Dalam karya ini, Gardner memetakan sebuah alternatif dari ortodoksi yang berlaku
bahwa kecerdasan pada manusia adalah kemampuan intelektual umum atau faktor
global, yang menembus semua aspek kognisi, dan yang paling efektif memprediksi
kinerja seseorang dalam konteks sekolah atau pekerjaan, dan di banyak lainnya
Aspek hidup dalam kehidupan. Dengan demikian, faktor umum ini, yang dikenal
sebagai g, yang diekstraksi secara statistik dengan menggunakan teknik yang
disebut analisis faktor, adalah untuk mereka yang terlibat dalam penelitian
kecerdasan arus utama dan pengujian psikometrik, definisi kecerdasan kerja, dan
dapat dipertukarkan dengan ungkapan yang lebih umum dariIQ (Gottfredson,
1998, hlm. 24-25).
Dr. Howard Gardner pada tahun 1982. Sebelum teori kecerdasan multiple
1905 banyak digunakan oleh para pakar psikolog di seluruh dunia (Munif
Chatib, 2013: 132). Gardner dengan cerdas memberi label “multiple” pada
muncul hingga saat ini menjadi 9 kecerdasan. Metode ini meyakini bahwa
16
oleh lingkungan, orang tua, guru, sekolah, maupun sistem pendidikan yang
sebagai sesuatu yang normal, wajar, bahkan menarik dan sangat berharga.
Teori ini merupakan langkah raksasa menuju suatu titik dimana individu
unik. Pendapat lain dikemukakan oleh Muhammad Yaumi (2013: 12) yang
17
juga, bahwa kesembilan jenis kecerdasan tersebut tidak pasti nampak semua
keluarga seperti orang tua dan sekolah yaitu guru merupakan unsur yang
There is a growing body of research and discussion, most notably in Gard- ner's
(1983) work, that strongly sug- gests the need to revise our views about
intelligence and our roles as educators. Gardner's groundbreak- ing work has
advanced our knowledge beyond simplistic and naive definitions of intelligence.
His theory of multiple intelligences offers a more holistic accounting of individual
potential and talents.[ CITATION dix95 \l 1033 ]