LEMBAR PENGESAHAN
Ditetapkan di : Garut
Tanggal : ..... Juli 2019
Mengetahui
Pengawas Pembina
2
KATA PENGANTAR
3
DAFTAR ISI
Hal.
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan
C. Tujuan Penyusunan KTSP
D. Acuan Konseptual
E. Prinsip Pengembangan
F. Prosedur Operasional
BAB V PENUTUP
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
Nasional memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Peningkatan mutu pendidikan secara ideal haruslah dilakukan secara terus
menerus dan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya.
Peningkatan mutu pendidikan dilakukan melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga
agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan mutu
pendidikan yang dilakukan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan
efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis
sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Memperhatikan kondisi riil SMA Islamic Centre Pakenjeng yang berada di
lingkungan pedesaan dan yang dipandang maju oleh masyarakat Kabupaten Garut
dibandingkan dengan SMA yang lainnya, maka pengembangan kurikulum juga harus
disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Pengembangan kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng tahun pelajaran
2019/2020 yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng;
2. Beban belajar bagi peserta didik pada SMA Islamic Centre Pakenjeng yang
didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan
minat peserta didik;
3. Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng dikembangkan berdasarkan hasil revisi
kurikulum tahun 2019/2020, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah,
terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap kurikulum
2013.
5
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng ini disusun dengan tujuan sebagai
acuan
satuan pendidikan SMA Islamic Centre Pakenjeng dengan mengedepankan prinsip
pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian
terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil dan Analisis Kondisi Lingkungan Sekolah.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengembangan kurikulum secara rasional perlu dilakukan karena adanya
berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan
eksternal. Disamping itu, di dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman, dirasa
perlu adanya penyempurnaan pola pikir dan penguatan tata kelola kurikulum serta
pendalaman dan perluasan materi. Dan hal pembelajaran yang tidak kalah pentingnya
adalah perlunya penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar agar
dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan
yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan
standar kompetensi lulusan. Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor
perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.
Terkait dengan perkembangan penduduk, SDM usia produktif yang melimpah apabila
memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar
biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya
akan menjadi beban pembangunan. Oleh sebab itu, tantangan besar yang dihadapi
adalah bagaimana mengupayakan agar SDM usia produktif yang melimpah ini dapat
ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui
pendidikan agar tidak menjadi beban.
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan
dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi
masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena
negatif yang mengemuka.
6
Tantangan masa depan antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai
isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Di era globalisasi juga akan terjadi perubahan-perubahan yang cepat.
Dunia akan semakin transparan, terasa sempit, dan seakan tanpa batas.Hubungan
komunikasi, informasi, dan transportasi menjadikan satu sama lain menjadi dekat
sebagai akibat dari revolusi industri dan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Arus globalisasi juga akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris
dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern
seperti dapat terlihat di WTO, ASEAN Community, APEC, dan AFTA.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut: 1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat
pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama; 2) pola pembelajaran satu arah
(interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta
didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya); 3) pola pembelajaran
terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu
dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui
internet); 4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran
pendekatan sains); 5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); 6)
pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; 7)
pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; 8) pola
pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal
(monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines);
dan 9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Penguatan tata kelola kurikulum pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum
dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta
didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan.Setelah kompetensi ditetapkan
kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan
struktur kurikulum.Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun
silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan
mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas
penyusunan silabus yang memakan waktu
7
yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat
memberatkan guru.
Karakteristik kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut:
1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik; 2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; 3)
mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; 4) memberi waktu yang cukup leluasa
untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 5) kompetensi
dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam
kompetensi dasar matapelajaran; 6) kompetensi inti kelas menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi
dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti; dan 7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan
pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched)
antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
B. Landasan
Dasar Hukum yang relevan dalam penyusunan Kurikulum 2013 untuk SMA:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
3. PP No 19 Tahun 2005 yang direvisi I dengan PP No. 32 Tahun 2013 dan revisi II
dengan PP No 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana Prasarana.
8
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
SKL Kurikulum 2013.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2019 tentang
Standar Kompetensi Lulusan.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2019 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2019 tentang
Kompetensi Inti dan kompetensi Dasar (KI-KD).
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2019 tentang
Standar Proses.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2019 tentang
Standar Penilaian.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2019 tentang
Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru.
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum SMA/MA.
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP).
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler.
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Ekstrakurikuler Wajib Pramuka.
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan Pendidikan Menengah.
9
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal.
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran.
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti.
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Landasan Hukum untuk mulok untuk Provinsi Jawa Barat:
1. Peraturan Daerah Jawa Nomor 9 tahun 2012 tentang bahasa, sastra, dan Bahasa
Sunda.
2. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 57 Tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Perda No. 9 Tahun 2012.
3. Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat No. 424/13242 tgl. 23 Juli
2013 tentang Implementasi Mulok Bahasa Sunda pada Kurikulum 2013.
4. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 423.5/14995
tanggal 4 Juni 2014 tentang Kurikulum mata pelajaran Mulok Bahasa Sunda
untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/M.Ts, SMA/SMALB/MA,
dan SMK/MAK Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Barat.
5. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA Islamic Centre Pakenjeng tahun
Pelajaran 2019/2020.
6. Surat Keputusan Kepala SMA Islamic Centre Pakenjeng Nomor 423.5/007
tentang Penunjukan Tim Pengembang Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng
Tahun 2019/2020.
C. Tujuan Penyusunan
Sesuai dengan UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 36 ayat 2 dan pasal
38 ayat 2 ditegaskan bahwa Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
disusun dengan prinsip diversifikasi yang bertujuan untuk memberikan pedoman
pengelolaan kurikulum tingkat sekolah sesuai dengan relevansi atau karakteristik
satuan pendidikan, kekhasan daerah, dan potensi peserta didik.
10
Pengembangan KTSP diarahkan untuk mencapai suatu pendidikan nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sesuai dengan Kurikulum
2013 selain untuk mencapai tujuan di atas, juga dimaksudkan untuk lebih
menitikberatkan pada pencapaian pendidikan karakter dan mempersiapkan generasi
emas Indonesia yang mampu bersaing dalam proses globalisasi, yakni untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi
dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia.
Tujuan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini disusun sebagai
acuan pelaksanaan pendidikan, pembelajaran, dan penilaian di sekolah serta secara
terukur dan spesifik menghasilkan dokumen KTSP baik Dokumen I, Dokumen II, dan
dokumen III.
D. Acuan Konseptual
Acuan konseptual yang meliputi 12 poin seperti yang tercantum dalam Permendikbud
Nomor 61 Tahun 2014 tentan KTSP:
1. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia. Untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMA Islamic Centre
Pakenjeng dilaksanakan Kegiatan Rohis dimana dalam Rohis siswa dibimbing
untuk mendalamani agama Islam melalui kegiatan pengajian dan kegiatan
keagamaan lainnya untuk membentuk akhlak dan budi pekerti. Pada peringatan
hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan mengundang penceramah yang
kompeten atau memanfaatkan warga sekolah juga melaksanakan qurban dan
bantuan sosial terhadap warga sekitar sekolah yang kurang mampu dengan
anggaran yang direncanakan.
2. Toleransi dan kerukunan umat beragama
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng dikembangkan untuk meningkatkan
toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang
berlaku di lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.
11
3. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng dikembangkan dengan
mengitegrasikan persatuan nasional dan nilai-nilai karakter bangsa dalam
dokumen dan implementasinya baik dalam pembelajaran di kelas maupun dalam
kehidupan sekolah ataupun dalam lingkungan kehidupan di luar sekolah.
4. Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng dikembangkan untuk meningkatkan
potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik.
5. Kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng diarahkan kepada pendidikan yang
berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan warga negara
memperoleh pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan kompetensi masa depan
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng dikembangkan dengan memperhatikan
kebutuhan kompetensi masa depan.
7. Tuntutan dunia kerja
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng memuat kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka
yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah program
Mulok atau Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal yang terintegrasi dalam mata
pelajaran.
8. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.
9. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan
Daerah Godong memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SMA Islamic
Centre Pakenjeng memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.
10. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng memperhatikan
keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang ditunjukkan
dengan adanya Mulok Bahasa Daerah serta Seni dan Budaya Garut, merupakan
kebutuhan
12
dan ciri khas Kabupaten Garut. Tetapi tidak melupakan kebutuhan Nasional dan
global yang ditandai dengan adanya pembinaan TIK yang lebih ke arah praktis.
11. Dinamika perkembangan global
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng dikembangkan agar peserta didik
mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain
dengan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri
di dunia nyata/kehidupan sehari-hari.
12. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng dikembangkan sesuai dengan visi,
misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
E. Prinsip Pengembangan
Prinsip-prinsip pengembangan KTSP seperti yang tercantum dalam Lampiran
Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014, meliputi 3 prinsip:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik, dan tuntutan lingkungan,
serta budaya dan karakter bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng diarahkan kepada proses
pengembangan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, informal dan non formal, dengan memperhatikan kondisi dan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya
dengan memperhatikan dan mengitegrasikan karakter bangsa. Oleh sebab itu di
SMA Islamic Centre Pakenjeng dilaksanakan program peduli lingkungan, yang
dilaksanakan melalui kerja
13
sama dengan berbagai instansi terkait, diantaranya Dinas Kehutanan dan
Perkebunan.
3. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhn dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang tingkatan.
F. Prosedur Operasional
Prosedur operasional pengembangan KTSP meliputi:
1. Analisis mencakup: analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
kurikulum; analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan;
dan analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
2. Penyusunan mencakup: perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan; pengaturan beban belajar
peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas; penyusunan kalender
pendidikan satuan pendidikan; penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran
muatan lokal; dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
pembelajaran.
3. Penetapan dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik
satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah.
4. Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
14
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
B. VISI :
1. Unggul dan berperestasi dibidang akademis
2. Unggul dan berperestasi dibidang Non Akademis
3. Unggul dalam kepedulian lingkungan
4. Unggul dalam keagamaan
5. Unggul dalam sikap dan berakhlakul karimah
6. Unggul dalam kegiatan olahraga dan ilmu komputer
MISI :
1. Meningkatkan prestasi akademis yang dapat dibangun
2. Meningkatkan keterampilan dan prestasi kesenian, life skill , ekstrakulikuler dan
teknologi IT ( Komputer )
3. Meningkatkan peran serta dalam kegiatan lingkungan
4. Meningkatkan Pendidikan amaliah keagamaan
5. Meningkatkan kegiatan olahraga
TUJUAN SEKOLAH :
1. Meningkatkan kemampuan akademik peserta didik sehingga dapat menyelesaikan
semua standar kompetensi yang ditentukan;
2. Mengembangkan peserta didik sehingga mempunyai kecerdasan, sikap, dan
mental yang lebih dewasa dan mandiri;
3. Menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi;
4. Mewujudkan sarana penunjang proses pembelajaran sesuai standar sarana;
5. Mengembangkan bakat dan potensi peserta didik melalui program pengembangan
diri dan program keunggulan;
6. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti kompetisi pada setiap lomba di tingkat
daerah maupun nasional
7. Meningkatkan pelaksanaan ibadah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari sehingga terbentuk tatanan kehidupan sekolah yang toleran;
8. Meningkatkan tata kerja yang sinergi dari berbagai komponen sehingga dapat
memberikan pelayanan yang cepat, akurat, akuntabel dan berkarakter Indonesia;
9. Meningkatkan kemampuan pendidik dan tenaga pendidikan sehingga dapat
mengikuti perkembangan ICT yang berwawasan lingkungan;
10. Menjaga hubungan, citra dan tampilan dengan berbagai stickholder dan lembaga
yang dapat menunjang kelancaran program sekolah.
15
16
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
17
(MIPA), dan peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), serta lintas minat yang
didasarkan pada hasil pemilihan angket minat peserta didik.
Kelas X, XI dan XII terdiri atas peminatan MIPA, IPS, dan Lintas Minat yang
didasarkan pada hasil angket pemilihan peminatan peserta didik dan disesuaikan dengan
kemampuan peserta didik, pengembangan diri melalui kegiatan ekstra dan BP/BK, serta
kegiatan pramuka sebagai ekstra wajib bagi semua peserta didik kelas X, XI, dan XII.
Jumlah pelajaran kelas X adalah 17 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran umum
A, 5 mata pelajaran umum B, 4 mata pelajaran Peminatan, dan 2 mata pelajaran Lintas
Minat. Jumlah pelajaran kelas XI adalah 15 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran
umum A, 4 mata pelajaran umum B, 4 mata pelajaran Peminatan, dan 1 mata pelajaran
Lintas Minat. Jumlah pelajaran kelas XII adalah 15 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata
pelajaran umum A, 4 mata pelajaran umum B, 4 mata pelajaran Peminatan, dan 1 mata
pelajaran Lintas Minat.
Struktur Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng Kelas X, XI dan XII disajikan
dalam
Tabel berikut:
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
Kelas X MIPA
Kelas X
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Umum)
7. Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
11 BK 1 1
12 TIK 1 1
Kelompok C (Peminatan)
11. Matematika 3 3
12. Biologi 3 3
13. Fisika 3 3
14. Kimia 3 3
Kelompok D (Lintas Minat)
Dua/tiga mata pelajaran yang ada di
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
15. 6 6
dan/atau Peminatan Ilmu Bahasa dan
Budaya
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
46 46
Minggu
Kelas XI MIPA
Kelas XI
Mata Pelajaran Alokasi waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Umum)
7. Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
11. Matematika 4 4
12. Biologi 4 4
13. Fisika 4 4
14. Kimia 4 4
Kelompok D (Lintas Minat)
Siswa memilih satu/dua mata pelajaran yang
15. 4 4
menjadi lintas untuk kelas X
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
46 46
Minggu
Kelas XII MIPA
Kelas XII
Mata Pelajaran Alokasi waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Umum)
7. Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Kelompok C (Peminatan)
11. Matematika 4 4
12. Biologi 4 4
13. Fisika 4 4
14. Kimia 4 4
11 BK 1 1
12 TIK 1 1
Kelompok C (Peminatan)
11. Geografi 3 3
12. Sejarah 3 3
13. Sosiologi 3 3
14. Ekonomi 3 3
Kelompok D (Lintas Minat)
15. Dua/tiga mata pelajaran yang ada di Peminatan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau 6 6
Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
46 46
Minggu
Kelas XI IPS
Kelas XI
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 4 4
Kelompok B (Umum)
7. Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
11. Geografi 4 4
12. Sejarah 4 4
13. Sosiologi 4 4
14. Ekonomi 4 4
Kelompok D (Lintas Minat)
15. Siswa memilih satu/dua mata pelajaran yang
4 4
menjadi lintas untuk kelas X
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh
46 46
per Minggu
Kelas XII IPS
Kelas XII
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 4 4
Kelompok B (Umum)
7. Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
11. Geografi 4 4
12. Sejarah 4 4
13. Sosiologi 4 4
14. Ekonomi 4 4
Kelompok D (Lintas Minat)
15. Siswa melanjutkan satu/dua mata pelajaran
4 4
yang menjadi lintas untuk kelas XI
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh
46 46
per Minggu
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:
ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 70 70
2 PPKn B 70 70
3 Bahasa Indonesia B 70 70
4 Matematika B 70 70
5 Sejarah Indonesia B 70 70
6 Bahasa Inggris B 70 70
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 Bahasa Sunda B 70 70
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
Peminatan Matematika dan Ilmu
I
Pengetahuan Alam
1. Matematika B 70 70
2. Biologi B 70 70
3. Fisika B 70 70
4. Kimia B 70 70
Lintas Minat
1. Ekonomi B 70 70
2. Bahasa dan Sastra Inggris B 70 70
3. Geografi B 70 70
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS X IPS
SMA Islamic Centre Pakenjeng
Tahun Pelajaran 2019/2020
ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 71 71
2 PPKn B 70 70
3 Bahasa Indonesia B 70 70
4 Matematika B 70 70
5 Sejarah Indonesia B 70 70
6 Bahasa Inggris B 70 70
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 Bahasa Sunda B 75 75
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
II Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Geografi B 70 70
2. Sejarah B 70 70
3. Sosiologi B 70 70
4. Ekonomi B 70 70
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Lintas Minat
1. Fisika B 70 70
2. Kimia B 70 70
3. Bahasa dan Sastra Inggris B 70 70
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS XI MIPA
SMA Islamic Centre Pakenjeng
Tahun Pelajaran 2019/2020
ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 71 71
2 PPKn B 71 71
3 Bahasa Indonesia B 71 71
4 Matematika B 71 71
5 Sejarah Indonesia B 71 71
6 Bahasa Inggris B 70 70
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 Bahasa Sunda B 75 75
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
I Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
1. Matematika B 70 70
2. Biologi B 70 70
3. Fisika B 70 70
4. Kimia B 70 70
Lintas Minat
1. Ekonomi atau Bahasa dan Sastra Inggris B 71 71
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS XI IPS
SMA Islamic Centre Pakenjeng
Tahun Pelajaran 2019/2020
ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 71 71
2 PPKn B 72 72
3 Bahasa Indonesia B 71 71
4 Matematika B 71 71
5 Sejarah Indonesia B 71 71
6 Bahasa Inggris B 70 70
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 Bahasa Sunda B 75 75
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
II Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Geografi B 71 71
2. Sejarah B 71 71
3. Sosiologi B 71 71
4. Ekonomi B 71 71
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Lintas Minat
1. Biologi atau Fisika B 70 70
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS XII MIPA
SMA Islamic Centre Pakenjeng
Tahun Pelajaran 2019/2020
ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 72 75
2 PPKn B 72 75
3 Bahasa Indonesia B 72 75
4 Matematika B 70 75
5 Sejarah Indonesia B 72 75
6 Bahasa Inggris B 70 75
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 Bahasa Sunda B 75 75
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
PeminatanMatematikadan Ilmu
I
Pengetahuan Alam
1. Matematika B 71 72
2. Biologi B 71 72
3. Fisika B 71 72
4. Kimia B 71 72
Lintas Minat
1. Geografi atau Ekonomi B 73 73
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS XII IPS
SMA ISLAMIC CENTRE PAKENJENG
Tahun Pelajaran 2019/2020
ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 72 72
2 PPKn B 72 72
3 Bahasa Indonesia B 72 72
4 Matematika B 71 71
5 Sejarah Indonesia B 72 72
6 Bahasa Inggris B 71 71
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 Bahasa Sunda B 75 75
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
II Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Geografi B 72 73
2. Sejarah B 72 73
3. Sosiologi B 72 73
4. Ekonomi B 72 73
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Lintas Minat
1. Biologi atau Bahasa dan Sastra Inggris B
71 71
Minggu
No Bulan Jumlah Minggu tidak Ket
efektif efektif
1 Juli 5 2 3
2 Agustus 4 0 4
3 September 4 1 3
4 Oktober 5 0 5
5 November 4 0 4
6 Desember 4 3 1
Jumlah 26 6 20
Jumlah 7 minggu
Minggu
No Bulan Jumlah Minggu tidak Ket
efektif efektif
1 Januari 2020 4 0 4
2 Februari 2020 4 0 4
3 Maret2 2020 4 2 2
4 April 2020 5 2 3
5 Mei 2020 4 2 2
6 Juni 2020 4 3 1
Jumlah 25 9 16
Jumlah 8 minggu
BANGBANG, S.Pd
NIP