OLEH :
Kelompok I
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah yang memberikan Rahmat Nikmat kesehatan
dan kekuatan sehingga penulisan makalah yang berjudul “Konsep Epidemiologi Yang
Diterapkan Pada Penyakit Akibat Kerja Karsinogenik Dalam Industri” dapat terselesaikan.
Makalah ini disusun sebagai tugas pada mata kuliah Epidemiologi Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja. Olehnya itu, penulis menyampaikan terimakasih juga kepada dosen kami
karena telah memberi waktu dan kesempatan dalam menyusun makalah ini.
Dalam makalah ini penulis membahas mengenai konsep epidemiologi, PAK karsinogenik dan
lingkungan kerja dalam industri.
Kemudian bila dalam pembahasan yang dijelaskan tentunya mungkin masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritikan dan saran sangat diharapkan dari semua pihak yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini membawa
manfaat bagi kita semua.
Demikian makalah ini dibuat dan atas segala kritikan dan saran yang diberikan,
diucapkan banyak terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Bab I . PENDAHULUAN
Bab II . PEMBAHASAN
A. Kesimpulan …………………………………………………………...
B. Saran ………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk menciptakan
suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah mencapai produktivitas
setinggi-tingginya. Maka dari itu K3 mutlak untuk dilaksanakan pada setiap jenis bidang
pekerjaan tanpa kecuali. Upaya K3 diharapkan dapat mencegah dan mengurangi risiko
terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat melakukan pekerjaan. Dalam pelaksanaan
K3 sangat dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu manusia, bahan, dan metode yang
digunakan, yang artinya ketiga unsur tersebut tidak dapat dipisahkan dalam mencapai
penerapan K3 yang efektif dan efisien. Sebagai bagian dari ilmu Kesehatan Kerja,
penerapan K3 dipengaruhi oleh empat faktor yaitu adanya organisasi kerja, administrasi
K3, pendidikan dan pelatihan, penerapan prosedur dan peraturan di tempat kerja, dan
pengendalian lingkungan kerja.
Dalam Ilmu Kesehatan Kerja, faktor lingkungan kerja merupakan salah satu faktor
terbesar dalam mempengaruhi kesehatan pekerja, namun demikian tidak bisa
meninggalkan faktor lainnya yaitu perilaku. Perilaku seseorang dalam melaksanakan dan
menerapkan K3 sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan efektivitas keberhasilan K3.
Demikian juga yang terjadi pada pekerja reaktor nuklir, dimana tingkat kepatuhan terhadap
peraturan dan pengarahan K3 akan mempengaruhi perilaku terhadap penerapan prinsip
K3 dalam melakukan pekerjaannya. (Setyawati L, 1996). Kondisi keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum diperkirakan termasuk
rendah. Pada tahun 2005 Indonesia menempati posisi yang buruk jauh di bawah
Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand. Kondisi tersebut mencerminkan
kesiapan daya saing perusahaan Indonesia di dunia internasional masih sangat
rendah. Indonesia akan sulit menghadapi pasar global karena mengalami
ketidakefisienan pemanfaatan tenaga kerja (produktivitas kerja yang rendah).
padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya.
Karena itu disamping perhatian perusahaan, pemerintah juga perlu memfasilitasi
dengan peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Nuansanya harus bersifat manusiawi atau bermartabat.Keselamatan kerja telah
menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan bisnis sejaklama. Faktor
keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan kinerja karyawan
dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas
keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun
2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat
yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar
negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa
Indonesia. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja
menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bag ipekerja dan pengusaha,
tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak
lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan
petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam
dengan baik. Jika kita pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di
beberapa negara maju (dari beberapapengamatan) menunjukan kecenderungan
peningkatan prevalensi. Pengetahuan mengenai PAK masih terbatas karena sulitnya
melakukan studi epidemiologi, hal ini disebabkan berbagai hal seperti definisi PAK yang
belum jelas, praktek hygiene industri dan cara-cara laporan yang berbeda, tidak ada studi
kontrol, tidak mungkin menentukan gejala minimal, banyak karyawan tidak melapor dan
sudah meninggalkan tempat kerja sewaktu penelitian dilakukan sehingga hanya
ditemukan survivor population.
B. Rumusan Masalah
Dari pembahasan dalam makalah ini dapat dirumuskan menjadi rumusan masalah
diantaranya :
1. Pengertian Epidemiologi Secara Umum ?
2. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja ?
3. Pengertian Epidemiologi Kesehatan dan Keselamatan Kerja ?
4. Pengertian Penyakit Akibat Kerja dan Jenisnya yang Bersifat Karsinogenik ?
5. Penerapan Konsep Epidemiologi pada PAK Karsinogenik ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Epidemiologi
Epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari keadaan dan sifat karakteristik
kelompok penduduk tertentu, dengan memperhatikan berbagai perubahan yang terjadi pada
penduduk tersebut, yang mempengaruhi derajat kesehatannya serta kehidupan sosialnya.
Berbagai definisi dan pengertian telah dikemukakan oleh para ahli epidemiologi yang
pada dasarnya memiliki persamaan pengertian yakni epidemiologi adalah Ilmu yang
mempelajari, menganalisis serta berusaha memecahkan berbagai masalah kesehatan
maupun masalah yang erat hubungannya dengan kesehatan pada suatu kelompok
penduduk tertentu.
Epidemiologi sebagai salah satu disiplin Umu kesehatan yang relative masih baru bila
dibandingkan dengan beberapa disiplin ilmu lain. Pada saat ini telah mengalami
perkembangan yang cukup pesat Walaupun terdapat sejumlah penelitian epidemiologis
telah memberikan hasil yang cukup pada beberapa abad yang lalu, namun karena
epidemiologi sebagai suatu systematized body of epidemiology principles, yang
merupakan merupakan dasar dalam penelitian epidemiologi, baru berkembang pada
beberapa puluh tahun terahir.
Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan
penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari
sebab timbulnya masalah gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun
penanggulangannya. Epidemiologi rnerupakan filosofi dasar disiplin llmu-ilmu kesehatan,
termasuk kedokteran, yakni suatu proses logis untuk menganalisis serta memahami
hubungan interaksi antara proses flsik, biologis dan fenomena sosial yang berhubungan erat
dengan derajat kesehatan, kejadian penyakit maupun gangguan kesehatan lainnya. Metode
epidemiologi rnerupakan cara pendekatan ilmiah dalam mencari faktor penyebab serta
hubungan sebab akibat terjadinya peristiwa tertentu pada suatu kelompok penduduk
tertentu.
Banyak definisi tentang epidemiologi yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa
diantaranya :
1. W.H Welch
Suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan penyakit,
terutama penyakit infeksi menular. Dalam perkembangannya, masalah yang dihadapi
penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular,
penyakit degeneratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya.
Oleh karena batasan epidemiologi menjadi lebih berkembang.
2. Maunser dan Kramer
Studi tentang distribusi dan determinan dari penyakit dan kecelakaan pada populasi
manusia.
3. Clast
Studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang berkaitan
dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk menanggulangi
masalah kesehatan.
4. Mac Mohon dan Pugh
Epidemiologi adalah sebagai cabang ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan
faktor –faktor yang menetukan terjadinya penyakit pada manusia.
5. Omran
Epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan kesehatan,
penyakit dan perubahan penduduk, begitu juga determinannya dan akibat-akibat yang
terjadi pada kelompok penduduk.
6. W.H Frost
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya distribusi, dan jenis
penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat.
7. Azrul Azwar
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhi masalah
kesehatan.
B. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kesehatan Kerja
Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan
sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan
melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan
pekerjaannya.
Paradigma baru dalam aspek kesehatan mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dan
bukan sekedar mengobati, merawat atau menyembuhkan gangguan kesehatan atau
penyakit. Oleh karenanya, perhatian utama dibidang kesehatan lebih ditujukan ke arah
pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya penyakit serta pemeliharaan kesehatan
seoptimal mungkin.
Status kesehatan seseorang, menurut blum (1981) ditentukan oleh empat faktor yakni :
1. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia (organik/anorganik,
logam berat, debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme) dan sosial budaya
(ekonomi, pendidikan, pekerjaan).
2. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku.
3. pelayanan kesehatan: promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan,
rehabilitasi.
4. Genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.
“Pekerjaan mungkin berdampak negatif bagi kesehatan akan tetapi sebaliknya
pekerjaan dapat pula memperbaiki tingkat kesehatan dan kesejahteraan pekerja bila
dikelola dengan baik. Demikian pula status kesehatan pekerja sangat mempengaruhi
produktivitas kerjanya. Pekerja yang sehat memungkinkan tercapainya hasil kerja
yang lebih baik bila dibandingkan dengan pekerja yang terganggu kesehatannya”.
Pengertian Kecelakaan Kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang
tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses.
C. Pengertian Epidemiologi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Epidemiologi adalah ilmu tentang distribusi dan determinan-determinan dari kejadian
yang berhubungan dengan kesehatan dalam suatu populasi tertentu (Last, 1988). Sasarannya
yakni populasi manusia, penyakit dalam hal ini cedera dalam kesehatan dan keselamatan
kerja serta mencari sebab atau kausa dari penyakit tersebut.
Cedera didefinisikan sebagai setiap luka disengaja atau tidak disengaja atau
kerusakan tubuh akibat paparan akut untuk energi, seperti panas atau listrik, atau
energi kinetik dari kecelakaan, atau dari tidak adanya penting seperti panas atau
oksigen disebabkan oleh peristiwa tertentu, insiden atau serangkaian peristiwa dalam hari
kerja tunggal atau pergeseran. Termasuk adalah luka terbuka, luka intrakranial dan
internal, pitam panas, hipotermia, asphyxiations, keracunan akut, yang dihasilkan
dari paparan jangka pendek terbatas untuk menggeser pekerja, bunuh diri dan
pembunuhan, dan cedera kerja terdaftar sebagai penyebab atau iuran kematian.
Penggunaan kajian epidemiologi terhadap hal tersebut di antaranya :
1. Deskripsi penyakit cara memulai dan mengembangkan.
2. Penentuan penyebab.
3. Identifikasi kelompok berisiko.
4. Pemantauan penyaki, menyelidiki tren, studi upaya pencegahan.
5. Selidiki epidemi.
6. Mengevaluasi program pencegahan.
7. Evaluasi pengobatan atau rehabilitasi.
(Modjo, Robiana : Epidemiologi dalam K3)
D. Pengertian Penyakit Akibat Kerja dan Jenisnya (Karsinogenik)
(Cari daftar penyakit akibat kerja yang menimbulkan kanker), apa yg menyebabkan
sehingga menjadi kanker, jelaskan konsep epidemiologi penyakit akibat kerja yang
bersifat karsinogenik)
Pencegahan dan penanggulangan PAK yg brsifat karsinogenik)
Definisi PAK
Penyakit yang diderita karyawan dalam hubungan dengan kerja baik faktor resiko
karena kondisi tempat kerja , peralatan kerja, material yang dipakai, proses produksi,
cara kerja,limbah perusahaan dan hasil produksi.(Harjono)
Penyakit akibat kerja timbul akibat terpajan faktor fisik, kimiawi, biologis atau
psikososial di tempat kerja. Faktor tersebut di dalam lingkungan kerja merupakan
penyebab yang pokok dan menentukan terjadinya penyakit akibat kerja, misalnya
terpajan timah hitam di tempat kerja merupakan faktor utama terjadinya keracunan
timah hitam. Terpajan silica di tempat kerja merupakan faktor utama terjadinya
sikilosis. Namun perlu diketahui bahwa faktor lain seperti kerentanan individual dapat
berperan berbeda-beda terhadap perkembangan penyakit di antara para pekerja yang
terpajan. (Jeyaratnam.et al. Buku Ajar Praktek Kedokteran Kerja : 3)
Penyakit akibat kerja timbul khususnya di antara para kerja yang terpajan bahaya
tertentu. Namun, pada beberapa keadaan, penyakit akibat kerja dapat timbul di antara
masyarakat umum akibat kontaminasi lingkungan tempat kerja, misalnya debu hitam
hitam, obat serangga. Akhirnya, penyakit akibat kerja memiliki spefisik, misalnya asbes
menyebabkan asbestosis. (Jeyaratnam.et al. Buku Ajar Praktek Kedokteran Kerja : 3).
Pembentukan komitmen
Perencanaan
Pengorganisasian
Penerapan
Pengendalian
Evaluasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari keadaan dan sifat karakteristik
kelompok penduduk tertentu, dengan memperhatikan berbagai perubahan yang terjadi
pada penduduk tersebut, yang mempengaruhi derajat kesehatannya serta kehidupan
sosialnya.
Menurut Suma’mur (1976) Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu
kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/ masyarakat
pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun
sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit/ gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat
kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya
serta cara-cara melakukan pekerjaan (Sumakmur, 1993).
Keselamatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :
1. Sasarannya adalah lingkungan kerja.
2. Bersifat teknik.
Penggunaan kajian epidemiologi terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
antaranya :
1. Penentuan penyebab.
2. Identifikasi kelompok berisiko.
3. Pemantauan penyaki, menyelidiki tren, studi upaya pencegahan.
4. Selidiki epidemi.
5. Mengevaluasi program pencegahan.
6. Evaluasi pengobatan atau rehabilitasi. (Modjo, Robiana : Epidemiologi dalam
K3)
Penyakit akibat kerja timbul akibat terpajan faktor fisik, kimiawi, biologis atau
psikososial di tempat kerja. Faktor tersebut di dalam lingkungan kerja merupakan
penyebab yang pokok dan menentukan terjadinya penyakit akibat kerja.
Karsinogen adalah zat, radionuklida atau radiasi, yang merupakan agen langsung terlibat
dalam menyebabkan kanker. Hal ini mungkin karena kemampuan untuk merusak
genom atau ke gangguan proses metabolisme seluler. zat radioaktif Beberapa dianggap
karsinogen, tetapi aktivitas karsinogenik mereka disebabkan radiasi, misalnya untuk
sinar gamma dan partikel alpha, yang mereka memancarkan.
B. Saran
1. Para pekerja mampu mengetahui dan beradaptasi dengan lingkunga kerjanya.
2. Para pekerja harus memperhatikan paparan radiasi yang berbahaya dan menghindari
kontak dengan paparan radiasi tersebut.
3. Pengaruh paparan radiasi dapat berakibat pada manusia (dalam hal ini para pekerja)
untuk itu perlunya perhatian dari pekerja untuk memakai APD (alat pelindung diri) dan
mengetahui lebih lanjut Penyakit Akibat Kerja dalam Industri
4. Perhatian khusus dari pihak pemerintah dan perusahaan agar memperhatikan keselamatan
dan kesehatan para pekerja.
DAFTAR PUSTAKA