Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

MEKANIKA
Topik Percobaan : Hukum Kekekalan Energi

Oleh
Nama :
1. Mutmainah 1601130359
2. Rizky Sariah R 1601130363
3. Rani 1711130377
Program Studi : Pendidikan Fisika
Jurusan : Pendidikan MIPA
Praktikum ke : 1 (satu)
Kelompok :4
Tanggal :
Dosen Pembimbing : Sri Fatmawati, M.Pd

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
IAIN PALANGKA RAYA
2018
I. TOPIK PERCOBAAN
Hukum Kekekalan Energi
II. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami konsep perubahan energi potensial benda terhadap energi
kinetiknya.
2. Dapat memverifikasi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada sistem yang
ditinjau.
III. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu :
No Alat dan Bahan Jumlah
1 Timer counter digital
2 Benang Nilon
3 Gerbang cahaya
4 Neraca digital
5 Air Track
6 Kereta
7 Beban kereta
8 Bandul

IV. LANDASAN TEORITIS DAN PROSEDUR KERJA


A. Landasan Teori
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha atau energi.
Energi tidak dapat untuk kita ciptakan maupun untuk kita musnahkan.
Energi hanya dapat berubah daru suatu bentuk energi ke bentuk energi
yang lainnya. Saat energi mengalami perubahan inilah energi sangat
bermanfaat bagi kehidupan. Misal, energi kimia didalam baterai akan
diubah menjadi energi listrik dan menghasilkan cahaya.
Energi kinetik adalah energi yang dipunyai oleh suatu benda karena
benda tersebut mempunyai kecepatan atau gerakan. Energi kinetik
dinyatakan oleh :
1
Ek = 2 mv2

Keterangan :
Ek = energi kinetik (joule)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
usaha yang dilakukan oleh energi kinetik dicontohkan dengan benda
yang menempuh lintasan lurus mendatar dan diberikan gaya sebesar F
konstan. Maka usaha yang dilakukan oleh gaya F konstan sama dengan
perubahan energi kinetiknya (Ek) atau resultan gaya.
W = F . x = EK = EK2 – EK1
W = F . x = 1⁄2 m (v22 – v12)
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisi atau
keadaan benda itu sendiri. Energi ini merupakan energi yang masih
tersembunyi didalam benda, tetapi bila diberikan kesempatan energi ini
dapat dimanfaatkan menjadi usaha. Usaha yang dilakukan energi
potensial, jika benda berada pada ketinggian h1 dipindahkan secara
vertikal ke h2 dengan kecepatan konstan, maka energi kinetik benda akan
tetap. Usaha yang dilakukan oleh gaya angkat sebesar F sama dengan
perubahan energi potensial (EP) yang ada pada benda.
W = F . x = EP = EP2 – EP1
W = F . x = m . g (h2 - h1)
Energi mekanik (EM) adalah jumlah energi potensial dan energi
kinetik.
W=F.x = EM =EM2 - EM1
= (EP2 + EK2) – ( EP1 + EP2)
W=F.x = (mgh2 + 1⁄2mv22) + (mgh2 + 1⁄2mv12)

W=F.x = (mgh2 + mgh1) + (1⁄2mv22 - 1⁄2mv12)


Hukum kekekalan energi berbunyi pada suatu sistem terisolasi, yaitu
suatu sistem dimana gaya-gaya yang bekerja hanyalah gaya-gaya
konservatif yang berhubungan dengan energi potensial (misal gaya
gravitasi dan gaya pegas), maka energi mekanik sama dengan konstan dan
untuk dua kedudukan benda yang berbeda dalam sistem terisolasi,, misal
poisis 1 dan posisi 2, hukum kekean energi mekanik dinyatakan oleh :
EM = EP + EK = Konstan
EP1 + EK1 = EP2 + EK2
Mgh1 + 1⁄2mv12 = mgh2 + 1⁄2mv22
B. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dalam percobaan ini adalah :
a. Melakukan penimbangan untuk mengetahui massa kereta.
b. Mekaitkan benang berpengait pada sengkang yang terpasang pada
kereta kemudian menarik melewati katrol pada ujung rel dan
menggantungkan penggantung beban ke ujungnya dengan beban 5
gram.
c. Menentukan jarak antara gerbang cahaya sehingga kereta melewati
gerbang cahaya kedua sesaat sebelum menyentuh lantai. (jarak kereta
mendatar sama dengan jarak beban ke lantai).
d. Mengatur waktu pada fungsi TIMING II
e. Meletakkan kereta tepat sebelum gerbang cahaya pertama kemudian
melepaskan hingga melewati gerbang.
f. Membaca waktu ketika kereta melewati gerbang 2 yang terukur pada
pewaktu (waktu di gerbang cahaya 1 mendekati nol karena kereta dari
keadaan diam).
g. Mengulagi langkah 5-7 dengan menambahkan beban pada kereta.

V. DATA DAN HASIL PERCOBAAN


No Perco Mkereta mbandul (m+M h(m) t(s) v(m/ mgh(J) ½(m+
baan (kg) (kg) ) (kg) s) M)v2 (
J)
1 Kereta 0,121 0,010 0,132 0,661 1,347 0,981 0,0697 0,0638
tanpa 78 kg 76 kg 54 kg m s 6 joule J
beban m/s
2 Kereta 0,172 0,010 0,182 0,661 1,621 0,815 0,0697 0,0608
denga 15 kg 76 kg 91 kg m s 4 joule J
n satu m/s
beban
3 Kereta 0,222 0,010 0,233 0,661 2,365 0,559 0,0697 0,0364
denga 48 kg 76 kg 24 kg m s 0 joule J
n dua m/s
beban
4 Kereta 0,272 0,010 0,283 0,661 2,467 0,535 0,0697 0,0407
denga 96 kg 76 kg 72 kg m s 8 joule J
n tiga m/s
beban
5 Kereta 0,323 0,010 0,334 0,661 5,954 0,222 0,0697 0,0082
denga 50 kg 76 kg 26 kg m s 0 joule J
n m/s
empat
beban

