Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Community Nursing Program II”

Disusun oleh:

Listia Nurhayati 220110130053

Nadya Tsulutsi 220110130071

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

JATINANGOR

2016
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 1998).
Hanson (2005) mendefinisikan kesehatan keluarga sebagai suatu
perubahan dinamik keadaan sehat yang meliputi faktor biologis psikologis
spritual sosiologis dan budaya anggota keluarga dan keseluruhan sistem
keluarga. Karakteristik digunakan untuk menggambarkan keluarga sehat atau
kekuatan keluarga (Hanson, 2005).
Dalam hal ini, perawatan keluarga berfokus pada peningkatan
kemampuan keluarga dalam hal perawatan kesehatan keluarga sebagai salah
satu fungsi keluarga.
Oleh karena itu, penulis memilih keluarga Tn. Y dalam melakukan
praktik keperawatan keluarga sebagai keluarga binaan karena keluarga tersebut
berisiko dalam menurunkan penyakit yakni Diabetes Melitus.

2. Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Tujuan dilakukannya praktik keperawatan keluarga ini selain untuk
memenuhi tugas mata kuliah Community Nursing Program II yaitu untuk
mencegah risiko terjadinya penyakit serta meningkatkan kesadaran
keluarga dalam upaya peningkatan kualitas hidup keluarga.
2.2 Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan kesehatan keluarga.
b. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan kesehatan keluarga.
c. Mampu membuat rancangan intervensi yang tepat untuk keluarga.
d. Mampu mengimplementasikan keperawatan kesehatan keluarga.
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan kesehatan keluarga
f. Mampu melatih kemampuan komunikasi dalam proses keperawatan
keluarga.
g. Menjalankan fungsi tri dharma perguruan tinggi dalam hal pengabdian
kepada masyarakat.

3. Manfaat
3.1 Bagi Mahasiswa
Manfaat dilakukannya praktik keperawatan keluarga bagi
mahasiswa yaitu mahasiswa lebih mengetahui bagaimana proses praktik
keperawatan keluarga, bagaimana cara menjalin komunikasi yang baik
dalam memberi asuhan keperawatan keluarga.
3.2 Keluarga
Keluarga lebih mengetahui pentingnya menjaga kesehatan keluarga
agar terhindar dari risiko penyakit untuk meningkatkan kualitas hidup
keluarga.
BAB II

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Yandi Setiadi
2. Usia : 29 tahun
3. Alamat dan telepon : Jalan Raya Jatinangor Dusun Sukamanah Desa
Hegarmanah rt. 03 rw. 01 no. 123 Kabupaten
Sumedang (08561150044)
4. Pekerjaan : Pedagang dan guru honorer olahraga
5. Pendidikan : SLTA
6. Suku bangsa : Sunda
7. Agama : Islam
8. Komposisi keluarga :
Tinggal bersama isteri, 2 orang anak, ibu, kakak dan 2 orang adik.
Jenis Status
No. Komposisi Keluarga Usia Status
Kelamin Kesehatan
1. Diana Oktaviani 30 th P Isteri -
2. Afiyah Khanza Puteri 2,8 th P Anak -
3. Ahmad Zulfikar Al- -
1,4 th L Anak
Basil
4. Oon 56 th P Ibu DM
5. Yana Mahmud Setiadi 36 th L Kakak -
6. Yuda Mahmud Setiadi 21 th L Adik -
7. Teni Sumiati 20 th P Adik -
9. Tipe keluarga : Keluarga besar (Extended Family)
10. Status sosial ekonomi keluarga:
Pendapatan diperoleh dari kepala keluarga. Pendapatannya mencukupi
kebutuhan hidupnya (diatas UMR).
11. Aktivitas rekreasi keluarga:
Dalam setahun keluarga ini bisa menghabiskan waktu bersama (liburan)
bisa 5 kali dalam setahun.
Genogram Keluarga

Keluarga Tn. Y Keluarga Ny. D

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Cerai
: Serumah
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
12. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga ini masuk dalam tahap perkembangan keluarga tahap III yaitu
tahap prasekolah karena anak pertama yang berusia 2,8 tahun.
13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga ini terpenuhi, antara lain:
- Menyatukan kebutuhan masing-masing anggota keluarga
- Mensosialisasikan anak-anak
- Menyatukan keinginan anak-anak yang berbeda
- Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga
Setelah dilaksanakan pengkajian secara keseluruhan semua komponen
tahap perkemabangan sudah dilaksanakan namun belum maksimal.
14. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga ini, kepala keluarga yaitu Tn. Y memiliki penyakit
diabetes melitus sama seperti ibunya, anak pertama didiagnosa mengalami
flek pada paru-paru, dan anggota keluarga yang lainnya seperti anak kedua
dan isteri beliau dalam keadaan sehat. Selain itu kedua anak selalu
mendapat imunisasi yang diperoleh dari puskesmas.
15. Riwayat keluarga sebelumnya
Ibu dari kepala keluarga (Ny. O) memiliki penyakit diabetes melitus.
Sedangkan orang tua dari isteri dalam keadaan sehat.

