebagai pimpinan arbitrator.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(SPESIFIKASI TEKNIS)
Pembangunan Mesjid Al Falah Jl Rawe Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan
BAB I
PEKERJAAN PENDAHULUAN

PASAL 1
PEKERJAAN PENDAHULUAN

1.1. PEKERJAAN PEMBONGKARAN


1. Beberapa bangunan existing yang ada di lokasi sudah dapat secara resmi dibongkar,
maka kontraktor diminta untuk melakukan pembongkaran bangunan dimaksud.
2. Pelaksanaan pembongkaran dilakukan secara bertahap dan dilaksanakan dengan hati-
hati, dimulai dari bagian bangunan paling atas dan seterusnya sampai bagian yang paling
bawah atau di dalam tanah seperti pondasi termasuk instalasi elektrikal dan plumbing
yang ada di dalam bangunan yang dimaksud.
3. Apabila pada saat pembongkaran ditemukan atau terdapat instalasi milik utilitas kota atau
pihak lain, maka kontraktor bersama PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan pengawas
harus melaporkan terlebih dahulu kepada unit pemerintah kota atau pihak lain agar
mendapatkan petunjuk bagaimana memindahkan jaringan instalasi yang dimaksud.
4. Agar pembongkaran dapat dilakukan dengan baik dan tidak terjadi konflik dengan
masyarakat yang menempati kios, maupun pemilik kios-kios liar lainnya, Kontraktor
berasama-sama PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan Pengawas harus terlebih dahulu
meminta petunjuk dari Pemilik Pekerjaan, agar dapat disosialisasikan dengan masyarakat
yang bersangkutan.
5. Seluruh material bekas bongkaran harus disingkirkan keluar lokasi dan material bekas
bongkaran tidak boleh dipergunakan lagi untuk pekerjaan baru.

1.2. PENGUKURAN TAPAK KEMBALI


1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian
tanah, letak bangunan, letak batas-batas tanah dengan menggunakan alat optik dan
sudah ditera kebenarannya oleh pihak yang berwajib.
2. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Direksi Lapangan untuk dimintai
keputusannya.
3. Instalasi-instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi harus diberi tanda yang jelas dan
dilindungi dari kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi akibat pekerjaan proyek ini,
dan untuk itu harus dicantumkan dalam gambar pengukuran seperti disebutkan dalam
pengukuran sesuai ayat (1) pasal ini. Kontraktor bertanggung jawab atas segala
kerusakan akibat pekerjaan yang sudah dilaksanakannya.
4. Gambar pengukuran tapak proyek harus mendapat persetujuan/ pengesahan dari Direksi
Lapangan.

1.3. PAPAN PATOK UKUR (BOWPLANK)


1. Papan patok ukur (bowplank) dipasang pada patok kayu yang kuat, tiangnya ditanam
dan dicor dengan beton setempat sehingga tidak bisa digerak-gerakkan.
2. Papan patok ukur dibuat dari kayu kelas-II, dengan ukuran tebal 2,5 cm, lebar 20 cm,
lurus dan diserut pada sisi sebelah atasnya.
3. Tinggi sisi atas papan bouwplank harus sama satu sama lain kecuali dikehendaki lain oleh
Direksi Lapangan.
4. Setelah selesai pemasangan papan patok ukur, Kontraktor harus melapor kepada Direksi
Lapangan untuk diminta persetujuannya, serta harus menjaga dan memelihara keutuhan
serta ketetapan patok-patok ukur sampai tidak diperlukan lagi.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 1


1.4. PENYEDIAAN AIR DAN DAYA LISTRIK UNTUK KERJA
1. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa ditapak
proyek atau air dari PDAM. Air harus bersih bebas dari lumpur, minyak dan bahan kimia
lainnya dengan dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium.
2. Reservoir/Bak Air untuk kerja berukuran minimal 4 m³ dan senantiasa terisi penuh.
3. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pelaksanaan pembangunan dengan daya minimal
3.000 watt. Penggunaan Diesel untuk pembangunan sementara harus melalui
persetujuan Direksi Lapangan.

1.5. RAPAT LAPANGAN


Sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) minggu diadakan Rapat Lapangan (Site
Meeting) di Ruang Rapat di Kantor Direksi yang dipimpin langsung oleh Direksi. Pokok-
pokok pembicaraan dalam rapat ini antara lain :
a. Kemajuan Pekerjaan (Progress Report) dan hal-hal yang tercantum dalam Laporan
Mingguan.
b. Perihal administrasi proyek
c. Hal-hal teknis (penjelasan gambar/spesifikasi serta instruksi Direksi dan Pemberi Tugas)
d. Koordinasi Pekerjaan.
e. Seluruh Hasil Rapat ditulis dalam suatu Risalah Rapat dan masing-masing peserta rapat
menerima satu berkas risalah rapat yang dapat dijadikan acuan dan kontrol bagi
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya

1.6. LAPORAN-LAPORAN
Kontraktor harus membuat catatan-catatan berupa laporan harian yang memberikan
gambaran dan catatan singkat dan jelas mengenai :
a. Taraf berlangsungnya pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor bawahan
b. Catatan dari PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan. yang telah disampaikan secara
tertulis maupun lisan.
c. Hal ikhwal mengenai bahan-bahan, peralatan/mesin yang masuk
d. Keadaan Cuaca
e. Hal ikhwal mengenai pekerja
f. Hal ikhwal mengenai pekerjaan tambah kurang
g. Hal ikhwal mengenai kesulitan-kesulitan atau gangguan yang mungkin ada.

Setiap laporan harian pada hari dan tanggal yang sama diperiksa dan disetujui
kebenarannya oleh Pengawas Harian dari PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
Perselisihan mengenai hal ini mengakibatkan pekerjaan dihentikan untuk diadakan opname.
Dan berdasarkan laporan harian ini, oleh kontraktor disusun laporan mingguan yang
minimal berisikan
a. Jumlah hasil pekerjaan yang diperoleh dalam waktu 1 (satu) minggu serta
perbandingannya dengan schedule yang disepakati.
b. Prestasi fisik yang dicapai, dibandingkan dengan program, dan dibandingkan dengan
minggu sebelumnya dalam suatu curva "S".
c. Hambatan-hambatan yang timbul mengenai tenaga, bahan dan peralatan serta rencana
pengagulangannya.
d. Catatan-catatan mengenai ada tidaknya pekerjaan tambah/kurang.
e. Instruksi-instruksi, tegoran-tegoran dan sebagainya yang telah diterima oleh Kontraktor
dari PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan. dan solusinya.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 2


BAB II
SYARAT-SYARAT PEKERJAAN SUB STRUKTUR

PASAL 1
PEKERJAAN GALIAN & URUGAN

1. Pekerjaan Galian
Pekerjaan galian dimulai dengan mengupas lapisan permukaan setebal 20 cm’, kemudian
tanah digali sedalam seperti tertera dalam gambar. Jika pada saat penggalian ditemukan
akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang longsor maka lubang yang
terjadi harus diisi dengan pasir drug. Pada saat pelaksanaan pemasangan pondasi dan lain-
lainnya keadaan galian harus benar-benar kering, tidak boleh terdapat genangan air.

1.1 Galian Tanah Pondasi.


Galian tanah pondasi dibuat sesuai gambar.
Tanah bekas galian pondasi harus ditimbun di luar papan bangunan sedemikian rupa
sehingga tidak merusak papan bangunan dan cukup jauh dari lubang jalur galian agar
tanah galian tidak jatuh kembali ke dalam lubang galian.
2.2 Galian Saluran Plumbing
Galian untuk jalur saluran dibuat sesuai dengan gambar, baik dalam arah maupun
ukurannya.

2. Pekerjaan Urugan
Untuk pekerjaan urugan harus diperhatikan bahwa daerah yang akan diurug benar-benar
telah bersih dari humus, akar-akar kayu, kotoran dan lain-lain.
1.1 Urugan Tanah Kembali.
Tanah-tanah bekas galian bila dijadikan tanah urugan harus bersih dari sampah
maupun batu-batuan.
2.2 Urugan Peninggian Peil Lantai
Urugan untuk mencapai ketinggian peil lantai dilakukan setelah dinding pembatas
ruang di bawah lantai maupun dinding penahan tanah selesai dikerjakan.
Pelaksanaan urugan dilakukan bertahap lapis demi lapis (tebal lapisan maksimal 20
cm) diikuti pemadatan dengan mesin stamper. Tanah untuk urugan ini harus dalam
keadaan bersih dari lumpur dan kotoran lain seperti : potongan kayu, akar pohon,
plastik dan kotoran lainnya.
3.3 Urugan Pasir
- Urugan pasir dilaksanakan di bawah lantai, pondasi dan rabat beton serta tempat-
tempat lain yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
- Pasir urug harus bersih dari akar-akar serta kotoran lainnya.
- Tebal urugan pasir dilaksanakan sesuai gambar.
- Urugan pasir harus dipadatkan dengan disiram air dan ditimbris/ distamper
sehingga dicapai kepadatan yang stabil.

PASAL 2
PONDASI BATU BATA

1. Pekerjaan Pondasi Batu Bata meliputi pondasi pada tangga-tangga entrance, selasar, selokan-
selokan dan bak bunga sekitar pinggiran bangunan serta seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk PPK/Direksi Teknis/Direksi
Lapangan Manajemen Konstruksi.
2. Pondasi Batu Bata dengan menggunakan adukan 1 PC : 2 Pasir.
3. Sebelum digunakan Batu Bata harus direndam dalam air hingga jenuh.
4. Bagian atas pondasi bata yang berhubungan dengan beton harus diberi penguat stek-stek besi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 3
beton diameter 10 mm jarak 40 cm, yang terlebih dahulu ditanam pada bagian beton dan
bagian yang ditanam dalam pasangan batu bata sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali
ditentukan lain.
6. Tidak diperkenankan memasang Batu Bata yang patah dua melebihi 5% (lima persen).

PASAL 3
PEKERJAAN PONDASI BETON COR

LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan pondasi jenis ini meliputi pekerjaan beton cor type pondasi , Sloof dan lain lain
sesuai dengan detail yang ditunjukkan dalam gambar.
2. Pondasi beton cor dengan menggunakan adukan beton mutu f’c = 19,3 MPa (setara K 225),
slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 yang dipakai dapat dipakai/diperkirakan dengan campuran 1
PC : 2 Pasir : 3 Kerikil/Split atau sesuai dengan mutu beton yang dipersyaratkan dalam detail
gambar
3. Setelah galian pondasi serta pemadatannya selesai diperiksa oleh Direksi Lapangan dan sesuai
dengan ukuran yang ditentukan, maka dibuat lantai kerja tempat perletakan pondasi dari
beton campuran 1 : 3 : 5 setebal 10 cm.
4. Sebelum pelaksanaan pengecoran pondasi dimulai, Kontraktor harus memberitahukan kepada
Direksi bahwa pekerjaan pengecoran akan dimulai.

PASAL 4
PEKERJAAN PONDASI BATU KALI

LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan pondasi jenis ini meliputi pekerjaan beton cor tangga, dan lain lain sesuai dengan
detail yang ditunjukkan dalam gambar.
2. Bentuk pondasi batu kali dibuat trapesium dengan lebar bagian atas paling sedikit 20 cm dari
belah 15 s/d 20 cm
3. Setelah galian pondasi serta pemadatannya selesai diperiksa oleh Direksi Lapangan dan sesuai
dengan ukuran yang ditentukan, maka dibuat lantai kerja tempat perletakan pondasi dari
beton campuran 1 : 3 : 5 setebal 10 cm.
4. Sebelum pelaksanaan pengecoran pondasi dimulai, Kontraktor harus memberitahukan kepada
Direksi bahwa pekerjaan pengecoran akan dimulai.
5. Agar pasangan bahan pondasi tidak mudah rusak atau basah akibat air tanah, maka bidang
pada badan pondasi diplester kasar (beraben) setebal ± 1.5 cm dengan adukan seperti spesi
yang dipakai pada pasangan.

PASAL 5
PONDASI BORE PILE
LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan pondasi jenis ini meliputi pekerjaan beton cor sesuai dengan detail yang
ditunjukkan dalam gambar.
2. Pondasi Bore Pile dengan menggunakan casing besi dan adukan beton mutu f’c = 19,3 MPa
(setara K 225), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 yang dipakai dapat dipakai/diperkirakan
dengan campuran 1 PC : 2 Pasir : 3 Kerikil/Split atau sesuai dengan mutu beton yang
dipersyaratkan dalam detail gambar
3. Sebelum pelaksanaan pengecoran pondasi dimulai, Kontraktor harus memberitahukan kepada
Direksi bahwa pekerjaan pengecoran akan dimulai.

PASAL 6
PEKERJAAN BETON NON STRUKTUR

LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan jenis ini meliputi pekerjaan beton cor, dan lain lain sesuai dengan detail yang
ditunjukkan dalam gambar.
2. Pekerjaan beton cor dengan menggunakan adukan beton mutu f’c = 14,5 MPa (K 175)
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 4
adukan 1 : 3 : 5
3. Setelah galian pondasi serta pemadatannya selesai diperiksa oleh Direksi Lapangan dan sesuai
dengan ukuran yang ditentukan, maka dibuat lantai kerja dari beton campuran 1 : 3 : 5
setebal 7 cm.
4. Sebelum pelaksanaan pengecoran dimulai, Kontraktor harus memberitahukan kepada Direksi
bahwa pekerjaan pengecoran akan dimulai.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 5


BAB III
SYARAT-SYARAT PEKERJAAN STRUKTUR

PASAL 1
PEKERJAAN BETON BERTULANG

1.1. BETON COR DI TEMPAT

1. Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja dan jasa-jasa lain
sehubungan dengan pekerjaan beton biasa, beton bertulang, dan lain-lain sesuai dengan
gambar-gambar persyaratan teknis ini. Dalam hal ini Kontraktor yang harus
menyediakan tenaga, peralatan seperti Concrete Mixer dan peralatan-peralatan lain
yang harus selalu berada di lapangan sesuai dengan standard dan kapasitas untuk
pekerjaan tersebut.

2. Syarat-syarat Pelaksanaan
Untuk seluruh Pekerjaan Struktur digunakan Mutu beton yang dicapai pada pekerjaan
Beton Bertulang adalah f’c = 19,3 MPa (setara K 225) dan harus memenuhi persyaratan
yang ditentukan dalam Perencanaan Beton Bertulang SK SNI-T15-1991-03 dan SNI
7394-2008; dan cara pelaksanaannya harus menggunakan adukan beton siap pakai
(Ready Mixed Concrete). Proses dilaksanakan dengan mesin Batching Plant Fully
Automatic Computerized System dengan Printer Memory.

3. Bahan-bahan
a. Agregat Beton
- Agregat Beton berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan
Wet System Stone Crusher.
- Agregat Beton harus sesuai dengan spesifikasi agregat beton menurut ASTM-C
33.
- Ukuran terbesar Agregat Beton adalah 2,5 cm.
- Sistem penyimpanan harus sedemikian rupa agar memudahkan pekerjaan dan
menjaga agar tidak terjadi kontaminasi bahan yang tidak diinginkan.
- Agregat harus bersih dari segala kotoran, tidak melebihi 5% (lima persen).

b. Agregat Kasar

- Agregar Kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang kasar, keras tidak
berpori dan berbentuk kubus. Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya tidak
boleh melampaui 20% dari jumlah berat keseluruhannya.
- Agregat Kasar tidak boleh mengalami pembubukan hingga melebihi 50%
kehilangan berat menurut test mesin Los Angeles ASTM-C 131-55.
- Agregat Kasar harus bersih dari zat-zat organis, zat-zat reaktif alkali atau
substansi yang merusak beton.

Gradasi

Lewat Saringan
Saringan Ukuran
(%)
1” 25,00 mm 100
3/4” 20,00 mm 90 – 100
3/8” 95,00 mm 20 – 55
No. 4 4,760 mm 0 – 10

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 6


c. Agregat Halus

- Agregat Halus dapat menggunakan pasir alam yang berasal dari Binjai

- Pasir harus bersih dari zat organis, zat alkali tanah dan substansi lain yang dapat
merusak beton. Pasir tidak boleh mengandung substansi tersebut lebih dari 5%.

- Pasir Laut tidak boleh digunakan untuk beton.

- Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan keras.

- Cara dan penyimpanan harus baik agar menjamin kemudahan pelaksanaan


pekerjaan dan menjaga tidak terjadi kontaminasi yang tidak diinginkan.
Gradasi

Lewat Saringan
Saringan Ukuran
(%)
3/8” 9,500 mm 100
No. 4 4,760 mm 90 – 100
No. 8 2,830 mm 80 – 100
No. 16 1,190 mm 50 – 85
No. 30 0,595 mm 25 – 65
No. 50 0,297 mm 10 – 30
No. 100 0,149 mm 5 – 10
No. 200 0,074mm 0–5

d. PC (Portland Cement)
Semen yang dipakai harus dari mutu yang diisyaratkan dalam NI-8 Bab 3.2.
Kontraktor harus mengusahakan agar semen yang dipakai untuk seluruh pekerjaan
beton berasal dari satu merk saja. Semen ini harus dibawa ke tempat pekerjaan
dalam zak yang tertutup oleh pabrik dan terlindung serta harus dalam jumlah sesuai
dengan urutan pengirimannya.
Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempat-tempat rapat air dengan lantai
terangkat dan ditumpuk dalam urutan pengiriman. Semen yang rusak atau
tercampur apapun tidak boleh dipakai dan harus dikeluarkan dari lapangan
pekerjaan.

e. Pembesian
Besi penulangan Beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa, sehingga
bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab maupun basah.
Besi penulangan harus disimpan berkelompok berdasarkan ukuran masing-masing.
Besi penulangan rata maupun besi penulangan bergelombang (Deformed Bars) harus
sesuai dengan persyaratan sebagai berikut :
- untuk diameter ≤ 12 mm, fy = 2400 kg/cm2
- untuk diameter ≥ 13 mm, fy = 4000 kg/cm
Besi penulangan yang akan digunakan harus bebas dari karat dan kotoran lain,
apabila harus dibersihkan dengan cara disikat atau digosok tanpa mengurangi
diameter penampang besi, atau dengan bahan cairan sejenis "Vikaoxy Off" yang
disetujui Direksi Pekerjaan.

Direksi/Direksi Pekerjaan berhak memerintahkan untuk menambah besi tulangan di


tempat yang dianggap perlu sampai maksimum 5% dari tulangan yang ada di tempat
tersebut, meski tidak tertera dalam gambar struktur, tanpa biaya tambahan.

f. Kawat Pengikat
Harus berukuran minimal diameter 1 mm seperti diisyaratkan dalam NI-2 Bab 3.7.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 7


g. A i r
Air harus bersih dan jernih sesuai dengan persyaratan dalam NI-2 Bab 3.6. Sebelum
air untuk pengecoran beton dipergunakan, harus terlebih dahulu diperiksa
dilaboratorium PAM/PDAM setempat yang disetujui Direksi Pekerjaan dan biaya
sepenuhnya ditanggung oleh Kontraktor. Dan Kontraktor harus menyediakan air atas
biayanya sendiri.

h. Additive
Untuk mencapai slump yang diisyaratkan dengan mutu yang tinggi, bila diperlukan
campuran beton dapat menggunakan bahan-bahan additive merk POZZOLITK 300
atau yang setara. Bahan tersebut harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Additive
yang mengandung chloride atau nitrat tidak boleh dipergunakan.

5. Pelaksanaan
Sebelum dilaksanakan, Kontraktor harus mengadakan Trial Test atau Mixed Design yang
dapat membuktikan bahwa mutu beton yang diisyaratkan dapat tercapai. Dari hasil test
tersebut ditentukan oleh Direksi Pekerjaan "Deviasi Standard" yang akan dipergunakan
untuk menilai mutu beton selama pelaksanaan.

a. Pengecoran Beton
Pengecoran beton dapat dilaksanakan setelah Kontraktor mendapat izin secara
tertulis dari Direksi Pekerjaan. Permohonan izin rencana pengecoran harus
diserahkan paling lambat 2 (dua) hari sebelumnya.
Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah menyiapkan seluruh steak-
steak maupun anker-anker dan sparing-sparing yang diperlukan, pada kolom-
kolom, balok-balok beton untuk bagian yang akan berhubungan dengan dinding
bata maupun pekerjaan instalasi. Kecuali dinyatakan lain pada gambar, maka stek-
stek dan anker-anker dipasang dengan jarak setiap 1 (satu) meter.

- Memberitahukan Direksi selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam sebelum


pengecoran beton dilaksanakan.
- Persetujuan Direksi ini berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan cetakan dan
pemasangan besi serta bukti bahwa Kontraktor dapat melaksanakan pengecoran
tanpa gangguan. Persetujuan di atas tidak mengurangi tanggung jawab
Kontraktor atas pelaksanaan pekerjaan beton secara menyeluruh.
- Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada semen
dan agregat atau semen pada agregat telah melampaui 1 jam dan waktu ini dapat
berkurang lagi jika Direksi menganggap perlu didasarkan pada kondisi tertentu.
- Beton harus dicor sebagaimana mestinya sehingga menghindari terjadinya
pemisahan material (segregation) dan perubahan letak tulangan. Cara
penulangan dengan alat-alat bantu seperti talang, pipa, chute dan sebagainya dan
harus mendapat persetujuan dari Direksi.
- Alat-alat penuang seperti talang, pipa chute dan sebagainya harus bersih dan
bebas dari lapisan-lapisan beton yang mengeras. Adukan beton tidak boleh
dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari 2 (dua) meter. Selama dapat
dilaksanakan sebaiknya digunakan pipa yang terisi penuh adukan dengan
pangkalnya terbenam dalam adukan yang baru dituang.
- Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah mengalami
"initialset" atau yang telah mengeras dalam batas dimana akan terjadi plastis
karena getaran.
- Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang menyentuh tanah harus
diberi lantai dasar setebal 5 cm agar menjamin duduknya tulangan dengan baik
dan penyerapan air semen dengan tanah.
- Bila pengecoran harus berhenti untuk sementara sedang beton sudah menjadi
keras dan tidak berubah bentuk, harus dibersihkan dari air semen (laitances) dan
partikel-partikel yang terlepas sampai suatu kedalaman yang cukup sampai
tercapai beton yang padat. Segera setelah pemberhentian pengecoran ini maka
adukan yang lekat pada tulangan dan cetakan harus dibersihkan.
- Supplier Ready Mix harus mempunyai kapasitas Supply minimal 40 m3/jam.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 8


- Untuk mencapai kapasitas 40 m3/jam, supplier harus memiliki minimal 20 Truck
Mixer, 1 (satu) buah Concrete Pump Cadangan dan 1 (satu) buah Batching Plant
Cadangan.

b. Pemadatan Beton
- Kontraktor harus bertangung jawab untuk menyediakan peralatan untuk
mengangkut dan menuang beton dengan kekentalan secukupnya agar didapat
beton padat tanpa menggetarkan secara berlebihan.
- Pelaksanaan penuangan dan penggetaran beton adalah sangat penting. Beton
digetarkan dengan vibrator secukupnya dan dijaga agar tidak berlebihan
(overvibrate). Hasil beton yang berongga-rongga dan terjadi pengantongan beton-
beton tidak akan diterima.
- Tuas penggetar tidak diperkenankan menyentuh batang-batang tulangan agar
terjamin pelekatan beton terhadap tulangan pada pengecoran sebelumnya.
- Penggetaran tidak boleh dilakukan bila dengan maksud untuk mengalirkan beton.
- Pada daerah pembesian yang penuh (padat) harus digetarkan dengan penggetar
dengan frekwensi tinggi 0,2 cm, agar dijamin pengisian beton dan pemadatan
yang baik.
- Penggetaran beton harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang mengerti dan
terlatih.

c. Lantai Kerja
Semua beton yang berhubungan dengan tanah sebagai dasarnya harus diurug pasir
padat setebal 10, 20 dan 30 cm atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar,
kemudian dipasang lantai kerja dengan mutu beton K-175 setebal 7 cm, dengan
adukan 1 : 3 : 5 di bawah konstruksi beton tersebut.

d. Slump
Kekentalan beton untuk jenis konstruksi berdasarkan pengujian dengan PBI-1971
dan SNI 7394-2008 adalah sebagai berikut :

Jenis Konstruksi Slump/Max (mm) Min/ (mm)


- Kaki dan dinding Pondasi 125 50
- Pelat, Balok dan Dinding 150 75
- Kolom 150 75
- Pelat di atas tanah 125 50

Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekwensi getaran tinggi angka tersebut
di atas dapat dinaikkan sebesar 50%, tetapi dalam hal apapun tidak boleh melebihi
150 mm.

e. Penyambungan Beton
Setiap penyambungan beton, permukaannya harus dibersihkan/ dikasarkan dan
diberi bahan bonding agent seperti Grace BA 9 atau sejenis yang dapat menjamin
kontiunitas adukan beton lama dengan yang baru.

f. Contruction Joint (Sambungan Beton)


- Rencana atau Schedule pengecoran harus dipersiapkan untuk penyelesaian satu
struktur secara menyeluruh. Dalam schedule tersebut Direksi akan memberikan
persetujuan dimana letak Contruction Joint tersebut. Dalam keadaan mendesak
Direksi dapat merubah tempat Contruction Joint.
- Permukaan Contruction Joint harus bersih dan dibuat kasar dengan mengupas
seluruh permukaan sampai didapat permukaan beton yang padat dengan
menyemprotkan air pada permukaan beton, sesudah 2 (dua) jam tetapi kurang
dari 4 (empat) jam sejak beton dituang.
- Bila pada sambungan beton/coran timbul retak/bocor, perbaikan dilakukan
dengan CONCRESIVE SBG PROCESS.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 9


1.2. CETAKAN BETON

1. Bahan-bahan
- Bahan pelepas acuan (Realising Agent) harus sepenuhnya digunakan pada semua
acuan untuk pekerjaan beton.
- Cetakan beton ditempat biasa.
Bahan cetakan harus dibuat dari multiplex atau plat besi dengan diberi penguat
secukupnya sehingga keseluruhan form work dapat berdiri stabil dan tidak
terpengaruh oleh desakan-desakan beton pada waktu pengecoran serta dapat
menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas
yang sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Gambar.
- Pada cetakan kolom, balk, harus diadakan perlengkapan dan peralatan khusus untuk
menyingkirkan kotoran-kotoran, serbuk gergaji, potongan kawat pengikat dan lain-
lain.
- Apabila Acuan harus memikul beban yang besar atau bentang-bentang yang besar
serta memerlukan bentuk yang khusus, maka harus dibuat perhitungan-perhitungan
dan gambar kerja, guna mengetahui beban pelaksanaan, termasuk beban vertikal
dan horizontal dan kegiatan-kegiatan serta faktor-faktor lain yang bisa
mempengaruhi.

- Sebelum beton dituang, konstruksi cetakan harus diteliti untuk memastikan sehingga
dapat terjamin kedudukan yang tepat, kokoh, rapat, tidak terjadi penurunan dan
pengembangan pada saat beton dituang serta bersih dari segala benda dan kotoran-
kotoran yang tidak diinginkan.
Permukaan cetakan harus diberi minyak yang biasa diperdagangkan (Form Oil)
untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan. Pelaksanaannya dilakukan di tempat
pabrikasi bekisting.
- Sebelum pengecoran dimulai, permukaan cetakan harus dibasahi terlebih dahulu
dengan rata agar tidak terjadi penyerapan air beton yang baru dituang.

- Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Direksi atau jika
umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
* Bagian sisi balok 2 hari
* Kolom 2 hari
* Balok tanpa beban konstruksi 7 hari
* Balok dengan beban konstruksi 21 hari
* Pelat Lantai/Atap 21 hari

Dengan persetujuan Direksi, cetakan beton dapat dibongkar lebih awal asal benda uji
yang kondisi perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah mencapai kekuatan
75% dari kekuatan pada umur 28 hari.

Segala izin yang diberikan oleh Direksi sekali-kali tidak boleh menjadi bahan untuk
mengurangi/membebaskan tanggung jawab Kontraktor dari adanya kerusakan-
kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan tersebut.

Pembongkaran cetakan beton tersebut harus dilaksanakan dengan hati-hati sehingga


tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton dan tetap menghasilkan sudut-
sudut yang tajam dan tidak pecah.

2. Hasil Pengecoran dan Finishing

a. Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rapi, bersih tanpa cacat, lurus dan
tepat pada posisinya sesuai dengan gambar rencana.
b. Permukaan beton yang akan difinish dengan cat, tidak akan diplester lagi tetapi
langsung diberi plamur dan cat.
c. Pengecatan dapat dilakukan setelah Direksi Pekerjaan memeriksa dan menyatakan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 10
persetujuannya.

1.3. PERAWATAN
1. Beton harus dilindungi dari hujan lebat, aliran air hujan dan dari kerusakan yang
disebabkan oleh alat-alat. Semua beton harus dalam keadaan basah, paling sedikit 7
(tujuh) hari, dengan cara dibasahi dengan air terus menerus, dengan sistem penyiraman
air dari pipa yang berlubang atau sistem lain yang membuat keadaan basah.
2. Bekisting kayu dibiarkan tinggal agar beton tersebut tetap basah selama perawatan
untuk mencegah retak pada sambungan dan pengeringan beton yang terlalu cepat. Air
yang dipergunakan untuk perawatan harus bersih dan sama sekali bebas dari unsur-
unsur kimia yang mungkin menyebabkan perubahan warna pada beton.
3. Sangat dilarang menggunakan lantai yang masih muda umurnya untuk tempat
penimbunan/lalu lintas bahan berat.

1.4. PERLINDUNGAN DARI KEADAAN ALAM


1. Waktu cuaca panas, bila perlu dipergunakan rangkaian instalasi penahan angin,
naungan, Foq Spraying, memerciki air atau menutupi dengan penutup basah yang
berwarna muda yang dibuat pada bagian yang telah selesai dicor, tindakan
perlindungan yang demikian harus segera diambil setelah pengecoran dan pekerjaan
akhir selesai dikerjakan.

2. Dalam musim hujan, tidak diperkenankan mengecor selama turun hujan, dan beton
yang baru dicor harus segera dilindungi dari curahan hujan. Penghentian beton yang
baru dicor harus dilindungi terhadap pengikisan aliran air hujan (terutama pada balok
kolom dan dinding).

3. Sebelum pengecoran berikutnya dikerjakan, maka seluruh beton yang terkena


hujan/aliran air hujan harus diperiksa, diperbaiki dan dibersihkan dahulu terhadap
beton-beton yang tercampur/terkikis air hujan. Pengecoran selanjutnya harus terlebih
dahulu mendapat izin dari Direksi.

1.5. SIAR DAN PELAKSANAAN


1. Siar pelaksanaan harus ditempatkan sebagaimana mestinya sehingga tidak banyak
mengurangi kekuatan konstruksi. Meskipun siar-siar pelaksanaan tidak ditunjukkan
dalam gambar, akan tetapi tempat siar-siar pelaksanaan harus disetujui oleh Direksi.

2. Pada pelat dan balok, siar-siar pelaksanaan harus ditempatkan kira-kira ditengah
bentang dimana terdapat gaya lintang yang terkecil. Bila pertemuan dengan balok, maka
siar pelaksanaan ditempatkan sejauh dua kali lebar balok dari pertemuan/persilangan.

3. Pada balok-balok yang tingginya 90 cm maka siar pelaksanaan harus dihentikan dengan
"Shear Keys" dengan membuat bekisting sementara yang dilepas sebelum pengecoran
selanjutnya. Bekisting ini harus kuat untuk menahan beton, tetapi dibuat sedemikian
rupa agar mudah dilepas tanpa merusak beton yang muda dan bekisting.

1.6. SIAR MUAI


Siar muai harus dibuat pada lokasi & dimensi tepat seperti pada gambar-gambar rencana.
Penulangan tidak boleh menerus melalui sambungan.

1.7. PEKERJAAN AKHIR PELAT BETON


Pelat beton harus dilicinkan atau dikasarkan sesuai dengan lokasi dan pemakaian ruang
dengan sendok besi/mesin.

1.8. BETON READY MIX


1. Semua beton Ready Mix harus disupply dari Perusahaan yang disetujui oleh Direksi.

2. Perbandingan berat dari semen, agregat kasar dan agregat halus harus terus dicatat pada
Batching Plat dengan alat timbangan yang sudah dikalibrasi oleh badan yang
berwenang.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 11


3. Nama dan Alamat dari Perusahaan Ready Mix harus disampaikan untuk persetujuan
Direksi. Dan jika diperlukan Kontraktor harus mengatur peninjauan ke Perusahan
tersebut.

4. Tanpa dilakukan peninjauan dan atau dengan persetujuan Direksi, tidak melepaskan
Kontraktor dari tanggung jawab atas semua beton Ready Mix dimana harus memenuhi
semua persyaratan dari Spesifikasi.

5. Beton Ready Mix sudah harus dicor pada tempatnya pada waktu maksimum 2 (dua) jam
terhitung sejak Truck Mixer keluar dari Plant sampai keluar dari proyek. Mengenai
lamanya waktu yang diperkenankan hendaknya dibicarakan sebelum beton Ready Mix
ini dipergunakan, sehingga diketahui waktu yang masih diperkenankan.

6. Kontraktor harus menjamin bahwa semua pencatatan yang benar diplant dibuat untuk
semua kegiatan pada waktu material dicampur dan pada waktu air ditambahkan.
Catatan waktu ini hendaknya disertakan pada bon pengiriman bersama-sama dengan
Truck Mixer yang ditandatangani oleh penanggung jawab dari plant.

7. Waktu kedatangan dari Truck Mixer harus dicatat dan bilamana diperlukan oleh Direksi
harus selalu tersedia.

8. Buku pencatat dimana berisi informasi-informasi berikut harus tersedia di proyek,


antara lain :
a. Waktu kedatangan Truck Mixer.
b. Waktu pencampuran material-material dan penambahan air.
c. Pencatatan Nomor Truck Mixer dan nama Plant.
d. Waktu ketika beton ditempatkan/dicor.
e. Lokasi Pengecoran.
f. Pengambilan jumlah test kubus.
g. Slump.

9. Kontraktor bertanggung jawab atas semua hasil pengecoran dari Ready Mix. Direksi
berhak mengganti Perusahaan Ready Mix atau mengganti penggunaan Ready Mix
selama pekerjaan, jika ternyata syarat-syarat dan spesifikasi ini tidak terpenuhi dengan
memuaskan.

BAB IV
SYARAT-SYARAT PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 1
PEKERJAAN DINDING

1.1. PEKERJAAN DINDING BATU BATA


a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk memperoleh hasil
yang baik.
- Pekerjaan pasangan batu bata ini, meliputi pekerjaan dinding bangunan, dan seluruh
detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan..
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 12
b. Persyaratan Bahan
- Batu Merah
- Semen Portland
- Pasir
- Air

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya kepada PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan. untuk
diminta persetujuannya.
- Seluruh dinding dari pasangan batu bata/bata merah, dengan aduk camputran 1 PC :
4 pasir pasang, kecuali pasangan batu bata ukuran 1 batu dan ½ batu sebagai
pondasi dan trasram dipasang dengan campuran 1 PC : 2 Pasir.
- Untuk semua dinding trassram/rapat air dengan aduk campuran 1 PC : 2 pasir
pasang, yakni pada dinding dan permukaan sloof/balok/pondasi sampai minimum
50 cm di atas permukaan lantai setempat, dinding ruang-ruang basah (toilet, kamar
mandi, WC) setinggi minimum 150 cm dari permukaan lantai setempat dan
pasangan batu bata di bawah permukaan tanah atau seperti yang tertera pada
gambar.
- Batu Bata merah yang digunakan adalah batu bata merah press mesin ukuran 5 x 11
x 22 cm ex lokal, dengan kualitas terbaik, siku dan sama ukuran, sama warna dan
tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua atau lebih, serta harus
disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam bak atau drum hingga jenuh.
- Setelah batu bata terpasang dengan aduk, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm
dan dibersihkan dengan sapu lidi dan setelah kering permukaan pasangan disiram
air.
- Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih
dahulu dan siar-siar dibersihkan.
- Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24 lapis
per-harinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis.
- Bidang dinding batu bata tebal ½ batu yang luasnya lebih dari 9 m² harus
ditambahkan kolom dan balok penguat praktis dengan kolom ukuran 15 x 15 cm,
dengan tulangan pokok 4 diameter 12 mm, beugel diameter 8 mm jarak 20 cm, jarak
antara kolom max. 3 m'.
- Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata merah sama sekali tidak
diperkenankan.
- Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton harus
diberi penguat stek-stek besi beton dengan diameter 12 mm jarak 75 cm, yang
terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang
tertanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
- Pasangan dinding batu bata tebal ½ batu harus menghasilkan dinding finish setebal
15 cm setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan
pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta
merupakan bidang rata.
- Pasangan batu bata 1 PC : 2 Pasir pasang di bawah permukaan tanah/lantai harus
dibrapen dengan adukan 1 PC : 2 Pasir pasang.
- Pasangan batu bata harus dilaksanakan dengan toleransi deviasi bidang pada arah
diagonal dinding seluas 9 m² tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester)
- Toleransi terhadap As dinding adalah kurang lebih 1 cm (sebelum diaci/diplester).
- Khusus untuk pertemuan antara pasangan bata dan beton guna menghindarkan
retak-retak setelah diplester, maka dipasang kawat kasa dengan ukuran lubang-
lubangnya 1 x 1 cm pada pertemuan itu sebelum diplester.

1.2. PEKERJAAN DINDING KERAMIK


a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk memperoleh hasil
yang baik dan sempurna.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 13
- Pekerjaan dinding keramik ini dilakukan pada dinding ruang toilet kantor, serta
seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
- Bahan dari jenis keramik adalah buatan dalam negeri yang bermutu baik ukuran
sesuai detail gambar produksi Roman atau produksi lain yang setara atau yang
disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan.
- Warna akan ditentukan kemudian, untuk masing-masing warna harus seragam,
warna yang tidak seragam akan ditolak.
- Bahan pengisi siar dari Grout semen berwarna/Iba Grout/Tile Grout. Bahan perekat
adukan Spesi 1 PC : 3 Pasir ditambah bahan perekat/Ibafix.
- Ketebalan minimum 7 cm, finish permukaan berglazuur, kekuatan lentur 250
kg/cm².
- Ukuran-ukuran bahan yang dipakai sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar
atau petunjuk Direksi Pekerjaan lapangan.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat Shop Drawing dari pola
keramik yang disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 produk yang berlainan) kepada
PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak
bernoda.
- Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar-lebar siar) harus
sama lebar dengan lebar maksimum 3 mm dan dalam kedalaman maksimum 2 mm,
atau sesuai detail gambar serta petunjuk PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan., yang
membentuk garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan dalamnya, untuk siar-siar
yang berpotongan harus tegak lurus sesamanya.
- Siar-siar diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan dalam persyaratan bahan,
warna bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasang.
- Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik
khusus, sesuai dengan persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
- Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala bentuk noda hingga
benar-benar bersih. Diperhatikan adanya pol tali air yang dijumpai pada permukaan
pasangan dinding atau hal-hal lain seperti ditunjukkan dalam gambar.
- Sebelum pasangan keramik, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air
sampai jenuh.
- Pinggulan pasangan keramik harus dilakukan dengan alat gerinda, sehingga
diperoleh hasil pekerjaan yang teratur, siku dan tepian yang sempurna.
- Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3 x
24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.

1.3. PEKERJAAN PLESTERAN BETON


a. Lingkup Pekerjaan
- Termasuk dalam pekerjaan plesteran ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan yang diperlukan termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik.
- Lingkup pekerjaan plesteran beton ini meliputi seluruh plesteran dinding, dinding
core dan plafond/grid beton, seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
- Semen
- Pasir
- Air
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 14
- Campuran (Agregat Halus) untuk plesteran harus dipilih yang benar-benar bersih
dan bebas dari segala macam kotoran. Pasir untuk finishing harus bersih dan terlebih
dahulu diayak.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Selutuh plesteran dengan adukan campuran 1 PC : 3 Pasir pasing.
- Pasir yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti yang
dipersyaratkan.
- Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dan
disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Selain pasir dan air, bahan-bahan yang dikirim ke lapangan harus dalam keadaan
tertutup atau dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan
type dan tingkatannya serta dalam keadaan utuh/tidak cacat.
- Bahan-bahan harus di tempatkan di tempat yang kering, berventilasi baik dan bersih.
Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk peroyek ini, dan dilindungi sesuai
dengan jenisnya yang sesuai dengan persyaratan pabrik.
- Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan. untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan
ketentuan/persyaratan pabrik dari produk yang bersangkutan. Material yang tidak
disetujui harus diganti dengan material yang mutunya sesuai dengan yang
diisyaratkan tanpa biaya tambahan.
- Bidang permukaan beton sebelum diplester harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting
dan terlebih dahulu diberi Cold Bord. Apabila diperlukan maka permukaan beton
harus terlebih dahulu diketrek (Scrath) serta semua lubang bekas pengikat bekisting
atau Form Tie harus tertutup aduk plester.
- Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site yang telah
disiapkan apakah telah sesuai dengan syarat-syarat hingga pekerjaan ini dapat
dimulai.
- Bila ada kelainan dalam hal apapun, antara gambar dan spesifikasi dan lainnya,
Kontraktor harus segera melaporkan kepada PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat dalam hal
kelainan/perbedaan di tempat tersebut sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
- Pekerjaan plesteran beton dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton telah
disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Tebal plesteran 2 cm atau sesuai seperti yang ditunjuk dalam detail gambar.
Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu
dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan yang diizinkan
PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran
yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 (delapan) hari
(kering).
- Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar (tidak
terlalu tiba-tiba), dengan membasahi permukaan plesteran setiap kering bertujuan
untuk melindungi plesteran dari terik matahari atau dengan bahan penutup yang bisa
mencegah penyerapan air secara cepat.
- Kontraktor wajib memperbaiki/mengulang/mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan (dan masa garansi) atas biaya Kontraktor selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Kontraktor.

1.4. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING


a. Lingkup Pekerjaan
- Termasuk dalam pekerjaan plesteran ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan yang diperlukan termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik.
- Lingkup pekerjaan plesteran beton ini meliputi seluruh plesteran dinding batu bata/
bata merah bangunan, seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 15


b. Persyaratan Bahan
- Semen
- Pasir
- Air
- Campuran (Agregate) untuk plesteran harus dipilih yang benar-benar bersih dan
bebas dari segala macam kotoran. Pasir untuk finishing harus bersih dan terlebih
dahulu diayak.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Seluruh plesteran batu bata dengan adukan campuran 1 PC : 4 Pasir pasing, kecuali
pada dinding batu bata trassram/rapat air dan seluruh pasangan di bawah
permukaan tanah dengan campuran 1 PC : 2 Pasir.
- Pada dinding batu bata trassram/rapat air diplester dengan adukan campuran 1 PC:2
Pasir pasang seperti dinding ruang toilet, kamar mandi, WC, dinding bak bunga dan
bagian yang berada di bawah permukaan tanah diplester dengan adukan 1 PC : 2
Pasir.
- Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan
seperti yang dipersyaratkan.
- Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dan
disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Selain pasir dan air, bahan-bahan yang dikirim ke lapangan harus dalam keadaan
tertutup atau dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan
type dan tingkatannya serta dalam keadaan utuh/tidak cacat.
- Bahan-bahan harus di tempatkan di tempat yang kering, berventilasi baik dan bersih.
Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk peroyek ini, dan dilindungi sesuai
dengan jenisnya yang sesuai dengan persyaratan pabrik.
- Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan. untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan
ketentuan/persyaratan pabrik dari produk yang bersangkutan. Material yang tidak
disetujui harus diganti dengan material yang mutunya sesuai dengan yang
diisyaratkan tanpa biaya tambahan.
- Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site yang telah
disiapkan apakah telah sesuai dengan syarat-syarat hingga pekerjaan ini dapat
dimulai.
- Bila ada kelainan dalam hal apapun, antara gambar dan spesifikasi dan lainnya,
Kontraktor harus segera melaporkan kepada PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat dalam hal
kelainan/perbedaan di tempat tersebut sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
- Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai yang
ditunjuk dalam detail gambar. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus diberi
kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada
bagian pekerjaan yang diizinkan PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Untuk setiap pertemuan permukaan dalam satu bidang datar yang berbeda jenisnya
misalnya batas antara kosen dengan plesteran atau dengan yang lainnya, harus
diberi/dibuat naat/sponengan (tali air) dengan ukuran lebar 7 mm, dalamnya 5 mm,
kecuali bila ada petunjuk lain dalam gambar. Seluruh biaya pembuatan
naat/sponengan (tali air) tersebut sepenuhnya menjadi tangungan kontraktor dan
sudah termasuk dalam pekerjaan plesteran.
- Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran
yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 (delapan) hari
(kering).
- Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar )tidak
terlalu tiba-tiba), dengan membasahi permukaan plesteran setiap kering bertujuan
untuk melindungi plesteran dari terik matahari atau dengan bahan penutup yang bisa
mencegah penyerapan air secara cepat.
- Kontraktor wajib memperbaiki/mengulang/mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan (dan masa garansi) atas biaya sendiri selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Kontraktor/orang yang dipekerjakan oleh
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 16
Kontraktor.

PASAL 2
PEKERJAAN LANTAI/PELAPIS

2.1. PEKERJAAN LANTAI & PLINT KERAMIK

a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan
termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
- Pekerjaan lantai dan plint keramik ini dilakukan pada seluruh bagian, serta seluruh
finishing lantai sesuai detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar.
b. Persyaratan Bahan
- Bahan keramik ukuran 40 x 40 cm adalah buatan dalam negeri yang bermutu
produksi setara Granito dan atau produksi lain yang setara atau yang disetujui oleh
PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan. Dan bahan keramik ukuran 30 x 30 dan 20 x
20 cm adalah buatan dalam negeri yang bermutu produksi setara Roman dan atau
produksi lain yang setara atau yang disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi
Lapangan. Penempatan keramik sesuai merk ditentukan sesuai dengan detail gambar.
- Warna akan ditentukan kemudian, untuk masing-masing warna harus seragam,
warna yang tidak seragam akan ditolak.
- Ukuran keramik yang dipergunakan dalam pekerjaan adalah ukuran 40 x40, 30 x 30
dan 20 x 20, atau sesuai dengan detail gambar.
- Ketebalan minimum 7 cm, finish permukaan berglazuur, kekuatan lentur 250
kg/cm2.
- Bahan pengisi siar dari Grout semen berwarna/Iba Grout/Tile Grout. Bahan perekat
adukan Spesi 1 PC : 3 Pasir ditambah bahan perekat/Ibafix.
- Ukuran-ukuran bahan yang dipakai sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar
atau petunjuk Direksi Pekerjaan.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat Shop Drawing dari pola
keramik yang disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 produk yang berlainan) kepada
PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak
bernoda.
- Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Pasir dan ditambah bahan perekat
seperti yang diisyaratkan.
- Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar-lebar siar) harus
sama lebar dengan lebar maksimum 3 mm dan dalam kedalaman maksimum 2 mm,
atau sesuai detail gambar serta petunjuk PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan., yang
membentuk garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan dalamnya, untuk siar-siar
yang berpotongan harus tegak lurus sesamanya.
- Siar-siar diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan dalam persyaratan bahan,
warna bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasang.
- Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik
khusus, sesuai dengan persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
- Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala bentuk noda hingga
benar-benar bersih. Diperhatikan adanya pol tali air yang dijumpai pada permukaan
pasangan dinding atau hal-hal lain seperti ditunjukkan dalam gambar.
- Sebelum pasangan keramik, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air
sampai jenuh.
- Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukan pasangan lantai atau
hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
- Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3 x
24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 17
2.2. SUB LANTAI BETON /RABAT BETON / BETON TUMBUK
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan sub lantai beton plat/rabat beton meliputi seluruh detail yang disebutkan/
ditunjukkan dalam gambar sebagai alas lantai finishing keramik pada lantai dasar.
b. Persyaratan Bahan
Sub lantai beton tumbuk menggunakan campuran beton K-175.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Untuk pemasangan yang langsung di atas tanah, tanah yang dipasang sebagai sub
lantai harus dipadatkan sehingga terdapat permukaan yang rata dan untuk
memperoleh daya dukung tanah yang maksimum digunakan alat timbris.
- Tebal pasir urug diisyaratkan sesuai dengan gambar dan disiram dengan air dan
ditimbris untuk memperoleh kepadatan maksimal.
- Di atas pasir urug diberi rabat beton setebal 10 cm atau sesuai dengan yang ditunjuk
dalam gambar.
- Untuk pasangan di atas plat beton (lantai atap), plat beton cukup diberi lapisan
plester (screed) dengan campuran 1 PC : 3 Pasir setebal 2 cm dengan memperhatikan
kemiringan lantai.

PASAL 3
PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA

3.1. PEKERJAAN KUSEN KAYU

a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan
termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
- Pekerjaan ini meliputi seluruh kosen seperti yang dinyatakan dalam detail gambar
serta Shop Drawing dari Pemborong.

b. Persyaratan Bahan
Bahan kosen dari bahan kayu damar laut yang telah dikeringkan, mutu A, Kelas kuat I -
II dan kelas awet III. Ukuran sesuai yang diisyaratkan dalam detail gambar. Kayu harus
tua, lurus, kering, permukaan rata (tanpa mata kayu), bebas cacat/retak, kelembaban
maksimum 14%.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar
yang ada dan menyesuaikan dengan kondisi lapangan serta mengecek kebenaran
ukuran di lapangan.
- Kontraktor diwajibkan membuat Shop Drawing dengan mengikuti ukuran, bentuk,
mekanisme yang disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan Pengawas.
- Penimbunan bahan-bahan kosen di tempat pekerjaan harus ditempatkan pada
ruangan/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cahaya langsung
dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
- Setelah dipasang kosen harus tegak lurus, siku, tidak melintir dan semua dapat
berfungsi dengan baik dan sempurna.

3.2. PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM


a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan
termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
- Pekerjaan ini meliputi seluruh kosen seperti yang dinyatakan dalam detail gambar
serta Shop Drawing dari Kontraktor.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 18


b. Persyaratan Bahan
- Bahan : Dari bahan Aluminium Framing System merk YKK Aluminium
Extrussion, Alkan atau setara sesuai SII Extrusi 0695-02 Produksi
Dalam Negeri yang disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi
Lapangan MK, dengan Sliding Window Group 750 dan Partition
Group 2100, dan tidak terbuat dari Scrapt (bahan bekas).
- Acuan : SNI 03-6861.3-2002, spesifikasi bahan bangunan bagian C
(bahan bangunan dari logam bukan besi)
- Bentuk Profil : Sesuai Shop Drawing yang disetujui oleh PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan MK.
- Tebal Profil : Sesuai Gambar
- Warna Profil : (Ditentukan kemudian)
- Lebar Profil : 10 cm dan 7 cm (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar)
- Pewarnaan : Powder Coating, PVDF, produk PT. ESI, ketebalan coating, sesuai
dengan ketentuan pabrik (ketebalan minimal 10 mikron).
- Nilai Deformasi : Dizinkan maksimal 2 mm.
- Persyaratan bahan yang dipergunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
- Konstruksi kosen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail
gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
- Seluruh badan aluminium berwarna harus sampai di site dengan dilengkapi dengan
bahan pelindung/pembungkus dan baru diperkenankan dibuka setelah mendapat
persetujuan dari PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan MK.
- Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus diserta hasil test, minimum
100 kg/m².
- Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan terhadap tekanan air 15
kg/m2 yang harus disertai hasil test.
- Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan
bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang
dipersyaratkan.
- Untuk keseragaman warna diisyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-profil
harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela,
pintu partisi dan lain lain, warna profil harus diseleksi sehingga dalam tiap unit
didapatkan warna yang sama.
Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, dilakukan dengan teliti sehingga
diperoleh hasil yang diinginkan untuk jendela bukaan dinding dan pintu yang telah
dirangkai mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
* Untuk Tinggi dan Lebar : 1 mm
* Untuk Diagonal : 2 mm
- Accesories
Sekrup dari Stainless Steel Galvanized kepala tertanam, Weather Strip dan Vinyl,
Pengikat Alat Penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup
Caulking dan Sealand. Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari
Steel Plate tebal 2 - 3 mm, dengan lapisan Zink tidak kurang dari 13 mikron sehingga
dapat bergeser.
- Bahan Finishing
Treatmen untuk permukaan jendela dan pintu yang bersentuhan dengan bahan
alkalie seperti beton aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish
dari Laguer yang jernih atau Anti Corrusive Treatment dengan Insulating Varnish
seperti Asphaltir Varnish atau bahan Insulation lainnya.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan
kondisi di lapangan (ukuran) dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua
detail sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan sistim konstruksi
bahan lain.
- Proses fabrikasi harus siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan terlebih dahulu
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 19
membuat Shop Drawing dengan petunjuk PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan yang
meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukurannya.
- Semua frame/kosen untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi
dengan teliti seperti ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan.
- Pemotongan aluminium hendaknya jauh dari material besi, hal ini bertujuan untuk
menghindarkan debu besi pada permukaannya.
- Pengelasan dibenarkan menggunakan Non-Acvated Gas (Argon) dari arah bagian
dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
- Akhir bagian kosen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivel, stap
dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang
sesuai dengan gambar.
- Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari Steel Plate setebal 2 - 3
mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
- Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stainless steel sehingga hair line dari setiap sambungan harus kedap air sebesar
1000 kg/cm2. Celah antara dua kaca dan sistem kosen aluminium harus ditutup oleh
Sealand.
- Diisyaratkan bahwa kosen aluminium dilengkapi dengan kemungkinan-
kemungkinan sebagai berikut :
1. Dapat menjadi kosen untuk dinding kaca mati.
2. Dapat cocok dengan jendela geser, jendela gulung dan lain-lain.
3. Sistim kosen dapat menampung pintu kaca Frame Less.
4. Untuk setiap partisi, harus mampu variabel dipasang tanpa harus dimatikan
secara penuh yang dapat merusak lantai maupun langit-langit.
5. Mempunyai accesories yang mampu mendukung pelaksanaan.
- Untuk Fitting Hard Ware dan Reinforcing Materials yang mana kosen aluminium
akan kontak dengan besi, tembaga atau yang lainnya maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan Chromium untuk menghindarkan kontak korosi.
- Toleransi pemasangan kosen aluminium di satu sisi dinding adalah 10 - 25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
- Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum rangka
beton terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan dinding) yang
melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass.
- Untuk memperoleh kedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang
dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan Syntetic
Rubber atau bahan dari Sinthetic Resin. Pengunaan ini pada Swing Door dan Double
Door.
- Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi Sealand
supaya kedap air dan suara.
- Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi Flashing untuk penahan air
hujan.

