Anda di halaman 1dari 13

PRESENTASI KASUS

P3A2 usia 50th dengan TTGO Low Risk

Oleh:

Zahratul Aini G4A019037


Naufal Sukhoi G4A019

Pembimbing

dr. Edy Priyanto, Sp. OG (K) FER

SMF ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN


RSUD PROF DR MARGONO SOEKARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2021
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. H
• No rm : 02161281
• Usia : 50 tahun
• Agama : islam
• Alamat : Sidareja 2/15 Pecatutan
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Pedagang
• Tanggal Anamnesis : 27 juli 2021

Identitas suami
• Nama : Tn. R
• usia : 55 tahun
• agama : islam
• alamat : Sidareja 2/15 Pecatutan
• pendidikan : SD
• pekerjaan : Serabutan
Anamnesis
a. Teknik Anamnesis : Autoanamnesis
b. Tanggal Anamnesis : 27 Juli 2021
c. Keluhan utama : datang untuk kemoterapi
d. Keluhan tambahan : pasien mengeluhkan nyeri di perut bawah
e. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Poli Obsgyn RSMS pada tanggal 19 Juli 2021 dengan diagnosis TTGO Low Risk untuk melakukan kemoterapi
konsolidasi siklus ke-3. Awal mulanya kejadian pasien mengeluhkan keluar darah dari jalan lahir setelah telat haid selama 2 bulan pada
bulan januari. Pasien datang ke bidan namun oleh bidan tidak mendapat tindakan dan langsung ke RS di Purbalingga. Oleh dokter
Sp.OG di RS Panti Nugroho di diagnosis Mola Hidatidosa dan dilakukan tindakan curatage. Pasien sempat beberapa kali kontrol di RS
Panti Nugroho dan dilakukan pengangkatan rahim oleh DPJP. Setelah operasi pengangkatan rahim pasien lanjut kontrol dan setelah
kontrol ke sekian kali didapatkan hasil pemeriksaan β-HCG nya tinggi lalu di rujuk ke RSMS untuk melakukan kemoterapi. Pasien juga
mengeluhkan nyeri dibagian perut bawah dekat dengan kemaluan saat kontrol. Pesien tidak mengeluhkan adanya gangguan BAB, BAK,
dan kentut. Mual (-), muntah (-). Saat ini keluhan batuk , pilek, nyeri tenggorokan, mual muntah, dan diare disangkal. Riwayat
bepergian dan kontak dengan penderita COVID 19 disangkal.
f. Riwayat Menstruasi : pasien menarche usia 11 tahun dengan siklus menstruasi yang teratur 28 hari. Dalam 1 hari ganti pembalut 5-6
kali, lamanya menstruasi 6 hari.
g. Riwayat Menikah: pasien menikah 1 kali. Pernikahan sudah berlangsung selama 30 tahun. Pasien pertama kali berhubungan suami istri
usia 20 tahun
h. Riwayat Obstetri : pasien melahirkan sebanyak 3 kali dan memiliki riwayat keguguran 2x
1. Perempuan/ Abortus
2. Perempuan/ 28th/ Normal/ Bidan/ 3000
3. Perempuan/ 22th/ Normal/Bidan/3000
4. Laki-laki/20th/Normal/Bidan/2900
5. Mola hidatidosa
i. Riwayat KB : Pasien memiliki riwayat penggunaan KB Implan 6 bulan setelah hamil anak pertama, dan KB Implant 5 tahun setelah
hamil anak ke 3.
j. Riwayat Ginekologi : riwayat curetage (+), riwayat histerektomi (+)
k. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat hipertensi, riwayat diabetes melitus, riwayat asma, dan riwayat alergi disangkal.
l.Riwayat Penyakit Keluarga : riwayat diabetes melitus, riwayat asma, dan riwayat alergi disangkal. riwayat kanker disangkal
m. Riwayat sosial ekonomi : Pasien dan suami bekerja sebagai petani tinggal bersama suami dan anaknya.
Pemeriksaan Fisik
E. Status Generalis
Keadaan umum : baik 1. Kepala : Edema wajah (-), eksoftalmus (-)
b. Kesadaran : Compos mentis, E4M6V5 2. Mata : Konjungtiva palpebra inferior anemis (-/-), sklera
c. Tanda Vital : ikterik
- Tekanan Darah : 140/90 mmHg (-/-), Reflek cahaya (+/+), Pupil isokor
- Denyut Nadi : 90 x/menit 3mm/3mm
3. Hidung : Napas cuping hidung (-), discharge (-/-),
- Respiratory Rate:18x/menit
deviasi septum nasi (-)
- Suhu : 36.5 °C 4. Mulut : sianosis (-), mukosa bukal lembab
d. Status Antopometri
5. Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran tiroid (-),
- Berat badan : 61 kg pembesaran KGB (-)
- Tinggi Badan : 153 kg 6.Paru-paru
- IMT : 26,05 (Obesitas)
Inspeksi : Dinding dada simetris, retraksi (-)
Palpasi : Fokal fremitus (+/+), simetris, krepitasi (-)
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing
(-/-)
7. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V 2 cm lateral linea midclavicula sinistra, kuat angkat (-), thrill (-)
Perkusi : Batas kanan atas di sic II linea parasternal dextra
Batas kanan bawah di SIC IV linea parasternal dextra
Batas kiri atas di SIC IV linea parasternalis sinistra
Batas kiri bawah di SIC V linea midclavicula sinistra
Auskultasi : s1 > s2, murmur (-), gallop (-)
7. Abdomen
Inspeksi : tanda peradangan (-), bekas operasi (-), nyeri tekan (+) hipogastric
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani pada semua lapang abdomen,
Palpasi : teraba massa pada supra pubis, konsistensi kenyal, permukaan rata, nyeri tekan (+)
8. Ektremitas : edema -/-/-/-, akral hangat
F. Status Lokalis
 Genitalia Eksterna
1. Inspeksi
a. Mons pubis : distribusi normal, lesi (-)
b. Labia mayor : massa (-), lesi (-), hiperemis (-)
c. Labia minor : massa (-), lesi (-), hiperemis (-)
d. Introitus vagina : benjolan (-), peradangan (-), darah (-), flour albus (-), ulkus (-)
e. Kelenjar bartholin : edema (-), peradangan (-), tumor (-)
 Genitalia Interna
2. Inspekulo
a.Dinding vagina : licin (+), rugae vagina (+), flour albus (-)
b. Portio : licin, bulat, erosi (-), masa (-)
Vaginal toucher :
Vagina :rugae (+) masa (-)
Portio cervix : tidak teraba,lunak masa (-)
Cavum douglas : tidak menonjol
G. Status Lokalis
3. Pemeriksaan Bimanual
a. Corpus uteri : tidak teraba
b. Adnexa : massa (-), nyeri (-)
DIAGNOSIS BANDING