III. Pengkajian Lingkungan


16. Karakteristik rumah:
- Luas rumah : 268 m2.
- Tipe rumah : Permanen
- Jumlah ruangan : 4 ruangan yang terdiri dari 2 kamar, 1 dapur dan
1 ruang keluarga.
- Jumlah jendela : 3 buah
- Jarak septictank dengan sumber air jauh karena sumber air dari air
pegunungan.
- Sumber air minum yang digunakan yaitu air isi ulang (galon).
Kamar Kamar

Dapur

Ruang Keluarga
Masuk

WC WC

Denah Rumah

17. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


- Kebiasaan: hal keagamaan seperti pengajian, peringatan hari besar
Islam
- Lingkungan fisik:
Tetangga rumahnya sangat berdekatan karena tinggal disebuah gang.
Selain itu, karena kondisi daerah ini banyak dibangun kos-kosan
sehingga penduduk asli sudah mulai berkurang. Selain itu, kondisi
tempat tinggalnya biasanya bersatu dengan kos-kosan sehingga
sanitasi rumahpun juga terdapat banyak masalah seperti: pencahayaan
yang kurang, ventilasi rumah yang kurang dan tidak tersedianya
pekarangan.
- Budaya setempat yang memengaruhi kesehatan
Masyarakat daerah ini memiliki budaya senam untuk meningkatkan
kesehatan yang dimana bekerja sama dengan puskesmas. Seperti
diadakannya senam prolanis rutin setiap minggu dan informasi itu
disebarluaskan oleh kader di daerah tersebut. Selain itu,budaya
masyarakat dan termasuk keluarga Tn. Y yang sering
memepergunakan obat herbal untuk merawat penyakit diabetes
melitus. Seperti: Merebus dedaunan jenis binahong, daun sukun, dan
lain-lain.
18. Mobilitas geografi keluarga
Keluarga ini merupakan masyarakat asli Jatinangor dan belum pernah
berpindah rumah
19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Karena Tn.Y bekerja jadi waktu berkumpul bersama dengan keluarga saat
pagi dan malam hari.
20. Sistem pendukung keluarga
Jumlah keluarga yang sehat: 2 orang dalam keluarga inti yaitu isteri Tn.Y
dan anak laki-lakinya. Untuk keluarga besar terdiri dari 2 adik Tn.Y 1
kakak dan ibu (penderita Diabetes Melitus).
Fasilitas fisik: Keluarga Tn.Y memiliki alat perawatan luka namun
terbatas.
Fasilitas Psikologi: Tn.Y mengatakan keluarganya dapat menerima
penyakit yang dideritanya sekarang, terlebih ibu kandungnya juga
mempunyai penyakit yang sama. Dukungan keluarga yang diberikan
diantaranya: Memasak makanan yang cocok untuk penderita diabetes
melitus dan hipertensi walaupun tidak setiap hari, selain itu ibu beliau dan
keluarga yang lain selalu menengur dan mengingatkan beliau untuk
menjaga pola makan dan pola istirahat dikarenakan beliau sering tidak
menjaga pola hidupnya.
Fasilitas sosial dan dukungan masyarakat: pelayanan kesehatan terdekat
terkadang mengadakan pemeriksaan fisik gratis dan senam.
21. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang dipergunakan oleh keluarga Tn. Y adalah pola
interaksional dan bersifat saling terbuka. Tn. Y mengatakan jika dalam
keluarga mereka ada masalah cara menyelesaikannya adalah dengan
musyawarah.
22. Struktur kekuatan keluarga
Untuk memutuskan sesuatu, keluarga akan bermusyawarah dan pengambil
keputusan terakhir adalah Tn. Y.
23. Struktur peran
Tn. Y : Kepala keluarga, pencari nafkah
Ny. D : Ibu Rumah Tangga
Kakak : Memiliki pekerjaan sehingga sudah mencari nafkah sendiri
Adik : Masih menjadi seorang pelajar
Tn. Y berperan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, namun untuk
pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga, saat ini Tn. Y dibantu oleh
kakaknya, sehingga sumber ekonomi keluarga saat ini tidak hanya dari Tn.
Y tapi juga dari kakaknya.
24. Nilai atau norma keluarga
Nilai yang dianut oleh keluarga Tn.Y sejauh ini sudah baik. Yang mana
Tn.Y atau dalam hal ini isterinya mengajarkan anak-anaknya norma agama
dan tata karama. Contohnya isteri Tn.Y yaitu Ny.D mengajarkan do’a-do’a
sehari-hari kepada anaknya selain itu mengajarkan bagaimana menghargai
orang yang lebih tua dengan tidak langsung menyebut namanya atau
menyanyangi kepada yang lebih muda seperti anak yang lebih tua harus
mau berbagi makanan atau tidak berebut mainan atau barang.

