Anda di halaman 1dari 10

Nama asisten : Desvi Riani Eka P

Tanggal Praktikum : 2019


Tanggal Pengumpulan : 18 Juni 2019

KARAKTERISTIK DAN PENGAWETAN TELUR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Thalia (240210160051)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022)
7798844, 779570 Fax. (022) 7795780 Email: thalia.tesalonika@gmail.com

ABSTRAK
Telur merupakan produk pangan hewani yang sering digunakan untuk bahan
baku produk olahan sehingga perlu diketahui karakteristik dan pengawetan telur
yang baik. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik
telur serta pengaruh proses pengawetan terhadap kualitas telur. Metode yang
digunakan adalah mengamati karakteristik telur ayam kampung dan negri serta
perendaman telur ayam kampung pada larutan kapur sirih 5% (3 hari), minyak
kelapa (10 menit), laurtan Na-silikat 10% (10 menit), air mendidih (5 menit), dan
air daun jambbu biji 5% (3 hari). Hasil yang didapatkan adalah telur memiliki
karakteristik bentuk lonjong, warna putih tulang hingga krem untuk telur ayam
kampung dan coklat muda hinga tua untuk telur ayam negri, tidak ada bercak, posisi
kuning telur ditengah dan bulat, kental, khalaza utuh, diameter kantung udara yang
baik <5 mm hingga 9 mm, IKT berksiar 0,33 – 0,52, IPT berkisar 0,050 – 0,174,
dan nilai HU berkisr 31 - > 72. Pengawetan yang dapat mempertahankan kualitas
telur ayam kampung terbaik adalah perendaman dengan kapur sirih 5%.

Kata Kunci: karakteristik, pengawetan telur ayam kampung, telur ayam negri

PENDAHULUAN digunakan aman dikonsumsi


Telur merupakan produk pangan (Yuniati, 2000).
hewani yang memiliki kandungan Telur terdiri dari tiga komponen
gizi yang cukup lengkap diantaranya utama yaitu kulit telur (8-11%), putih
protein, lemak, vitamin, dan mineral. telur atau albumen (57-65%), dan
Produksi telur yang melimpah dan kuning telur (27-32%), serta
harga yang relatif terjangkau komponen lain seperti lapisan
menjadikan telur banyak digunakan kutikula, membran kulit telur, bakal
sebagai bahan baku berbagai produk anak ayam (germ spot), dan kantung
olahan. Penggunaan telur dalam udara (Buckle et al, 2009). Tingginya
berbagai pengolahan harus diimbangi komponen gizi pada telur
dengan penanganan dan pengujian berpengaruh terhadap karakteristik
kualitas telur agar telur yang telur yang mudah mengalami
pembusukan atau kerusakan akibat
aktifitas mikroba yang dikandungnya internal serta pengaruh proses
sehingga pengamatan dan pengawetan terhadap kualitas telur.
penanganan telur segar diperlukan
untuk mengetahui kualitas telur yang METODOLOGI
baik untuk dikonsumsi (Winarno dan
Alat dan Bahan
Koswara, 2002).
Alat yang digunakan pada
Kualitas telur terbagi menjadi dua,
praktikum kali ini adalah amplas,
yaitu faktor kualitas eksterior yang
jangka sorong, panci, piring, senter,
meliputi warna, bentuk, berat telur,
dan toples.
tekstur, keutuhan, kebersihan
Bahan yang digunakan pada
kerabang dan kualitas telur interior
praktikum ini adalah air daun jambu
yang meliputi indeks yolk (kuning
biji, air mendidih, gliserol, larutan
telur), indeks albumen (putih telur),
kapur sirih, minyak kelapa, telur
pH kuning telur (Umar, 2000).
ayam kampung dan telur ayam negeri.
Penurunan mutu yang mungkin
terjadi selama penyimpanan Karakteristik Telur
diantaranya adalah pengurangan berat Telur ayam diamati bentuk, warna,
akibat hilangnya air maupun dan bercak pada kulit telur. Telur
komponen lain pada albumen seperti ayam dicandling dan diamati posisi
CO2, NH3, N2 dan H2S yang kuning telur serta diameter
dipengaruhi oleh suhu lingkungan, gelembung udara. Telur ayam
pertambahan ukuran serta volume dipecahkan dan diamati bentuk
kuning telur, kekentalan, kebutuhan
rongga udara akibat hilangnya air,
chalaza, indeks kuning telur, (IKT)
juga pergeseran posisi kuning telur indeks putih telur (IPT) dan diukur
menjadi semakin tidak sentral seiring haugh unit (HU).
dengan bertambah tuanya telur
𝑡
(Tjahjadi dan Herlina, 2011). IKT/IPT = 𝑑
Menurut Rashaf (2007), daya
simpan telur sangat singkat hanya Keterangan:
sampai 2 minggu. Oleh karena itu, t = tinggi kuning/putih telur
perlu perlakuan khusus pada telur d = diameter kuning/putih telur
agar dapat disimpan lebih lama. Salah
satu perlakuan untuk HU = 100 x log (H-1,7W0,37 + 7,6)
mempertahankan kualitas telur adalah
dengan pengawetan. Pengawet yang Keterangan:
digunakan merupakan pengawet H = tinggi putih telur
alami serta aman jika dikonsumsi. W = berat telur
Tujuan dari praktikum ini adalah
untuk mengidentifikasi kualitas dan Pengawetan Telur
karakteristik telur ayam berdasarkan Telur ayam diamplas lalu
beberapa parameter eksternal dan direndam diberbagai macam larutan
yaitu larutan kapur sirih 5% (3 hari),
minyak kelapa (10 menit), laurtan Na- menggunakan air mengalir hingga
silikat 10% (10 menit), air mendidih terbebas dari kotoran yang dapat
(5 menit), dan air daun jambbu biji mempengaruhi hasil pengamatan
5% (3 hari). Telur ayam disimpan dan kemudian dilakukan pengeringan
diamati karakteristiknya. untuk menghilangkan sisa-sisa air
yang masih menempel. Telur yang
HASIL DAN PEMBAHASAN sudah bersih diamati bentuk, warna,
Pengujian karakteristik telur dan kulitnya lalu dilakukan
dilakukan pada jenis telur ayam pengamatan kualitas telur, rongga
kampung dan ayam negri sedangkan udara, posisi kuning telur dengan
pengawetan telur dilakukan pada teknik candling. Candling merupakan
sampel telur ayam kampung. Ayam teknik menerawang telur utuh dalam
kampung adalah jenis unggas ruang gelap dengan menggunakan
penghasil daging maupun telur. Telur sumber cahaya putih. Penggunaan
yang dihasilkan mempunyai kuning teknik ini dapat mengetahui apakah
telur yang lebih berat dibandingkan klit telur terdapat retak halus atau
telur ayam ras. Telur ayam kampung tidak, diamaeter ronga udara dan
umumnya lebih disukai oleh posisi kuning telur. Pengujian Hough
konsumen untuk dikonsumsi mentah Unit dilakukan dengan mengukur
dicampur dengan madu (Ardika, et ketebalan kuning telur menggunakan
al., 2017). jangka sorong kemudian dihitung
dengan rumus (Tjahjadi dan Marta,
Karakteristik Telur 2011). Berikut hasil pengamatan
Pengujian karakteristik telur karakteristik telur.
diawali dengan pembersihan telur
Tabel 1. Karakteristik Telur
Kel Sampel Bentuk Warna Bercak Letak dan Kekentalan Keutuhan Diameter IKT IPT HU
bentuk Chalaza kantung
kuning udara
telur

1 oval Putih - Di tengah, Kental + Tidak utuh 25 mm 1,08 0,23 86,86


agak bulat
krem
2 Lonjong putih Bercak Di atas, Kental + Utuh 8,54 mm 0,251 0,197 83,37
gading abu + bulat
sempurna
3 Lonjong Putih - Di atas, Kental + Tidak 23 mm 0,178 0,0475 11,497
Krem bulat Utuh
Telur
4 Lonjong Putih Bercak Di atas, Kental + Tidak utuh 24 mm 0,028 0,023 7,55
ayam
tulang ++ menyebar
kampung
tidak bulat
utuh
5 Lonjong Krem Bercak + Di atas, Encer Tidak utuh 21 mm 0,1007 0,0405 22,5
menyebar
tidak bulat
utuh
6 Lonjong Putih - Di atas Kental Utuh 11,32 mm 0,1786 0,0266 62,794
tulang
Kel Sampel Bentuk Warna Bercak Letak dan Kekentalan Keutuhan Diameter IKT IPT HU
bentuk Chalaza kantung
kuning udara
telur

7 Lonjong Putih Terdapat Di tengah Encer Hanya 10,33 mm 0,146 0,027 58,529
tulang sedikit terlihat
bercak disalah
satu sisi
8 lonjong Coklat Bercak Dipinggir encer Tidak utuh 25 mm 0,34 0,063 78,9
terang ++
9 Lonjong Coklat Bercak+ Di pinggir Kental + Utuh 24,15 mm 0,36 0,045 81.8
terang dan
berbentuk
bulat
10 lonjong Coklat Bersih Menepi Encer Tidak utuh 31,40 mm 0,155 0,015 85,36
terang tidak ada (dipinggir)
bercak
11 Lonjong Cokla + sedikit Di pinggir Encer Tidak ada 2,9 mm 0,3006 0,0633 82,6084
terang bercak
12 Telur Lonjong Coklat + sedikit Di pinggir Kental + Utuh 22.5 mm 0.3563 0.0667 78,612
ayam tua bercak
13 negri Lonjong Coklat Terdapat Di pinggir Kental + Utuh 22,15 mm 0,3778 0,0539 76
tua bercak dan
coklat berbentuk
tua bulat
cukup
banyak
14 Lonjong Coklat Terdapat Ditengah Kental + Utuh 25 mm 0,2885 0,0705 64
tua sedikit
bercak
15 Lonjong Coklat Terdapat Ditengah Encer Tidak 19,10 mm 0,1214 0,0748 89,45
Muda banyak atas Utuh
bercak
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)
empat lapisan yaitu lapisan kutikula,
Berdasarkan hasil pengamatan, lapisan bunga karang, lapisan
telur ayam kampung dan ayam negri mamila, dan lapisan membrane yang
memiliki bentuk oval dan lonjong. terletak paling dalam (Sarwono,
Bentuk telur yang normal adalah 1994).
lonjong dimana bagian atas tumpul Berdasarkan hasil pengamatan,
dan bagian bawahnya runcing. telur ayam kampung memiliki warna
Bentuk telur dipengaruhi oleh ransum putih tulang hingga putih krem
yang dikonsumsi ayam. Kandungan sedangkan telur ayam negri memiliki
gizi dalam ransum mempengaruhi warna coklat muda hingga coklat tua.
pembentukan telur (Sudaryani, 2003). Cangkang yang berwarna coklat
Bentuk telur ini dapat dilihat sebagai disebabkan adanya pigmen
struktur telur paling luar atau oophorphyrin yang terdapat pada
kerabang telur. Kerabang telur permukaan cangkang. Perbedaan
memiliki fungsi mencegah kerusakan warna dari kedua telur tersebut
fisik dan biologis dari telur. Sifat dari dipengaruhi oleh genetik dari masing-
kerabang telur ialah kuat, halus dan masing ayam (Romanoff dan
berkapur. Kerabang telur terdiri dari Romanoff, 1963).
Hasil pengamatan menunjukkan memeiliki tingkat kekentalan yang
pada kulit telur ayam kampung berbeda – beda, terdapat encer hingga
maupun telur ayam negri ada yang agak kental. Telur yang encer
memiliki bercak dan beberapa tidak menandakan telur telah mengalam
memiliki bercak. Kulit telur ayam penurunan kualitas. Menurut SNI 01-
kampung terdapat bercak abu 3926-2008 telur mutu I kental, mutu
sedangkan pada telur ayam negri II sedikit encer dan mutu III encer,
berupa bercak coklat tua. Bercak pada kuning telur belum tercampur dengan
kulit telur diperkirakan sebagai efek putih telur. Telur yang diamati dapat
penggelapan pori sejak telur keluar digolongkan ke mutu I dan mutu II.
dari saluran induk. Kulit telur Kekentalan telur dapat dipengaruhi
merupakan salah satu parameter oleh lama penyimpanan, suhu,
penentu kualitas mutu telur dimana kelembaban relatif, dan kualitas
telur dengan kulit cangkang yang kerabang telur. Semakin lama telur
utuh, bersih, dan berbentuk normal disimpan penguapan yang terjadi
tergolong sangat baik dan baik (AA, mengakibatkan penyusutan bobot
A), kulit cangkang yang utuh, agak telur sehingga putih telur semakin
bercak, dan bentuk agak menyimpang lebih encer (Yuwanta, 2010).
tergolong cukup baik (B), sedangkan Hasil pengamatan menunjukkan,
kulit cangkang yang utuh, bercak telur ayam kampung dan ayam negri
ringan, dan bentuk menyimpang memiliki khalaza yang utuh dan tidak
tergolong kurang baik (C) menurut utuh. Khalaza adalah bagian telur
standar mutu telur utuh sistem berbentuk seperti tali bergulung
Amerika Serikat (Dirjen Peternakan, dimana satu menjulur ke arah ujung
1990). Keseluruhan telur yang tumpul dan yang menjulur ke arah
diamati dapat digolongkan bermutu ujung lancip dari telur. Adanya
cukup baik. khalaza ini menyebabkan kuning telur
Berdasarkan hasil pengamatan, berada pada posisi tengah. Oleh
bentuk telur ayam kampung dan negri karena itu, keutuhan khalaza
umumnya bulat dan posisi kuning mempengaruhi kesegaran dari telur
telur berbeda – beda, yaitu di pinggir, (Buckle, et al, 2009).
di atas dan juga di tengah – tengah. Hasil pengamatan menunjukkan,
Menurut SNI 01-3926-2008, telur telur ayam kampung memiliki
dengan mutu I bulat dengan posisi diameter kantung udara berkisar 8,54
kuning telur di tengah, mutu II sagak mm hingga 25 mm dan telur ayam
pipih dan posisi sedikit bergeser dari negri 2,90 mm hingga 31,40 mm.
tengah dan mutu III pipih dan berada Menurut SNI 01-3926-2008, diameter
agak pinggir. Bentuk dan pergeseran kantung udara mutu I kurang dari 5
kuning telur menandakan adanya mm, mutu II 5 mm – 9 mm, dan mutu
penurunan kualitas. tiga lebih dari 9 mm. Hal ini
Berdasarkan hasil pengamatan, menunjukkan telur ayam kampung
telur ayam kampung dan ayam negri kelompok 2 berukuran 8,54 mm
tergolong mutu II dan telur ayam akibat dari lama penyimpanan dan
negri kelompok 11 berukuran 2,90 pengaruh suhu. Semakin tinggi
mm tergolong mutu I, dan sisanya temperatur penyimpanan dan lama
tergolong mutu III. Kantung udara waktu penyimpanan, maka turunnya
pada telur menunjukkan proses IPT semakin cepat (Azizah, et al.,
penguapan yang terjadi pada telur. 2018).
Semakin besar kantung udara Berdasarkan hasil pengamatan,
menunjukkan penguapan yang terjadi nilai HU telur ayam kampung
semakin besar Kantung udara kelompok 1 dan 2, telur ayam negri
dipengaruhi oleh suhu penyimpanan, kelompok 8,9,10,11,12,13, dan 15
kelembaban dan perubahan internal tergolong kualitas AA. Nilai HU telur
dari telur. Suhu yang tinggi dan ayam kampung kelompok 6 dan telur
kelembaban yang rendah dapat ayam negri kelompok 14 tergolong
menyebabkan kantung udara cepat kualias A. Nilai HU telur ayam
membesar akibat adanya penguapan kampung kelompok 7 tergolong B
air di dalam telur (Yuwanta, 2010). dan telur ayam kampung Kelompok
Berdasarkan hasil pengamatan, 3,4, dan 5 tergolong C. Hal ini
telur yang memiliki indeks kuning ddasarkan pada nilai Haugh unit lebih
telur yang sesuai dengan telur segar dari 72 dikategorikan sebagai telur
menurut SNI 01-3926-2008 berkisar berkualitas AA, nilai Haugh unit 60-
0,33 – 0,52 yaitu telur kelompok 1, 8, 72 sebagai telur berkualitas A, nilai
9, 12 dan 13. Indeks kuning telur Haugh unit 31-60 sebagai telur
merupakan perbandingan antara berkualitas B dan nilai Haugh unit
tinggi kuning telur dengan diameter kurang dari 31dikategorikan sebagai
kuning telur. telur berkualitas C (Mountney, 1976).
Hasil pengamatan menunjukkan Nilai Haugh Unit ditentukan
telur yang memenuhi indeks putih berdasarkan keadaan putih telur, yaitu
telur segar menurut SNI yaitu telur korelasi antara bobot telur dan tinggi
kelompok 1, 2, 8, 11, 12, 13, 14, dan putih telur. Tinggi telur dipengaruhi
15. Menurut SNI 01-3926-2008, oleh kandungan ovomucyn yang
indeks putih telur merupakan terdapat pada putih telur. Putih telur
perbandingan antara tinggi putih telur yang semakin tinggi, maka nilai
dengan diameter rata – rata putih telur Haugh Unit yang diperoleh semakin
kental. Indeks putih telur segar tinggi. Putih telur yang mengandung
berkisar antara 0,050 – 0,174. IPT ovomucyn lebih seidikit maka akan
dapat menurun selama penyimpanan lebih cepat mencair. penurunan nilai
karena pemecahan ovomucin yang Haugh Unit terjadi karena perubahan
dipercepat oleh naiknya pH. suhu, meningkatnya kelembaban
Perubahan pada putih telur tersebut yang menyebabkan hilangnya
disebabkan oleh pertukaran gas antara karbondioksida (CO2) dan lamanya
luar dengan isi telur melalui pori penyimpanan (Azizah, et al., 2018).
kerabang telur dan penguapan air
Pengawetan Telur Prinsip dalam pengawetan telur segar
Praktikum kali ini dilakukan adalah mencegah penguapan air dan
pengawetan telur diawali dengan telur terlepasnya gas-gas lain dari dalam isi
diamplas untuk membersihkan telur, serta mencegah masuk dan
kotoran yang mungkin menempel tumbuhnya mikroba di dalam telur
pada kulit telur. Telur yang telah selama mungkin. Hal-hal tersebut
bersih direndam dalam air kapur sirih dapat dilakukan dengan cara menutup
5%, minyak kelapa, gliserol, air pori-pori kulit telur atau mengatur
panas, dan air daun jambu biji 5%. kelembaban dan kecepatan aliran
Proses pengawetan telur diawali udara dalam ruangan penyimpanan
Pengawetan telur bertujuan untuk (Koswara, 2009). Berikut hasil
mempertahankan mutu telur segar. pengamatan pengawetan telur.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Pengawetan Telur (Per Shift)
Diamet
Keutuh
Letak dan er
Ke Kekent an
Perlakuan Bentuk Warna Bercak bentuk kuning kantun IKT IPT HU
l alan Chalaz
telur g
a
udara
Agak ke bagian
Kapur Putih agak Agak Tidak 21,5 87,3
1 Lonjong - tumpul, bulat 0,264 0,0345
sirih 5% gelap encer utuh mm 5
cembung
Minyak Putih Di ujung, bulat Encer 12,21 73,2
2 Lonjong - Utuh 0,270 0,0331
kelapa kekuningan cembung +++++ mm 5
Sedikit
Putih Di tengah, Encer 24,32 77,3
3 Gliserol Lonjong bercak Utuh 0,2903 0,0397
kream cembung ++ mm 1
kehitaman
Putih Di ujung, Encer 25,5
4 Air panas Lonjong - Utuh 0,152 0,0504
tulang cembung ++ mm
Coklat
Air daun Krem dgn Diujung,
pada Agak Tidak 20,2 97,2
5 jambu biji Lonjong noda cembung bundar 0,222 -
bagian encer utuh mm 7
5% kecoklatan tidak simetris
pori
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)
Berdasarkan hasil pengamatan, kampung. Hal ini dikarenakan larutan
telur ayam kampung yang direndam kapur sirih mengering di atas
dengan air kapur sirih 5% memiliki permukaan cangkang telur ayam
karakteristik bentuk tetap lonjong, negri. Pengeringan tersebut
warna putih kekuningan, tidak ada diakibatkan suhu ruangan yang relatif
bercak, letak kuning telur agak ke tinggi (±28°C). Kapur sirih (CaOH2)
bagian tumpul, bentuk kuning telur yang dilarutkan dalam air akan
bulat cembung, lebih encer, khalaza terionisasi membentuk ion OH yang
menjadi tidak utuh, diameter kantung bersifat basa dan dapat menetralkan
udara menurun, penurunan nilai IKT asam. Hal ini sangat penting dalam
IPT, dan peningkatan nilai HU jika menjaga kesegaran telur ayam
dibandingkan telur ayam kampung kampung (Rachmawati, et al, 2014).
tanpa pengawetan. Perendaman Perlakuan pengawetan telur
dengan air kapur sirih 5% dapat dengan kapur sirih 5% menyebabkan
mempertahankan warna telur ayam indeks putih telur dan indeks kuning
telur. Rendahnya nilai tersebut dengan minyak dapat mengurangi
diakibatkan oleh bahan pelapis yang penguapan air dan CO2. Pelapisan
digunakan tidak mampu menghambat minyak dapat mempertahankan
proses penguapan air dan CO2 dari kualitas telur ayam kampung.
dalam telur ayam negri dan rusaknya Misalnya, minyak kelapa memiliki
ikatan kompleks ovomucin-lysozym persentase asam laurat yang tinggi
yang berfungsi sebagai pembentuk (44-52%). Asam laurat pada minyak
struktur putih telursehingga kelapa dapat dijadikan sebagai bahan
menyebabkan kondisi putih telur pengawet karena mengandung
menjadi encer (Rachmawati, et al, monolaurin berupa gliserol
2014). monoester yang bersifat anti bakteri
Berdasarkan hasil pengamatan, dan anti jamur (Rachmawati, et al,
telur ayam kampung yang direndam 2014).
dalam minyak kelapa memiliki Hasil pengamatan menunjukkan
karakteristik bentuk lonjong, warna perubahan yang terjadi pada telur
putih kekuningan, tidak ada bercak, ayam kampung yang direndam pada
letak dan bentuk kuning telur diujung air panas adalah tidak adanya bercak,
dan bulat cembung, menjadi sangat letak kuning telur diujung, menjadi
encer, khalaza tetap utuh, lebih encer, peningkatan nilai IKT,
peningkatan diameter kantung udara IPT, dan HU. Hasil pengamatan
dan IKT, serta penurunan nilai IPT menunjukkan perubahan yang terjadi
dan HU. Pengawetan telur dengan pada telur ayam kampung yang
minyak dapat mempertahankan direndam pada gliserol adalah masih
warna telur ayam kampung. Hal ini adanya bercak kehitaman, menjadi
disebabkan minyak tidak mempunyai lebih encer, diameter kantung udara
zat warna. lebih besar, nilai IKT, IPT dan HU
Nilai IPT telur yang direndam lebih besar dibandingkan tanpa
dengan minyak mengalami pengawetan. Nilai IKT, IPT dan HU
penurunan sedangkan nilai IKT yang lebih besar menunjukkan
meningkat. IKT dan IPT telur ayam penguapan air yang terjadi lebih
kampung akan semakin menurun sedikit bila dibandingkan tanpa
selama penyimpanan akibat pengawetan. Hal ini disebabkan
perusakan ovomucin. Penguapan air gliserol dapat menjadi pemlastis
dan CO2 dapat menyebabkan putih mengurangi penguapan air dan
dan kuning telur ayam ras menjadi sebagai bahan pengawet karena
encer sehingga nilai pH akan semakin mempunyai sifat anti bakteri dan anti
basa Semakin basa nilai pH putih dan jamur (Rachmawati, et al, 2014).
kuning telur ayam ras, maka akan Berdasarkan hasil pengamatan,
menurunkan kualitas interior dari perubahan yang terjadi pada telur
telur ayam ras tersebut yang berakibat ayam kampung yang direndam pada
terjadinya pembusukan. Hal ini air daun jambu biji 5% adalah warna
menunjukkan perendaman telur menjadi krem dengan noda
kecoklaan, bercak coklat, menjadi dan menutup pori telur. Tanin akan
agak encer, dan khalaza tidak utuh, bereaksi dengan protein yang terdapat
Perendaman telur ayam kampung pada kulit telur yang mempuyai sifat
dengan air jambu biji menyebabkan menyerupai kolagen kulit hewan
penurunan diameter kantung udara. sehingga proses penyamakan kulit
Nilai IPT telur meningkat namun berwarna coklat yang dapat menutup
tidak sesuai dengan standar SNI yaitu pori kulit telur tersebut menjadi tidak
antara 0,050-0,17. Semakin lama dapat tembus atau impermeable
telur disimpan, maka pH dalam telur terhadap gas dan udara dan
akan meningkat karena penguapan penguapan air serta hilangnya
CO2. peningkatan pH akan terjadi karbon-dioksida pada kulit telur dapat
ikatan kompleks ovomucyn-lysozym dicegah sekecil mungkin (Azizah, et
yang akan mengeluarkan air sehingga al, 2018).
putih telur menjadi encer. Perubahan
nilai pH putih telur disebabkan oleh KESIMPULAN
hilangnya karbon-dioksida dan Kesimpulan dari praktikum ini
aktifnya enzim proteolitik yang adalah telur memiliki karakteristik
merusak membran vitelin menjadi bentuk lonjong, warna putih tulang
lemah dan akhirnya pecah hingga krem untuk telur ayam
menyebabkan putih telur menjadi cair kampung dan coklat muda hinga tua
dan tipis. Hal ini menunjukkan untuk telur ayam negri, tidak ada
perendaman telur ayam kampung bercak, posisi kuning telur ditengah
pada daun jambu biji belum dapat dan bulat, kental, khalaza utuh,
mempertahan kualitas telur. Hal ini diameter kantung udara yang baik <5
dapat disebabkan kurangnya mm hingga 9 mm, IKT berksiar 0,33
kandungan tannin pada air daun – 0,52, IPT berkisar 0,050 – 0,174,
jambu biji (Azizah, et al, 2018). dan nilai HU berkisr 31 - > 72.
Pengawetan dengan Pengawetan yang dapat
menggunakan larutan daun jambu biji mempertahankan kualitas telur ayam
(Psidium guajava) karena kampung terbaik adalah perendaman
mengandung tanin dapat melapisi dengan kapur sirih 5%.
kulit telur dan mencegah masuknya
bakteri. Tanin merupakan senyawa DAFTAR PUSTAKA
kompleks dalam bentuk campuran Ardika, I. N., Siti, N. M, Sukmawati,
polifenol dan bersifat amorf yang dan Wirapartha I., M. 2017.
mempunyai daya untuk menyamak Kualitas Fisik Telur Ayam
kulit hewan. Tanin bersifat Kampung Yang Diberi Ransum
menyamak kulit telur sehingga Mengandung Probiotik.
memperpanjang umur simpan telur. Universitas Udayana, Denpasar.
Penambahan tanin tersebut Azizah, N., Djaelani, M. A., dan
menyebabkan protein yang ada di Mardiati, S., M. 2018. Kandungan
permukaan kulit telur menggumpal Protein, Indeks Putih Telur (IPT)
dan Haugh Unit (HU) Telur Itik Sudaryani. 2003. Kualitas Telur.
Setelah Perendaman dengan Penebar Swadaya. Jakarta.
Larutan Daun Jambu Biji (Psidium Tjahjadi, C., dan Herlina Marta. 2011.
guajava) yang disimpan pada Suhu Buku Ajar Pengantar Teknologi
27C. Jurnal Anatomi dan Fisiologi Pangan Volume II. Universitas
Vol. 3(1): 46 – 55. Semarang Padjadjaran: Jatinangor.
Badan Standarisasi Nasional. 2008. Umar. 2000. Kualitas Fisik Telur
Telur Ayam Konsumsi (SNI 01- Ayam Kampung Segar di Pasar
3926-2008). BSN. Jakarta. Tradisional, Swalayan, dan
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Peternakan di Kotamadya Bogor.
Fleet, M. Wootton. 2009. Ilmu Skripsi. Ilmu Produksi Ternak.
Pangan. Penerjemah: Hari Fakultas Peternakan. Institut
Purnomo dan Adiono. Penerbit UI: Pertanian Bogor: Bogor.
Jakarta. Winarno. F. G. dan S. Koswara. 2002.
Dirjen Peternakan. 1990. Standar Telur: Komposisi, Penanganan
Mutu Telur Utuh. Direktorat dan Pengolahannya. M–Brio
Jenderal Pertanian: Jakarta. Press: Bogor.
Koswara, S. 2009. Teknologi Yuniati, S. 2000. Faktor Penyebab
Pengolahan Telur. Available at Penurunan Kualitas Interior Telur
ebookpangan.com (diakses pada Ayam. FMIPA Universitas
tanggal 15 Juni 2019). Terbuka : Jakarta
Mountney, G. I. 1976. Poultry Yuwanta, T. 2010. Telur dan Kualitas
Technology. 2nd Edit. The AVI Telur. Gadjah Mada University
Publishing Inc. Westport. Press, Yogyakarta.
Rachmawati, S., Setyawati, T. R., dan
Yanti, A. H. 2014. Daya Simpan
dan Kualitas Telur Ayam Ras
Dilapisi Minyak Kelapa, Kapur
Sirih, dan Ekstrak Etanol Kelopak
Rosella. Jurnal Protobiont Vol.
3(1):55-60. Universitas
Tanjungpura.
Rashaf, 2007, Pengelolaan Produksi
Telur, Yogyakarta, Kanisius
Romanoff, A. I. dan A. J. Romanoff.
1963. The Avian Egg.
Jhon Willey and Sons. Inc, New
York.
Sarwono, B. 1994. Ayam Arab
Petelur Unggul. Edisi ke 2.
Penebar Swadaya. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai