DEFINISI
A. DEFINISI
1. Kewaspadaan berdasarkan transmisi adalah tambahan kewaspadaan standart
diterapkan pada pasien dengan gejala/dicurigai terinfeksi atau kolonisasi kuman
Patogen.
2. Kewaspadaan Penularan melalui udara (Airborne Precaution)
Kewaspadaan yang diterapkan pada pasien yang diketahui atau diduga terinfeksi
kuman pathogen yang penularannya melalui udara (Mis : TBC, Campak, Mumps,
Chicken Pox/cacar air)
3. Kewaspadaan penularan melalui percikan (Droplet Precaution)
Kewaspadaan yang diterapkan pada pasien yang diketahui atau diduga terinfeksi
kuman pathogen yang melalui droplet saat pasien batuk, bersin atau berbicara
(Misalnya : Mumps, Rubella, Pertussis, Influenza)
4. Kewaspadaan penularan melalui sentuhan (Contact Precaution)
Kewaspadaan yang diterapkan pada pasien yang diketahui atau diduga terinfeksi
yang resiko penularannya meningkat melalui kontak
5. Alat Pelindung Diri (APD) adalah : Suatu peralatan yang dipakai oleh petugas
kesehatan untuk melindungi dirinya dari bahan-bahan yang dapat infeksius seperti
darah, cairan tubuh, sekret pasien.
6. Immunocompromissed adalah kondisi abnormal di mana kemampuan seseorang
untuk melawan infeksi menurun.
a. PENATALAKSANAAN
KEBUTUHAN PENULARAN MELALUI
UDARA
Sarung tangan Tidak diperlukan
Apron/gown Tidak diperlukan
Masker Masker N 95 (P2 Particulate
respiratory) digunakan
untuk kasus TBC
dan untuk kasus lain bisa
digunakan masker bedah.
Masker dipakai oleh petugas yang
sama, dan dibuang
setelah kontak.
Catatan : masker diganti setelah
dipakai terus
menerus selama 4 jam atau jika
masker basah atau
kotor
a. PENATALAKSANAAN
KEBUTUHAN PENULARAN MELALUI
UDARA
Sarung tangan Sesuai kewaspadaan standar
Apron/gown Sesuai kewaspadaan standar
Masker Masker bedah
Petugas harus menggunakan
masker saat merawat
pasien dengan batuk produktif,
terutama bila
melakukan penanganan dengan
jarak ± 1meter
Goggles/face shield Lindungi wajah bila ada resiko
percikan
Penanganan peralatan Peralatan yang digunakan ulang
dilakukan desinfeksi
dan sterilisasi sesuai prosedur
sebelum digunakan
untuk pasien lain
C. CONTACT PRECAUTIONS
Diterapkan untuk menurunkan resiko penularan mikroorganisme pathogen melalui
kontak langsung maupun tidak langsung diantaranya :
1. Kontak kulit dan kulit
2. Kontaminasi dari peralatan pasien
3. Lingkungan pasien
Contoh kondisi:
1. Penyakit saluran pencernaan : Rotavirus, hepatitis A, Clostridium difficle
2. Respiratory : SARS, Bronchiolitis