IV. Fungsi Keluarga


25. Fungsi afektif
Keluarga ini selalu saling mendukung satu sama lain. Saling membutuhkan
dan dibutuhkan. Kehangatan keluarga terbangun setiap harinya terlebih
karena mempunyai anak kecil yang dapat mencairkan suasana.
26. Fungsi sosialisasi
Interaksi antara sesama anggota keluarga terjalin dengan baik. Semua
anggota keluarga terbuka terhadap masalah apapun. Selain itu Tn. Y
menerapakan beberapa nilai diantaranya: Nilai agama dengan cara
mengajarkan do’a-do’a sehari-hari, Nilai Tatakrama bagaimana cara
menghormati orang yang lebih tua dan bersikap baik atau menyayangi ke
yang lebih muda dalam hal ini adiknya.
27. Fungsi perawatan kesehatan
Dalam hal penyediaan makanan keluarga Tn.Y menyediakan makanan
yang bervariasi karena memiliki anak balita yang harus cukup nutrisinya.
Sedangkan untuk penyediaan makanan orang dewasa cenderung bebas dan
kurang memperhatikan kandungan gizi didalamnya.
Untuk merawat keluarga yang sakit Tn. Y mempercayakan kepada isteri
dan adik perempuannya. Selain itu, Tn. Y sudah memiliki kartu jaminan
kesehatan sehingga beliau sudah sadar untuk mengunjungi fasilitas
kesehatan.
Pengetahuan keluarga terhadap sehat sakit cenderung baik keluarga akan
tetapi,dalam hal kepatuhan masih kurang. Contohnya Tn. Y terdiagnosa
DM yang harus menjaga pola hidup. Akan tetapi, beliau tetap
memperhatikan pola makannya.
Untuk hal mengetahui fakta-fakta kesehatan seperti: tanda gejala. Beliau
kurang mengetahui berbagai informasi, untuk anak-anaknya tetapi untuk
pribadinya beliau sangat memahaminya.
28. Fungsi reproduksi
a. Jumlah anak:
Tn. Y dan Ny. D memiliki 2 orang anak yang terdiri dari laki-laki dan
perempuan.
b. Perencanaan jumlah anggota keluarga:
Tn. Y dan Ny. D mengikuti program pemerintah melalui program KB
(Keluarga Berencana).
c. Metode dalam pengendalian jumlah anggota keluarga:
Tn. Y dan Ny. D memilih Kontrasepsi IUD dalam program KB yang
direncanakan,dan berencana ingin memiliki anak kembali 2 tahun lagi.
29. Fungsi ekonomi
Tn. Y memiliki pendapatan > UMR, selain itu menurut Tn.Y itu cukup
untuk keperluannya sehari-hari.
V. Stess dan Koping Keluarga
30. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Pada keluarga ini apabila ada masalah langsung diselesaikan dengan cara
musyawarah. Masalah terakhir yang dihadapi adalah konflik antara ibu,
adik dan isteri, perawatan jangkan panjang untuk pemulihan penyakit
Tn.Y yang membutuhkan perhatian khusus. Akan tetapi, hal tersebut dapat
terselesaikan dengan baik.
31. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Pola komunikasi terbuka yang diterapkan keluarga Tn. Y sangat efektif
sehingga jika ada stressor masalah yang terjadi akan segera dibicarakan
dalam forum keluarga dan segera diselesaikan.
32. Strategi koping yang digunakan
- Untuk menangani masalah keluarga: Tn. Y selalu mengalah dan selain
itu, menceritakan masalah pada orang yang dipercaya untuk meminta
solusi.
- Untuk masalah perawatan Tn. Y meminta bantuan adik perempuannya
yang pernah sekolah keperawatan untuk membantu perawatan penyakit.
33. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak ada masalah yang terjadi

VI. Pemeriksaan Fisik


No. Pemeriksaan Tn. Y
1. Penampilan Baik
2. Kesadaran Compos mentis
Tanda-tanda vital
 Tekanan darah 120/70 mmhg
3.  Nadi 88 x/menit
 Respirasi 16x/menit

 Suhu 360C

Kepala
4.  Bentuk Simetris
 Kulit kepala Bersih
No. Pemeriksaan Tn. Y
Rambut
 Warna Hitam
5.
 Kebersihan Bersih
 Ada kerontokan Tidak ada
Mata
 Bentuk Simetris
 Konjunctiva Merah muda
6.
 Sclera Putih

 Alis Normal

 Reflex mengedip Baik

Hidung
7.  Bentuk Simetris
 Fungsi penciuman Baik
Telinga
 Bentuk Simetris
8.
 Fungsi Baik
pendengaran
Mulut
 Bentuk Simetris, agak
lebar
9.
 Bibir
- Mukosa Merah muda
- Warna Kecoklatan
Leher
 Bentuk Simetris
10.  KGB Tidak ada
pembengkakan
 Pergerakan Normal
Dada
11.
 Pergerakan Normal
No. Pemeriksaan Tn. Y
 Bunyi napas Normal
 Bunyi jantung Normal

Ekstremitas
 Atas
- Bentuk Simetris
- Kelengkapan Lengkap
- Pergerakan Normal
- Kekuatan otot 5 (baik)
12.
- CRT < 3 detik
 Bawah
- Bentuk Simetris
- Kelengkapan Lengkap
- Pergerakan Normal
- Kekuatan otot 5 (baik)
Sekresi
13.  BAB 1x/hari
 BAK 3-4x hali/hari
Catatan:

Saat ini Tn. Y mengalami penurunan berat badan yang drastis akibat penyakit
diabetes melitus yang dideritanya. Beliau mengeluh saat ini badannya terasa
lemas selain itu tekanan darahnya sedikit mengalami penurunan dari biasanya,
karena Tn. Y juga sebetulnya mengalami hipertensi.

VII. Harapan Keluarga


Harapan keluarga terhadap tenaga kesehatan sebagai berikut:
- Selalu menjaga masyarakat supaya sehat semuanya.
- Jangan pernah lelah untuk menyehatkan masyarakat.
VIII. Analisa Data
Masalah Kesehatan Etiologi Diagnosa Keperawatan
DO: - Pola makan Tn.Y yang tidak memilih dengan baik Resiko peningkatan kadar gula darah Tn.
- Terdapat luka di area kaki dan benar terhadap jenis makanan, jadwal makan Y berhubungan dengan ketidakmampuan
- Wajah menunjukkan cemas dan jumlah makanan yang harus di konsumsi. Tn. Y dalam mengontrol pola makan
- Nilai gula darah tinggi - Dalam lima tugas fungsi perawatan keperawatan terkait penyakit diabetes melitus.
DS: keluraga, keluarga Tn.Y belum sepenuhnya
- Tn. Y mengatakan masih melaksanakan fungsi pada poin nomor dua
sulit untuk mengontrol yaitu: Memutuskan tindakan yang tepat bagi
makanannya. keluarga
- Tn. Y merasa lemas. - Dalam hal ini keluarga merasa menyerah terhadap
maslah yang dihadapi salah satu anggota keluarga
sehingga Tn.Y tetap tidak patuh terhadap
perawatan.

IX. Diagnosa Keperawatan


Resiko peningkatan kadar gula darah Tn. Y berhubungan dengan ketidakmampuan Tn. Y dalam mengontrol pola makan terkait
penyakit diabetes melitus.
X. Pengkajian Kemandirian Keluarga
Nama KK: Tn. Y (Yandi Setiadi)
Kriteria Kemandirian Keluarga
Tanggal Masalah Kesehatan Masalah Keperawatan Kategori/
1 2 3 4 5 6 7
Simpulan
17 Mei 2016 Diabetes Melitus Ketidakmampuan      KM III

Kriteria Kemandirian Keluarga


No. Kriteria 0 1 Keterangan:
1. Keluarga dapat menerima petugas puskesmas  Kemandirian I : Kriteria 1-2
2. Keluarga dapat menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana  Kemandirian II : Kriteria 1-5
3. Keluarga mampu menyatakan masalah kesehatan secara benar  Kemandirian III : Kriteria 1-6
4. Keluarga dapat memanfaatkan sarana kesehatan sesuai anjuran  Kemandirian IV : Kriteria 1-7
5. Keluarga mampu melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran 
6. Keluarga dapat melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Keluarga dapat melaksanakan tindakan promotif secara aktif 
XI. Perencanaan Keperawatan Keluarga
TUJUAN
No. DIAGNOSA KRITERIA STANDAR INTERVENSI
Tujuan Umum Tujuan Khusus
1. Resiko peningkatan Keluarga Tn. Y mau 1. Keluarga dan 1. Keluarga Pendidikan Pendidikan
kadar gula darah Tn. Y mengontrol pola Tn.Y mengetahui menyebutkan Kesehatan kesehatan pada
informasi
berhubungan dengan makanan untuk serta - Definisi Diabetes keluarga mengenai
mengenai
ketidakmampuan Tn. Y meningkatkan penyakit mendiskusikan Melitus. informasi penyakit
dalam mengontrol pola kualitas hidup Tn. Y. meliputi: beberapa hal - Etiologi atau diabetes melitus
a. Keluarga dan
makan terkait penyakit mengenai penyebab dan bagaimana cara
Tn.Y mampu
diabetes melitus. menyebutkan informasi Diabetes Melitus. mencegah diabetes
pengertian dari penyakit yang - Tanda dan gejala melitus.
Diabetes
dialami. Diabetes Melitus
Mellitus
b. Keluarga dan 2. Keluarga - Komplikasi.
Tn.Y mampu mengambil Diabetes Melitus
menyebutkan keputusan yang - Cara Mencegah
2 tanda dan
gejala tepat untuk Diabetes Melitus.
penyakit menangani Menurut penelitian
Diabetes masalah yang dilakukan oleh
Mellitus.
kesehatan. Risma W, 2014 yang
c. Keluarga dan 3. Keluarga berjudul “Pengaruh
Tn.Y mampu memodifikasi Kombinasi
menyebutkan
lingkungan Pengaturan Pola
2 komplikasi
dari penyakit menjadi lebih Diit DM Dan Senam
Diabetes nyaman. Diabetes Terhadap
Mellitus.
4. Keluarga Kadar Gula Darah
d. Keluarga dan
Tn.Y mampu merawat Tn. Y Pada Pasien DM
menyebutkan ketika tanda dan Tipe II”,
3 pencegahan
gejala mulai menyatakan bahwa
untuk penyakit
Diabetes mengganggu terdapat pengaruh
Mellitus. aktifitas Tn. Y. kombinasi
e. Keluarga dan 5. Keluarga pengaturan pola diit
Tn.Y mampu
mengatur pola menggunakan DM dan senam
makan dilihat unit pelayanan diabetes terhadap
dari jenis, kesehatan kadar gula darah
jumlah, dan
terdekat untuk pada pasien DM tipe
jam makan.
2. Keluarga mampu cek glukosa II.
mengambil darah secara
keputusan untuk
rutin.
mengatasi
masalah.
3. Keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan agar
dapat
meningkatkan
kesehatan
keluarga.
4. Keluarga mampu
melakukan
perawatan
kesehatan pada
anggota keluarga
yang sakit.
5. Keluarga mampu
menggunakan
fasilitas
pelayanan
kesehatan yang
ada untuk
mengatasi
masalah.
XI. Implementasi
TANGGAL
No. DIAGNOSA IMPLEMENTASI PARAF
PELAKSANAAN
1. Resiko peningkatan kadar gula 17 Mei 2016 Pengkajian :
darah Tn. Y berhubungan
1. Melakukan Inform Consent terhadap keluarga
dengan ketidakmampuan Tn. Y
2. Kontrak dengan keluarga
dalam mengontrol pola makan
3. Mengumpulkan data pengkajian
terkait penyakit diabetes melitus.
- Data umum
- Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
- Pengkajian lingkungan
- Struktur keluarga
- Fungsi keluarga
- Stress dan koping keluarga
- Pemeriksaan fisik pada Keluarga Tn. Y
- Harapan keluarga
2. Resiko peningkatan kadar gula 24 Mei 2016 Melakukan intervensi yang sudah direncanakan, yakni
darah Tn. Y berhubungan pendidikan kesehatan, diantaranya:
dengan ketidakmampuan Tn. Y
- Memberikan informasi mengenai apa itu penyakit diabetes
dalam mengontrol pola makan
- Memberikan informasi apa penyebab, tanda dan gejala
terkait penyakit diabetes melitus.
penyakit diabetes yaitu: Sering buang air kecil, mudah haus
dan mudah lapar.
- Memberikan informasi mengenai komplikasi dari Diabetes
Mellitus yaitu: Jantung koroner, stroke, penurunan
penglihatan, gagal ginjal, neuropati diabetik dll.
- Memberikan informasi pentingnya menjaga pola makan
secara teratur 3J yaitu: jumlah makanan, jadwal makanan
dan jenis makanan.
- Memberikan informasi mengenai 6 jam makan pada
penderita Diabetes Mellitus contohnya: Makan pagi jam 7,
snack pertama jam 10, makan siang jam 1, snack kedua jam
4 sore, makan malam jam 7, dan snack ketiga jam 9.
- Memberikan informasi pentingnya melakukan olahraga rutin
yaitu sebanyak 2-3 kali dalam satu minggu.
Membuat kontrak untuk mengatur jadwal makan sebagai bahan
evaluasi untuk minggu berikutnya. dan Tn.Y memberikan
pendapat bahwa beliau akan mencoba terlebih dahulu untuk tidak
makan malam pada pkl. 12 malam yang mana sudah menjadi
rutinitasnya setiap hari.