3.3. PEKERJAAN DAUN PINTU PANEL


a. Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan


termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
- Pekerjaan Pembuatan Daun Pintu Panel dipasang pada seluruh detail yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
Bahan Daun pintu dari bahan Kayu Meranti Batu yang telah dikeringkan, mutu A, Kelas
kuat I - II dan kelas awet III. Ukuran tebal minimum 3 cm atau sesuai yang diisyaratkan
dalam detail gambar. Kayu harus tua, lurus, kering, permukaan rata (tanpa mata kayu),
bebas cacat/retak, kelembaban maksimum 14%.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 20


c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar
yang ada dan menyesuaikan dengan kondisi lapangan serta mengecek kebenaran
ukuran di lapangan.
- Kontraktor diwajibkan membuat Shop Drawing dengan mengikuti ukuran, bentuk,
mekanisme yang disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Penimbunan bahan-bahan pintu di tempat pekerjaan harus ditempatkan pada
ruangan/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cahaya langsung
dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
- Harus diperhatikan semua sambungan siku dan serutan untuk rangka pintu dan
penguat lain serta memperhatikan sambungan papan panel dengan rangka pintu,
agar tetap terjamin kekuatannya dengan memperhatikan motif dan corak seperti yang
ditunjukkan dalam detail gambar, tidak boleh terdapat lubang-lubang atau cacat-
cacat bekas penyetelan.
- Setelah dipasang daun pintu harus rata, tidak bergelombang, tidak melintir dan
semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.

PASAL 4
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan
termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
- Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluruh alat-alat
yang dipasang pada daun pintu dan pada daun jendela serta seluruh detail yang
disebutkan/ditentukan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
- Semua Hardware dalam pekerjaan ini, berasal dari produk yang bermutu baik,
seragam dalam pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui oleh
PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gambar.
- Semua anak kunci harus dilengapi dengan tanda pengenal yang terbuat dari plat
aluminium yang tertera nomor pengenalnya. Pelat ini dihubungkan dengan anak
kunci dengan cincin nikel. Untuk anak-anak kunci harus disediakan sebuah lemari
anak kunci dengan Backed Enamel Finish dilengkapi kaitan-kaitan untuk anak kunci
lengkap dengan nomor-nomor pengenal. Lemari ini harus menggunakan engsel
piano serta dilengkapi denah.

1. Seluruh kunci pintu yang dipasangkan, dengan anak kunci yang telah
direncanakan harus lengkap dengan 2 (dua) buah anak kunci.
2. Kunci tanam, harus terpasang kuat pada rangka daun pintu dan setelah kunci
terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang menempel pada
kunci harus dibersihkan dan dihilangkan.
3. Daun Pintu yang dipasang Door Closer sesuai dengan yang dinyatakan/
ditunjukkan dalam detail gambar.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang
terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan. guna mendapat persetujuan. Pengajuan/penyerahan harus
diserta brosur/ spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
- Apabila dianggap perlu PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan. dapat meminta untuk
mengadakan Test Laboratorium yang dilakukan terhadap contoh bahan tersebut
sebagai dasar persetujuan. Seluruh biaya untuk Test Laboratorium ini menjadi
tanggungan Kontraktor.
- Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 21
bawah dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas. Engsel
tangah dipasang ditengah-tengah dengan merk KEND atau setara.
- Kunci tanam, harus terpasang kuat pada rangka daun pintu.
- Setelah kunci terpasang, noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang menempel
pada kunci harus dibersihkan/dihilangkan.
- Pemasangan Door Closer pada batang kosen dan daun pintu, diatur sebagaimana
mestinya sehingga pintu selalu menutup rapat pada kosen pintu, serta dapat
berfungsi dengan baik.
- Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila dibuka, diberi Door Stop
dari merk dan type seperti yang diisyaratkan, dipasang dengan baik pada lantai
dengan menggunakan sekrup dan nylon plug.

PASAL 5
PEKERJAAN PLAFOND

5.1. PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM BOARD


a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan
termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
- Pekerjaan ini meliputi plafond di selasar atau seluruh detail seperti yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan petunjuk PPK/Direksi Teknis/Direksi
Lapangan..
b. Persyaratan Bahan
- Bahan Rangka Baja :
Rangka langit-langit menggunakan bahan dari metal galvanized berkualitas tinggi
yang terdiri dari, antara lain :
1. Metal Furring Channel sebagai rangka plafond
2. U-Channel sebagai balok penggantung Metal Furring Channel.
3. Suspension Rod Clamp sebagai penghubung U-Channel dengan Suspension
4. Suspension Rod dilengkapi dengan 2 (dua) buah mur.
5. Self Tapping Screw dan siku gantung.
- Penutup Langit-langit :
Digunakan lembaran gypsum 120 mm x 240 mm tebal 9 mm, produk dalam negeri,
dan disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan.. Bahan yang digunakan
harus sesuai persyaratan dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan
tersebut.
- Accessories
1. Angker, sekrup, pelat, baut jika ada harus digalvanis.
2. Plat penyiku dan penyambung yang digunakan dari jenis yang disetujui oleh
PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan. dengan ketebalan 2 mm.
3. Alat-alat pembantu lainnya dari jenis dan ukuran disesuaikan dengan ukuran
bahan yang digunakan.
- Bahan Finishing :
1. Finishing penutup langit-langit yang digunakan adalah Gypsum Spray dengan
Texturo sesuai yang disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan., dari
bahan dasar cat yang bermutu baik produksi ICI dan disetujui oleh PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan..
Persyaratan bahan/pelaksanaan dari pekerjaan pengecatan tersebut akan
disebutkan dalam spesifikasi khusus dalam buku ini.
2. Warna akan ditentukan kemudian.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari
bentuk, pola lay out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 22
- Kontraktor diwajibkan untuk membuat Shop Drawing sesuai ukuran/bentuk/
mekanisme kerja yang disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan., dan
disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
- Bilamana dinginkan, Kontraktor wajib membuat Mock-Up sebelum pekerjaan dimulai
dan dipasang.
- Sebelum pemasangan, penimbunan bahan rangka, gypsum board dan material yang
lain di tempat pekerjaan harus diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara
yang baik, tidak terkena cahaya langsung dan terlindung dari kerusakan dan
kelembaban.
- Tembakkan siku gantung ke Dag Beton dengan ukuran yang sudah ditentukan.
- Ikatkan Suspension Rod dengan ketinggian sesuai rencana.
- Pasang U-Channel dengan Suspension Rod dan Rod Clamp pada ketinggian dan jarak
yang ditentukan.
- Kaitkan Channel Clamp pada U-Channel Clamp.
- Hubungkan Metal Furring Channel dengan Channel Clamp.
- Atur jarak Metal Furring Channel sesuai dengan diinginkan.
- Pasang penutup plafond (lembaran gypsum) dengan Self Tapping Screw.
- Pada langit-langit dikehendaki agar permukaan modulnya ditutup dengan dempul,
dengan maksud agar pemasangan terlihat tanpa nat.
- Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker
dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/ menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang yang tampak
tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat-cacat bekas penyetelan.
- Design dan produksi dari sistem plafond tidak boleh menyimpang dari ketentuan
pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik.
- Pemakaian bahan dan pola pemasangan langit-langit tidak boleh menyimpang dari
persyaratan.
- Semua rangka harus terpasang siku, tegak dan rata sesuai dengan peil dalam gambar
dan lurus (tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-
masing bahan yang digunakan).
- Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut pertemuan dengan
bidang lain. Bila tidak ada kejelasan dalam gambar, Kontraktor wajib menanyakan
hal tersebut kepada PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan.. Semua ukuran modul
yang dianut berkaitan dengan modul lantai dan dinding.
- Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap benturan-
benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua
kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor sampai pekerjaan selesai.
- Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain harus diperhatikan kerapihan
dan kekuatannya.
- Bekas lubang bekas pemasangan dan penguat lain harus tidak terlihat dan semua
penguat harus terpasang baik sehingga dapat menjamin kekuatannya.

5.2. PEKERJAAN PLAFOND CALSIBOARD


a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan
termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
- Pekerjaan ini meliputi plafond di Ruang Kamar Mandi, Selasar Luar dan bagian yang
berhubungan dengan cuaca luar atau seluruh detail seperti yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan petunjuk PPK/Direksi Teknis/Direksi
Lapangan..

b. Persyaratan Bahan
- Bahan Rangka Baja :
Rangka langit-langit menggunakan bahan dari metal galvanized berkualitas tinggi
yang terdiri dari, antara lain :
1. Metal Furring Channel sebagai rangka plafond
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 23
2. U-Channel sebagai balok penggantung Metal Furring Channel.
3. Suspension Rod Clamp sebagai penghubung U-Channel dengan Suspension
4. Suspension Rod dilengkapi dengan 2 (dua) buah mur.
5. Self Tapping Screw dan siku gantung.

- Penutup Langit-langit :
Digunakan Calsiboard tebal 6 mm, produk dalam negeri, dan disetujui oleh
PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan.. Bahan yang digunakan harus sesuai
persyaratan dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut.

- Accessories
1. Angker, sekrup, pelat, baut jika ada harus digalvanis.
2. Plat penyiku dan penyambung yang digunakan dari jenis yang disetujui oleh
PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan. dengan ketebalan 2 mm.
3. Alat-alat pembantu lainnya dari jenis dan ukuran disesuaikan dengan ukuran
bahan yang digunakan.

- Bahan Finishing :
1. Finishing penutup langit-langit yang digunakan adalah Calsiboard dengan
Texturo sesuai yang disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan., dari
bahan dasar cat yang bermutu baik produksi ICI dan disetujui oleh PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan..
Persyaratan bahan/pelaksanaan dari pekerjaan pengecatan tersebut akan
disebutkan dalam spesifikasi khusus dalam buku ini.
2. Warna akan ditentukan kemudian.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari
bentuk, pola lay out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
- Kontraktor diwajibkan untuk membuat Shop Drawing sesuai ukuran/bentuk/
mekanisme kerja yang disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan., dan
disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
- Bilamana dinginkan, Kontraktor wajib membuat Mock-Up sebelum pekerjaan dimulai
dan dipasang.
- Sebelum pemasangan, penimbunan bahan rangka, gypsum board dan material yang
lain di tempat pekerjaan harus diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara
yang baik, tidak terkena cahaya langsung dan terlindung dari kerusakan dan
kelembaban.
- Tembakkan siku gantung ke Dag Beton dengan ukuran yang sudah ditentukan.
- Ikatkan Suspension Rod dengan ketinggian sesuai rencana.
- Pasang U-Channel dengan Suspension Rod dan Rod Clamp pada ketinggian dan jarak
yang ditentukan.
- Kaitkan Channel Clamp pada U-Channel Clamp.
- Hubungkan Metal Furring Channel dengan Channel Clamp.
- Atur jarak Metal Furring Channel sesuai dengan diinginkan.
- Pasang penutup calsiboard dengan Self Tapping Screw.
- Pada langit-langit calsiboard dikehendaki agar permukaan modulnya ditutup dengan
dempul, dengan maksud agar pemasangan terlihat tanpa nat.
- Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker
dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/ menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang yang tampak
tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat-cacat bekas penyetelan.
- Design dan produksi dari sistem plafond tidak boleh menyimpang dari ketentuan
pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik.
- Pemakaian bahan dan pola pemasangan langit-langit tidak boleh menyimpang dari
persyaratan.
- Semua rangka harus terpasang siku, tegak dan rata sesuai dengan peil dalam gambar
dan lurus (tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 24
masing bahan yang digunakan).
- Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut pertemuan dengan
bidang lain. Bila tidak ada kejelasan dalam gambar, Kontraktor wajib menanyakan
hal tersebut kepada PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan.. Semua ukuran modul
yang dianut berkaitan dengan modul lantai dan dinding.
- Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap benturan-
benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua
kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor sampai pekerjaan selesai.
- Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain harus diperhatikan kerapihan
dan kekuatannya.
- Bekas lubang bekas pemasangan dan penguat lain harus tidak terlihat dan semua
penguat harus terpasang baik sehingga dapat menjamin kekuatannya.

PASAL 6
PEKERJAAN SANITARI

a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan
termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
- Pekerjaan Sanitair ini di pasang pada ruang toilet meliputi seluruh peralatan sanitasi
sesuai yang dinyatakan/diisyaratkan dalam detail gambar.

b. Persyaratan Bahan
- Penggunaan Bahan Sanitair untuk masing-masing pemasangan sebagai berikut :
A. Kamar Mandi
1. Closet Jongkok
2. Closet Duduk
3. Wastafel
4. Tempat Sabun
5. Urinoir

B. Perlengkapan lain berupa Kran Air, Kran Tekan.

- Semua material dan peralatan harus memenuhi standard yang telah ditentukan.
- Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai
dengan yang telah disediakan oleh pabrik. Barang yang dipakai adalah dari produk
yang telah disyaratkan dalam uraian dari pabrik pembuatnya.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan. beserta persyaratan-persyaratan/ketentuan pabrik untuk
mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya
tambahan.
- Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan pengganti yang harus
disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan. berdasarkan contoh yang
diajukan oleh Kontraktor.
- Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara
pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
- Bila ada kelainan dalam hal apapun, antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada
PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan.. Kontraktor tidak dibenarkan memulai
pekerjaan di suatu tempat bila ada perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut
diselesaikan.
- Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan.
- Kontraktor wajib memperbaiki bila ada kerusakan yang terjadi selama masa
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 25
pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor. Pelaksanaan pemasangan harus
menghasilkan pekerjaan yang sempurna, rapi dan lancar.
- Pekerjaan ini dilaksanakan oleh tenaga terampil dan terlatih.

PASAL 7
PEKERJAAN PENGECATAN

7.1. PENGECATAN DINDING

a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
- Meliputi pengecatan dinding/beton bagian luar dan dalam serta seluruh detail yang
ditunjukkan/ditentukan dalam gambar.

b. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bahan-bahan yang dipergunakan, sebelum digunakan terlebih dahulu diserahkan
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari PPK/Direksi Teknis/Direksi
Lapangan.
- Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy yang berisikan ketentuan dan
persyaratan teknis operatif dari pabrik dan contoh percobaan warna cat kepada
PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Sebelum pengecatan dimulai, permukan bidang pengecatan harus rata, kering dan
bersih dari segala kotoran, minyak dan debu.
- Bidang pengecatan siap dicat setelah diplamuur terlebih dahulu. Sebelum diplamuur,
plesteran harus benar-benar kering, tidak terdapat retak-retak dan telah disetujui
oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Lapisan plamuur setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
- Setelah palamuran 3 (tiga) dan percobaan warna sudah disetujui oleh PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan., bidang plamuran diamplas dengan amplas besi yang halus
kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih.
- Sebelum pengecatan dilakukan, Kontraktor diwajibkan membuat contoh-contoh
warna, untuk disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Pengecatan diisyaratkan dengan menggunakan roller. Untuk permukaan dimana
pemakaian roller tidak memungkinkan, dipakai kuas halus/baik.
- Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-
benda dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 (dua) jam.
- Pekerjaan ini dilaksanakan oleh tenaga terampil dan terlatih.

7.2. PENGECATAN KAYU


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Syarat-syarat Pelaksanaan

- Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan dengan bahan/alat mesin


amplas elektrik yang bermutu baik, sampai permukaannya halus dan licin, segala
persiapan pengecatan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dan telah
disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan.. Uraian dan syarat-syarat ini
meliputi pengecatan listplank dan lain-lain yang ditentukan dalam detail gambar.
- Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, serbuk gergaji, bebas dari
minyak, kering dan sebagainya.
- Harus dihindarkan adanya celah/pori-pori serat kayu pada permukaan pengecatan.
- Aduk bahan dengan sempurna sebelum pemakaian.
- Digunakan bahan campuran yang bermutu baik serta yang disetujui oleh PPK/Direksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 26
Teknis/Direksi Lapangan..
- Penggunaan alat sprayer dari mutu yang diisyaratkan serta disetujui oleh PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan..
- Pengecatan harus dilakukan sejauh mungkin dari pengaruh pekerjaan lain serta jauh
dari tumbuh-tumbuhan.
- Pekerjaan ini dilaksanakan oleh tenaga terampil dan terlatih.

7.3. PENGECATAN BESI

a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
- Meliputi pengecatan permukaan besi/baja pada seluruh detail yang disebutkan/
ditunjukkan dalam detail gambar.

b. Syarat-syarat Pelaksanaan

- Bahan-bahan yang dipergunakan, sebelum digunakan terlebih dahulu diserahkan


contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari PPK/Direksi Teknis/Direksi
Lapangan..
- Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan
bersih dari segala kotoran, minyak debu dan karat.
- Permukaan yang akan dicat diamplas dengan amplas besi yang halus untuk
memperoleh permukaan halus, rata dan bersih dari karat dan kotoran-kotoran lain.
- Sebelum pemakaian, cat harus diaduk dengan rata dan sempurna sampai jenuh.
- Selanjutnya setelah pengecatan Menie besi telah rata dan kering, barulah pengecatan
akhir dilakukan dengan persyaratan sesuai dengan yang ditentukan oleh pabrik yang
bersangkutan
- Cat akhir dapat dilakukan bila cat dasar telah kering sempurna serta mendapat
persetujuan dari PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
- Pengecatan dilakukan dengan kuas yang bermutu baik atau dengan spray dan bidang
pengecatan harus rata dan sama warnanya.
- Pekerjaan ini dilaksanakan oleh tenaga terampil dan terlatih.

PASAL 8
PEKERJAAN RILLING TANGGA

a. Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
- Meliputi pekerjaan rilling besi yang diprofilkan dan dilakukan untuk seluruh detail yang
ditunjukkan/ disebutkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
- Rilling Tangga terbuat dari bahan Besi GIP dan Stainless mutu baik, dan yang disetujui oleh
PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan.
- Ukuran bahan untuk Handle, tiang, bentuk sesuai dengan ditunjukkan dalam detail gambar.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Seluruh pekerjaan di bengkel harus dilakukan dengan teliti sehingga menhasilkan produk
yang berkualitas tinggi, seluruh pekerjaan harus dilakukan dengan ketepatan ukuran yang
pasti sehingga semua komponen dapat dipasang dengan tepat di lapangan.
- Pemeriksaan pekerjaan di bengkel dapat dilakukan bila dikehendaki sewaktu-waktu oleh
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 27
Direksi/PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan. dan tidak ada bahan yang dikirim ke
lapangan sebelum diperiksa dan disetujui oleh Direksi/Direksi Pekerjaan.
- Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi ini akan
ditolak dan Kontraktor harus mengganti segera tanpa tambahan biaya.
- Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus membuat gambar kerja yang menunjukkan
detail-detail lengkap dari semua komponen, panjang, jumlah, ukuran serta peralatan lain
yang diperlukan/digunakan dalam pekerjaan ini.
- Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran yang
tercantum dalam gambar.
- Pekerjaan pembentukan dan perakitan harus di bawah pengawasan personil yang memiliki
persiapan teknis tentang pekerjaan tersebut.

PASAL 9
PEKERJAAN WATER PROOFING

a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna
- Pekerjaan water proofing ini meliputi pekerjaan di atas permukaan beton/di bawah
finishing lantai, plat atap serta meliputi seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Sebelum pemasangan bahan, terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada
PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan. untuk mendapatkan persetujuan. Pengajuan ini
harus diserta dengan brosur/spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan
- Apabila dipandang perlu, PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan. dapat meminta untuk
mengadakan test-test laboratorium terhadap contoh-contoh bahan yang diajukan, yang
digunakan sebagai dasar persetujuan terhadap jenis bahan tersebut. Jumlah sample untuk
masing-masing jenis test akan ditentukan kemudian. Dan seluruh biaya test laboratorium
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
- Kontraktor/Supplier harus menunjuk syarat rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk
sebelum memulai pekerjaan.
- Permukaan beton yang dilapis dengan bahan water proofing harus bersih dari debu,
minyak, bebas dari keretakan struktur dan water proofing additive agent.
- Permukaan beton sudah dalam keadaan rata, tidak ada bekas-bekas adukan serta dalam
keadaan kering/tidak lembab.
- Bahan langsung dikerjakan/dilakukan (sesuai ketentuan) di atas bidang permukaan yang
telah memenuhi persyaratan.
- Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak cacat, masih
dalam kemasannya, tersegel dan berlabel pabriknya.
- Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan, baik sebelum
atau selama pelaksanaan bila terdapat kerusakan.
- Jika perlu diadakan penggantian/penukaran, maka bahan-bahan pengganti harus disetujui
PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan. berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor,
tanpa adanya tambahan biaya.
- Pelaksanaan pemasangan harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman (ahli
dari pihak pemberi garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus diajukan "Methode
Pelaksanaan" sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan..
- Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan-percobaan/test terhadap hasil
pekerjaan atas biaya sendiri, seperti memberikan siraman di atas permukaan yang telah
dilapisi lapisan kedap air/water proofing.
- Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap pemasangan yang telah dilakukan,

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 28


terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan lainnya.
- Jika terdapat kerusakan pada waktu pelaksanaan pekerjaan ini, maka Kontraktor harus
memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan.. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan adalah menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
- Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan Jaminan atas produk yang
digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya selama 10 (sepuluh)
tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi. Jaminan
yang diminta adalah dari pihak pabrik untuk mutu material, serta jaminan pihak pemasang
(applicator) terhadap mutu pasangan.
- Pekerjaan ini dilaksanakan oleh tenaga terampil dan terlatih.

PASAL 10
PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP

10.1 PEKERJAAN PENUTUP GENTENG METAL

a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, penyetelan dan pemasangan penutup atap genteng
metal seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar dengan hasil yang baik termasuk
pemasangan nok, paku special sesuai dengan spesifikasi dari pabrik pembuatnya.

b. Persyaratan Bahan
- Bahan atap yang digunakan adalah Atap Zincalume dengan ketebalan 0.35 mm
- Bahan terbuat dari Metal, Zinc Coating, Acrylic Finishing Coating serta pada bagian
bawah dilapis dengan Acoustic Emultion, produk dalam negeri., ukuran panjang dan
lebar efektif sesuai detail gambar. Warna akan ditentukan kemudian.

c. Persyaratan Pelaksanaan
- Pelaksanaan pemasangan penutup atap harus mengikuti persyaratan pabrik yang
bersangkutan berikut kelengkapannya dan mengikuti petunjuk Direksi/Pengawas.
- Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontaktor harus menyerahkan shop drawing
kepada PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan pengawas untuk mendapat
persetujuan.
- Kontraktor diwajibkan mengadakan dan memasang bagian-bagian lain yang
tidak/belum tercakup dalam gambar kerja yang merupakan kelengkapan dari talang
untuk dapat berfungsi, kuat, rapi tanpa mengadakan biaya tambahan.

10.2. PEKERJAAN TALANG ATAP DAN TALANG TEGAK

a. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pekerjaan talang serta alat-alat
perlengkapannya seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam detail gambar.

b. Persyaratan Bahan
Bahan talang tegak digunakan dari bahan pipa PVC yang bermutu baik, produk dalam
negeri yang disetujui oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan Pengawas, bentuk dan
ukuran sesuai dengan detail gambar.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Pipa-pipa talang yang ditanam dalam plat, balok dan kolom tidak boleh mempunyai
diameter lebih besar dari sepertiga tebal plat, balok atau kolom tempat pipa tersebut
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 29
di tanam, jarak dari as ke as tidak boleh lebih kecil dari 3 (tiga) kali diamater baja.
- Pipa talang dan bahan-bahan yang menembus lantai, balok atau kolom, harus
mempunyai ukuran dan letak yang tidak mengurangi kekuatan konstruksi. Dalam hal
ini harus dipilih tempat dimana besar momen adalah 0 (nol), atau sesuai dengan
petunjuk gambar.
- Pemasangan alat-alat pembuat lubang, pemasangan sparing dan sebagainya harus
menurut petunjuk PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan Pengawas.
- Pelaksanaan pemasangan talang termasuk susunan, bentuk, bahan yang digunakan
harus sesuai dengan gambar kerja.
- Kontraktor diwajibkan mengadakan dan memasang bagian-bagian lain yang
tidak/belum tercakup dalam gambar kerja yang merupakan kelengkapan dari pada
talang untuk dapat berfungsi, kuat, rapi tanpa mengadakan pekerjaan/biaya
tambahan.

10.3. PEKERJAAN RANGKA ATAP

a. Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan


termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
- Pekerjaan ini meliputi antara lain : pengadaan dan pemasangan rangka-rangka atap,
termasuk kuda-kuda, gording, balok nok, kaso, reng dan papan ruiter, klos-klos dan
lain-lain yang sesuai dengan petunjuk gambar.

b. Syarat-syarat Pekerjaan

- Semua ukuran Besi C maupun kelengkapan lainnya untuk pekerjaan ini yang tertera
pada gambar adalah ukuran jadi dan harus lurus tanpa cacat.
- Pemeriksaan terhadap jenis, ukuran maupun mutu, wajib dilakukan dengan teliti.
- Penimbunan material di tempat pekerjaan harus sebaik mungkin disuatu ruangan
yang kering, dan dijaga agar tidak terkena cuaca langsung dan rusak oleh benturan.
- Setelah dipasang, Kontraktor wajib memberikan perhatian sepenuhnya dan
memberikan perlindungan terhadap benturan-benturan akibat benda lain, termasuk
pemakaian pada bidang yang terlihat apalagi sampai membekas.

