Anda di halaman 1dari 126

EAS

MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH

Dit.EAS
DITJEN PENGELOLAAN PEMBIAYAAN YOGYAKARTA
DAN RISIKO 18 MEI 2017
1
PRINSIP
BAGIAN I

DASAR HUKUM PENERIMAAN


HIBAH

2
DASAR HUKUM
UU No.1/ 2004 UU No.17/2003 UU No.33 /2004 tentang Perimbangan
tentang Perbendaharaan Negara tentang Keuangan Negara Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah

PP 10 Tahun 2011 PP 27 Tahun 2014


PP 2 Tahun 2012 PP 71 Tahun 2010
Tentang Tata Cara Pengadaan Tentang Pengelolaan
Tentang Tentang Standar
Pinjaman Luar Negeri Barang Milik Negara/
Hibah Daerah Akuntansi Pemerintah
&Penerimaan Hibah Daerah

PMK No. 191/2011 PMK No. 188/2012 PMK No. 213/2013 PMK No. 123/2013
Tentang Tentang Hibah dari Tentang Sistem Akuntansi dan Tentang Pengelolaan BMN
Mekanisme Pengelolaan Hibah Pemerintah Pusat Pelaporan Keuangan Pemerintah Yang Berasal dari Aset Lainnya
Kepada Pemerintah Pusat
PMK No. 271/2014 Daerah PMK No. 246/2014
Tentang Sistem Akuntansi & PMK No. 111/2016 Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pelaporan Keuangan Hibah Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan BMN &
Pemindah tanganan BMN PMK 87 Tahun 2016 Tentang
PMK No. 180/2012 PMK No. 84/2015 Perubahan PMK No.246/2014
Tentang Perubahan Atas PMK Tentang Tata Cara PMK No. 4/2015
224/2011 Tata Cara Pemantauan Penarikan Pinjaman Tentang Pendelegasian PMK No. 83/2016
& Evaluasi atas PH Kepada Dan/ Atau Hibah Luar Kewenangan dan Tanggung Jawab Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemerintah Negeri Tertentu dari Pengelola Barang 3
Pemusnahan dan Penghapusan
kepada Pengguna Barang BMN
PRINSIP PENERIMAAN HIBAH

Transparansi Proses penerimaan hibah dilakukan secara terbuka kepada


pihak yang berkepentingan

Akuntabilitas Penerimaan hibah dilakukan sesuai dengan prosedur yang


dapat dipertanggungjawabkan

Efisien dan Penerimaan hibah dilakukan sesuai dengan tujuannya dan


efektif biaya yang timbul dapat ditekan seminimal mungkin
Proses pengambilan keputusan dilakukan dengan
Kehati-hatian mengutamakan kehati-hatian, dengan menghindari
keputusan yang bersifat spekulatif

Tidak disertai Penerimaan hibah tidak mempengaruhi kebijakan politik


ikatan politik Negara

Tidak memiliki Penerimaan hibah tidak memiliki muatan yang dapat


muatan mengganggu stabilitas keamanan Negara
4
DEFINISI &
KRITERIA

LARANGAN
BAGIAN II

BENTUK HIBAH HIBAH


LANGSUNG

JENIS HIBAH VARIASI


MEKANISME

SUMBER
LANGSUNG

5
DEFINISI DAN KRITERIA
Setiap penerimaan negara dalam bentuk devisa, devisa yang
dirupiahkan, rupiah, barang, jasa dan/atau surat berharga yang
DEFINISI diperoleh dari Pemberi Hibah yang tidak perlu dibayar kembali, yang
berasal dari dalam negeri atau luar negeri

 Tidak perlu dibayar kembali (cuma-cuma);


 Output dari pelaksanaan kegiatan hibah --baik berupa manfaat,
kepemilikan atas barang, jasa yang diberikan, hasil penelitan, hak
KRITERIA cipta, dan manfaat lainnya-- hanya diterima oleh dan semata-mata
untuk kepentingan penerima hibah;
 Untuk mendukung tugas dan fungsi kementerian/lembaga penerima
hibah

6
BENTUK HIBAH
Uang Tunai
• Hibah dalam bentuk uang yang diterima Pmerintah dan penggunaannya
sepenuhnya ditentukan oleh Pemerintah melalui mekanisme APBN

Uang untuk Membiayai Kegiatan


• Hibah yang diterima Pemerintah yang peruntukannya ditentukan dalam
Perjanjian Hibah dan dilaksanakan oleh Kementerian Negara / Lembaga /
Pemerintah Daerah penerima hibah.

Barang/Jasa
• Barang: Hibah yang diterima Pemerintah yang pengadaannya
dilaksanakan oleh Pemberi Hibah untuk mendukung kegiatan
Kementerian Negara/Lembaga/ Pemerintah Daerah/BUMN
• Jasa: Hibah yang diterima Pemerintah berupa jasa tertentu yang
kegiatannya dilaksanakan oleh Pemberi Hibah untuk mendukung kegiatan
Kementerian Negara/Lembaga/ Pemerintah Daerah/BUMN

Surat Berharga:
• Dapat berupa saham kepemilikan pada perusahaan
7
JENIS HIBAH
UU No.1 Tahun 2004 UU No.17 Tahun 2003

PP 10/2011
Tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri
dan Penerimaan Hibah

Pasal 48 ayat (2) : Hibah yang direncanakan adalah hibah yang dilaksanakan melalui
Mekanisme perencanaan;
Pasal 48 ayat (3) : Hibah langsung adalah hibah yang dilaksanakan tidak melalui
mekanisme perencanaan.

Penjelasan Pasa 48 ayat (3), Hibah yang dimaksud pada ayat ini mencakup :

a) Hibah untuk penanggulangan bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus;
banjir; kekeringan; angin topan;
b) Hibah dalam rangka kerjasama tehnik antara K/L dengan Donor seperti workshop,
pelatihan,seminar), Hibah Bersaing ( seperti riset dosen, riset peneliti);
c) Hibah yang atas permintaan donor diserahkan langsung ke Kementerian/Lembaga.
8
SUMBER HIBAH
 Lembaga Keuangan Dalam Negeri
 Lembaga Non Keuangan Dalam Negeri

DALAM 

Pemerintah Daerah
Perusahaan Asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan
NEGERI di wilayah NKRI
 Lembaga Lainnya
 Perorangan

 Negara Asing
 Lembaga di bawah PBB

LUAR
 Lembaga Multilateral
 Lembaga Keuangan Asing

NEGERI 

Lembaga Non Keuangan Asing
Lembaga Keuangan Nasional yang berdomisili dan melakukan
kegiatan usaha di luar wilayah NKRI
 Perorangan

9
VARIASI MEKANISME PELAKSANAAN
HIBAH

Jenis Hibah TERENCANA/DRKH LANGSUNG/NON DRKH

Penandatangan Menteri Keuangan Menteri/Pimpinan Lembaga


Hibah

Penarikan Hibah NON KPPN/BUN


KPPN/BUN

Bentuk Hibah UANG UANG BARANG/ JASA

Dokumen
Pertanggung- NPH,WA,NOD SP2HL, SPTMHL,SPTJM •BAST, SP3HLBJS
jawaban REKENING KORAN •MPHLBJS, SPTMHL

LC, DP, REKSUS, RKUN


Cara Penarikan LANGSUNG KL
REIMBURSEMENT
10
LARANGAN HIBAH LANGSUNG KEPADA SKPD
UU No.33 Tahun 2004 Perimbangan • Donor menyalurkan hibah langsung kepada SKPD
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan tanpa melalui mekanisme on granting atau Naskah
Pemerintah Daerah Perjanjian Hibah;
• Donor tidak menyampaikan data pencairan sebagai
dokumen akuntansi untuk dicatat dalam APBN/APBD;
• Alternatif pertanggungjawabannya :
PP No.57 tahun 2005 jo PP 2/2012
 Menetapkan K/L untuk menandatangani BAST
Tentang Hibah Daerah.
dengan Donor;
 Mengesahkan kepada DJPPR dan KPPN sebagai
dasar pencatatan dalam LKPP;
 Menetapkan BAST antara KL dengan SKPD sebagai
dasar pencatatan dalam LKPD;
Pasal 5 : Hibah kepada Daerah yang
bersumber dari luar negeri dilakukan
melalui Pemerintah.
Pasal 9 : Hibah dari Pemerintah kepada
Pemerintah Daerah dan sebaliknya
dilakukan melalui mekanisme APBN
dan APBD.
11
MEKANISME
PERTANGGUNGJAWABAN

a. NASKAH PERJANJIAN HIBAH


BAGIAN III

b. REGISTRASI
HIBAH c. BERITA ACARA SERAH TERIMA (BAST)
BARANG d. FUNGSI BAST
e. PENGATURAN PENYUSUNAN BAST
& JASA f. PENGESAHAN HIBAH

