Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Usia remaja merupakan usia peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa.
Masa remaja dimulai dari usia 13 tahun sampai usia 21 tahun. Pada masa remaja banyak
perubahan yang terjadi baik dari proses berpikir, gejolak emosional, perubahan sosial, dan
minat terhadap suatu hal yang baru. Perubahan-perubahan tersebut perlu diperhatikan
dengan baik. Karena pada masa ini, remaja sedang mengalami masa kritis dan
kemungkinan remaja melakukan perilaku menyimpang sangatlah besar (1).
Studi yang dilakukan diseluruh dunia sesuai data United Nation Office on Drugs And
Crime (2012), menunjukkan bahwa terdapat kurang dari 10% dari penduduk pada usia
remaja umumnya menggunakan NAPZA. Berdasarkan data Badan narkotika nasional
(BNN), pengguna narkoba mencapai 2,56 % pada tahun 2013 dengan rentang usia 10-59
tahun. Menurut data BNN tahun 2015 diperoleh data dari 4,9 juta pengguna narkoba di
Indonesia. Di Banjarbaru dan daerah sekitarnya ada 305 remaja pengguna narkotika yang
terdata di Badan Narkotika Nasional (BNN) kota Banjarbaru dan masih banyak lagi
pengguna yang belum terdaftar. Sejak awal tahun sampai 12 Februari 2016 sudah
terungkap 37 kasus narkoba. Itu artinya, rata-rata setiap 28 jam terungkap satu kasus
narkoba baik dari segi Bandar, pengedar maupun pengguna. Bersamaan dengan itu,
puluhan tersangka juga diamankan. Mengingat banyaknya kasus tentang penyalahgunaan
narkoba NAPZA pada remaja oleh karena siswa/siswi SMP diberikan edukasi tentang
pengertian NAPZA, jenis-jenis NAPZA, ciri-ciri dan gejala pengguna NAPZA, tentang resiko
penyakit yang timbul akibat penyalahgunaan NAPZA pada anak usia remaja, upaya
mencegah penyalahgunaan NAPZA pada anak usia remaja, upaya pengobatan/pemulihan
untuk pengguna NAPZA pada anak usia remaja (2,3).
SMPN 8 Banjarbaru merupakan tempat yang tepat untuk menyampaikan informasi
dan edukasi tentang kesehatan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan
tentang penyalahgunaan NAPZA pada remaja. Letak geografis yang sepi dan banyak dilalui
oleh truk-truk memungkinkan terjadi pengedaran NAPZA secara tersembunyi. Siswa/siswi
SMPN 8 Banjarbaru yang dijadikan sasaran adalah anak dengan rentang umur 14-15 tahun
tepatnya pada kelas 8 SMP. Pada masa ini anak-anak sedang dalam masa peralihan dari
anak-anak menuju masa dewasa dan ingin mencoba hal-hal baru sehingga kemungkinan
remaja melakukan perilaku menyimpang sangatlah besar. Salah satunya adalah
penyalahgunaan NAPZA, sehinngga perlunya edukasi kepada anak kelas 8 SMP. Pada umur
ini juga sangat efektif untuk diberikan edukasi, dimana otak mereka sedang sangat
berkembang bersama dengan pertumbuhan mereka.
1.2 Permasalahan Mitra
Berdasarkan observasi dan diskusi langsung dengan mitra didapatkan beberapa
permasalahan yaitu, siswa/siswi SMPN 8 Banjarbaru kurang mengetahui tentang bahaya
penyalahgunaan NAPZA. Karena di wilayah SMPN 8 Banjarbaru tergolong sepi, hal
tersebut memungkinkan terjadi pengedaran narkoba dengan mudah.
BAB V
PELAKSANAAN PERGURUAN TINGGI

Program Studi Kesehatan Masyarakat mengajarkan dan melatih mahasiswa tentang


kondisi kesehatan masyarakat berdasarkan lingkungannya, mengenali berbagai penyakit
yang menular di lingkungan masyarakat, dan mengenali perilaku sehat masyarakat itu
sendiri. Sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat kita akan membantu masyarakat untuk
mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif) atau kuratif, maupun
pemulihan (rehabilitative) kesehatan fisik mental dan sosial.
Adapun beberapa departemen yang ada dalam Program Studi Kesehatan
Masyarakat yaitu, Epidemiologi, Biostatistik/ Statistic Kesehatan, Kesehatan Lingkungan,
Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Administrasi Kesehatan Masyarakat, Gizi
Masyarakat, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Dari beberapa departemen dalam
Program Studi Kesehatan Masyarakat dapat dilihat kalau untuk masalah prospek kerja
Sarjana Kesehatan Masyarakat sangat luas dan banyak, jadi bila menjadi Sarjana Kesehatan
Masyarakat tidak perlu khawatir lagi masalah pekerjaan. Sarjana Kesehatan Masyarakat
memilik kompentensi seperti:
a. Mampu melakukan kajian dan analisis situasi (analitic/ assessement skills).
b. Mampu mengembangkan kebijakan dan perencanaan program (policy development/
program planning skills).
c. Mampu berkomunikasi secara efektif (communication skills).
d. Mampu memahami budaya setempat (cultural competency skills).
e. Mampu melaksanakan pemberdayaan masyarakat (community empowerment).
f. Memiliki penguasaan ilmu kesehatan masyarakat (public health science skills).
g. Mampu dalam merencanakan keuangan dan terampil dalam bidang manajemen
(financial planning and management skills).
h. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan berfikir sistem (leadership and system
thinking skills).
Berikut adapun beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh Sarjana Kesehatan
Masyarakat seperti :
1. Pemberantasan penyakit menular atau tidak menular,
2. Pemberantasan vector,
3. Perbaikan sanitasi lingkungan,
4. Perbaikan gizi masyarakat,
5. Pendidikan kesehatan masyarakat,
6. Pelayanan kesehatan ibu dan anak,
7. Pengawasan sanitai tempat umum,
8. Mengelola program dan pelayanan kesehatan,
9. Pengawasan makanan, minuman dan obat,
10. Membina kesehatan pekerja dan tempat kerja,
11. Mengelola data-data kesehatan,
12. Melakukan surveilans epidemiologi,
13. Mengorganisasi dan memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu melakukan
hidup sehat.
Dalam kegiatan ini kami selaku mahasiswa kesehatan masyarakat telah melakukan
promosi kesehatan dengan upaya pendidikan kesehatan masyarakat dan pemberdayaan
kepada siswa dan siswi SMPN 8 Banjarbaru agar mau dan mampu menghindari
penyalahgunaan NAPZA sejak dini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Nasution SW, Nelly AH, Putri R. Sistem Pakar Diagnosa Anoreksia Nervosa
Menerapkan Metode Case Based Reasoning. Ejurnal Stmik. 2017. 1(1):52-56.
2. Wardani EM, Yurike S. Pada Hubungan Antara Persepsi, Jenis Kelamin, Status
Tempat Tinggal, Status Orang Tua Dengan Perilaku Penyalahgunaaan Napza Pada
Kelas Xi Di Smk Darul Huda Sidoarjo. Medical and Health Science Journal. 2018.
2(2):39-46.
3. Wulandari. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Dengan Layanan Informasi Oleh
Guru Bimbingan Dan Konseling Di SMPN 3 Banjarbaru. Jurnal Mahasiswa BK An-Nur
: Berbeda, Bermakna, Mulia. 2017. 3(2):25-31.

Anda mungkin juga menyukai