Anda di halaman 1dari 51

1

LEMBAR PENGESAHAN

Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2013 mendapat


pertimbangan dari Komite Sekolah dan Pengawas Binaan . Selanjutnya para pihak
menyatakan bahwa dokumen ini berlaku mulai tanggal yang ditetapkan pada tahun
pelajaran 2019 - 2020.

Ditetapkan di : Garut
Tanggal : ..... Juli 2019

Komite Sekolah, Kepala SMA Islamic Centre

KOMAR BANGBANG, S.Pd


NIP:

Mengetahui
Pengawas Pembina

Drs. MARGA RISWANDA, SH. MH


NIP . 19620109 198309 1001

2
KATA PENGANTAR

Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005


tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah /madrasah mengembangkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) dan Standar Isi (SI).

KTSP ini disusun dengan berpedoman pada panduan implementasi


Kurikulum 2013 yang terintegrasi dalam bahan pelatihan pelaksanaan kurikulum
serta dengan memperhatikan Peraturan Menteri Pedidikan dan Kebudayaan yang
terbit pada tahun 2013 yang relevan dan menjadi dasar pelaksanaannya..

Di samping memperhatian karakter pelaksanaan kurikulum 2013, sekolah


mempertimbangkan segenap sumber daya yang sekolah miliki intuk mewujudkan
keunggulan sekolah dengan berpedoman pada stadar nasional pendidikan. Poros
utama pertimbangan adalah bagaimana merumuskan mutu lulusan yang sekolah
harapkan yang kemabangkan dalam bentuk indikator mutu lulusan seagai basis
bagi pengembangan standar yang lainnya.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini tersusun berkat kerja


sama dari berbagai pihak. Kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan
KTSP ini, dan secara khusus kami sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada
tim pengembang kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah berjuang
sehingga dapat menyelesaikan dokumen tepat pada waktu yang diperlukan.

Garut, 06 Juli 2019


Kepala Sekolah,

3
DAFTAR ISI
Hal.
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan
C. Tujuan Penyusunan KTSP
D. Acuan Konseptual
E. Prinsip Pengembangan
F. Prosedur Operasional

BAB II VISI MISI dan TUJUAN


A. Tujuan Pendidikan Menengah

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


A. Standar Kompetensi Lulusan
B. Struktur Kurikulum

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN


A. Permulaan Tahun Ajaran
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
C. Pengaturan Waktu Libur

BAB V PENUTUP

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
Nasional memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Peningkatan mutu pendidikan secara ideal haruslah dilakukan secara terus
menerus dan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya.
Peningkatan mutu pendidikan dilakukan melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga
agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan mutu
pendidikan yang dilakukan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan
efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis
sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Memperhatikan kondisi riil SMA Islamic Centre Pakenjeng yang berada di
lingkungan pedesaan dan yang dipandang maju oleh masyarakat Kabupaten Garut
dibandingkan dengan SMA yang lainnya, maka pengembangan kurikulum juga harus
disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Pengembangan kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng tahun pelajaran
2019/2020 yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng;
2. Beban belajar bagi peserta didik pada SMA Islamic Centre Pakenjeng yang
didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan
minat peserta didik;
3. Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng dikembangkan berdasarkan hasil revisi
kurikulum tahun 2019/2020, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah,
terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap kurikulum
2013.

4. Kalender pendidikan SMA Islamic Centre Pakenjeng disusun berdasarkan hasil


perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2019/2020.

5
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng ini disusun dengan tujuan sebagai
acuan
satuan pendidikan SMA Islamic Centre Pakenjeng dengan mengedepankan prinsip
pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian
terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil dan Analisis Kondisi Lingkungan Sekolah.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengembangan kurikulum secara rasional perlu dilakukan karena adanya
berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan
eksternal. Disamping itu, di dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman, dirasa
perlu adanya penyempurnaan pola pikir dan penguatan tata kelola kurikulum serta
pendalaman dan perluasan materi. Dan hal pembelajaran yang tidak kalah pentingnya
adalah perlunya penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar agar
dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan
yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan
standar kompetensi lulusan. Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor
perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.
Terkait dengan perkembangan penduduk, SDM usia produktif yang melimpah apabila
memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar
biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya
akan menjadi beban pembangunan. Oleh sebab itu, tantangan besar yang dihadapi
adalah bagaimana mengupayakan agar SDM usia produktif yang melimpah ini dapat
ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui
pendidikan agar tidak menjadi beban.
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan
dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi
masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena
negatif yang mengemuka.

6
Tantangan masa depan antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai
isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Di era globalisasi juga akan terjadi perubahan-perubahan yang cepat.
Dunia akan semakin transparan, terasa sempit, dan seakan tanpa batas.Hubungan
komunikasi, informasi, dan transportasi menjadikan satu sama lain menjadi dekat
sebagai akibat dari revolusi industri dan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Arus globalisasi juga akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris
dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern
seperti dapat terlihat di WTO, ASEAN Community, APEC, dan AFTA.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut: 1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat
pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama; 2) pola pembelajaran satu arah
(interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta
didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya); 3) pola pembelajaran
terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu
dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui
internet); 4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran
pendekatan sains); 5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); 6)
pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; 7)
pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; 8) pola
pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal
(monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines);
dan 9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Penguatan tata kelola kurikulum pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum
dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta
didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan.Setelah kompetensi ditetapkan
kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan
struktur kurikulum.Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun
silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan
mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas
penyusunan silabus yang memakan waktu

7
yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat
memberatkan guru.
Karakteristik kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut:
1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik; 2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; 3)
mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; 4) memberi waktu yang cukup leluasa
untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 5) kompetensi
dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam
kompetensi dasar matapelajaran; 6) kompetensi inti kelas menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi
dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti; dan 7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan
pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched)
antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Tujuan kurikulum 2013 untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar


memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

B. Landasan
Dasar Hukum yang relevan dalam penyusunan Kurikulum 2013 untuk SMA:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
3. PP No 19 Tahun 2005 yang direvisi I dengan PP No. 32 Tahun 2013 dan revisi II
dengan PP No 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana Prasarana.

8
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
SKL Kurikulum 2013.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2019 tentang
Standar Kompetensi Lulusan.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2019 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2019 tentang
Kompetensi Inti dan kompetensi Dasar (KI-KD).
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2019 tentang
Standar Proses.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2019 tentang
Standar Penilaian.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2019 tentang
Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru.
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum SMA/MA.
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP).
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler.
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Ekstrakurikuler Wajib Pramuka.
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan Pendidikan Menengah.

9
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal.
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran.
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti.
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Landasan Hukum untuk mulok untuk Provinsi Jawa Barat:
1. Peraturan Daerah Jawa Nomor 9 tahun 2012 tentang bahasa, sastra, dan Bahasa
Sunda.
2. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 57 Tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Perda No. 9 Tahun 2012.
3. Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat No. 424/13242 tgl. 23 Juli
2013 tentang Implementasi Mulok Bahasa Sunda pada Kurikulum 2013.
4. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 423.5/14995
tanggal 4 Juni 2014 tentang Kurikulum mata pelajaran Mulok Bahasa Sunda
untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/M.Ts, SMA/SMALB/MA,
dan SMK/MAK Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Barat.
5. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA Islamic Centre Pakenjeng tahun
Pelajaran 2019/2020.
6. Surat Keputusan Kepala SMA Islamic Centre Pakenjeng Nomor 423.5/007
tentang Penunjukan Tim Pengembang Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng
Tahun 2019/2020.

C. Tujuan Penyusunan
Sesuai dengan UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 36 ayat 2 dan pasal
38 ayat 2 ditegaskan bahwa Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
disusun dengan prinsip diversifikasi yang bertujuan untuk memberikan pedoman
pengelolaan kurikulum tingkat sekolah sesuai dengan relevansi atau karakteristik
satuan pendidikan, kekhasan daerah, dan potensi peserta didik.

10
Pengembangan KTSP diarahkan untuk mencapai suatu pendidikan nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sesuai dengan Kurikulum
2013 selain untuk mencapai tujuan di atas, juga dimaksudkan untuk lebih
menitikberatkan pada pencapaian pendidikan karakter dan mempersiapkan generasi
emas Indonesia yang mampu bersaing dalam proses globalisasi, yakni untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi
dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia.
Tujuan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini disusun sebagai
acuan pelaksanaan pendidikan, pembelajaran, dan penilaian di sekolah serta secara
terukur dan spesifik menghasilkan dokumen KTSP baik Dokumen I, Dokumen II, dan
dokumen III.

D. Acuan Konseptual
Acuan konseptual yang meliputi 12 poin seperti yang tercantum dalam Permendikbud
Nomor 61 Tahun 2014 tentan KTSP:
1. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia. Untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMA Islamic Centre
Pakenjeng dilaksanakan Kegiatan Rohis dimana dalam Rohis siswa dibimbing
untuk mendalamani agama Islam melalui kegiatan pengajian dan kegiatan
keagamaan lainnya untuk membentuk akhlak dan budi pekerti. Pada peringatan
hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan mengundang penceramah yang
kompeten atau memanfaatkan warga sekolah juga melaksanakan qurban dan
bantuan sosial terhadap warga sekitar sekolah yang kurang mampu dengan
anggaran yang direncanakan.
2. Toleransi dan kerukunan umat beragama
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng dikembangkan untuk meningkatkan
toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang
berlaku di lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.

11
3. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng dikembangkan dengan
mengitegrasikan persatuan nasional dan nilai-nilai karakter bangsa dalam
dokumen dan implementasinya baik dalam pembelajaran di kelas maupun dalam
kehidupan sekolah ataupun dalam lingkungan kehidupan di luar sekolah.
4. Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng dikembangkan untuk meningkatkan
potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik.
5. Kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng diarahkan kepada pendidikan yang
berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan warga negara
memperoleh pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan kompetensi masa depan
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng dikembangkan dengan memperhatikan
kebutuhan kompetensi masa depan.
7. Tuntutan dunia kerja
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng memuat kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka
yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah program
Mulok atau Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal yang terintegrasi dalam mata
pelajaran.
8. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.
9. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan
Daerah Godong memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SMA Islamic
Centre Pakenjeng memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.
10. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng memperhatikan
keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang ditunjukkan
dengan adanya Mulok Bahasa Daerah serta Seni dan Budaya Garut, merupakan
kebutuhan

12
dan ciri khas Kabupaten Garut. Tetapi tidak melupakan kebutuhan Nasional dan
global yang ditandai dengan adanya pembinaan TIK yang lebih ke arah praktis.
11. Dinamika perkembangan global
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng dikembangkan agar peserta didik
mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain
dengan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri
di dunia nyata/kehidupan sehari-hari.
12. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng dikembangkan sesuai dengan visi,
misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

E. Prinsip Pengembangan
Prinsip-prinsip pengembangan KTSP seperti yang tercantum dalam Lampiran
Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014, meliputi 3 prinsip:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik, dan tuntutan lingkungan,
serta budaya dan karakter bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng diarahkan kepada proses
pengembangan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, informal dan non formal, dengan memperhatikan kondisi dan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya
dengan memperhatikan dan mengitegrasikan karakter bangsa. Oleh sebab itu di
SMA Islamic Centre Pakenjeng dilaksanakan program peduli lingkungan, yang
dilaksanakan melalui kerja

13
sama dengan berbagai instansi terkait, diantaranya Dinas Kehutanan dan
Perkebunan.
3. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhn dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang tingkatan.

F. Prosedur Operasional
Prosedur operasional pengembangan KTSP meliputi:
1. Analisis mencakup: analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
kurikulum; analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan;
dan analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
2. Penyusunan mencakup: perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan; pengaturan beban belajar
peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas; penyusunan kalender
pendidikan satuan pendidikan; penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran
muatan lokal; dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
pembelajaran.
3. Penetapan dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik
satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah.
4. Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.

14
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN

A. Tujuan Pendidikan Menengah


Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut dengan memiliki keseimbangan sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-hari

B. VISI :
1. Unggul dan berperestasi dibidang akademis
2. Unggul dan berperestasi dibidang Non Akademis
3. Unggul dalam kepedulian lingkungan
4. Unggul dalam keagamaan
5. Unggul dalam sikap dan berakhlakul karimah
6. Unggul dalam kegiatan olahraga dan ilmu komputer

MISI :
1. Meningkatkan prestasi akademis yang dapat dibangun
2. Meningkatkan keterampilan dan prestasi kesenian, life skill , ekstrakulikuler dan
teknologi IT ( Komputer )
3. Meningkatkan peran serta dalam kegiatan lingkungan
4. Meningkatkan Pendidikan amaliah keagamaan
5. Meningkatkan kegiatan olahraga

TUJUAN SEKOLAH :
1. Meningkatkan kemampuan akademik peserta didik sehingga dapat menyelesaikan
semua standar kompetensi yang ditentukan;
2. Mengembangkan peserta didik sehingga mempunyai kecerdasan, sikap, dan
mental yang lebih dewasa dan mandiri;
3. Menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi;
4. Mewujudkan sarana penunjang proses pembelajaran sesuai standar sarana;
5. Mengembangkan bakat dan potensi peserta didik melalui program pengembangan
diri dan program keunggulan;
6. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti kompetisi pada setiap lomba di tingkat
daerah maupun nasional
7. Meningkatkan pelaksanaan ibadah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari sehingga terbentuk tatanan kehidupan sekolah yang toleran;
8. Meningkatkan tata kerja yang sinergi dari berbagai komponen sehingga dapat
memberikan pelayanan yang cepat, akurat, akuntabel dan berkarakter Indonesia;
9. Meningkatkan kemampuan pendidik dan tenaga pendidikan sehingga dapat
mengikuti perkembangan ICT yang berwawasan lingkungan;
10. Menjaga hubungan, citra dan tampilan dengan berbagai stickholder dan lembaga
yang dapat menunjang kelancaran program sekolah.

15
16
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Standar Kompetensi Lulusan SMA


Standar Kompetensi Lulusan SMA yang tercantum dalam Permendikbud RI Nomor
54 Tahun 2013.
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
Sikap
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
Pengetahuan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena
dan kejadian.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak
Keterampilan dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Standar Kompetensi Lulusan SMA yang tercantum dalam Permendikbud RI Nomor 20


Tahun 2019.
Dimensi Rumusan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap : beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa; berkarakter, jujur, dan peduli; bertanggungjawab; pembelajar sejati
Sikap sepanjang hayat; dan sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknik, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan: ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas
Pengetahuan
dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan internasional.
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari
Keterampilan yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri.

B. Struktur Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng


Berdasarkan Permendikbud No 69 tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum
SMA. Meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan
selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X sampai dengan XII. Untuk kelas X, XI, dan XII
struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
Kompetensi Inti (KI), serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai untuk semua mata
pelajaran.
Pengorganisasian kelas pada SMA Islamic Centre Pakenjeng yang
melaksanakan kurikulum 2013 dengan peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam

17
(MIPA), dan peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), serta lintas minat yang
didasarkan pada hasil pemilihan angket minat peserta didik.

STUKTUR KURIKULUM SMA ISLAMIC CENTRE PAKENJENG


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Pengetahuan dan Keterampilan


Beban/JP (B)
No Mata Pelajaran *) KKM X X XI XI XII XII
MIPA IPS MIPA IPS MIPA IPS
Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan
75 3 3 3 3 3 3
Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila
75 2 2 2 2 2 2
dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 75 4 4 4 4 4 4
4 Matematika 75 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 75 2 2 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 75 2 2 2 2 2 2
Kelompok B
(Umum)
1 Seni Budaya 75 2 2 2 2 2 2
Pend. Jasmani, Olah
75 3 3 3 3 3 3
2 Raga, dan Kesehatan
Prakarya dan
75 2 2 2 2 2 2
3 Kewirausahaan
4 Bahasa Sunda 75 2 2 2 2 2 2
Kelompok C (Peminatan) MIPA
1 Matematika 2 75 3 4 4
2 Biologi 75 3 4 4 4 4
3 Fisika 75 3 3 4 4 4
4 Kimia 75 3 3 4 4
Kelompok C (Peminatan) IPS
1 Geografi 75 3 4 4 4
2 Sejarah 75 3 4 4
3 Sosiologi 75 3 4 4
4 Ekonomi 75 3 3 4 4 4 4
Kelompok C (Peminatan) LINTAS MINAT
Bahasa dan Sastra
75 4
5 inggris 3 4

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional


Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 direvisi dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kompetensi Inti ini dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu Melalui Kompetensi Inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. rumusan kompetensi inti
menggunakan notasi berikut :
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti sikap pengetahuan; dan
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti sikap ketrampilan.
Keempat rumusan kompetensi Inti tersebut dilaksanakan melalui muatan dan atau
kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi Inti kelas X mengacu pada
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2019 dan Kompetensi Inti Kelas XI dan XII mengacu pada
Permendikbud Nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi.

Tabel Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas


No Kompetensi Inti Kelas X Kompetensi Inti Kelas XI Kompetensi Inti Kelas XII
1. 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran agama
agama yang dianutnya. agama yang dianutnya. yang dianutnya.
2. 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayatidan
mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, jujur, disiplin, tanggung- jujur, disiplin, tanggung-
peduli (gotong royong, jawab, peduli (gotong jawab, peduli (gotong
kerjasama, toleran, royong, kerjasama, royong, kerjasama,
damai), tanggung- toleran, damai), santun, toleran, damai), santun,
jawab, responsive, dan responsif dan pro-aktif responsif dan pro-aktif
pro-aktif. Dalam dan menunjukan sikap dan menunjukan sikap
berinteraksi secara sebagai bagian dari solusi sebagai bagian dari solusi
efektif sesuai dengan atas berbagai atas berbagai
perkembangan anak di permasalahan dalam permasalahan dalam
lingkungan, keluarga, berinteraksi secara efektif berinteraksi secara efektif
sekolah, masyarakat, denganlingkungan sosial denganlingkungan sosial
dan lingkungan alam dan alam serta dalam dan alam serta dalam
sekitar, bangsa, negara, menempatkan diri menempatkan diri sebagai
kawasan regional, dan sebagai cerminan bangsa cerminan bangsa dalam
kawasan internasional. dalam pergaulan dunia pergaulan dunia
3. 3. Memahami, 3. Memahami, menerapkan, 3. Memahami, menerapkan,
menerapkan, dan menganalisis menganalisis, dan
menganalisis, dan pengetahuan faktual, mengevaluasi pengetahuan
mengevaluasi konseptual, prosedural, faktual, konseptual,
pengetahuan faktual, dan metakognitif prosedural, dan
konseptual, procedural, berdasarkan rasa ingin metakognitif dalam ilmu
dan metakognitif pada tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
tingkat teknis, spesifik, pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
detil, dan kompleks seni, budaya, dan dengan wawasan
berdasarkan rasa ingin humaniora dalam kemanusiaan, kebangsaan,
tahunya tentang ilmu wawasan kemanusiaan, kenegaraan, dan peradaban
pengetahuan, teknologi, kebangsaan, kenegaraan, terkait penyebab fenomena
seni, budaya, dan dan peradaban terkait dan kejadian,serta
humaniora. Dengan penyebab fenomena dan menerapkan pengetahuan
No Kompetensi Inti Kelas X Kompetensi Inti Kelas XI Kompetensi Inti Kelas XII
wawasan kemanusiaan, kejadian,serta prosedural pada bidang
kebangsaan, menerapkan pengetahuan kajian yang spesifik sesuai
kenegaraan, dan prosedural pada bidang dengan bakat dan minatnya
peradaban terkait kajian yang spesifik untuk memecahkan
penyebab fenomena dan sesuai dengan bakat dan masalah.
kejadian, serta minatnya untuk
menerapkan memecahkan masalah
pengetahuan pada
bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya
untuk memecahkan
masalah
4. 4.Menunjukkan 4.Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar,
keterampilan menalar, menyaji dalam ranah menyaji, dan mencipta
mengolah, dan menyaji konkret dan ranah abstrak dalam ranah konkret dan
secara efektif, kreatif, terkait dengan ranah abstrak terkait
produktif, kritis, mandiri, pengembangan dari yang dengan pengembangan
kolaboratif, komunikatif, dipelajarinya di sekolah dari yang dipelajarinya di
dan solutif. secara mandiri, bertindak sekolah secara mandiri,
Dalam ranah konkret dan secara efektif dan kreatif, dan mampu
abstrak terkait dengan dan mampu menggunakan menggunakan metode
pengembangan dari yang metode sesuai kaidah sesuai kaidah keilmuan.
dipelajarinya di sekolah, keilmuan.
serta mampu
menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah
keilmuan.

Kelas X, XI dan XII terdiri atas peminatan MIPA, IPS, dan Lintas Minat yang
didasarkan pada hasil angket pemilihan peminatan peserta didik dan disesuaikan dengan
kemampuan peserta didik, pengembangan diri melalui kegiatan ekstra dan BP/BK, serta
kegiatan pramuka sebagai ekstra wajib bagi semua peserta didik kelas X, XI, dan XII.
Jumlah pelajaran kelas X adalah 17 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran umum
A, 5 mata pelajaran umum B, 4 mata pelajaran Peminatan, dan 2 mata pelajaran Lintas
Minat. Jumlah pelajaran kelas XI adalah 15 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran
umum A, 4 mata pelajaran umum B, 4 mata pelajaran Peminatan, dan 1 mata pelajaran
Lintas Minat. Jumlah pelajaran kelas XII adalah 15 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata
pelajaran umum A, 4 mata pelajaran umum B, 4 mata pelajaran Peminatan, dan 1 mata
pelajaran Lintas Minat.
Struktur Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng Kelas X, XI dan XII disajikan
dalam
Tabel berikut:
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
Kelas X MIPA
Kelas X
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Umum)
7. Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Bahasa Sunda 2 2

11 BK 1 1

12 TIK 1 1
Kelompok C (Peminatan)

11. Matematika 3 3

12. Biologi 3 3

13. Fisika 3 3

14. Kimia 3 3
Kelompok D (Lintas Minat)
Dua/tiga mata pelajaran yang ada di
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
15. 6 6
dan/atau Peminatan Ilmu Bahasa dan
Budaya
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
46 46
Minggu
Kelas XI MIPA
Kelas XI
Mata Pelajaran Alokasi waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Umum)

7. Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Bahasa Sunda 2 2


Kelompok C (Peminatan)

11. Matematika 4 4

12. Biologi 4 4

13. Fisika 4 4

14. Kimia 4 4
Kelompok D (Lintas Minat)
Siswa memilih satu/dua mata pelajaran yang
15. 4 4
menjadi lintas untuk kelas X
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
46 46
Minggu
Kelas XII MIPA
Kelas XII
Mata Pelajaran Alokasi waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Umum)
7. Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Bahasa Sunda 2 2

Kelompok C (Peminatan)
11. Matematika 4 4

12. Biologi 4 4

13. Fisika 4 4

14. Kimia 4 4

Kelompok D (Lintas Minat)


Siswa melanjutkan satu/dua mata pelajaran
15. 4 4
yang menjadi lintas untuk kelas XI
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
46 46
Minggu
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS)
Kelas X IPS
Kelas X
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Umum)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Bahasa Sunda 2 2

11 BK 1 1

12 TIK 1 1
Kelompok C (Peminatan)

11. Geografi 3 3

12. Sejarah 3 3

13. Sosiologi 3 3

14. Ekonomi 3 3
Kelompok D (Lintas Minat)
15. Dua/tiga mata pelajaran yang ada di Peminatan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau 6 6
Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
46 46
Minggu
Kelas XI IPS
Kelas XI
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 4 4
Kelompok B (Umum)

7. Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Bahasa Sunda 2 2


Kelompok C (Peminatan)

11. Geografi 4 4

12. Sejarah 4 4

13. Sosiologi 4 4

14. Ekonomi 4 4
Kelompok D (Lintas Minat)
15. Siswa memilih satu/dua mata pelajaran yang
4 4
menjadi lintas untuk kelas X
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh
46 46
per Minggu
Kelas XII IPS
Kelas XII
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 4 4
Kelompok B (Umum)

7. Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Bahasa Sunda 2 2


Kelompok C (Peminatan)

11. Geografi 4 4

12. Sejarah 4 4

13. Sosiologi 4 4

14. Ekonomi 4 4
Kelompok D (Lintas Minat)
15. Siswa melanjutkan satu/dua mata pelajaran
4 4
yang menjadi lintas untuk kelas XI
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh
46 46
per Minggu

C. Muatan Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng


Muatan nasional seperti tercantum dalam Permendikbud nomor 59 tahun 2014
tentang kurikulum SMA. Struktur kurikulum telah disusun berdasarkan peminatan
secara terpisah yaitu kelas X MIPA, X IPS, XI MIPA, XI IPS, XII MIPA, XII IPS
memuat mapel umum A, umum B, peminatan dan lintas minat.
Program muatan lokal dasar hukumnya peraturan Gubernur Jawa Barat No 57
Tahun 2013 tentang penunjukan pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 9 tahun
2012 tentang bahasa, sastra, dan Bahasa Sunda. Berdasarkan hasil analisis keunggulan
daerah Kabupaten Garut maka jenis muatan yang dilaksanakana di SMA Islamic Centre
Pakenjeng seperti terdapat dalam struktur kurikulum pada tabel di atas adalah Bahasa
Sunda.
Strategi pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah sebagai berikut:
a. Untuk Bahasa Sunda muatan lokal titipan Provinsi yang harus dilaksanakan di
setiap sekolah di Propinsi Jawa Barat dengan KI/KD sudah dibuat di provinsi,
khusus untuk kelas X, XI, dan XII menjadi mata pelajaran umum B.
b. Untuk TIK muatan lokal sekolah khusus kelas X menjadi mata pelajaran umum
B.
Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan karakteristik sekolah. Muatan lokan Bahasa Sunda telah
dimasukkan dalam struktur kurikulum kelas X, XI, dan XII dengan alokasi waktu 2
jam pelajaran per minggu untuk semua kelas. SKL, KI, dan KD Kurikulum 2013
Muatan Lokal Bahasa Sunda (Provinsi Jawa Barat), Kabupaten atau yang
dikembangkan oleh sekolah (terlampir).
Pengaturan beban belajar berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Dasar dan Menengah di SMA Islamic Centre Pakenjeng, beban belajar
menggunakan sistem Paket.
a. Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit, dengan
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri maksimal 60 %.
b. Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut:
1) Kelas X : 46 Jam pelajaran
2) Kelas XI : 46 Jam pelajaran
3) Kelas XII : 46 Jam pelajaran

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:

HARI WAKTU BELAJAR


Senin 07.15 – 14.45
Selasa 07.15 – 14.45
Rabu 07.15 – 13.45
Kamis 07.15 – 13.45
Jum’at 07.15 – 11.15
Sabtu 07.15 – 13.45
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar
sebagai berikut:
Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efektif
Libur Akhir Tahun Pelajaran,
Juli 2019 4 1 pelaksanaan PLSBSB, dan Libur
Awal Ramadhan dan Idhul Fitri
Agustus 2019 4 4
September 2019 4 3 Penilaian Harian Bersama
Oktober 2019 4 4
November 2019 4 5
Penilaian Akhir Semester,
Desember 2019 5 1 Pengisian LHB dan Libur Akhir
Semester
Januari 2020 5 5
Pebruari 2020 4 3
Maret 2020 5 3 Ujian Sekolah Utama
April 2020 4 3 Perkiraan Ujian Nasional Utama
Mei 2020 4 4
Penilaian Kenaikan Kelas,
Juni 2020 4 1 Pengisian LHB dan Libur Akhir
Semester
Jumlah 51 37

Pemanfaatan 60 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata


pelajaran tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri (KM), PT
dan KM merupakan kegiatan yang dirancang oleh guru namun tidak dicantumkan
dalam jadwal pelajaran. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah discoveri
inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan, proyek, dan
problem solving.
Peminatan diatur dalam Permendikbud Nomor 64 tahun 2014. Kelompok
mata pelajaran peminatan bertujuan 1) untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai
dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan 2) untuk mengembangkan
minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.
Pemilihan kelompok peminatan dilakukan sejak peserta didik mendaftar ke
SMA sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik,
didasarkan pada nilai rapor, nilai UN SMP/MTS, dan rekomendasi guru BK
SMP/MTS atau yang sederajat. Mata pelajaran lintas minat diambil dari luar
kelompok peminatan akademiknya, kecuali untuk kelompok peminatan bahasa dan
budaya dapat diambil dari luar dan/atau dari dalam kelompok peminatan
akademiknya pada satuan pendidikan yang sama. Peserta didik wajib mengambil 4
mata pelajaran peminatan yang tersedia setelah mendapat rekomendasi dari
guru BK. Peserta didik dapat mengambil 2 mata pelajaran dari 4 mata pelajaran
peminatan yang tersedia setelah mendapat rekomendasi dari guru BK.
Program penelusuran bakat, minat, dan prestasi peserta didik kelas X
berdasarkan nilai UN SMP/MTS, nilai rapor, tes IQ, dan angket peminatan.
Berdasarkan penelusuran SMA Islamic Centre Pakenjeng membuka peminatan
MIPA dan IPS. Lintas minat untuk kelas X sebanyak 2 mata pelajaran @ 3 jam
pelajaran per minggu dan dipilih dari mapel-mapel pada 2 peminatan lainnya. Lintas
minat untu kelas XI sebanyak 1 mata pelajaran @ 4 jam pelajaran per minggu dipilih
dari 2 mata pelajaran lintas minat di kelas X. Lintas minat untuk kelas XII adalah
melanjutkan dari kelas XII dengan alokasi waktu pelajaran @ 4 jam pelajaran per
minggu.
Di SMA Islamic Centre Pakenjeng tidak dilaksanakan Pendalaman Minat
tetapi Pilihan Lintas Minat. Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata
pelajaran Lintas Minat untuk kelas X peserta di masing-masing peminatan dapat
memilih dua mata pelajaran di peminatan lain, untuk kelas XI, XII di masing-masing
peminatan dapat memilih satu mata pelajaran Lintas Minat dikelas X, dengan
ketentuan sebagai berikut:
Tabel Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat SMA Islamic Centre Pakenjeng
No Kelas Mapel Lintas Minat
1. Ekonomi
1 X MIPA 1-5
2. Bahasa dan Sastra Inggris
1. Geografi
X MIPA 6-7
2. Ekonomi
1. Fisika
2 X IPS 1-4
2. Kimia
2. Kimia
X IPS 5
3. Bahasa dan Sastra Inggris
3 XI MIPA 1-2 dan 7 Ekonomi
4 XI MIPA 3-5 dan 6 Bahasa dan Sastra Inggris
5 XI IPS 1-2 dan 5 Biologi
6 XI IPS 3-4 Fisika
7 XII MIPA 1-2 Ekonomi
8 XII MIPA 3-5 dan 6-7 Geografi
9 XII IPS 1- 2 dan 5 Biologi
10 XII IPS 3- 4 Bahasa dan Sastra Inggris
Bimbingan dan Konseling diatur dalam Permendikbub Nomor 111 Tahun
2014. Bimbingan dan Konseling mencakup 4 program layanan dan 4 bidang layanan
BK. Sebagaimana diisyaratkan dalam Pasal 6 ayat 1 yang menyebutkan bahwa:
“Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: 1) layanan dasar; 2) layanan peminatan dan perencanaan individual; 3)
layanan responsif; dan 4) layanan dukungan sistem”.
Melihat keempat komponen layanan yang dimaksud dalam pasal tersebut, di
sini tampak jelas bahwa konsep dan kerangka kerja layanan Bimbingan dan
Konseling yang dikehendaki oleh peraturan ini adalah Pola Bimbingan dan
Konseling Komprehensif, sebagaimana digagas oleh Gysber, dkk dan telah
digunakan di berbagai negara lain.
Komponen layanan BK dituangkan dalam program tahunan dan semester
dengan mempertimbangkan komposisi, proporsi, dan alokasi waktu layanan di dalam
dan di luar kelas. Layanan BK di dalam kelas dengan beban belajar 2 jam per
minggu. Layanan BK di luar kelas, setiap kegiatan disetarakan dengan beban belajar
2 jam per minggu.
Pendidikan Kepramukaan diatur dalam Permendikbud Nomor 63 Tahun
2013. Model pendidikan yang akan dilaksanakan yaitu dengan blok, aktualisasi dan
reguler.
a. Sistem Blok
Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler pada satuan
pendidikan dengan menerapkan sistem blok adalah bentuk kegiatan pendidikan
kepramukaan yang dilaksanakan pada awal peserta didik masuk di satuan
pendidikan. Sistem blok ini dilakukan dengan alokasi waktu 36 jam pelajaran
karena sifatnya baru pengenalan. Sistem blok ini merupakan “Training Orientasi
Kepramukaan bagi peserta didik” sesuai tingkatan dan usianya.
Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem blok dilakukan dengan
menggunakan modul, sehingga setiap pendidik dapat mengajarkan pendidikan
kepramukaan. Pendidik yang menyampaikan materi pada sistem ini, sekurang-
kurangnya telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK), dan
satuan pendidikan telah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung
pelaksanaan kegiatan.
Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler sistem
blok adalah:
1) Pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan dan menantang
kepada seluruh peserta didik pada awal masuk lembaga pendidikan.
2) Meningkatkan kompetensi (sikap dan keterampilan) peserta didik yang
sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, melalui:
- Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga,
- Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1 dan Darma
ke-2 bagi peserta didik usia Penggalang dan Penegak.
b. Sistem Aktualisasi
Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler pada
satuan pendidikan dengan menerapkan sistem Aktualisasi adalah bentuk
kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan dengan
mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan
metode dan prinsip dasar kepramukaan.
Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem Aktualisasi
dilakukan dengan mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang
relevan. Oleh karena itu pendidik harus terlebih dahulu melakukan pemetaan
terhadap kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan untuk dapat
diaktualisasikan dalam kegiatan pendidikan kepramukaan. Pendidik yang
menyampaikan materi pada sistem ini, sekurang-kurangnya telah mengikuti
Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK), dan satuan pendidikan telah
memiliki sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan. Aktivitas
Sistem Aktualisasi : 1) Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
2) Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit. 3) Kegiatan sistem
Aktualisasi merupakan kegiatan Latihan Ekstrakurikuler Pramuka.
4) Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Kelas /Guru Mata pelajaran selaku
Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh
Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka)
Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler sistem
Aktualisasi adalah: 1) Pengenalan pendidikan kepramukaan yang
menyenangkan dan menantang kepada seluruh peserta didik. 2) Media
Aktualisasi kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan
prinsip dasar kepramukaan. 3) Meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan
keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui Aplikasi Dwi Satya
dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga, dan Aplikasi Tri Satya dan Dasa
Darma bagi peserta didik usia Penggalang, dan Penegak
c. Sistem Reguler
Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler pada
satuan pendidikan dengan menerapkan sistem reguler adalah bentuk kegiatan
pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan pada Gugus depan (Gudep) yang
ada di satuan pendidikan dan merupakan kegiatan pendidikan kepramukaan
secara utuh. Oleh karena itu apabila satuan pendidikan memilih sistem reguler
dan belum memiliki Gudep, maka harus terlebih dahulu menyiapkan sistem
pengelolaan pendidikan kepramukaan melalui Gudep.
Aktivitas Sistem Reguler: 1) Bersifat sukarela sesuai dengan bakat dan
minat peserta didik; 2) Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 2 jam
pelajaran; 3) Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali; 4) Sepenuhnya dikelola
oleh Gugus Depan Pramuka pada satuan atau gugus satuan pendidikan; dan 5)
Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku Pembina
Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu
Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka) yang telah mengikuti Kursus
Mahir Dasar (KMD).
Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler
sistem reguler adalah meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan keterampilan)
peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang memiliki minat dan ketertarikan sebagai
anggota pramuka, melalui: aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta
didik usia Siaga, dan aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi peserta didik usia
Penggalang dan Penegak.
Kegiatan Ekstrakurikuler diatur dalam Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengembangan diri. Pengembangan
diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga pendidik.
Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan
minat setiap peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yangs sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah:
No Ekstrakurikuler Nama Pembina Hari Waktu
Pelaksa
naan
1 Pramuka 1. Yusuf Bahtiar, S.Pd Jum’at 13.30-15.30

2 Paskibra M. DOni Kortian


LKBB Saka
3 Wira M. DOni Kortian. Rabu 14.00-15.30
4 PMR Refi Riandi Kamis 14.00-15.30
5 Bola Volley Gungun Gunawan Rabu 14.00-15.30
6 Sepak Bola 1. Andri Rabu 14.00-15.30

7 Futsal 1. Andri. Sabtu 14.00-15.30


2.
8 Kesenian Robbi, S.Pd. i Sabtu 14.00-15.30
9 Pencak Silat Bagja Harisman Sabtu 14.00-15.30
Multimedia
10 dan Grafis 1. Bangbang, S.Pd Sabtu 14.00-15.30
2. Ranran Huda Maolani
11 Seni Baca Al Ust. Karim Sabtu 14.00-15.30
Qur’an
Sistem penilaian ekstrakurikuler berdasarkan pada absen kehadiran peserta
didik dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Jika kehadiran 60 % s.d 70 % tatap muka dalam satu semester nilai CUKUP
(C).
b. Jika kehadiran 71 % s.d 85 % tatap muka dalam satu semester nilai BAIK (B).
c. Jika kehadiran 86 % s.d 100 % tatap muka dalam satu semester nilai AMAT BAIK
(A).
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan SMA Islamic Centre Pakenjeng,
mengacu pada peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan No. 53 Tahun 2015
tentang Penilaian. Kurikulum 2013 menggunakan skala skor penilaian 0 – 100. Di
SMA Islamic Centre Pakenjeng penilaian meliputi 3 ranah yaitu: Pengetahuan,
Ketrampilan dan Sikap.
Tabel. Konversi Kompetensi Pengetahuan, Ketrampilan danSikap

PENGETAHUAN KETRAMPILAN SIKAP


SKOR CAPAIAN
PREDIKAT PREDIKAT PREDIKAT
RATA-RATA OPTIMUM
SB
90-100 A 90-100 A (SANGAT
BAIK)
80-89 B 80-89 B B (BAIK)
70-79 C 70-79 C C (CUKUP)
K
< 70 D < 70 D
(KURANG)

Ketuntasan belajar dituangkan dalam Ketuntasan Belajar, yang indikator


dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar.
Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal di SMA Islamic Centre Pakenjeng dengan
mempertimbangkan:
a. Karakter mapel
b. Karakter peserta didik
c. Kondisi sekolah
Kriteria Ketuntasan Minimal secara bertahap dan berkelanjutan selalu
diusahakan peningkatannya untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Ketuntasan
Belajar minimal SMA Islamic Centre Pakenjeng ditetapkan sebagai berikut:
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS X MIPA
SMA ISLAMIC CENTRE PAKENJENG
Tahun Pelajaran 2019/2020

ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 70 70
2 PPKn B 70 70
3 Bahasa Indonesia B 70 70
4 Matematika B 70 70
5 Sejarah Indonesia B 70 70
6 Bahasa Inggris B 70 70
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 Bahasa Sunda B 70 70
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
Peminatan Matematika dan Ilmu
I
Pengetahuan Alam
1. Matematika B 70 70
2. Biologi B 70 70
3. Fisika B 70 70
4. Kimia B 70 70

Lintas Minat
1. Ekonomi B 70 70
2. Bahasa dan Sastra Inggris B 70 70
3. Geografi B 70 70
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS X IPS
SMA Islamic Centre Pakenjeng
Tahun Pelajaran 2019/2020

ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 71 71
2 PPKn B 70 70
3 Bahasa Indonesia B 70 70
4 Matematika B 70 70
5 Sejarah Indonesia B 70 70
6 Bahasa Inggris B 70 70
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 Bahasa Sunda B 75 75
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
II Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Geografi B 70 70
2. Sejarah B 70 70
3. Sosiologi B 70 70
4. Ekonomi B 70 70
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Lintas Minat
1. Fisika B 70 70
2. Kimia B 70 70
3. Bahasa dan Sastra Inggris B 70 70
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS XI MIPA
SMA Islamic Centre Pakenjeng
Tahun Pelajaran 2019/2020

ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 71 71
2 PPKn B 71 71
3 Bahasa Indonesia B 71 71
4 Matematika B 71 71
5 Sejarah Indonesia B 71 71
6 Bahasa Inggris B 70 70
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 Bahasa Sunda B 75 75
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
I Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
1. Matematika B 70 70
2. Biologi B 70 70
3. Fisika B 70 70
4. Kimia B 70 70

Lintas Minat
1. Ekonomi atau Bahasa dan Sastra Inggris B 71 71
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS XI IPS
SMA Islamic Centre Pakenjeng
Tahun Pelajaran 2019/2020

ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 71 71
2 PPKn B 72 72
3 Bahasa Indonesia B 71 71
4 Matematika B 71 71
5 Sejarah Indonesia B 71 71
6 Bahasa Inggris B 70 70
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 Bahasa Sunda B 75 75
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
II Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Geografi B 71 71
2. Sejarah B 71 71
3. Sosiologi B 71 71
4. Ekonomi B 71 71
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Lintas Minat
1. Biologi atau Fisika B 70 70
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS XII MIPA
SMA Islamic Centre Pakenjeng
Tahun Pelajaran 2019/2020

ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 72 75
2 PPKn B 72 75
3 Bahasa Indonesia B 72 75
4 Matematika B 70 75
5 Sejarah Indonesia B 72 75
6 Bahasa Inggris B 70 75
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 Bahasa Sunda B 75 75
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
PeminatanMatematikadan Ilmu
I
Pengetahuan Alam
1. Matematika B 71 72
2. Biologi B 71 72
3. Fisika B 71 72
4. Kimia B 71 72

Lintas Minat
1. Geografi atau Ekonomi B 73 73
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS XII IPS
SMA ISLAMIC CENTRE PAKENJENG
Tahun Pelajaran 2019/2020

ASPEK
NO MATA PELAJARAN
S P K
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 72 72
2 PPKn B 72 72
3 Bahasa Indonesia B 72 72
4 Matematika B 71 71
5 Sejarah Indonesia B 72 72
6 Bahasa Inggris B 71 71
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya B 75 75
8 Penjasorkes B 75 75
9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75
10 Bahasa Sunda B 75 75
KELOMPOK C ( PEMINATAN )
II Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Geografi B 72 73
2. Sejarah B 72 73
3. Sosiologi B 72 73
4. Ekonomi B 72 73
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Lintas Minat
1. Biologi atau Bahasa dan Sastra Inggris B
71 71

Pembelajaran tuntas adalah pola pembelajaran yang menggunakan prinsip


ketuntasan secara individual. Dalam hal pemberian kebebasan belajar, serta untuk
mengurangi kegagalan peserta didik dalam belajar, strategi belajar tuntas menganut
pendekatan individual, dalam arti meskipun kegiatan belajar ditujukan kepada
sekelompok peserta didik (klasikal), tetapi mengakui dan melayani perbedaan-
perbedaan perorangan peserta didik sedemikian rupa sehingga dengan penerapan
pembelajaran tuntas memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing peserta
didik secara optimal. Dasar pemikiran dari belajar tuntas dengan pendekatan
individual ialah adanya pengakuan tehadap perbedaan individual
masing-masing peserta didik. Untuk mencapai ketuntasan ideal sekolah
mengoptimalkan peran guru dalam hal-hal berikut :
a. Menjabarkan/memecah KD (KompetensiDasar) ke dalam satuan-satuan (unit-unit)
yang lebih kecil dengan memperhatikan pengetahuan prasaratnya.
b. Mengembangkan indikator berdasarkan KI/KD.
c. Menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk yang bervariasi.
d. Memonitor seluruh pekerjaan peserta didik.
e. Menilai perkembangan peserta didik dalam mencapai kompetensi (pengetahuan,
keterampilan, dan sikap).
f. Menyediakan sejumlah alternatif strategi pembelajaran bagi peserta didik yang
mengalami kesulitan.
Kenaikan Kelas di SMA Islamic Centre Pakenjeng ditentukan antara lain
dengan penilaian. Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan,
kompetensi ketrampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan
kompetensi ketrampilan menggunakan skala 0-100, sedangkan kompetensi sikap
menggunakan skala sangat (SB), Baik (B), Cukup (C), dan kurang (K).
Berdasarkan permendikbud No 53 tahun 2015 tentang penilaian. Kenaikan
kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kenaikan kelas mengacu pada
hasil belajar siswa pada semester genap dengan mempertimbangkan hasil belajar
mereka pada semester ganjil.
Peserta didik kelas X dinyatakan naik ke kelas XI dan kelas XI dinyatakan
naik ke kelas XII apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
2) Deskripsi sikap sekurang-kurangnya minimal baik, yaitu memenuhi indikator
kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
3) Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal baik, sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
4) Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai
pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM dengan KKM 75 per mata
pelajaran. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar
pada semester ganjil dan/atau semester genap, nilai akhir diambil dari rerata
semester ganjil dan genap pada mata pelajaran yang sama pada tahun pelajaran
tersebut.
5) Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas yang lebih tinggi jika ketidakhadiran
tanpa keterangan (alpa) lebih atau sama dengan 10 % dari hari efektif
pembelajaran dalam satu tahun pelajaran (21 hari).
Kelulusan berdasarkan permendikbud No 144 tahun 2014. Kelulusan peserta
didik SMA Islamic Centre Pakenjeng berdasarkan rapat Dewan Guru dengan
menggunakan kriteria sebagai berikut :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2) Memperoleh nilai sikap minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
3) Peserta didik dinyatakan lulus apabila rata-rata Nilai Sekolah mencapai paling
rendah 77. Dengan pembobotan Nilai Sekolah adalah 50% rata-rata nilai raport
semester III, IV dan V dan 50% Ujian Sekolah.
4) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan
pendidikan melalui Dewan Guru.
5) Pembulatan Nilai Sekolah yang merupakan gabungan dari nilai Ujian Sekolah dan
nilai rata-rata raport dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan 100 dengan
ketelitian satu angka dibelakang koma.
6) Mengikuti Ujian Nasional.
Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta
didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas
prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan
pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dan aspek, sedangkan dalam aspek
ketrampilan akan diatur dalam POS Ujian Sekolah.
Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran
pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai
pencapaian Standart Nasional Pendidikan.
Untuk tahun pelajaran 2019/2020 sekolah mentargetkan peserta didik lulus
100 %. Untuk mencapai kelulusan 100 % usaha yang dilakukan sekolah adalah
melakukan 7 strategi sukses Ujian Nasional yang meliputi :
1) Efektifitas kegiatan pembelajaran
2) Diklat guru mata pelajaran UN kelas XII
3) Menciptakan lingkungan sekolah yang menyenangkan
4) Bimbingan belajar intensif mata pelajaran UN (pengayaan)
5) Try Out Ujian Nasioanl
6) Pelatihan motivasi UN
7) Istigosah menjelang UN
Pendidikan kecakapan hidup yang dikembangkan di sekolah SMA Islamic
Centre Pakenjeng, telah terintegrasi dalam setiap kegiatan pembelajaran untuk setiap
kegiatan pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan
diri baik layanan BK maupun kegiatan ekstrakuler. Misalnya : Kegiatan membatik
masuk dalam kewirausahaan, Pembuatan telur asin, pembuatan tape masuk dalam
pembelajaran biologi, Kegiatan tari yang sudah dilaksanakan dalam pengembangan
diri.
Selain itu juga dilakukan pembiasan yang meliputi kegiatan:
a. Upacara bendera setiap hari Senin, dan hari besar nasional.
b. Membaca Asmaul Husnah dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia Raya setiap awal pelajaran.
c. Peringatan hari besar keagamaan.
d. Kebersihan kelas dan lingkungan (Piket regu kerja, kebersihan bersama di setiap
hari jumat sebelum jam pelajaran).
e. Memulai dan mengakhiri pelajaran dengan doa bersama.
f. Membudayakan Salam, Sapa, Senyum (3S) di lingkungan Sekolah.
g. Membudayakan tertib Waktu, tetib berpakaian, dan tertib belajar.
h. Membudayakan untuk berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan sekolah.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun
dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran adalah sebagai berikut:

A. Permulaan Tahun Pelajaran


Awal tahun ajaran baru dimulai tanggal 15 Juli 2019. Untuk kelas X melaksanakan
Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa baru (PLSBSB) selama 3 hari mulai
tanggal 15 sampai dengan 17 Juli 2019. Sedangkan pembelajaran efektif untuk semua
kelas dimulai pada hari Senin tanggal 22 Juli 2019.

B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif


Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:

HARI WAKTU BELAJAR


Senin 07.15 – 14.45
Selasa 07.15 – 14.45
Rabu 07.15 – 13.45
Kamis 07.15 – 13.45
Jum’at 07.15 – 11.15
Sabtu 07.15 – 13.45
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar
sebagai berikut:
RINCIAN MINGGU EFEKTIF SEMESTER 1 TA 2019/2020

A. Jumlah minggu dalam satu semester

Minggu
No Bulan Jumlah Minggu tidak Ket
efektif efektif
1 Juli 5 2 3
2 Agustus 4 0 4
3 September 4 1 3
4 Oktober 5 0 5
5 November 4 0 4
6 Desember 4 3 1
Jumlah 26 6 20

B. Minggu tidak efektif

No Uraian Kegiatan Jumlah Keterangan


1 Libur TP. 2019/2019 2 minggu Juli minggu ke-1, 2
September minggu ke-
2 PTS Semester 1 1 minggu 3
September minggu ke-
3 Jeda Tengah Semester 1 minggu 4
4 Penilaian Akhir Semester 1 minggu Desember minggu ke-1
Libur Semester 1 TP
5 2019/2020 2 minggu Desember minggu ke- 3, 4

Jumlah 7 minggu

C. Jumlah minggu efektif = 19 minggu


D. Jumlah jam pelajaran: 19 minggu x ... jam tapka = ... jam
RINCIAN MINGGU EFEKTIF SEMESTER 2 TA. 2019/2020

A. Jumlah minggu dalam satu semester

Minggu
No Bulan Jumlah Minggu tidak Ket
efektif efektif
1 Januari 2020 4 0 4
2 Februari 2020 4 0 4
3 Maret2 2020 4 2 2
4 April 2020 5 2 3
5 Mei 2020 4 2 2
6 Juni 2020 4 3 1
Jumlah 25 9 16

B. Minggu tidak efektif

No Uraian Kegiatan Jumlah Keterangan


1 PTS Semester 2 1 minggu Maret minggu ke-1
2 Jeda Tengah Semester 2 1 minggu Maret minggu ke-2
3 Prakiraan USBN SMP 1 minggu April minggu ke- 2
4 Prakiraan UN SMP 1 minggu April minggu ke- 4
5 Penilaian Akhir Tahun 1 minggu Mei minggu ke-4
Libur Ramadhan dan Hari Raya 2 minggu Mei minggu ke- 3, 4
6 Libur Semester 2 TP 20198/2020 1 minggu Juni minggu ke- 4

Jumlah 8 minggu

C. Jumlah minggu efektif = 19 minggu


D. Jumlah jam pelajaran: 19 minggu x ... jam tapka = ... jam
C. Pengaturan Waktu Libur SMA Islamic Centre Pakenjeng
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi,
dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah. Penentuan hari
libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam
hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang
dan jenis Pendidikan.

1. Libur Semester Gasal: 22 Dersember 2019 – 05 januari 2020


2. Libur Semester Genap: 21 Juni 2020 – 12 Juli 2020
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
1. Tahun Baru
2. Idul Fitri dan Cuti Bersama
3. Idul Adha
4. Tahun Baru Imlek
5. Tahun Baru Hijriah
6. Hari Raya Nyepi
7. Maulid Nabi Muhammad saw.
8. Tahun Baru Imlek
9. Wafat Isa Al masih
10. Hari Raya Waisak
11. Kenaikan Isa Al Masih
12. Hari Kemerdekaan RI
13. Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
14. Hari Raya Natal
D. Tabel Kalender Kegiatan SMA Islamic Centre Pakenjeng
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2019-2020 adalah sebagaimana tertera pada
tabel kalender kegiatan SMA Islamic Centre Pakenjeng berikut ini.

TABEL KALENDER KEGIATAN SMA ISLAMIC CENTRE PAKENJENG


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
BAB V
PENUTUP

Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng bertujuan untuk mempersiapkan dan


menciptakan lulusan yang kompeten agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Kurikulum ini merupakan suatu sistem kurikulum yang mengakomodasikan berbagai
kebutuhan tingkat nasional, daerah, dan sekolah, serta dapat diperkaya untuk kepentingan
global.
Keberhasilan pelaksanaan Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng ditandai
dengan perwujudan kebiasaan berpikir dan bertindak peserta didik dalam kehidupan sehari-
hari di keluarga, di sekolah, dan di masyarakat. Kurikulum perlu dinilai secara berencana
dan berkala untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaannya. Berkenaan
dengan hal tersebut, penilaian kurikulum dilakukan oleh berbagai komponen yang terkait.
Kurikulum SMA Islamic Centre Pakenjeng ini berlaku selama 1 (satu) tahun
pelajaran, yaitu tahun pelajaran 2019/2020. Oleh karena itu, pada akhir tahun pelajaran
2019/2020 nanti akan dilakukan evaluasi dan revisi seperlunya oleh Tim Pengembang
Kurikulum sekolah.

Pakenjeng , 05 Juli 2019


Kepala SMA Islamic Centre Pakenjeng

BANGBANG, S.Pd
NIP

Anda mungkin juga menyukai