HIBAH
UANG

12
MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH
BARANG & JASA

Pengajuan • Naskah Perjanjian


Hibah
permohonan nomor • Grant Summary/
REGISTER ke DJPPR Ringkasan Hibah

Penandatangan BAST
(antara Pemberi dan
Penerima)

• SP3HLBJS
PENGESAHAN • SPTMHL
PENDAPATAN ke DJPPR • BAST

PENGESAHAN • MPHLBJS
(Pencatatan Beban • SP3HLBJS
Jasa, Aset/Persediaan) • SPTMHL
ke KPPN • SPTJM
13
REGISTRASI
Pengajuan Permohonan Registrasi Hibah Dalam hal tidak terdapat dokumen
Langsung dalam bentuk varang/jasa/ NPH, maka harus melampirkan
surat berharga dilampiri dengan dokumen sebagai berikut :

Berita Acara Serah Terima (BAST)


Naskah Perjanjian Hibah (NPH) yang ditandatangani Pimpinan K/L
Asli/copy legalisir Satker penerima Hibah Asli/copy
legalisir
Surat Pernyataan Telah Menerima
Ringkasan Hibah Hibah Langsung (SPTMHL) yang
ditandatangani PA/KPA
Surat Pernyataan Tanggungjawab
Mutlak (SPTJM) yang
ditandatangani PA/KPA

14
PENYEBAB DIKEMBALIKANNYA
PERMOHONAN REGISTRASI

Terdapat ketidaksesuaian/kekurangan
Pengajuan melewati batas waktu
jenis dokumen yang dilampirkan

Dokumen persyaratan register bukan


dokumen asli (tanda tangan dan cap Substansi bukan hibah
basah) / copy yang dilegalisir

Penerima Hibah merupakan Badan Pemberi dan penerima hibah


Layanan Umum merupakan instansi pemerintah pusat

SPTMHL Tidak ditandatangani oleh


Terdapat kekurangan/ ketidaksesuaian
PA/KPA dan Tanggal penandatanganan
data dan format yang dimuat dalam
SPTMHL mendahului tanggal serah
dokumen yang dipersyaratkan
terima hibah
15
BERITA ACARA SERAH TERIMA (BAST)

PMK 271/PMK.05/2014 : “Aset tetap, aset lainnya


dan/atau persediaan dari hibah bentuk barang dicatat
DASAR pada saat aset tetap, aset lainnya dan/atau persediaan
HUKUM diterima oleh satuan kerja sebesar nilai aset tetap, aset
lainnya dan/atau persediaan yang diterima oleh satuan
kerja berdasarkan BAST”

Dokumen serah terima barang/jasa sebagai bukti


penyerahan dan peralihan hak/kepemilikan atas
DEFINISI barang/jasa/surat berharga dari pemberi kepada
penerima hibah

16
FUNGSI BAST

PENERIMA HIBAH PEMBERI HIBAH

• Dokumen sumber • Dokumen sumber


pencatatan (tanpa ada BAST pencatatan.
maka tidak dapat dilakukan • Bukti penyerahan hibah
pengakuan penerimaan
hibah)
• Dokumen penerimaan
hibah
• Dokumen Perencanaan
17
PENGATURAN PENYUSUNAN BAST
BAST Barang dan
Nilai BAST Nilai historis Disusun terpisah
BAST Jasa

Periode waktu Tidak termasuk


tertentu misal satu porsi nilai yang
Periode
tahun atau setiap Nilai BAST Jasa digunakan
penyusunan
tahap sendiri oleh
BAST
penyelesaian Konsultan Donor
pekerjaan
Dirinci antara
dikonversi ke mata Aset
Konversi nilai
uang rupiah BAST barang Begerak/Tidak
mata uang
berdasarkan kurs Bergerak dengan
asing dalam
tengah BI pada Persediaan
BAST
tanggal BAST
Hibah barang
PA/KPA menilai dan jasa yang
dituangkan
BAST tidak menurut harga diterima tahun
dalam BAST
mencantum- pasar atau sebelumnya
tahun berjalan
kan nilai perkiraan harga namun belum
wajar dicatat
18
KOMPONEN UTAMA BAST

Tanggal Rincian
serah terima harga per
(3) barang (4)

Nilai nominal Tujuan


(valas dan Penyerahan
IDR) (2) Barang (5)

Pihak
Pemberi dan
Penerima (1)
BAST Bentuk hibah
(6)

19
MEKANISME PENGESAHAN PENDAPATAN DAN PENCATATAN
ASET/PERSEDIAAN/BEBAN JASA OLEH BUN ATAS HIBAH BARANG
DAN JASA MELALUI BAST

KPPN
DJPPR
menerbitkan
mengesahkan
Persetujuan
SP3HLBJS
• SP3HL-BJS • Lampiran MPHL-BJS • Atas dasar
harus di-ttd pengajuan SP3HL-BJS/
KPA MPHL-BJS: Persetujuan
• Lampiran • Lembar I • SPTMHL • Lembar ke- MPHL-BJS:
pengajuan disampai- • SPTJM 1 untuk • DJPPR
SP3HL-BJS: kan ke KL • SP3HL-BJS PA/KPA mencatat
• BAST (di-ttd untuk dasar yang telah • Lembar ke- pendapatan
Kepala pengajuan disahkan 2 untuk hibah
Satker MPHLBJS DJPPR • K/L
&Donor) • Lembar ke- mencatat
• SPTMHL (di- 3 untuk Aset/
ttd KPA) pertinggal Persediaan/
KPPN Beban Jasa
KL K/L (PA/KPA)
mengajukan mengajukan Pencatatan
SP3HL-BJS ke MPHL-BJS ke DJPPR dan KL
DJPPR KPPN

20
PENYEBAB DIKEMBALIKANNYA
PERMOHONAN PENGESAHAN DI DJPPR

• Pengajuan melewati batas waktu


• Terdapat ketidaksesuaian/kekurangan jenis dokumen yang dilampirkan
• Dokumen persyaratan pengesahan bukan dokumen asli (tanda tangan dan cap
Pengesahan BJS

basah) / copy yang dilegalisir


• SP3HLBJS tidak ditandatangani PA/KPA
• Terdapat kekurangan/ketidaksesuaian data dan format yang dimuat dalam
dokumen yang dipersyaratkan
• Dokumen asli SP3HL-BJS yang disampaikan kurang dari 3 rangkap
• SPTMHL Tidak ditandatangani oleh PA/KPA dan Tanggal penandatanganan SPTMHL
mendahului tanggal serah terima hibah
• Pemberi dan penerima hibah merupakan instansi pemerintah pusat
• Konversi kurs mata uang asing ke Rupiah tidak menggunakan kurs tengah BI pada
tanggal BAST
• Tanggal dokumen
• Surat pengantar permohonan pengesahan > tanggal BAST
• Tanggal SP3HL-BJS dan SPTMHL > tanggal BAST
• Tanggal BAST < tanggal batas penarikan 21
MEKANISME PENGESAHAN HIBAH UANG

Pengajuan • Naskah Perjanjian


Hibah
permohonan nomor • Grant Summary/
REGISTER ke DJPPR Ringkasan Hibah

• Pernyataan Penggunaan Rekening


Pengajuan persetujuan • Surat Kuasa
pembukaan REKENING • Surat Ket. sumber dana, mekanisme penyaluran
HIBAH Ke KPPN • Kesanggupan mencantumkan dana hibah dalam DIPA
• Nomor Register
Penyesuaian pagu
• Izin Pembukaan
hibah dalam DIPA Rekening
(REVISI DIPA) ke DJA/ • Nomor Register
Kanwil DJPBN
• SP2HL
• SPTMHL
Pengajuan
• SPTJM
PENGESAHAN ke KPPN • Copy Rekening
Hibah 22
REGISTRASI NASKAH PERJANJIAN HIBAH (1)

Bila naskah perjanjian hibah atau yang dipersamakan masih bersifat


umum atau berfungsi sebagai perjanjian payung (Umbrella Agreement)
maka yang akan diregistrasi agar dokumen yang lebih bersifat operasional
(implementation agreement), contoh :
DONOR UMBRELLA AGREEMENT IMPLEMENTATION AGREEMENT

