MAKANAN DAN
MINUMAN
KELOMPOK 14
FAJAR KURNIAWAN 1710912210018
LITA SAFITRI SUAEB 1710912320029
DAFTAR PUSTAKA
• Setyorini E. Hubungan Praktek Higine Pedagang dengan Keberadaan Eschweica Cli Pada Rujak yang Dijual di Sekitar Kampus
Universitas Negeri Semarang. Unnes Journal of Public Health. 2013. 2(3): 1-8.
• Ningsih R. Penyuluhan Hygine Sanitasi Makanan dan Minuman, Serta Kualitas Makanan yang Dijajakan Pedagang di Lingkungan
SDN Kota Samarinda. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2014. 10(1): 64-72.
• Satrianegara MF, Husnul H. Bakteriologis Makanan Jajanan Pada Warung Sari Laut Di Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.
HIGIENE. 2016. 2(1): 1-7.
• Chantika I, dkk. Higine Penjamah dan Sanitasi Pengelolaan Makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kota
Kediri. Jurnal Preventia. 2016. 1(1): 7-13.
• Yunita M, dkk. Analisis Kuantitatif Mikrobiologi Pada Makanan Penerbangan (Aerofood ACS) Garuda Indonesia Berdasarkan TPC
(Total Plate Count) Dengan Metode Pour Plate. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. 2015. 3(3): 237-248.
• Darna, dkk. Analisis Cemaran Bakteri Coliform pada Makanan Tradisional Sotong Pangkong di Jalan Merdeka Kota Pontianak
Berdasarkan Nilai Most Probably Number (MPN). Protobiont. 2017. 6 (3) : 153 – 157.
DAFTAR PUSTAKA
• Prayekti E. ANALISIS MIKROBIOLOGI JAJANAN MINUMAN DI SEKITAR SEKOLAH DASAR PADA WILAYAH JEMURWONOSARI,
SURABAYA. Jurnal SainHealth. 2017. 1(2): 92-96.
• Islamy GP, dkk.Analisis Higiene Sanitasi dan Keamanan Makanan Jajanan di Pasar Besar Kota Malang.Amerta Nutr. 2018. 2(1): 29-36.
• Agustina, dkk. Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Air Rendaman Tahu Pedagang Kaki Lima Di Pasar Kasih Naikoten 1 Kota Kupang
Tahun 2017. JURNAL INFO KESEHATAN. 2017. 16(1): 66-71
• Saridewi I, dkk. Analisis Bakteri Escherichia coli Pada Makanan Siap Saji di Kantin Rumah Sakit X dan Kantin Rumah Sakit Y. BIOMA. 2016.
12(2): 21-34.
• Kusuma TS, dkk. Pengawasan Mutu Makanan. Malang. Universitas Brawijaya Press. 2017.
• Riana A, Sri S. Hubungan Kontaminasi Coliform dan Skor Perilaku Higine Sanitasi Pada Pedagang Jajanan di Kantin Sekolah dan Pedagang
Keliling. Media Gizi Indonesia. 2018. 13(1): 27–32.
• Rida Rizal.Analisis Kualitas Lingkungan. Jakarta. Penerbit Lembaga Penelitian dan Pengabdian. 2017.
• Ikhtiar.Analisis Kualitas Lingkungan. Makassar. CV. Social Politic Genius (SIGn). 2017.
TEKNIK PEMERIKSAAN SAMPLING MAKANAN
TERKONTAMINASI (BAKTERI DAN JAMUR)
• - Jika 3 sampel maka kalikan 3 dari jumlah masing masing sampel yang dibutuhkan.
• - Buat lidi sepanjang tabung reaksi atau + 15cm dan bagian atas lidi dibalut dengan kapas.
• 2. Pembuatan media
• - Larutkan dengan aquades sebanyak 350 mL, ambil aquades dengan gelas ukur.
• - Masukkan PCA sebanyak 15 mL pada petridish berlabel sampel, dan label 10-1-10-5.
• Deteksi carrier penting sebagai tindakan pencegahan dan pengendalian penularan penyakit khususnya pada penjamah
makanan.Teknik pengambilan sampelnya yaitu :
1. Persiapan, perhitungan alat dan bahan (media)
- Hitung alat dan bahan yang akan digunakan
- Jika 3 sampel maka kalikan 3 dari jumlah masing masing sampel yang dibutuhkan.
- Siapkan kapas sebagai penutup mulut tabung reaksi (testube).
- Buat lidi sepanjang tabung reaksi atau + 15cm dan bagian atas lidi dibalut dengan kapas.
- Untuk 1 alat yang akan diusap, minimal 2 buah lidi kapasnya.
2. Pembuatan media
- Hitung PCA yang akan ditimbang.
- Timbang PCA sebanyak 7,8 gram dengan timbangan kasar.
- Ambil PCA dengan bantuan spatula.
- Larutkan dengan aquades sebanyak 350 mL, ambil aquades dengan gelas ukur.
- Larutkan dalam gelas kimia dan homogenkan dengan batang pengaduk.
- Pindahkan kedalam erlenmeyer 500 mL sambil lakukan pembilasan.
- Panaskan media PCA sampai mendidih.
- Biarkan PCA sampai agak dingin.
- Masukkan PCA sebanyak 15 mL pada petridish berlabel sampel, dan label 10-1-10-5.
- Masukkan buffer phospat pH 7,2 sebanyak 10 mL pada tabung reaksi berlabel sampel dan 9 mL pada tabung reaksi
berlabel 10-1-10-5. (memasukkannya dengan cara dipipet menggunakan pipet ukur dengan bantuan karet hisap)
- Beri kapas pada mulut tabung reaksi, Cara membuka kapas yaitu dengan
menggunakan jari manis dan jari kelingking.
3. Sterilisasi
Alat yang akan disterilisasi:
a) Pipet ukur,
b) Tabung reaksi
c) Petridish
d) Lidi kapas
Catatan : alat yang akan disterilkan harus dibaluti/ditutup dengan
kertas koran.
- Beri label pada alat yang akan disterilisasi.
- Cek dahulu air yang ada dalam autoclave, jika air kurang dari
batas yang ditentukan,
maka dapat ditambah air sampai batas tersebut.
• - Masukkan buffer phospat pH 7,2 sebanyak 10 mL pada tabung reaksi berlabel sampel dan 9 mL pada tabung reaksi berlabel 10-1-10-5. (memasukkannya dengan cara dipipet menggunakan pipet ukur dengan bantuan karet
hisap)
• - Beri kapas pada mulut tabung reaksi, Cara membuka kapas yaitu dengan
• 3. Sterilisasi
• a) Pipet ukur,
• b) Tabung reaksi
• c) Petridish
• d) Lidi kapas
• Catatan : alat yang akan disterilkan harus dibaluti/ditutup dengan kertas koran.
• - Cek dahulu air yang ada dalam autoclave, jika air kurang dari batas yang ditentukan,
• - Tutup autoclave dengan rapat, agar tidak ada udara yang keluar.
• - Jika alarm tanda selesai telah berbunyi, buka kran uap pelan-pelan. Dengan tujuan untuk mengeluarkan uap panas.
• - Matikan autoclave.
• Penanaman sampel
• - Siapkan alat yang sudah disterilkan, susun tabung reaksi pada raknya.
• - Ambil pipet ukur dan karet hisap (pegang pipet ukur pada bagian atas) dan ambil tabung reaksi berlabel sampel (dengan tangan kiri) lalu buka tutup kapasnya (dengan jari manis dan kelingking).
• - Buka petridish yang berlabel kontrol, buka sedikit tutupnya dan keluarkan larutan dipipet ukur ke dalam petridish.
• - Bidangi piring dengan plastik bening, yang sebelumnya plastik tersebut telah disterilkan dengan alkohol.
• - Pegang lidi kapas dengan tangan kanan dan tabung reaksi dengan tanga kiri.
• - Masukkan lidi kapas ke dalam tabung reaksi dan peras ke dinding tabung reaksi lalu flambir.
• Disarankan kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan makanan dan minuman
dengan menjaga agar makanan tidak terkontaminasi sesuatu yang dapat menyebabkan
masalah kesehatan.