1.slide Jogja Mekanisme 2017 PDF
1.slide Jogja Mekanisme 2017 PDF
Dit.EAS
DITJEN PENGELOLAAN PEMBIAYAAN YOGYAKARTA
DAN RISIKO 18 MEI 2017
1
PRINSIP
BAGIAN I
2
DASAR HUKUM
UU No.1/ 2004 UU No.17/2003 UU No.33 /2004 tentang Perimbangan
tentang Perbendaharaan Negara tentang Keuangan Negara Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
PMK No. 191/2011 PMK No. 188/2012 PMK No. 213/2013 PMK No. 123/2013
Tentang Tentang Hibah dari Tentang Sistem Akuntansi dan Tentang Pengelolaan BMN
Mekanisme Pengelolaan Hibah Pemerintah Pusat Pelaporan Keuangan Pemerintah Yang Berasal dari Aset Lainnya
Kepada Pemerintah Pusat
PMK No. 271/2014 Daerah PMK No. 246/2014
Tentang Sistem Akuntansi & PMK No. 111/2016 Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pelaporan Keuangan Hibah Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan BMN &
Pemindah tanganan BMN PMK 87 Tahun 2016 Tentang
PMK No. 180/2012 PMK No. 84/2015 Perubahan PMK No.246/2014
Tentang Perubahan Atas PMK Tentang Tata Cara PMK No. 4/2015
224/2011 Tata Cara Pemantauan Penarikan Pinjaman Tentang Pendelegasian PMK No. 83/2016
& Evaluasi atas PH Kepada Dan/ Atau Hibah Luar Kewenangan dan Tanggung Jawab Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemerintah Negeri Tertentu dari Pengelola Barang 3
Pemusnahan dan Penghapusan
kepada Pengguna Barang BMN
PRINSIP PENERIMAAN HIBAH
LARANGAN
BAGIAN II
SUMBER
LANGSUNG
5
DEFINISI DAN KRITERIA
Setiap penerimaan negara dalam bentuk devisa, devisa yang
dirupiahkan, rupiah, barang, jasa dan/atau surat berharga yang
DEFINISI diperoleh dari Pemberi Hibah yang tidak perlu dibayar kembali, yang
berasal dari dalam negeri atau luar negeri
6
BENTUK HIBAH
Uang Tunai
• Hibah dalam bentuk uang yang diterima Pmerintah dan penggunaannya
sepenuhnya ditentukan oleh Pemerintah melalui mekanisme APBN
Barang/Jasa
• Barang: Hibah yang diterima Pemerintah yang pengadaannya
dilaksanakan oleh Pemberi Hibah untuk mendukung kegiatan
Kementerian Negara/Lembaga/ Pemerintah Daerah/BUMN
• Jasa: Hibah yang diterima Pemerintah berupa jasa tertentu yang
kegiatannya dilaksanakan oleh Pemberi Hibah untuk mendukung kegiatan
Kementerian Negara/Lembaga/ Pemerintah Daerah/BUMN
Surat Berharga:
• Dapat berupa saham kepemilikan pada perusahaan
7
JENIS HIBAH
UU No.1 Tahun 2004 UU No.17 Tahun 2003
PP 10/2011
Tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri
dan Penerimaan Hibah
Pasal 48 ayat (2) : Hibah yang direncanakan adalah hibah yang dilaksanakan melalui
Mekanisme perencanaan;
Pasal 48 ayat (3) : Hibah langsung adalah hibah yang dilaksanakan tidak melalui
mekanisme perencanaan.
Penjelasan Pasa 48 ayat (3), Hibah yang dimaksud pada ayat ini mencakup :
a) Hibah untuk penanggulangan bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus;
banjir; kekeringan; angin topan;
b) Hibah dalam rangka kerjasama tehnik antara K/L dengan Donor seperti workshop,
pelatihan,seminar), Hibah Bersaing ( seperti riset dosen, riset peneliti);
c) Hibah yang atas permintaan donor diserahkan langsung ke Kementerian/Lembaga.
8
SUMBER HIBAH
Lembaga Keuangan Dalam Negeri
Lembaga Non Keuangan Dalam Negeri
DALAM
Pemerintah Daerah
Perusahaan Asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan
NEGERI di wilayah NKRI
Lembaga Lainnya
Perorangan
Negara Asing
Lembaga di bawah PBB
LUAR
Lembaga Multilateral
Lembaga Keuangan Asing
NEGERI
Lembaga Non Keuangan Asing
Lembaga Keuangan Nasional yang berdomisili dan melakukan
kegiatan usaha di luar wilayah NKRI
Perorangan
9
VARIASI MEKANISME PELAKSANAAN
HIBAH
Dokumen
Pertanggung- NPH,WA,NOD SP2HL, SPTMHL,SPTJM •BAST, SP3HLBJS
jawaban REKENING KORAN •MPHLBJS, SPTMHL
b. REGISTRASI
HIBAH c. BERITA ACARA SERAH TERIMA (BAST)
BARANG d. FUNGSI BAST
e. PENGATURAN PENYUSUNAN BAST
& JASA f. PENGESAHAN HIBAH
HIBAH
UANG
12
MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH
BARANG & JASA
Penandatangan BAST
(antara Pemberi dan
Penerima)
• SP3HLBJS
PENGESAHAN • SPTMHL
PENDAPATAN ke DJPPR • BAST
PENGESAHAN • MPHLBJS
(Pencatatan Beban • SP3HLBJS
Jasa, Aset/Persediaan) • SPTMHL
ke KPPN • SPTJM
13
REGISTRASI
Pengajuan Permohonan Registrasi Hibah Dalam hal tidak terdapat dokumen
Langsung dalam bentuk varang/jasa/ NPH, maka harus melampirkan
surat berharga dilampiri dengan dokumen sebagai berikut :
14
PENYEBAB DIKEMBALIKANNYA
PERMOHONAN REGISTRASI
Terdapat ketidaksesuaian/kekurangan
Pengajuan melewati batas waktu
jenis dokumen yang dilampirkan
16
FUNGSI BAST
Tanggal Rincian
serah terima harga per
(3) barang (4)
Pihak
Pemberi dan
Penerima (1)
BAST Bentuk hibah
(6)
19
MEKANISME PENGESAHAN PENDAPATAN DAN PENCATATAN
ASET/PERSEDIAAN/BEBAN JASA OLEH BUN ATAS HIBAH BARANG
DAN JASA MELALUI BAST
KPPN
DJPPR
menerbitkan
mengesahkan
Persetujuan
SP3HLBJS
• SP3HL-BJS • Lampiran MPHL-BJS • Atas dasar
harus di-ttd pengajuan SP3HL-BJS/
KPA MPHL-BJS: Persetujuan
• Lampiran • Lembar I • SPTMHL • Lembar ke- MPHL-BJS:
pengajuan disampai- • SPTJM 1 untuk • DJPPR
SP3HL-BJS: kan ke KL • SP3HL-BJS PA/KPA mencatat
• BAST (di-ttd untuk dasar yang telah • Lembar ke- pendapatan
Kepala pengajuan disahkan 2 untuk hibah
Satker MPHLBJS DJPPR • K/L
&Donor) • Lembar ke- mencatat
• SPTMHL (di- 3 untuk Aset/
ttd KPA) pertinggal Persediaan/
KPPN Beban Jasa
KL K/L (PA/KPA)
mengajukan mengajukan Pencatatan
SP3HL-BJS ke MPHL-BJS ke DJPPR dan KL
DJPPR KPPN
20
PENYEBAB DIKEMBALIKANNYA
PERMOHONAN PENGESAHAN DI DJPPR
Naskah Perjanjian
ditandatangani Bentuk-bentuk Naskah
Perjanjian Hibah paling
Menteri/Pimpinan perjanjian atau yang
sedikit memuat
Lembaga atau Pejabat yang dipersamakan
dikuasakan
24
PERMOHONAN PERSETUJUAN PEMBUKAAN REKENING
HIBAH (1)
• Surat Ijin
Pembukaan
KL Rekening
menyampai- • Pernyataan
kan Izin Penggunaan
Pembukaan Rekening
Rekening • Surat Kuasa KPPN - DJPB
KL menyampaikan
(PMK • Surat Ket. memberikan
Izin Pembukaan
252/PMK.05/ sumber dana, Persetujuan
2014 tentang
mekanisme Rekening
penyaluran Pembukaan Rekening
Rekening milik • Kesanggupan
KL/Satker) mencantumkan
