Anda di halaman 1dari 4

Halaman Judul

Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Perumusan Masalah
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENGUMPULAN DATA
A. Lokasi dan waktu
Lokasi di Puskesmas Tawangsari
Waktu : tanggal 15 April – 11 mei 2019
B. Jenis dan Cara Pempulan data
1. Cara Pengumpulan Data Primer
Data primer adalah jenis data yang diperoleh secara langsung dari sampel yang
diteliti, meliputi data responden, data pengukuran dari sampel yang diteliti, meliputi
data responden, data pengukuran status gizi anak balita dan lansia, data pengukuran
LILA pada ibu hamil, data recall pola makan anak, data konseling gizi berbasis NCP,
data survey konsumsi gizi keluarga, dan data kuesioner PHBS. Cara pengumpulan data
primer sebagai berikut :
a. Data identitats responden diperoleh dengan wawancara langsung kepada
responden.
b. Data pengukuran status gizi diperoleh dengan melakukan pengukuran berdasarkan
antropometri dengan mengukur berat badan, tinggi badan LILA (bagi ibu hamil)
dengan alat yang sudah ditentukan.
c. Data survey konsumsi gizi diperoleh dengan melakukan recall terhadap masing-
masing ibu balita tersebut.
d. Data survey konsumsi gizi keluarga diperoleh dengan melakukan food list terhadap
masing-masing keluarga.
e. Data konseling gizi berbasis NCP diperoleh dengan melakukan konseling di pojok
gizi terhadap pasien rawat jalan.
f. Data sosial ekonomi diperoleh dengan melakukan pengamatan dan wawancara
kepada kepala keluarga tiap rumah.
2. Cara Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder meliputi :
a. Gambaran umum puskesmas Tawangsari kabupaten sukoharjo yang meliputi :
1. Visi dan misi Puskesmas
2. Letak geografis
3. Demografi
1. Pertumbuhan dan kepadatan penduduk
Jumlah penduduk kecamatan Tawangsari tahun 2015 sebanyak
59.553 jiwa. Adapun jumlah penduduk terbanyak di Desa Watubonang
6.358 jiwa atau 10,67% sedangkan jumlah penduduk terendag di Desa
tambakboyo 3.725 jiwa 6,25% dari total penduduk di Kecamaran
Tawangsari.
Rata-rata kepadatan penduduk 1.490 jiwa setiap kilometer
persegi. Desa ketaguhan sebagaii desa terpadat (2.072 jiwa/km2) yang
melebihi kepadatan penduduk kabupaten Sukoharjo ( 1.824 jiwa/km2).
Desa
4. Ketenagaan
5. Jenis pelayanan puskesmas
a. Pelayanan rawat jalan
Rawat jalan merupakan salahh satunuiyt kerja di puskesmas yag
melayanai pasien yang berobat jalan dan tidak lebihdari 24 jam pelayanan,
termasuk seluruh prosedur diagnostik terapeutik .
Tujuan pelayanan rawat jalan di antaranya adalah untuk memberikan
konsultasi kepada pasien yang memerlukan pendapat diri seorang dokter
spesialis, dengan tindakan pengobatan atau tidak dan untuk menyediakan
tidak lanjut pasien rawat inap yang sudah diijinkan pulang tetapi masih
harus dikontrol kondisi kesehatannya. Lingkungan rawat jalan yang baik
hendaknya cukup luas dan memiliki sirkulasi udara yang lancar, tempat
duduk yang nyaman perabotan yang menarik dan tidak terdapat suara-suara
yang mengganggu. Diharapkan petugas yang berada dirawat jalan
menunjukkan sikap yang sopan dan suka menolong (Depkes, 2005).

b. Pelayanan rawat inap


Puskesmas rawat ipan adalah puskesmas yang diberi tambahan
ruangan dan fasilitas untuk menolong pasien gawat darurat, baik berupa
tindakan operatif terbatas maupun keperawatan sementara dengan kurang
lebih 10 tempat tidur. Rawat inap itu sendiri berfungsi sebagai rujukan
antara yang melayani pasien sebelum dirujuk ke institusi rujukan yang
lebih mampu, atau dipulangkan kembali ke rumah. Kemudian mendapat
asuhan perawatan tindak lanjut oleh petugas perawat kesehatan masyarakat
dari puskesamas yang bersangkutan di rumah pasien (DEpkes, 2010).
6. Program perbaikan gizi
7. Status gizi balita dan bayi
8. Status gizi ibu hamil
9. Pelayanan posyandu

b. Buku Pland Of Action (POA) UPTD puskesmas Tawang Sari Kabupaten


Sukoharjo.
Cara pengumpulan data sekunder yaitu dengan cara menginput data-data
hasil laporan yang sudah ada di puskesmas seperti data pencatatan dan pelaporan.

C. Instrumen Pengambilan Data


a. Alat dan isntrumen peralatan
1) Kuesioner karakteristik responden
2) Kuesioner pengukuran antropmetri balita
3) Kuesioner survey konsumsi anak dan keluarga (recall dan food list)
4) Kuesioner sosial ekonomi
5) Kuesioner konseling gizi berbasi NCP pada pasien rawat jalan
6) Computer dengan program SPSS
b. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Kuesioner tentang kesehatan lingkugan
2) Baby Scale
3) Microtoa ( alat pengukur tinggi badan )
4) KMS anak balita
5) Kertas LILA ( alat pengukur lingan lengan atas

c. Pengolahan dan Penyajian Data


1. Cara Pengolahan Data
a. Penilaian status gizi balita
1) Status gizi balita
Status gizi balita adalah tingkat kesehatan balita yang dipengaruhi
oleh makanan yang dikonsumsi dengan para meter secara antropometri dan
menggunakan indek BB/U, BB/TB, TB/U dengan rujukan menggunakan
WHO antro 2005.
Pengukuran berat badan menggunakan timbangan injak, dengan
ketelitian 0,5 kg. baby scale dengan ketelitian 0,1 dan dacin dengan ketelitian
0,1 kali. Pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise, baby board dan
metiline.
2. Cara Penyajian Data
Penyajian data hasil praktek kerja lapangan ini adalah dalam bentuk satu laporan
yang dipersentase di lahan praktek dan lahan akademik. Laporan terdiri dari dari 6
bab, antara lain :
a. Bab I berisi latara belakang masalah
b. Bab II berisi metode pengumpulan data
c. Bab III berisi gambaran umum Puskesmas Tawangsari
d. Bab IV berisi tinjauan pustaka
e. Bab V berisi hasil dan pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Puskesmas
1. Visi dan Misi Puskesmas
2. Letak Geografis dan Demografi
3. Ketenagaan
4. Jenis Pelayanan Puskesmas
5. Pelayanan Posyandu
6. Program Perbaikan Gizi di Puskesmas
7. Monitoring dan Evaluasi Program Gizi di Puskesmas
B. Status Gizi Balita
1. Hasil Pengukuran Status Gizi Balita
2. Hasil Analisis SKDN di Posyandu Balita
C. Status Gizi WUS dan Lansia
1.

Anda mungkin juga menyukai