10.4. PEKERJAAN LISTPLANK GRC

a. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan meliputi pengadaan dan pemasangan listplank keliling dari kayu seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam detail gambar.

b. Syarat-syarat Pelaksanaan

- Semua ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi dan harus lurus tanpa
cacat, tidak melenting dan lain-lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan.
- Pemeriksaan terhadap jenis, ukuran maupun mutu, wajib dilakukan dengan teliti.
- Penimbunan di tempat pekerjaan harus sebaik mungkin disuatu ruangan yang kering,
dan dijaga agar tidak terkena cuaca langsung dan rusak oleh benturan.
- Setelah dipasang, Kontraktor wajib memberikan perhatian sepenuhnya dan
memberikan perlindungan terhadap benturan-benturan akibat benda lain, termasuk
pemakaian pada bidang yang terlihat apalagi sampai membekas.
- Untuk pekerjaan listplank harus digunakan paku-paku ukuran sesuai kebutuhan dan
hal ini sedapat mungkin dihilangkan dari pandangan tanpa bekas.
- Sekrup dipendam untuk menghindari korosi dan untuk menenggelamkan kepala
sekrup, papan terlebih dulu dibuat overshunk sehingga kepala sekrup tenggelam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 30
kurang lebih 1,5 mm. Kemudian bekas kepala sekrup ditutup dengan kompon atau
dempul yang tahan terhadap cuaca.
- Untuk penyambungan antara lisplank disarankan menggunakan sealant jenis silikon
atau polyurethane.

BAB V
PEKERJAAN LUAR BANGUNAN
PASAL 1
PEKERJAAN PAVING BLOCK

a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna
- Pekerjaan ini meliputi denah sebagaimana petunjuk detail gambar atau sesuai yang
ditunjukkan Direksi.

b. Persyaratan Bahan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 31
- Bahan paving block T. 6 cm dengan mutu K-175 dan harus memenuhi ketentuan yang
berlaku
- Bahan paving block T. 8 cm dengan mutu K-225 dan harus memenuhi ketentuan yang
berlaku.
- Pasir untuk lapisan bawah paving block, harus merupakan pasir yang tajam dan bersih
dengan kadar tanah tidak lebih dari 3% berat dan tidak lebih dari 10% yang tertahan pada
sieve 5 mm. Pasir seperti ini lebih dikenal dengan nama pasir extra beton.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Untuk pasangan baru, galian dan urugan harus mencapai peil yang dibutuhkan sesuai
gambar rencana.
- Urugan kemudian dipadatkan dengan digilas dengan mesin gilas sehingga padat dan stabil
untuk menghasilkan lapisan dasar yang kuat dan baik.
- Untuk perbaikan dan penggantian paving block yang rusak dilakukan pembongkaran
terhadap paving block yang pecah, kemudian permukaannya diurug dan dipadatkan untuk
menghasilkan lapisan dasar yang kuat dan baik.
- Setelah diurug dan dipadatkan sesuai peil yang dinginkan, maka dipasang crushed stone
setebal 10 cm, baru diberi lapisan pasir setebal 5 cm dan terakhir dengan pasangan paving
block.
- Sebagai penutup dibuat bingkai (kansteen) atau tanggul yang harus terpasang dengan baik.
- Dan semua galian untuk instalasi di bawah dan saluran-saluran harus sudah dilaksanakan
terlebih dahulu sebelum pemasangan paving block.
- Pemasangan harus dimulai dari satu titik/satu garis dan diatas pasir yang telah diratakan,
dan di atas pasir yang telah diratakan tadi barulah unit-unit paving block disusun
sedemikian rupa sesuai pola yang telah ditentukan.
- Memasang paving block harus maju, yaitu sambil memasang pekerja mengambil posisi di
atas paving block yang telah dipasang tersebut dan celah atau naad antara unit-unit
maksimum adalah 5 mm.
- Dalam hal terjadi pemberhentian pemasangan, misalnya karena hujan atau melanjutkan
pekerjaan pemasangan pada hari sebelumnya, maka baris terakhir paving block harus
diperbaiki terlebih dahulu.
- Pada bagian pertemuan atau sambungan paving block dengan bingkai (kansteen) diisi dan
dikunci dengan paving block yang telah dipotong dengan alat pemotong khusus.
- Pasangan paving block yang telah dikunci tersebut kemudian dipadatkan dengan plate
vibrator atau stamper kodok.
- Plate vibrator yang dipakai harus mempunyai luas plate dasar 0,30 - 0,50 m² dengan
sentrifugal 1,60 - 2,00 ton. Pemakaian plate vibrator dengan ukuran lebih kecil akan
menghasilkan pekerjaan pemasangan yang kurang baik. Dan pemadatan pertama dilakukan
minimal 3 kali jalan sebelum celah-celah antara diisi pasir.
- Kemudian pasir bersih berukuran partikel maksimum 1 mm ditaburkan di atas permukaan
paving block dan disapu dengan sapu ijuk. Sambil disapu pasir halus tersebut dipadatkan 3
kali jalan sampai celah-celah (naad) antara paving block betul-betul terisi penuh.
- Setelah semua dipadatkan, roller minimal 3 ton dijalankan di atas pasangan tersebut
beberapa kali (finishing) untuk memperoleh permukaan yang rata.
- Pada jarak 3 m' dari tempat yang belum diberi kansteen atau belum dikunci dengan
potongan paving block, tidak boleh dipadatkan dengan plate vibrator.
- Pasangan harus telah dipadatkan segera atau pada hari yang sama dan tidak boleh
ditinggalkan lebih dari 24 jam.
- Pada pasangan paving block yang belum dipadatkan tidak boleh di lalui lalu lintas dan
karenanya harus diberi batas-batas pengaman.

PASAL 2
PEKERJAAN SALURAN PEMBUANG/DRAINAGE

a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 32


- Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengaliran air, saluran-saluran pada sisi gedung sesuai
dengan detail yang ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
- Saluran pembuangan terbuka dipakai beton dengan adukan 1 : 3 : 5 dan Pasangan Batu
Bata yang diplester sesuai dengan detail gambar dan sebagian ditutupi dengan grill.
- Saluran tertutup di halaman dari PVC diameter 6” poduksi lokal kuat dan bermutu baik

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Untuk pekerjaan beton sebagaimana tercantum dalam pasal pekerjaan beton maupun beton
bertulang untuk jembatan masuk.
- Instalasi sambungan/saluran air harus dikoordinasikan/disesuaikan dengan pekerjaan-
pekerjaan lainnya untuk menghindari kekacauan dalam pekerjaan.
- Kontruksi saluran air di luar lapangan harus disesuai dengan Perencanaan Tata Kota dari
Pemerintah Kota Medan
- Kontraktor bertanggung jawab atas penggantian semua pekerjaan dan kontruksi saluran air
yang rusak karena disebabkan pengurugan kembali atau karena pekerjaan lain sehubungan
dengan kontrak.

PASAL 3
PEKERJAAN PENIMBUNAN

a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna
- Pekerjaan ini meliputi penimbunan dan pematangan lahan/halaman sesuai gambar atau
sesuai yang ditunjukkan Direksi.

b. Persyaratan Bahan
- Penimbunan halaman mempergunakan sirtu darat yang bebas dari bahan-bahan yang
mengandung zat-zat organis, tidak berlempung dan kotoran-kotoran lainnya.
- Penimbunan/peninggian lantai mempergunakan bahan sirtu tebal sesuai gambar dimana
dalam hal ini sirtu berfungsi sebagai agregat.
- Penimbunan halaman mempergunakan bahan tanah timbun yang bermutu baik, tidak
berlumpur dan disetujui oleh Direksi.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Cara pelaksanaan pekerjaan mengikuti uraian dan syarat-syarat pekerjaan, petunjuk
Direksi.
- Penimbunan dan pemadatan halaman harus dipadatkan sedemikian rupa dengan ketebalan
lapisan maximum 30 cm untuk sekali pemadatan dengan mempergunakan peralatan
pemadat sehingga benar-benar padat, rata dan tidak bergelombang.
- Peninggian dan pemadatan lantai dilaksanakan sedemikian rupa dan harus dipadatkan
dengan mempergunakan peralatan pemadat sehingga benar-benar padat.
- Pemborang bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan terhadap halaman maupun
kerusakan lainnya karena disebabkan masuk-keluarnya dump truck pengangkut material
timbunan ke lokasi pekerjaan; dan kerusakan-kerusakan harus diperbaiki seperti sediakala
atas biaya kontraktor.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 33


BAB VI
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
MEKANIKAL/ELEKTRIKAL

PASAL 1
SYARAT-SYARAT UMUM

Syarat-syarat umum instalasi Mekanikal/Elektrikal ini berisi rincian yang memperjelas/


menambahkan hal-hal yang tercantum dalam Buku Syarat-syarat Administrasi. Dalam hal ini
Buku Syarat-syarat Administrasi saling melengkapi dengan Syarat-syarat Umum Teknis
Mekanikal/ Elektrikal.

Persyaratan Pelaksanaan.

1.1. Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan undang-
undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak bertentangan
dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.
1.2. Cara dan teknik pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dan telah
ditetapkan sebagai peraturan pemasangan instalasi ini oleh Badan yang berwenang.
1.3. Pelaksanaan pekerjaan harus ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam bidang Instalasi
Mekanikal/Elektrikal, untuk dapat dipertanggung jawabkan.
1.4. Tenaga Ahli harus ditempatkan di lapangan oleh Kontraktor, sehingga dapat berdiskusi
dengan Direksi pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
1.5. Kontraktor diharuskan melaksanakan pekerjaan Test penuh di bawah persyaratan
operasional.
1.6. Penggantian material yang kurang baik atau kesalahan pemasangan adalah tanggung jawab
Kontraktor dan Kontraktor harus mengganti/ memperbaiki hal tersebut di atas.
1.7. Semua biaya dan pengurusan izin, lisensi, pengujian adalah tanggung jawab Kontraktor.
1.8. Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan peralatan, cara-cara pemasangan, kualitas
pekerjaan dan lain-lain untuk sistem instalasi Mekanikal/Elektrikal ini harus sesuai dengan
standard SNI
Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistem Mekanikal/ Elektrikal ini selain dari
pada persyaratan-persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh menyimpang dari
persyaratan yang dikeluarkan pabrik pembuatnya.

1.9. Pekerjaan dianggap selesai, apabila :


1.9.1. Telah mendapat surat pernyataan bahwa instalasi tersebut baik dari Direksi.
1.9.2. Semua persoalan mengenai kontrak dengan Pemilik telah terpenuhi, sehingga
Pemilik dapat membenarkannya.
1.9.3. Seluruh instalasi yang terpasang telah ditest, bersama-sama PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan dan Pemilik/Direksi dengan hasil baik dan memuaskan
sesuai dengan spesifikasi teknis.

1.10. Pengawasan Instalasi


1.10.1. Shop Drawing
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus membuat gambar
kerja/shop drawing rangkap 4 (empat). Gambar tersebut haruslah gambar
yang telah dikoordinasikan dengan semua disiplin pekerjaan pada proyek ini
dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Pekerjaan baru dapat dimulai setelah
gambar kerja/shop drawing diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
1.10.2. Kontraktor harus memberikan contoh dari semua bahan-bahan yang akan
dipergunakannya kepada Direksi atau pihak yang ditunjuk untuk diminta
persetujuanntya secara tertulis. Seluruh contoh harus sudah diserahkan dalam
jangka waktu 1 (satu) bulan sesudah Kontraktor memperoleh SPI.
Contoh bahan yang diajukan harus sesuai dengan spesifikasi teknis, baik jenis,
kualitas, kapasitas dan merknya. Alternatif pengajuan yang setara hanya dapat
dilakukan bila merk yang ditunjuk tidak dapat diperoleh dengan alasan tertulis
dari distributornya. Untuk pembuktian setara harus dengan membandingkan
secara teknis dan administratif (jaminan purna jual, terdaftarnya keagenan
pada badan pemerintah yang menanganinya, sertifikat dari badan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 34
pemerintah yang membidanginya) terhadap peralatan/meterial yang sudah
dispesifikasikan.
1.10.3. Kontraktor harus membuat jadwal/schedule waktu pelaksanaan, schedule
tenaga kerja, schedule pengadaan peralatan dan Bart Chart yang terperinci
untuk setiap pekerjaan dan diserahkan kepada Direksi/PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan. atau pihak lain yang ditunjuk untuk mendapatkan
persetujuan. Shedule dan Bart Chart harus diserahkan dalam waktu 15 (lima
belas) hari kalender terhitung tanggal pemberian SPK.
Schedule dan Bart Chart harus disesuaikan dengan rencana induk. Setiap 2
(dua) bulan harus diadakan revisi sesuai dengan perkembangan/kemajuan
proyek di lapangan.
1.10.4. Kontraktor harus mengadakan :
a. Laporan Kegiatan Pekerjaan Harian
b. Laporan Prestasi Pekerjaan/Pengadaan Material Mingguan
c. Laporan Prestasi Bulanan beserta Foto-foto Dokumentasi.
1.10.5. Untuk setiap tahap pekerjaan yang telah selesai dikerjakan, Kontraktor harus
mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak Direksi/PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan. atau pihak yang ditunjuk yang menerangkan bahwa
tahap pekerjaan tersebut telah selesai dikerjakan sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan. Tahap-tahap pekerjaan sistem ini ditentukan kemudian
berdasarkan jadwal perincian waktu yang diserahkan oleh Kontraktor.
1.10.6. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian/test, balancing dan trial run harus
dihadiri oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan. atau pihak yang ditunjuk.
Untuk itu harus dibuatkan Berita Acaranya bersama pemegang merk peralatan
yang diuji dan dari kontraktor yang bersangkutan. Peralatan untuk pengujian
ini harus berkualitas baik dan sudah ditera. Semua biaya pada waktu pengujian
ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
1.10.7. Kontraktor wajib melaporkan kepada kepada PPK/Direksi Teknis/Direksi
Lapangan/Ahli yang ditugaskan apabila terjadi kesulitan atau gangguan-
gangguan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
1.10.8. Untuk pekerjaan di luar jam kerja, biaya yang dikeluarkan Direksi/PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan atau pihak lain yang ditunjuk untuk pengarahan dan
pengawasan ditanggung sepenuhnya oleh Kontraktor.

1.11. Pembersihan Lapangan.


1.11.1. Lapangan yang dipergunakan setiap hari kerja, harus selalu dibersihkan oleh
Kontraktor. Kontraktor hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk
koordinasi pembersihan lapangan tersebut.
1.11.2. Setelah kontrak selesai, maka Kontraktor harus memindahkan semua semua
sisa bahan pekerjaan dan peralatannya, kecuali yang masih diperlukan selama
masa pemeliharaan.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 35


PASAL 2
SYARAT-SYARAT TEKNIS INSTALASI LISTRIK

2.1. TENAGA & PENERANGAN

2.1.1. Lingkup Pekerjaan

a. U m u m
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ini ataupun dalam detail gambar, dimana bahan dan peralatan
yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
Bilamana terdapat perbedaan antara bahan/peralatan yang terpasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban kontraktor
untuk mengganti bahan/peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan
yang dipersyaratkan pada pasal ini tanpa adanya tambahan biaya.

b. Uraian Lingkup Pekerjaan

Sebagaimana tertera dalam gambar-gambar rencana, Kontraktor pekerjaan


instalasi ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan
dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan. Garis besar ruang lingkup
pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
- Instalasi Panel Tegangan Rendah.
- Instalasi penerangan, stop kontak biasa 200 watt dan stop kontak tenaga
maupun Juction Box.
- Armature lampu penerangan biasa dan orientasi dalam dan luar bangunan
- Instalasi Grounding Sistem Listrik.
- Terminasi/Penyambungan kabel dari Panel Instalasi.
- Penggalian dan pengisian kembali tanah untuk kabel tanam.
- Pengujian/Test.

2.1.2. Kabel Tegangan Rendah


a. Kabel-kabel yang dipakai dapat dipergunakan untuk tegangan Min. 0,6 kV dan
0,5 kV untuk Kabel NYA.
b. Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah jenis NYA dan
NYY, untuk kabel penerangan dipergunakan kabel NYM, NYY dan NYFGbY
produksi Supreme Cable, Kabelindo, Tranka, Kabel Metal atau setara dan
memenuhi SNI.
c. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan
persetujuan terlebih dahulu kepada PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..
d. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm² atau sesuai dengan
ketentuan dalam detail gambar.

2.1.3. Kotak-kontak dan Saklar


a. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata dengan
type pemasangan masuk/inbow (flush-mounting).
b. Kotak Kontak biasa (Inbow) yang dipasang mempunyai rating 10 A dan
mengikuti standar VDE, sedang kotak kontak khusus mempunyai rating 16 A
atau rating amperenya disesuaikan dengan mesinnya dan mengikuti standar
VDE atau BS.
c. Flush-Box (inbow dos) untuk tempat saklar, kotak kontak dinding dan Push
Button harus dipakai jenis bahan bakely atau metal.
d. Kotak-kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai dari ruang-
ruang yang basah/lembab harus dari jenis Water Dicht (WD), sedangkan saklar
dipasang 120 cm dari permukaan lantai (bila ada).
e. Kotak-kontak daya (khusus) jenisnya industrial dan panel counting
pemasangannya menurut kebutuhan peralatan.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 36


2.1.4 Konduit
Konduit yang dipakai adalah dari jenis PVC kelas C yang banyak dipergunakan.
Baik yang terpasang expose, di dalam dinding maupun diletakkan pada kabel tray.
Diameter dalam dari konduit minimum 1½ kali diameter kabel dan minimum
diameter dalam adalah 20 mm², kecuali dinyatakan lain pada detail gambar.

2.2. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

2.2.1. Kotak-kontak dan Saklar


a. Kotak kontak dan saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan masuk dan
dipasang pada ketinggian 300 mm dari level lantai untuk kotak kontak dan
1200 mm untuk saklar.
b. Kotak kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab harus type
Water Dicht (bila ada).
c. Kotak kontak yang khusus dipasang di dalam Outlet Box bawah lantai, harus
dari jenis yang sesuai dengan box dan under floor duct, rata dengan permukaan
lantai, tahan injakan serta dengan sistem tutup pengaman lubang kontaknya.
d. Kotak kontak daya untuk mesin-mesin, dipasang dengan ketinggian 60 cm atau
sesuai dengan kebutuhan mesin yang bersangkutan.

2.2.2. Lampu Penerangan


a. Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana plafond dari
Arsitektur dan disetujui oleh Direksi.
b. Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond yang
terbuat dari bahan aluminium.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 37


BAB VII
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
PLUMBING / SANITASI

PASAL 1
PEKERJAAN PLUMBING/SANITASI

Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Plumbing/Sanitasi yang diuraikan disini adalah persyaratan yang
harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal melaksanakan pekerjaan instalasi maupun
pengadaan material dan peralatan, dalam hal ini Syarat-syarat Umum Teknis Pekerjaan
Mekanikal/Elektrikal adalah bagian dari Syarat-syarat Teknis ini.

1.1. LINGKUP PEKERJAAN


Yang dicakup dalam pekerjaan instalsi ini adalah pengertian bekerjanya seluruh sistem
sebagai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya seperti yang tertera dalam
gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan, termasuk pengadaan barang-barang,
instalasi, testing dan pemeliharaan
Keterangan yang yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi maupun dalam gambar tetapi perlu
dalam pelaksanaan harus juga dimasukkan dalam pekerjaan ini.
Perincian umum pekerjaan instalasi plumbing/sanitasi ini adalah sebagai berikut
1.1.1. Instalasi Air Bersih
a. Pengadaan dan pemasangan pipa dari jaringan pipa PDAM beserta
perlengkapannya di luar gedung termasuk bak meternya.
b. Pengadaan dan pemasangan serta pengujian sistem pemipaan di dalam dan di
luar gedung sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
c. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani plumbing serta
peralatan-peralatannya.
d. Pembersihan pipa (flushing) dengan menggunakan aliran air yang bertekanan
oleh pompa yang disediakan oleh Kontraktor.
e. Pengujian/test terhadap kebocoran pipa dengan penekanan hidrolik, kemudian
pengujian terhadap kebocoran untuk seluruh sistem.
f. Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali serta pembersihan site oleh
Kontraktor.
g. Pengujian sistem plumbing secara keseluruhan sampai sistem tersebut bekerja
dengan baik dan aman.

1.1.2. Instalasi Air Kotor/Buangan


a. Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor/air buangan lengkap dengan
peralatannya yang berada dalam gedung mulai Kamar Mandi, WC, Urinoir dan
lain-lain.
b. Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali.
c. Pengujian sistem pipa terhadap kebocoran dengan tekanan hidrolik.
d. Pengadaan peralatan kerja dan tenaga kerja.

1.1.3. Instalasi Air Hujan


a. Pengadaan dan pemasangan pipa air hujan yang berada di dalam gedung
maupun di luar gedung.
b. Pengadaan tenaga kerja beserta peralatan yang digunakan.
c. Pengadaan dan pemasangan Bak Kontrol.
d. Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali.
e. Pengujian sistem pipa terhadap kebocoran.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 38


1.2. U M U M

1.2.1. Pipa Pembuangan (Drain)


Kontraktor harus memasang saluran-saluran pipa pembuangan di semua ruang
mekanikal yang kemudian dihubungkan ke saluran pembuang. Bahan pipa dipakai
PVC atau bahan lain (tidak bisa berkarat), sambungan harus mudah dilepas dan
dipasang kembali. Sistem ini harus disesuaikan dengan keadaan lapangan menurut
petunjuk Direksi.

1.2.2. Penyangga
a. Semua pipa-pipa mendatar harus ditumpu dengan baik, penggantung harus
dipasang pada konstruksi dengan insert dan sesuai dengan gambar dokumen.
b. Penyangga dan penggantung harus dipasang sesuai dengan tabel berikut :

<1 1½ 2 2½ 3 4 5 6 8 10 12
Ukuran Pipa 14 16 18 20
Nominal
(inch)
Maximum Jarak 7 9 10 11 12 14 16 16 19 22 23
Gantung (ft) 25 27 28 30

c. Hendaknya tidak ada pipa yang ditumpu atau digantung dengan pipa lain.
d. Semua pipa tegak lurus ditumpu dengan klem ½" yang diulir dipasang/diikat
dengan mur pada besi kanal C untuk landasan diberi kayu dudukan, sedangkan
besi kanal C diikat pada beton atau balok dengan dynabold. Jarak antar klem
maximum 3 meter.
e. Semua pipa yang menembus dinding agar diberi Sleep (selubung) kayu, untuk
mengurangi getaran pada dinding.

1.2.3. Peralatan
a. Kontraktor harus menyediakan dan memasang pengumpul kotoran pada tempat-
tempat rendah dan tertutup.
b. Kontraktor harus menyediakan dan memasang "Pipe Fitting" untuk penempatan
alat ukur yang tidak akan dipasang tetap pada tempat-tempat penting.
c. Semua alat ukur yang dipasang harus dalam batas ukur yang baik dan ketelitian
tinggi serta simetris.

1.2.4. Ukuran (Dimensi)


a. Ukuran-ukuran pokok dan ukuran-ukuran detail yang terdapat pada gambar
harus ditaati oleh Kontraktor.
Kontraktor harus meneliti (mempelajari) gambar dokumen, bila ada perbedaan
antara satu dengan yang lain, harus dibicarakan dengan Direksi.
b. Kontraktor diwajibkan melakukan semua pekerjaan pengukuran dan
penggambaran yang diperlukan guna memudahkan pelaksanaan.

1.3. INSTALASI AIR BERSIH

1.3.1. P i p a

a. Pemasangan pipa pada pompa transfer air bersih baik hisap dan dorong adalah
Pipa GIP ø 2" dan Valve ø 2".
b. Pipa dalam Gedung.
Pipa diameter ½" s/d 1½" baik pipa utama maupun pipa cabang bahan dari pipa
GIP.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 39


1.3.2. Fitting
Untuk galvanized iron pipe digunakan dari bahan yang bermutu baik. Untuk fitting-
fitting harus terbuat dari material yang sama (galvanized).

1.3.3. V a l v e s
Valve dari ukuran ¾" ke atas dan harus terbuat dari besi tuang dengan sambungan
flens. Valve dengan diameter 4" dengan sambungan drat. Semua valve terbuat dari
bahan yang bermerk TOYO atau yang setara. Valve pafa fixtures terbuat dari Brass
Metal atau bahan yang tidak berkarat, tampak harus mengkilat tanpa ada cacat
seperti stainless steel. Semua valve harus mempunyai diameter yang sama besar
dengan pipanya. Setiap penawaran harus dilengkapi dengan brosur lengkap. Kelas
tekanan valve (class 150) harus disesuaikan dengan tekanan kerjanya (Working
Pressure) for Steam 150 psi dan Hydrostatic Test Body 450 psi.
1.3.4. Reservoir
Ukuran dalam ground reservoir dapat dilihat pada gambar dokumen, bahan dari
beton cor. Ukuran reservoir atas sesuai dengan gambar dokumen.

1.3.5. Bak Kontrol untuk Water Meter dan Valve


Bak kontrol untuk pipa penyambungan dari jaringan saluran kota, dibuat dari beton
tulangan besi yang dilengkapi dengan tutup beton yang dapat dengan mudah
dibuka/diangkat serta dikunci.

1.3.6. Pemasangan Pipa


a. Pipa pengambilan/penyalur dari pipa penyalur kota sampai reservoir bawah.
Pipa dipasang di bawah tanah/jalan/pelataran parkir dengan kedalaman ± 80
cm diukur dari pipa bagian atas sampai permukaan tanah/lantai pada peil yang
terendah. Sebelum pipa ditanam, dasar galian harus diurug dahulu dengan pasir
padat setebal 10 cm, selanjutnya setelah pipa diletakkan, disekeliling dan di atas
pipa diurug kembali dengan pasir setebal 15 cm. kemudian diurug kembali
dengan tanah urug sampai padat.
Apabila dijumpai perletakan pipa melintasi jalan kendaraan karena dalamnya
galian tidak memenuhi syarat (80 cm), maka pipa pada bagian pengurugan
teratas harus dilindungi dengan plat beton setebal 10 cm yang dipasang dengan
baik sehingga plat beton tidak bertumpu pada pipa, untuk selanjutnya diurug
sampai padat.
Konstruksi permukaan tanah/jalan bekas galian harus dikembalikan seperti
semula. Hal ini berlaku juga untuk jaringan pipa air bersih yang berada di
dalam/ di bawah tanah.

b. Pipa dalam Gedung.

- Pipa tegak di dalam Shaft.


Cara peng-kleman sesuai dengan yang ditunjukkan pada detail gambar dan
petunjuk PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan..

- Pipa tegak di dalam tembok.


Pipa tegak yang menuju fixture harus ditanam di dalam tembok. Kontraktor
harus membuat alu-alur dan lubang-lubang yang diperlukan pada tembok
sesuai pada kebutuhan pipa. Setelah pipa dipasang, diklem dan diuji harus
ditutup kembali sehingga pipa tidak kelihatan dari luar. Cara penutupan harus
dikembalikan seperti semula dan finish yang rapi sehingga tidak terlihat bekas-
bekas dari pembobokan.

- Pipa mendatar

* Untuk yang berada di atas atap dan di bawah lantai, pipa harus dipasang
dengan pengantungan (hanger)

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 40


* Jarak antara pipa dengan dinding penggantungan bisa disesuaikan dengan
keadaan lapangan.
* Untuk yang berada di atas lantai atap, pipa harus dipasang dengan U-Klem
dan diberi tumpuan secukupnya.

c. Sambungan Pipa

Pipa galvanized dan sambungan iron


Semua pipa dengan diameter sampai 2" (5 cm) dipakai sambungan ulir (screw),
ujung dalam pipa dan ulir tersebut harus diream agar beram/gram di pipa
hilang. Semua pipa sebelum disambung, bagian dalam pipa harus dibersihkan.
Pipa yang disampung dengan ulir (screw) harus menggunakan Seal Tape agar
tidak bocor. Pipa yang berdiameter 2½" ke atas harus memakai sambungan Flens
dan diantara flens tersebut harus dipasang packing pencegah kebocoran.

d. Penanaman Pipa
- Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan
- Diberi pasir urug padat setebal 10 cm.
- Pada tiap-tiap sambungan pipa harus dibuat lubang galian yang dalamnya 50
mm untuk penempatan sambungan pipa.
- Pengadaan testing terhadap tekanan dan kebocoran.
- Setelah hasilnya baik, ditimbun kembali dengan pasir padat setebal 15 cm
dihitung dari atas pipa.
- Disekitar fitting dari pipa harus dipasang blok/penguat dari beton agar fitting-
fitting tidak bergerak jika beban tekan diberikan.
- Kemudian diurug dengan tanah bekas galian sampai seperti keadaan semula.

e. Pengujian terhadap tekanan dan kebocoran


- Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh Kontraktor.
- Pengujian harus disaksikan oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan. atau
yang diberi wewenang untuk itu.
- Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian ini, Kontraktor harus memperbaiki
bagian-bagian yang rusak dan melakukan pengujian kembali sampai berhasil
dengan baik dan sempurna.
- Dalam hal ini semua biaya ditanggung oleh Kontraktor, termasuk biaya
pemakaian air dan listrik selama pengujian berlangsung..

f. Pekerjaan Lain-lain
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembobokan dinding galian selokan dan
pengangkutan tanah hasil galian dan lain-lain yang ditemui di site, serta
memperbaiki kembali seperti semula, semua biaya yang dikeluarkan untuk ini
sepenuhnya ditanggung oleh Kontraktor.

1.4. INSTALASI AIR KOTOR/BUANGAN

1.4.1. Material
a. Pipa di dalam Gedung
Pipa berdiameter 3" - 4" baik dari pipa utama maupun dari pipa cabang, bahan
dari PVC Class AW.
b. Pipa di luar Gedung.
Dari pipa Catch Pitch ke Sewage Treatment dipakai pipa PVC Class AW.
c. Accessories
- Fitting pipa PVC dipakai bahan yang sama (PVC) dan dibuat dengan cara
Injection Molding.
- Floor Drain dan Clean Out dari Stainless Steel.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 41


1.4.2. Cara Pemasangan Pipa

a. Pipa di dalam Gedung termasuk Pipa Vent


- Pipa tegak
Pipa dipasang dengan support dari besi/baja kanal serta U-Klem sesuai dengan
diameter pipa, jarak antara support minimal 300 cm. Untuk memudahkan
pemasangan, pipa harus diberi pelindung (sadel) agar jangan sampai pecah
karena tekanan peng-kleman dengan cara-cara yang ditunjukkan dalam detail
gambar.
- Pipa mendatar
Pipa dipasang dengan penggantungan (hanger) sesuai dengan diameter pipa.
Jarak tumpuan/gantungan disesuaikan dengan petunjuk dalam detail gambar
dengan kemiringan/slope 1 - 2 %. Perletakan harus diusahakan berada pada
tempat yang tersembunyi baik di dinding/tembok maupun ruang yang berada
di bawah lantai dan di atas plafond dari tiap-tiap lantai. Setiap pencabangan
atau penyambungan harus menggunakan fitting dengan sudut 450 (misalnya Y
Branch dan sebagainya) long radius.
- Penanaman Pipa
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. Pada tiap-tiap
sambungan pipa harus dibuat galian yang dalamnya 50 cm. Untuk
menempatkan sambungan pipa pada bagian yang membelok ke atas (vertikal)
harus diberi landasan dari beton. Caranya seperti yang dinyatakan dalam detail
gambar. Dalamnya perletakan pipa disesuaikan dengan kemiringan 1-2% dari
titik mula di dalam gedung sampai ke Catch Pitch, dari Catch Pitch
dipompakan ke unit pengolahan (sewage treatment).

b. Pipa di luar Gedung/Pipa Peresapan


- Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah/jalan dengan
kemiringan 1-2% dari titik permulaan ke unit pengolahan (sewage treatment)
- Untuk perletakan pipa melintasi jalan kendaraan karena galian tidak
memenuhi syarat (80 cm), maka pipa pada bagian atas harus dilindungi
dengan plat beton setebal 10 cm yang dipasang dengan baik sehingga plat
beton tidak bertumpu pada pipa.
- Untuk pipa yang dipasang di koker, harus dibuat dudukan dari besi kanal dan
diberi perlindungan (sadel) sebelum diklem agar jangan sampai pecah karena
tekanan klem, dibuat sesuai dengan yang ditentukan dalam detail gambar.

c. Sambungan pipa
- Pipa PVC dengan diameter 3" ke atas harus disambung dengan Rubbering Joint.
Pipa PVC kurang dari diameter 3" disambung dengan Solvent Cement.
- Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus dibersihkan terlebih
dahulu sehingga bebas dari kotoran dan lemak.
- Pembersihan tersebut dilakukan terhadap permukaan dan dalam dari pipa
yang akan saling melekat.
- Pada waktu penyambungan, bagian dalam pipa yang akan disambung harus
bebas dari benda-benda/kotoran yang dapat mengganggu kelancaran air
dalam pipa.

1.4.3. Cara pemasangan Floor Drain dan Clean Out

Floor Drain dan Clean Out harus dipasang sesuai dengan petunjuk gambar.
Penyambungan dengan pipa harus dilakukan secara ulir (screw) dan membentuk
sudut 45o dengan pipa utamanya.

1.5. INSTALASI SALURAN AIR HUJAN

1.5.1. Material
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 42
a. Pipa
Semua pipa yang berada di dalam gedung, baik tegak maupun mendatar terbuat
dari jenis PVC Class AW. Pipa di luar gedung (di dalam tanah) dari Buis Beton
yang disesuaikan dengan gambar dokumen/detail gambar, jenis PVC merk
United, Poly Unggul atau yang setara.

b. Accessories

- Fitting
Untuk PVC Class AW, fitting terbuat dari bahan yang sama (PVC) dan dibuat
dengan Injection Molding. Untuk pipa Buis Beton, tiap sambunagn harus
disemen dengan kuat.
- Bak kontrol dibuat dari beton dan batu bata pada tempat yang ditentukan
sesuai gambar, dan diberi tutup yang terbuat dari tulang dan mudah diangkat.
- Strainer/saringan dibuat dari besi tuang (cast iron).
- Floor Drain dibuat dari Stainless Steel.

1.5.2. Pemasangan Pipa

a. Pipa tegak di dalam Gedung


- Pipa di dalam Shaft
Pipa dipasang dengan support dari besi/baja kanal serta U-Klem sesuai dengan
diameter pipa, jarak antara support maksimal 300 cm atau jarak lantai. Untuk
memudahkan pemasangan, pipa harus diberi pelindung (sadel) agar jangan
sampai pecah karena tekanan peng-kleman dengan cara-cara yang
ditunjukkan dalam detail gambar.
- Di luar Shaft/di luar tembok

* Pipa dipasang dengan U-klem sesuai dengan diameter pipa.


* Jarak antara U-klem yang satu dengan lain 2,5 m.
* Pipa harus diberi pelindung (sadel) agar jangan sampai pecah karena
tekanan.
* Pengkleman sesuai dengan cara-cara yang ditunjukkan dalam detail gambar.
* Pipa harus dilindungi dengan batu/kayu sehingga tidak kelihatan dari luar.
* Cara penutupan harus mendapat persetujuan dari PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan..

- Pipa mendatar
Pipa dipasang dengan penggantung (hanger) dan diletakkan/ diusahakan
dalam keadaan tersembunyi.

b. Pipa di luar Gedung (di dalam tanah)

Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah/ jalan/pelataran parkir.


Dalam perletakan pipa sesuai dengan kemiringan 1% mulai dari titik mula pipa
sampai ke selokan/parit. Apabila dijumpai perletakan pipa melintasi jalan
kendaran dan dalamnya tidak memenuhi syarat (80 cm), maka pipa pada bagian
pengurugan teratas harus dilindungi dengan plat beton setebal 10 cm yang
dipasang dengan baik sehingga plat beton tidak bertumpu pada pipa, untuk
selanjutnya diurug sampai padat. Konstruksi permukaan tanah/jalan harus
dikembalikan seperti semula.

c. Penanaman Pipa
- Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan
- Pada tiap-tiap sambungan pipa harus dibuat lubang galian yang dalamnya 50
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 43
mm untuk penempatan sambungan pipa dan disemen dengan kuat sehingga
tidak terjadi kebocoran.
- Setiap pertemuan pipa harus diberi bak kontrol, penempatan/pemasangan bak
kontrol seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar.

d. Sambungan Pipa PVC


- Pipa PVC dengan diameter 3" ke atas harus disambung dengan Rubbering Joint.
Pipa PVC kurang dari diameter 3" disambung dengan Solvent Cement.
- Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus dibersihkan terlebih
dahulu sehingga bebas dari kotoran dan lemak.
- Pembersihan tersebut dilakukan terhadap permukaan dan dalam dari pipa
yang akan saling melekat.
- Pada waktu penyambungan, bagian dalam pipa yang akan disambung harus
bebas dari benda-benda/kotoran yang dapat mengganggu kelancaran air
dalam pipa.

e. Sambungan Pipa Buis Beton


Sambungan pipa harus disemen dengan kuat guna menghindari kebocoran.

f. Pemasangan Saringan Air Hujan/Strainer


- Saringan terdiri dari badan yang ditanam rata dengan permukaan atas atap.
- Badan harus mempunyai bentuk yang berfungsi sedimen bowl.
- Tutup digabung dengan badan dan sambungan air.
- Tutup mempunyai saringan yang cembung, sehingga air dapat masuk ke dalam
saringan melalui samping.

g. Pemasangan Bak Kontrol


- Bak kontrol yang berada di dalam gedung harus dibuat dari beton, tutupnya
harus rata dengan lantai dan mudah diangkat.
- Bak kontrol di luar gedung harus disesuaikan dengan keadaan setempat dan
harus diberi tutup yang mudah diangkat .
- Waktu pelaksanaan harus diketahui dan disetujui oleh Direksi/PPK/Direksi
Teknis/Direksi Lapangan..

h. Pemasangan Floor Drain


- Floor Drain harus dipasang sesuai dengan gambar dokumen/detail gambar.
- Penyambungan dengan pipa harus secara ulir (screw) dan membentuk sudut
450 dengan pipa utamanya.

i. Tembusan Pipa
- Pipa yang menembus beton atau tembok, harus diberi pipa selubung yang
diameter lebih besar.

- Cara pemasangan seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar.

- Bahan dari pipa selubung harus mendapat persetujuan dari PPK/Direksi


Teknis/Direksi Lapangan..
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 44
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 45
PENUTUP

1. Seluruh pekerjaan harus diselesaikan dengan baik serta sesuai dengan Rencana Kerja dan
Syarat-syarat. Pekerjaan yang tidak rapi dan tidak baik harus diperbaiki sampai diperoleh
hasil yang memenuhi syarat.

2. Segala jenis pekerjaan yang belum tercantum secara jelas di dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat, akan dijelaskan lebih lanjut oleh PPK/Direksi Teknis/Direksi Lapangan Pengawas..

3. Kontraktor wajib mengurus Izin-izin sehubungan dengan pelaksanaan proyek ini.

4. Kontraktor wajib membersihkan seluruh halaman atau lokasi pekerjaan dari sisa-sisa bahan
dan kotoran-kotaran lain disekitar bangunan agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik.

Medan, 27 Mei 2019


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

RAHMAT HIDAYAT, ST
Penata TK. I
NIP. 19790819 200604 1 007

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis 46


BILL OF QUALITY ( BOQ )

KEGIATAN : PEMBANGUNAN MESJID ALFALAH JL. RAWE KERLURAHAN BESAR


KECAMATAN MEDAN LABUHAN

TAHUN : 2019

NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME SAT ANALISA HARGA SATUAN JUMLAH HARGA

1 2 3 4 5 6 7
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengukuran dan pemasangan bouwplank 125,00 mtr A. 2.2.1.4 Rp 99.572,75 Rp 12.446.593,75
2 Gudang bahan dan peralatan 12,00 m² A. 2.2.1.7 Rp 1.415.581,00 Rp 16.986.972,00
JUMLAH PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 29.433.565,75
B PEKERJAAN GEDUNG MESJID
I PEKERJAAN BORE PILE
1 Membuat 1 mtr Tiang Pondasi Bore Pile Ø40 cm Mutu Beton K250 324,00 mtr Taksir Bore Pile Rp 711.446,52 Rp 230.508.674,10

Membuang tanah bekas bore tanah dari lokasi sejauh rata-rata 30


2 40,69 m³ A.2.3.1.8 Rp 39.387,50 Rp 1.602.834,93
mtr
Sub Total I Rp 232.111.509,02
II PEKERJAAN TANAH
Menggali tanah biasa (pile cap, pondasi tapak, sloof dan pondasi
1 191,16 m³ A.2.3.1.1 Rp 89.843,75 Rp 17.174.890,63
menerus)
2 Urugan kembali galian 63,72 m³ A.2.3.1.9 Rp 64.687,50 Rp 4.121.952,19
3 Timbunan tanah timbun tinggi 150 cm 423,23 m³ A.2.3.1.11. A Rp 187.737,50 Rp 79.455.578,91
4 Pemadatan Tanah Timbunan Per 20 cm 423,23 m³ A.2.3.1.10 Rp 64.687,50 Rp 27.377.496,56
Sub Total II Rp 128.129.918,29
III PEKERJAAN PONDASI
Lantai kerja mutu beton f'c = 7,4 Mpa (K 100), slump (12 - 2) cm, w/c
1 13,64 m³ A.4.1.1.4 Rp 857.502,28 Rp 11.693.758,59
= 0,87 (untuk pile cap, pondasi tapak, dan sloof)
2 Pondasi batu belah/kali camp. 1 SP : 3 PP 17,34 m³ A.3.2.1.1 Rp 1.038.432,75 Rp 18.010.577,62
Sub Total III Rp 29.704.336,21
IV PEKERJAAN BETON
1 Pondasi pile cap P1 beton bertulang
Bekisting 43,20 m² A.4.1.1.20 A Rp 184.471,50 Rp 7.969.168,80
Pembesian besi beton ulir 1.900,20 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 33.908.782,81
Mutu beton K300 17,28 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 20.454.021,33
2 Pondasi pile cap P2 beton bertulang
Bekisting 11,52 m² A.4.1.1.20 A Rp 184.471,50 Rp 2.125.111,68
Pembesian besi beton ulir 431,81 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 7.705.508,98
Mutu beton K300 3,46 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 4.090.804,27
3 Pondasi tapak P3 beton bertulang
Bekisting 19,20 m² A.4.1.1.20 A Rp 184.471,50 Rp 3.541.852,80
Pembesian besi beton ulir 1.025,23 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 18.294.976,09
Mutu beton K300 4,80 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 5.681.672,59
4 Pondasi tapak P4 beton bertulang
Bekisting 4,80 m² A.4.1.1.20 A Rp 184.471,50 Rp 885.463,20
Pembesian besi beton ulir 433,07 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 7.728.047,01
Mutu beton K300 2,40 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 2.840.836,30
5 Sloof uk. 40 x 60 cm beton bertulang
Bekisting 39,60 m² A.4.1.1.21 A Rp 193.815,25 Rp 7.675.083,90
Pembesian besi beton ulir 1.175,10 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 20.969.435,79
Pembesian besi beton polos 443,88 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 7.652.975,03
Mutu beton K300 8,64 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 10.227.010,67
6 Sloof uk. 35 x 40 cm beton bertulang
Bekisting 135,90 m² A.4.1.1.21 A Rp 193.815,25 Rp 26.339.492,48
Pembesian besi beton ulir 1.906,51 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 34.021.437,29
Pembesian besi beton polos 893,68 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 15.407.982,83
Mutu beton K300 21,14 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 25.023.033,04
7 Sloof uk. 25 x 30 cm beton bertulang
Bekisting 25,50 m² A.4.1.1.21 A Rp 193.815,25 Rp 4.942.288,88
Pembesian besi beton ulir 265,68 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 4.741.034,94
Pembesian besi beton polos 217,99 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 3.758.454,17
Mutu beton K300 3,19 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 3.773.577,55
Kolom K1 uk. 45 x 75 cm beton bertulang (level muka tanah sampai
8
level +2.50)
Bekisting 82,56 m² A.4.1.1.22 A Rp 287.592,00 Rp 23.743.595,52
Pembesian besi beton ulir 2.940,71 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 52.476.410,21
Pembesian besi beton polos 604,42 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 10.420.807,89
Mutu beton K300 11,61 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 13.742.545,58
NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME SAT ANALISA HARGA SATUAN JUMLAH HARGA

1 2 3 4 5 6 7
Kolom K1 uk. 45 x 75 cm beton bertulang (level +2.50 sampai level
9 PEKERJAAN PERSIAPAN
+3.00)
Bekisting 24,00 m² A.4.1.1.22 A Rp 287.592,00 Rp 6.902.208,00
Pembesian besi beton ulir 832,28 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 14.851.814,21
Pembesian besi beton polos 175,70 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 3.029.311,24
Mutu beton K300 3,38 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 3.994.926,04
Kolom K2 uk. 45 x 45 cm beton bertulang (level muka tanah sampai
10
level +2.50)
Bekisting 154,80 m² A.4.1.1.22 A Rp 287.592,00 Rp 44.519.241,60
Pembesian besi beton ulir 1.798,26 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 32.089.608,44
Pembesian besi beton polos 954,34 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 16.453.896,31
Mutu beton K300 17,42 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 20.613.818,37
Kolom K2 uk. 45 x 45 cm beton bertulang (level +2.50 sampai level
11
+3.00)
Bekisting 154,80 m² A.4.1.1.22 A Rp 287.592,00 Rp 44.519.241,60
Pembesian besi beton ulir 1.798,26 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 32.089.608,44
Pembesian besi beton polos 954,34 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 16.453.896,31
Mutu beton K300 17,42 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 20.613.818,37
Kolom K2 uk. 45 x 45 cm beton bertulang (level +2.50 sampai level
12
+3.00)
Bekisting 45,00 m² A.4.1.1.22 A Rp 287.592,00 Rp 12.941.640,00
Pembesian besi beton ulir 534,14 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 9.531.571,46
Pembesian besi beton polos 277,43 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 4.783.109,39
Mutu beton K300 5,06 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 5.992.980,90
13 Kolom K3 uk. 20 x 40 cm beton bertulang
Bekisting 170,88 m² A.4.1.1.22 A Rp 287.592,00 Rp 49.143.720,96
Pembesian besi beton ulir 2.373,67 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 42.357.814,90
Pembesian besi beton polos 674,22 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 11.624.356,66
Mutu beton K300 11,39 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 13.484.502,95
14 Kolom K4 uk. 30 x 30 cm beton bertulang
Bekisting 29,46 m² A.4.1.1.22 A Rp 287.592,00 Rp 8.472.460,32
Pembesian besi beton ulir 1.391,38 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 24.828.882,10
Pembesian besi beton polos 464,95 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 8.016.244,80
Mutu beton K300 11,39 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 13.484.502,95
15 Kolom uk. 15 x 30 cm beton bertulang
Bekisting 229,50 m² A.4.1.1.22 A Rp 287.592,00 Rp 66.002.364,00
Pembesian besi beton ulir 1.781,62 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 31.792.777,38
Pembesian besi beton polos 1.012,05 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 17.448.776,17
Mutu beton K300 11,48 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 13.582.748,54
16 Kolom praktis beton bertulang (11 x 11) cm 96,00 mtr A.4.1.1.35 Rp 101.915,88 Rp 9.783.924,48
17 Balok B5 uk. 25 x 40 cm beton bertulang (dipasang level +2.50)
Bekisting 56,49 m² A.4.1.1.23 A Rp 293.198,25 Rp 16.562.769,14
Pembesian besi beton ulir 1.072,30 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 19.135.039,78
Pembesian besi beton polos 229,96 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 3.964.812,78
Mutu beton K300 5,38 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 6.368.208,03
18 Balok uk. 20 x 40 cm beton bertulang (dipasang dilevel +2.00)
Bekisting 63,40 m² A.4.1.1.23 A Rp 293.198,25 Rp 18.588.769,05
Pembesian besi beton ulir 997,71 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 17.803.957,47
Pembesian besi beton polos 316,86 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 5.462.977,30
Mutu beton K300 5,07 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 6.003.634,04
19 Balok uk. 20 x 40 cm beton bertulang (dipasang dilevel +2.50)
Bekisting 122,80 m² A.4.1.1.23 A Rp 293.198,25 Rp 36.004.745,10
Pembesian besi beton ulir 1.421,40 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 25.364.584,20
Pembesian besi beton polos 484,52 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 8.353.652,93
Mutu beton K300 4,76 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 5.634.325,32
20 Balok B1 uk. 45 x 100 cm beton bertulang (dipasang dilevel +3.00)
Bekisting 45,31 m² A.4.1.1.23 A Rp 293.198,25 Rp 13.283.346,72
Pembesian besi beton ulir 2.039,40 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 36.392.766,70
Pembesian besi beton polos 352,82 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 6.082.966,89
Mutu beton K300 8,12 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 9.609.128,77
21 Balok B2 uk. 30 x 60 cm beton bertulang (dipasang dilevel +3.00)
Bekisting 21,20 m² A.4.1.1.23 A Rp 293.198,25 Rp 6.215.802,90
Pembesian besi beton ulir 660,42 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 11.785.017,85
Pembesian besi beton polos 184,95 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 3.188.739,60
Mutu beton K300 2,28 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 2.698.794,48
22 Balok B3 uk. 30 x 40 cm beton bertulang (dipasang dilevel +3.00)
Bekisting 8,08 m² A.4.1.1.23 A Rp 293.198,25 Rp 2.370.214,65
Pembesian besi beton ulir 122,77 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 2.190.721,78
Pembesian besi beton polos 43,27 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 746.021,96
Mutu beton K300 0,79 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 935.108,61
NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME SAT ANALISA HARGA SATUAN JUMLAH HARGA

1 2 3 4 5 6 7

23 PEKERJAAN PERSIAPAN
Balok B4 uk. 30 x 45 cm beton bertulang (dipasang dilevel +3.00)
Bekisting 27,26 m² A.4.1.1.23 A Rp 293.198,25 Rp 7.993.757,09
Pembesian besi beton ulir 1.120,89 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 20.002.084,86
Pembesian besi beton polos 310,72 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 5.357.082,52
Mutu beton K300 6,24 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 7.382.623,32
24 Balok B6 uk. 20 x 40 cm beton bertulang (dipasang dilevel +3.00)
Bekisting 6,24 m² A.4.1.1.23 A Rp 293.198,25 Rp 1.828.677,49
Pembesian besi beton ulir 651,50 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 11.625.859,73
Pembesian besi beton polos 198,86 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 3.428.528,68
Mutu beton K300 2,82 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 3.340.350,01
Balok kantilever lesplank uk. 30 x 45 cm beton bertulang (dipasang
25
dilevel +3.00)
Bekisting 13,25 m² A.4.1.1.23 A Rp 293.198,25 Rp 3.884.290,42
Pembesian besi beton ulir 454,85 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 8.116.707,63
Pembesian besi beton polos 163,35 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 2.816.297,57
Mutu beton K300 1,37 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 1.616.909,33
Balok lesplank uk. 20 x 30 cm beton bertulang (dipasang dilevel
26
+3.00)
Bekisting 28,52 m² A.4.1.1.23 A Rp 293.198,25 Rp 8.362.014,09
Pembesian besi beton ulir 387,58 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 6.916.320,93
Pembesian besi beton polos 146,78 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 2.530.578,23
Mutu beton K300 2,02 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 2.385.118,81
27 Balok ikatan kolom gerbang uk. 30 x 40 cm beton bertulang
Bekisting 20,47 m² A.4.1.1.23 A Rp 293.198,25 Rp 6.001.181,78
Pembesian besi beton ulir 372,76 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 6.651.806,87
Pembesian besi beton polos 109,56 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 1.888.864,86
Mutu beton K300 2,00 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 2.366.179,90
28 Balok dinding penahan tanah uk. 20 x 20 cm beton bertulang
Bekisting 53,52 m² A.4.1.1.23 A Rp 293.198,25 Rp 15.691.970,34
Pembesian besi beton ulir 558,45 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 9.965.450,90
Pembesian besi beton polos 281,98 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 4.861.625,32
Mutu beton K300 5,36 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 6.344.534,39
Ring balok praktis uk. 10 x 15 cm beton bertulang (diatas kusen &
29 36,95 mtr A.4.1.1.36 Rp 130.033,38 Rp 4.804.733,39
Dinding)
30 Plat lantai tebal 12 cm beton bertulang (dipasang dilevel +2.50)
Bekisting 60,00 m² A.4.1.1.24 Rp 533.979,50 Rp 32.038.770,00
Pembesian besi beton polos 2.706,00 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 46.654.389,54
Mutu beton K300 13,20 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 15.624.599,63
Plat atap dak tebal 12 cm beton bertulang (dipasang dilevel +7.65
31
dari muka tanah)
Bekisting 30,33 m² A.4.1.1.24 A Rp 333.592,00 Rp 10.117.845,36
Pembesian besi beton polos 363,96 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 6.275.067,12
Mutu beton K300 3,64 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 4.308.601,72
32 Plat lantai tebal 12 cm beton bertulang (dipasang dilevel +3.00)
Bekisting 173,20 m² A.4.1.1.24 Rp 533.979,50 Rp 92.485.249,40
Pembesian besi beton polos 4.260,72 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 73.459.456,98
Mutu beton K300 20,78 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 24.601.642,32
Plat atap gerbang bagian atas dan bawah tebal 12 cm beton
33
bertulang
Bekisting 10,50 m² A.4.1.1.24 A Rp 333.592,00 Rp 3.502.716,00
Pembesian besi beton polos 126,00 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 2.172.377,34
Mutu beton K300 1,26 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 1.491.439,06
34 Plat lesplank beton tinggi 115 cm tebal 10 cm beton bertulang
Bekisting 146,40 m² A.4.1.1.23 A Rp 293.198,25 Rp 42.924.223,80
Pembesian besi beton polos 1.756,80 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 30.289.146,91
Mutu beton K300 17,57 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 20.794.921,69
Ring balok praktis uk. 10 x 15 cm beton bertulang (diatas kerawang
35 102,60 mtr A.4.1.1.36 Rp 130.033,38 Rp 13.341.424,79
GRC level +8. 70 dal level + 6. 50 dari permukaan tanah )
Sub Total IV Rp 1.820.536.704,66
V PEKERJAAN PASANGAN DINDING
Pemasangan 1 m2 dinding bata merah (5x11x22)cm tebal 1 bata
1 182,33 m² A. 4.4.1.1 Rp 292.134,50 Rp 53.263.422,71
camp. 1SP:2PP
Pemasangan 1 m2 dinding bata merah (5x11x22)cm tebal 1/2 bata
2 477,96 m² A.4.4.1.9 Rp 131.514,00 Rp 62.858.431,44
camp. 1SP:4PP
Sub Total V Rp 116.121.854,15
VI PEKERJAAN PLESTERAN
1 Pemasangan 1 m2 plesteran 1 SP : 2 PP tebal 15 mm 364,65 m² A.4.4.2.2 Rp 79.162,23 Rp 28.866.507,17
2 Pemasangan 1 m2 plesteran 1 SP : 4 PP tebal 15 mm 955,92 m² A.4.4.2.4 Rp 74.010,78 Rp 70.748.384,82
NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME SAT ANALISA HARGA SATUAN JUMLAH HARGA

1 2 3 4 5 6 7
3 Relief profil model
PEKERJAAN PERSIAPAN minimalis siap terpasang 700,32 mtr Ditaksir Rp 75.000,00 Rp 52.524.000,00
Sub Total VI Rp 152.138.891,99
VII PEKERJAAN KUSEN PINTU & JENDELA
1 Pek. Kusen Pintu Alumunium Warna 211,60 mtr A.4.2.1.11 Rp 142.080,20 Rp 30.064.170,32
2 Pek. Daun Pintu Kaca Rangka Alumunium 18,62 m² A.4.2.1.13 Rp 668.219,00 Rp 12.442.237,78
3 Pek. Engsel Pintu 4" 30,00 bh A.4.6.2.5 Rp 37.231,25 Rp 1.116.937,50
4 Pek. Door Closer 10,00 bh A.4.6.2.10 Rp 290.518,75 Rp 2.905.187,50
5 Pek. Kunci Pintu Antik 10,00 bh A.4.6.2.1 Rp 309.896,25 Rp 3.098.962,50
6 Pek. Daun Jendela Alumunium 86,00 bh Harga Bahan Rp 750.000,00 Rp 64.500.000,00
7 Pek. Engsel Jendela Kesment 172,00 bh A.4.6.2.6 A Rp 141.349,38 Rp 24.312.093,36
8 Pek. Pegangan Jendela Kesment 86,00 bh A.4.6.2.6 B Rp 43.599,38 Rp 3.749.546,68

Sub Total VII Rp 142.189.135,64


VIII PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING
Lantai kerja dibawah lantai keramik mutu beton f'c = 7,4 Mpa (K 100),
1 15,23 m³ A.4.1.1.4 Rp 857.502,28 Rp 13.059.759,72
slump (12 - 2) cm, w/c = 0,87
2 Lantai keramik ruangan uk.60 x 60 cm type Granit tile 304,10 m² A.4.4.3.36 b Rp 258.867,30 Rp 78.721.545,93
3 Lantai karpet siap terpasang (karpet tebal & lembut) 160,00 m² A.4.4.3.44 Rp 112.240,00 Rp 17.958.400,00
Pasang railing tangga besi stainless steel model minimalis siap
4 4,00 mtr Ditaksir Rp 1.500.000,00 Rp 6.000.000,00
terpasang (tangga area terras)
5 Waterprofing membran bakar lantai atap dak 222,17 m² Supl. WMB Rp 212.879,38 Rp 47.295.837,61
Pasang railing pagar pengaman selasar besi hollow uk. 20 x 40 mm
6 36,00 mtr Ditaksir Rp 450.000,00 Rp 16.200.000,00
model minimalis siap terpasang
7 Pasang conblock berwarna tebal 6 cm K175 973,00 m² A.4.4.3.64 Rp 172.583,38 Rp 167.923.628,74
Sub Total VIII Rp 347.159.172,01
IX PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAPOND)
1 Pek. Rangka Plafond Furring 339,00 m² PLL Supl. 6.1 Rp 74.831,53 Rp 25.367.888,67
2 Pemasangan plapon PVC tebal 8 mm warna + profil sudutnya 339,00 m² A.4.5.1.7 B Rp 175.490,00 Rp 59.491.110,00
Sub Total IX Rp 84.858.998,67
X PEKERJAAN KUNCI DAN KACA
1 Pasang kaca mati tebal 5 mm 65,77 m² A.4.6.2.17 Rp 180.636,25 Rp 11.880.446,16
2 Pasang door closer 14,00 bh A.4.6.2.10 Rp 290.518,75 Rp 4.067.262,50
Sub Total X Rp 15.947.708,66
XI PEKERJAAN SANITASI DALAM GEDUNG
Pemasangan pipa PVC tipe AW diameter Ø3" (buangan air hujan
1 114,00 mtr A.5.1.1.31 Rp 77.035,63 Rp 8.782.061,82
diatap dak ditanam didinding bata)
Pemasangan pipa PVC tipe AW diameter Ø4" (buangan air hujan
2 60,00 mtr A.5.1.1.32 Rp 95.665,63 Rp 5.739.937,80
ditanam ditanah menuju saluran pembuangan umum)
Sub Total XI Rp 14.521.999,62
XII PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1 Instalasi penerangan dengan kabel NYA 3 x 2,5 mm² 39,00 ttk PK Supl. 1 Rp 248.960,63 Rp 9.709.464,57
2 Instalasi stop kontak dengan kabel NYA 3 x 2,5 mm² 12,00 ttk PK Supl. 1 Rp 248.960,63 Rp 2.987.527,56
3 Pasang armatur down light 38,00 ttk PK Supl. 4 Rp 97.721,25 Rp 3.713.407,50
4 Pasang lampu baret 38,00 bh PK Supl. 5 Rp 363.371,25 Rp 13.808.107,50
Pasang lampu kristal komplet gantungan rantai Ø3 mm stainless
5 1,00 bh Ditaksir Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00
steel
6 Pasang stop kantak tanam (pakai grounding) 12,00 bh PK Supl. 6 Rp 49.421,25 Rp 593.055,00
7 Pasang saklar tunggal tanam 3,00 bh PK Supl. 7 Rp 43.958,75 Rp 131.876,25
8 Pasang saklar seri tanam 6,00 bh PK Supl. 8 Rp 49.996,25 Rp 299.977,50
9 Pasang saklar triple tanam 8,00 bh PK Supl. 9 Rp 51.721,25 Rp 413.770,00
10 Box panel komplet MCB 1,00 unit Harga Bahan Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00
11 Horn Speaker 25 Watt 8,00 bh Ditaksir Rp 1.800.000,00 Rp 14.400.000,00
12 Column Speaker 20 Watt 4,00 bh Ditaksir Rp 1.000.000,00 Rp 4.000.000,00
Instalasi ceiling speaker 3 watt kable NYMhy 2x1,5 mm + pipa
13 12,00 bh Ditaksir Rp 150.000,00 Rp 1.800.000,00
counduit
14 Amplifier Kap. 2000 Watt 1,00 unit Ditaksir Rp 20.000.000,00 Rp 20.000.000,00
15 Mixer Pre Amplifier Kap. 2000 Watt 1,00 set Ditaksir Rp 7.500.000,00 Rp 7.500.000,00
16 Rak kabinet untuk penempatan peralatan Tata Suara 1,00 set Ditaksir Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00
Biaya pemindahan meteran lama berikut penyambungan kabel
17 1,00 ls Ditaksir Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00
jaringan distribusi yang lama
18 Split Wall Mounted - Standard Cap. 0,5 PK 2,00 set Ditaksir Rp 3.000.000,00 Rp 6.000.000,00
19 Split Wall Mounted - Standard Cap. 1 PK 5,00 set Ditaksir Rp 3.500.000,00 Rp 17.500.000,00
20 Instalasi Unit AC Split Wall Mounted 7,00 set Ditaksir Rp 250.000,00 Rp 1.750.000,00

Sub Total XII Rp 122.607.185,88


XIII PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan 1m2 tembok baru (1 lapis plamur, 1 lapis cat dasar, 2
1 1.066,17 m² A.4.7.1.10 Rp 28.716,08 Rp 30.616.223,01
lapis cat penutup) setara Vinilex
2 Pengecatan lesplank beton baru 82,35 m² A.4.7.1.10 Rp 28.716,08 Rp 2.364.769,19
3 Cat kubah beton besar/kecil 148,00 m² A.4.7.1.10 Rp 28.716,08 Rp 4.249.979,84
Sub Total XIII Rp 37.230.972,04
XIV PEKERJAAN ATAP KUBAH GRC & ORNAMEN GRC
1 Pasang kubah beton Ø800 cm ketebalan 10 cm
Bekisting 82,08 m2 A.4.1.1.24 Rp 533.979,50 Rp 43.829.037,36
NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME SAT ANALISA HARGA SATUAN JUMLAH HARGA

1 2 3 4 5 6 7
Pembesian besi beton
PEKERJAAN PERSIAPAN ulir 2.052,00 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 36.617.611,68
Mutu beton K300 8,21 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 9.715.660,13
Acian permukaan kubah 82,08 m2 A.4.4.2.27 Rp 45.149,00 Rp 3.705.829,92
2 Pasang kubah beton Ø350 cm ketebalan 10 cm
Bekisting 65,92 m2 A.4.1.1.24 Rp 533.979,50 Rp 35.199.928,64
Pembesian besi beton ulir 1.648,00 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 29.408.296,32
Mutu beton K300 6,59 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 7.802.830,36
Acian permukaan kubah 65,92 m2 A.4.4.2.27 Rp 45.149,00 Rp 2.976.222,08
Relief tiang dan dinding untuk kubah beton Ø800 & kubah beton
3 143,65 m² Ditaksir Rp 750.000,00 Rp 107.736.000,00
Ø350 cm siap terpasang
Pasang mahkota lafaz Allah material pl. 1 mm finishing lapis
4 1,00 unit Ditaksir Rp 28.000.000,00 Rp 28.000.000,00
kuningan tebal 0,5 mm + tulangan besi L30x30x3 mm siap terpasang
Pasang lesplank GRC di balok level +2. 50 siap terpasang +
5 57,00 mtr A.4.6.1.22 A Rp 77.947,00 Rp 4.442.979,00
pengecatannya
Pemasangan 1 m2 dinding terawang (rooster) 12x11x24 camp.
6 128,67 mtr A. 4.4.1.22 Rp 456.239,50 Rp 58.704.336,47
1SP:4PP
Pasang GRC model relief timbul (dipasang di gerbang) siap
7 20,42 m² Ditaksir Rp 400.000,00 Rp 8.166.400,00
terpasang + pengecatannya
Pasang GRC model gawangan lengkung (dipasang di gerbang) siap
8 1,00 unit Ditaksir Rp 40.000.000,00 Rp 40.000.000,00
terpasang + pengecatannya
Pasang GRC model gawangan lengkung (dipasang di ruang imam)
9 1,00 unit Ditaksir Rp 11.400.000,00 Rp 11.400.000,00
siap terpasang + pengecatannya
Sub Total XIV Rp 427.705.131,96
JUMLAH PEKERJAAN GEDUNG MESJID Rp 3.670.963.518,80
C PEKERJAAN GEDUNG TEMPAT WUDHU
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengukuran dan pemasangan bouwplank 60,80 unit A. 2.2.1.4 Rp 99.572,75 Rp 6.054.023,20
Sub Total I Rp 6.054.023,20
II PEKERJAAN TANAH
1 Menggali tanah biasa (pondasi menerus) 51,50 m³ A.2.3.1.1 Rp 89.843,75 Rp 4.626.593,75
2 Mengurug kembali galian 17,17 m³ A.2.3.1.9 Rp 64.687,50 Rp 1.110.360,94
4 Timbunan tanah timbun tinggi 100 cm 50,22 m³ A.2.3.1.11. A Rp 187.737,50 Rp 9.427.614,04
5 Pemadatan Tanah Timbunan Per 20 cm 50,22 m³ A.2.3.1.10 Rp 64.687,50 Rp 3.248.412,19
Sub Total II Rp 18.412.980,91
III PEKERJAAN PONDASI
Lantai kerja mutu beton f'c = 7,4 Mpa (K 100), slump (12 - 2) cm, w/c
1 2,74 m³ A.4.1.1.4 Rp 857.502,28 Rp 2.352.986,26
= 0,87 (untuk pondasi tapak)
2 Pemasangan 1 M3 pondasi batu belah campuran 1 SP : 3PP 17,40 m³ A.3.2.1.1 Rp 1.038.432,75 Rp 18.068.729,85
3 Pondasi tapak P5 beton bertulang
Bekisting 14,00 m² A.4.1.1.20 Rp 263.994,00 Rp 3.695.916,00
Pembesian besi beton ulir 802,25 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 14.316.040,73
Mutu beton K300 3,50 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 4.142.886,27
Sub Total III Rp 42.576.559,11
IV PEKERJAAN BETON
1 Sloof uk. 20 x 25 cm beton bertulang
Bekisting 29,60 m² A.4.1.1.21 A Rp 193.815,25 Rp 5.736.931,40
Pembesian besi beton ulir 370,08 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 6.603.982,70
Pembesian besi beton polos 210,22 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 3.624.456,42
Mutu beton K300 2,96 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 3.503.698,10
2 Kolom uk. 20 x 40 cm beton bertulang
Bekisting 84,00 m² A.4.1.1.22 A Rp 287.592,00 Rp 24.157.728,00
Pembesian besi beton ulir 875,18 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 15.617.500,61
Pembesian besi beton polos 381,15 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 6.571.355,25
Mutu beton K300 6,44 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 7.622.910,73
3 Kolom praktis beton bertulang (11 x 11) cm 80,00 mtr A.4.1.1.35 Rp 101.915,88 Rp 8.153.270,40
4 Balok uk. 20 x 40 cm beton bertulang
Bekisting 38,61 m² A.4.1.1.23 A Rp 293.198,25 Rp 11.319.798,04
Pembesian besi beton ulir 485,28 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 8.659.743,96
Pembesian besi beton polos 200,44 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 3.455.735,12
Mutu beton K300 2,85 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 3.367.574,69
Ring balok praktis uk. 10 x 15 cm beton bertulang (diatas kusen pintu
5 26,10 mtr A.4.1.1.36 Rp 130.033,38 Rp 3.393.871,22
& jendela)
6 Plat lantai atap dak tebal 12 cm beton bertulang
Bekisting 60,26 m² A.4.1.1.24 A Rp 333.592,00 Rp 20.102.253,92
Pembesian besi beton polos 903,90 kg A.4.1.1.17 Rp 17.241,09 Rp 15.584.221,25
Mutu beton K300 7,23 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 8.559.203,02
Sub Total IV Rp 156.034.234,81
V PEKERJAAN PASANGAN DINDING
Pemasangan 1 m2 dinding bata merah (5x11x22)cm tebal 1/2 bata
1 59,20 m² A. 4.4.1.7 Rp 141.589,15 Rp 8.382.077,68
camp. 1SP:2PP
Pemasangan 1 m2 dinding bata merah (5x11x22)cm tebal 1/2 bata
2 191,04 m² A.4.4.1.9 Rp 131.514,00 Rp 25.124.434,56
camp. 1SP:4PP
Sub Total V Rp 33.506.512,24
NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME SAT ANALISA HARGA SATUAN JUMLAH HARGA

1 2 3 4 5 6 7
VI PEKERJAAN PLESTERAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pemasangan 1 m2 plesteran 1 SP : 2 PP tebal 15 mm 118,40 m² A.4.4.2.2 Rp 79.162,23 Rp 9.372.808,03
2 Pemasangan 1 m2 plesteran 1 SP : 4 PP tebal 15 mm 296,28 m² A.4.4.2.4 Rp 74.010,78 Rp 21.927.913,90
3 Acian lantai atap dak 58,70 m² A.4.4.2.27 Rp 45.149,00 Rp 2.650.246,30
Sub Total VII Rp 33.950.968,23
VII PEKERJAAN KUSEN PINTU & JENDELA
1 Pek. Kusen Pintu Alumunium Warna 30,80 mtr A.4.2.1.11 Rp 142.080,20 Rp 4.376.070,16
2 Pek. Daun Pintu Kaca Rangka Alumunium 9,24 m² A.4.2.1.13 Rp 668.219,00 Rp 6.174.343,56
Pasang partisi kubikal KM/WC material fiber (dinding tinggi 210 cm ANL. Ls. Kubikal
3 15,75 m² Rp 862.500,00 Rp 13.584.375,00
termasuk pintu, engsel dan grendel (untuk sekat buang air kecil) Fiber
Sub Total VII Rp 24.134.788,72
VIII PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING
Lantai kerja dibawah lantai keramik mutu beton f'c = 7,4 Mpa (K 100),
1 2,64 m³ A.4.1.1.4 Rp 857.502,28 Rp 2.261.233,51
slump (12 - 2) cm, w/c = 0,87
2 Lantai keramik ruangan uk.60 x 60 cm type Granit tile 52,74 m² A.4.4.3.36 C Rp 350.062,30 Rp 18.462.285,70
3 Dinding keramik ruangan uk.60 x 60 cm type Granit tile tinggi 180 cm 85,80 m² A.4.4.3.54 E Rp 380.210,01 Rp 32.622.018,86
4 Waterprofing lantai atap dak 58,70 m² A.4.4.2.27 A Rp 87.699,00 Rp 5.147.931,30
Sub Total VIII Rp 58.493.469,37
IX PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAPOND)
1 Pek. Rangka Plafond Furring 52,74 m² PLL Supl. 6.1 Rp 74.831,53 Rp 3.946.614,89
2 Pemasangan plapon PVC tebal 6 mm warna + profil sudutnya 52,74 m² A.4.5.1.7 B Rp 175.490,00 Rp 9.255.342,60
Sub Total IX Rp 13.201.957,49
X PEKERJAAN KUNCI DAN KACA
1 Pasang kaca cermin tebal 5 mm 1,60 m² A.4.6.2.20 Rp 254.466,25 Rp 407.146,00
Sub Total X Rp 407.146,00
XI PEKERJAAN SANITASI DALAM GEDUNG
1 Pemasangan closet duduk setara TOTO 4,00 bh A.5.1.1.1 A Rp 3.664.532,50 Rp 14.658.130,00
2 Pemasangan wastafel setara TOTO 2,00 bh A.5.1.1.5 A Rp 1.612.564,50 Rp 3.225.129,00
3 Pasang jet shower closed ex. TOTO 4,00 bh A.5.1.1.18 C Rp 200.000,00 Rp 800.000,00
5 Pasang floor drain stainless steel 6,00 bh A.5.1.1.14 Rp 50.571,25 Rp 303.427,50
6 Pasang kran air Ø1/2" 16,00 bh A.5.1.1.18 Rp 81.793,75 Rp 1.308.700,00
Pemasangan pipa PVC tipe AW diameter Ø3/4" (instalasi air bersih
7 100,00 mtr A.5.1.1.26 Rp 28.515,40 Rp 2.851.540,00
disambung dari mesjid lama menuju ground tank)
Pemasangan pipa PVC tipe AW diameter Ø1 ½" (pipa jalur distibusi
8 60,00 mtr A.5.1.1.28 Rp 43.238,85 Rp 2.594.331,00
dari header pipa Ø2")
Pemasangan pipa PVC tipe AW diameter Ø2" (pipa header distibusi
9 12,00 mtr A.5.1.1.29 Rp 50.411,40 Rp 604.936,80
dari tanki resorvoir tank)
Pemasangan pipa PVC tipe AW diameter Ø3/4" (instalasi air bersih
10 36,00 mtr A.5.1.1.26 Rp 28.515,40 Rp 1.026.554,40
disambung dari jalur distribusi menuju kran air)
Pemasangan pipa PVC tipe AW diameter Ø2" (instalasi air kotor
11 6,00 mtr A.5.1.1.29 Rp 50.411,40 Rp 302.468,40
wastafel)
Pemasangan pipa PVC tipe AW diameter Ø3" (buangan air hujan
12 72,00 mtr A.5.1.1.31 Rp 77.035,63 Rp 5.546.565,36
diatap dak ditanam didinding bata)
Pemasangan pipa PVC tipe AW diameter Ø3" (buangan air kotor
13 30,00 mtr A.5.1.1.31 Rp 77.035,63 Rp 2.311.068,90
KM/WC)
Pemasangan 1 mtr pipa PVC tipe AW diameter Ø4" (buangan air
14 12,00 mtr A.5.1.1.32 Rp 95.665,63 Rp 1.147.987,56
tinja)
15 Septictank cap.3 mᶟ komplet peresapan siap terpasang 2,00 unit Ditaksir Rp 4.225.000,00 Rp 8.450.000,00
Sub Total XI Rp 45.130.838,92
XII PEKERJAAN RESERVOIR
1 Ground tank cap 2 m³
Galian tanah 6,34 m³ A.2.3.1.1 Rp 89.843,75 Rp 569.250,00
Lantai kerja cor 1 : 3 : 5 tebal 10 cm 0,58 m³ A.4.1.1.4 Rp 857.502,28 Rp 493.921,31
Bekisting 20,00 m² A.4.1.1.20 Rp 263.994,00 Rp 5.279.880,00
Pembesian besi ulir 375,00 kg A.4.1.1.17 B Rp 17.844,84 Rp 6.691.815,00
Beton mutu K300 3,00 m³ A.4.1.1.10 Rp 1.183.681,79 Rp 3.551.045,37
2 Manhole pl. 6 mm uk. 600 x 600 mm komplet 1,00 ttk Ditaksir Rp 350.000,00 Rp 350.000,00
3 Tangki Stainless Stell cap. 2000 Liter 1,00 bh Ditaksir Rp 7.500.000,00 Rp 7.500.000,00
4 Pompa air 3 KW (untuk supply reservior tank) 1,00 bh Ditaksir Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00
5 Floating switch size 1" 1,00 bh Ditaksir Rp 2.500.000,00 Rp 2.500.000,00
6 Pipa galvanis size 1" 12,00 mtr A.5.1.1.21 Rp 117.576,00 Rp 1.410.912,00
7 Elbow size 1" 1,00 bh Ditaksir Rp 65.000,00 Rp 65.000,00
Kerangkeng untuk pompa ground tank lengkap rumahnya dari beri
8 1,00 lot Ditaksir Rp 250.000,00 Rp 250.000,00
siku L50 x 50 x 5 mm
Sub Total XII Rp 33.661.823,68
XIII PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1 Instalasi penerangan dengan kabel NYA 3 x 2,5 mm² 10,00 ttk PK Supl. 1 Rp 248.960,63 Rp 2.489.606,30
2 Instalasi stop kontak dengan kabel NYA 3 x 2,5 mm² 1,00 ttk PK Supl. 1 Rp 248.960,63 Rp 248.960,63
3 Pasang armatur down light 10,00 ttk PK Supl. 4 Rp 97.721,25 Rp 977.212,50
4 Pasang lampu baret 10,00 bh PK Supl. 5 Rp 363.371,25 Rp 3.633.712,50
6 Pasang stop kantak tanam (pakai grounding) 1,00 bh PK Supl. 6 Rp 49.421,25 Rp 49.421,25
NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME SAT ANALISA HARGA SATUAN JUMLAH HARGA

1 2 3 4 5 6 7
7 Pasang saklar PERSIAPAN
PEKERJAAN tunggal tanam 4,00 bh PK Supl. 7 Rp 43.958,75 Rp 175.835,00
7 Pasang saklar triple tanam 2,00 bh PK Supl. 9 Rp 51.721,25 Rp 103.442,50
Sub Total XIII Rp 7.678.190,68
XIV PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan 1m2 tembok baru (1 lapis plamur, 1 lapis cat dasar, 2
1 829,36 m² A.4.7.1.10 Rp 28.716,08 Rp 23.815.968,11
lapis cat penutup) setara Vinilex
2 Pengecatan lesplank beton baru 33,04 m² A.4.7.1.10 Rp 28.716,08 Rp 948.779,28
Sub Total XIII Rp 24.764.747,39
XV PEKERJAAN ORNAMEN GRC
Pasang lesplank GRC di balok level +5. 00 siap terpasang +
1 47,20 mtr A.4.6.1.22 A Rp 77.947,00 Rp 3.679.098,40
pengecatannya
Pemasangan 1 m2 dinding terawang (rooster) 12x11x24 camp.
2 18,06 mtr A. 4.4.1.22 Rp 456.239,50 Rp 8.239.685,37
1SP:4PP
Sub Total XV Rp 11.918.783,77
JUMLAH PEKERJAAN TEMPAT WUDHU Rp 509.927.024,53
REKAPITULASI
A PEKERJAAN PERSIAPAN ................................................................................................ Rp 29.433.565,75
B PEKERJAAN GEDUNG MESJID ................................................................................................ Rp 3.670.963.518,80
C PEKERJAAN GEDUNG TEMPAT WUDHU ................................................................................................ Rp 509.927.024,53
JULMAH = Rp 4.210.324.109,08
PPn 10% = Rp 421.032.410,91
TOTAL = Rp 4.631.356.519,98
DIBULATKAN = Rp 4.631.357.000,00

Terbilang : #NAME?

……………, ………………… 2019

Diketahui/ Disetujui oleh : Dibuat Oleh,


PT., CV., UD., KSU ……………….. PT., CV., UD., KSU ………………..

