Dr. HELGAWATI, MM
BAGAN PENERIMAAN PASIEN BARU POLIKLINIK
PASIEN UMUM
PASIEN UMUM
Pasien ditanya mau ke dokter siapa
Pasien ditanya mau ke dokter siapa
Keluhannya apa
Keluhannya apa
Bila pasien belum tahu mau ke dokter mana, arahkan
Bila pasien belum tahu mau ke dokter mana, arahkan
ke dokter yang tepat dengan kasusnya
ke dokter yang tepat dengan kasusnya
Pasien diarahkan untuk mendaftar di admision dan
Pasien diarahkan untuk mendaftar di admision dan
mengisi formulir pendaftaran
mengisi formulir pendaftaran
PASIEN HAMIL
PASIEN HAMIL
Arahkan ke dokter kandungan (bila pasien belum tahu ke
Arahkan ke dokter kandungan (bila pasien belum tahu ke
dokter siapa), informasikan ke dokter tetap Kebidanan
dokter siapa), informasikan ke dokter tetap Kebidanan
yang berpraktek di RSU.C-BMC
yang berpraktek di RSU.C-BMC
PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN
Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Menerima pasien yang baru masuk ke rumah sakit, untuk
mendapatkan pengobatan/pelayanan kesehatan.
TUJUAN Agar pasien memperoleh pelayanan perawatan dan pengobatan
sesuai dengan kebutuhan.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang membutuhkan pengobatan
PROSEDUR Pasien datang ke poliklinik dengan sebelumnya mendaftar dulu di
admission dan admission akan memberikan nomer urut berupa
disposisi yang telah diberikan oleh petugas informasi.
Pasien dipersilahkan duduk lebih kurang 15 menit untuk
menunggu dokter yang bersangkutan.
Perawat menyusun nomor urut yang berupa disposisi untuk
dimasukkan kedalam status yang sesuai nomor MR dan kamar
praktek dokter masing-masing. Setelah dokter mulai praktek,
perawat memanggil pasien sesuai dengan nomor urut dan nama
pasien. Pasien dipersilahkan duduk dan di anamnesa oleh dokter,
kemudian di periksa dan diberi resep.
Perawat mengambil nomor urut tersebut untuk menulis
pengeluaran obat-obatan dan alat bila dilakukan tindakan. Pada
disposisi atau nomor urut tertulis kode (A,B,C,D,K) berfungsi
untuk perhitungan tarif atau jasa dokter/harga biaya/bahan/obat-
obatan.
Setelah selesai konsultasi, buku pasien dan resep beserta nomor
urut dimasukan ke dalam status, kemudian pasien diantar ke kasir
untuk menyelesaikan administrasi.
PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN
Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Mendampingi dokter dalam melakukan pemeriksaan terhadap
Pasien.
TUJUAN Dapat memberikan pelayanan yang baik dan maksimum sesuai
dengan prosedur.
KEBIJAKAN Dilakukan pada setiap pasien yang sedang konsultasi dan
berobat kedokter
PROSEDUR Mendampingi dokter kebidanan
Persiapan alat
USG
Alat-alat pemeriksaan gynecologi :
Speculum cocor bebek/sim (besar, sedang, kecil), kogel
tang, tampon, tang, gunting spiral, sonde uterus, penster
klem, pinset anatomi
Resep dokter, formulir-formulir pemeriksaan ( form
sitologi, patologi, laboratorium, pemeriksaan sperma,
dsb )
Bak stempel,stempel tanggal,stempel nama dokter
Meteran, Dopler, set ganti verban, tensimeter, senter dan
stetoskop.
Obat-obatan
Cara kerja
1. Kamar praktek dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan
dan kebiasaan dokter yang akan praktek.
2. Setelah pasien ditimbang dan ditensi, buku disusun
menurut nomor.
3. Bila dokter mulai praktek, perawat memanggil pasien
sesuai dengan nama dan nomor urut.
CARA MENDAMPINGI DOKTER KEBIDANAN
DAN ANAK DI POLIKLINIK
NOMOR NOMOR HALAMAN
DOKUMEN REVISI 2/3
03.02.03.229 00
PROSEDUR 4. Pasien dipersilahkan duduk untuk dianamnesa oleh dokter.
