Disusun Oleh :
Zulfikar
1102011303
Pembimbing :
Dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK
1
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “GIZI KURANG PADA PASIEN
BALITA DENGAN ASPEK RESIKO INTERNAL PERILAKU IBU
DALAM MENYIAPKAN MAKANAN MELALUI PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KECAMATAN SENEN” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk
dipublikasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan
Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
2
KATA PENGANTAR
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing,
staf pengajar, serta orang-orang sekitar penulis yang terkait. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
3
4. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf pengajar Kepanitraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. dr. Aisyah selaku perseptor lapangan Puskesmas Kecamatan Senen.
6. Seluruh staf dan tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Senen, Jakarta
Pusat yang telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk
kelancaran penulisan laporan.
7. Seluruh rekan sejawat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang telah
bekerja sama dalam menyusun laporan ini.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat
memberi manfaat bagi semua pihak.
Penulis
4
BAB I
IDENTITAS PASIEN
I. BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
1. Nama Puskesmas : Kecamatan Senen
2. Nama : By. M
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Usia : 9 bulan
5. Suku : Batak
6. Agama : Kristen
7. Alamat : Kramat Sawah No.28, Kec. Senen
8. Tanggal Berobat : 18 April 2019
B. Anamnesis
Dilakukan secara alloanamnesis pada tanggal 18 April 2019
pukul 11.00 WIB di rumah pasien
1. Keluhan Utama/Alasan Kedatangan
Berat badan anak tidak naik
2. Keluhan Tambahan
-
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang diantar ibunya ke Puskesmas Kecamatan Senen karena berat
badannya yang tidak kunjung naik. Awalnya ibu pasien hanya merasa
bahwa anaknya agak kurus. Hal ini tidak menimbulkan kekhawatiran bagi
orangtua pasien dikarenakan mereka menganggap bahwa kurusnya anak
merupakan keturunan dari orangtua pasien yang kurus. Sehingga orangtua
pasien tidak menyadari bahwa berat badan anaknya tidak naik sampai saat
ibu pasien datang ke Puskesmas untuk imunisasi pasien. Saat ditimbang
5
bidan Puskesmas menyatakan berat badan pasien kurang untuk bayi seusia
pasien. Akhirnya pasien dirujuk ke bagian gizi oleh bidan puskesmas.
Ibu pasien mengatakan, pasien merupakan anak pertama, lahir
normal di bidan dengan berat badan lahir 2700 gram dan panjang badan
48 cm. Selama kehamilan ibu mengaku tidak mengalami keluhan apapun,
ibu mengatakan selalu kontrol rutin ke bidan hampir tiap bulannya dan
selalu mengonsumsi makanan yang bergizi agar pertumbuhan anaknya
baik. Ibu pasien mengatakan pasien diimunisasi sejak lahir dan sudah
lengkap. Pasien mendapatkan ASI hingga saat ini, namun selama
pemberian ASI anak diberi minum tambahan berupa air putih dan kadang
diberikan susu formula. Pasien mulai mendapatkan makanan pendamping
seperti bubur tim sejak usia 8 bulan.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
a) Riwayat penyakit serupa disangkal oleh Ibu pasien
b) Penyakit Jantung Bawaan disangkal oleh Ibu pasien
c) Riwayat TB paru sebelumnya disangkal oleh Ibu pasien
d) Riwayat asma disangkal oleh Ibu pasien
e) Riwayat kejang demam disangkal oleh Ibu pasien
f) Riwayat alergi susu sapi disangkal oleh Ibu pasien
5. Riwayat Penyakit Keluarga
a) Riwayat hipertensi disangkal
b) Riwayat diabetes melitus disangkal
c) Riwayat asma dan alergi obat disangkal
6. Riwayat Kebiasaan:
Ibu pasien selalu memberikan makanan selingan seperti biskuit atau susu.
Menu untuk satu hari terkadang tidak sesuai dengan pola gizi seimbang.
Untuk sarapan pagi biasanya dengan bubur tim instan atau buah. Untuk
makan siang dan makan malam, biasanya pasien diberi bubur yang dibikin
ibunya, terkadang campuran bubur berupa telur, sayur bayam, wortel, dan
sesekali berseling antara daging dan ayam. Namun pasien sering tidak
menghabiskan makanannya.
6
7. Riwayat Imunisasi
Tabel 1.1 Riwayat Imunisasi
Imunisasi Jumlah
Hepatitis B I, II, III (usia 0, 1, 6 bulan)
BCG I (usia 1 bulan)
DPT I, II, III (usia 2, 4, 6 bulan)
Polio I, II, III, IV (usia 0,2, 4, 6 bulan)
Campak I (usia 9 bulan)
Kesan : Imunisasi belum lengkap
Memegang
Tepuk tangan
6 bulan benda kecil Menirukan
Merangkak,
suara, Ekspresif
duduk dibantu
Dapat menyusun
balok dan memasukan
12 mainan
Berdiri sendiri benda ke
bulan menyatakan satu
tanpa dibantu, mulut
atau dua kata
berjalan dengan
dituntun
Gambar 1. Kesan : Tumbuh kembang tidak terdapat kelainan
7
9. Riwayat Pengobatan
-
10. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang balita 9 bulan, tinggal bersama kedua orang
tuanya. Status ekonomi mereka adalah menengah ke bawah. Kebutuhan
pasien dan keluarga kurang dicukupi dari pendapatan ayahnya yang
bekerja sebagai buruh honorer, sebesar kurang lebih Rp 900.000,-/bulan.
C. Pemeriksaan Fisik
(Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 18 April 2019)
1. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
2. Vital Sign
Nadi : 100x /menit
RR : 40x /menit
Suhu : 37O C
3. Status Gizi
Berat Badan (BB) : 6 kg
Tinggi Badan (TB) : 64 cm
Status gizi :
Menggunakan z-score indeks yang dipakai : BB/U yaitu <-2 SD sd -3SD
8
Gamabar 2. Grafik Berat Badan Menurut Umur
9
Gambar 4. Grafik Berat Badan Menurut Tinggi Badan
Hasil :
BB/U : -2SD
PB/U : -2SD
BB/PB : -2SD
Kesan : Gizi kurang
4. Status Generalis
a. Kepala
Bentuk : Normocephal
Rambut : Berwarna hitam, distribusi merata
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
b. Telinga : Normotia, sekret -/-
c. Hidung : Septum deviasi (-), Terdapat secret (+/+)
d. Mulut : Bibir sianosis (-)
e. Tenggorokan : Hiperemis (-), tonsil T1-T1
f. Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar limfe (-)
g. Thoraks : Bentuk simetris normal, retraksi (-).
h. Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
10
Palpasi : Iktus cordis teraba di ICS V mid clav sinistra
Perkusi : Batas Jantung Normal
Auskultasi : Bunyi jantung I/II normal reguler, Murmur (-),
Gallop (-)
i. Pulmo
Inspeksi : Bentuk dada simetris normal, pergerakan paru
simetris
Palpasi : Pergerakan paru simetris, tidak ada gerakan yang
tertinggal, fremitus vokal simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiri
Auskultasi :Suara dasar paru vesikular (+/+), wheezing (-/-),
ronkhi(-/-)
j. Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal, pulsasi aorta umbilikal
terdengar
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
membesar
Perkusi : Tympani pada seluruh abdomen
k. Genitalia : Tidak dilakukan
l. Anorektal : Tidak dilakukan
m. Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
D. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
11
E. Pola Makan (Food Recall)
1. Food Recall (selama 3 hari)
12
Hari II (Sabtu, 21 April 2019)
Jadwal Makanan Kalori Karbohidrat Protein Lemak
(kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Bubur tim 200 40 4 0
Telur 89 2 6,24 6,7
goring
Minyak 90 0 0 5
goreng
Susu 62,5 0 0 1,5
Siang Nasi 200 40 4 0
putih
Sup 211 8,58 5,5 18,72
Susu 62,5 0 0 1,5
Malam Bubur tim 200 40 4 0
Telur 77 0,5 6,2 5,2
goreng
Minyak 90 0 0 5
goreng
Susu 62,5 0 0 1,5
total 1168,5 85,88 28,96 54,22
13
Hari III (Senin, 23 April 2019)
Jadwal Makanan Kalori Karbohidrat Protein Lemak
(kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Bubur tim 200 40 4 0
Ayam 75 0 3,5 6,5
goreng
dengan kulit 90 0 0 5
Minyak
goring
Susu 62,5 0 0 1,5
Siang Nasi putih 200 40 4 0
Sayur 12,5 2,5 0,5 0
kangkung
Ayamgoreng 75 0 3,5 6,5
dengan kulit
Minyak 90 0 0 5
goreng
Susu 62,5 0 0 1,5
Malam Nasi putih 200 40 4 0
Tempe 75 7 5 3
goreng
Minyak 90 0 0 5
goreng
Susu 62,5 0 0 1,5
total 956 69,5 18,5 35,5
Tabel 1.4 menu makanan pasien tanggal Senin, 23 April 2019
Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa By.M mendapat total kalori per hari,
sebagai berikut :
a. Tanggal 19 April 2019 = 785 kkal
b. Tanggal 20 April 2019 = 870 kkal
14
c. Tanggal 21 April 2019 = 775 kkal
Rata-rata asupan pasien selama 3 hari adalah 810 kkal.
Tabel 1.6. Recomended Diettary Allowences (RDA) untuk Bayi dan Anak
4–6 90 90
6–9 80 - 90 60 – 80
15
1. Kebutuhan kalori: 100 kal/kg BBI = 100 x 12 kg = 1200 kal/hari
2. Kebutuhan zat gizi:
a. Protein 10% dari total kalori = (10% x 1200 kalori) : 4 = 30 gram
b. Lemak 20% dari total kalori = (20% x 1200 kalori) : 9 = 26,66 gram
c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentase protein dan lemak =
(70% x 1200 kalori) : 4 = 210 gram
F. Kegiatan Sehari-hari
Pasien sehari-hari bermain dilingkunagn sekitar rumahnya. Pasien sangat
aktif dan bisa bermain bersama dan berinteraksi dengan anak-anak lainnya.
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
2. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah nuclear family (keluarga inti).
16
3. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall
(1984) tahapan siklus keluarga Ny. W termasuk ke dalam tahap II, yaitu
keluarga dengan kelahiran anak pertama.
4. Dinamika Keluarga
By. M memiliki hubungan yang baik dan diasuh oleh kedua orang tuanya.
5. Fungsi Keluarga
a. Biologi
Secara aspek biologis, keluarga mampu meneruskan keturunan
sebagai generasi selanjutnya dengan mempunyai seorang anak yaitu By. M
yang sudah berusia 9 bulan. Orangtua By.M hingga saat ini masih mampu
bereproduksi. Keluarga pasien baik dari keluarga ayah maupun keluarga
ibu tidak ada yang memiliki kecacatan dan tidak ada yang sedang memiliki
penyakit menular ataupun alergi. Keluarga pasien telah menjalankan
fungsinya dengan baik.
b. Psikologi
Secara psikologis By.M memiliki hubungan yang baik dengan
keluarganya. Komunikasi antar keluarga berjalan cukup baik terutama
kedua orangtua pasien yang memberikan perhatian kepada pasien terutama
untuk berobat.
c. Ekonomi
Penghasilan keluarga didapatkan dari gaji ayahnya yang bekerja
sebagai penjaga kost. Dengan uang yang ada keluarga By.M merasa
kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
d. Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat
penduduk. Keluarga pasien dapat bersosialisasi dengan baik dengan
tetangga disekitar rumah.
17
e. Budaya
Sebagian besar penduduk disekitar rumah pasien adalah suku jawa.
Meski ada yang berbeda suku namun keluarga dapat bersosialisasi dengan
baik.
f. Agama
Kedua orang tua pasien jarang mengajarkan tentang agama Islam
namun kedua orang tua pasien mencontohkan kegiatan islami bagi pasien
seperti sholat, berdoa, mengaji, dll. Namun, Tn. E belum menerapkan
sholat berjamaah di masjid dikarenakan pekerjaanya.
6. Genogram
Keterangan :
: laki – laki
: perempuan
: pasien
: tinggal serumah
: hubungan pernikahan
: garis keturunan
18
B. Penilaian Status Sosial Dan Kesejahteraan Hidup
1. Lingkungan Tempat Tinggal
KOMPONEN
NO RUMAH YANG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH
31
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan 1 1
kecelakaan
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2
2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman 1
bambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan 2
bata atau batu yang tidak diplester/papan yang
tidak kedap air.
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang 3 3
diplester) papan kedap air.
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan 1
tanah/plesteran yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah 2 2
panggung).
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1 1
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0 0
b. Ada 1
19
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
6 Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas 1 1
lantai
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2
7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas 1
lantai dapur
c. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas 2
lantai dapur (asap keluar dengan sempurna) atau
ada exhaust fan atau ada peralatan lain yang
sejenis.
20
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
II SARANA SANITASI 25
21
4 Saran Pembuangan a. Tidak ada 0
Sampah/Tempat b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
Sampah c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2 2
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
TOTAL HASIL PENILAIAN SARANA 11 275
SANITASI
NO KOMPONEN
RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
22
TOTAL HASIL PENILAIAN PERILAKU 5 220
TOTAL HASIL PENILAIAN 81
Total = 854
Kriteria
Kesimpulan: Rumah By.M (total skor 854) termasuk dalam kategori rumah tidak
sehat dengan kurangnya 3 faktor yang medukung rumah sehat, yaitu komponen
fisik rumah, sarana sanitasi dan perilaku penghuni.
2. Kepemilikan Barang Berharga
Keluarga ini memiliki barang-barang antara lain
a) 1 buah kendaraan sepeda,
b) 1 buah televisi,
c) 1 buah kipas angin,
d) 1 buah rice cooker.
e) 1 buah dispenser
f) 1 buah setrika
g) 2 buah handphone
23
Gambar 2. Denah tempat tinggal Keluarga By.M
24
3. Perilaku terhadap makanan
Keluarga By.M memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari dengan
makanan yang biasanya dimasak oleh ibunya. Menu setiap harinya pun
bervariasi. Keluarga By.M membiasakan diri untuk mencuci tangan dan
berdoa saat sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan
membersihkan peralatan makan setelah selesai makan.
4. Perilaku terhadap lingkungan
By.M tinggal di rumah yang berada pada lingkungan yang padat.
Rumah kontrakan By.M tidak memadai yaitu hanya 1 kamar tidur dan 1
kamar mandi, tidak terdapat ruang tamu dan tidak terdapat teras. Rumah
kontrakan By.M tidak memiliki jendela yang bisa dibuka dan terdapat
ventilasi yang kecil. Keluarga By.M menggunakan air PAM untuk mandi
dan keperluan sehari-hari seperti mencuci baju atau piring.
25
E. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan makan
Keluarga pasien memiliki kebiasaan makan dua atau tiga kali sehari. Menu
makanan biasanya terdiri satu lauk dan sayur, terkadang diselingi dengan
ayam, ikan, atau daging. Ny. W kadang memasak namun lebih sering
hanya membeli lauk di warung nasi.
Pasien masih mengonsumsi ASI dan ditambah dengan susu
formula serta makan nasi tim. Waktu makan pasien biasanya dua kali
sehari dan kadang diselingi dengan biskuit. Menurut ibu pasien pola
makan pasien tidak teratur karena pasien sering tidak mau makan.
26
disediakan oleh ibu pasien. Orangtu pasien terbilang masih muda,
sehingga kadang kurang matang dalam mengambil keputusan.
Kurangnya pengetahuan orangtua pasien tentang penyakit yang
dialami pasien.
27
BAB II
DIAGNOSTIK HOLISTIK
A. Aspek Personal
a. Alasan Kedatangan :
Berat badan pasien tidak naik.
b. Harapan :
Orangtua berharap tumbuh kembang anak tidak terganggu.
c. Kekhawatiran :
Ibu pasien khawatir akan kegagalan tumbuh kembang
anaknya.
d. Persepsi Penyakit :
Orang tua pasien merasa sakit pada anaknya dapat
membaik jika dibawa ke dokter.
e. Aspek religi :
Ibu pasien percaya bila memohon kepada Allah maka
penyakit yang diderita pasien dapat sembuh. Tidaklah Allah
menurunkan satu penyakit melainkan Allah telah menurunkan
untuknya obat penyembuh dan tetap pasrah kepada Allah SWT.
Keluarga sudah mengajarkan agama Islam kepada anaknya meskipun
masih jarang.
B. Aspek Klinik
Diagnosis kerja : Gizi Kurang
28
malas untuk membuat bubur untuk anaknya, sehingga kerap memberikan
bubur instan dan biskuit.
E. Aspek Fungsional
Pasien merupakan pasien Bayi sehingga untuk menilai aspek
fungsional tidak dapat mengunakan scoring ECOG maupun ICPC. Kesan
aspek fungsionalnya pasien tampak aktif, nafsu makan sedikit menurun
memiliki nilai skala 2.
29
RENCANA PELAKSANAAN
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow up
1. Aspek Personal a. Menjelaskan kepada Orangtua Pada saat a. Orangtua pasien a. Orangtua pasien memahami
a. Berat badan pasien tidak orangtua pasien, gizi kurang pasien kunjungan memahami tentang tentang penyakit yang
naik merupakan penyakit yang ke penyakit yang dialaminya.
b. Orangtua berharap berbahaya dan berulang bagi Puskesmas dialami pasien. b. Orangtua pasien mengetahui
tumbuh kembang anak balita namun dapat b. Orang tua pasien cara mencegah berulangnya
tidak terganggu disembuhkan, tapi diharapkan tidak penyakit.
c. Ibu pasien khawatir akan dibutuhkan perhatian khusus khawatir terhadap c. Ibu sebelum menyuapi
kegagalan tumbuh agar tidak berlanjut dan keadaan anaknya anaknya membaca doa
kembang anaknya. pasien menjadi dehidrasi karena sudah dalam d. Ibu mulai mengajarkan anak
berat. penanganan dokter. untuk makan dan minum
b. Mengingatkan orangtua c. Dapat mencegah dengan membaca doa dan
pasien untuk mengawasi penyakit agar tidak menggunakan tangan kanan.
tumbuh kembang pasien bertambah parah dan
c. Mengingatkan jika tidaklah berulang.
Allah menurunkan satu d. Agar supaya keluarga
penyakit melainkan Allah pasien tetap selalu
telah menurunkan untuknya berdoa untuk
30
obat penyembuh serta kesembuhan pasien
mengingatkan untuk dan percaya bahwa
menerapkan pengajaran Allah telah
agama kepada anak- anaknya menurunkan obat
seperti doa-doa pendek. penyembuhnya.
e. Orangtua khususnya
Ibu sebelum menyuapi
anaknya hendaknya
membaca doa.
Orangtua mulai
mengajarkan kepada
anak untuk makan dan
minum menggunakan
tangan kanan.
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow up
2. Aspek Klinik a. Memberitahu tentang Orang Pada saat a. Orang tua pasien a. Orangtua pasien
mengerti kondisi yang mengerti tentang
Gizi kurang berdasarkan penyebab, gejala, cara tua kunjungan
sedang dialami kondisi yang sedang
hasil anamnesis dan pencegahan dan pasien ke dialami anaknya.
anaknya berserta
pemeriksaan fisik komplikasi dari gizi Puskesmas penyebabnya. b. Nafsu makan pasien mulai
31
kurang. b. Asupan makanan bertambah.
b. Beri Asi setiap kali bayi pasien terpenuhui c. Berat badan pasien mulai
menginginkan sehingga mencapai meningkat.
c. Tambahkan telur/ ayam/ berat badan yang lebih
ikan/ tempe/ tahu/ daging optimal
sapi/ wortel/ bayam c. Orang tua pasien
/kacang hijau/ santan/
minyak pada bubur nasi memahami mengenai
d. Beri bubur nasi 3 kali manajemen gizi buruk
sehari. Setiap kali makan yang tepat dan baik.
diberikan sesuai umur:
6 bulan : 6 sendok makan,
7 bulan : 7 sendok makan,
8 bulan : 8 sendok makan,
9 bulan : 9 sendok makan,
32
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow up
3. Aspek Risiko internal a. Memberikan edukasi Orang Pada saat a. Orang tua pasien a. Ibu pasien sudah
Pola makan pasien, pasien kepada orangtua pasien tua kunjungan dapat mencegah memahami cara mencegah
mengenai dampak dari gizi terjadinya gizi buruk agar tidak terjadinya gizi
sulit untuk diberi makan pasien ke rumah
buruk. pada anaknya buruk pada anaknya.
sehingga orangtua pasien b. Menjelaskan kepada orang pasien dikemudian hari. b. Keluarga pasien sudah
sering merasa kewalahan. tua pasien bahwa penting b. Keluarga pasien memahami pentingnya gizi
memperhatikan gizi yang menjadi mengerti seimbang.
Hal ini membuat ibu pasien
diterima oleh anak. tentang pentingnya
terkadang malas untuk gizi seimbang.
membuat bubur untuk
anaknya, sehingga kerap
memberikan bubur instan
dan biskuit.
4. Aspek Risiko Eksternal Memberikan edukasi Orang Pada saat Pengetahuan keluarga Keluarga pasien mulai
mengenai rumah yang sehat. tua kunjungan pasien tentang rumah memikirkan untuk menyusun
a. Keadaan rumah pasien
dan membangun rumah
yang termasuk kategori pasien ke rumah sehat telah bertambah.
sehat.
rumah tidak sehat.
pasien
5. Aspek fungsional Menyarankan orangtua pasien Orang Pada saat Pasien dapat beraktifitas Pasien dalam proses
memperbaiki pertumbuhan dan
33
Pasien tampak aktif, untuk dapat memepertahankan tua kunjungan kembali seperti biasa dan perkembangannya.
namun nafsu makan kesehatan pasien, seperti pasien ke rumah tidak ada anggota keluarga
sedikit menurun. mengikuti pola makan seimbang pasien yang mengalami hal yang
sama.
34
PROGNOSIS
33
LAMPIRAN
FOTO HOME VISIT DAN FOLLOW UP
34