USAID ASSISTANCE AGREEMENT IMPLEMENTATION


ARRANGEMENT
DFAT SUBSIDIARY DIRECT FUNDING AGREEMENT
ARRANGEMENT
GIZ TECHNICAL COOPERATION IMPLEMENTATION AGREEMENT

UNFPA CPAP PRODOC

UNICEF CPAP PRODOC

JEPANG EXCHANGE OF NOTE GRANT AGREEMENT


23
REGISTRASI NASKAH PERJANJIAN HIBAH (2)

Naskah Perjanjian
ditandatangani Bentuk-bentuk Naskah
Perjanjian Hibah paling
Menteri/Pimpinan perjanjian atau yang
sedikit memuat
Lembaga atau Pejabat yang dipersamakan
dikuasakan

• dengan demikian dalam • Jumlah • Naskah Perjanjian Hibah


hal Perjanjian hibah • Peruntukan (NPH)
ditandatangani Satker • Ketentuan dan Persyaratan • Memorandum of
perlu surat delegasi dari Understanding
Menteri / Pimpinan • Record of Discussions
Lembaga.(PP 10 Tahun (RoD)
2011 pasal 63)
• Letter of Intent
• Grant Agreement
• Subsidiary Arrangement

24
PERMOHONAN PERSETUJUAN PEMBUKAAN REKENING
HIBAH (1)

• Surat Ijin
Pembukaan
KL Rekening
menyampai- • Pernyataan
kan Izin Penggunaan
Pembukaan Rekening
Rekening • Surat Kuasa KPPN - DJPB
KL menyampaikan
(PMK • Surat Ket. memberikan
Izin Pembukaan
252/PMK.05/ sumber dana, Persetujuan
2014 tentang
mekanisme Rekening
penyaluran Pembukaan Rekening
Rekening milik • Kesanggupan
KL/Satker) mencantumkan
dilampiri dana hibah
paling sedikit: dalam DIPA
• Surat register
hibah

25
PERMOHONAN PERSETUJUAN PEMBUKAAN REKENING
HIBAH (2)

1 NPH 1 Nomor Register 1 Nomor Rekening

Pengelolaan rekening hibah


dilakukan Bendahara PMK 162/PMK.05/2013 tentang
Pengeluaran Satker, dapat Kedudukan & tanggungjawab Bendahara
dibantu Bendahara pada Satker pengelola APBN
Pengeluaran Pembantu

K/L dapat langsung


menggunakan uang yang tanpa menunggu revisi DIPA
berasal dari hibah langsung

harus ditutup dan saldonya disetor ke


Rekening hibah yang sudah rekening KUN (SSBP) kecuali ditentukan
tidak digunakan lain dalam perjanjian hibah (dikembalikan
ke donor)

Jasa giro/bunga yang diperoleh disetor ke kas negara sebagai PNBP kecuali
dari rekening hibah ditentukan lain dalam perjanjian hibah
26
PENGAJUAN PERMOHONAN
REVISI DIPA BELANJA

Dasar • PMK 10/PMK.02/2017 tentang Tata cara revisi anggaran TA 2017


Hukum • PMK 33/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan TA 2017

• Yang di Revisi adalah Pagu Belanja di K/L


• Revisi tersebut bersifat on-top
• Menggunakan kode Fungsi, Sub Fungsi, Kegiatan & Output yang sesuai
• Menggunakan akun belanja dalam 6 digit (52xxxx, 53xxxx & 57xxxx)
Tentang • Berpotensi menambah honorarium penanggungjawab pengelola kegiatan Satker
Revisi • Jumlah yang direvisi adalah Jumlah yang direncanakan akan dilaksanakan/
DIPA dibelanjakan dalam 1 (satu) tahun, setinggi-tingginya sebesar Perjanjian Hibah
• Dalam hal terdapat sisa pagu TA berjalan yang akan digunakan pada TA berikutnya,
dapat menambah pagu belanja DIPA tahun anggaran berikutnya (setinggi-tingginya
sebesar sisa uang yang bersumber dari hibah pada akhir tahun berjalan)
• Batas Waktu Revisi DIPA 2016 adalah tanggal 30 Desember 2017

• Ringkasan naskah perjanjian


Syarat • Nomor Register dari DJPPR
Revisi • Persetujuan pembukaan rekening hibah dari Dit. PKN/KPPN
DIPA • Surat pernyataan KPA bahwa perhitungan dan penggunaan dana sesuai standar biaya
dan peruntukan

Revisi DIPA diajukan ke DJA/Kanwil DJPBN


27
PENGESAHAN PENDAPATAN DAN BELANJA YANG
BERSUMBER DARI HIBAH UANG

Sistem Aplikasi
Satker (SAS)
KL KPPN – DJPB
menyampaikan menerbitkan
SP2HL / SP4HL SPHL / SP3HL

Lampiran Lampiran
SP2HL SP4HL 3 Rangkap SPHL / SP3HL

SPTMHL SPTJM 1 untuk K/L sebagai


• HLN ke KPPN KPH / HDN ke
Pengesahan Uang

dokumen realisasi
KPPN Setempat
belanja
Rek • Agar diperhatikan ketika
SPTJM pengisian kolom saldo,
Koran pendapatan, dan belanja 1 untuk DJPPR sebagai
• Uang yang diterima dalam dokumen pencatatan
Rek Bukti bentuk valas agar langsung pendapatan hibah
Koran transfer dikonversikan ke dalam mata
uang rupiah untuk menghindari
selisih kurs ketika
pertanggungjawaban hibah
1 untuk pertinggal KPPN
ADK ADK
28
CONTOH KASUS HIBAH UANG
1. NILAI GRANT AGREEMENT (COMMITMENT) IDR 1.000.000
2. NILAI HIBAH YANG HARUS DI REGISTRASI IDR 1.000.000
3. DANA DITERIMA DI REKENING (PENDAPATAN) IDR 900.000
REALISASI PENGELUARAN (BELANJA) IDR 700.000
SISA DANA (SALDO) IDR 200.000
4. NILAI REVISI DIPA IDR 700.000
5. NILAI PENGESAHAN HIBAH :
 PENGESAHAN PENDAPATAN IDR 900.000
 PENGESAHAN BELANJA IDR 700.000
SALDO (SISA DANA) IDR 200.000
Perlakuan atas 1. Sebagai Penambah Nilai hibah; atau
JASA GIRO 2. Disetorkan ke Kas Negara sebagai PNBP
(Disesuaikan dengan pengaturan dalam Naskah Perjanjian Hibah)

Perlakuan atas 1. Dikembalikan kepada pihak donor; atau


SISA DANA HIBAH 2. Di setor ke kas negara
(Disesuaikan dengan pengaturan dalam Naskah Perjanjian Hibah)

29
PERATURAN
HIBAH NPHD
BAGIAN IV

PILKADA

PENGELOLAAN &
PERTANGGUNGJAWABAN
HIBAH PILKADA

30
PERATURAN TERKAIT PENGELOLAAN APBN

 PMK 252/PMK.05/2014 tentang Rekening milik KL/Satker


 1 (satu) Register - 1 (satu) Naskah Perjanjian Hibah (NPH) – 1 (satu)
Rekenening
 PMK 162/2013 tentang Kedudukan dan Tanggungjawab Bendahara
pada Satker Pengelolaan APBN
 Pertanggungjawaban BP & BPP tetap mempedomani
 PMK 190/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka
Pelaksanaan APBN
 PMK 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan TA 2016
 PMK 15/PMK.02/2016 tentang Tata cara revisi anggaran TA 2016
 Ps 8 - Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari PHLN
/PHDN yang bersifat menambah pagu anggaran dapat berupa
lanjutan kegiatan tahun lalu sepanjang pinjaman/hibah belum
Closing Date

31
PERATURAN TERKAIT PILKADA (I)
 Undang-Undang No 8/2015 tentang Perubahan atas UU 1/2015 tentang Penetapan
PERPU 1/2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi UU
 Pasal 166 ayat (1) diatur bahwa Pendanaan kegiatan Pemilihan dibebankan pada
APBD dan dapat didukung melalui APBN sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 Permendagri 44 tahun 2015 jo 51/2015 tentang Pengelolaan dana kegiatan pemilihan
Gub/Bupati/Walikota dan Wakilnya
 Ps 2: Pendanaan kegiatan pemilihan Gubernur/Bupati/walikota dibebankan pada
APBD Provinsi/Kabupaten/Kota
 Ps 7: Standar satuan harga kebutuhan pendanaan kegiatan pemilihan berpedoman
pada pengelolaan APBN
 Ps 19: Tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, serta pelaporan
dan pertanggungjawaban dana hibah kegiatan pemilihan yang diterima oleh KPU
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Bawaslu Provinsi/Panwas Kabupaten/Kota
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang mengatur pengelolaan
APBN
 Ps 20: Standar satuan harga kebutuhan pendanaan kegiatan pemilihan tahun 2015
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah
32
PERATURAN TERKAIT PILKADA (II)

 PMK 89/PMK.05/2016 tentang Tata cara pengelolaan hibah langsung dalam bentuk uang
untuk kegiatan pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota.
 Ketua KPU dan Ketua Bawaslu selaku KPA bertanggungjawab mengelola hibah
langsung dalam bentuk uang
 Ketua KPU dan Ketua Bawaslu menyusun Pedoman Teknis
 Tujuan, tahapan transfer, tata cara pembayaran,
 Penyusunan, verifikasi dan jangka waktu penyampaian bukti pengeluaran
 Format SPT Hibah, bukti pengeluaran, SPTJ dan rekapitulasi
 Pelaksanaan pengesahan pendapatan dan belanja yang bersumber dari hibah
langsung bentuk uang untuk kegiatan pemilihan di daerah otonom baru
 KPU/Bawaslu Provinsi menerima dana hibah langsung dalam bentuk uang dari
Pemerintah Provinsi untuk kegiatan penyelenggaraan pemilihan Gubernur dan wakil
yang selanjutnya disalurkan kepada:
 KPU/Bawaslu Provinsi, KPU/Panwas Kabupaten/Kota/Kecamatan, BPP Ad Hoc
 KPU/Panwas Kabupaten/Kota menerima dana hibah langsung dalam bentuk uang dari
Pemerintah Kabupaten/Kota untuk kegiatan penyelenggaraan pemilihan
Bupati/Walikota dan wakil
 Melakukan pengesahan dan pertanggungjawaban hibah yang diterima
33
PERATURAN TERKAIT PILKADA (III)

 Keputusan Bawaslu nomor 0171 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis


Pengelolaan Dana Hibah Pengelenggaraan Pengawasan Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur/ Bupati/ Wakil Bupati/ Walikota dan Wakil Walikota.
 Keputusan Komisi Pemilihan Umum RI Nomor 43/Kpts/KPU/TAHUN 2016
tentang Standar Kebutuhan Barang/Jasa dan Honorarium Untuk Kegiatan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota.
 Keputusan Komisi Pemilihan Umum RI Nomor 44/Kpts/KPU/TAHUN 2016
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Anggaran Dalam Rangka Kebutuhan
Barang/Jasa dan Honorarium Untuk Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
 Surat Menteri Keuangan Nomor S-118/MK.02/2016 tanggal 19 Februari 2016
tentang Penetapan Standar Biaya Honorarium Tahapan Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden dan Wakil Presiden serta Tahapan
Pemilihan Gubernur/Bupati/Walikota Serentak

34
PENGELOLAAN HIBAH PILKADA T.A 2017 (I)

 Pertanggungjawaban dana hibah APBN dilaksanakan dalam TA berjalan dan


berpedoman pada pengelolaan APBN
 Register diajukan segera setelah penandatanganan NPHD (Register mendahului
pembukaan Rekening  kembali ke pengelolaan umum dana hibah sebagaimana PMK
191/2011)
 1 (satu) Register - 1 (satu) NPHD – 1 (satu) Rekenening
 Klausul NPHD untuk dana hibah pilkada:
 NPHD yang ditandatangani Gubernur & Ketua Bawaslu/Panwas merupakan
komitmen pemberian & penggunaan dana hibah
 Dapat didukung dengan pakta integritas
 Nomor rekening seharusnya tidak menjadi prasyarat dalam penandatanganan
NPHD
 NPHD sebaiknya mencantumkan klausul masa penggunaan/ pelaksanaan dana
hibah s.d lewat tahun anggaran (multiyears 2016-2017)
 Pada akhir tahun anggaran, sisa dana hibah diharapkan tidak perlu dikembalikan ke
kas Pemda s.d tahapan berakhir
 Dapat disusun NPHD turunan untuk setiap tahapan pencairan dana hibah (tidak
perlu di register) 35
PENGELOLAAN HIBAH PILKADA T.A 2017 (II)

 Untuk NPHD yang berlaku hanya 1 (satu) TA berjalan dan sisa dana akan
dilanjutkan di TA berikutnya, diperlukan NPHD Addendum/ Surat
keterangan perpanjangan pelaksanaan/ penggunaan dana hibah s.d TA
berikutnya dan disetujui oleh pemberi dan penerima hibah
 NPH Addendum/Surat Keterangan Addendum harus merujuk/
mencantumkan nomor dan tanggal NPHD awal yang telah di registrasi
 Dilampiri dokumen Ringkasan Hibah
 Dokumen persyaratan registrasi dan addendum merupakan dokumen
asli/ fotocopy yang telah di legalisir (cap dinas dan tandatangan basah)
 Dana Pilkada yang telah ditransfer dari Pemda dapat langsung
digunakan/dibelanjakan untuk kebutuhan penyelenggaraan Pilkada tanpa
menunggu terbitnya persetujuan pembukaan rekening hibah
 Revisi DIPA dan Pengesahan dapat dilakukan kemudian namun tetap
dalam tahun anggaran berjalan

36
ALUR PENGELOLAAN DANA HIBAH PEMILIHAN GUBERNUR

NPHD KPU/Bawaslu BPP KPU/BAWASLU Provinsi


Pemprov
Prov RPS

BPP KPU/
Register RPS Panwas
Kab/Kota
BP BPP KPU/
Dana RPDHL RPS Panwas
Kab/Kota
BPP KPU/
Revisi DIPA RPS Panwas
Kab/Kota

Pengesahan Panwas Badan Penyelenggara


Pemilu Ad Hoc KPU
Kecamatan
SP2HL/SPHL
Alur dana Alur SPJ PPK
Keterangan PPL
RPDHL : Rekening Penampungan Dana Hibah Langsung
RPS : Rekening Penampungan Sementara PPS
PPK : Panitia Pemilihan Kecamatan
PPS : Panitia Pemungutan Suara Panwas TPS
KPPS : Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara KPPS

37
ALUR PENGELOLAAN DANA HIBAH PEMILIHAN
BUPATI/WALIKOTA PADA KPU KAB/KOTA

Pemkab/ NPHD KPU Kab/Kota


Pemkot

BPP KPU Kab/Kota


RPS
Register

BP Badan
Penyelenggara
Dana RPDHL Pemilu Ad Hoc KPU

PPK
Revisi DIPA
PPS
Pengesahan
Alur dana Alur SPJ SP2HL/SPHL KPPS
Keterangan
RPDHL : Rekening Penampungan Dana Hibah Langsung
RPS : Rekening Penampungan Sementara
PPK : Panitia Pemilihan Kecamatan
PPS : Panitia Pemungutan Suara
KPPS : Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
38
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan
dan Risiko
Gedung Frans Seda Lt. 7, Jalan Wahidin Raya No.1. Jakarta

021-3864778 Email: hibah.djppr@kemenkeu.go.id


021-3843712 39
LAMPIRAN

40
UMUM

41
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, DJPPR
HIBAH TERENCANA VS HIBAH LANGSUNG

Jenis Hibah Perencanaan Grant Agreement Penganggaran Pelaksanaan dan Pencairan

• Daftar Rencana • Menteri • Uang Untuk Membiayai • Tender dan KPBJ


Kegiatan Hibah Keuangan Cq Kegiatan : • Pencairan melalui :
(DRKH) DJPPR Penuangan dalam DIPA; On Treasury
Hibah • Pertanggungjawaban :
Terencana  NOD- SP3
• Barang dan Jasa :  BAST-SP3HLBJS
• Tanpa DIPA dan tidak perlu
direvisi
• Uang Untuk Membiayai
•Tanpa DRKH Menteri/ Kegiatan : • Tender dan KPBJ
Pimpinan Tanpa DIPA (dapat direvisi • Pencairan melalui :
Lembaga/ sewaktu- waktu sepanjang Off Treasury
Pejabat yang tahun; bersifat on top • Pertangungjawaban :
Hibah diberi Kuasa menambah pagu,dan  Uang – SPHL
Langsung Belanja dapat mendahului  BAST-SP3HLBJS
DIPA);

• Barang dan Jasa :


• Tanpa DIPA dan tidak perlu
direvisi;
42
VARIASI MEKANISME PELAKSANAAN (II)
Jenis Hibah Pencairan
Alternatif
Type Terencana Langsung Melalui KPPN Tidak Melalui Pelaksanaa Bentuk Ket
(DRKH) (Non DRKH) (On Treasury) KPPN n
(Off Tresury)
1 x x DRKH - On Uang utk
Treasury Membiayai
Kegiatan
2 x x DRKH – Off Uang utk
Treasury Membiayai
Kegiatan
3 x x Barang dan Jasa
4 x x Uang utk
Membiayai
Kegiatan
5 x x Non DRKH – Barang dan Jasa
Off Treasury Uang utk Diteruskan
6 x x Membiayai kepada
Kegiatan Pemda
(SKPD)
7 x x Barang dan Jasa

43
HIBAH BJS

44
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, DJPPR
REGISTRASI

DJPPR
K/L c.q. Dit. EAS

Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen


Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Berkas dokumen pengajuan register
Kementerian Keuangan
disampaikan Kepala Satker selaku
Gedung Frans Seda Lantai 7
PA/KPA ke:
Jl. DR. Wahidin No 1 Jakarta 10710
45
Telp. 021-3864778, Fax 021-3843712
PIHAK PEMBERI & PENERIMA DALAM BAST

Donor GA KL BAST SKPD

On Granting
BAST

 Para Pihak terdiri dari Donor sebagai Pemberi dan KL


sebagai Penerima;
 Penerima dapat terdiri dari KL dan atau SKPD.

46
TANGGAL PENANDATANGANAN BAST SEBAGAI DASAR
PENETAPAN KURS

Donor UU Pertanggugnjawaban
LK KL dalam LKPP Dalam APBN
Rupiah Rupiah
TA
Pendapatan Hibah

NPH KL Pengesahan oleh KPPN/BUN

BAST : BAST :
Dalam Nilai 1$ = Rp Pada Dalam angka nominal Dengan
Nominal Sesuai Saat Cost Basis Dalam Mata Uang
Basis Cost dan Tandatangan Rupiah
Mata Uang Asing BAST

Note : In the absence of data and information the development partner may estimate the
historical nominal value of the aid as well as the respective exchange rate. 47
RINCIAN ASET DALAM BAST DAN LK

Donor NPH $ 1.000

KL
Barang dan Jasa yang
BAST Barang/Jasa Dikirim
yang dirinci dalam :
Aset Tidak
Proses
Bergerak Verifikasi
$.600
Aset Bergerak
$.100
Persediaan $100 Simak BMN KL Data Base KL
Jasa $.100 $700 $700 LK BPK
Jasa Untuk
Konsultan Donor
$200 Aplikasi
Persediaan
$100

LKPP
Pengesahan Hibah langsung Melalui KPPN 48
PENYUSUNAN BAST BERDASARKAN ACTUAL COST BASIS

SA/DFA $ 1.000

Physical Asset The Total Cost Capital Operasional


HOC $.700 of Ownership Expenses $ Expenes $150
$ 700 550

The Total Cost Capital


Inventory Operasional
of Owenrship Expenses
HOC $100 Expenes $50
$100 $50

The Total Cost Capital Operasional


Services Expenses
of Owenrship Expenes
HOC $200 $0
$200 $ 200
49
PENGATURAN PEMISAHAN BAST BARANG, JASA DAN KONSULTAN
DONOR
Manegement
SA/DFA $ 1.000 Consultan of
Development
Partner $100

HOC $.100

Physical Assets The Total Cost


Capital Operasional
BAST $.600 of Owenrship
Expenses Expenes $
$ 600
100
$ 500

The Total Cost


Inventory Capital Operasional
of Owenrship Expenes $
BAST $.100 $100 Expenses
$.50 50

The Total Cost Operasional


Capital
Services of Owenrship
Expenses
$200 Expenses
BAST $200 $ 20050
$.0
KEGIATAN HIBAH JASA DENGAN MULTI BENEFICIARY

CONTOH
Penerima Manfaat
Jenis Biaya BAST Keterangan
K/L K/L
(Counterpart) (Outside)

Event 100 100 200


Tertuang dalam
Consultant 200 100 300 Work Plan
Operasional 500 500

Total 1.000 1.000

51
PENGATURAN BAST YANG BELUM TERLAPORKAN
(NILAI RUPIAH DIKETAHUI)
Penyerahan hibah yang belum terlaporkan 2017
BAST Transaksi atas BAST Transaksi
2015 2016 Tahun Lalu Atas Tahun Berjalan

Transaksi $100 e.q BAST $100 e.q.


Transaksi $100
Rp.12.000.000 BAST $100 e.q.
e.q Rp.13.000.000 Rp.14.500.000
Rp.12.000.000

BAST $100 e.q


Rp.13.000.000
Note : Donor mungkin belum
menandatangani BAST untuk barang yang
diserahkan tahun lalu karena laporan
keuangan 2014 telah ditutup. Sehingga, EA Laporan
BAST $200 Keuangan
akan mengalami kesulitan untuk
eq.Rp.25.000.000
memasukkan aset ke dalam SIMAK BMN
dan laporan keuangan.
52
TIGA LANGKAH UNTUK PERSIAPAN PENCATATAN BAST HIBAH

Legal rights of the Development Partner and


1. Identify the SA/DFA the MoF/EA as Recipient established

Performance obligation take place at


2. Identify the Performance
Obligations Single Multiple

3. Government Revenue from Aid Over a period of


begins to record At a point in time
time

53
RENCANA PECATATAN HIBAH DALAM BAST
At one point in time
2015
Project/Activity
Implementation

SA/DA Signing Project/Activity Completion


of $.1000 of $1.000

Over Period of Ttime


2016 2017
Project/Activity Implementation

SA/DA Signing Delivery of 1’st Delivery of 2nd Delivery of 3rd


of $.1000 package of $400 package of $ 300 package of 300
54
MEKANISME PENGESAHAN PENDAPATAN OLEH BUN ATAS HIBAH
BARANG DAN JASA (PMK 191/PMK.05/2011)

GIZ APBN
Technical Laporan Pendapatan Hibah
Cooperation Keuangan
LKPP

Grant Executing SP3HL MPHLBJ


Agency Register S
Agreement BJS

BAST Persetujuan
MPHL BJS KPPN

55
MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH LANGSUNG BARANG
KEPADA DAERAH

GIZ B A S T

JIKA AKAN DICATAT MENJADI ASET K/L JIKA AKAN DISERAHKAN KEPADA PEMDA

Berita Acara Serah


Terima Operasional
(BASTO), Sambil
Menunggu Izin DJKN

Berita Acara Serah


Terima (BAST),
Setelah Izin DJKN

Penetapan status izin pemindahtanganan


penggunaan BMN BMN untuk dihibahkan

56
HIBAH UANG

57
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, DJPPR
PENGELOLAAN REKENING HIBAH SESUAI
PMK 252/2015 (1)

Surat Pernyataan
Penggunaan Rekening
Sudah Habis
Bendahara untuk
Hibah
Menggunakan Rek.
Bendahara
Penerimaan/ Mengajukan
Pengeluaran Permohonan
Membuka Rekening
Masih ada Sisa

Memindahkan
Sisa Dana

58
PENGELOLAAN REKENING HIBAH SESUAI
PMK 252/2015 (2)

 KPA/pemimpin BLU mengajukan permohonan persetujuan pembukaan Rekening


Lainnya berupa Rekening Penampungan Dana Hibah Langsung pada Bank
Umum/Kantor Pos kepada Kuasa BUN di Daerah., dengan menyertakan :
 Surat pernyataan mengenai penggunaan rekening
 Surat kuasa KPA/pemimpin BLU kepada Kuasa BUN Pusat dan Kuasa BUN di
Daerah untuk memperoleh informasi dan kewenangan terkait Rekening yang
dibuka pada Bank Umum/Kantor Pos
 Surat keterangan mengenai sumber dana, mekanisme penyaluran dana dan
perlakuan mengenai penyetoran bunga/jasa giro
 Surat pernyataan kesanggupan untuk memasukkan dana hibah dalam DIPA
 Salinan surat penerbitan nomor register hibah
 KPA/pemimpin BLU harus menyampaikan laporan pembukaan Rekening kepada
Kuasa BUN Pusat atau Kuasa BUN di Daerah paling lambat 20 (dua puluh) hari
kalender sejak terbitnya surat persetujuan pembukaan Rekening
 KPA/pemimpin BLU harus melaporkan saldo seluruh Rekening yang dikelolanya
setiap bulan kepada Kepala KPPN paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan
berikutnya.
59
ILUSTRASI PENYESUAIAN PAGU DIPA (1)

Hibah/NPHD Rp 1 Milyar
Masa Berlaku April 2017 – Mei 2018
Rencana penarikan
• Tahap I (Juni 2017) Rp 200 juta
• Tahap II (Nopember 2017) Rp 300 juta

a. Rencana penggunaan • Tahap III (Januari 2018) Rp 500 juta

Pagu DIPA RM 2017 Rencana Penggunaan Pagu DIPA 2017 Rev


Rp 2 Milyar Rp 500 Juta Rp 2,5 Milyar

b. Realisasi penerimaan hibah


Pagu DIPA RM 2017 Realisasi penerimaan I Pagu DIPA 2017 Rev I
Rp 2 Milyar Rp 200 Juta Rp 2,2 Milyar

Pagu DIPA 2017 Rev I Realisasi penerimaan II Pagu DIPA 2017 Rev II
Rp 2,2 Milyar Rp 300 Juta Rp 2,5 Milyar
60
ILUSTRASI PENYESUAIAN PAGU DIPA (2)

Hibah/NPHD Rp 1 Milyar
Masa Berlaku April 2017 – Mei 2018
Rencana penarikan
• Tahap I (Juni 2017) Rp 200 juta
Pagu DIPA Hibah 2017
• Tahap II (Nopember 2017) Rp 300 juta
Rp 500 Juta
• Tahap III (Januari 2018) Rp 500 juta
(Rencana penggunaan)

TA Realisasi Pagu DIPA Realisasi Sisa Pagu Sisa Uang


Penerimaan Hibah Belanja
(1) (2) (3) (4) (5)=(3)–(4) (6)=(2)-(4)
2017 500 Juta 500 Juta 400 juta 100 juta 100 Juta
2018 500 Juta 500 juta +100 juta

61
ILUSTRASI PENYESUAIAN PAGU DIPA (3)

Hibah/NPHD Rp 1 Milyar
Masa Berlaku April 2017 – Mei 2018
Rencana penarikan
• Tahap I (Juni 2017) Rp 200 juta
Pagu DIPA Hibah 2017
• Tahap II (Nopember 2017) Rp 300 juta
Rp 500 Juta
• Tahap III (Januari 2018) Rp 500 juta
(Rencana penggunaan)

TA Realisasi Pagu DIPA Realisasi Sisa Pagu Sisa Uang


Penerimaan Hibah Belanja
(1) (2) (3) (4) (5)=(3)–(4) (6)=(2)-(4)
2017 450 juta 500 Juta 400 juta 100 juta 50 Juta
2018 550 juta 550 juta + 50 juta Paling tinggi sebesar sisa uang

62
62
MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH
LANGSUNG UANG KEPADA DAERAH

Grant Agreement

Membuka Rekening
1 Penampungan
2
Penerusan Hibah
Langsung Ke DJPBN
3
Membuka Rekening
Hibah langsung ke Bendahara
KPPN KPH BPP Pemda
Pengeluaran KL
6 LPJ-BP
LKPP KPA KL PPK
4

5 SP2HL
Aliran uang
Aliran pertanggungjawaban KPPN KPH

63
Mekanisme Pengelolaan Hibah Langsung Uang yang
Pelaksanaan Kegiatannya di Daerah

STRUKTUR ORGANISASI PEJABAT PERBENDAHARAAN TERKAIT PENYALURAN


DANA DI DAERAH

64
PENGEMBALIAN PENERIMAAN HIBAH
S-5660/PB.6/2016 tanggal 19 Juli 2016)
1. Pengembalian sisa kas hibah langsung yang sebelumnya telah disahkan (telah
diterbitkan SPHL) ke donor
a. Tahun Anggaran Berjalan
Transfer ke donor  Mengajukan SP4HL ke KPPN dengan akun 43113X /
43123X (sesuai akun yang digunakan pada SPHL) dan kode satker
999.02.0151.977263  Perekaman SP3HL pada SAIBA
b. Tahun Anggaran Yang Lalu
Transfer ke donor  Mengajukan SP4HL ke KPPN dengan akun 311911 dan
kode satker sesuai satker penyetor  Perekaman SP3HL pada SAIBA
2. Pengembalian sisa kas hibah langsung yang sebelumnya telah disahkan (telah
diterbitkan SPHL) ke kas negara
a. Setor ke kas negara melalui MPN-G2 dengan akun 815131 dan kode satker
sesuai satker penyetor
b. Menyampaikan surat pemberitahuan ke KPPN mitra kerja dilampiri salinan
BPN dan surat nomor register
c. Perekaman BPN pada SAIBA
3. Pengembalian sisa kas hibah langsung yang belum disahkan ke donor
Transfer ke donor  Jurnal Manual pada SAIBA
65
Contoh
DOKUMEN BJS

66
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, DJPPR
67
68
69
CONTOH DRAF BAST BARANG

70
CONTOH DRAF BAST JASA

71
72
73
74
75
Contoh
DOKUMEN UANG

76
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, DJPPR
77
78
79
80
81
Formulir Laporan Triwulanan
Lampiran VII – VIII

II (PMK 188/PMK.08/2012 Tentang Perubahan


Atas PMK Nomor 224/PMK.08/2011
Tentang Tata Cara dan Evaluasi Atas
Pinjaman dan Hibah Kepada Pemerintah)

82
83
Formulir VII-1
VII-1

84
Formulir
VII-2 VII-2

85
Formulir
VII-3 VII-3

86
87
VIII – 1 VIII-1
Formulir

88
VIII – 2 VIII-2
Formulir

89
PILKADA

90
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, DJPPR
PERATURAN TERKAIT PILKADA
 Permendagri 44 tahun 2015 tanggal 29 April 2015 tentang Pengelolaan
dana kegiatan pemilihan Gub/Bupati/Walikota dan Wakilnya
 Pasal 2
Pendanaan kegiatan pemilihan Gubernur/Bupati/ walikota dibebankan
pada APBD Provinsi/Kabupaten/ Kota
 Pasal 7
Standar satuan harga kebutuhan pendanaan kegiatan pemilihan
berpedoman pada pengelolaan APBN
 Pasal 19:
Tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, serta
pelaporan dan pertanggungjawaban dana hibah kegiatan pemilihan yang
diterima oleh KPU Provinsi/Kabupaten/Kota dan Bawaslu
Provinsi/Panwas Kabupaten/Kota berpedoman pada peraturan
perundang-undangan yang mengatur pengelolaan APBN

91
PERTANGGUNGJAWABAN DANA PILKADA S.D. TAHUN
2014

APBD APBN
Belanja Transfer dana ke KPUD
Langsung Belanja tanpa register Pendapatan Hibah
(Belanja Barang Hibah
untuk Pilkada)
Tidak Dicatat pada
Rekening
APBN
Bawaslu/Panwaslu

Dimasukkan pada CALK


dlmLKPP
Swakelola
Laporan
Pertanggungjawaban Rekomendasi BPK
kepada Pemda

Harmonisasi
Peraturan

PEMDA Naskah Perjanjian Bawaslu


Hibah
92
PERTANGGUNGJAWABAN DANA PILKADA 2015 DST

NPHD (1)

APBN
APBN
APBD
APBD
Pendapatan Hibah
Belanja Belanja Hibah
Operasional
Laporan (7) LKPP
Transfer Keuangan
Dana
Laporan
Kepada (2)
Daerah (3) (4)
KPU/ Ijin Pembukaan
Bawaslu Register Rekening
(SATKER) (DJPPR) (KPPN)

(6) (5)

Revisi DIPA
SP2HL
(Kanwil DJPB/
(KPPN)
DJA) 93
Implikasi Perubahan Status Dana Pilkada Terhadap
Pertanggungjawabannya

1. Pemda bertanggung jawab 1. KPUD bertanggungjawab


sampai batas penyaluran; terhadap penggunaan dan
2. Pemda tidak diperkenan pertanggungjawabannya
untuk meminta Laporan sesuai APBN;
Pertanggungjawaban (LPJ) 2. Dalam hal, Pemda tetap
kepada KPU; meminta LPJ, dapat disiasati
3. Pemda hanya berwenang dengan memberikan copy
untuk meminta Laporan kuintansi;
Penggunaan Dana dari 3. KPUD menyampaikan laporan
KPUD. penggunaan dana pilkada
4. Inspektorat Pemda, tidak kepada Pemda;
diperkenankan untuk 4. Penggunaan hibah Pilkada
melakukan audit pada diaudit oleh BPK R.I.
KPUD.