NAMA JELAS NAMA JELAS


JABATAN JABATAN
ANALISA HARGA SATUAN 2019
A.2.2.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN PERSIAPAN
A. 2.2.1.4 Pengukuran dan pemasangan 1 m’ Bouwplank

No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 ` 0,1000 100.000,00 10.000,00
Tukang Kayu L.02 OH 0,1000 125.000,00 12.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0100 135.000,00 1.350,00
Mandor L.04 OH 0,0050 125.000,00 625,00
JUMLAH TENAGA KERJA 24.475,00
B BAHAN
Kayu balok 5/7 0,0120 3.250.000,00 39.000,00
Paku 2”-3” 0,0200 18.000,00 360,00
Kayu papan 3/20 0,0070 3.250.000,00 22.750,00
JUMLAH HARGA BAHAN 62.110,00
C Jumlah (A+B) 86.585,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 12.987,75
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 99.572,75

A. 2.2.1.7 Pembuatan 1 m2 gudang semen dan peralatan

No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,0000 100.000,00 100.000,00
Tukang Kayu L.02 OH 2,0000 125.000,00 250.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,2000 135.000,00 27.000,00
Mandor L.04 OH 0,0500 125.000,00 6.250,00
JUMLAH TENAGA KERJA 383.250,00
B BAHAN
Dolken kayu diameter 8-10/400 cm Batang 1,7000 20.000,00 34.000,00
Kayu m3 0,2100 3.250.000,00 682.500,00
Paku biasa Kg 0,3000 18.000,00 5.400,00
Semen Portland Kg 10,5000 1.280,00 13.440,00
Pasir beton m3 0,0300 155.000,00 4.650,00
Koral beton m3 0,0500 255.000,00 12.750,00
Seng gelombang Lbr 1,5000 48.000,00 72.000,00
Seng plat Lbr 0,2500 91.800,00 22.950,00
JUMLAH HARGA BAHAN 847.690,00
C Jumlah (A+B) 1.230.940,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 184.641,00
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 1.415.581,00

A.2.3.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN TANAH


A.2.3.1.1 Penggalian 1 m3 tanah biasa sedalam 1 m

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,7500 100.000,00 75.000,00
Mandor L.04 OH 0,0250 125.000,00 3.125,00
JUMLAH TENAGA KERJA 78.125,00
B BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN
C Jumlah (A+B) 78.125,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 11.718,75
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 89.843,75

A.2.3.1.8 Pembuangan 1 m3 tanah sejauh 30 meter

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,3300 100.000,00 33.000,00
Mandor L.04 OH 0,0100 125.000,00 1.250,00
JUMLAH TENAGA KERJA 34.250,00
B BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN
C Jumlah (A+B) 34.250,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 5.137,50
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 39.387,50

A.2.3.1.9 Pengurugan kembali 1 m3 galian tanah

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,5000 100.000,00 50.000,00
Mandor L.04 OH 0,0500 125.000,00 6.250,00
JUMLAH TENAGA KERJA 56.250,00
B BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN
C Jumlah (A+B) 56.250,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 8.437,50
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 64.687,50

A.2.3.1.10 Pemadatan tanah 1 m3 tanah ( per 20 cm)

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,5000 100.000,00 50.000,00
Mandor L.04 OH 0,0500 125.000,00 6.250,00
JUMLAH TENAGA KERJA 56.250,00
B BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN
C Jumlah (A+B) 56.250,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 8.437,50
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 64.687,50

A.2.3.1.11. A Pengurugan 1 m3 dengan tanah urug

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,3000 100.000,00 30.000,00
Mandor L.04 OH 0,0100 125.000,00 1.250,00
JUMLAH TENAGA KERJA 31.250,00
B BAHAN
Tanah urug 1,2000 110.000,00 132.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 132.000,00
C Jumlah (A+B) 163.250,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 24.487,50
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 187.737,50

A.3.2.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN PONDASI


A.3.2.1.1 Pemasangan 1 m3 pondasi batu belah campuran 1SP : 3PP

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,5000 100.000,00 150.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,7500 125.000,00 93.750,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0750 135.000,00 10.125,00
Mandor L.04 OH 0,0750 125.000,00 9.375,00
JUMLAH TENAGA KERJA 263.250,00
B BAHAN
Batu belah m3 1,2000 255.000,00 306.000,00
Semen Portlan Kg 202,0000 1.280,00 258.560,00
Pasir Pasang m3 0,4850 155.000,00 75.175,00
JUMLAH HARGA BAHAN 639.735,00
C Jumlah (A+B) 902.985,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 135.447,75
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 1.038.432,75
CATATAN
Bobot isi pasir = 1.400 kg/m3. Bobot isi kerikil = 1.350 kg/m3. Buckling factor pasir = 20 %
A.4.1.1.4 Membuat 1 m3 lantai kerja beton mutu f’c = 7.4 MPa (K 100). slump (3-6) cm w/c = 0.87

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,2000 100.000,00 120.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,2000 125.000,00 25.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0200 135.000,00 2.700,00
Mandor L.04 OH 0,0600 125.000,00 7.500,00
JUMLAH TENAGA KERJA 155.200,00
B BAHAN
Semen Portland kg 230,0000 1.280,00 294.400,00
Pasir Beton kg 893,0000 110,71 98.864,03
Kerikil (Maks 30mm) kg 1.027,0000 185,19 190.190,13
Air Liter 200,0000 35,00 7.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 590.454,16
C Jumlah (A+B) 745.654,16
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 111.848,12
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 857.502,28

A.4.1.1.10 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 26.4 MPa (K 300). slump (12 ± 2) cm. w/c = 0.52

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,6500 100.000,00 165.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,2750 125.000,00 34.375,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0280 135.000,00 3.780,00
Mandor L.04 OH 0,0830 125.000,00 10.375,00
JUMLAH TENAGA KERJA 213.530,00
B BAHAN
Semen Portland kg 413,0000 1.280,00 528.640,00
Pasir Beton kg 681,0000 110,71 75.393,51
Batu Pecah 2 - 3cm kg 1.021,0000 200,00 204.200,00
Air Liter 215,0000 35,00 7.525,00
JUMLAH HARGA BAHAN 815.758,51
C Jumlah (A+B) 1.029.288,51
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 154.393,28
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 1.183.681,79

A.4.1.1.17 Pembesian 1 kg dengan besi polos

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)

A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0700 100.000,00 7.000,00
Tukang Besi L.02 OH 0,0700 125.000,00 8.750,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0070 135.000,00 945,00
Mandor L.04 OH 0,0040 125.000,00 500,00
JUMLAH TENAGA KERJA 17.195,00
B BAHAN
Besi beton (polos) kg 10,5000 12.350,00 129.675,00
Kawat beton kg 0,1500 20.350,00 3.052,50
JUMLAH HARGA BAHAN 132.727,50
C Jumlah (A+B) 149.922,50
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 22.488,38
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 172.410,88
F Harga Satuan Pekerjaan per Kg 17.241,09

A.4.1.1.17 B Pembesian 1 kg dengan besi ulir

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)

A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0700 100.000,00 7.000,00
Tukang Besi L.02 OH 0,0700 125.000,00 8.750,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0070 135.000,00 945,00
Mandor L.04 OH 0,0040 125.000,00 500,00
JUMLAH TENAGA KERJA 17.195,00
B BAHAN
Besi beton (ulir) kg 10,5000 12.850,00 134.925,00
Kawat beton kg 0,1500 20.350,00 3.052,50
JUMLAH HARGA BAHAN 137.977,50
C Jumlah (A+B) 155.172,50
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 23.275,88
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 178.448,38
F Harga Satuan Pekerjaan per Kg 17.844,84

A.4.1.1.20 Pemasangan 1 m2 bekisting untuk pondasi

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,5200 100.000,00 52.000,00
Tukang Kayu L.02 OH 0,2600 125.000,00 32.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0260 135.000,00 3.510,00
Mandor L.04 OH 0,0260 125.000,00 3.250,00
JUMLAH TENAGA KERJA 91.260,00
B BAHAN
Kayu kelas III m3 0,0400 3.250.000,00 130.000,00
Paku 5 – 10 cm kg 0,3000 18.000,00 5.400,00
Minyak bekisting Liter 0,1000 29.000,00 2.900,00
JUMLAH HARGA BAHAN 138.300,00
C Jumlah (A+B) 229.560,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 34.434,00
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 263.994,00

A.4.1.1.20 A Pemasangan 1 m2 bekisting untuk pondasi (2x pakai)

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,5200 100.000,00 52.000,00
Tukang Kayu L.02 OH 0,2600 125.000,00 32.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0260 135.000,00 3.510,00
Mandor L.04 OH 0,0260 125.000,00 3.250,00
JUMLAH TENAGA KERJA 91.260,00
B BAHAN
Kayu kelas III m3 0,0400 3.250.000,00 130.000,00
Paku 5 – 10 cm kg 0,3000 18.000,00 5.400,00
Minyak bekisting Liter 0,1000 29.000,00 2.900,00
JUMLAH HARGA BAHAN 138.300,00
BAHAN 2X PAKAI (1/2 JLH. HARGA BAHAN) 69.150,00
C Jumlah (A+B) 160.410,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 24.061,50
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 184.471,50

A.4.1.1.21 A Pemasangan 1 m2 bekisting untuk sloof (2x pakai)

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,5200 100.000,00 52.000,00
Tukang Kayu L.02 OH 0,2600 125.000,00 32.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0260 135.000,00 3.510,00
Mandor L.04 OH 0,0260 125.000,00 3.250,00
JUMLAH TENAGA KERJA 91.260,00
B BAHAN
Kayu kelas III m3 0,0450 3.250.000,00 146.250,00
Paku 5 cm – 10 cm kg 0,3000 18.000,00 5.400,00
Minyak bekisting Liter 0,1000 29.000,00 2.900,00
JUMLAH HARGA BAHAN 154.550,00
BAHAN 2X PAKAI (1/2 JLH. HARGA BAHAN) 77.275,00
C Jumlah (A+B) 168.535,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 25.280,25
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 193.815,25
A.4.1.1.22 A Pemasangan 1 m2 bekisting untuk kolom (2x pakai)

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,6600 100.000,00 66.000,00
Tukang Kayu L.02 OH 0,3300 125.000,00 41.250,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0330 135.000,00 4.455,00
Mandor L.04 OH 0,0330 125.000,00 4.125,00
JUMLAH TENAGA KERJA 115.830,00
B BAHAN
Kayu kelas III m3 0,0400 3.250.000,00 130.000,00
Paku 5 cm – 12 cm kg 0,4000 18.000,00 7.200,00
Minyak bekisting Liter 0,2000 29.000,00 5.800,00
Balok kayu kelas III m3 0,0150 3.250.000,00 48.750,00
Plywood tebal 9 mm Lbr 0,3500 105.000,00 36.750,00
Dolken kayu φ 8-10cm –panj 4 m Batang 2,0000 20.000,00 40.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 268.500,00
BAHAN 2X PAKAI (1/2 JLH. HARGA BAHAN) 134.250,00
C Jumlah (A+B) 250.080,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 37.512,00
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 287.592,00

A.4.1.1.23 A Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok (2x pakai)

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,6600 100.000,00 66.000,00
Tukang Kayu L.02 OH 0,3300 125.000,00 41.250,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0330 135.000,00 4.455,00
Mandor L.04 OH 0,0330 125.000,00 4.125,00
JUMLAH TENAGA KERJA 115.830,00
B BAHAN
Kayu kelas III m3 0,0400 3.250.000,00 130.000,00
Paku 5 cm – 12 cm kg 0,4000 18.000,00 7.200,00
Minyak bekisting Liter 0,2000 29.000,00 5.800,00
Balok kayu kelas III m3 0,0180 3.250.000,00 58.500,00
Plywood tebal 9 mm Lbr 0,3500 105.000,00 36.750,00
Dolken kayu g φ 8–10)cm panj4 m Batang 2,0000 20.000,00 40.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 278.250,00
BAHAN 2X PAKAI (1/2 JLH. HARGA BAHAN) 139.125,00
C Jumlah (A+B) 254.955,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 38.243,25
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 293.198,25

A.4.1.1.24 Pemasangan 1 m2 bekisting untuk lantai

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,6600 100.000,00 66.000,00
Tukang Kayu L.02 OH 0,3300 125.000,00 41.250,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0330 135.000,00 4.455,00
Mandor L.04 OH 0,0330 125.000,00 4.125,00
JUMLAH TENAGA KERJA 115.830,00
B BAHAN
Kayu kelas III m3 0,0400 3.250.000,00 130.000,00
Paku 5 cm – 12 cm kg 0,4000 18.000,00 7.200,00
Minyak bekisting Liter 0,2000 29.000,00 5.800,00
Balok kayu kelas III m3 0,0150 3.250.000,00 48.750,00
Plywood tebal 9 mm Lbr 0,3500 105.000,00 36.750,00
Dolken kayu galam 8–10 cm panj4 m Batang 6,0000 20.000,00 120.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 348.500,00
C Jumlah (A+B) 464.330,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 69.649,50
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 533.979,50
A.4.1.1.24 A Pemasangan 1 m2 bekisting untuk lantai (2x pakai)

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,6600 100.000,00 66.000,00
Tukang Kayu L.02 OH 0,3300 125.000,00 41.250,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0330 135.000,00 4.455,00
Mandor L.04 OH 0,0330 125.000,00 4.125,00
JUMLAH TENAGA KERJA 115.830,00
B BAHAN
Kayu kelas III m3 0,0400 3.250.000,00 130.000,00
Paku 5 cm – 12 cm kg 0,4000 18.000,00 7.200,00
Minyak bekisting Liter 0,2000 29.000,00 5.800,00
Balok kayu kelas III m3 0,0150 3.250.000,00 48.750,00
Plywood tebal 9 mm Lbr 0,3500 105.000,00 36.750,00
Dolken kayu galam 8–10 cm panj4 m Batang 6,0000 20.000,00 120.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 348.500,00
BAHAN 2X PAKAI (1/2 JLH. HARGA BAHAN) 174.250,00
C Jumlah (A+B) 290.080,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 43.512,00
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 333.592,00

A.4.1.1.35 Membuat 1 m’ kolom praktis beton bertulang (11 x 11) cm

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,1800 100.000,00 18.000,00
Tukang batu L.02 OH 0,0200 125.000,00 2.500,00
Tukang kayu L.02 OH 0,0200 125.000,00 2.500,00
Tukang besi L.02 OH 0,0200 125.000,00 2.500,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0060 135.000,00 810,00
Mandor L.04 OH 0,0090 125.000,00 1.125,00
JUMLAH TENAGA KERJA 27.435,00
B BAHAN
Kayu kelas III m3 0,0020 3.250.000,00 6.500,00
Paku 5 cm – 12 cm kg 0,0100 18.000,00 180,00
Besi beton polos kg 3,0000 12.350,00 37.050,00
Kawat beton kg 0,4500 20.350,00 9.157,50
Semen Portland kg 4,0000 1.280,00 5.120,00
Pasir Beton m3 0,0060 155.000,00 930,00
Kerikil m3 0,0090 250.000,00 2.250,00
JUMLAH HARGA BAHAN 61.187,50
C Jumlah (A+B) 88.622,50
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 13.293,38
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 101.915,88

A.4.1.1.36 Membuat 1 m’ ring balok beton bertulang (10 x 15) cm

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,2970 100.000,00 29.700,00
Tukang batu L.02 OH 0,0330 125.000,00 4.125,00
Tukang kayu L.02 OH 0,0330 125.000,00 4.125,00
Tukang besi L.02 OH 0,0330 125.000,00 4.125,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0100 135.000,00 1.350,00
Mandor L.04 OH 0,0150 125.000,00 1.875,00
JUMLAH TENAGA KERJA 45.300,00
B BAHAN
Kayu kelas III m3 0,0030 3.250.000,00 9.750,00
Paku 5 cm – 12 cm kg 0,0200 18.000,00 360,00
Besi beton polos kg 3,6000 12.350,00 44.460,00
Kawat beton kg 0,0500 20.350,00 1.017,50
Semen Portland kg 5,5000 1.280,00 7.040,00
Pasir Beton m3 0,0090 155.000,00 1.395,00
Kerikil m3 0,0150 250.000,00 3.750,00
JUMLAH HARGA BAHAN 67.772,50
C Jumlah (A+B) 113.072,50
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 16.960,88
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 130.033,38

A.4.2.1.11 Pemasangan 1 m kusen pintu alluminium 4 inch warna

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0430 100.000,00 4.300,00
Tukang Khusus Alumunium L.02 OH 0,0430 135.000,00 5.805,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0043 135.000,00 580,50
Mandor L.04 OH 0,0021 125.000,00 262,50
JUMLAH TENAGA KERJA 10.948,00
B BAHAN
Profil alluminium m 1,1000 100.000,00 110.000,00
Skrup fixer buah 2,0000 1.000,00 2.000,00
Sealant Tube 0,0600 10.000,00 600,00
JUMLAH HARGA BAHAN 112.600,00
C Jumlah (A+B) 123.548,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 18.532,20
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 142.080,20

A.4.2.1.13 Pemasangan 1 m2 pintu kaca rangka alluminium

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,1100 100.000,00 11.000,00
Tukang Allumunium/Kaca L.02 OH 0,2600 135.000,00 35.100,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0260 135.000,00 3.510,00
Mandor L.04 OH 0,0060 125.000,00 750,00
JUMLAH TENAGA KERJA 50.360,00
B BAHAN
Profil Pintu alluminium m 4,4000 80.000,00 352.000,00
Sealant Tube 0,2700 10.000,00 2.700,00
kaca 6 mm m2 1,1000 160.000,00 176.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 530.700,00
C Jumlah (A+B) 581.060,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 87.159,00
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 668.219,00

A.4.4.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN PASANGAN DINDING


A. 4.4.1.1 Pemasangan 1m2 dinding bata merah (5x11x22) cm tebal 1 batu campuran 1SP :2PP

No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,6000 100.000,00 60.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,2000 125.000,00 25.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0200 135.000,00 2.700,00
Mandor L.04 OH 0,0300 125.000,00 3.750,00
JUMLAH TENAGA KERJA 91.450,00
B BAHAN
Bata merah bh 140,0000 675,00 94.500,00
Semen Portlan Kg 43,5000 1.280,00 55.680,00
Pasir Pasang m3 0,0800 155.000,00 12.400,00
JUMLAH HARGA BAHAN 162.580,00
C Jumlah (A+B) 254.030,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 38.104,50
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 292.134,50

A. 4.4.1.7 Pemasangan 1m2 dinding bata merah (5x11x22) cm tebal ½ batu campuran 1SP :2PP

No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,3000 100.000,00 30.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,1000 125.000,00 12.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0100 135.000,00 1.350,00
Mandor L.04 OH 0,0150 125.000,00 1.875,00
JUMLAH TENAGA KERJA 45.725,00
B BAHAN
Bata merah bh 70,0000 675,00 47.250,00
Semen Portlan Kg 18,9500 1.280,00 24.256,00
Pasir Pasang m3 0,0380 155.000,00 5.890,00
JUMLAH HARGA BAHAN 77.396,00
C Jumlah (A+B) 123.121,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 18.468,15
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 141.589,15

A.4.4.1.9 Pemasangan 1m2 dinding bata merah (5x11x22) cm tebal ½ batu campuran 1SP :4PP

No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,3000 100.000,00 30.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,1000 125.000,00 12.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0100 135.000,00 1.350,00
Mandor L.04 OH 0,0150 125.000,00 1.875,00
JUMLAH TENAGA KERJA 45.725,00
B BAHAN
Bata merah bh 70,0000 675,00 47.250,00
Semen Portlan Kg 11,5000 1.280,00 14.720,00
Pasir Pasang m3 0,0430 155.000,00 6.665,00
JUMLAH HARGA BAHAN 68.635,00
C Jumlah (A+B) 114.360,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 17.154,00
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 131.514,00

A. 4.4.1.22 Pemasangan 1 m2 dinding terawang (rooster) 12x11x24 campuran 1SP :4PP

No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,3000 100.000,00 30.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,1000 125.000,00 12.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0100 135.000,00 1.350,00
Mandor L.04 OH 0,0150 125.000,00 1.875,00
JUMLAH TENAGA KERJA 45.725,00
B BAHAN
Bata rooster/ terawang bh 30,0000 11.050,00 331.500,00
Semen Portland Kg 11,0000 1.280,00 14.080,00
Pasir Pasang m3 0,0350 155.000,00 5.425,00
JUMLAH HARGA BAHAN 351.005,00
C Jumlah (A+B) 396.730,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 59.509,50
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 456.239,50
A.4.4.2.2 Pemasangan 1 m2 plesteran 1SP : 2PP tebal 15 mm

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,3000 100.000,00 30.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,1500 125.000,00 18.750,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0150 135.000,00 2.025,00
Mandor L.04 OH 0,0150 125.000,00 1.875,00
JUMLAH TENAGA KERJA 52.650,00
B BAHAN
Semen Portland Kg 10,2240 1.280,00 13.086,72
Pasir Pasang m3 0,0200 155.000,00 3.100,00
JUMLAH HARGA BAHAN 16.186,72
C Jumlah (A+B) 68.836,72
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 10.325,51
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 79.162,23

A.4.4.2.4 Pemasangan 1 m2 plesteran 1SP : 4PP tebal 15 mm

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,3000 100.000,00 30.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,1500 125.000,00 18.750,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0150 135.000,00 2.025,00
Mandor L.04 OH 0,0150 125.000,00 1.875,00
JUMLAH TENAGA KERJA 52.650,00
B BAHAN
Semen Portland Kg 6,2400 1.280,00 7.987,20
Pasir Pasang m3 0,0240 155.000,00 3.720,00
JUMLAH HARGA BAHAN 11.707,20
C Jumlah (A+B) 64.357,20
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 9.653,58
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 74.010,78

A.4.4.2.27 Pemasangan 1 m2 acian

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,2000 100.000,00 20.000,00
Tukang Batu L.03 OH 0,1000 125.000,00 12.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0100 135.000,00 1.350,00
Mandor L.04 OH 0,0100 125.000,00 1.250,00
JUMLAH TENAGA KERJA 35.100,00
B BAHAN
Semen PC Kg 3,2500 1.280,00 4.160,00
JUMLAH HARGA BAHAN 4.160,00
C Jumlah (A+B) 39.260,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 5.889,00
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 45.149,00

A.4.4.2.27 A Pemasangan 1 m2 Waterpforing lantai

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,2000 100.000,00 20.000,00
Tukang Batu L.03 OH 0,1000 125.000,00 12.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0100 135.000,00 1.350,00
Mandor L.04 OH 0,0100 125.000,00 1.250,00
JUMLAH TENAGA KERJA 35.100,00
B BAHAN
Cat Waterprofing Kg 0,2600 52.500,00 13.650,00
Serat Fiber m2 1,0500 26.200,00 27.510,00
JUMLAH HARGA BAHAN 41.160,00
C Jumlah (A+B) 76.260,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 11.439,00
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 87.699,00
A.4.4.3.36 B Pemasangan 1m2 lantai keramik ukuran 40cm x 40cm
No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,7000 100.000,00 70.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,3500 125.000,00 43.750,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0350 135.000,00 4.725,00
Mandor L.04 OH 0,0350 125.000,00 4.375,00
JUMLAH TENAGA KERJA 122.850,00
B BAHAN
Ubin keramik Bh 6,5000 11.800,00 76.700,00
Semen Portlan Kg 10,4000 1.280,00 13.312,00
Pasir pasang M3 0,0450 155.000,00 6.975,00
Semen warna Kg 1,6200 3.250,00 5.265,00
JUMLAH HARGA BAHAN 102.252,00
C Jumlah (A+B) 225.102,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 33.765,30
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 258.867,30

A.4.4.3.36 C Pemasangan 1m2 lantai keramik ukuran 60cm x 60cm

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,7000 100.000,00 70.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,3500 125.000,00 43.750,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0350 135.000,00 4.725,00
Mandor L.04 OH 0,0350 125.000,00 4.375,00
JUMLAH TENAGA KERJA 122.850,00
B BAHAN
Ubin keramik Bh 3,0000 52.000,00 156.000,00
Semen Portlan Kg 10,4000 1.280,00 13.312,00
Pasir pasang M3 0,0450 155.000,00 6.975,00
Semen warna Kg 1,6200 3.250,00 5.265,00
JUMLAH HARGA BAHAN 181.552,00
C Jumlah (A+B) 304.402,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 45.660,30
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 350.062,30

A.4.4.3.44 Pemasangan 1 m2 lantai karpet

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,1700 100.000,00 17.000,00
Tukang Kayu L.02 OH 0,1700 125.000,00 21.250,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0170 135.000,00 2.295,00
Mandor L.04 OH 0,0090 125.000,00 1.125,00
JUMLAH TENAGA KERJA 41.670,00
B BAHAN
Karpet m2 1,0500 46.750,00 49.087,50
Lem Kg 0,3500 19.550,00 6.842,50
JUMLAH HARGA BAHAN 55.930,00
C Jumlah (A+B) 97.600,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 14.640,00
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 112.240,00

A.4.4.3.54 E Pemasangan 1 m2 dinding keramik 60cm x 60cm

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,9000 100.000,00 90.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,4500 125.000,00 56.250,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0450 135.000,00 6.075,00
Mandor L.04 OH 0,0450 125.000,00 5.625,00
JUMLAH TENAGA KERJA 157.950,00
B BAHAN
Keramik Bh 2,9167 52.000,00 151.668,40
Semen Portlan Kg 9,3000 1.280,00 11.904,00
Pasir Pasang M3 0,0180 155.000,00 2.790,00
Semen warna Kg 1,9400 3.250,00 6.305,00
JUMLAH HARGA BAHAN 172.667,40
C Jumlah (A+B) 330.617,40
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 49.592,61
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 380.210,01

A.4.4.3.64 Pemasangan 1 m2 paving block tebal 6 cm

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,2500 100.000,00 25.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,3500 125.000,00 43.750,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0500 135.000,00 6.750,00
Mandor L.04 OH 0,0013 125.000,00 162,50
JUMLAH TENAGA KERJA 75.662,50
B BAHAN
Paving block 6 cm m2 1,0100 66.000,00 66.660,00
Pasir beton m3 0,0500 155.000,00 7.750,00
JUMLAH HARGA BAHAN 74.410,00
C Jumlah (A+B) 150.072,50
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 22.510,88
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 172.583,38

Supl. WMB Memasang 1 m2 Waterproofing Membrane Bakar

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)

A TENAGA
Pekerja L.01 Oh 0,3500 100.000,00 35.000,00
Tukang L.02 Oh 0,3500 125.000,00 43.750,00
Kepala Tukang L.03 Oh 0,0350 135.000,00 4.725,00
Mandor L.04 Oh 0,0035 125.000,00 437,50
JUMLAH TENAGA KERJA 83.912,50
B BAHAN
Waterproofing Membrane Bakar M2 1,1000 72.000,00 79.200,00
Prime Cote kg 1,1000 20.000,00 22.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 101.200,00
C Jumlah (A+B) 185.112,50
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 27.766,88
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 212.879,38

A.4.5.1.7 B Pemasangan 1 m2 langit-langit PVC warna

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,1000 100.000,00 10.000,00
Tukang Alumunium L.02 OH 0,0500 125.000,00 6.250,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0050 135.000,00 675,00
Mandor L.04 OH 0,0050 125.000,00 625,00
JUMLAH TENAGA KERJA 17.550,00
B BAHAN
Plafond PVC m2 1,0500 126.000,00 132.300,00
Paku skrup kg 0,1100 25.000,00 2.750,00
JUMLAH HARGA BAHAN 135.050,00
C Jumlah (A+B) 152.600,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 22.890,00
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 175.490,00
A.4.6.1.22 A Pemasangan 1 m’ Lisplank GRC

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0840 100.000,00 8.400,00
Tukang Kayu L.02 OH 0,1250 125.000,00 15.625,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0130 135.000,00 1.755,00
Mandor L.04 OH 0,0040 125.000,00 500,00
JUMLAH TENAGA KERJA 26.280,00
B BAHAN
Lisplank GRC Lbr 1,1000 35.000,00 38.500,00
Paku skrup 3.5” Bh 6,0000 500,00 3.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 41.500,00
C Jumlah (A+B) 67.780,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 10.167,00
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 77.947,00

A.4.6.2 HARGA SATUAN PEKERJAAN KUNCI DAN KACA


A.4.6.2.1 Pemasangan 1 buah kunci tanam antik

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA KERJA
Pekerja L.01 OH 0,0600 100.000,00 6.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,6000 125.000,00 75.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0600 135.000,00 8.100,00
Mandor L.04 OH 0,0030 125.000,00 375,00
JUMLAH TENAGA KERJA 89.475,00
B BAHAN
Kunci tanam antik Bh 1,0000 180.000,00 180.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 180.000,00
C Jumlah (A+B) 269.475,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 40.421,25
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 309.896,25

A.4.6.2.5 Pemasangan 1 buah engsel pintu

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0150 100.000,00 1.500,00
Tukang kayu L.02 OH 0,1500 125.000,00 18.750,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0150 135.000,00 2.025,00
Mandor L.04 OH 0,0008 125.000,00 100,00
JUMLAH TENAGA KERJA 22.375,00
B BAHAN
Engsel pintu Bh 1,0000 10.000,00 10.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 10.000,00
C Jumlah (A+B) 32.375,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 4.856,25
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 37.231,25

A.4.6.2.6 A Pemasangan 1 buah engsel jendela Casement Alumunium 10"

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0100 100.000,00 1.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,1000 125.000,00 12.500,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0100 135.000,00 1.350,00
Mandor L.04 OH 0,0005 125.000,00 62,50
JUMLAH TENAGA KERJA 14.912,50
B BAHAN
Engsel Jendela Casement Alumunium Bh 1,0000 108.000,00 108.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 108.000,00
C Jumlah (A+B) 122.912,50
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 18.436,88
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 141.349,38
A.4.6.2.6 B Pemasangan 1 buah Pegangan Casement
No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0100 100.000,00 1.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,1000 125.000,00 12.500,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0100 135.000,00 1.350,00
Mandor L.04 OH 0,0005 125.000,00 62,50
JUMLAH TENAGA KERJA 14.912,50
B BAHAN
Handle (pegangan) Casement Bh 1,0000 23.000,00 23.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 23.000,00
C Jumlah (A+B) 37.912,50
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 5.686,88
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 43.599,38

A.4.6.2.10 Pemasangan 1 buah door closer

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0500 100.000,00 5.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,5000 125.000,00 62.500,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0500 135.000,00 6.750,00
Mandor L.04 OH 0,0030 125.000,00 375,00
JUMLAH TENAGA KERJA 74.625,00
B BAHAN
Door closer set 1,0000 178.000,00 178.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 178.000,00
C Jumlah (A+B) 252.625,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 37.893,75
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 290.518,75

A.4.6.2.17 Pemasangan 1 m2 kaca tebal 5 mm

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0150 100.000,00 1.500,00
Tukang kayu L.02 OH 0,1500 125.000,00 18.750,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0150 135.000,00 2.025,00
Mandor L.04 OH 0,0008 125.000,00 100,00
JUMLAH TENAGA KERJA 22.375,00
B BAHAN
Kaca tebal 5 mm m2 1,1000 122.000,00 134.200,00
Sealant Kg 0,0500 10.000,00 500,00
JUMLAH HARGA BAHAN 134.700,00
C Jumlah (A+B) 157.075,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 23.561,25
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 180.636,25

A.4.6.2.20 Pemasangan 1 m2 kaca cermin tebal 5 mm

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0150 100.000,00 1.500,00
Tukang kayu L.02 OH 0,1500 125.000,00 18.750,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0150 135.000,00 2.025,00
Mandor L.04 OH 0,0080 125.000,00 1.000,00
JUMLAH TENAGA KERJA 23.275,00
B BAHAN
Kaca cermin 5 mm m2 1,1000 180.000,00 198.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 198.000,00
C Jumlah (A+B) 221.275,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 33.191,25
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 254.466,25
A.4.7.1.10 Pengecatan 1 m2 tembok baru (1 lapis plamuur 1 lapis cat dasar 2 lapis cat penutup) setara Vinilex

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0200 100.000,00 2.000,00
Tukang cat L.02 OH 0,0630 125.000,00 7.875,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0063 135.000,00 850,50
Mandor L.04 OH 0,0030 125.000,00 375,00
JUMLAH TENAGA KERJA 11.100,50
B BAHAN
Plamuur Kg 0,1000 7.500,00 750,00
Cat dasar Kg 0,1000 35.000,00 3.500,00
Cat penutup setara vinilex Kg 0,2600 37.000,00 9.620,00
JUMLAH HARGA BAHAN 13.870,00
C Jumlah (A+B) 24.970,50
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 3.745,58
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 28.716,08

A.5.1.1.1 A Pemasangan 1 buah closet duduk/monoblock setara TOTO

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 3,3000 100.000,00 330.000,00
Tukang batu L.02 OH 1,1000 125.000,00 137.500,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0100 135.000,00 1.350,00
Mandor L.04 OH 0,1600 125.000,00 20.000,00
JUMLAH TENAGA KERJA 488.850,00
B BAHAN
Closet duduk Unit 1,0000 2.545.000,00 2.545.000,00
Perlengkapan Ls 6% x closet 152.700,00 152.700,00
JUMLAH HARGA BAHAN 2.697.700,00
C Jumlah (A+B) 3.186.550,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 477.982,50
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 3.664.532,50

A.5.1.1.5 A Pemasangan 1 buah wastafel Setara TOTO

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,2000 100.000,00 120.000,00
Tukang batu L.02 OH 1,4500 125.000,00 181.250,00
Kepala tukang L.03 OH 0,1500 135.000,00 20.250,00
Mandor L.04 OH 0,0600 125.000,00 7.500,00
JUMLAH TENAGA KERJA 329.000,00
B BAHAN
Wastafel Unit 1,0000 950.000,00 950.000,00
Semen Portland Kg 6,0000 1.280,00 7.680,00
Pasir pasang M3 0,0100 155.000,00 1.550,00
Perlengkapan % 12% dari wastafel 114.000,00 114.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 1.073.230,00
C Jumlah (A+B) 1.402.230,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 210.334,50
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 1.612.564,50

A.5.1.1.14 Pemasangan 1 buah floor drain

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0100 100.000,00 1.000,00
Tukang batu L.02 OH 0,1000 125.000,00 12.500,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0100 135.000,00 1.350,00
Mandor L.04 OH 0,0050 125.000,00 625,00
JUMLAH TENAGA KERJA 15.475,00
B BAHAN
Floor drain Unit 1,0000 28.500,00 28.500,00
JUMLAH HARGA BAHAN 28.500,00
C Jumlah (A+B) 43.975,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 6.596,25
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 50.571,25

A.5.1.1.18 Pemasangan 1 buah kran diameter ½” atau 3/4”

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA KERJA
Pekerja L.01 OH 0,0100 100.000,00 1.000,00
Tukang batu L.02 OH 0,4000 125.000,00 50.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0400 135.000,00 5.400,00
Mandor L.04 OH 0,0050 125.000,00 625,00
JUMLAH TENAGA KERJA 57.025,00
B BAHAN
Kran air Buah 1,0000 14.000,00 14.000,00
Sealtape Buah 0,0250 4.000,00 100,00
JUMLAH HARGA BAHAN 14.100,00
C Jumlah (A+B) 71.125,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 10.668,75
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 81.793,75

A.5.1.1.18 C Pemasangan 1 buah Jet Washer Closet setara TOTO

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA KERJA
Pekerja L.01 OH 0,0100 100.000,00 1.000,00
Tukang batu L.02 OH 0,4000 125.000,00 50.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0400 135.000,00 5.400,00
Mandor L.04 OH 0,0050 125.000,00 625,00
JUMLAH TENAGA KERJA 57.025,00
B BAHAN
Jet Washer Closet bh 1,0000 250.000,00 250.000,00
Sealtape Buah 0,0250 4.000,00 100,00
JUMLAH HARGA BAHAN 250.100,00
C Jumlah (A+B) 307.125,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 46.068,75
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 353.193,75

A.5.1.1.21 Pemasangan 1 m’ pipa galvanis diameter 1”

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0540 100.000,00 5.400,00
Tukang batu L.02 OH 0,0900 125.000,00 11.250,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0090 135.000,00 1.215,00
Mandor L.04 OH 0,0270 125.000,00 3.375,00
JUMLAH TENAGA KERJA 21.240,00
B BAHAN
Pipa galvanis 1” M 1,2000 50.000,00 60.000,00
Perlengkapan % 35%xpipa 21.000,00 21.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 81.000,00
C Jumlah (A+B) 102.240,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 15.336,00
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 117.576,00

A.5.1.1.26 Pemasangan 1 m’ pipa PVC tipe AW diameter 3/4”

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0360 100.000,00 3.600,00
Tukang batu L.02 OH 0,0600 125.000,00 7.500,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0060 135.000,00 810,00
Mandor L.04 OH 0,0020 125.000,00 250,00
JUMLAH TENAGA KERJA 12.160,00
B BAHAN
Pipa PVC 3/4” M 1,2000 7.800,00 9.360,00
Perlengkapan % 35%xpipa 3.276,00 3.276,00
JUMLAH HARGA BAHAN 12.636,00
C Jumlah (A+B) 24.796,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 3.719,40
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 28.515,40

A.5.1.1.28 Pemasangan 1 m’ pipa PVC tipe AW diameter 11/2”

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0540 100.000,00 5.400,00
Tukang batu L.02 OH 0,0900 125.000,00 11.250,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0090 135.000,00 1.215,00
Mandor L.04 OH 0,0030 125.000,00 375,00
JUMLAH TENAGA KERJA 18.240,00
B BAHAN
Pipa PVC 11/2” M 1,2000 11.950,00 14.340,00
Perlengkapan % 35%xpipa 5.019,00 5.019,00
JUMLAH HARGA BAHAN 19.359,00
C Jumlah (A+B) 37.599,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 5.639,85
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 43.238,85

A.5.1.1.29 Pemasangan 1 m’ pipa PVC tipe AW diameter 2”

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0540 100.000,00 5.400,00
Tukang batu L.02 OH 0,0900 125.000,00 11.250,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0090 135.000,00 1.215,00
Mandor L.04 OH 0,0030 125.000,00 375,00
JUMLAH TENAGA KERJA 18.240,00
B BAHAN
Pipa PVC 2” M 1,2000 15.800,00 18.960,00
Perlengkapan % 35%xpipa 6.636,00 6.636,00
JUMLAH HARGA BAHAN 25.596,00
C Jumlah (A+B) 43.836,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 6.575,40
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 50.411,40

A.5.1.1.31 Pemasangan 1 m’ pipa PVC tipe AW diameter 3”

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0810 100.000,00 8.100,00
Tukang batu L.02 OH 0,1350 125.000,00 16.875,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0135 135.000,00 1.822,50
Mandor L.04 OH 0,0040 125.000,00 500,00
JUMLAH TENAGA KERJA 27.297,50
B BAHAN
Pipa PVC 3” M 1,2000 24.500,00 29.400,00
Perlengkapan % 35%xpipa 10.290,00 10.290,00
JUMLAH HARGA BAHAN 39.690,00
C Jumlah (A+B) 66.987,50
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 10.048,13
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 77.035,63
A.5.1.1.32 Pemasangan 1 m’ pipa PVC tipe AW diameter 4”

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,0810 100.000,00 8.100,00
Tukang batu L.02 OH 0,1350 125.000,00 16.875,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0135 135.000,00 1.822,50
Mandor L.04 OH 0,0040 125.000,00 500,00
JUMLAH TENAGA KERJA 27.297,50
B BAHAN
Pipa PVC 4” M 1,2000 34.500,00 41.400,00
Perlengkapan % 35%xpipa 14.490,00 14.490,00
JUMLAH HARGA BAHAN 55.890,00
C Jumlah (A+B) 83.187,50
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 12.478,13
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 95.665,63

SUPL HARGA SATUAN PEKERJAAN SUPLEMEN


PLL Supl. 6.1 Memasang 1 m2 Rangka plafond gypsum board/calsiboard modul 60x60 cm

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Upah Pasang m2 56,0000 30.000,00 1.680.000,00
JUMLAH TENAGA KERJA 1.680.000,00
B BAHAN
Rangka utama (Main Tee) btg 12,0000 25.000,00 300.000,00
Rangka silang (Cross Tee) btg 41,0000 18.500,00 758.500,00
Rangka ke Dinding (Wall Angle) btg 11,0000 34.000,00 374.000,00
Penggantung (Adjustable Hanger Clip) bh 32,0000 6.350,00 203.200,00
Pengikat (Suspension Rod) 3mmx2400mm bh 17,0000 7.200,00 122.400,00
Braket sudut (Angle Bracket) bh 32,0000 2.500,00 80.000,00
Paku Ramset bh 41,0000 2.900,00 118.900,00
Paku Beton bh 41,0000 170,00 6.970,00
JUMLAH HARGA BAHAN 1.963.970,00
C Jumlah (A+B) 3.643.970,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 546.595,50
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 4.190.565,50
F Harga /M² (Harga Satuan Pekerjaan / 56) 74.831,53

PK Supl. 1 Pasang 1 Titik Instalasi Penerangan dan Stop Kontak dengan Kabel NYM 3x2,5 mm²

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,2500 100.000,00 25.000,00
Tukang Listrik L.02 OH 0,2500 125.000,00 31.250,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0250 135.000,00 3.375,00
Mandor L.04 OH 0,0025 125.000,00 312,50
JUMLAH TENAGA KERJA 59.937,50
B BAHAN
Kabel NYM 3x2,5 mm² M 9,0000 14.200,00 127.800,00
Conduit Btg 3,0000 9.250,00 27.750,00
Alat bantu Ls 1,0000 1.000,00 1.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 156.550,00
C Jumlah (A+B) 216.487,50
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 32.473,13
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 248.960,63
PK Supl. 4 Pasang 1 Lampu Downlight

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,1000 100.000,00 10.000,00
Tukang Listrik L.02 OH 0,1000 125.000,00 12.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0100 135.000,00 1.350,00
Mandor L.04 OH 0,0010 125.000,00 125,00
JUMLAH TENAGA KERJA 23.975,00
B BAHAN
Lampu Downlight set 1,0000 60.000,00 60.000,00
Alat bantu Ls 1,0000 1.000,00 1.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 61.000,00
C Jumlah (A+B) 84.975,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 12.746,25
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 97.721,25

PK Supl. 5 Pasang 1 Lampu Baret

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,1000 100.000,00 10.000,00
Tukang Listrik L.02 OH 0,1000 125.000,00 12.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0100 135.000,00 1.350,00
Mandor L.04 OH 0,0010 125.000,00 125,00
JUMLAH TENAGA KERJA 23.975,00
B BAHAN
Lampu Baret set 1,0000 291.000,00 291.000,00
Alat bantu Ls 1,0000 1.000,00 1.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 292.000,00
C Jumlah (A+B) 315.975,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 47.396,25
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 363.371,25

PK Supl. 6 Pasang 1 bh Stop Kontak

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,1000 100.000,00 10.000,00
Tukang Listrik L.02 OH 0,1000 125.000,00 12.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0100 135.000,00 1.350,00
Mandor L.04 OH 0,0010 125.000,00 125,00
JUMLAH TENAGA KERJA 23.975,00
B BAHAN
Stop Kontak Tanam bh 1,0000 18.000,00 18.000,00
Alat bantu Ls 1,0000 1.000,00 1.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 19.000,00
C Jumlah (A+B) 42.975,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 6.446,25
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 49.421,25

PK Supl. 7 Pasang 1 bh Saklar Tunggal

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,1000 100.000,00 10.000,00
Tukang Listrik L.02 OH 0,1000 125.000,00 12.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0100 135.000,00 1.350,00
Mandor L.04 OH 0,0010 125.000,00 125,00
JUMLAH TENAGA KERJA 23.975,00
B BAHAN
Saklar Tunggal bh 1,0000 13.250,00 13.250,00
Alat bantu Ls 1,0000 1.000,00 1.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 14.250,00
C Jumlah (A+B) 38.225,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 5.733,75
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 43.958,75

PK Supl. 8 Pasang 1 bh Saklar Ganda

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,1000 100.000,00 10.000,00
Tukang Listrik L.02 OH 0,1000 125.000,00 12.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0100 135.000,00 1.350,00
Mandor L.04 OH 0,0010 125.000,00 125,00
JUMLAH TENAGA KERJA 23.975,00
B BAHAN
Saklar Ganda bh 1,0000 18.500,00 18.500,00
Alat bantu Ls 1,0000 1.000,00 1.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 19.500,00
C Jumlah (A+B) 43.475,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 6.521,25
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 49.996,25

PK Supl. 9 Pasang 1 bh Saklar Triple

No Uraian Kode Satuan Koefisien HargaSatuan(Rp) JumlahHarga(Rp)


A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,1000 100.000,00 10.000,00
Tukang Listrik L.02 OH 0,1000 125.000,00 12.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,0100 135.000,00 1.350,00
Mandor L.04 OH 0,0010 125.000,00 125,00
JUMLAH TENAGA KERJA 23.975,00
B BAHAN
Saklar Triple bh 1,0000 20.000,00 20.000,00
Alat bantu Ls 1,0000 1.000,00 1.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 21.000,00
C Jumlah (A+B) 44.975,00
D Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x C 6.746,25
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 51.721,25

Taksir Bore Pile Pembuatan 1 m' Pondasi Bore Pile Ø400 mm


No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Jumlah
Satuan Harga
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,1250 100.000,00 12500
Tukang Besi L.02 OH 0,125 125000 15625
Kepala Tukang L.03 OH 0,0125 135000 1687,5

Mandor L.04 OH 0,0125 125000 1562,5


JUMLAH TENAGA KERJA 31375
B BAHAN
Beton Mutu K-250 A.4.1.1.8 m3 0,1382 996.986,32 137783,5097
A.4.1.1.17
Besi Beton Ulir kg 19,5899 15.517,25 303980,6425
B
Casing m' 1,1000 10.350,00 11385
JUMLAH HARGA BAHAN 453149,1522
C PERALATAN
Bore Pile jam 0,1375 350000 48125
Concr. Mixer jam 1 76000 76000
Alat Bantu ls 1,0000 10.000,00 10.000,00
JUMLAH PERALATAN 134.125,00
C Jumlah (A+B) 618.649,15
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 92.797,37
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 711.446,52
ANL. Ls. Kubikal Fiber
Pemasangan 1 m2 Partisi Kubikal Fiber Toilet
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Uraian Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
A. Upah
Upah Kerja Borongan
B. Bahan
Ls 1,0000 750.000,00 750.000,00
Rangka Aluminium/PVC
Dinding Pemisah dan Daun Pintu PVC motif serat kayu
D. Jumlah (A+B+C) 750.000,00
E. Overhead &Profit (Contoh 15%) 15% x D 112.500,00
JUMLAH 862.500,00

……………, ………………… 2019

Dibuat Oleh,
PT., CV., UD., KSU ………………..

NAMA JELAS
JABATAN
DAFTAR UPAH/ BAHAN 2019
DAFTAR UPAH KERJA PER ORANG PER HARI

Kota : Medan
Propinsi : Sumatera Utara

HARGA SATUAN HARGA SATUAN


NO JENIS TENAGA KERJA SATUAN
(Rp/Hari) (Rp/jam)

1 2 3 4 5

1 Pekerja terlatih Orang/Hari/jam 100.000,00 Rp 12.500,00


2 Tukang Orang/Hari/jam 125.000,00 Rp 15.625,00
3 Mandor Orang/Hari/jam 125.000,00 Rp 15.625,00
4 Kepala Tukang Orang/Hari/jam 135.000,00 Rp 16.875,00
5 Operator (alat berat) Orang/Hari/jam 135.000,00 Rp 16.875,00
6 Pembantu Operator Orang/Hari/jam 100.000,00 Rp 12.500,00
7 Supir / Driver Orang/Hari/jam 125.000,00 Rp 15.625,00
8 Pembantu Supir / Driver Orang/Hari/jam 85.000,00 Rp 10.625,00
9 Mekanik Orang/Hari/jam 125.000,00 Rp 15.625,00

DAFTAR SATUAN MATERIAL/BAHAN

Kota : Medan
Propinsi : Sumatera Utara

HARGA SATUAN
NO URAIAN / JENIS BAHAN BANGUNAN SATUAN KET.
(Rp)

1 2 3 4 5

A BAHAN BANGUNAN GEDUNG


Bahan-bahan Galian, Semen
1 Air ltr 35,00
4 Batu Gunung m3 255.000,00
5 Batu Kali m3 255.000,00
6 Batu Koral m3 255.000,00
7 Batu Pecah 15/20 cm m3 255.000,00
8 Batu Pecah 5 - 10 cm m3 255.000,00
9 Batu Pecah 3 - 5cm m3 270.000,00
10 Batu Pecah 3 - 5cm kg 200,00
11 Batu Pecah 2 - 3cm m3 270.000,00
12 Batu Pecah 2 - 3cm kg 200,00
13 Batu kelapa m3 275.000,00
16 Batu bata cetak mesin bh 675,00
20 Batu terawang uk. 10x20 bh 11.050,00
24 Kerikil Beton guli (2-3cm) m3 250.000,00
25 Kerikil Beton guli (2-3cm) kg 185,19
26 Pasir pasang / Beton m3 155.000,00
27 Pasir pasang / Beton kg 110,71
29 Semen Putih 40 Kg zak 130.000,00
30 Semen Putih 40 Kg kg 3.250,00
31 Semen Portland ( Andalas ) 40 Kg zak 51.200,00
32 Semen Portland ( Andalas ) kg 1.280,00
36 Tanah Timbun/ merah m3 110.000,00

Bahan-bahan Perkayuan
2 Kayu Dolken/ Bulat O3"-4 " btg 20.000,00
5 Kayu Papan / Broti (Damar) m3 9.850.000,00
6 Kayu Papan / Broti (Meranti) m3 6.400.000,00
7 Kayu Papan / Broti (SK) m3 3.250.000,00
9 Lem kuning kg 19.550,00
13 Tripleks 4 mm Lembar 65.000,00
14 Tripleks 6 mm Lembar 84.000,00
15 Tripleks 9 mm Lembar 105.000,00

Bahan-bahan Besi, Alumunium


1 Besi Beton Polos kg 12.350,00
2 Besi Beton Ulir kg 12.850,00
8 Kawat Beton kg 20.350,00
19 Jendela Aluminium + kaca (120x60) coklat terpasang bh 750.000,00
28 Paku biasa kg 18.000,00
29 Paku sekrup kg 25.000,00
31 Paku sekrup 3" bh 500,00
33 Pagar Besi Strip terpasang m2 450.000,00
35 Sekrup fixer bh 1.000,00
39 Profil Kusen Pintu Aluminium 4" warna m' 100.000,00
40 Profil Kusen Pintu Aluminium 3" warna m' 90.000,00
41 Profil Kusen Pintu Aluminium 4" silver m' 90.000,00
42 Profil Kusen Pintu Aluminium 3" silver m' 85.000,00
43 Frame Profil Aluminium 3" m' 80.000,00
44 Frame Profil Aluminium 2" m' 45.000,00
47 Seallent m' 10.000,00

Bahan-bahan Penutup Lantai


10 Conblock #6cm bh 1.500,00
11 Conblock #8cm bh 1.800,00
15 Keramik 20 x 20 cm bh 2.100,00
16 Keramik 20 x 25 cm bh 3.200,00
17 Keramik 20 x 40 cm bh 5.500,00
Keramik 30 x 60 cm bh 21.000,00
21 Keramik 25 x 25 cm bh 4.900,00
22 Keramik 40 x 40 cm bh 11.800,00
24 Keramik 60 x 60 cm bh 52.000,00
30 Karpet wool + nylon m2 46.750,00

Bahan-bahan Kaca
1 Kaca 5 mm m2 122.000,00
2 Kaca 6 mm m2 160.000,00
7 Kaca cermin 5 mm m2 180.000,00

Bahan-bahan Atap
20 Seng Gelombang 7 kaki BJLS 20 Lembar 48.000,00
23 Seng Plat BJLS 30 lbr 91.800,00
27 Listplank GRC m' 35.000,00
Plastik aerator m2 10.000,00
Bahan-bahan Plafond
2 Gypsum board 9mm Lembar 68.000,00
3 Gypsum board 6mm Lembar 59.000,00
4 Gypsum board 12mm Lembar 90.000,00
5 Plafond PVC warna m2 126.000,00

Bahan Sistem Plafond Akustik Rangka Tampak


1 Rangka utama (Main Tee) btg 25.000,00
2 Rangka silang (Cross Tee) btg 18.500,00
2 Rangka ke Dinding (Wall Angle) btg 34.000,00
3 Penggantung (Adjustable Hanger Clip) bh 6.350,00
3 Pengikat (Suspension Rod) 3mmx2400mm bh 7.200,00
4 Braket sudut (Angle Bracket) bh 2.500,00
4 Paku Ramset bh 2.900,00
5 Paku Beton bh 170,00

Bahan-bahan Cat
4 Cat Tembok setara Vinilex kg 37.000,00
6 Cat Waterprofing kg 52.500,00
10 Cat Dasar kg 35.000,00
15 Plamur kg 7.500,00
19 Serat Fiber m2 26.200,00

Bahan-bahan Sanitair
4 Floor Drain bh 28.500,00
8 Kloset Duduk (dengan bak air) setara TOTO standar bh 2.545.000,00
12 Kran Air Lokal bh 14.000,00
20 Jet Washer Closet setara TOTO bh 250.000,00
21 Septiktank Kapasitas 3 M3 bh 4.225.000,00
26 Wastafel setara TOTO lengkap bh 950.000,00
27 seal tape bh 4.000,00

Bahan-bahan Listrik
14 Saklar tunggal bh 13.250,00
15 Saklar dobel bh 18.500,00
16 Saklar tripel bh 20.000,00
17 Stop kontak tanam bh 18.000,00
18 Downlight bh 60.000,00
33 Kabel listrik NYM 3x2,5mm m' 14.200,00
36 Conduit Btg 9.250,00
37 Lampu Baret M¹ 291.000,00

Bahan-bahan Pengunci Penggantung


1 Door Closer bh 178.000,00
3 Engsel Pintu Nyilon 4" bh 10.000,00
5 Engsel Jendela Casement Alumunium 10" bh 108.000,00
6 Handle (pegangan) Casement bh 23.000,00
12 Kunci Lock KCL Biasa 6" (antik) bh 180.000,00

Bahan Pendukung
6 Waterproof membran bakar m2 72.000,00
7 Prime cote kg 20.000,00
Bahan-bahan Minyak
7 Minyak bekesting kg 29.000,00

Bahan-bahan Perpipaan
3 Pipa PVC 6 m 3/4" m' 7.800,00 Pipa PVC AW
5 Pipa PVC 6 m 1 1/2" m' 11.950,00 Pipa PVC AW
6 Pipa PVC 6 m 2" m' 15.800,00 Pipa PVC AW
8 Pipa PVC 6 m 3" m' 24.500,00 Pipa PVC AW
9 Pipa PVC 6 m 4" m' 34.500,00 Pipa PVC AW
13 Pipa Galvanis 6 m 1" m' 50.000,00

……………, ………………… 2019

Dibuat Oleh,
PT., CV., UD., KSU ………………..

NAMA JELAS
JABATAN

Anda mungkin juga menyukai