dilampiri dana hibah
paling sedikit: dalam DIPA
• Surat register
hibah
25
PERMOHONAN PERSETUJUAN PEMBUKAAN REKENING
HIBAH (2)
Jasa giro/bunga yang diperoleh disetor ke kas negara sebagai PNBP kecuali
dari rekening hibah ditentukan lain dalam perjanjian hibah
26
PENGAJUAN PERMOHONAN
REVISI DIPA BELANJA
Sistem Aplikasi
Satker (SAS)
KL KPPN – DJPB
menyampaikan menerbitkan
SP2HL / SP4HL SPHL / SP3HL
Lampiran Lampiran
SP2HL SP4HL 3 Rangkap SPHL / SP3HL
dokumen realisasi
KPPN Setempat
belanja
Rek • Agar diperhatikan ketika
SPTJM pengisian kolom saldo,
Koran pendapatan, dan belanja 1 untuk DJPPR sebagai
• Uang yang diterima dalam dokumen pencatatan
Rek Bukti bentuk valas agar langsung pendapatan hibah
Koran transfer dikonversikan ke dalam mata
uang rupiah untuk menghindari
selisih kurs ketika
pertanggungjawaban hibah
1 untuk pertinggal KPPN
ADK ADK
28
CONTOH KASUS HIBAH UANG
1. NILAI GRANT AGREEMENT (COMMITMENT) IDR 1.000.000
2. NILAI HIBAH YANG HARUS DI REGISTRASI IDR 1.000.000
3. DANA DITERIMA DI REKENING (PENDAPATAN) IDR 900.000
REALISASI PENGELUARAN (BELANJA) IDR 700.000
SISA DANA (SALDO) IDR 200.000
4. NILAI REVISI DIPA IDR 700.000
5. NILAI PENGESAHAN HIBAH :
PENGESAHAN PENDAPATAN IDR 900.000
PENGESAHAN BELANJA IDR 700.000
SALDO (SISA DANA) IDR 200.000
Perlakuan atas 1. Sebagai Penambah Nilai hibah; atau
JASA GIRO 2. Disetorkan ke Kas Negara sebagai PNBP
(Disesuaikan dengan pengaturan dalam Naskah Perjanjian Hibah)
29
PERATURAN
HIBAH NPHD
BAGIAN IV
PILKADA
PENGELOLAAN &
PERTANGGUNGJAWABAN
HIBAH PILKADA
30
PERATURAN TERKAIT PENGELOLAAN APBN
31
PERATURAN TERKAIT PILKADA (I)
Undang-Undang No 8/2015 tentang Perubahan atas UU 1/2015 tentang Penetapan
PERPU 1/2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi UU
Pasal 166 ayat (1) diatur bahwa Pendanaan kegiatan Pemilihan dibebankan pada
APBD dan dapat didukung melalui APBN sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Permendagri 44 tahun 2015 jo 51/2015 tentang Pengelolaan dana kegiatan pemilihan
Gub/Bupati/Walikota dan Wakilnya
Ps 2: Pendanaan kegiatan pemilihan Gubernur/Bupati/walikota dibebankan pada
APBD Provinsi/Kabupaten/Kota
Ps 7: Standar satuan harga kebutuhan pendanaan kegiatan pemilihan berpedoman
pada pengelolaan APBN
Ps 19: Tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, serta pelaporan
dan pertanggungjawaban dana hibah kegiatan pemilihan yang diterima oleh KPU
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Bawaslu Provinsi/Panwas Kabupaten/Kota
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang mengatur pengelolaan
APBN
Ps 20: Standar satuan harga kebutuhan pendanaan kegiatan pemilihan tahun 2015
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah
32
PERATURAN TERKAIT PILKADA (II)
PMK 89/PMK.05/2016 tentang Tata cara pengelolaan hibah langsung dalam bentuk uang
untuk kegiatan pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota.
Ketua KPU dan Ketua Bawaslu selaku KPA bertanggungjawab mengelola hibah
langsung dalam bentuk uang
Ketua KPU dan Ketua Bawaslu menyusun Pedoman Teknis
Tujuan, tahapan transfer, tata cara pembayaran,
Penyusunan, verifikasi dan jangka waktu penyampaian bukti pengeluaran
Format SPT Hibah, bukti pengeluaran, SPTJ dan rekapitulasi
Pelaksanaan pengesahan pendapatan dan belanja yang bersumber dari hibah
langsung bentuk uang untuk kegiatan pemilihan di daerah otonom baru
KPU/Bawaslu Provinsi menerima dana hibah langsung dalam bentuk uang dari
Pemerintah Provinsi untuk kegiatan penyelenggaraan pemilihan Gubernur dan wakil
yang selanjutnya disalurkan kepada:
KPU/Bawaslu Provinsi, KPU/Panwas Kabupaten/Kota/Kecamatan, BPP Ad Hoc
KPU/Panwas Kabupaten/Kota menerima dana hibah langsung dalam bentuk uang dari
Pemerintah Kabupaten/Kota untuk kegiatan penyelenggaraan pemilihan
Bupati/Walikota dan wakil
Melakukan pengesahan dan pertanggungjawaban hibah yang diterima
33
PERATURAN TERKAIT PILKADA (III)
34
PENGELOLAAN HIBAH PILKADA T.A 2017 (I)
Untuk NPHD yang berlaku hanya 1 (satu) TA berjalan dan sisa dana akan
dilanjutkan di TA berikutnya, diperlukan NPHD Addendum/ Surat
keterangan perpanjangan pelaksanaan/ penggunaan dana hibah s.d TA
berikutnya dan disetujui oleh pemberi dan penerima hibah
NPH Addendum/Surat Keterangan Addendum harus merujuk/
mencantumkan nomor dan tanggal NPHD awal yang telah di registrasi
Dilampiri dokumen Ringkasan Hibah
Dokumen persyaratan registrasi dan addendum merupakan dokumen
asli/ fotocopy yang telah di legalisir (cap dinas dan tandatangan basah)
Dana Pilkada yang telah ditransfer dari Pemda dapat langsung
digunakan/dibelanjakan untuk kebutuhan penyelenggaraan Pilkada tanpa
menunggu terbitnya persetujuan pembukaan rekening hibah
Revisi DIPA dan Pengesahan dapat dilakukan kemudian namun tetap
dalam tahun anggaran berjalan
36
ALUR PENGELOLAAN DANA HIBAH PEMILIHAN GUBERNUR
BPP KPU/
Register RPS Panwas
Kab/Kota
BP BPP KPU/
Dana RPDHL RPS Panwas
Kab/Kota
BPP KPU/
Revisi DIPA RPS Panwas
Kab/Kota
37
ALUR PENGELOLAAN DANA HIBAH PEMILIHAN
BUPATI/WALIKOTA PADA KPU KAB/KOTA
BP Badan
Penyelenggara
Dana RPDHL Pemilu Ad Hoc KPU
PPK
Revisi DIPA
PPS
Pengesahan
Alur dana Alur SPJ SP2HL/SPHL KPPS
Keterangan
RPDHL : Rekening Penampungan Dana Hibah Langsung
RPS : Rekening Penampungan Sementara
PPK : Panitia Pemilihan Kecamatan
PPS : Panitia Pemungutan Suara
KPPS : Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
38
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan
dan Risiko
Gedung Frans Seda Lt. 7, Jalan Wahidin Raya No.1. Jakarta
40
UMUM
41
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, DJPPR
HIBAH TERENCANA VS HIBAH LANGSUNG
43
HIBAH BJS
44
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, DJPPR
REGISTRASI
DJPPR
K/L c.q. Dit. EAS
On Granting
BAST
46
TANGGAL PENANDATANGANAN BAST SEBAGAI DASAR
PENETAPAN KURS
Donor UU Pertanggugnjawaban
LK KL dalam LKPP Dalam APBN
Rupiah Rupiah
TA
Pendapatan Hibah
BAST : BAST :
Dalam Nilai 1$ = Rp Pada Dalam angka nominal Dengan
Nominal Sesuai Saat Cost Basis Dalam Mata Uang
Basis Cost dan Tandatangan Rupiah
Mata Uang Asing BAST
Note : In the absence of data and information the development partner may estimate the
historical nominal value of the aid as well as the respective exchange rate. 47
RINCIAN ASET DALAM BAST DAN LK
KL
Barang dan Jasa yang
BAST Barang/Jasa Dikirim
yang dirinci dalam :
Aset Tidak
Proses
Bergerak Verifikasi
$.600
Aset Bergerak
$.100
Persediaan $100 Simak BMN KL Data Base KL
Jasa $.100 $700 $700 LK BPK
Jasa Untuk
Konsultan Donor
$200 Aplikasi
Persediaan
$100
LKPP
Pengesahan Hibah langsung Melalui KPPN 48
PENYUSUNAN BAST BERDASARKAN ACTUAL COST BASIS
SA/DFA $ 1.000
HOC $.100
CONTOH
Penerima Manfaat
Jenis Biaya BAST Keterangan
K/L K/L
(Counterpart) (Outside)
51
PENGATURAN BAST YANG BELUM TERLAPORKAN
(NILAI RUPIAH DIKETAHUI)
Penyerahan hibah yang belum terlaporkan 2017
BAST Transaksi atas BAST Transaksi
2015 2016 Tahun Lalu Atas Tahun Berjalan
53
RENCANA PECATATAN HIBAH DALAM BAST
At one point in time
2015
Project/Activity
Implementation
GIZ APBN
Technical Laporan Pendapatan Hibah
Cooperation Keuangan
LKPP
BAST Persetujuan
MPHL BJS KPPN
55
MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH LANGSUNG BARANG
KEPADA DAERAH
GIZ B A S T
JIKA AKAN DICATAT MENJADI ASET K/L JIKA AKAN DISERAHKAN KEPADA PEMDA
56
HIBAH UANG
57
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, DJPPR
PENGELOLAAN REKENING HIBAH SESUAI
PMK 252/2015 (1)
Surat Pernyataan
Penggunaan Rekening
Sudah Habis
Bendahara untuk
Hibah
Menggunakan Rek.
Bendahara
Penerimaan/ Mengajukan
Pengeluaran Permohonan
Membuka Rekening
Masih ada Sisa
Memindahkan
Sisa Dana
58
PENGELOLAAN REKENING HIBAH SESUAI
PMK 252/2015 (2)
Hibah/NPHD Rp 1 Milyar
Masa Berlaku April 2017 – Mei 2018
Rencana penarikan
• Tahap I (Juni 2017) Rp 200 juta
• Tahap II (Nopember 2017) Rp 300 juta
Pagu DIPA 2017 Rev I Realisasi penerimaan II Pagu DIPA 2017 Rev II
Rp 2,2 Milyar Rp 300 Juta Rp 2,5 Milyar
60
ILUSTRASI PENYESUAIAN PAGU DIPA (2)
Hibah/NPHD Rp 1 Milyar
Masa Berlaku April 2017 – Mei 2018
Rencana penarikan
• Tahap I (Juni 2017) Rp 200 juta
Pagu DIPA Hibah 2017
• Tahap II (Nopember 2017) Rp 300 juta
Rp 500 Juta
• Tahap III (Januari 2018) Rp 500 juta
(Rencana penggunaan)
61
ILUSTRASI PENYESUAIAN PAGU DIPA (3)
Hibah/NPHD Rp 1 Milyar
Masa Berlaku April 2017 – Mei 2018
Rencana penarikan
• Tahap I (Juni 2017) Rp 200 juta
Pagu DIPA Hibah 2017
• Tahap II (Nopember 2017) Rp 300 juta
Rp 500 Juta
• Tahap III (Januari 2018) Rp 500 juta
(Rencana penggunaan)
62
62
MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH
LANGSUNG UANG KEPADA DAERAH
Grant Agreement
Membuka Rekening
1 Penampungan
2
Penerusan Hibah
Langsung Ke DJPBN
3
Membuka Rekening
Hibah langsung ke Bendahara
KPPN KPH BPP Pemda
Pengeluaran KL
6 LPJ-BP
LKPP KPA KL PPK
4
5 SP2HL
Aliran uang
Aliran pertanggungjawaban KPPN KPH
63
Mekanisme Pengelolaan Hibah Langsung Uang yang
Pelaksanaan Kegiatannya di Daerah
64
PENGEMBALIAN PENERIMAAN HIBAH
S-5660/PB.6/2016 tanggal 19 Juli 2016)
1. Pengembalian sisa kas hibah langsung yang sebelumnya telah disahkan (telah
diterbitkan SPHL) ke donor
a. Tahun Anggaran Berjalan
Transfer ke donor Mengajukan SP4HL ke KPPN dengan akun 43113X /
43123X (sesuai akun yang digunakan pada SPHL) dan kode satker
999.02.0151.977263 Perekaman SP3HL pada SAIBA
b. Tahun Anggaran Yang Lalu
Transfer ke donor Mengajukan SP4HL ke KPPN dengan akun 311911 dan
kode satker sesuai satker penyetor Perekaman SP3HL pada SAIBA
2. Pengembalian sisa kas hibah langsung yang sebelumnya telah disahkan (telah
diterbitkan SPHL) ke kas negara
a. Setor ke kas negara melalui MPN-G2 dengan akun 815131 dan kode satker
sesuai satker penyetor
b. Menyampaikan surat pemberitahuan ke KPPN mitra kerja dilampiri salinan
BPN dan surat nomor register
c. Perekaman BPN pada SAIBA
3. Pengembalian sisa kas hibah langsung yang belum disahkan ke donor
Transfer ke donor Jurnal Manual pada SAIBA
65
Contoh
DOKUMEN BJS
66
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, DJPPR
67
68
69
CONTOH DRAF BAST BARANG
70
CONTOH DRAF BAST JASA
71
72
73
74
75
Contoh
DOKUMEN UANG
76
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, DJPPR
77
78
79
80
81
Formulir Laporan Triwulanan
Lampiran VII – VIII
82
83
Formulir VII-1
VII-1
84
Formulir
VII-2 VII-2
85
Formulir
VII-3 VII-3
86
87
VIII – 1 VIII-1
Formulir
88
VIII – 2 VIII-2
Formulir
89
PILKADA
90
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, DJPPR
PERATURAN TERKAIT PILKADA
Permendagri 44 tahun 2015 tanggal 29 April 2015 tentang Pengelolaan
dana kegiatan pemilihan Gub/Bupati/Walikota dan Wakilnya
Pasal 2
Pendanaan kegiatan pemilihan Gubernur/Bupati/ walikota dibebankan
pada APBD Provinsi/Kabupaten/ Kota
Pasal 7
Standar satuan harga kebutuhan pendanaan kegiatan pemilihan
berpedoman pada pengelolaan APBN
Pasal 19:
Tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, serta
pelaporan dan pertanggungjawaban dana hibah kegiatan pemilihan yang
diterima oleh KPU Provinsi/Kabupaten/Kota dan Bawaslu
Provinsi/Panwas Kabupaten/Kota berpedoman pada peraturan
perundang-undangan yang mengatur pengelolaan APBN
91
PERTANGGUNGJAWABAN DANA PILKADA S.D. TAHUN
2014
APBD APBN
Belanja Transfer dana ke KPUD
Langsung Belanja tanpa register Pendapatan Hibah
(Belanja Barang Hibah
untuk Pilkada)
Tidak Dicatat pada
Rekening
APBN
Bawaslu/Panwaslu
Harmonisasi
Peraturan
NPHD (1)
APBN
APBN
APBD
APBD
Pendapatan Hibah
Belanja Belanja Hibah
Operasional
Laporan (7) LKPP
Transfer Keuangan
Dana
Laporan
Kepada (2)
Daerah (3) (4)
KPU/ Ijin Pembukaan
Bawaslu Register Rekening
(SATKER) (DJPPR) (KPPN)
(6) (5)
Revisi DIPA
SP2HL
(Kanwil DJPB/
(KPPN)
DJA) 93
Implikasi Perubahan Status Dana Pilkada Terhadap
Pertanggungjawabannya
94
PENYALURAN, PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA
HIBAH PEMILIHAN GUBERNUR Berdasarkan
Pasal
Bendahara
PPK KPU/ Bawaslu BPP KPU/ Bawaslu PPK KPU/ Panwas BPP KPU/ Panwas BPP Ad hoc/
Pengeluaran KPU/
Provinsi Provinsi Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota Panwas Kecamatan
Bawaslu Provinsi
9 5
Penetapan 14/16
Pembayaran 14/16
Alokasi Dana Menerima dana
dari Pemprov di SPBy kpd Penerima
Hibah
Melakukan transfer RPDHL Hak
Oleh KPA
dana
10
11 11
Melakukan
Memerintahkan Menerima
transfer dana
penyaluran dana dana di RPS
dari RPDHL
11 Rincian Alokasi
Dana
Oleh KPA 12/13
Menerima
dana di RPS 12/13
12/13
12/13 Menerima
14/16 14/16 Melakukan dana dengan
Memerintahkan
penyaluran tanda terima
Pembayaran penyaluran dana
dana
SPBy kpd Penerima
Hak 15/17
Bukti Melakukan
23/30 22/29 21/28
Pengel. pembayaran
Verifikasi , u/ Rekap + Bukti
18/25
dsmpkn kpd Pengel. 19/26
Rekap + Bukti 20/27 Bukti Pengel. +
PPSPM sbg bhn
penerbitan Pengel. + SPTJ Rekap + Bukti SPTJ
Verifikasi
SP2HL Pengel. + SPTJ
95
PENYALURAN, PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA
HIBAH PEMILIHAN BUPATI/WALIKOTA PADA KPU KABUPATEN/KOTA
Bendahara
PPK KPU Kab/Kota BPP KPU Kab/ Kota BPP Ad hoc
Pengeluaran KPU
41
41
33 SPBy Pembayaran kpd
Menerima dana dari Penerima Hak Berdasarkan
Pemkab/Pemkot di 36 Pasal
Penetapan
RPDHL
Alokasi Dana Hibah
Oleh KPA
36
36
Melakukan transfer
dana Memerintahkan
penyaluran dana 36
Menerima dana di
RPS
37
37 37
Memerintahkan Melakukan Menerima dana dengan
penyaluran dana penyaluran dana tanda terima
42
Bukti
Pengel. Melakukan pembayaran
47
48 46 45
Verifikasi , u/ Bukti Pengel. +
Rekap + Bukti dsmpkn kpd Rekap +
SPTJ
Pengel. + SPTJ PPSPM sbg bhn Bukti Pengel. +
penerbitan SP2HL SPTJ
96
ALUR PENGELOLAAN DANA HIBAH PEMILIHAN
BUPATI/WALIKOTA PADA PANWAS KAB/KOTA
Register
BPP PANWAS
Dana KAB/KOTA RPDHL
RPDHL
Revisi DIPA
Panwas
Pengesahan Alur dana
Panwascam
SP2HL/SPHL
Alur SPJ
PPL
Keterangan
RPDHL : Rekening Penampungan Dana Hibah Langsung
Panwascam : Panitia Pengawas Kecamatan
Panwas TPS PPL : Panitia Pengawas Lapangan
Panwas TPS : Panwas Tempat Pemungutan Suara
97
PENYALURAN, PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA HIBAH
PEMILIHAN BUPATI/WALIKOTA PADA PANWAS KABUPATEN/KOTA
PPK Bawaslu Provinsi PPK Panwas Kab/Kota BPP Panwas Kab/ Kota Panwas Kecamatan
40 40 40
40 44
38
Menerima dana dari
Rincian Alokasi Dana
Pemkab/Pemkot di RPDHL Melakukan pembayaran
Hibah
43 43
53
52 50
51
Menyampaikan kpd Verifikasi dan
PPSPM sbg bhn Rekap +
Melampirkan SPTJM Bukti Pengel. + SPTJ Bukti Pengel. + SPTJ
penerbitan SP2HL
Bukti
Pengel.
98
NPHD (I)
Pasal 11 Ayat (5) Permendagri No. :44/2015 Tentang Pengelolaan Dana Kegiatan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota diatur :
Pemberi dan
penerima Hibah
(1) Tujuan
TAMBAHAN??? pemberian Hibah
(2)
NPHD
NPHnD
Besaran dan
Rincian
Tata cara Penggunaan Dana
penyaluran Kegiatan Pemilihan
(5) Hak dan (3)
Tujuan Pemberian
kewajiban
Hibah(2)
(4)
99
NPHD (II)
Hal lain yang perlu diatur dalam NPHD selain 5 ketentuan yaitu :
NPHD
Tatacara
5 Ketentuan Dalam Peraturan Terkait Pertangung-
Lain Lain
Permendagri Hibah/ PILKADA jawaban dan
44/2015 Pelaporan
Ketentuan Khusus/
Perkecualian Sanksi
100
ADDENDUM NPHD DALAM KAITANNYA DENGAN REGISTRASI
NPHD Rp.8 M
REGISTER - 236J9VAG
(APBD)
NPHD Rp.10 M
REGISTER - 236J9VAG
(APBD-P)
NPHD Rp.12 M
(APBD-2016) REGISTER - 236J9VAG
101
KETENTUAN PENGAJUAN DOKUMEN ADDENDUM KE DJPPR
Persyaratan:
Surat Permohonan Addendum Hibah
Naskah Perjanjian Hibah (NPH) Awal
Naskah Perjanjian Hibah (NPH) Addendum
Merujuk pada nomor dan tanggal NPH Awal
Perubahan nilai hibah semula – menjadi setelah di
addendum
Ringkasan Hibah merujuk pada nomor, tanggal , dan
nilai dari NPH Addendum
Dokumen persyaratan yang disampaikan berupa dokumen
asli/ fotocopy yang telah dilegalisir (cap dinas dan tanda
tangan basah) dari satker penerima hibah 103
Contoh NPH Addendum
104
Contoh Ringkasan Hibah Addendum
105
Contoh Surat Addendum keterkaitan
NPH Awal dengan NPH Addendum
106
Contoh Surat Adenddum keterkaitan
NPH Awal dengan NPH Addendum
107
Mekanisme Revisi Anggaran Hibah Pilkada
Panwas NPHD
Kab/Kota Pemda
(PPK)
ADK Rincian
rencana anggaran &
kegiatan
Bawaslu
(KPA)
Usulan Revisi
anggaran & kegiatan
Kanwil
DJPB
108
Mekanisme Pengesahan SP2HL Hibah Pilkada
Bukti
kegiatan Panwaslu
Kegiatan (PPK+BPP)
Pilkada
Laporan + ADK
SPTJM
Bawaslu
(KPA)
SP2HL
SPTMHL
SPTJM
Copy Rekening
KPPN
109
Karakteristik Penganggaran Pilkada Yang Dibiayai
Belanja Hibah APBD Sesuai Permendagri 44 jo 51/2015
111
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, DJPPR
KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA
112
BENDAHARA
BENDAHARA
1. Bendahara Penerimaan
2. Bendahara Pengeluaran
3. Bendahara Pengeluaran Pembantu
4. Bendahara Satker BLU
Catatan:
Bendahara Satker BLU juga berkewajiban menyampaikan LPJ dikarenakan rencana
kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU disusun dan disajikan
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran serta laporan
keuangan dan kinerja K/L.
Ada 3 nomenklatur Bendahara, yaitu Bendahara Penerimaan, Bendahara
Pengeluaran, dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP).
113
BATASAN TANGGUNG JAWAB
BATASAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA (1)
BENDAHARA
114
BATASAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA (2)
Bendahara
Penerimaan
LPJ
Kuasa
BUN
Bendahara
BPP
Pengeluaran
LPJ LPJ
115
Menteri/Pimpinan Lembaga berwenang mengangkat:
Kepala Kantor/Satker
Pengangkatan harus:
Bendahara Penerimaan dan/atau Bendahara Penerimaan dan Karena keterbatasan SDM
Memenuhi persyaratan Pengeluaran tidak boleh
dirangkap oleh KPA, PPSPM, PPK
Bendahara Pengeluaran/BPP boleh dirangkap seizin Kuasa
yang ditetapkan BUN tidak boleh saling merangkap BUN
dan Kuasa BUN
Jika tidak ada perubahan Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran/BPP pada saat pergantian
periode tahun anggaran, Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran/BPP tahun anggaran yang lalu
masih tetap berlaku
116
PENGANGKATAN BPP
117 117
SYARAT PENGANGKATAN BENDAHARA
118
PENATAUSAHAAN KAS
119
Penatausahaan Kas Bendahara Pengeluaran/BPP (1)
1
• Uang yang dikelola Bendahara Pengeluaran/ BPP meliputi:
a. UP/TUP
b. LS kepada Bendahara Pengeluaran (honor)
c. Pajak
d. Uang dari sumber lainnya yang menjadi hak negara,
contoh: PNBP yang dikelola Bendahara Pengeluaran
e. Uang lainnya (hibah, bansos, dll)
120
Penatausahaan KasKas
Penatausahaan Bendahara Pengeluaran/BPP
Bendahara (2) (2)
Pengeluaran/BPP
3
• Setiap akhir hari kerja, maksimal UP/TUP yang ada di
brankas Bendahara Pengeluaran/BPP adalah Rp
50.000.000,-
4
• Bila pada akhir hari kerja UP/TUP melebihi Rp
50.000.000,- maka dibuat Berita Acara Keadaan Kas.
• Bendahara dapat memberikan Uang Muka Kerja (selain
5 UM Perjadin) setelah mendapat SPBy.
• Pada akhir tahun anggaran, UP/TUP harus disetorkan ke
6 kas negara. Sedangkan sisa LS Bendahara disetor paling
lambat 90 hari kerja dari tanggal SP2D.
121
Pembukuan Bendahara New
Dalam hal tidak memungkinkan maka bisa dengan manual tulis tangan/komputer
Pembukuan dilakukan pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu dan Buku
Pengawasan Anggaran
122
Pemeriksaan Kas Bendahara
123
LPJ BENDAHARA
124
PEMBUKUAN BENDAHARA (1)
Kas
Buku Pembantu BPP
Uang Muka/Voucher
Uang Persediaan
LS Bendahara
Buku Pembantu Pajak Lain-Lain
Buku Pengawasan Anggaran
Belanja
125
PEMBUKUAN BENDAHARA (2)
Kas
Buku Pembantu Uang Muka/voucher
LS melalui Bendahara
126