Anda di halaman 1dari 26

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. i

DAFTAR ISI ……………………………………………….………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………. 1

1.2 Tujuan ……………………………………………………………… 1

1.3 Manfaat ……………………………………………………………. 1

BAB II ISI ………………………………………………………………………. 2

Sejarah Berdirinya PBB ……………………………………………. 2

Azaz dan Tujuan Berdirinya PBB ………………………………… 7

Keanggotaan PBB ………………………….………………………. 8

Susunan Keanggotaan dan Tugas Badan-badan

PBB…………………………………………………………………… 9

Lembaga Khusus………………………………………………………. 13

Tujuan Lain …………………………………………………………. 15

Mandat ………………………………………………………………….. 21

Lainnya ……………………………………………………………… 22

Pendanaan …………………………………………………….……. 23

Kebijakan Personil …………………………………………………. 25

Reformasi ………………………………………………………………. 26
Efektifitas ………………………………………………………….… 29

BAB III KESIMPULAN …………………………………………………………. 31

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….…. 33


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara


berdaulat yang bertujuan menghindar menghindari perang dunia dan mala petaka kemanusiaan akibat
perang. Piagam PBB ditandatangani oleh delegasi 51 negara pada tanggal 26 Juni 1945. Dan Piagam PBB
mulai beroperasi pada tanggal 24 Oktober 1945. Seperti Liga Bangsa-Bangsa, tujuan utama PBB adalah
menjaga perdamain dan keamanan internasional, menyelesaikan sengketa secara damai, melakukan
tindakan kolektif,mencegah ancaman terhadap perdamaian, mempromosikan kerjasama sosial ekonomi
internasional dan hak asasi manusia. Keanggotaan PBB terbuka bagi negara-negara yang cinta damai
untuk mendukung penyelesaian sengketa secara damai.

1.2 Tujuan

Tujuan dari tugas akhir ini adalah:

Mengetahui sejarah berdirinya PBB.

Mengetahui azaz dan tujuan berdirinya PBB.

Mengetahui keanggotaan PBB.

Mengetahui susunan keanggotaan dan tugas Badan-badan PBB.

Dan lainnya.

1.4. Manfaat

Dengan didapatkannya tujuan dari tugas akhir ini maka diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara keseluruhan.
BAB II

ISI

A. SEJARAH BERDIRINYA PBB

PBB didirikan di San Fransisco pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di
Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama – yang dihadiri wakil dari 51 negara – baru
berlangsung pada 10 Januari 1946 di Church House, London. Sejak didirikan hingga tahun 2007, sudah
tercatat ada 192 negara yang menjadi anggota PBB. Markas pertama PBB berada di San Francisco,
namun sejak tahun 1946 sampai sekarang kantor pusatnya terletak di di New York.

Church House adalah sebuah bangunan yang menjadi markas pusat dari perkumpulan gereja-gereja
(Anglikan) di Inggris, terletak di sebelah selatan dari Dean’s Yard di sebelah Wesminter Abbey di kota
London. Gereja ini pada saat itu diduga kuat menjadi salah satu tempat berkumpulnya tokoh-tokoh
gereja yang menjadi seorang Freemason.

Bangunan ini didisain oleh Sir Herbert Barker, sekitar tahun 1930-an, sebagai pengganti gedung yang
terdahulu, yang diresmikan pada tahun 1902 oleh Coorperation of Church House yang berdiri sejak
1888. Bangunan ini dimaksudkan sebagai peringatan perayaan emas 50 tahun bertahtanya Ratu Victoria
yang menjadi ratu sejak 1887. Batu pertama pembangunan bangunan ini diletakkan oleh Ratu Mary
pada 26 Juni 1937 dan diresmikan oleh Raja George VI pada 10 Juni 1940.

King George VI merupakan pendukung utama dan anggota aktif Craft (Freemason) dan pada tahun 1953
Uskup Anglikan ke XVI juga seorang Freemason (Lihat buku Christianity and Freemasonry; Kirby). Uskup
Agung Geoffrey Fisher juga seorang Freemason, termasuk pula Uskup Agung Canterbury (1945-1961).

Selanjutnya, diketahui bahwa istilah “United Nations” dicetuskan pertama kali oleh Franklin D. Roosevelt
sewaktu masih berlangsung Perang Dunia II. Sosok Franklin D. Roosevelt perlu diketahui ternyata selain
sebagai Presiden Amerika Serikat, ia juga merupakan anggota penting dari Organisasi Yahudi
Freemasonry- yang memiliki beberapa organisasi underbow berkedok gerakan sosial dan amal seperti
Lions Club dan Rotary Club. Setidaknya terdapat dua catatan mengenai aktivitasnya di organisasi Mason
tersebut. Satu sumber menyatakan Rosevelt bergabung dengan sebuah organisasi Lodge pada tanggal
11 Oktober 1911. Sedangkan sumber lain menyatakan ia masuk pada 28 November 1911.
Nama PBB/UNO digunakan secara resmi pertama kali pada 1 Januari 1942. Tujuannya untuk mengikat
wakil-wakil Pihak Berseteru kepada prinsip-prinsip Piagam Atlantik serta untuk menerima sumpah dari
mereka guna menjaga keamanan Kuasa Paksi. Setelah upaya itu, Pihak Berseteru terus
memantapkannya dengan ditandatanganinya kesepakatan-kesepakatan dalam persidangan-persidangan
di Moscow, Kaherah dan Taheran sewaktu masih berperang pada tahun 1943. Dari bulan agustus
sampai Oktober 1944, wakil-wakil dari Perancis, Republik China, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Soviet
bertemu untuk memperincikan rancangan-rancangan di Estet Dumbarton Oaks, Washington, D.C.

Dari pertemuan-pertemuan selanjutnya dicapailah rancangan pokok mengenai tujuan, wakil-wakil


anggota dari tiap negara, struktur, serta susunan dewan untuk memelihara keamanan dan keselamatan
antarbangsa, kerjasama ekonomi dan sosial antarbangsa. Rancangan ini telah dibicarakan dan
diperdebatkan oleh beberapa wakil negara dan utusan bangsa.

Pada 25 April 1945, persidangan PBB tentang penyatuan antar bangsa, dimulai di San Francisco. Selain
dihadiri oleh wakil-wakil negara juga organisasi umum -termasuknya Lions Club yang diundang khusus
untuk menggubah piagam PBB. Tak kurang 50 negara yang menghadiri persidangan ini menandatangani
“Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa”. Polandia yang tidak menghadiri persidangan itu diberi satu
tempat khusus, baru dua bulan kemudian tepatnya pada 26 Juni wakilnya menandatangani piagam itu.

Selanjutnya, Perserikatan Bangsa Bangsa ditetapkan secara resmi pada 24 Oktober 1945, selepas
piagamnya telah diratifikasi oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan (DK), yaitu Amerika Serikat,
Inggris, Uni Soviet, Perancis, Republik China serta diikuti anggota lainnya yang terdiri 46 negara di
Church House, London, Inggris pada 10 Januari 1946 yang diikuti 51 negara.

Kantor Pusat PBB saat ini dibangun di sebelah Sungai East (East River), New York City pada tahun 1949 di
atas tanah yang dibeli dari John D. Rockefeller, Jr. dengan dana bersama sebanyak 8.5 juta dollar AS jadi
bukan milik Amerika Serikat. John D. Rockfeller pun juga diketahui merupakan anggota Freemason.
Arsiteknya dari berbagai bangsa, termasuknya Le Corbusier (Perancis), Oscar Niemeyer (Brazil), dan
wakil-wakil dari beberapa negara yang lain. Tim ini diketuai oleh Wallace K. Harrison, Pimpinan Harrison
& Abramovitz (NYC). Kantornya dibuka secara resmi pada 9 Januari 1951.

Tokoh-tokoh PBB juga banyak sekali diisi oleh tokoh-tokoh dan pentolan anggota-anggota Freemason
dan cabang-cabangnya. Dalam sebuah artikel tercatat nama U Thant (UN Secretary General), Robert
Strange McNamara (US Secretary of Defense 1961-1968; President World Bank 1968-1981).

LOGO/LAMBANG PBB (PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA)


Lambang PBB yang menampakkan globe dengan garis lintang dan bujur membentuk 33 kolom. Tak
hanya itu, di dalam logo nya pun, terdapat segmen coretan sebanyak 33 juga berupa tebaran ranting
dan dedaunan Akasia. Apakah hanya sekedar kebetulan? Simbol nomor 33 adalah melambangkan 33
tingkatan dalam organsasi rahasia Freemasonry produk Yahudi. Pohon akasia, mungkin bisa diartikan
dengan ” semak yang membakar” yang Moses (Nabi Musa) temukan di tengah padang pasir dan
merupakan kayu yang oleh Tuhan diperintahkan kepada Moses untuk gunakan sebagai bahan Bahtera /
Kapal, Meja, dan Tempat Beribadah.

PELANGGARAN-PELANGGARAN YANG TERJADI SAAT BERDIRINYA PBB

Ada banyak bukti, bahwa lahirnya PBB dan segala keputusan dan tindakannya adalah buah dari konsep
organisasi bawah tanah Freemasonry produk Yahudi dan kaki tangannya untuk melindungi gerakan
zionisme dan kepentingan Eropa Barat serta Amerika Serikat yang merupakan teman mesranya negara
zionis Israel. Pelanggaran-pelanggaran tersebut, yaitu sbb:

1. Pencetus PBB adalah Franklin D. Roosevelt, seorang masonic dan sekaligus Presiden Amerika
Serikat.

2. konseptor Piagam PBB adalah Organisasi Yahudi Lions Club yang diundang secara khusus pada 25
April 1945 di San Francisco.

3. Lambang PBB berupa gambar bola dunia dengan garis lintang dan bujur membentuk 33 kolom
adalah melambangkan 33 tingkatan dalam organsasi rahasia Freemasonry produk yahudi.

4. Slogan yang selalu diungkapkan oleh Freemasonry dan Lions Club adalah kebebasan, persaudaraan,
dan kesetaraan (versi Yahudi) adalah sama dengan muatan Piagam PBB.

5. Adanya lembaga keuangan di bawah PBB seperti Bank Dunia dan IMF telah nyata-nyata
menerapkan sistem ribawi yang mencekik negara berkembang dan menebalkan kantong negara-negara
maju dengan program “pinjaman lunak” jangka panjang yang bunganya bisa naik sampai seratus persen
setiap tahunnya karena menggunakan kurs mata uang Amerika dan Eropa. Sedangkan sistem perbankan
pertama kali muncul pada abad ke-18 selepas Perang Salib, oleh para “Kesatria Templar” penganut
faham Freemasonry. Mereka menumpuk uang dan emas dengan menerapkan sistem chek dan bunga
bagi para penziarah yang mengunjungi Kota Yerusalem. Kemudian pada abad berikutnya baru muncul
perbankan modern di Inggris milik seorang Yahudi bernama Rockefeller. Mereka memandang masa
kejayaan agama telah berakhir dan digantikan Kekuatan Emas dan Penguasaan Informasi.
6. Adanya “dominasi kekuatan” oleh lima Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki Hak
Veto adalah bukti nyata kesombongan dan egoisme mereka. Sedangkan Majelis Umum yang secara
“hukum” lebih tinggi dimana anggotanya seluruh negara tidak lebih sebagai “penonton” yang tak
berdaya dalam setiap kebijakan akhir PBB. Mereka menindas bangsa lemah, memaksakan paket
demokrasi dalam setiap negara untuk memudahkan campur tangannya, lalu secara curang melarang
kepemilikan dan penggunaan senjata nuklir selain oleh 5 negara tadi dan negara Zionis Israel.

Begitu juga skandal Yahudi dengan PBB, juga sudah bukan rahasia lagi. Sebelum PBB lahir, Yahudi sudah
menguasai lembaga dunia yang semisalnya ada waktu itu, LBB. Hal ini ditegaskan Nahom Sokolov,
seorang pemimpin Zionis dalam muktamar Zionis tanggal 27 Agustus 1922. Dan peran terbesar yang
telah dimainkan oleh LBB untuk kepentingan Zionis internasional adalah, keberhasilannya meletakkan
batu pertama bagi berdirinya negara Israel di tanah Palestina. Setelah itu baru lahir PBB melanjutkan
peran yang pernah dimainkan LBB sebelumnya.

Tidak diragukan lagi, bahwa PBB merupakan hasil pemikiran Yahudi sebagaimana pendahulunya LBB.
Semenjak hari kelahirannya, Zionis internasional telah menancapkan kukunya di PBB, dimana 60 % dari
keseluruhan pegawai PBB adalah Yahudi yang mayoritas memegang posisi penting dan strategis.
Sementara jika dibandingkan dengan jumlah penduduk dunia secara keseluruhan, jumlah Yahudi tidak
lebih dari 5 %.

Dengan demikian, jelaslah bagaimana pengaruh Zionis internasional di PBB untuk merealisasikan impian
dan tujuan politik jahat mereka. Maka ketika negara Yahudi (Israel) ini tidak mematuhi resolusi yang
dikeluarkan PBB, lembaga dunia ini hanya bisa berpangku tangan tidak pernah mengambil tindakan
tegas. Berbeda halnya bila yang tidak mematuhi resolusi PBB adalah negara Islam, maka tidak pelak lagi
seluruh kekuatan dunia akan dikerahkan untuk menghancurkannya.

B. Azaz dan Tujuan Berdirinya PBB

Asas PBB

Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.

Persamaan derajat dan kedaulatan semua negara anggota.

Persamaan hak dan kewajiban semua negara anggota.


Penyelesaian sengketa dengan cara damai.

Setiap anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai ketentuan Piagam PBB.

PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara anggota.

Tujuan PBB

Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.

Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.

Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak


menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial,


budaya, dan kemanusiaan.

Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan.

Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan fundamental tanpa
membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama.

Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis untuk mencapai
tujuan PBB.

C. Keanggotaan PBB

Keanggotaan PBB terdiri dari 2 macam, yaitu:

Anggota asli (orginal members) yang terdiri dari 50 negara yang menandatangani Piagam San Fransisco
26 Juni 1945. Pada tanggal 15 Oktober 1945 Polandia menyusul sehingga menjadi 51 negara.

Anggota tambahan, yakni negara-negara anggota PBB yang masuk kemudian berdasar syarat-syarat
disetujui Majelis Umum PBB.

Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut.

Negara merdeka.

Negara yang cinta damai.

Sanggup mematuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Piagam PBB.

Diusulkan oleh Dewan Keamanan dan disahkan oleh Majelis Umum PBB.
D. Susunan Keanggotaan dan Tugas Badan-badan PBB

a. Sekretariat

Sekretariat PBB dipimpin oleh seorang sekretaris jenderal yang dipilih oleh Majelis Umum atas usul DK
PBB untuk masa jabatan 5 tahun dan dapat dipilih kembali.

Tugas utama Sekretaris Jenderal sebagai berikut.

Melaksanakan tugas-tugas administrasi PBB.

Menyusun laporan tahunan tentang kegiatan PBB yang harus disampaikan kepada MU.

Menyiapkan, mengumumkan dan melaksanakan segala keperluan badan-badan PBB.

Mengajukan kepada DK PBB mengenai situasi yang menurut pendapatnya dapat membahayakan
perdamaian internasional.

Sekretaris Jenderal PBB pertama adalah Trygve Lie dari Norwegia (1 Februari 1946 – 10 April 1953).
Selanjutnya jabatan sekretaris Jenderal PBB ini secara berturut-turut sebagai berikut.

– Dag Hamarskjold (Swedia), 1953 – 1961

– U Thant (Myanmar), 1961 – 1971

– Kurt Wadheim (Austria), 1971 – 1981

– Javier Perez de Cuellar (Peru), 1981 – 1991

– Boutros-Boutros Ghali (Mesir), 1991 – 1996

– Kofi Annan (Ghana), 1997 – 2006

– Ban Ki-Moon (Korea Selatan), 2007- ….


b. Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC)

1) keanggotaan

ECOSOC memiliki 54 anggota, yang semuanya dipilih oleh Majelis Umum untuk masa jabatan tiga tahun.
Presiden dipilih untuk jangka waktu satu tahun dan dipilah di antara kekuatan kecil atau menengah yang
berada di ECOSOC. ECOSOC bertemu sekali setahun pada bulan Juli untuk sesi empat minggu

2) tugas

fungsi ECOSOC mencakup pengumpulan informasi, menasihati negara anggota, dan membuat
rekomendasi. Selain itu, ECOSOC mempunyai posisi yang baik untuk memberikan koherensi kebijakan
dan mengkoordinasikan fungsi tumpang tindih dari badan anak PBB dan dalam peran-peran inilah
ECOSOC yang paling aktif.

c. Mahkamah Internasional (International Court of Justice)

1) Keanggotaan

Keanggotaan Mahkamah Internasional adalah Badan Peradilan utama dari PBB. Mahkamah
Internasional terdiri atas 15 hakim dari 15 negara. Anggota ini bertugas selama 9 tahun. Mahkamah
Internasional ini berkedudukan di Den Haag.

2) Tugas

Tugas Mahkamah Internasional sebagai berikut.

Mengadili perselisihan-perselisihan atau persengketaan antarnegara-negara anggota PBB yang


persoalannya diajukan oleh negara yang berselisih.

Memberikan pendapat kepada Majelis Umum PBB tentang penyelesaian sengketa antarnegara-negara
anggota PBB.
Mendesak DK PBB untuk mengambil tindakan terhadap pihak yang tidak menghiraukan keputusan
Mahkamah Internasional.

d. Majelis Umum (General Assembly)

1. Keanggotaan

Semua negara anggota PBB adalah anggota Majelis Umum. Sidang Majelis umum terdiri dari seluruh
anggota dan setiap anggota memiliki satu suara. Majelis Umum bersidang sekali setahun. Sidang luar
biasa dilakukan apabila diminta oleh Dewan Keamanan atau sebagian besar anggota.

2. Tugas dan Wewenang

Tugas dan wewenang Majelis Umum sebagai berikut.

a) Membicarakan persoalan-persoalan yang tercantum dalam PBB.

b) Membicarakan segala sesuatu yang berkaitan dengan perdamaian dan keamanan dunia.

c) Memilih anggota-anggota Dewan Ekonomi Sosial, menerima anggota baru, dan mengangkat
Sekretaris Jenderal yang mengepalai Sekretariat.

d) Menetapkan anggaran belanja PBB.

e) Memiliki wewenang mengadakan perubahan terhadap pasal-pasal piagam PBB.

e. Dewan Keamanan (Security Council)

1. Keanggotaan

Dewan Keamanan mempunyai anggota 15 negara.

a. Lima negara anggota tetap (the Big Five) yakni Inggris, Perancis, RRC, Amerika Serikat, dan Uni Sovyet
(Rusia). Kelima negara itu mempunyai hak veto yaitu hak untuk menolak atau membatalkan suatu
keputusan dalam Dewan Keamanan. Hak veto tidak berlaku apabila masalah yang disidangkan DK
menyangkut kepentingan negara anggota DK.
b. Sepuluh negara anggota tidak tetap (dipilih secara bergiliran untuk masa tugas dua tahun). Indonesia
pernah dipilih menjadi anggota tidak tetap DK antara tahun 1973 – 1974.

2. Tugas

Tugas dan wewenang DK sebagai berikut.

a) Menyelesaikan perselisihan internasional secara damai.

b) Mengadakan tindakan pencegahan atau paksaan dalam memelihara perdamaian dan keamanan.

c) Memilih hakim-hakim Mahkamah Internasional.

d) Mengawasi wilayah-wilayah sengketa.

E. Lembaga khusus

Ada banyak organisasi dan badan-badan PBB yang berfungsi untuk bekerja pada isu-isu tertentu.
Beberapa lembaga yang paling terkenal adalah Badan Energi Atom Internasional, Organisasi Pangan dan
Pertanian, UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-
Bangsa), Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia.

Hal ini melalui badan-badan PBB yang melakukan sebagian besar pekerjaan kemanusiaan. Contohnya
termasuk program vaksinasi massal (melalui WHO), menghindari kelaparan dan gizi buruk (melalui karya
WFP) dan perlindungan masyarakat rentan dan pengungsi (misalnya, oleh UNHCR).

Piagam PBB menyatakan bahwa setiap organ utama PBB dapat membangun berbagai badan khusus
untuk memenuhi tugasnya.

Lembaga khusus PBB

No.

Akronim
Bendera

Lembaga

Pusat

Kepala

Berdiri

1 FAO Organisasi Pangan dan Pertanian Roma, Italia Jacques Diouf 1945

2 IAEA Badan Tenaga Atom Internasional Wina, Austria Yukiya Amano 1957

3 ICAO Organisasi Penerbangan Sipil Internasional Montreal, Kanada


Raymond Benjamin 1947

4 IFAD Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian Roma, Italia Kanayo


F. Nwanze 1977

5 ILO Organisasi Buruh Internasional Jenewa, Swiss Juan Somavía 1946 (1919)

6 IMO Organisasi Maritim Internasional London, Britania Raya Efthimios E.


Mitropoulos 1948

7 IMF Dana Moneter Internasional Washington, D.C., AS Christine Lagarde


1945 (1944)

8 ITU Uni Telekomunikasi Internasional Jenewa, Swiss Hamadoun Touré


1947 (1865)

9 UNESCO Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan


Bangsa-Bangsa Paris, Perancis Irina Bokova 1946

10 UNIDO Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa Wina, Austria


Kandeh Yumkella 1967

11 UPU Kesatuan Pos Sedunia Bern, Swiss Edouard Dayan 1947 (1874)

12 WB Bank Dunia Washington, D.C, AS Robert B. Zoellick 1945 (1944)

13 WFP Program Pangan Dunia Roma, Italia Josette Sheeran 1963

14 WHO Organisasi Kesehatan Dunia Jenewa, Swiss Margaret Chan 1948


15 WIPO Organisasi Hak atas Kekayaan Intelektual Dunia Jenewa, Swiss Francis Gurry
1974

16 WMO Organisasi Meteorologi Dunia Jenewa, Swiss Alexander Bedritsky 1950


(1873)

17 UNWTO Organisasi Pariwisata Dunia Madrid, Spanyol Taleb Rifai


1974

F. Tujuan Lain

a. Pemeliharaan perdamaian dan keamanan

Misi penjaga perdamaian PBB sampai dengan tahun 2009. Biru tua menandakan misi yang sedang
berlangsung, sedangkan biru muda menandakan misi yang lalu.

PBB, setelah disetujui oleh Dewan Keamanan, mengirim pasukan penjaga perdamaian ke daerah dimana
konflik bersenjata baru-baru ini berhenti atau berhenti sejenak untuk menegakkan persyaratan
perjanjian perdamaian dan untuk mencegah pejuang dari kedua belah pihak melanjutkan permusuhan.
Karena PBB tidak memelihara militer sendiri, pasukan perdamaian secara sukarela disediakan oleh
negara-negara anggota PBB. Pasukan, juga disebut “Helm Biru”, yang menegakkan kesepakatan PBB,
diberikan Medali PBB, yang dianggap dekorasi internasional bukan dekorasi militer. Pasukan penjaga
perdamaian secara keseluruhan menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1988.

Para pendiri PBB telah mempertimbangkan bahwa organisasi itu akan bertindak untuk mencegah konflik
antara negara dan membuat perang pada masa depan tidak mungkin, namun pecahnya Perang Dingin
membuat perjanjian perdamaian sangat sulit karena pembagian dunia ke dalam kamp-kamp yang
bermusuhan. Menyusul akhir Perang Dingin, ada seruan baru bagi PBB untuk menjadi agen untuk
mencapai perdamaian dunia, karena ada beberapa lusin konflik berkelanjutan yang terus berlangsung di
seluruh dunia.

Sebuah studi tahun 2005 oleh RAND Corp menyatakan PBB sukses di dua dari tiga upaya perdamaian. Ini
dibandingkan dengan upaya pembangunan bangsa orang-orang dari Amerika Serikat, dan menemukan
bahwa tujuh dari delapan kasus PBB damai, dibandingkan dengan empat dari delapan kasus AS damai.
Juga pada tahun 2005, Laporan Keamanan Manusia mendokumentasikan penurunan jumlah perang,
genosida dan pelanggaran HAM sejak akhir Perang Dingin, dan bukti, meskipun tidak langsung, bahwa
aktivisme internasional-kebanyakan dipelopori oleh PBB-telah menjadi penyebab utama penurunan
konflik bersenjata sejak akhir Perang Dingin. Situasi di mana PBB tidak hanya bertindak untuk menjaga
perdamaian, tetapi juga kadang-kadang campur tangan termasuk Perang Korea (1950-1953), dan
otorisasi intervensi di Irak setelah Perang Teluk Persia di 1990.
PBB juga dikkritik untuk hal-hal yang dirasakan sebagai kegagalan. Dalam banyak kasus, negara-negara
anggota telah menunjukkan keengganan untuk mencapai atau melaksanakan resolusi Dewan
Keamanan, sebuah masalah yang berasal dari sifat PBB sebagai organisasi antar pemerintah—dilihat
oleh beberapa orang sebagai hanya sebuah asosiasi dari 192 negara anggota yang harus mencapai
konsensus, bukan sebuah organisasi independen. Perselisihan dalam Dewan Keamanan tentang aksi
militer dan intervensi dipandang sebagai kegagalan untuk mencegah Genosida Rwanda 1994, gagal
untuk menyediakan bantuan kemanusiaan dan campur tangan dalam Perang Kongo Kedua, gagal untuk
campur tangan dalam pembantaian Srebrenica tahun 1995 dan melindungi pengungsi surga dengan
mengesahkan pasukan penjaga perdamaian ke menggunakan kekuatan, kegagalan untuk memberikan
makanan untuk orang kelaparan di Somalia, kegagalan untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan
resolusi Dewan Keamanan yang berhubungan dengan konflik Israel-Palestina, dan terus gagal untuk
mencegah genosida atau memberikan bantuan di Darfur. pasukan penjaga perdamaian PBB juga telah
dituduh melakukan pemerkosaan anak, pelecehan seksual atau menggunakan pelacur selama misi
penjaga perdamaian , dimulai pada tahun 2003, di Kongo, Haiti, Liberia, Sudan, Burundi dan Pantai
Gading. Pada tahun 2004, mantan Duta Besar Israel untuk PBB Dore Gold mengkritik apa yang
disebutnya relativisme moral milik organisasi dalam menghadapi (dan sesekali mendukung) genosida
dan terorisme yang terjadi di antara kejelasan moral antara periode pendirian dan hari ini. Gold juga
khusus menyebutkan undangan Yasser Arafat tahun 1988 untuk berbicara dengan Majelis Umum
sebagai titik yang rendah dalam sejarah PBB.

Selain perdamaian, PBB juga aktif dalam mendorong perlucutan senjata. Peraturan persenjataan juga
dimasukkan dalam penulisan Piagam PBB tahun 1945 dan dilihat sebagai cara untuk membatasi
penggunaan sumber daya manusia dan ekonomi untuk menciptakan mereka. Namun, munculnya
senjata nuklir yang datang hanya beberapa minggu setelah penandatanganan piagam segera
menghentikan konsep keterbatasan senjata dan perlucutan senjata, menghasilkan resolusi pertama dari
pertemuan pertama Majelis Umum yang meminta proposal khusus untuk “penghapusan senjata atom
dari persenjataan nasional dan semua senjata besar lainnya yang bisa digunakan sebagai pemusnah
massal. Forum-forum utama untuk masalah perlucutan senjata adalah Komite Pertama Majelis Umum,
Komisi Perlucutan Senjata PBB, dan Konferensi Perlucutan Senjata, dan pertimbangan telah dilakukan
tentang manfaat larangan pengujian senjata nuklir, pengawasan senjata luar angkasa, pelarangan
senjata kimia dan ranjau darat, perlucutan senjata nuklir dan senjata konvensional, zona bebas-senjata-
nuklir, pengurangan anggaran militer, dan langkah-langkah untuk memperkuat keamanan internasional.

PBB adalah salah satu pendukung resmi Forum Keamanan Dunia (World Security Forum), sebuah
konferensi internasional besar tentang efek dari bencana global dan bencana, yang terjadi di Uni Emirat
Arab, pada bulan Oktober 2008.

Pada 5 November 2010 Ivor Ichikowitz, pendiri dan ketua eksekutif Paramount Group, mendukung
seruan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk dukungan, pelatihan dan peralatan yang lebih banyak
untuk pasukan penjaga perdamaian Afrika. Ichikowitz mengatakan bahwa pasukan Uni Afrika harus
mendapat dukungan yang sama dengan pasukan PBB
b. Hak asasi manusia dan bantuan kemanusiaan

Penegakan hak asasi manusia merupakan alasan utama untuk didirikannya PBB. Kekejaman dan
genosida pada Perang Dunia II menyebabkan munculnya konsensus bahwa organisasi baru ini harus
bekerja untuk mencegah tragedi serupa pada masa mendatang. Tujuan awal adalah menciptakan
kerangka hukum untuk mempertimbangkan dan bertindak atas keluhan tentang pelanggaran hak asasi
manusia. Piagam PBB mewajibkan semua negara anggota untuk mempromosikan “penghargaan
universal bagi, dan kepatuhan terhadap, hak asasi manusia” dan mengambil “tindakan bersama dan
terpisah” untuk itu. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, meskipun tidak mengikat secara hukum,
diadopsi oleh Majelis Umum pada tahun 1948 sebagai satu standar umum keberhasilan untuk semua.
Majelis secara teratur mengambil isu-isu hak asasi manusia.

PBB dan lembaga-lembaganya adalah badan penting dalam menegakkan dan melaksanakan prinsip-
prinsip yang diabadikan dalam Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia. Salah satu contoh
adalah dukungan oleh PBB untuk negara-negara dalam transisi menuju demokrasi. Bantuan teknis dalam
memberikan pemilu yang bebas dan adil, meningkatkan struktur peradilan, penyusunan konstitusi,
pelatihan pejabat hak asasi manusia, dan mengubah gerakan bersenjata menjadi partai politik telah
memberikan kontribusi signifikan terhadap demokratisasi di seluruh dunia. PBB telah membantu
pemilihan berjalan di negara-negara dengan sedikit atau tanpa sejarah demokrasi, termasuk baru-baru
ini di Afghanistan dan Timor Timur. PBB juga merupakan forum untuk mendukung hak perempuan untuk
berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan politik, ekonomi, dan sosial negara mereka. PBB
memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesadaran konsep hak asasi manusia melalui perjanjian dan
perhatiannya terhadap pelanggaran yang spesifik melalui Majelis Umum, resolusi Dewan Keamanan
resolusi, atau Mahkamah Internasional.

Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan pada tahun 2006bertujuan untuk
mengatasi pelanggaran hak asasi manusia. Dewan adalah penerus Komisi Hak Asasi Manusia PBB, yang
sering dikritik karena memberikan jabatan tinggi kepada negara-negara anggota yang tidak menjamin
hak-hak asasi warga negara mereka sendiri. Dewan ini memiliki 47 anggota didistribusikan secara
wilayah, dengan masing-masing masa jabatan tiga tahun, dan tidak mungkin menjabat selama tiga kali
berturut-turut. Sebuah kandidat untuk Dewan Hak Asasi Manusia harus disetujui oleh mayoritas Majelis
Umum. Selain itu, dewan memiliki aturan ketat untuk keanggotaan, termasuk peninjauan hak asasi
manusia universal. Sementara beberapa anggota dengan catatan hak asasi manusia yang dipertanyakan
telah dipilih, hal ini lebih sedikit dari sebelumnya dengan fokus peningkatan pada catatan hak asasi
manusia masing-masing negara anggota.

Hak beberapa 370 juta masyarakat adat di seluruh dunia juga merupakan suatu fokus untuk PBB,
dengan Deklarasi tentang Hak-Hak Masyarakat Adat yang disetujui oleh Majelis Umum pada tahun 2007.
Deklarasi ini menguraikan hak-hak individu dan kolektif untuk budaya , bahasa, pendidikan, identitas,
pekerjaan dan kesehatan, menyikapi isu-isu pasca-kolonial yang dihadapi masyarakat adat selama
berabad-abad. Deklarasi tersebut bertujuan untuk mempertahankan, memperkuat dan mendorong
pertumbuhan adat, budaya institusi dan tradisi. Deklarasi ini juga melarang diskriminasi terhadap
masyarakat adat dan mendorong partisipasi aktif mereka dalam hal-hal yang menyangkut masa lalu,
masa sekarang dan masa depan mereka.

Dalam hubungannya dengan organisasi lain seperti Palang Merah, PBB menyediakan makanan, air
minum, tempat tinggal dan pelayanan kemanusiaan lainnya untuk orang-orang yang menderita
kelaparan, pengungsi akibat perang, atau yang terkena bencana lainnya. Cabang kemanusiaan utama
dari PBB adalah Program Pangan Dunia (yang membantu pakan lebih dari 90 juta orang di 73 negara),
kantor Komisaris Tinggi untuk Pengungsi dengan proyek-proyek di lebih dari 116 negara, serta proyek-
proyek penjaga perdamaian di lebih dari 24 negara.

c. Sosial dan pembangunan ekonomi

Sasaran Pembangunan Milenium

memberantas kemiskinan ekstrim dan kelaparan;

mencapai pendidikan dasar universal;

mempromosikan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan;

mengurangi angka kematian anak;

meningkatkan kesehatan ibu;

memerangi HIV / AIDS, malaria, dan penyakit lainnya;

menjamin kelestarian lingkungan; dan

mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

PBB terlibat dalam mendukung pembangunan, misalnya oleh perumusan Pembangunan Milenium.
Badan Program Pembangunan (UNDP) adalah sumber multilateral terbesar untuk bantuan hibah teknis
di dunia. Organisasi seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNAIDS, dan Dana Global untuk
Memerangi AIDS, Tuberkulosis dan Malaria merupakan lembaga pemimpin dalam pertempuran
melawan penyakit di seluruh dunia, terutama di negara-negara miskin. Dana Kependudukan PBB
merupakan penyedia utama layanan reproduksi. 32 agen PBB yang bertujuan untuk memajukan
pembangunan mengkoordinasi usaha-usaha mereka lewat Grup Pembangunan PBB atau UNDG.

PBB juga mempromosikan pengembangan manusia melalui berbagai instansi terkait, terutama oleh
UNDP. Kelompok Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), misalnya, bersifat independen, dan
merupakan badan khusus dan pengamat dalam kerangka PBB, menurut suatu perjanjian pada tahun
1947. Mereka awalnya dibentuk terpisah dari PBB melalui Perjanjian Bretton Woods tahun 1944.
PBB setiap tahun menerbitkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), beberapa negara mengukur
perbandingan peringkat oleh kemiskinan, melek huruf, pendidikan, harapan hidup, dan faktor lainnya.

Sasaran Pembangunan Milenium adalah delapan tujuan yang telah disepakati seluruh negara anggota
PBB untuk mencoba mencapai pada tahun 2015. Dideklarasikan pada Deklarasi Milenium PBB yang
ditandatangani pada bulan September 2000.

G. Mandat

Dari waktu ke waktu, tubuh yang berbeda dari PBB mengeluarkan resolusi yang mengandung paragraf
operasi yang dimulai dengan “permintaan” kata-kata, “menyerukan”, atau “mendorong”, yang
Sekretaris Jenderal menafsirkan sebagai mandat untuk membentuk organisasi sementara atau
melakukan sesuatu. Mandat ini bisa sesedikit meneliti dan menerbitkan laporan tertulis, atau mounting
operasi pemeliharaan perdamaian besar-besaran (biasanya domain eksklusif Dewan Keamanan).

Meskipun lembaga-lembaga khusus, seperti WHO, yang awalnya dibentuk oleh cara ini, mereka tidak
sama dengan mandat karena mereka adalah organisasi permanen yang ada secara independen dari PBB
dengan struktur keanggotaan mereka sendiri. Orang bisa mengatakan bahwa mandat asli hanya untuk
menutupi proses pembentukan lembaga tersebut, dan oleh karenanya lama kadaluarsa. Sebagian besar
mandat berakhir setelah jangka waktu yang terbatas dan membutuhkan perpanjangan dari tubuh, yang
mengaturnya.

Salah satu hasil dari KTT Dunia 2005 adalah mandat (berlabel id 17171) untuk Sekretaris-Jenderal untuk
“meninjau semua mandat yang lebih tua dari lima tahun yang berasal dari resolusi Majelis Umum dan
organ tubuh lainnya”. Untuk memfasilitasi review ini dan akhirnya membawa koherensi kepada
organisasi, Sekretariat telah menghasilkan sebuah registri on-line mandat untuk menggambar bersama
laporan yang berkaitan dengan masing-masing dan menciptakan gambaran keseluruhan.

H. Lainnya

Selama masa hidup PBB, lebih dari 80 koloni telah mencapai kemerdekaan. Majelis Umum mengadopsi
Deklarasi tentang Pemberian Kemerdekaan kepada Negara dan Masyarakat Kolonial pada tahun 1960
tanpa suara yang menantang tetapi semua kekuatan kolonial utama memilih abstain. Melalui Komite
PBB tentang Dekolonisasi, yang didirikan pada tahun 1962, PBB telah memfokuskan perhatian pada
dekolonisasi. Hal ini juga didukung negara-negara baru yang berdiri sebagai akibat dari inisiatif
penentuan nasib sendiri. Komite telah mengawasi dekolonisasi setiap negara lebih besar dari 20.000 km
² dan menghapus mereka dari daftar PBB Wilayah Yang Tidak Memerintah Sendiri, selain Sahara Barat,
sebuah negara lebih besar dari Inggris yang baru dilepaskan oleh Spanyol pada tahun 1975.
PBB menyatakan dan mengkoordinasi hari peringatan internasional, periode waktu untuk mengamati
beberapa isu atau masalah kepentingan internasional. Menggunakan simbolisme PBB, sebuah logo yang
dirancang khusus untuk tahun ini, dan infrastruktur Sistem PBB, berbagai hari dan tahun-tahun telah
menjadi katalisator untuk mendorong isu-isu kunci yang menjadi perhatian dalam skala global. Sebagai
contoh, Hari Tuberkulosis Sedunia, Hari Bumi dan Tahun Internasional Gurun dan Desertifikasi.

I. Pendanaan

10 besar donatur di PBB, 2009

Negara anggota

Kontribusi

(% dari anggaran UN)

Amerika Serikat 22,00%

Jepang 16,624%

Jerman 8,577%

Britania Raya 6,642%

Perancis 6,301%

Italia 5,079%

Kanada 2,977%

Spanyol 2,968%

Cina 2,667%

Meksiko 2,257%

Negara anggota lainnya 23,908%

PBB dibiayai dari sumbangan yang dinilai dan bersifat sukarela dari negara-negara anggotanya. Majelis
Umum menyetujui anggaran rutin dan menentukan sumbangan untuk setiap anggota. Hal ini secara luas
berdasarkan kapasitas relatif kemampuan membayar dari masing-masing negara, yang diukur dengan
Pendapatan Nasional Bruto (PNB) mereka, dengan penyesuaian untuk utang luar negeri dan rendahnya
pendapatan per kapita.
Majelis telah membentuk prinsip bahwa PBB tidak boleh terlalu bergantung pada salah satu anggota
untuk membiayai operasinya. Dengan demikian, ada sebuah tingkat “langit-langit”, pengaturan jumlah
maksimum sumbangan setiap anggota yang dinilai untuk anggaran rutin. Pada bulan Desember 2000,
Majelis merevisi skala penilaian untuk mencerminkan keadaan global saat ini. Sebagai bagian dari revisi
itu, plafon anggaran rutin berkurang dari 25% menjadi 22%. AS adalah satu-satunya anggota yang telah
memenuhi langit-langit. Selain tingkat langit-langit, jumlah minimum yang dinilai untuk setiap negara
anggota (atau tingkat ‘lantai’) ditetapkan sebesar 0,001% dari anggaran PBB. Selain itu, untuk negara-
negara kurang berkembang (LDC), tingkat langit-langit 0,01% diterapkan.

Anggaran operasional saat ini diperkirakan sebesar $ 4.190.000.000 untuk periode dua tahunan dari
tahun 2008 sampai 2009, atau sedikit lebih dari 2 milyar dolar per tahun (lihat tabel untuk kontributor
utama).

Sebagian besar dari pengeluaran PBB adalah untuk misi inti PBB, yaitu perdamaian dan keamanan.
Anggaran pemeliharaan perdamaian untuk tahun fiskal 2010-2011 adalah sekitar $ 7 miliar, dengan
sekitar 90.000 tentara dikerahkan di 14 misi di seluruh dunia. Operasi perdamaian PBB didanai oleh
penilaian, menggunakan formula yang berasal dari dana biasa, tetapi termasuk biaya tambahan
tertimbang untuk lima anggota tetap Dewan Keamanan, yang harus menyetujui semua operasi penjaga
perdamaian. Biaya tambahan ini berfungsi untuk mengimbangi tarif penjaga perdamaian yang dikurangi
dari negara-negara kurang berkembang. Per 1 Januari 2008, 10 besar penyedia kontribusi keuangan
yang dinilai pada operasi penjaga perdamaian PBB adalah: Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Inggris,
Perancis, Italia, Cina, Kanada, Spanyol, dan Republik Korea

UNICEF, WFP dan UNDP) didanai oleh sumbangan sukarela dari pemerintah negara anggota lainnya.
Sebagian besar sumbangan ini adalah kontribusi keuangan, tetapi beberapa adalah dalam bentuk
komoditas pertanian yang disumbangkan untuk membantu populasi yang membutuhkan. Karena
anggaran mereka bersifat sukarela, banyak dari lembaga-lembaga ini menderita kekurangan dana
selama resesi ekonomi. Pada bulan Juli 2009, Program Pangan Dunia melaporkan bahwa ia telah dipaksa
untuk memotong jasa karena dana tidak mencukupi. PPD telah menerima hampir seperempat dari total
yang dibutuhkan untuk tahun keuangan 09/10.

J. Kebijakan Personil

PBB dan lembaga-lembaganya kebal terhadap hukum negara tempat mereka beroperasi, untuk menjaga
ketidakberpihakan PBB sehubungan dengan negara tuan rumah dan anggota.

Meskipun mereka relatif independen dalam hal kebijakan sumber daya manusia, PBB dan lembaga-
lembaganya secara sukarela menerapkan hukum-hukum negara-negara anggota mengenai pernikahan
sesama jenis, sehingga keputusan tentang status karyawan dalam sebuah kemitraan yang sama-seks
didasarkan pada kebangsaan karyawan-karyawan tersebut. PBB dan agensi-agensinya mengakui
pernikahan sesama jenis hanya jika karyawan itu adalah warga negara dari negara-negara yang
mengakui perkawinan sesama jenis. Praktek ini tidak secara khusus membahas pengakuan perkawinan
sesama jenis tetapi mencerminkan praktik umum PBB untuk sejumlah masalah sumber daya manusia.
Perlu dicatat juga bahwa beberapa lembaga memberikan manfaat terbatas pada mitra domestik staf
mereka dan beberapa lembaga tidak mengakui perkawinan sesama jenis atau kemitraan domestik staf
mereka.

K. Reformasi

Sejak didirikan, ada banyak seruan untuk mereformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, meskipun hampir
tidak ada yang setuju bagaimana untuk melakukannya. Beberapa ingin PBB untuk memainkan peran
yang lebih besar atau lebih efektif dalam urusan dunia, sementara yang lain ingin perannya dikurangi
untuk pekerjaan kemanusiaan. Ada juga sejumlah usulan sudah penambahan keanggotaan Dewan
Keamanan PBB, cara yang lain untuk pemilihan Sekretaris Jenderal PBB dan untuk pembentukan Majelis
Parlementer PBB.

PBB juga telah dituduh atas pembuangan sumber daya dan birokrasi yang tidak efisien. Selama tahun
1990-an, Amerika Serikat menunda pembayaran iuran dengan alasan inefisiensi, dan hanya mulai
pembayaran dengan kondisi bahwa akan diadakan suatu inisiatif reformasi. Pada tahun 1994, Kantor
Pengawasan Internal Jasa (OIOS) didirikan oleh Majelis Umum sebagai pengawas efisiensi.

Sebuah program reformasi resmi dimulai oleh Kofi Annan pada tahun 1997. Reformasi tersebut
termasuk mengubah keanggotaan tetap Dewan Keamanan (yang saat ini mencerminkan hubungan
kekuasaan pada 1945), membuat birokrasi lebih transparan, akuntabel dan efisien, membuat PBB lebih
demokratis, dan mulai merencanakan Pakta Perdagangan Senjata.

Pada bulan September 2005, PBB mengadakan KTT Dunia yang dihadiri oleh sebagian besar kepala
negara anggota, menyebut pertemuan iu sebagai “kesempatan sekali dalam segenerasi untuk
mengambil keputusan berani dalam bidang pembangunan, keamanan, hak asasi manusia dan reformasi
Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Kofi Annan telah mengusulkan bahwa peserta pertemuan menyetujui ” perundingan besar-besaran
(grand bargain)” global untuk reformasi PBB, memperbaharui fokus organisasi tentang perdamaian,
keamanan, hak asasi manusia dan pembangunan, dan untuk membuatnya lebih siap dalam menghadapi
masalah-masalah di abad ke-21.
Dokumen Hasil KTT Dunia menggambarkan kesimpulan dari pertemuan tersebut, termasuk: pembuatan
sebuah Komisi Pembangunan Perdamaian, untuk membantu negara-negara berkembang dari konflik;
sebuah Dewan Hak Asasi Manusia dan dana demokrasi; sebuah penghukuman yang jelas dan tidak
ambigu tentang terorisme “dalam segala bentuk dan manifestasi”; perjanjian untuk mencurahkan lebih
banyak sumber daya ke Kantor Layanan Pengawasan Internal; perjanjian untuk menghabiskan miliaran
lebih dalam mencapai Tujuan Pembangunan Milenium; pembubaran Dewan Perwalian, karena misinya
sudah terselesaikan; dan, perjanjian bahwa masing-masing negara , dengan bantuan dari masyarakat
internasional, memiliki “tanggung jawab untuk melindungi” populasi dari genosida, kejahatan perang,
pembersihan etnis dan kejahatan terhadap kemanusiaan-dengan pemahaman bahwa masyarakat
internasional siap untuk bertindak “kolektif” dan “dengan tepat waktu dan tegas” untuk melindungi
warga sipil yang rentan jika suatu negara “secara nyata gagal” dalam memenuhi tanggung jawabnya.

Kantor Layanan Pengawasan Internal sedang direstrukturisasi untuk memperjelas ruang lingkup dan
mandatnya, dan akan menerima lebih banyak sumber daya. Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan
pengawasan dan audit dari Majelis Umum, Audit Independen Komite Penasehat (IAAC) sedang dibuat.
Pada bulan Juni 2007, Komite Kelima menciptakan sebuah rancangan resolusi untuk kerangka acuan
komite ini.

Sebuah kantor etika didirikan pada tahun 2006, dan bertanggung jawab untuk melaksanakan
pengungkapan keuangan baru dan kebijakan perlindungan whistleblower. Bekerja sama dengan OIOS,
kantor etika juga merencanakan untuk menerapkan kebijakan untuk menghindari penipuan dan korupsi.
Sekretariat sedang dalam proses meninjau semua mandat PBB yang berusia lebih dari lima tahun.
Peninjauan ini ditujukan untuk menentukan program mana yang merupakan duplikat atau tidak perlu
yang harus dihilangkan. Tidak semua negara anggota menyetujui mandat mana di antara lebih dari 7000
mandat yang harus ditinjau ulang.

Sengketa ini berpusat pada apakah mandat yang telah diperbaharui harus diperiksa Memang, hambatan
yang diidentifikasi – pada khususnya, kurangnya informasi tentang implikasi sumber daya mandat
masing-masing – merupakan pembenaran yang cukup untuk Majelis Umum untuk menghentikan
peninjauan mandat pada bulan September 2008.

Sementara itu, Majelis Umum meluncurkan sejumlah inisiatif baru yang secara longgar terkait dengan
reformasi pada bulan April 2007, meliputi tata kelola lingkungan internasional, ‘Ditayangkan sebagai
Satu’ pada tingkat negara untuk meningkatkan konsolidasi kegiatan program PBB dan organisasi gender
yang bersatu. Sedangkan pencapaian 2 isu pertama itu kecil, Majelis Umum pada September 2010
menyetujui pembentukan “UN Women” atau Wanita PBB/PBB Wanita sebagai organisasi PBB yang baru
untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. ‘UN Women didirikan dengan
mempersatukan sumber daya dan mandat dari empat kesatuan kecil untuk dampak yang lebih besar.
Kepala pertama Wanita PBB adalah Michelle Bachelet, mantan Presiden Chile.
L. Efektifitas

Beberapa telah mempertanyakan apakah PBB masih relevan di abad ke-2. Sementara mandat pertama
dan kedua Piagam PBB membutuhkan PBB:. “Untuk memelihara perdamaian dan keamanan
internasional …. (Dan jika perlu untuk menegakkan perdamaian dengan) mengambil tindakan
pencegahan atau penegakan hukum. “, karena struktur restriktif administrasi, anggota tetap Dewan
Keamanan sendiri kadang-kadang mencegah PBB dari sepenuhnya melaksanakan dua mandat pertama.
Tanpa persetujuan bulat, dukungan (atau minimal abstain) dari semua 5 dari anggota tetap Dewan
Keamanan PBB, Piagam PBB hanya memungkinkan untuk “mengamati”, laporan, dan membuat
rekomendasi mengenai konflik internasional. Kebulatan tersebut di Dewan Keamanan tentang otorisasi
aksi penegakan hukum PBB bersenjata tidak selalu tercapai pada waktunya untuk mencegah pecahnya
perang internasional. Bahkan dengan semua hambatan dan keterbatasan pada kemampuan PBB untuk
menanggapi situasi konflik, berbagai studi masih telah menemukan PBB telah memiliki banyak
keberhasilan penting dalam 65 tahun keberadaannya.

Pada tahun 1962 Sekjen PBB U Thant memberikan bantuan yang berharga dan mengambil banyak
waktu, tenaga dan inisiatif sebagai negosiator utama antara Nikita Khrushchev dan John F. Kennedy
selama Krisis Rudal Kuba, sehingga memberikan hubungan penting dalam pencegahan suatu perang
nuklir pada waktu itu. Sebuah penilitan tahun 2005 oleh RAND Corporation menemukan PBB berhasil
dalam dua dari tiga upaya perdamaian. Studi ini juga membandingkan upaya PBB untuk pembangunan
bangsa dengan orang-orang dari Amerika Serikat, dan menemukan bahwa tujuh dari delapan kasus PBB
damai, bertentangan dengan empat dari delapan kasus AS damai Juga pada tahun 2005, Human Security
Report mendokumentasikan penurunan jumlah perang, genosida dan pelanggaran HAM sejak akhir
Perang Dingin, dan bukti, meskipun tidak langsung, bahwa aktivisme internasional – kebanyakan
dipelopori oleh PBB – telah menjadi penyebab utama penurunan konflik bersenjata sejak akhir Perang
Dingin.
BAB III

KESIMPULAN

Dengan demikian kita telah mengetahui berbagai aspek mengenai Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)
Murupakan organisasi internasional yang terbesar dari segi jumlah anggotanya. Dan memiliki fungsi
yang sangat strategis dan kehidupan berbangsa.Yang dalam proses pendirinyannya memiliki jalan
panjang. Dan keberadaan PBB di tengah gelojak dunia sangat membantu untuk menyelesaiakan berbagi
masalah di dunia ini seperti politik, sosial, budaya, dan sebagainya.

Juga fungsi serta tugas dari organisasi PBB dapat dengan nyata kita rasakan di seluruh dunia seperti
ketika bencana gempa dan tsunami yang melanda aceh dan nias. Dan juga proses perdamaian di
berbagai belahan dunia lainnya.

Tapi disisi lain kita terdapat fakta yang mencegangkan yaitu pengaruh zionisme di PBB. Mulai dari
lambang, keanggotaan,dan pengambilan keputusan oleh PBB yang sangat menguntungkan negara maju
dan membebani negara negara berkembang seperti pinjaman IMF dan sebagainya.

Kuatnya pengaruh zionis di PBB dapat kita liat pada saat agresi militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina yang
mempora-porandakan daerah itu. Dengan apa yang telah di lakukan oleh negara yahudi tersebut PBB
tidak memberi sanksi yang tegas terhadap Israel yang jelas-jelas merusak perdamaian dunia.

Dan disisi lain ketika negara Iran yang melakukan Pengayaan energi nuklir di negaranya, di tentang oleh
dunia barat dan atas desakan tersebut PBB memberikan sanksi terhadap Iran. Padahal program energi
nuklir tersebut belum terbukti sebagai persenjataan pembunuh masal. Melainkan untuk energi
pembangkit listrik dan sebagainya. Sebaliknya Amerika serikat yang memiliki persenjataan rahasia
tersebut tidak mendapat sanksi apa-apa dari PBB.

Penyusun juga pernah membaca di salah satu buku tentang biografi Ahmadinejed, di buku tersebut
Ahmadinejad pernah menyatakan bahwa yang ditakutkan bukanlah kemampuan Iran memproduksi bom
nuklir, mengingat di dunia ini bom semacam itu tidak ada gunanya, “Melainkan, yang mereka
khawatirkan ialah kemandirian dan pengetahuan serta kemajuan pemuda Iran di bidang nuklir.”
Dibuku tersebut juga terdapat pernyataan ahmadinejad yang menyatakan begini, “Jika nuklir ini dinilai
jelek dan kami tidak boleh menguaasai dan memilikinya, mengapa kalian adikuasa memilikinya?
Sebaliknya, jika teknonuklir ini baik bagi kalian, mengapa kami tidak boleh juga memakainya?”

Itulah PBB, kehadirannya sangat dibutuhkan oleh semua negara di dunia ini tapi disisi lain ketidak
netralan PBB dalam mengambil setiap tindakan yang menyangkut tentang permasalahan dunia ini juga
menjadi momok yang merugikan bagi sebagian negara.

DAFTAR PUSTAKA

diaasz.wordpress.com

gudangmakalah.blogdetik.com

http://www.wikipedia.com
MAKALAH PPKn
PBB

Yohana Tarida / 36
XI IPS 4

Anda mungkin juga menyukai