BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diajarkan pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar (SD)
tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri sebagai suatu ilmu, juga untuk
operasionalnya. 1
peranan matematika oleh karena itu, perlu adanya perhatian yang intensif dan
yang dimiliki oleh siswa secara utuh sehingga dapat membentuk siswa yang
1
Suherman. E, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, ( Bandung: TIM MKPBM
Jurusan Matematika UPI, 2001), h. 29
2
Noraini Idris , Pedagogik Dalam Pendidikan Matematika, (Selangor: LOHPRINT SDN,
BHD, 2005), h. 1
2
sebagai berikut: 3
kemampuan matematis yang sangat penting dan harus dimiliki dan dipahami
3
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidkan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014, (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
2014), h. 325
3
mengecewakan.
Dari data yang diperoleh dari 32 siswa yang mengikuti uji tes soal
hanya persentase yang sangat kecil yang dapat mengerjakan soal. Dari 5 soal
5
tersebut Poin terbesar adalah pada soal no 4 dan 5 Kebanyakan dari siswa
soal dan 25 % kegagalan siswa dalam mengerjakan soal tersebut. Pada soal
keberhasilan siswa dalam mengerjakan soal dan 38% kegagalan siswa dalam
mengerjakan soal dan 68% kegagalan siswa dalam menyelesaikan soal. Pada
soal no 5 terdapat 17% keberhasilan siswa dalam mengerjakan soal dan 83%
siswa yang mengikuti uji soal tersebut tidak ada satu pun siswa yang dapat
dalam soal.
2) Banyak siswa yang kurang teliti dan kurang lengkap dalam menjawab
soal.
tidak percaya diri terhadap hasil kerja sendiri. Sehingga banyak siswa
tercapai.
yang bersifat pasif ataupun bersifat menghafal dan pemberian tugas. Disini
yang paling mudah namun tidak menanamkan pemahaman pada diri siswa.
suatu konsep. Selain itu, banyak dijumpai pembelajaran masih bersifat pasif
yang hanya berlangsung satu arah dari guru ke siswa dan tidak ada timbal
dipelajari.
inovatif yang melibatkan siswa belajar mandiri, kreatif dan lebih aktif. Siswa
8
harus belajar mandiri namun dengan bimbingan seorang guru. Karena dengan
Pada kurikulum 2013 siswa dituntut untuk belajar aktif. Dalam proses
dalam proses pembelajaran pun tidak hanya berlangsung dari guru ke siswa,
beralih peran dalam kelompok sebagai motivator, dan falitator bagi siswa. 6
Model Pembelajaran ini dapat melatih mental siswa untuk berbicara di depan
siswa. Karena hal ini disebabkan prosedur pembelajaran yang dirancang yaitu
6
Istarani dan Muhammad Ridwan, 50 tipe pembelajaran kooperatif,(medan: Media Persada,
2014), h. 185
9
pemahaman sendiri
akan kemampuan diri sendiri dan memandang diri sendiri sebagai pribadi
yang utuh dan mengacu pada konsep diri.8 Pada dasarnya kepercayaan diri
belajar. Dengan siswa yang memiliki rasa percaya diri dalam proses
pembelajaran ini dan membantu siswa dalam memahami konsep. Kurang nya
7
Kurnia Eka L & M Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan Matematika, (Bandung:
Refika Aditama, 2017), h. 69
8
Ibid, h. 95
10
B. Definisi Istilah
sangat penting dan harus dimiliki oleh siswa dalam belajar matematika. 9
9
Heris Hendriana, Dkk , Op.Cit, h. 3
10
Ibid, h. 69
11
kemampuan diri sendiri dan memandang diri sendiri sebagai pribadi yang
C. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
11
Kurnia Eka L & M Ridwan Yudhanegara. Op. Cit, h. 95
12
2. Batasan Masalah
3. Rumusan Masalah
konvensional?
1. Tujuan
siswa.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Sekolah
b. Bagi Guru
pada penelitian ini diharapakan sebagai salah satu jalan alternatif untuk
c. Bagi Siswa
d. Bagi peneliti