94
PENYALURAN, PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA
HIBAH PEMILIHAN GUBERNUR Berdasarkan
Pasal

Bendahara
PPK KPU/ Bawaslu BPP KPU/ Bawaslu PPK KPU/ Panwas BPP KPU/ Panwas BPP Ad hoc/
Pengeluaran KPU/
Provinsi Provinsi Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota Panwas Kecamatan
Bawaslu Provinsi
9 5
Penetapan 14/16
Pembayaran 14/16
Alokasi Dana Menerima dana
dari Pemprov di SPBy kpd Penerima
Hibah
Melakukan transfer RPDHL Hak
Oleh KPA
dana
10
11 11
Melakukan
Memerintahkan Menerima
transfer dana
penyaluran dana dana di RPS
dari RPDHL
11 Rincian Alokasi
Dana
Oleh KPA 12/13
Menerima
dana di RPS 12/13
12/13
12/13 Menerima
14/16 14/16 Melakukan dana dengan
Memerintahkan
penyaluran tanda terima
Pembayaran penyaluran dana
dana
SPBy kpd Penerima
Hak 15/17
Bukti Melakukan
23/30 22/29 21/28
Pengel. pembayaran
Verifikasi , u/ Rekap + Bukti
18/25
dsmpkn kpd Pengel. 19/26
Rekap + Bukti 20/27 Bukti Pengel. +
PPSPM sbg bhn
penerbitan Pengel. + SPTJ Rekap + Bukti SPTJ
Verifikasi
SP2HL Pengel. + SPTJ

95
PENYALURAN, PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA
HIBAH PEMILIHAN BUPATI/WALIKOTA PADA KPU KABUPATEN/KOTA
Bendahara
PPK KPU Kab/Kota BPP KPU Kab/ Kota BPP Ad hoc
Pengeluaran KPU
41
41
33 SPBy Pembayaran kpd
Menerima dana dari Penerima Hak Berdasarkan
Pemkab/Pemkot di 36 Pasal
Penetapan
RPDHL
Alokasi Dana Hibah
Oleh KPA
36
36
Melakukan transfer
dana Memerintahkan
penyaluran dana 36
Menerima dana di
RPS

37
37 37
Memerintahkan Melakukan Menerima dana dengan
penyaluran dana penyaluran dana tanda terima

42
Bukti
Pengel. Melakukan pembayaran

47
48 46 45
Verifikasi , u/ Bukti Pengel. +
Rekap + Bukti dsmpkn kpd Rekap +
SPTJ
Pengel. + SPTJ PPSPM sbg bhn Bukti Pengel. +
penerbitan SP2HL SPTJ

96
ALUR PENGELOLAAN DANA HIBAH PEMILIHAN
BUPATI/WALIKOTA PADA PANWAS KAB/KOTA

Pemkab/ NPHD Panwas BAWASLU


Pemkot Kab/Kota PROVINSI

Register

BPP PANWAS
Dana KAB/KOTA RPDHL
RPDHL

Revisi DIPA
Panwas
Pengesahan Alur dana
Panwascam
SP2HL/SPHL
Alur SPJ
PPL
Keterangan
RPDHL : Rekening Penampungan Dana Hibah Langsung
Panwascam : Panitia Pengawas Kecamatan
Panwas TPS PPL : Panitia Pengawas Lapangan
Panwas TPS : Panwas Tempat Pemungutan Suara

97
PENYALURAN, PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA HIBAH
PEMILIHAN BUPATI/WALIKOTA PADA PANWAS KABUPATEN/KOTA

PPK Bawaslu Provinsi PPK Panwas Kab/Kota BPP Panwas Kab/ Kota Panwas Kecamatan

40 40 40

Memerintahkan Melakukan penyaluran Menerima dana dengan


Berdasarkan penyaluran dana dana tanda terima
Pasal

40 44
38
Menerima dana dari
Rincian Alokasi Dana
Pemkab/Pemkot di RPDHL Melakukan pembayaran
Hibah

43 43

SPBy Membayar kpd


Penerima Hak

53
52 50
51
Menyampaikan kpd Verifikasi dan
PPSPM sbg bhn Rekap +
Melampirkan SPTJM Bukti Pengel. + SPTJ Bukti Pengel. + SPTJ
penerbitan SP2HL

Bukti
Pengel.

98
NPHD (I)
 Pasal 11 Ayat (5) Permendagri No. :44/2015 Tentang Pengelolaan Dana Kegiatan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota diatur :

Pemberi dan
penerima Hibah
(1) Tujuan
TAMBAHAN??? pemberian Hibah
(2)

NPHD
NPHnD
Besaran dan
Rincian
Tata cara Penggunaan Dana
penyaluran Kegiatan Pemilihan
(5) Hak dan (3)
Tujuan Pemberian
kewajiban
Hibah(2)
(4)
99
NPHD (II)

 Hal lain yang perlu diatur dalam NPHD selain 5 ketentuan yaitu :

NPHD

Tatacara
5 Ketentuan Dalam Peraturan Terkait Pertangung-
Lain Lain
Permendagri Hibah/ PILKADA jawaban dan
44/2015 Pelaporan

Ketentuan Khusus/
Perkecualian Sanksi

100
ADDENDUM NPHD DALAM KAITANNYA DENGAN REGISTRASI

NPHD Rp.8 M
REGISTER - 236J9VAG
(APBD)

Adendum Update TIDAK PERLU DIREGISTER ULANG

NPHD Rp.10 M
REGISTER - 236J9VAG
(APBD-P)

Adendum Update TIDAK PERLU DIREGISTER ULANG

NPHD Rp.12 M
(APBD-2016) REGISTER - 236J9VAG
101
KETENTUAN PENGAJUAN DOKUMEN ADDENDUM KE DJPPR

 Dokumen NPH Addendum merujuk pada Nomor dan tanggal


NPH Awal yang di adendum
 Terdapat perubahan data semula – menjadi pada NPH
addendum terhadap NPH awal
Nilai pagu, jangka waktu, rincian belanja, ketentuan lain
 1 (satu) dokumen NPH Addendum untuk 1 (satu) NPH untuk
1 (satu) Nomor Register
 Tidak dimungkinkan dilakukan pembatalan nomor register
Berdampak ke pertanggungjawaban hibah yang telah
diterbitkan (rekening, Rev DIPA, SP2HL)
 Adendum Nomor Register tidak terkait dengan realisasi
pencairan dana dari Pemberi hibah
102
DOKUMEN PERSYARATAN ADDENDUM KE DJPPR

Persyaratan:
Surat Permohonan Addendum Hibah
Naskah Perjanjian Hibah (NPH) Awal
Naskah Perjanjian Hibah (NPH) Addendum
Merujuk pada nomor dan tanggal NPH Awal
Perubahan nilai hibah semula – menjadi setelah di
addendum
Ringkasan Hibah merujuk pada nomor, tanggal , dan
nilai dari NPH Addendum
Dokumen persyaratan yang disampaikan berupa dokumen
asli/ fotocopy yang telah dilegalisir (cap dinas dan tanda
tangan basah) dari satker penerima hibah 103
Contoh NPH Addendum

104
Contoh Ringkasan Hibah Addendum

105
Contoh Surat Addendum keterkaitan
NPH Awal dengan NPH Addendum

106
Contoh Surat Adenddum keterkaitan
NPH Awal dengan NPH Addendum

107
Mekanisme Revisi Anggaran Hibah Pilkada

Panwas NPHD
Kab/Kota Pemda
(PPK)

ADK Rincian
rencana anggaran &
kegiatan

Bawaslu
(KPA)

Usulan Revisi
anggaran & kegiatan

Kanwil
DJPB
108
Mekanisme Pengesahan SP2HL Hibah Pilkada

Bukti
kegiatan Panwaslu
Kegiatan (PPK+BPP)
Pilkada
Laporan + ADK
SPTJM

Bawaslu
(KPA)

SP2HL
SPTMHL
SPTJM
Copy Rekening

KPPN
109
Karakteristik Penganggaran Pilkada Yang Dibiayai
Belanja Hibah APBD Sesuai Permendagri 44 jo 51/2015

1. Batas Tertinggi Indeks Satuan Harga mengacu pada APBN


sesuai PMK no.: 53/PMK.02/2014 jo PMK No.
:57/PMK.02/2015 yang selanjutnya ditetapkan dalam SK
Bupati/Walikota;
2. Penetapan Harga Satuan oleh Bupati/Walikota terutama untuk
mengakomodasi kemampuan masing masing Pemda. Dengan
demikian, honor bulanan untuk Komisioner ataupun KPA/PPK/
berbeda satu KPUD dengan KPUD yang lain;
3. Komisioner tidak diperkenankan menerima honor Pokja di luar
gaji/honor bulanan ( 12 bulan) yang ada kaitannya dengan
penugasannya dalam rangka Pilkada. Namun Komisoner dapat
menjadi anggota Pokja.
4. Non Komisioner diperkenankan menerima honor pokja
sepanjang memang belum menerima honor bulanan.
110
BENDAHARA

111
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, DJPPR
KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA

1.PERATURAN MENTERI KEUANGAN


NOMOR 162/PMK.05/2013

2.PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR


PER-3/PB/3014

112
BENDAHARA
BENDAHARA
1. Bendahara Penerimaan
2. Bendahara Pengeluaran
3. Bendahara Pengeluaran Pembantu
4. Bendahara Satker BLU
Catatan:
Bendahara Satker BLU juga berkewajiban menyampaikan LPJ dikarenakan rencana
kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU disusun dan disajikan
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran serta laporan
keuangan dan kinerja K/L.
Ada 3 nomenklatur Bendahara, yaitu Bendahara Penerimaan, Bendahara
Pengeluaran, dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP).

113
BATASAN TANGGUNG JAWAB
BATASAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA (1)
BENDAHARA

1. Bendahara Penerimaan dan Bendahara


Pengeluaran secara fungsional bertanggung
jawab kepada Kuasa BUN, secara pribadi
bertanggung jawab atas seluruh uang/surat
berharga yang dikelolanya.
2. BPP bertanggung jawab secara pribadi atas
uang yang dikelolanya dan menyampaikan
LPJ kepada Bendahara Pengeluaran.

114
BATASAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA (2)

Bendahara
Penerimaan
LPJ
Kuasa
BUN
Bendahara
BPP
Pengeluaran
LPJ LPJ

- Secara fungsional bendahara bertanggung jawab kpd Kuasa BUN


- Secara pribadi bertanggungjawab atas seluruh uang/surat berharga yang
dikelolanya.

115
Menteri/Pimpinan Lembaga berwenang mengangkat:

Bendahara Penerimaan dan/ Guna kelancaran dapat Dapat mendelegasikan kepada:


Pengeluaran mengangkat BPP

Kepala Kantor/Satker

Pengangkatan harus:
Bendahara Penerimaan dan/atau Bendahara Penerimaan dan Karena keterbatasan SDM
Memenuhi persyaratan Pengeluaran tidak boleh
dirangkap oleh KPA, PPSPM, PPK
Bendahara Pengeluaran/BPP boleh dirangkap seizin Kuasa
yang ditetapkan BUN tidak boleh saling merangkap BUN
dan Kuasa BUN

Jika tidak ada perubahan Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran/BPP pada saat pergantian
periode tahun anggaran, Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran/BPP tahun anggaran yang lalu
masih tetap berlaku

116
PENGANGKATAN BPP

1. • Terdapat kegiatan yang lokasinya


berjauhan dengan tempat kedudukan
Bendahara Pengeluaran.

2. • Beban kerja Bendahara Pengeluaran


sangat berat berdasarkan penilaian Kepala
Kantor/Satker.

117 117
SYARAT PENGANGKATAN BENDAHARA

1. Harus memiliki Sertifikat Bendahara

2. Dalam hal proses sertifikasi belum terlaksana,


persyaratan yang harus dipenuhi sbb:
a) Pegawai Negeri
b) Pendidikan minimal SLTA atau sederajat
c) Golongan Minimal II/b atau sederajat

118
PENATAUSAHAAN KAS

• Bendahara harus menatausahakan seluruh uang yang dikelolanya


• Bendahara wajib menggunakan rekening atas nama jabatannya pada bank
umum/pos dan dilarang menyimpan uang yang dikelolanya pada rekening
atas nama pribadi
• Penarikan uang dari rekening Bendahara menggunakan cek yang
ditandatangani oleh Bendahara dan KPA dan/atau PPK atas nama KPA

Penatausahaan Kas Bendahara Penerimaan


Meliputi:

Pentausahaan Kas Bendahara Pengeluaran

Penatausahaan Kas BPP

119
Penatausahaan Kas Bendahara Pengeluaran/BPP (1)

1
• Uang yang dikelola Bendahara Pengeluaran/ BPP meliputi:
a. UP/TUP
b. LS kepada Bendahara Pengeluaran (honor)
c. Pajak
d. Uang dari sumber lainnya yang menjadi hak negara,
contoh: PNBP yang dikelola Bendahara Pengeluaran
e. Uang lainnya (hibah, bansos, dll)

• Bendahara Pengeluaran/BPP dapat membayarkan UP/TUP


2
setelah mendapat SPBy dari PPK

120
Penatausahaan KasKas
Penatausahaan Bendahara Pengeluaran/BPP
Bendahara (2) (2)
Pengeluaran/BPP

3
• Setiap akhir hari kerja, maksimal UP/TUP yang ada di
brankas Bendahara Pengeluaran/BPP adalah Rp
50.000.000,-
4
• Bila pada akhir hari kerja UP/TUP melebihi Rp
50.000.000,- maka dibuat Berita Acara Keadaan Kas.
• Bendahara dapat memberikan Uang Muka Kerja (selain
5 UM Perjadin) setelah mendapat SPBy.
• Pada akhir tahun anggaran, UP/TUP harus disetorkan ke
6 kas negara. Sedangkan sisa LS Bendahara disetor paling
lambat 90 hari kerja dari tanggal SP2D.

121
Pembukuan Bendahara New

Pembukuan Bendahara berdasarkan dokumen sumber SiLaBI


dengan menggunakan aplikasi yang dibangun oleh DJPBN. Sistem Laporan
Bendahara Instansi

Dalam hal tidak memungkinkan maka bisa dengan manual tulis tangan/komputer

Pembukuan mencakup seluruh uang yang ada pada satker tersebut

Pembukuan dilakukan pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu dan Buku
Pengawasan Anggaran

122
Pemeriksaan Kas Bendahara

• Pemeriksaan dilakukan oleh KPA/PPK atas nama KPA/PPK


1

• Pemeriksaan kas dilakukan dalam hal: terjadi pergantian bendahara,


dilakukan rekonsiliasi dan sewaktu-waktu
2

• Hasil pemeriksaan kas dituangkan dalam Berita Acara dan memuat:


kesesuaian kas tunai di brankas dan rekening dengan pembukuan,
3 penyetoran penerimaan negara/pajak, penjelasan atas selisih

• Pemeriksaan Kas dilakukan minimal sekali dalam sebulan


4

123
LPJ BENDAHARA

Bendahara harus menyampaikan LPJ Bendahara kepada: Kuasa BUN


(KPPN), Menteri/pimpinan lembaga, BPK

LPJ Bendahara disusun berdasarkan pembukuan yang dilakukan Bendahara


dan ditandatangani olek Bendahara dan KPA/PPK

LPJ Bendahara menyajikan:


a. Keadaan pembukuan;
b. Keadaan kas akhir bulan;
c. Hasil rekonsiliasi internal;
d. Penjelasan atas selisih.

124
PEMBUKUAN BENDAHARA (1)

Buku Bendahara Pengeluaran

Buku Kas Umum

Kas
Buku Pembantu BPP
Uang Muka/Voucher
Uang Persediaan
LS Bendahara
Buku Pembantu Pajak Lain-Lain
Buku Pengawasan Anggaran
Belanja

125
PEMBUKUAN BENDAHARA (2)

Buku Bendahara Pengeluaran Pembantu

Buku Kas Umum BPP

Kas
Buku Pembantu Uang Muka/voucher

LS melalui Bendahara

Buku Pembantu Pajak Lain-Lain

Buku Pengawasan Anggaran


Belanja

126

Anda mungkin juga menyukai