VI. ANALISIS DATA


A. Analisis
EM= EP + EK = Konstan
EP1+ EK1= EP2+ EK2
mbandul.g.h1+ ½ (m+M).vo2= mbandul.g.h2+ ½ ( m+M)𝑣22
0,01076 kg .9,8 𝑚⁄𝑠 2 .0,661m+ ½. 0,13254. 02 =0,01076.9,8. 0 + EK2
0,0697 joule + 0 = 0 + EK2
EK2=...?
Untuk mencari nilai EK2harus sama dengan 0,0697 joule.
a. Percepatan Kereta
1
𝑥 = 𝑥𝑜 + 𝑣𝑜 𝑡 + 2𝑎𝑡 2
Dengan nilai xo = 0 m dan vo = 0 m/s, maka di peroleh :
1
𝑥= 𝑎 𝑡2
2
2𝑥
𝑎= 2
𝑡
2 . 0,661 1,322
 𝑎1 = =
(1,347)2 1,814
= 0,7288 𝑚⁄𝑠 2
2 . 0,661 1,322
 𝑎2 = =
(1,621)2 2,628
= 0,5030𝑚⁄𝑠 2
2 . 0,661 1,322
 𝑎3 = =
(2,365)2 5,593
= 0,2364 𝑚⁄𝑠 2
2 . 0,661 1,322
 𝑎4 = = = 0,2172 𝑚⁄𝑠 2
(2,467)2 6,086
2 . 0,661 1,322
 𝑎5 = =
(5,954)2 35,450
= 0,0373 𝑚⁄𝑠 2

b. Kecepatan Kereta
𝑣𝑡 2 = 2𝑎x
vt = √2ax
 v1 = √2 . 0,7288. 0,661 = √0,9635= 0,9816 𝑚⁄𝑠 2

 v2 = √2 . 0,5030. 0,661 = √0,6649= 0,8154 𝑚⁄𝑠 2

 v3 = √2 . 0,2364. 0,661 = √0,3125= 0,5590 𝑚⁄𝑠 2


 v4 = √2 . 0,2172. 0,661 = √0,2871= 0,5358 𝑚⁄𝑠 2
 v5 = √2 . 0,0373. 0,661 = √0,0493= 0,2220 𝑚⁄𝑠 2
c. Energi Kinetik
Ek = ½ (m+M)𝑣 2
 Ek1 = ½ (m+M)𝑣12 = ½ . 0,13254kg. 0,98162 = 0,0638 joule
 Ek2 = ½ (m+M)𝑣22 = ½ . 0,18291 kg. 0,81542 = 0,0608 joule
 Ek3 = ½ (m+M)𝑣32 = ½ . 0,23324 kg. 0,55902 = 0,0364joule
 Ek4 = ½ (m+M)𝑣42 = ½ . 0,28372kg. 0,53582 = 0,0407 joule
 Ek5 = ½ (m+M)𝑣52 = ½ 0,33426 kg. 0,22202 = 0,0082joule
B. Ralat
No Percobaan Ek (Joule) Ek2 (Joule2)
1 Kereta tanpa beban 0,0638 0,00407044
2 Kereta dengan satu beban 0,0608 0,00369664
3 Kereta dengan dua beban 0,0364 0,00132496
4 Kereta dengan tiga beban 0,0407 0,00165649
5 Kereta dengan empat beban 0,0082 0.00006724
∑ 𝐸𝐾 0,2099 0,01081577

 ̅̅̅̅ )
Rata-rata( 𝐸𝑘
∑ 𝐸𝑘
̅̅̅̅ =
𝐸𝑘
𝑛
0,2099
̅̅̅̅
𝐸𝑘 = = 0,04198 joule
5
 Kesalahan Mutlak (∆𝐸𝑘)

𝑛 (∑ 𝐸k 2 ) − (∑ 𝐸k)2
∆𝐸𝑘 = √
𝑛(𝑛 − 1)

5 (0,01081577) − 0,20992
∆𝐸𝑘 = √
5(5 − 1)

0,05407885 − 0,04405801
∆𝐸𝑘 = √
20

0,01002084
∆𝐸𝑘 = √
20
∆𝐸𝑘 = √0.000501042
∆𝐸𝑘 = 0,0223839 joule = 0,0224 joule
 Kesalahan relatif (KrEk)
∆𝐸𝑘
𝐾𝑟 𝐸𝑘 = ̅̅̅̅ x 100 %
𝐸𝑘
0,0224
𝐾𝑟 𝐸𝑘 = 0,2099
x 100%
𝐾𝑟 𝐸𝑘 = 0,11%
 Himpunan Penyelesaian (Hp)
Hp = ̅̅̅̅
𝐸𝑘 ± ∆𝐸𝑘
Hp = (0,04198 ± 0,0224) joule

VII. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran
Adapun saran pada praktikum ini adalah:
1. Sebelum praktikum, praktikan harus memastikan bahwa alat yang
digunakan dalam keadaan baik.
2. Praktikan harus mengatur kereta agar berada dalam posisi
seimbang.
3. Sebelum menimbang massa , praktikan harus mengkalibrasi
neraca di gital terlebih dahulu.
4. Praktikan harus teliti dalam melakukan pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, I Gede. 2012. Konsep Dasar IPA 2 Singaraja: Universitas
Pendidikan Ganesha.
Sebastian, Egank. 2013.Usaha dan Energi (http://ipa/Fisika.htm) diakses
pada 09 Januari 2018.
Tipler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai