KEWARGANEGARAAN

Pengampu : Halili, S.Pd.M.Pd

Nama : Avisha Mufidatul Khasanah

NIM : P07120117005

Prodi : D III Keperawatan

Gerakan Mahasiswa Dan Kebangsaan Kita

Kata Kunci :

1. Merefleksikan gerakan mahasiswa di kampus-kampus dimana mereka merupakan

laskar Indonesia muda.
Pemuda merupakan tombak bangsa dan negara yang berada dalam ancaman
penjajahan modern. Hal penting yang perlu dipertahankan yaitu manusianya untuk
menjaga dua modal lain yaitu sosial dan ekonomi yang merupakan pijakan bangsa.
Dalam hal ini mahasiswa sebagai pemuda Indonesia dan kegiatannya mesti
melakukan gerakan politik kebangsaan, bukan gerakan yang partikular dan partisan.

2. Gerakan mahasiswa mengalami persoalannya sendiri.

Mahasiswa menghadapi beberapa masalah diantaranya, yang pertama
lemahnya basis material gerakan dimana mahasiswa tidak mengetahui dengan jelas
mengapa mereka melakukan gerakan dan siapa objek yang mereka tuju, yang kedua
rendahnya kesadaran kelas dimana mahasiswa gagal menjadi motor perubahan, yang
ketiga perapuhan ideologis gerakan mahasiswa dimana mahasiswa kehilangan tujuan
dan melakukan gerakan hanya untuk mengisi aktivitas mereka, sedangkan yang
keempat penetrasi arus hedonisme dan konsumerisme dimana mahasiswa hanya
mengikuti arus dan tidak mampu melawan perilaku konsumtif mereka sendiri.

3. Gerakan mahasiswa harus melakukan revitalisasi.

Dalam menghadapi tantangan, mahasiswa diharapkan mendefinisikan ulang
identitasnya, peran, dan gerakannya atas komponen negatif mahasiswa. Menata
keberpihakannya pada kepentingan bangsa dan negara untuk tegaknya harkat
martabat sehingga mimpi Indonesia Emas 2045 dapat terwujud.
Tantangan Gerakan Mahasiswa :

1. Sekarang ini mahasiswa kehilangan tujuan awal dan ideologi sebenarnya. Dengan
mudahnya, mahasiswa mengikuti apa yang bahkan mereka tidak pahami dengan jelas.
Terkadang mereka hanya dimafaatkan hanya untuk kepentingan politik.

2. Sulitnya menjadi penggerak perubahan menjadi kendala bagi mahasiswa ketika

menyampaikan aspirasinya. Banyaknya pertisipan juga berpengaruh pada
boomingnya aspirasi yang mereka suarakan. Bahkan seakan-akan untuk mendapat
perhatian perlu adanya anarkisme dan brutalisme.