Anda di halaman 1dari 4

KRONOLOGIS KEMATIAN PASIEN NY.

Siti Fatonah

Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Komandan tim jaga, jaga 1 Muda dan jaga 1 Tua, Rabu,
15 Mei 2019, menyampaikan kronologis pasien Ny Siti Fatonah dengan DPJP dr. Rahmad Rizal
Sp.OG dengan diagnosis :
P3A0 37 tahun
pasca subtotal histerektomi a.i atonia uteri (H6)
post partus spontan IUFD (H7)
PEB
Penurunan kesadaran
HELLP Syndrom
Leukositosis (20100)
anemia ringan (8.5)
Trombositopenia (110.000)
Azotemia (Ur/Cr 97/8.5)
ISK
obs febris
obs dyspneu dd/ oedem pulmo dd/ bronchopenumonia
imabalance ekletrolit
sepsis.

Tanggal/Jam Kegiatan

8-5-19 Pasien rujukan RSUD dr. R. Soedjati Grobogan, dengan G3P2A0,

pukul 13.00 hamil 25 minggu perdarahan antepartum ec solutio plasenta,


preeklampsia berat, IUFD, gagal ginjal akut, dan anemia berat.
Keluhan saat di IGD RSDK kenceng-kenceng jarang, keluar darah
dari jalan lahir minimal, keluar air dari jalan lahir disangkal, gerak
bayi tidak dapat dirasakan.
KU tampak pucat, lemah, TD 143/96 mmHg, HR : 96x/menit, RR :
32x/menit, t : 36,4 C, status internus ditemukan, konjungtiva anemis,
perut teraba tegang, status obstetricus : TFU 25 cm, His : sulit
dinilai, PPV : darah sedikit, DJJ : tidak ditemukan, pemeriksaan VT
: pembukaan 2 cm, KK (+), bagian bawah kepala janin turun H1,
dilakukan pemeriksaan USG diIGD, kesan solutio plasenta kurang
lebih 50%. dari hasil laboratorium luar : Hb 5,6, leukosit : 23.980,
trombosit 44.000, ureum 63,2, kreatinin 2,4, kemudian pasien
didiagnosis dengan G3P2A0 38 tahun, hamil 25 minggu, Janin 1
mati intrauterine, presentasi kepala punggung kanan, perdarahan
antepartum ec solutio plasenta, IUFD, PEB, solutio plasenta, anemia
berat (5,6), trobositopenia (44.000), azotemia, usia tua, riw.obstetri
jelek (still birth).

8/5/19 pukul Pasien mengeluh kenceng-kenceng semakin sering dan ingin


17.00 mengejan. Dilakukan pemeriksaan VT pembukaan lengkap, KK (+),
kepala turun di HIII, UUK kanan depan

8/5/19 pukul Lahir bayi laki-laki, BBL 1000 gram, AS 0, maserasi grade 1,
17.10 laserasi perineum gr 1, KU ibu post partum sesak, composmentis,
TD : 104/60mmHg HR 150x/menit, RR 36x/menit, T : afebris

8/5/19 pukul Pasien tampak lemah dan sesak KU sedang somnolen, TD : 70/40
17.15 mmHg, HR : 164x/menit. RR 42x/menit, T afebris, SpO2 100%,
NRM 10 lpm, pasien di konsul ke TS anestesi untuk resusitasi.

8/5/19 pukul Kondisi saat diperiksa pasien tampak sakit berat, somnolen, TTV :
20.00 TD 70/60 mmHg, HR 35x/menit, RR 37x/menit, T afebris, SpO2
100%, TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi kurang, PPV lochea rubra
, darah rembes. Hasil lab Hb 4.7, leukosit 42200 Trombosit 33000.
Dilakukan pemasangan kondom kateter dan transfusi PRC namun
perdarahan masih merembers. Pada pukul 20.30 diusulkan untuk
dilakukan laparatomi eksplorasi sampai histerektomi. Lapor ke dpjp
acc pengelolahan. Paska operasi pasien pindah ke ICU, terpasang
ETT.

9/5/19 pukul Keluhan sulit dinilai, KU baik, CM, TD : 208/208 mmHg, HR 110
20.45 x/menit, RR : 20x/menit, T 37C. Hasil laboratorium : Hb 5.8,
Leukosit 17100, trombosit 13.000, diberikan transfusi 4 PRC dan 4
TC dan usaha 8 TC.
9/5/19 pukul Keluhan sulit dinilai, KU baik, CM, TD : 208/208 mmHg, HR 110
20.45 x/menit, RR : 20x/menit, T 37C. Hasil laboratorium : Hb 5.8,
Leukosit 17100, trombosit 13.000, diberikan transfusi 4 PRC dan 4
TC dan usaha 8 TC.

10/5/19 Keluhan nyeri paska operasi, KU sedang,compos mentis, TD :


pukul 14.30 167/78 mmHg, HR 144x/menit, RR 32x/menit, T 36.4 C, Ronkhi
+/+, terpasang NRM 10 lpm (ETT terlepas), pasien mendapat
transfusi 4 FFP, 8 TC, hasil laboratorium Hb 10.5, Leukosit 21500,
Trrombosit 66000.

11/5/19 Keluhan pasien sesak (+) terpasang ventilator PSMV, TTV TD


pukul 18.00 150/77 mmHg, HR 128x/menit, RR 20x/menit, T 37.8 C, pasca
transfusi 4 FFP dan 4 TC, terapi dari TS interna dan TS ICU
diteruskan.

12/5/19 Keluhan pasien demam, KU tampak sakit berat, dalam pengaruh


pukul 04.30 sedasi, TD 137/71 mmHg, HR 126x/menit, RR 18x/menit, T 39.2 C,
hasil laboratorium Hb 9.7 Leukosit 19800 Trombosit 88000

13/5/19 pukul 04.30

Keluhan pasien sulit dinilai, demam, tampak sakit berat dalam


pengaruh anestesi TD 137/71 mmHg HR 126x/menit, RR 18x/menit,
T 39,2 C, hasil laboratorium Hb 8.8 Leukosit 16000, Trombosit
17800, ureum 230, kreatinin 10.52, terapi TS interna dan TS ICU
dilanjutkan.

pukul 16.00

Pasien dikonsulkan untuk dilakukan pemasangan double lumen


untuk HD sled 2 jam.

14/5/19 Keluhan sulit dinilai, KU sakit berat, kesadaran E2M3Vet,


somnolen, TTV TD 154/87 mmHg, HR 104x/menit, RR 15x/menit,
T 38.3 C, paska HD 1x (13/5/19). Hasil laboratorium Hb 8.5
Leukosit 20100, Trombosit 110000, ureum 157, kreatini 8.5, d-dimer
1860, pasca dilakukan HD sled 2 jam.

15/5/19 pukul 15.00


Keluhan saat ini sulit dinilai, tampak sakit berat, sopor, koma, TD
83/48 mmHg, HR 135x/menit, RR 16x/meit, T 40 C, Ronkhi +/+,
Wheezing +/+, paska HD sleed.

pukul 20.00

Keluhan sulit dinilai, kesadaran koma, TD 56/42 mmHg, HR


129x/menit, RR 14x/menit, T 37 C, terpasang nemtilator PSMIV,
dilakukan inform consent kepada keluarga pasien mengenai
perburukan kondisi pasien, keluarga pasien menerima.

pukul 20.00-21.00

Tensi tidak terukur, nadi tidak teraba, pasien didiagnosis cardiac


arrest, diberikan injeksi epinefrin 3 amp.

pukul 21.15

Cardiac arrest, pasien dinyatakan meninggal dihadapan perawat,


dokter dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai