Anda di halaman 1dari 7

a.

Pengertian pendapatan

Pendapatan merupakan uang yang diterima oleh seseorang atau

perusahaan dalam bentuk gaji (wages), upah (salaries), sewa (rent), bunga

(interest), laba (profit) dan sebagainya. Dalam analisis mikroekonomi,

istilah pendapatan khususnya dipakai berkenan dengan aliran penghasilan

dalam suatu periode waktu yang berasal dari penyediaan faktor-faktor

produksi (sumber daya alam, tenaga kerja dan modal) masing masing

dalam bentuk sewa, upah dan bunga maupun laba, secara berurutan.

Dalam analisis ekonomi makro, istilah pendapatan nasional (national

income) dipakai berkenaan dengan pendapatan agregat suatu Negara dari

sewa, upah, bunga dan pembayaran, tidak termasuk biaya transfer

(tunjangan pengangguran, pension dan lain sebagainya).

Selanjutnya, pendapatan juga dapat di definisikan sebagai jumlah

seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama

jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), pendapatan terdiri dari upah,

atau penerimaan tenaga kerja, pendapatan dari kekayaan seperti sewa,

bunga dan deviden, serta pembayaran transfer atau penerimaan dari

pemerintah seperti tujangan sosial atau asuransi pengangguran (Samuelson

dan Nordhaus, 1997).

Pendapatan atau juga disebut juga income dari seorang warga

masyarakat adalah hasil “penjualan”nya dari faktor-faktor produksi yang

dimilikinya pada sektor produksi. Dan sektor produksi ini”membeli”

faktor-faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses

produksi dengan harga yang berlaku dipasar faktor produksi. Harga faktor
produksi dipasar faktor produksi ( seperti halnya juga untuk barang-barang

dipasar barang ) ditentukan oleh tarik menarik, antara penawaran dan

permintaan.

b. Pendapatan Masyarakat

Pendapatan masyarakat salah satu indikator untuk mengukur

kesejahteraan seseorang atau masyarakar sehingga pendapatan masyarakat

ini mencerminkan kemajuan ekonomi suatu masyarakat. Menurut Sukirno

(2000), pendapatan individu merupakan pendapatan yang diterima seluruh

rumah tangga dalam perekonomian dari pembayaran atas penggunaan

fakor-fakor produksi yng dimiliki dan dari sumber lain. Menurut Sukirno

(2006) pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh

penduduk atas prestasi kerjanya selama periode tertentu, baik harian,

mingguan, bulanan maupun tahunan. Kegiatan usaha pada akhirnya akan

memperoleh pendapatan berupa nilai uang yang derima dari penjualan

produk yang dikurangi biaya yang telah dikeluarkan.

Pendapatan rumah tangga adalah penghasilan dari seluruh anggota

rumah tangga yang disumbangkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

ataupun perorangan anggota rumah tangga. Pendapatan seseorang dapat

berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan kemampuan mereka. Oleh

sebab itu dengan berubahnya pendapatan seseorang akan berubah pula

besarnya pengeluaran mereka untuk konsumsi suatu barang. Jadi,

pendapatan merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi


konsumsi seseorang atau masyarakat terhada suatu barang

(Sukirno,2005:36).

Pengandaheng (2012), menyatakan pendapatan merupakan

penerimaan yang dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan.

Pendapatan seseorang pada dasarnya tergantung dari pekerjaan dibidang

jasa atau produksi, serta waktu jam kerja yang dicurahkan, tingkat

pendapatan perjam yang diterima.

Dalam mengukur kondisi ekonomi seseorang atau rumah tangga, salah

satu konsep pokok yang paling sering digunakan yaitu melalui tingkat

pendapatan. Pendapatan dapat menunjukkan seluruh uang atau hasil

material lainnya yang dapat dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa-

jasa yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu

tertentu pada suatu kegiatan ekonomi (Winardi, 1997).

c. Pendapatan Usaha Tani

Pendapatan usaha tani menurut Hastuti (2007:106) merupakan selisih

antara penerimaan dan semua biaya, atau dengan kata lain pendapatan

meliputi pendapatan kotor atau penerimaan total dan pendapatan bersih.

Pendapatan kotor atau penerimaan total adalah adalah nilai produksi

komoditas pertanian secara keseluruhan sebelum dikurangi biaya produksi.

Total penerimaan merupakan hasil perkalian dari jumlah produksi yang

dihasilkan dengan nilai atau harga produk tersebut, sedangkan total biaya

adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam suatu usaha tani.


d. Faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan petani karet

1) Produksi pertanian

Menurut Sukirno (2003 :193) secara umum konsep produksi

digunakan sebagai pendekatan terhadap aktivitas dalam proses

produksi yang menjelaskan hubungan antar faktor – faktor produksi

(input) dengan proses produksi itu sendiri (output).

Sedangkan menurut Suratiyah (dalam, Suzana, 2007: 65) jika

permintaan akan produksi tinggi maka harga ditingkat petani akan

tinggi pula sehingga dengan biaya yang sama petani akan memperoleh

pendapatan yang lebih tinggi. Sebaliknya jika petani telah berhasil

meningkatkan produksi tetapi harga turun maka pendapatan petani

akan turun pula.

2) Harga karet

Menurut Sukirno (dalam Alwi, 2009:25) harga adalah suatu jumlah

yang dibayarkan sebagai pengganti kepuasan yang sedang atau akan

dinikmati dari suatu barang atau jasa yang diperjualbelikan. Harga

merupakan perjanjian moneter terakhir yang menjadi nilai dari pada

suatu barang atau jasa, sedangkan harga menurut Kadariah (dalam

Alwi, 2009:25) adalah tingkat kemampuan suatu barang atau jasa

untuk ditukarkan dengan barang lain, harga ditentukan oleh dua

kekuatan yaitu permintaan dan penawaran yang saling berjumpa

dalam pasar (tiap organisasi tempatpenjual dan pembeli suatu benda

dipertemukan).
3) Tingkat pendidikan

Pendidikan yang didapat seseorang akan mengembangkan dan

meningkatkan kemampuannya. Seseorang dengan tingkat pendidikan

yang lebih tinggi memungkinkan dirinya untuk bekerja lebih produktif

dibandingkan dengan yang berpendidikan rendah. Hal ini disebabkan

karena tenaga kerja mempunyai pendidikan tinggi akan mempunyai

wawasan, pengalaman dan kematangan dalam berfikir dalam bekerja

lebih baik (Melati,2008:40)

Menurut Yusuf dalam Suzana (2007:11) tingkat pendidikan

seseorang akan mempengaruhi seseorang dalam mencapai

keberhasilan, maka semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan

tinggi pula keberhasilannya dalam menyelesaikan tugasnya. Begitu

juga sebaliknya jika semakin rendah tingkat pendidikan seseorang

maka akan rendah pula keberhasilannya dalam menyelesaikan

tugasnya.

4) Umur karet

Menurut Soemartono (2008:11) pohon karet mulai disadap rata-

rata ketika berumur 6 tahun dan berproduksi secara efektif sampai

puluhan tahun, atau lilit batang mencapai 45 cm dengan ketinggian

100 cm dari permukaan tanah. Penyadapan dilakukan setiap hari

dengan sistem sadap bervariasi yaitu V2 d2 (penyadapan berbentuk

huruf V yang disadap setiap dua hari sekali) atau S1 d2 (penyadapan

berbentuk spiral yang disadap setiap dua hari sekali).


5) Biaya Usaha Tani

Menurut Sadono Sukirno (2006 :208) biaya produksi adalah semua

pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh

faktor – faktor produksi dan bahan – bahan mentah yang akan untuk

menciptakan barang – barang yang diproduksikan perusahaan

tersebut.

Menurut Suherman Rosyidi dalam buku Pendekatan Kepada Teori

Ekonomi Mikro dan Makro (2009) biaya produksi adalah biaya yang

harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat menghasilkan output,

seorang pengusaha yang ingin melakukan produksi tentu harus

terlebih menyediakan faktor – faktor produksi itu.

6) Jenis bibit

Menurut Hastuti (2007: 39) bibit menentukan keunggulan dari

suatu komoditas. Bibit yang unggul biasanya tahan terhadap penyakit,

hasil komoditasnya berkualitas tinggi dibandingkan dengan komoditas

lain sehingga harganya dapat bersaing di pasar.

Penggunaan bibit unggul dapat meningkatkan produksi perhektar

sekaligus meningkatkan produksi total, oleh karena itu bibit unggul

perlu disebar kepada petani yang bersangkutan melalui penyuluhan

atau penyampaian informasi yang tepat serta memberikan kemudahan

kepada petani untuk memperoleh bibit unggul sehingga dengan

penggunaan bibit unggul tersebut dapat ditingkatkan produksi secara

keseluruhan sesuai dengan apa yang diharapkan.


Yutri Septiara , 2014. Artikel Faktor faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
Petani Karet di Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung, Mamuju.

Abd. Hamid Mangung Jaya M, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan


Pedagang Kaki Lima di sekitar Pantai Losari Kota Makassar, Makassar.

Fatmawati M. 2013. Analisis Pendapatan Petani Padi di Desa Teep Kecamatan

Longowan Timur. Vol.1 No 3

Nora Novita. 2012. Analisis Pendapatan Usaha Tanaman Karet Dikabupaten

Kampar. Vol. 1

Anda mungkin juga menyukai