3. Resiko peningkatan kadar gula 31 Mei 2016 Melakukan evaluasi terkait pendidikan kesehatan yang minggu
darah Tn. Y berhubungan lalu telah diberikan.
dengan ketidakmampuan Tn. Y
- Bagaimana keadaan Tn. Y saat ini setelah dilakukan
dalam mengontrol pola makan
pendidikan kesehatan minggu lalu.
terkait penyakit diabetes melitus.
- Adanya perubahan pola makan sedikit demi sedikit.
- Penurunan kadar gula darah.
XII. Evaluasi

WAKTU DIAGNOSA EVALUASI


17 Mei 2016 Resiko peningkatan kadar gula darah Tn. Dilakukan pengkajian
Y berhubungan dengan ketidakmampuan S: Keluarga Tn. Y dan Tn. Y mau dilakukan asuhan keperawatan keluarga.
Tn. Y dalam mengontrol pola makan O: Keluarga Tn. Y dan Tn. Y menjawab setiap pertanyaan yang diajukan.
terkait penyakit diabetes melitus. A: Teratasi
P: -
24 Mei 2016 Resiko peningkatan kadar gula darah Tn. 1. TIK 1: Keluarga dan Tn.Y mengetahui informasi mengenai penyakit
Y berhubungan dengan ketidakmampuan meliputi:
Tn. Y dalam mengontrol pola makan a. Keluarga dan Tn.Y mampu menyebutkan pengertian dari Diabetes
terkait penyakit diabetes melitus. Mellitus.
b. Keluarga dan Tn.Y mampu menyebutkan 2 tanda dan gejala penyakit
Diabetes Mellitus.
c. Keluarga dan Tn.Y mampu menyabutkan 2 komplikasi dari penyakit
Diabetes Mellitus.
d. Keluarga dan Tn.Y mampu menyebutkan 3 pencegahan untuk penyakit
Diabetes Mellitus.
S: Keluarga mengatakan sudah mengerti tentang pengertian Diabetes Mellitus,
mengetahui tanda dan gejala, komplikasi, dan bagaimana cara menjalani
perawatan atau merawat Tn. Y.
Tn. Y menyatakan sudah mengerti mengenai informasi Diabetes Mellitus, tanda
dan gejala, komplikasi, serta bagaimana mengatur pola makan dan mengatakan
tidak akan makan malam diatas jam 21.00 dan mengatakan takut terhadap
penyakitnya.
O: - Kadar gula darah mengalami penurunan dari ± 300 mg/dl menjadi 186
mg/dl.
- Terlihat tidak makan diatas jam 9 malam.
- Wajah Tn.Y terlihat khawatir.
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Membuat logbook untuk kegiatan harian dalam mengatur pola makan.
2. TIK 2: Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
kesehatan.
S: Tn.Y mengatakan akan mengonsumsi obat perawatan yang di berikan oleh
dokter.
O: Obat dokter disimpan di tempat yang mudah terlihat. Selain itu tanaman
obat herbal dirawat langsung oleh Tn. Y.
A: Masalah teratasi sebagian.
P:-
3. TIK 3: Keluarga mampu memodifikasi lingkungan agar dapat meningkatkan
kesehatan keluarga.
S: Keluarga mengatakan menginginkan rumah yang lebih baik dengan
ventalasi yang baik.
O: Keluarga Tn. Y dan Tn. Y membersihkan rumah akan tetapi belum
maksimal.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Perlu dibuatnya logbook khusus untuk membersihkan rumah yang baik
dan benar, selain itu perlu diadakannya intervensi lanjut.
4. TIK 4: Keluarga mampu melakukan perawatan kesehatan pada anggota
keluarga yang sakit.
S: Keluarga mengatakan akan terus berusaha membujuk Tn. Y untuk
melakukan peawatan, dan bila perlu harus adanya paksaan.
O: Keluarga Tn. Y dalam hal ini ibu Tn. Y membuatkan minuman herbal
untuk Tn. Y, adik Tn. Y membantu melakukan perawatan luka pada Tn. Y.
A: Masalah teratasi sebagian
P: -
5. TIK 5: Keluarga mampu menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada untuk mengatasi masalah.
S: Keluarga Tn.Y beserta Tn.Y mengatakan suka mengikuti program
puskesmas seperti senam prolanis, pemeriksaan gratis, dll. Selain itu keluarga
Tn.Y dan Tn.Y mengatakan telah mempunyai BPJS kesehatan untuk seluruh
keluarga.
O: Adanya fotocopy BPJS kesehatan milik Tn.Y, Ibu Tn.Y dan Tn.Y
mengikuti senam prolanis setiap 2 minggu sekali, namun hal itu terkadang
jarang dilakukan.
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Perlu diadakannya pendidikan kesehatan mengenai urgensi dan
pentingnya pemanfaatan fasilitas kesehatan.
31 Mei 2016 Resiko peningkatan kadar gula darah Tn. Evaluasi Jangka Panjang terkait pendidikan yang diberikan
Y berhubungan dengan ketidakmampuan S: Tn. Y mengatakan sudah tidak makan malam di atas jam 21.00 WIB.
Tn. Y dalam mengontrol pola makan O: Kadar gula darah Tn.Y turun
terkait penyakit diabetes melitus. A: Masalah teratasi sebagian
P: Perlu pengontrolan yang ketat dan lebih lanjut agar Tn. Y tetap menjaga pola
makannya.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Keluarga Tn. Y merupakan keluarga besar (Extended Family) yang


menganut suku Sunda. Seluruh keluarga Tn. Y sehat, tetapi Tn Y dan ibunya,
Ny. O memiliki penyakit kronik diabetes melitus. Jika dilihat dari segi
keperawatan kesehatan keluarga, Tn. Y termasuk keluarga berisiko terkena
penyakit diabetes melitus karena memiliki riwayat keturunan. Keluarga Tn. Y
memiliki koping yang cukup baik, untuk masalah perawatan Tn. Y meminta
bantuan adik perempuannya yang pernah sekolah keperawatan untuk
membantu perawatan penyakit. Namun Tn. Y masih sulit untuk mengontrol
pola makannya meskipun keluarga sudah mendukung ke arah perbaikan pola
makan. Untuk itu kami mengangkat diagnosa keperawatan, resiko peningkatan
kadar gula darah Tn. Y berhubungan dengan ketidakmampuan Tn. Y dalam
mengontrol pola makan terkait diabetes melitus. Intervensi yang sudah
dilakukan yaitu pendidikan kesehatan mengenai hal-hal terkait diabetes
melitus. Ada sedikit perubahan dari Tn. Y seperti mengurangi makan diatas
jam 9 malam dan mau untuk berolahraga secara rutin sehingga sedikit
menurunkan kadar gula darah Tn. Y. Tetapi masih perlu intrevensi lebih lanjut
lagi dan dukungan keluarga agar Tn. Y tetap menjaga pola makannya dan
berolahraga secara rutin.

2. Lesson Learned
Setelah melakukan praktik keperawatan keluarga secara langsung terjun
kedalam keluarga ini, kami mengambil pengalaman yang besar sehingga kami
dapat lebih mengerti masalah yang ada pada suatu keluarga secara langsung
dan dapat mengaplikasikan asuhan keperawatan keluarga yang telah kami
dapatkan dari proses pembelajaran di kampus. Selain itu kami pun dapat lebih
belajar bagaimana berkomunikasi yang baik dengan suatu keluarga, serta
didapatkan suatu nilai penting yaitu peran keluarga dimana, keluarga sangat
berperan besar terhadap keadaan kesehatan anggota keluarga yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga, Edisi 3. Jakarta: EGC.


Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi Dalam Praktek.
Jakarta: EGC.
LAMPIRAN 1

Satuan Acara Pengajaran (SAP)

Hal-Hal Terkait Diabetes Melitus

TOPIK BAHASAN : Hal-hal terkait diabetes melitus

SASARAN DAN KRITERIA : Keluarga Tn. Y yang memiliki penyakit

diabetes melitus

WAKTU : Selasa, 24 Mei 2016

pukul 18.30-19.00 WIB

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah diberikan pendidikan kesehatan sasaran mengetahui informasi mengenai


penyakit diabetes melitus.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah diberikan pendidikan kesehatan sasaran dapat menyebutkan kembali apa


yang dibahas dalam pemaparan materi mengenai penyakit diabetes melitus serta
dapat mengimplikasikannya dalam kehidupan nyata (C2).

POKOK BAHASAN : Hal-hal terkait diabetes melitus

SUB POKOK BAHASAN :

- Definisi diabetes melitus


- Etiologi diabetes melitus
- Tanda dan gejala diabetes melitus
- Komplikasi diabetes melitus
- Cara mencegah diabetes melitus
MATERI

1. Definisi Diabetes Melitus


Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah.
Glukosa dibentuk di hati dari makanan yang dikonsumsi. Insulin, yaitu
suatu hormon yang diproduksi pankreas, mengendalikan kadar glukosa
dalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya (Brunner &
Suddarth, 2001).

2. Etiologi Diabetes Melitus


Penyebab utama diabetes melitus yaitu pola makan yang salah. Etiologi
diabetes melitus dibedakan berdasarkan klasifikasi, sebagai berikut:
a. DM tipe I
Diabetes yang tergantung insulin ditandai dengan penghancuran sel-sel
beta pankreas yang disebabkan oleh:
- Faktor genetik penderita tidak mewarisi diabetes tipe itu sendiri,
tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik
kearah terjadinya diabetes tipe I.
- Faktor imunologi (autoimun).
- Faktor lingkungan: virus atau toksin tertentu dapat memicu proses
autoimun yang menimbulkan estruksi sel beta.
b. DM tipe II
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin.
Faktor resiko yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes tipe
II: usia, obesitas, riwayat dan keluarga. Hasil pemeriksaan glukosa
darah 2 jam pasca pembedahan dibagi menjadi 3 yaitu: (Sudoyo A,
dkk., 2009 dalam Nanda, 2015)
- < 140mg/dL  normal
- 140 - < 200 mg/dL  toleransi glukosa terganggu
- > 200 mg/dL  diabetes
3. Tanda dan Gejala Diabetes Melitus
Tanda dan gejala utama diabetes melitus, yaitu:
a. Polidipsi, mudah minum
b. Polyuria, sering buang air kecil
c. Polyphagi, mudah lapar

4. Komplikasi Diabetes Melitus


a. Komplikasi Makrovaskuler
- Gangguan jantung, Penyakit arteri coroner
- Stroke
- Gangguan pembuluh darah perifer
b. Komplikasi Mikrovaskuler
- Retinopati Diabetik
- Nefropati Diabetik
- Neuropati Diabetik

5. Cara Mencegah Diabetes Melitus


Diabetes melitus dapat dicegah dengan 3J, yaitu
a. Jumlah makanan, untuk penderita diabetes melitus jumlah makanan
yang dianjurkan yaitu sedikit tapi sering.
b. Jadwal makan, bagi penderita diabetes melitus, jadwal makan di bagi 6,
yaitu 3 kali makanan utama dan 3 kali makanan selingan, dan
dianjurkan untuk tidak makan larut malam serta usahakan makan tepat
pada waktunya.
c. Jenis makanan, hindari makanan yang indeks glikemik tinggi yaitu
sumber karbohidrat sementara seperti gula, madu, sirup, roti, mie.
Makanlah makanan yang mengandung serat tinggi seperti sayur-
sayuran dan buah-buahan. Serta rutin berolahraga agar metabolisme
tubuh baik.

ALOKASI WAKTU : 1 x 30 menit

STRATEGI INSTRUKSIONAL : Ceramah dan diskusi


PROSES BELAJAR-MENGAJAR

Kegiatan Kegiatan
No. Waktu Alokasi Waktu Metode Media
Utama Pemberi materi Peserta didik
1. 18.30-18.35 5” Datang ke rumah Mempersilahkan masuk Tanya jawab -
keluarga Tn. Y, dan menjawab salam.
Pembukaan
mengucap salam dan
inform consent
2. 18.35-18.50 15” Memaparkan materi Menyimak dengan Ceramah, Video
mengenai diabetes seksama materi yang diskusi
melitus. disampaikan.
3. 18.50-18.55 5” Memberikan Menanyakan mengenai Tanya jawab -
kesempatan bertanya diabetes melitus yang (diskusi)
dan memberikan belum dimengerti dan
pertanyaan apabila menjawab apabila
Isi
keluarga Tn. Y kurang ditanya.
mengerti dengan
materi yang
disampaikan.
4. 18.55-18.53 3” Menyimpulkan Mendengarkan dengan Diskusi -
bersama hasil kegiatan seksama.
pendidikan kesehatan.
5. 18.58-19.00 2” Menutup kegiatan, Menjawab salam Tanya jawab -
Penutup berpamitan dan
mengucapkan salam.
EVALUASI

1. Evaluasi Proses
a. Keluarga Tn. Y menjawab salam.
b. Pada saat pemaparan materi keluarga Tn. Y menyimak dengan
seksama.
c. Keluarga Tn. Y mampu mengerti apa yang disampaikan saat pemaparan
materi.
2. Evaluasi Isi
Keluarga Tn. Y dapat menyebutkan kembali:
1. Apa itu diabetes melitus
2. Apa penyebab diabetes melitus
3. Bagaimana tanda dan gejala diabetes melitus
4. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi
5. Bagaimana cara mencegah diabetes melitus.

DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, A. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa


Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 1. Yogyakarta: Mediaction.
Smeltzer, S. C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &
Suddarth Vol. 2 Ed. 8. Jakarta: EGC.
LAMPIRAN 2

PENGARUH KOMBINASI PENGATURAN POLA DIIT DM DAN SENAM


DIABETES TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM
TIPE II

Risma, W. 2014., Ns. Ni Ketut Guru Prapti, S.Kep.,M.N.S.(1), Ns. I Putu Artawan,
S.Kep.(2) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
LAMPIRAN 3

Pengkajian tanggal 17 Mei 2016

Implementasi tanggal 24 Mei 2016

Evaluasi tanggal 31 Mei 2016

Anda mungkin juga menyukai