Anda di halaman 1dari 2

KASUS 3

Bagaimana aku ikut merasakan penderitaanya ?


Ny , P 36 tahun dengan sakit pinggang kronik. Aku telah melihatnya selama 2 tahun ½ dan
dan masih sakit. Ia datang kepada ku dengan harapan sembuh yang sangat tinggi. Aku diminta
untuk merawatnya karena residen memiliki penilaian yang baik tentang ku. Untuk
membuktikan bahwa perspektif tersebut benar maka aku memberikan nomor ku kepada ibu
tersebut dan mrmintanya menghubungiku jika perlu. Kita akan mengurangi sakit tsb , aku pun
mencoba menyakinkanya. Setelah 2x laparoskopi , 1x colonoskopi, dan 1x sistokopi serta
beberapa tes dan penelitian semuanya gagal untuk menemukan penyebab penyakitnya dan
aku pun sudah putus asa. Aku sudah meresepkan obat narkotik, relaksasi otot, terapi fisik,
anti depresan,dan banyak obat lainnya namun tidak ada yang bekerja. Beberapa kolega ku
berpikir bahwa masalhnya ada di kepalanya sehingga merujuiknya ke psikolog namun dia
menolak untuk pergi. Aku yakin sakitnya itu nyata. Kualitis hidupnya menurun karena
sakitnya. Dia coba kerja tapi sering meninggalkan nya karena nyeri tersebut untuk berbaring
di tempat tidur. Dia bukan pencari obat karena dia merasa tidak ada obat yang bekerja
dengannya. Kadang aku takut untuk menjawab telponnya karena aku tidak tau apa yang
harus kuberi tahu nya. Sakitnya membuat ku juga ikut merasakan menderita. Aku coba tanya
ke residen ,pasien apa yang sangat sulit untuk menunjukkan kepedulian dan jawabannya
adalah pasien dengan nyeri kronik.
Pembahasan :
a. Dilemma Etik
- Seorang dokter jaga RS yang ikut merasakan penderitaan pasiennya
- Seorang dokter jaga RS yang tidak kunjung merujuk setelah melakukan semua
prosedur yang harus dilakukan
- Seorang dokter jaga yang terkadang tidak menjawab telpon pasiennya untuk
konsultasi karena takut dan bingung
- Seorang residen yang menyuruh dokter umum untuk menangani pasien kronis
b. Perspektif/ Sudut Pandang dan Solusi
- Dokter umum RS :
 Menurut kami, jika kami sebagai dokter umum RS yang mengalami kondisi
tersebut, setelah dilakukan semua pemeriksaan untuk mencari penyebab dari
penyakit tersebut dan tidak kunjung menemukan penyebabnya cobalah
mengajak pasien untuk bertemu dengan pasien ketika pasien menelepon,
setalah bertemu, beritahukan kondisi yang sebenarnya kepada pasien bahwa
belum bisa menemukan penyebab peyakit pasien dan segera merujuk kepada
yang lebih ahli.
 Karena sebagai dokter, bahkan siapapun berhak untuk tidak mengangkat
telpon, apalagi dalam kondisi tertentu.
 Di kasus ini juga sebenarnya dokter jaga RS mengetahui pasien tersebut 2,5
tahun mempunyai penyakit kronis dan mengetahui bagaimana kondisinya,
bahkan residen pada kasus tersebut juga mengetahui tetapi residen
menyuruh dokter umum untuk menanganinya, mengapa tidak ditangani
kepada dokter yang lebih ahli
- Residen :
 Sebagai residen harusnya lebih bisa menangani kasus yang seharusnya tidak
ditangani oleh dokter umum, dan seharusnya juga lebih mengetahui
bagaimana kepada siapa pasien tersebut ditangani, dan seharusnya
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada DPJP pasien tersebut.
 Disini seperti terlihat bahwa pasien tersebut telah lama berobat di RS tersebut
tetapi tidak kunjung mengetahui penyebabnya dan rasa sakitnya tidak pernah
berkurang atau sembuh. Mungkin, terdapat miskomunikasi antar tenaga
kesehatan atau antar dokter yang menangani pasien tersebut, karena
seharusnya pasien kronis atau pasien apapun harus mengetahui kondisi yang
sebenarnya. Seperti ada lempar melempar tanggung jawab antar dokter
- Pasien :
 Sebagai pasien seharusnya mengetahui tentang kondisi penyakitnya, boleh
sekali – kali menanyakan atau konsultasi ke dokter, tapi kalau kasus nya
kronis seharusnya pasien mengetahui sepenuhnya tentang keadaan dirinya,
dan jangan sering mengeluh kepada dokter, mungkin bisa mencoba untuk
menenangkan diri, atau mencoba mencari ketenangan diluar dan lebih
introspeksi diri mengapa penyakit itu bisa terjadi padanya.
 Mungkin ada pendapat lain?
c. Aspek Legal
- Kode Etik Kedokteran Indonesia
- Sumpah Hippocrates
Cari yang sesuai dengan kasus
Bagaimana batasan dokter umum dalam menangani pasien?
Hak dan kewajiban dokter apa saja?

Anda mungkin juga menyukai