• Choriocarcinoma Ovarium
• hCG-secreting germ cell tumors
• Abortus
TATALAKSANA
Rekomendasi (European Society of Medical Oncology, 2013)
• Setelah staging, TTG Low Risk → Terapi dengan MTX agen tunggal atau aktinomisin
D agen tunggal untuk atau TTG High Risk → kemoterapi multiagen.
• TTG Low Risk → 6 minggu terapi pemeliharaan setelah normalisasi hCG, TTG High
Risk → 8 minggu terapi pemeliharaan
• TTG High Risk → induksi dengan etoposida dosis rendah dan cisplatin dapat
mengurangi risiko kematian dini
• Histerektomi dan biopsi kelenjar panggul direkomendasikan untuk pasien dengan
penyakit stadium I dalam waktu 4 tahun dari kehamilan terakhir mereka yang
diketahui, sedangkan mereka yang datang kemudian atau dengan penyakit
metastasis dapat diobati dengan multi-agen dan kemoterapi dosis tinggi berikutnya.
TATALAKSANA
TALAK TTG LOWRISK
• diobati dengan kemoterapi agen tunggal → MTX, actinomycin D
• Selama pengobatan, kadar hCG serum dipantau setiap minggu
• 6 minggu kemoterapi pemeliharaan diberikan setelah kadar hCG serum
normal.
• Setelah 3-4 kadar hCG serum normal, kadarnya diamati 1x/bulan selama
1 tahun

(Seckl et al., 2013)


TATALAKSANA
TALAK TTG HIGHRISK
• rejimen EMA-CO → kombinasi etoposida, metotreksat, dan aktinomisin D
yang diberikan pada minggu pertama dari siklus 2 minggu dan siklofosfamid
dan vincristine (Oncovin) diberikan pada minggu kedua.
• rejimen EMA-EP → Beberapa mengganti cisplatin dan etoposide untuk
siklofosfamid dan vincristine selama minggu kedua. Beberapa memesan
rejimen EMA-EP untuk pasien yang gagal EMA-CO.
• Setidaknya 6 minggu pemeliharaan EMA-CO atau EMA-EP diberikan setelah
kadar hCG serum normal.

(Seckl et al., 2013)


TATALAKSANA
TALAK TTG Stadium IV
• terapi dengan kemoterapi multiagen
• Setelah mencapai kadar hCG serum normal 3-4 minggu berturut-turut,
diamati dengan kadar hCG serum bulanan selama 2 tahun.
• Jika kadarnya mulai meningkat selama masa tindak lanjut, pasien
dievaluasi untuk kemungkinan intervensi kehamilan, atau penyakit
persisten atau berulang

(Seckl et al., 2013)


DAFTAR PUSTAKA
Seckl MJ, Sebire NJ, Fisher RA, et al. Gestational trophoblastic disease:
ESMO Clinical Practice Guidelines for diagnosis, treatment and follow-up.
Ann Oncol. 2013 Sep 1.
Boggs W. New Guideline for Gestational Trophoblastic Disease. Available
at http://www.medscape.com/viewarticle/811689. Accessed: September
30, 2013.

Anda mungkin juga menyukai