Anda di halaman 1dari 39

ADMINISTRASI PENDAFTARAN PASIEN

NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN


STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010

Dr. HELGAWATI, MM
BAGAN PENERIMAAN PASIEN BARU POLIKLINIK

PASIEN UMUM
PASIEN UMUM
Pasien ditanya mau ke dokter siapa
Pasien ditanya mau ke dokter siapa
Keluhannya apa
Keluhannya apa
Bila pasien belum tahu mau ke dokter mana, arahkan
Bila pasien belum tahu mau ke dokter mana, arahkan
ke dokter yang tepat dengan kasusnya
ke dokter yang tepat dengan kasusnya
Pasien diarahkan untuk mendaftar di admision dan
Pasien diarahkan untuk mendaftar di admision dan
mengisi formulir pendaftaran
mengisi formulir pendaftaran

PASIEN INGIN PUNYA ANAK


PASIEN INGIN PUNYA ANAK
Informasikan tentang klinik fertilitas morula
Informasikan tentang klinik fertilitas morula
Syarat-syarat untuk mengikuti program tersebut
Syarat-syarat untuk mengikuti program tersebut
INFORMASI
INFORMASI
Informasikan tim dokter yang menangani
Informasikan tim dokter yang menangani
Bila pasien ingin informasi lebih lanjut, arahkan ke
Bila pasien ingin informasi lebih lanjut, arahkan ke
lantai 3 klinik fertilitas morula dengan sebelumnya
lantai 3 klinik fertilitas morula dengan sebelumnya
mengkonfirmasi ke petugas yang ada
mengkonfirmasi ke petugas yang ada

PASIEN HAMIL
PASIEN HAMIL
Arahkan ke dokter kandungan (bila pasien belum tahu ke
Arahkan ke dokter kandungan (bila pasien belum tahu ke
dokter siapa), informasikan ke dokter tetap Kebidanan
dokter siapa), informasikan ke dokter tetap Kebidanan
yang berpraktek di RSU.C-BMC
yang berpraktek di RSU.C-BMC
PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN


STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010

Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Menerima pasien yang baru masuk ke rumah sakit, untuk
mendapatkan pengobatan/pelayanan kesehatan.
TUJUAN Agar pasien memperoleh pelayanan perawatan dan pengobatan
sesuai dengan kebutuhan.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang membutuhkan pengobatan
PROSEDUR Pasien datang ke poliklinik dengan sebelumnya mendaftar dulu di
admission dan admission akan memberikan nomer urut berupa
disposisi yang telah diberikan oleh petugas informasi.
Pasien dipersilahkan duduk lebih kurang 15 menit untuk
menunggu dokter yang bersangkutan.
Perawat menyusun nomor urut yang berupa disposisi untuk
dimasukkan kedalam status yang sesuai nomor MR dan kamar
praktek dokter masing-masing. Setelah dokter mulai praktek,
perawat memanggil pasien sesuai dengan nomor urut dan nama
pasien. Pasien dipersilahkan duduk dan di anamnesa oleh dokter,
kemudian di periksa dan diberi resep.
Perawat mengambil nomor urut tersebut untuk menulis
pengeluaran obat-obatan dan alat bila dilakukan tindakan. Pada
disposisi atau nomor urut tertulis kode (A,B,C,D,K) berfungsi
untuk perhitungan tarif atau jasa dokter/harga biaya/bahan/obat-
obatan.
Setelah selesai konsultasi, buku pasien dan resep beserta nomor
urut dimasukan ke dalam status, kemudian pasien diantar ke kasir
untuk menyelesaikan administrasi.
PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

NOMOR NOMOR HALAMAN


DOKUMEN REVISI 2/2
03.02.03.229 00

PROSEDUR Untuk pasien yang akan dirawat/tindakan, pasien langsung


diantar keruangan sebelumnya pasien atau keluarga diantar ke
kasir poliklinik du;lu untuk pembayaran poli.
UNIT TERKAIT Rawat Jalan
CARA MENDAMPINGI DOKTER KEBIDANAN
DAN DOKTER ANAK DIPOLIKLINIK
STANDAR NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN
PROSEDUR 03.02.03.229 REVISI 1/2
OPERASIONAL 00
DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010

Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Mendampingi dokter dalam melakukan pemeriksaan terhadap
Pasien.
TUJUAN Dapat memberikan pelayanan yang baik dan maksimum sesuai
dengan prosedur.
KEBIJAKAN Dilakukan pada setiap pasien yang sedang konsultasi dan
berobat kedokter
PROSEDUR Mendampingi dokter kebidanan
 Persiapan alat
 USG
 Alat-alat pemeriksaan gynecologi :
Speculum cocor bebek/sim (besar, sedang, kecil), kogel
tang, tampon, tang, gunting spiral, sonde uterus, penster
klem, pinset anatomi
 Resep dokter, formulir-formulir pemeriksaan ( form
sitologi, patologi, laboratorium, pemeriksaan sperma,
dsb )
 Bak stempel,stempel tanggal,stempel nama dokter
 Meteran, Dopler, set ganti verban, tensimeter, senter dan
stetoskop.
 Obat-obatan
 Cara kerja
1. Kamar praktek dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan
dan kebiasaan dokter yang akan praktek.
2. Setelah pasien ditimbang dan ditensi, buku disusun
menurut nomor.
3. Bila dokter mulai praktek, perawat memanggil pasien
sesuai dengan nama dan nomor urut.
CARA MENDAMPINGI DOKTER KEBIDANAN
DAN ANAK DI POLIKLINIK
NOMOR NOMOR HALAMAN
DOKUMEN REVISI 2/3
03.02.03.229 00
PROSEDUR 4. Pasien dipersilahkan duduk untuk dianamnesa oleh dokter.
5. Perawat mendampingi dokter dalam melakukan
pemeriksaan kepada pasien (memberikan alat-alat dan
obat-obatan yang diperlukan oleh dokter)
6. Perawat mencatat pengeluaran obat/tindakan yang
dilakukan oleh dokter dalam lembaran disposisi.
7. Setelah selesai pasien diberi resep,diantar ke kasir untuk
menyelesaikan admanistrasi.

Mendampingi dokter anak


Persiapan alat :
Resep, stetoskop, senter, tong spatel, meteran, lampu RO,
termometer, alat suction dan selang canule, kom, tabung O2
fortable, set jahit / ganti verban, plester.
Persiapan obat:
Vaksinasi yang akan di gunakan (dalam termos), bethadine, kapas
alkohol 70%, wash benzin, dsb
Cara kerja :
 Setelah pasien anak ditimbang dan dicatat umur anak tsb,
buku atau status pasien disusun menurut nomor.
 Bila dokter memulai praktek, perawat memanggil pasien
menurut nomor dan nama pasien
 Perawat mendampingi dokter untuk memenuhi kebutuhan
alat maupun obat dalam pemeriksaan pasien atau tindakan
yang akan dilakukan.
 Perawat mencatat pengeluaran obat atau tindakan yang
dilakukan oleh okter dalam lembaran disposisi pasien.
 Setelah selesai pasien diberi resep dan diantar ke kasir untuk
menyelesaikan administrasi.

CARA MENDAMPINGI DOKTER KEBIDANAN


DAN ANAK DI POLIKLINIK
NOMOR NOMOR HALAMAN
DOKUMEN REVISI 2/3
03.02.03.229 00

PROSEDUR Hal-hal yang perlu diperhatikan


 Mengetahui kebiasaan-kebiasaan dokter dalam praktek.
 Semua sarana dan prasarana harus siap sebelum dokter
mulai praktek.
 Mendahulukan pasien emergency (panas tinggi, diare,
perdarahan) dengan mengkomunikasikan pada pasien yang
lain.
UNIT TERKAIT Rawat Jalan
MENYIAPKAN PASIEN PEMERIKSAAN USG

NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN


STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010

Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Mempersiapkan pasien yang akan dilakukan USG di poliklinik
TUJUAN  Untuk mengetahui letak/posisi janin
 Untuk mengetahui apakah ada kelainan pada janin/rahim
 Untuk mengetahui gerak janin
 Untuk mengetahui pertumbuhan janin
KEBIJAKAN Dilakukan pada setiap pasien yang memerlukan pemeriksaan usg
PROSEDUR Persiapan alat
 Alat USG
 Kursi roda/brankard
 Status pasien
 Selimut
 Jelly Usg
 Tissue

Persiapan pasien
 Memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
 Pasien harus banyak minum bila kehamilan masih kecil
 K/p puasa

Cara kerja
1. Pasien dibawa keruangan USG dengan menggunakan kursi
roda/brancard
2. Pasien dipersilahkan untuk berbaring
3. Pakaian bagian bawah dibuka dan sebagian ditutup dengan
selimut
4. Perawat mendampingi pasien dan memperhatikan

MENYIAPKAN PASIEN PEMERIKSAAN USG

NOMOR NOMOR HALAMAN


DOKUMEN REVISI 2/3
03.02.03.229 00

5. Setelah selesai pemeriksaan, pasien dirapihkan seperti semula


PROSEDUR 6. Mendengarkan instruksi/saran dokter selanjutnya
7. Pasien dibawa keruangan kembali
8. Pasien dipersilahkan untuk BAK k/p
UNIT TERKAIT Rawat Inap, Rawat Jalan
PROSEDUR PEMASANGAN GIPS

NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN


STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010

Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Memasang gips adalah membuat suatu bantuan dalam
menyambung/memperbaiki organ tubuh yang berhubungan
dengan tulang, yang biasanya pada tangan, kaki, pergelangan
yang patah maupun yang direposisi.
TUJUAN 1. Membentuk tulang kembali keadaan semula.
2. Mencegah terjadinya fraktur.
3. Mempercepat penyembuhan.
4. Menghindari kemungkinan bahaya yang memperparah
keadaan
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang mengalami patah tulang tertutup dan
hanya untuk sementara
PROSEDUR Persiapan Alat :
1. Baskom ( 2 buah ) berisi air hangat dan dingin.
2. Waslap 3 buah
3. Stockinet sesuai ukuran
4. Softban sesuai ukuran
5. Gipsona sesuai kebutuhan
6. Gunting verban
7. Baskom ( 2 buah ) berisi air hangat dan dingin.
8. Waslap 3 buah
9. Stockinet sesuai ukuran
10. Softban sesuai ukuran
11. gipsona sesuai kebutuhan
12. Gunting verban
13. Handscoen sesuai ukuran
14. Perlak untuk alat

PROSEDUR PEMASANGAN GIPS

NOMOR NOMOR HALAMAN


DOKUMEN REVISI 2/3
03.02.03.229 00
PROSEDUR Cara kerja :
1. Beri penjelasan kepada pasien tentang tujuan tindakan
serta cara tindakan.
2. Pasien diberi panduan posisi yang tepat.
3. Dekatkan alat – alat yang telah disiapkan dan pasang
perlak dibawah daerah yang ingin dipasang gip.
4. Mulai tindakan dengan melihat/memastikan tulang dan
otot sudah tepat.
5. Beri penjelasan kepada pasien tentang tujuan tindakan
serta cara tindakan.
6. Pasien diberi panduan posisi yang tepat.
7. Dekatkan alat – alat yang telah disiapkan dan pasang
perlak dibawah daerah yang ingin dipasang gip.
8. Mulai tindakan dengan melihat/memastikan tulang dan
otot sudah tepat.
9. Cuci tangan lalu pasang stockinet selanjutna pasang
softban sesuai lokasi.
10.Lalu rendam gipsona ± 1 menit ke air hangat dan segera
pasang. Jangan biarkan gips sampai kering lagi. Pasang
sesuai kebutuhan.
11.ambil setelah gips kering, lepaskan handscoen.
12.Rapikan alat – alat.
13.Cuci tanganPastikan gips tidak melewati softban
(disisakan ± 2 cm) dan rapikan selagi gips masih basah
karena jika suadh kering tidak dapat dir
14.Rapikan dan bersihkan pasien dari gips yang mungkin
terkena dibagian tubuh lain.
15. Rapikan alat-alat dan ruangan
UNIT TERKAIT Rawat Jalan, Rawat Inap

PROSEDUR MEMBUKA GIPS

NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN


STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010

Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Melepaskan pemasangan gips dimana keadaan fraktur sudah
menyambung kuat (biasanya dilihat dari hasil RO)
TUJUAN Memberikan kenyamanan pada pasien.
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien setelah mengalami perbaikan
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Pasien
2. Kassa 2 lembar
3. Waskom 2 ( 1 berisi air dingin)
4. Perlak/ pengalas
5. Alat pembuka gips
6. Tong spatel untuk menahan dibawah gips supaya tidak
melukai kulit
Cara kerja :
1. Beritahu cara kerja dan tujuan tindakan membuka gips.
2. Berikan posisi senyaman mungkin.
3. Jelaskan bahwa alat pembuka gips tidak akan melukai
pasien jika pasien tidak bergerak – gerak.
4. Basahi gips dengan kassa basah dengan cara diusap.
( pastikan jangan terlalu basah)
5. Pasang tongspatel dibawah gips.
6. Baru kita memulai membuka gips sesuai dengan daerah
pemasangan gipsnya.
7. Usahakan membuka gips satu arah terlebih dahulu untuk
memudahkan membukanya.
PROSEDUR MEMBUKA GIPS

NOMOR NOMOR HALAMAN


DOKUMEN REVISI 2/3
03.02.03.229 00

PROSEDUR 8. Setelah gips terbuka bersihkan daerah yang dipasang


gips dengan waslap basah lalu keringkan
9. Beritahu pasien Prosedur telah selesai.
10.Rapikan alat.

UNIT TERKAIT Rawat Jalan, Rawat Inap


MEMBANTU/MEMPERSIAPKAN TINDAKAN
BIOPSI
NOMOR NOMOR HALAMAN
DOKUMEN REVISI 1/2
00
DITETAPKAN OLEH
STANDAR TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PROSEDUR 9 JULI 2010 PADANG
OPERASIONAL
Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Mengambil jaringan dari cervik / portio melalui vagina untuk
diperiksa secara histology, biasanya dilakukan pada pasien
yang dicurigai dengan adanya keganasan
TUJUAN  Untuk memastikan / menentukan diagnosa apakah ada
keganasan atau tidak
 Untuk mengetahui jenis keganasan
 Untuk mengetahui derajat keganasannya
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang mengeluh didalam vaginanya
terdapat benjolan
PROSEDUR persiapan alat
 spekulum
 sarung tangan steril sesuai dengan ukuran
 tampon tang
 pincet anatomi panjang
 biopsi tang
 betadhin
 kapas savlon / kassa
 KY jelli

persiapan pasien
 pasien diberi penjelasan oleh dokter mengenai tindakan
yang akan dilakukan
 ruangan dalam keadaan tertutup
 pasien dipersilahkan berbaring dengan posisi litotomi
MENYIAPKAN PASIEN PEMERIKSAAN USG

NOMOR NOMOR HALAMAN


DOKUMEN REVISI 2/3
03.02.03.229 00
PROSEDUR cara kerja
 setelah semua siap, peraat memberikan sarung tangan steril
kepada dokter, dan dokter melakukan tindakan pengambilan
jaringan dan perawat menyiapkan tabung PA
 setelah selesai pasien dirapihkan dan alat direndam dengan
larutan antiseptik
 setelah selesai tindakan perawat dan dokter cuci tangan
 tabung PA diberi label/nama
 formulir laboratorium disiapkan dimeja dokter untuk diisi
 setelah diisi, formulir ditulis pada buku sitologi / PA kemudian
bahan dikirim ke laboratorium PA untuk diperiksa

Hal-hal yang perlu diperhatikan setelah selesai tindakan


1. keadaan umum pasien
2. pendarahan
UNIT TERKAIT Rawat Jalan
MEMBANTU/MEMPERSIAPKAN TINDAKAN
EXTERPASI
NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN
STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010

Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Pengangkatan tumor muda beserta kapsulnya
TUJUAN 1. untuk pengobatan tumor
2. untuk mengangkat tumor
KEBIJAKAN Bila ada tumor jinak / benjolan pada bagian tubuh tertentu
PROSEDUR Persiapan alat steril : pinset, gagang pisau, bisturi, doek
bolong, sarung tangan, pinset, gunting, set jahit dan benang
Persiapan obat : betadin, obat bius local, alkohol 70 %,
supratul, spuit 2,5 cc atau spuit 1 cc

Hal-hal yang perlu diperhatikan


Perdarahan post exsterpasi
UNIT TERKAIT Rawat Jalan

MEMBANTU/MEMPERSIAPKAN TINDAKAN
INSISI
NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN
STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010
PENGERTIAN Suatu tindakan penyayatan atau pembedahan pada bagian tubuh
untuk pengobatan atau diagnostik
TUJUAN 1. untuk pengangkatan tumor jinak
2. untuk dilakukan biopsy pada suatu jaringan
3. untuk membuka jaringan
4. untuk mengeluarkan pus/cairan
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang mengeluh terdapat benjolan yang
tumbuh diarea badan tertentu
PROSEDUR persiapan obat
betadin, obat bius lokal, supratul, spuit 2,5 cc/ spuit 1 cc, kassa
steril,alkohol 70 %

persiapan alat
Pisau bisturi dan gagang pisau, sarung tangan steril, pinset,
gunting bengkok, plester, doek bolong

Hal-hal yang perlu diperhatikan


1. perdarahan post insisi
2. tekhnik aseptic dan antiseptik
UNIT TERKAIT Rawat Jalan

MEMPERSIAPKAN/MEMBANTU TINDAKAN
SITOLOGI
NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN
STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010

Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Mengambil jaringan dari cervix/portio melalui vagina untuk
diperiksa secara histologi, biasanya dilakukan pada pasien yang
dicurigai dengan adanya keganasan.
TUJUAN  Untuk memastikan/menentukan diagnosa apakah ganas/tidak
 Untuk mengetahui jenis keganasannya
 Untuk menentukan derajat keganasan
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien
PROSEDUR Persiapan alat
 Spekulum cocor bebek
 Sarung tangan steril sesuai dengan ukurannya
 1 buah tampon tang
 1 buah pinset anatomis panjang
 Biopsi tang
 Mangkok betadin
 Kapas yang sudah mengandung antiseptik
 KY jelli
Persiapan pasien
 Pasien sudah diberi penjelasan oleh dokter mengenai
tindakan yang akan dilakukan
 Pasien dipersilahkan baring dengan posisi litotomi
 Tabir ditutup
Cara kerja
 Pasien sudah disiapkan
 Berikan sarung tangan steril kepada dokter

MEMPERSIAPKAN/MEMBANTU TINDAKAN
SITOLOGI
NOMOR NOMOR HALAMAN
DOKUMEN REVISI 2/3
03.02.03.229 00
PROSEDUR  Memberikan spekulum dan ky jelly, kemudian kapas steril
dan alat sesuai dngan kebutuhan
 Jaringan yang sudah di ambil dengan cara biopsi tang
segera dimasukan ke dalam tabung yang berisi cairan
formalin
 Setelah selesai tndakan, perawat asisten membersihkan
bekas luka kerokan dengan kapas betadin
 Kemudian pasien dirapihkan kembali dan semua alat
direndam dengan larutan antiseptik
 Dan perawat cuci tangan
 Kemudian tabung yang berisi jaringan diberi nama/label
pasien sesuai dengan formulir
 Formulir laboratorium yang sudah diisi oleh dokter dan
tabung PA, dikirim kelaboratorium patologi
UNIT TERKAIT Rawat Jalan, Kamar Operasi

MEMBANTU/MEMPERSIAPKAN KONTRASEPSI
IUD
NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN
STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010

Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Memasukkan IUD ke dalam cavum uteri melalui vagina dengan
posisi litotomi
TUJUAN  Mengatur jarak kelahiran
 Mencegah kehamilan
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang menggunakan kontasepsi IUD
PROSEDUR Persiapan alat
 IUD sesuai jenisnya
 Sarung tangan steril
 Spekulum sim
 Gunting panjang
 Kogel tang
 Tampon tang
 Kapas steril / kassa steril
 Mangkok betadin
Persiapan pasien
 Pasien sudah mendapat penjelasan dari dokter
 Pasien dalam keadaan menstruasi hari ke-4
 Ruangan dalam keadaan tertutup
 Pasien dibaringkan
Cara kerja
 Dokter melakukan pemeriksaan dalam
 Kemudian memasang spekulum sim

MEMBANTU/MEMPERSIAPKAN KOTRASEPSI
IUD
NOMOR NOMOR HALAMAN
DOKUMEN REVISI 2/3
03.02.03.229 00

PROSEDUR  Setelah terpasang spekulum sim, dokter melakukan


desinfektan terhadap dinding vagina dan mulut rahim
 Setelah didesinfektan, dokter memasang IUD dan
menggunting benangnya
 Setelah selesai pemasangan, dinding vagina dan mulut rahim
dibersihkan dengan betadin dan sekaligus membersihkan
darah dengan kassa steril
 Setelah selesai pasien dipasang softex/pembalut
 Kemudian pasien dirapihkan dan semua alat dibersihkan
 Lalu cuci tangan
 Dokter menentukan kapan untuk kontrol kembali
UNIT Rawat Jalan
TERKAIT

PEMBERIAN IMUNISASI DPT-HB (COMBINASI)

NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN


STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010

Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Suatu usaha untuk mencegah terjadinya penyakit
Difteri,perbusis,tetanus dan Hepatitis B
TUJUAN Untuk Pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit Difteri,
Tetanus, Perbusis dan Hepatitis B
KEBIJAKAN Direktorat Jendral PPM & PL Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta 2005.
PROSEDUR Persiapan :
1. Vaksin Combo (DPT –HB ) disiapkan didalam termos imunisasi (
Vaksin Carrier ) yang didalamnya diisi Cool Pack ( Penahan
Dingin)
2. Menyiapkan kapas steril yang diberi air hangat
3. Menyiapkan spuit 3 cc
4. Menyiapkan kotak sampah khusus untuk jarum dan spuit
vaksinasi serta ampulan vaksin
Prosedur :
1. Memberi penjelasan kepada pasien tentang manfaat
dan efek samping dari pemberian imunisasi dan cara
merawatnya.
2. Mencuci tangan
3. Mengatur posisi pasien
4. Sebelum disuntikkan vaksin DPT – HB dikocok
terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen
5. Isi spuit dengan dosis yang tepat ( 0,5 ml ) tanpa ada
gelembung udara
6. Usapkan kulit dengan kapas pada daerah
penyuntikkan
7. Suntikkan vaksin DPT-HB secara intramuskuler
dengan dosis pemberian 0,5 ml
8. Cabut jarum usapkan dengan kapas kembali

PEMBERIAN IMUNISASI DPT-HB


(COMBINASI)
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN 00 2/3
03.02.03.229
PROSEDUR 9. Jarum dan spuit bekas penyuntikkan dibuang didalam kotak
sampah yang telah disiapkan
10.Bereskan alat (sisa vaksin disimpan kembali didalam vaksin
carrier)
11.Mencuci tangan
12.Memberikan resep obat panas

UNIT Poli Anak


TERKAIT

MEDICAL CHEK UP

NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN


STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010
PENGERTIAN Serangkaian pemeriksaan kesehatan yang bertujuan mengetahui
secara dini diagnosa penyakit,mencegah timbulnnya penyakit
serta untuk mengetahui status kesehayan seseorang
TUJUAN Mengetahui kondisi kesehatan pasien
KEBIJAKAN Rumah Sakit Umum Citra BMC mengatur tata cara Medical Check
Up
PROSEDUR 1. Pasien berkonsultasi dengan dokter umum untuk menentukkan
paket medical check up sesuai dengan keluhan pasien dan
menentukkan jadwal pelaksanaan medical check up
2. Pasien mengetahui biaya paket medical check up yang akan
dijalani dari petugas informasi
3. Konfirmasi antar unit terkait untuk pelaksanaan medical check
up
- Kamar saji : untuk penyediaan makanan pasien
- Laboratorium untuk jenis pemeriksaan yang akan
dilaksanakan
- Radiologi untuk jenis pemeriksaan yang akan dilaksanakan
4. Pasien datang sesuai dengan jadwal pelaksanaan MCU yang
telah ditentukan untuk menjalani serangkaian pemeriksaan
sesuai paket MCU
5. Pasien kembali berkonsultasi dengan dokter jika hasil
resumeMCU sudah selesai
UNIT TERKAIT Informasi
Rawat Jalan ( Poliklinik )
Kamar Saji
Laboratorium
Radiologi

PROSEDUR MENYALAKAN, MEMATIKAN DAN


MEMINDAHKAN USG VOLUSON
NOMOR NOMOR HALAMAN
DOKUMEN REVISI 1/2
03.02.03.229 00
DITETAPKAN OLEH
STANDAR DIREKTUR RSU CITRA BMC
PROSEDUR TANGGAL TERBIT
PADANG
OPERASIONAL 9 JULI 2010
PENGERTIAN Cara menyalakan, mematikan dan memindahkan USG
VOLUSON sebelum di gunakan
TUJUAN Agar USG VOLUSON selalu terawat
KEBIJAKAN Di lakukan sebelum dan sesudah pasien USG
PROSEDUR 1. Cara menyalakan USG VOLUSON
 Masukan kabel UVS ke stop kontak, pastikan
sebelumnya kabel USG sudah terpasang ke UVS
 Tekan tombol on/off UVS bagian belakang, pastikan
lampu yang di depan UVS nyala hanya satu saja,
kemudian tekan on/off yang berada di atas lampu yang
nyala sampai nyalanya jadi dua
 Tekan tombol on/off printer
 Tekan tombol on/off USG yang berada disebelah kiri
bawah
 Nyalakan monitor TV yang berada di atas tempat tidur
pasien
 Tunggu beberapa menit sampai monitor USG siap di
gunakan lalu tekan tombol freeze
2. Cara mematikan USG VOLUSON
 Pastikan proof dalam keadaan bersih dari jelly
 Tekan tombol gambar orang berdua yang ada tanda
silang kemudian tekan freeze
 Tekan tombol sebelah kiri bawah sampai terdengar
bunyi USG mati (bunyinya jegleg)
 Tekan tombol UVS bagian depan, setelah mati baru
tombol on/off UVS bagian belakang
 Cabut kabel UVS dari stop kontak

PROSEDUR MENYALAKAN, MEMATIKAN DAN


MEMINDAHKAN USG VOLUSON
NOMOR NOMOR HALAMAN
DOKUMEN REVISI 2/3
03.02.03.229 00
PROSEDUR 3. Cara memindahkan USG VOLUSON
 Cabut kabel USG dari UVS
 Dorong bagian belakang USG yang ada pegangannya,
kalau mau angkat USG pegang dibagian bawah/injakan
kaki
 Hindari mengangkat bagian depan/keyboard USG karena
akan merusak komponen USG
 Proof yang tidak di pakai tolong di lepas dengan
memutar kunci, Saat memindahkan hindarkan
guncangan pada mesin USG, beri triplek di lantai/di pintu
lift pada saat USG akan masuk/keluar lift
UNIT TERKAIT Rawat Jalan
Rawat Inap

PROSEDUR MENYALAKAN, MEMATIKAN DAN


MEMINDAHKAN USG FLEXUS
NOMOR NOMOR HALAMAN
DOKUMEN REVISI 1/2
03.02.03.229 00
DITETAPKAN OLEH
STANDAR DIREKTUR RSU CITRA BMC
PROSEDUR TANGGAL TERBIT
PADANG
OPERASIONAL 9 JULI 2010
PENGERTIAN Cara menyalakan, mematikan dan memindahkan USG sebelum
di gunakan
TUJUAN Agar USG selalu terawat
KEBIJAKAN Di lakukan sebelum dan sesudah pasien USG
PROSEDUR 1. Cara menyalakan USG
 Pastikan kabel USG dan printer terpasang ke UVS
 Pasang kabel UVS ke stop kontak
 Tekan tombol on/off UVS
 Tekan tombol power USG tunggu sampai monitor nyala
kemudian tekan freeze
 USG siap di pakai (tombol freeze berwarna hijau)
2. Cara mematikan USG
 Usahakan proof bersih dari jelly dengan menggunakan
tisue halus
 Posisi freeze berwarna orange
 Tekan tombol power USG
 Matikan UVS dengan menekan tombol off pada UVS
 Cabut kabel dari stop kontak
3. Cara Memindahkan USG
Saat memindahkan hindarkan guncangan pada alat USG,
beri Triplek di lantai atau di pintu lift pada saat alat
USG akan masuk atau keluar lift
UNIT TERKAIT Rawat jalan
Rawat inap

MENYIAPKAN/MEMBANTU UNTUK
PEMERIKSAAN PAPSMEAR
NOMOR NOMOR HALAMAN
DOKUMEN REVISI 1/2
03.02.03.229 00
DITETAPKAN OLEH
STANDAR TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PROSEDUR PADANG
9 JULI 2010
OPERASIONAL
PENGERTIAN Pengambilan lendir dari mulut rahim melalui vagina
TUJUAN Untuk mengetahui sedini mungkin ada atau tidaknya sel ganas
pada mulut rahim / portio dan derajat keganasannya
KEBIJAKAN 1. wanita yang sudah menikah ( yang sudah melakukan
hubungan sex )
2. pada pasien yang dicurigai adanya sel yang mencurigai
3. chek up
PROSEDUR Persiapan alat
1. sarung tangan steril
2. spekulum cocor bebek
3. cytobrash dan spatel kayu
4. slide / kaca sitologi
5. tabung sitologi yang sudah diisi dengan alkohol 96 %
6. betadin
7. kapas basah
8. ky jelli
9. formulir sitologi

Persiapan pasien
1. pasien sudah mendapat penjelasan dari dokter
2. pasien tidak dalam keadaan haid
3. disediakan ruangan tertutup
4. pasien dipersilahkan berbaring dengan posisi litotomi

MENYIAPKAN/MEMBANTU UNTUK
PEMERIKSAAN PAPSMEAR
NOMOR NOMOR HALAMAN
DOKUMEN REVISI 2/3
03.02.03.229 00
PROSEDUR Prosedur pelaksanaan
1. sebelum dan sesudah mencuci tangan
2. memberikan sarung tangan kepada dokter
3. setelah dokter memasang spekulum, perawat mulai
memberikan alat sesuai kebutuhannya
4. dokter mengambil cairan / suapan dari portio dengan
cytobrash dan spatel kemudian dioleskan pada objek gelas
5. setelah selesai kemudian kaca yang berisi supan direndam
kedalam tabung yang berisi alkohol 96%
6. kemudian bekas suapan diberi betadin sesuai kebutuhan
7. pasien dikembalikan pada posisi semula
8. semua alat dirapihkan dan dibersihkan
9. formulir sitologi diisi dengan lengkap dan dikirim
kelaboratorium patologi
UNIT Rawat Jalan
TERKAIT

TRADMILL TEST

NOMOR NOMOR HALAMAN


DOKUMEN REVISI 1/2
03.02.03.229 00
DITETAPKAN OLEH
STANDAR TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PROSEDUR PADANG
OPERASIONAL 9 JULI 2010
PENGERTIAN Merupakan suatu bentuk pemeriksaan yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan maksimal kerja jantung pada saat
melakukan aktifitas.Pada
Pemeriksaan ini pasien diharuskan diatas ban treadmill dan
setiap 3 menit ban maupun kecepatan alat tersebut akan
ditingkatkan
TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa penyakit jantung koroner
2. Mengevaluasi hasil pengobatan
3. Menentukan prognosa
4. Mendeteksi kelainan kardiovaskuler
5. Mengevaluasi keluhan seperti nyeri dada dan sesak nafas
KEBIJAKAN Rumah Sakit Bunda Margonda mengatur tata cara pasien
treadmill
PROSEDUR Kontraindikasi Treadmill :
1. Akut Miocard infark kurang dari 5 hari
2. Angina Pectoris tidak stabil
3. Hipertensi Berat
4. Vertigo

Tes dihentikkan jika :


1. Target maksimal tercapai
2. Saat tes pasien ada keluhan
3. Perubahan terhadap rekaman EKG
4. Tekanan darah tidak normal

TREADMILL TEST

NOMOR NOMOR HALAMAN


DOKUMEN REVISI 2/3
03.02.03.229 00
PROSEDUR Pelaksanaan
1. Cek perlengkapan semua alat yang dibutuhkan : Electrode,
Mikropore, Pastik, Obat-obatan, O2 portable, DC Shock,
Tensimeter, Stetoscope, Baju pasien, Korset
2. Nyalakan komputer dan jogging track untuk pemanasan
dan cek fungsi. Tekan Press to release untuk menarik 1
lembar kertas treatmill
3. Bersihkan electrode dengan alcohol/pastik
4. Pasang electrode di dada pasien, kuatkan dengan
mikropore, pasang korset untuk sebagai penahan
5. Pasien berdiri di atas jogging track
6. Klik BEGIN
7. Isi nama, nama panggilan, umur, jenis kelamin, target
rate akan keluar dengan sendirinya, kemudian klik EXIT /
ENTER
8. Klik SOFTKEY, pilih FILTER (muncul SCF di kiri atas layar
artinya filter sudah jalan)
9. Klik BRUCE, pilih ON (jogging track muylai berjalan)
10.Klik PRE X ( untuk pemanasan, cukup 1 menit)
11.Klik START X  jogging track akan bertambah cepat tiap
3 menit
12.Ukur tekanan darah tiap 1:30’, hasil dituliskan di systole
da diastole dengan cara klik tombol mouse kanan atas
untuk menaikan angka dan tombol kiri atas untuk
mengurangi angka, lalu klik BLOOD OK
13.Test diteruskan sampai target heart rate tercapai 
minimal +/- 80% (lihat angka tersebut di tengah atas
layar atau tanyakan ke Dr. SpJP)
14.ECG
15.Bila target sudah tercapai klik RECOVERY, ECG, tunggu
jogging track bertambah pelan melakukan pendinginan
dengan jalan pelan di tempat
16.Klik FINAL sesuai instruksi Dr. SpJP, jogging track akan
berhenti

TREADMILL TEST

NOMOR NOMOR HALAMAN


DOKUMEN REVISI 2/3
03.02.03.229 00

PROSEDUR 17.Klik COMMENT dan tulis sesuai kesimpulan Dr. SpJP


18.Klik INSERT, lalu EXIT, lalu SUMMARY PAGE
19.Robek kertas hasil Treatmill test pada sambungannya,
serahkan Dr. SpJP untuk ditandatangani
20.Bila akan diteruskan pasien lain klik NEW ID dan elektroda
dibersihkan dengan alcohol / pastik. Jangan lupa kertasnya
juga ditarik dengan menekan Press to release
21.Bila sudah selesai alat dimatikan dan dirapikan

Interpretasi hasil tes didasarkan antara lain :


1. Gelombang Q yang abnormal
2. Segmen S-T abnormal
3. Gelombang –gelombang abnormal

UNIT Rawat Jalan


TERKAIT Rawat Inap
Rekam Medis
PROSEDUR MENGUKUR TEKANAN DARAH
DENGAN TENSIMETER ELEKTRIK
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN 00 1/2
03.02.03.229
DITETAPKAN OLEH
STANDAR TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PROSEDUR PADANG
OPERASIONAL 9 JULI 2010

Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Mengukur tekanan darah pasien dengan menggunakan
tensimeter elektrik
TUJUAN Untuk mengetahui tekanan darah pasien
KEBIJAKAN Di lakukan pada setiap pasien yang berobat ke poliklinik
PROSEDUR 1. Periksa posisi pasien
 Pastikan pasien duduk di sebelah kanan dengan nyaman
 Kursi di usahakan jangan terlalu rendah atau terlalu
tinggi
 Periksa pos
2. Tetap tenang
 Pastikan pasien tetap tenang saat menggunakan BPM SP-
1
 Biarkan pasien duduk dan istirahat selama 1-2 menit
sebelum pengukuran
 Jangan berbicara selama pengukuran
3. Lengan baju isi lengan pasien
 Pastikan lengan telah masuk ke dalam cuff
4. Diameter lengan kurang dari 6 cm tidak dapat di lakukan
pengukuran dengan BPM SP-1
 Buka jaket atau switer
UNIT TERKAIT Rawat Jalan
Rawat Inap
Rekam Medis
KONSULTASI VIA TELEPON

NOMOR NOMOR HALAMAN


STANDAR
DOKUMEN REVISI 1/2
PROSEDUR
03.02.03.229 00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010

Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Melakukan konsultasi pasien dengan dokter lewat telepon
TUJUAN Mempermudah dokter jaga/perawat melaporkan hasil
perjalanan penyakit pasien kepada dokter penanggung jawab
pasien, baik masalah pengobatan maupun keadaan pasien
yang dirawat.
KEBIJAKAN Sebagai pedoman bagi seluruh pejabat dan staf RS khususnya
di bgn perawatan .
PROSEDUR I. Konsultasi Dokter ke Dokter
a. Tulis pada rekam medik pasien konsul
b. Beri penjelasan pada pasien / keluarga
c. Kirimi formulir konsultasi / hubungi lewat telepon
d. Siapkan data penunjang yang akan dilaporkan pada dokter
e. Dokter jaga ruangan menulis hasil konsultasi pada catatan
dokter
f. Jelaskan kembali kepada pasien hasil konsultasi
g. Laksanakan hasil konsultasi
h. Tulis pada rekam keperawatan
i. Di waktu dokter visite (paling lambat 24 jam) dokter harus
mamaraf instruksi lewat telepon yang dituliskan oleh dokter
jaga
II. Konsultasi Dokter ke Perawat
Catatan : Bila perawat yang melaporkan hasil konsultasi ditulis
pada rekam keperawatan.
UNIT TERKAIT 1. Ruang rawat inap
2. Ruang rawat jalan
3. Perawat
4. Dokter jaga
PEMBERIAN IMUNISASAI HEPATITIS B

NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN


STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010

Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Suatu usaha untuk mencegah terjadinya penyakit yang
diusapkan oleh virus Hepatitis B
TUJUAN Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang
disebabkan oleh virus Hepatitis B
KEBIJAKAN Direktorat Jendral PPM & PL Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta 2005
PERSIAPAN 1. Vaksin Hepatitis B disiapkan di dalam termos imunisasi
(vaksin carrier) yang didalamnya diisi cool pack (penahan
dingin). Vaksin ini bias juga disimpan pada suhu kamar,
tanpa ada sinar matahari langsung.
2. Meyiapkan kapas steril yang diberi air hangat.
3. Menyiapkan kotak sampah khusus untuk bekas vaksinasi
PROSEDUR 1. Memberi penjelasan kepada keluarga pasien tentang
manfaat dan efek samping dari pemberian imunisasi dan
cara merawatnya.
2. Mencuci tangan
3. Mengatur posisi pasien
4. Hepatitis B PID sebelum disuntikan vaksin ini dieratkan
terlebih dahulu dengan jarumnya
5. Usapkan kulit dengan kapas pada daerah penyuntikan
6. Suntikan vaksin HB dengan dosis 0.5 ml atau 1 buah HB PID
secara intramuskuler, sebaiknya pada anterolateral paha
7. Cabut jarum dan usapkan kapas kembali
8. Jarum bekas vaksinasi dibuang didalam kotak sampah yang
telah disiapkan
9. Bereskan alat
10.Mencuci tangan
UNIT TERKAIT Poli Anak, Poli Executive, Ruang Nifas

PEMBERIAN IMUNISASI DPT

NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN


STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010

Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Suatu usaha untuk memberikan kekebalan terhadap timbulnya
penyakit difteri, pertusis dan tetanus
TUJUAN Untuk pemberian kekebalan secara simultat terhadap difteri,
pertusis dan tetanus
KEBIJAKAN Direktorat Jendral PPM & PL Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta 2005
PERSIAPAN 1. Vaksin DPT disiapkan di dalam vaksin carrier (termos
imunisasi) yang didalamnya diisi cool pack (penahan
dingin).
2. Meyiapkan kapas steril yang diberi air hangat.
3. Menyiapkan spuit 3 cc
4. Menyiapkan kotak sampah khusus untuk jarum dan spuit
vaksinasi serta ampulan vaksin
PROSEDUR 1. Memberi penjelasan kepada pasien tentang manfaat dan
efek samping dari pemberian imunisasi dan cara
merawatnya.
2. Mencuci tangan
3. Mengatur posisi pasien
4. Sebelum disuntikan vaksin DPT dokocok terlebih dahulu
agar suspensi menjadi homogen
5. Isi spuit dengan dosis yang tepat (0.5 ml) tanpa ada
gelembung udara
6. Usapkan kulit dengan kapas pada daerah penyuntikan
7. Suntikan vaksin DPT secara intramuskuler dengan dosis
pemberian 0.5 ml
8. Cabut jarum dan usapkan dengan kapas kembali
PEMBERIAN IMUNISASI DPT

NOMOR NOMOR HALAMAN


DOKUMEN REVISI 2/3
03.02.03.229 00

PROSEDUR 9. Jarum dan spuit bekas penyuntikan dibuang didalam


kotak sampah yang telah disiapkan
10.Bereskan alat (sisa vaksin disimpan kembali ke dalam
vaksin carrier)
11.Mencuci tangan
12.Membereskan resep obat panas
UNIT TERKAIT Poli Anak, Poli Executive
PEMBERIAN IMUNISASI BCG

NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN


STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010

Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Suatu usaha untuk mencegah terjadinya penyakit tuberkulosa
TUJUAN Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa
KEBIJAKAN Direktorat Jendral PPM & PL Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta 2005
PERSIAPAN 1. Vaksin DPT disiapkan di dalam vaksin carrier (termos
imunisasi) yang didalamnya diisi cool pack (penahan dingin).
2. Meyiapkan kapas steril yang diberi air hangat.
3. Menyiapkan spuit 3 cc
4. Menyiapkan kotak sampah khusus untuk jarum dan spuit
vaksinasi serta ampulan vaksin
PROSEDUR 1. Memberi penjelasan kepada keluarga pasien tentang manfaat
dan efek samping dari pemberian imunisasi dan cara
merawatnya.
2. Mencuci tangan
3. Mengatur posisi pasien
4. Sebelum disuntikan vaksin BCG dilarutkan terlebih dahulu
dengan pelarutnya (4 ml pelarut NaCl 0.9 %)
5. Isi spuit dengan dosis yang tepat (0.05 ml) tanpa ada
gelembung udara
6. Usapkan kulit dengan kapas pada daerah penyuntikan
7. Suntikan vaksin BCG secara intrakutan di daerah lengan
kanan atas (inserto musculus deltoideus)
8. Cabut jarum dan usapkan dengan kapas kembali
9. Jarum dan spuit bekas penyuntikan dibuang didalam kotak
sampah yang telah disedsiakan
10.Bereskan alat (sisa vaksin disimpan kembali didalam vaksin
carrier)
11.Mencuci tangan
UNIT TERKAIT Poli Anak, Poli Executive

PEMBERIAN IMUNISASI POLIA

NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN


STANDAR
03.02.03.229 REVISI 1/2
PROSEDUR
00
OPERASIONAL DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR RSU CITRA BMC
PADANG
9 JULI 2010

Dr. HELGAWATI, MM
PENGERTIAN Suatu usaha untuk memberikan kekebalan terhadap virus
poliomyelitis.
TUJUAN Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa
KEBIJAKAN Direktorat Jendral PPM & PL Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta 2005
PERSIAPAN 1. Vaksin polio disiapkan di dalam vaksin carrier (termos
imunisasi) yang didalamnya diisi cool pack (penahan dingin).
2. Menyiapkan pipet penetes (dropper)
PROSEDUR 1. Memberi penjelasan kepada pasien tentang menfaat dan
efek samping dari pemberian imunisasi polio
2. Mencuci tangan
3. Mengatur posisi pasien
4. Sebelum diteteskan vaksin polio dipasangkan dropper (pipet
penetes)
5. Tangan kiri membuka mulut bayi
6. Tangan kanan meneteskan polio sebanyak 2 tetes
7. Menganjurkan orang tua si bayi supaya tidak diberi susu
selama 10 – 30 menit setelah pemberian polio
8. Membereskan alat sisi vaksin polio disimpan kembali didalam
vaksin carrier (termos imunisasi)
9. Mencuci tangan
UNIT TERKAIT Poli Anak, Poli Executive, Ruang Nifas

Anda mungkin juga menyukai