5. Perawat mendampingi dokter dalam melakukan
pemeriksaan kepada pasien (memberikan alat-alat dan
obat-obatan yang diperlukan oleh dokter)
6. Perawat mencatat pengeluaran obat/tindakan yang
dilakukan oleh dokter dalam lembaran disposisi.
7. Setelah selesai pasien diberi resep,diantar ke kasir untuk
menyelesaikan admanistrasi.
Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Mempersiapkan pasien yang akan dilakukan USG di poliklinik
TUJUAN Untuk mengetahui letak/posisi janin
Untuk mengetahui apakah ada kelainan pada janin/rahim
Untuk mengetahui gerak janin
Untuk mengetahui pertumbuhan janin
KEBIJAKAN Dilakukan pada setiap pasien yang memerlukan pemeriksaan usg
PROSEDUR Persiapan alat
Alat USG
Kursi roda/brankard
Status pasien
Selimut
Jelly Usg
Tissue
Persiapan pasien
Memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
Pasien harus banyak minum bila kehamilan masih kecil
K/p puasa
Cara kerja
1. Pasien dibawa keruangan USG dengan menggunakan kursi
roda/brancard
2. Pasien dipersilahkan untuk berbaring
3. Pakaian bagian bawah dibuka dan sebagian ditutup dengan
selimut
4. Perawat mendampingi pasien dan memperhatikan
Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Memasang gips adalah membuat suatu bantuan dalam
menyambung/memperbaiki organ tubuh yang berhubungan
dengan tulang, yang biasanya pada tangan, kaki, pergelangan
yang patah maupun yang direposisi.
TUJUAN 1. Membentuk tulang kembali keadaan semula.
2. Mencegah terjadinya fraktur.
3. Mempercepat penyembuhan.
4. Menghindari kemungkinan bahaya yang memperparah
keadaan
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang mengalami patah tulang tertutup dan
hanya untuk sementara
PROSEDUR Persiapan Alat :
1. Baskom ( 2 buah ) berisi air hangat dan dingin.
2. Waslap 3 buah
3. Stockinet sesuai ukuran
4. Softban sesuai ukuran
5. Gipsona sesuai kebutuhan
6. Gunting verban
7. Baskom ( 2 buah ) berisi air hangat dan dingin.
8. Waslap 3 buah
9. Stockinet sesuai ukuran
10. Softban sesuai ukuran
11. gipsona sesuai kebutuhan
12. Gunting verban
13. Handscoen sesuai ukuran
14. Perlak untuk alat
Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Melepaskan pemasangan gips dimana keadaan fraktur sudah
menyambung kuat (biasanya dilihat dari hasil RO)
TUJUAN Memberikan kenyamanan pada pasien.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien setelah mengalami perbaikan
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Pasien
2. Kassa 2 lembar
3. Waskom 2 ( 1 berisi air dingin)
4. Perlak/ pengalas
5. Alat pembuka gips
6. Tong spatel untuk menahan dibawah gips supaya tidak
melukai kulit
Cara kerja :
1. Beritahu cara kerja dan tujuan tindakan membuka gips.
2. Berikan posisi senyaman mungkin.
3. Jelaskan bahwa alat pembuka gips tidak akan melukai
pasien jika pasien tidak bergerak – gerak.
4. Basahi gips dengan kassa basah dengan cara diusap.
( pastikan jangan terlalu basah)
5. Pasang tongspatel dibawah gips.
6. Baru kita memulai membuka gips sesuai dengan daerah
pemasangan gipsnya.
7. Usahakan membuka gips satu arah terlebih dahulu untuk
memudahkan membukanya.
PROSEDUR MEMBUKA GIPS
persiapan pasien
pasien diberi penjelasan oleh dokter mengenai tindakan
yang akan dilakukan
ruangan dalam keadaan tertutup
pasien dipersilahkan berbaring dengan posisi litotomi
MENYIAPKAN PASIEN PEMERIKSAAN USG
Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Pengangkatan tumor muda beserta kapsulnya
TUJUAN 1. untuk pengobatan tumor
2. untuk mengangkat tumor
KEBIJAKAN Bila ada tumor jinak / benjolan pada bagian tubuh tertentu
PROSEDUR Persiapan alat steril : pinset, gagang pisau, bisturi, doek
bolong, sarung tangan, pinset, gunting, set jahit dan benang
Persiapan obat : betadin, obat bius local, alkohol 70 %,
supratul, spuit 2,5 cc atau spuit 1 cc
MEMBANTU/MEMPERSIAPKAN TINDAKAN
INSISI
NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN
STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010
PENGERTIAN Suatu tindakan penyayatan atau pembedahan pada bagian tubuh
untuk pengobatan atau diagnostik
TUJUAN 1. untuk pengangkatan tumor jinak
2. untuk dilakukan biopsy pada suatu jaringan
3. untuk membuka jaringan
4. untuk mengeluarkan pus/cairan
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang mengeluh terdapat benjolan yang
tumbuh diarea badan tertentu
PROSEDUR persiapan obat
betadin, obat bius lokal, supratul, spuit 2,5 cc/ spuit 1 cc, kassa
steril,alkohol 70 %
persiapan alat
Pisau bisturi dan gagang pisau, sarung tangan steril, pinset,
gunting bengkok, plester, doek bolong
MEMPERSIAPKAN/MEMBANTU TINDAKAN
SITOLOGI
NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN
STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010
Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Mengambil jaringan dari cervix/portio melalui vagina untuk
diperiksa secara histologi, biasanya dilakukan pada pasien yang
dicurigai dengan adanya keganasan.
TUJUAN Untuk memastikan/menentukan diagnosa apakah ganas/tidak
Untuk mengetahui jenis keganasannya
Untuk menentukan derajat keganasan
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien
PROSEDUR Persiapan alat
Spekulum cocor bebek
Sarung tangan steril sesuai dengan ukurannya
1 buah tampon tang
1 buah pinset anatomis panjang
Biopsi tang
Mangkok betadin
Kapas yang sudah mengandung antiseptik
KY jelli
Persiapan pasien
Pasien sudah diberi penjelasan oleh dokter mengenai
tindakan yang akan dilakukan
Pasien dipersilahkan baring dengan posisi litotomi
Tabir ditutup
Cara kerja
Pasien sudah disiapkan
Berikan sarung tangan steril kepada dokter
MEMPERSIAPKAN/MEMBANTU TINDAKAN
SITOLOGI
NOMOR NOMOR HALAMAN
DOKUMEN REVISI 2/3
03.02.03.229 00
PROSEDUR Memberikan spekulum dan ky jelly, kemudian kapas steril
dan alat sesuai dngan kebutuhan
Jaringan yang sudah di ambil dengan cara biopsi tang
segera dimasukan ke dalam tabung yang berisi cairan
formalin
Setelah selesai tndakan, perawat asisten membersihkan
bekas luka kerokan dengan kapas betadin
Kemudian pasien dirapihkan kembali dan semua alat
direndam dengan larutan antiseptik
Dan perawat cuci tangan
Kemudian tabung yang berisi jaringan diberi nama/label
pasien sesuai dengan formulir
Formulir laboratorium yang sudah diisi oleh dokter dan
tabung PA, dikirim kelaboratorium patologi
UNIT TERKAIT Rawat Jalan, Kamar Operasi
MEMBANTU/MEMPERSIAPKAN KONTRASEPSI
IUD
NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN
STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010
Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Memasukkan IUD ke dalam cavum uteri melalui vagina dengan
posisi litotomi
TUJUAN Mengatur jarak kelahiran
Mencegah kehamilan
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang menggunakan kontasepsi IUD
PROSEDUR Persiapan alat
IUD sesuai jenisnya
Sarung tangan steril
Spekulum sim
Gunting panjang
Kogel tang
Tampon tang
Kapas steril / kassa steril
Mangkok betadin
Persiapan pasien
Pasien sudah mendapat penjelasan dari dokter
Pasien dalam keadaan menstruasi hari ke-4
Ruangan dalam keadaan tertutup
Pasien dibaringkan
Cara kerja
Dokter melakukan pemeriksaan dalam
Kemudian memasang spekulum sim
MEMBANTU/MEMPERSIAPKAN KOTRASEPSI
IUD
NOMOR NOMOR HALAMAN
DOKUMEN REVISI 2/3
03.02.03.229 00
Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Suatu usaha untuk mencegah terjadinya penyakit
Difteri,perbusis,tetanus dan Hepatitis B
TUJUAN Untuk Pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit Difteri,
Tetanus, Perbusis dan Hepatitis B
KEBIJAKAN Direktorat Jendral PPM & PL Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta 2005.
PROSEDUR Persiapan :
1. Vaksin Combo (DPT –HB ) disiapkan didalam termos imunisasi (
Vaksin Carrier ) yang didalamnya diisi Cool Pack ( Penahan
Dingin)
2. Menyiapkan kapas steril yang diberi air hangat
3. Menyiapkan spuit 3 cc
4. Menyiapkan kotak sampah khusus untuk jarum dan spuit
vaksinasi serta ampulan vaksin
Prosedur :
1. Memberi penjelasan kepada pasien tentang manfaat
dan efek samping dari pemberian imunisasi dan cara
merawatnya.
2. Mencuci tangan
3. Mengatur posisi pasien
4. Sebelum disuntikkan vaksin DPT – HB dikocok
terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen
5. Isi spuit dengan dosis yang tepat ( 0,5 ml ) tanpa ada
gelembung udara
6. Usapkan kulit dengan kapas pada daerah
penyuntikkan
7. Suntikkan vaksin DPT-HB secara intramuskuler
dengan dosis pemberian 0,5 ml
8. Cabut jarum usapkan dengan kapas kembali
MEDICAL CHEK UP
MENYIAPKAN/MEMBANTU UNTUK
PEMERIKSAAN PAPSMEAR
NOMOR NOMOR HALAMAN
DOKUMEN REVISI 1/2
03.02.03.229 00
DITETAPKAN OLEH
STANDAR TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PROSEDUR PADANG
9 JULI 2010
OPERASIONAL
PENGERTIAN Pengambilan lendir dari mulut rahim melalui vagina
TUJUAN Untuk mengetahui sedini mungkin ada atau tidaknya sel ganas
pada mulut rahim / portio dan derajat keganasannya
KEBIJAKAN 1. wanita yang sudah menikah ( yang sudah melakukan
hubungan sex )
2. pada pasien yang dicurigai adanya sel yang mencurigai
3. chek up
PROSEDUR Persiapan alat
1. sarung tangan steril
2. spekulum cocor bebek
3. cytobrash dan spatel kayu
4. slide / kaca sitologi
5. tabung sitologi yang sudah diisi dengan alkohol 96 %
6. betadin
7. kapas basah
8. ky jelli
9. formulir sitologi
Persiapan pasien
1. pasien sudah mendapat penjelasan dari dokter
2. pasien tidak dalam keadaan haid
3. disediakan ruangan tertutup
4. pasien dipersilahkan berbaring dengan posisi litotomi
MENYIAPKAN/MEMBANTU UNTUK
PEMERIKSAAN PAPSMEAR
NOMOR NOMOR HALAMAN
DOKUMEN REVISI 2/3
03.02.03.229 00
PROSEDUR Prosedur pelaksanaan
1. sebelum dan sesudah mencuci tangan
2. memberikan sarung tangan kepada dokter
3. setelah dokter memasang spekulum, perawat mulai
memberikan alat sesuai kebutuhannya
4. dokter mengambil cairan / suapan dari portio dengan
cytobrash dan spatel kemudian dioleskan pada objek gelas
5. setelah selesai kemudian kaca yang berisi supan direndam
kedalam tabung yang berisi alkohol 96%
6. kemudian bekas suapan diberi betadin sesuai kebutuhan
7. pasien dikembalikan pada posisi semula
8. semua alat dirapihkan dan dibersihkan
9. formulir sitologi diisi dengan lengkap dan dikirim
kelaboratorium patologi
UNIT Rawat Jalan
TERKAIT
TRADMILL TEST
TREADMILL TEST
TREADMILL TEST
Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Mengukur tekanan darah pasien dengan menggunakan
tensimeter elektrik
TUJUAN Untuk mengetahui tekanan darah pasien
KEBIJAKAN Di lakukan pada setiap pasien yang berobat ke poliklinik
PROSEDUR 1. Periksa posisi pasien
Pastikan pasien duduk di sebelah kanan dengan nyaman
Kursi di usahakan jangan terlalu rendah atau terlalu
tinggi
Periksa pos
2. Tetap tenang
Pastikan pasien tetap tenang saat menggunakan BPM SP-
1
Biarkan pasien duduk dan istirahat selama 1-2 menit
sebelum pengukuran
Jangan berbicara selama pengukuran
3. Lengan baju isi lengan pasien
Pastikan lengan telah masuk ke dalam cuff
4. Diameter lengan kurang dari 6 cm tidak dapat di lakukan
pengukuran dengan BPM SP-1
Buka jaket atau switer
UNIT TERKAIT Rawat Jalan
Rawat Inap
Rekam Medis
KONSULTASI VIA TELEPON
Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Melakukan konsultasi pasien dengan dokter lewat telepon
TUJUAN Mempermudah dokter jaga/perawat melaporkan hasil
perjalanan penyakit pasien kepada dokter penanggung jawab
pasien, baik masalah pengobatan maupun keadaan pasien
yang dirawat.
KEBIJAKAN Sebagai pedoman bagi seluruh pejabat dan staf RS khususnya
di bgn perawatan .
PROSEDUR I. Konsultasi Dokter ke Dokter
a. Tulis pada rekam medik pasien konsul
b. Beri penjelasan pada pasien / keluarga
c. Kirimi formulir konsultasi / hubungi lewat telepon
d. Siapkan data penunjang yang akan dilaporkan pada dokter
e. Dokter jaga ruangan menulis hasil konsultasi pada catatan
dokter
f. Jelaskan kembali kepada pasien hasil konsultasi
g. Laksanakan hasil konsultasi
h. Tulis pada rekam keperawatan
i. Di waktu dokter visite (paling lambat 24 jam) dokter harus
mamaraf instruksi lewat telepon yang dituliskan oleh dokter
jaga
II. Konsultasi Dokter ke Perawat
Catatan : Bila perawat yang melaporkan hasil konsultasi ditulis
pada rekam keperawatan.
UNIT TERKAIT 1. Ruang rawat inap
2. Ruang rawat jalan
3. Perawat
4. Dokter jaga
PEMBERIAN IMUNISASAI HEPATITIS B
Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Suatu usaha untuk mencegah terjadinya penyakit yang
diusapkan oleh virus Hepatitis B
TUJUAN Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang
disebabkan oleh virus Hepatitis B
KEBIJAKAN Direktorat Jendral PPM & PL Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta 2005
PERSIAPAN 1. Vaksin Hepatitis B disiapkan di dalam termos imunisasi
(vaksin carrier) yang didalamnya diisi cool pack (penahan
dingin). Vaksin ini bias juga disimpan pada suhu kamar,
tanpa ada sinar matahari langsung.
2. Meyiapkan kapas steril yang diberi air hangat.
3. Menyiapkan kotak sampah khusus untuk bekas vaksinasi
PROSEDUR 1. Memberi penjelasan kepada keluarga pasien tentang
manfaat dan efek samping dari pemberian imunisasi dan
cara merawatnya.
2. Mencuci tangan
3. Mengatur posisi pasien
4. Hepatitis B PID sebelum disuntikan vaksin ini dieratkan
terlebih dahulu dengan jarumnya
5. Usapkan kulit dengan kapas pada daerah penyuntikan
6. Suntikan vaksin HB dengan dosis 0.5 ml atau 1 buah HB PID
secara intramuskuler, sebaiknya pada anterolateral paha
7. Cabut jarum dan usapkan kapas kembali
8. Jarum bekas vaksinasi dibuang didalam kotak sampah yang
telah disiapkan
9. Bereskan alat
10.Mencuci tangan
UNIT TERKAIT Poli Anak, Poli Executive, Ruang Nifas
Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Suatu usaha untuk memberikan kekebalan terhadap timbulnya
penyakit difteri, pertusis dan tetanus
TUJUAN Untuk pemberian kekebalan secara simultat terhadap difteri,
pertusis dan tetanus
KEBIJAKAN Direktorat Jendral PPM & PL Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta 2005
PERSIAPAN 1. Vaksin DPT disiapkan di dalam vaksin carrier (termos
imunisasi) yang didalamnya diisi cool pack (penahan
dingin).
2. Meyiapkan kapas steril yang diberi air hangat.
3. Menyiapkan spuit 3 cc
4. Menyiapkan kotak sampah khusus untuk jarum dan spuit
vaksinasi serta ampulan vaksin
PROSEDUR 1. Memberi penjelasan kepada pasien tentang manfaat dan
efek samping dari pemberian imunisasi dan cara
merawatnya.
2. Mencuci tangan
3. Mengatur posisi pasien
4. Sebelum disuntikan vaksin DPT dokocok terlebih dahulu
agar suspensi menjadi homogen
5. Isi spuit dengan dosis yang tepat (0.5 ml) tanpa ada
gelembung udara
6. Usapkan kulit dengan kapas pada daerah penyuntikan
7. Suntikan vaksin DPT secara intramuskuler dengan dosis
pemberian 0.5 ml
8. Cabut jarum dan usapkan dengan kapas kembali
PEMBERIAN IMUNISASI DPT
Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Suatu usaha untuk mencegah terjadinya penyakit tuberkulosa
TUJUAN Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa
KEBIJAKAN Direktorat Jendral PPM & PL Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta 2005
PERSIAPAN 1. Vaksin DPT disiapkan di dalam vaksin carrier (termos
imunisasi) yang didalamnya diisi cool pack (penahan dingin).
2. Meyiapkan kapas steril yang diberi air hangat.
3. Menyiapkan spuit 3 cc
4. Menyiapkan kotak sampah khusus untuk jarum dan spuit
vaksinasi serta ampulan vaksin
PROSEDUR 1. Memberi penjelasan kepada keluarga pasien tentang manfaat
dan efek samping dari pemberian imunisasi dan cara
merawatnya.
2. Mencuci tangan
3. Mengatur posisi pasien
4. Sebelum disuntikan vaksin BCG dilarutkan terlebih dahulu
dengan pelarutnya (4 ml pelarut NaCl 0.9 %)
5. Isi spuit dengan dosis yang tepat (0.05 ml) tanpa ada
gelembung udara
6. Usapkan kulit dengan kapas pada daerah penyuntikan
7. Suntikan vaksin BCG secara intrakutan di daerah lengan
kanan atas (inserto musculus deltoideus)
8. Cabut jarum dan usapkan dengan kapas kembali
9. Jarum dan spuit bekas penyuntikan dibuang didalam kotak
sampah yang telah disedsiakan
10.Bereskan alat (sisa vaksin disimpan kembali didalam vaksin
carrier)
11.Mencuci tangan
UNIT TERKAIT Poli Anak, Poli Executive
Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Suatu usaha untuk memberikan kekebalan terhadap virus
poliomyelitis.
TUJUAN Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa
KEBIJAKAN Direktorat Jendral PPM & PL Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta 2005
PERSIAPAN 1. Vaksin polio disiapkan di dalam vaksin carrier (termos
imunisasi) yang didalamnya diisi cool pack (penahan dingin).
2. Menyiapkan pipet penetes (dropper)
PROSEDUR 1. Memberi penjelasan kepada pasien tentang menfaat dan
efek samping dari pemberian imunisasi polio
2. Mencuci tangan
3. Mengatur posisi pasien
4. Sebelum diteteskan vaksin polio dipasangkan dropper (pipet
penetes)
5. Tangan kiri membuka mulut bayi
6. Tangan kanan meneteskan polio sebanyak 2 tetes
7. Menganjurkan orang tua si bayi supaya tidak diberi susu
selama 10 – 30 menit setelah pemberian polio
8. Membereskan alat sisi vaksin polio disimpan kembali didalam
vaksin carrier (termos imunisasi)
9. Mencuci tangan
UNIT TERKAIT Poli Anak, Poli Executive, Ruang Nifas