Anda di halaman 1dari 4

Penatausahaan BMN yang Nilainya Dibawah 1 Juta

Pelaksanaan Anggaran · Dibuat 11 FEBRUARY 2019 · Dilihat 317 kali

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan Barang Milik
Negara, diatur bahwa nilai satuan minimum kapitalisasi BMN adalah sama dengan atau lebih dari
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), untuk peralatan dan mesin atau aset tetap renovasi berupa peralatan
dan mesin.

Pembelian BMN (peralatan dan mesin) yang bernilai di bawah satu juta rupiah seharusnya dilakukan
menggunakan belanja barang (52xxxx). Pembelian BMN (peralatan dan mesin) yang bernilai di atas atau
sama dengan satu juta rupiah seharusnya dilakukan menggunakan belanja modal (53xxxx). Hal ini
sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar, khususnya
pada lampiran yang menjelaskan segmen akun, bahwa:

Belanja barang merupakan pengeluaran untuk menampung pembelian barang dan jasa yang habis pakai
untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan serta pengadaan
barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat dan belanja perjalanan.
Selain itu, dijelaskan pula bahwa belanja barang juga meliputi pengadaan aset tetap yang nilai
satuannya di bawah nilai minimum kapitalisasi.

Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran dalam rangka memperoleh atau menambah aset
tetap dan/atau aset lainnya yang memberi manfaat ekonomis lebih dari satu periode akuntansi (12
bulan) serta melebihi batasan nilai minimum kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang ditetapkan
pemerintah.

Editor: HAI Pedia

https://haipedia.kemenkeu.go.id/search/konten/2156-penatausahaan-bmn-yang-nilainya-dibawah-1-
juta

Cara Pembayaran Zoom dengan tagihan USD

Pelaksanaan Anggaran · Dibuat 19 AUGUST 2020 · Dilihat 100 kali

Terkait dengan pembayaran langganan ZOOM berikut ketentuannya:

Pengadaan lisensi berlangganan aplikasi video communications yang digunakan untuk rapat secara
online (video conference) dengan masa hak kurang dari atau sampai dengan 1 tahun, dapat
menggunakan akun 521111 (Belanja Keperluan Perkantoran) atau 521119 (Belanja Barang Operasional
Lainnya). Biaya berlangganan tersebut dapat dialokasikan pada output yang berbeda sesuai kegiatan
masing-masing.

Dalam hal penggunaan aplikasi tersebut masih diperlukan untuk menunjang kegiatan kantor, maka
aplikasi dapat dipertimbangkan untuk tetap digunakan setelah wabah covid-19 berakhir.

Terkait untuk pembayaran zoom dikurskan ke rupiah, pembebanan disesuaikan dengan kurs tengah BI
pada hari pembayaran.

Untuk perihal perpajakan, Satker dapat mempedomani Peraturan Menteri Keuangan Nomor
231/PMK.03/2019 Tentang Tata Cara Pendaftaran Dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak,
Pengukuhan Dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Serta Pemotongan Dan/Atau
Pemungutan, Penyetoran, Dan Pelaporan Pajak Bagi Instansi Pemerintah. Apabila mengalami kendala
lebih lanjut terkait masalah perpajakan, Saudara dapat menghubungi Kring Pajak (1500200) atau
berkoordinasi dengan Kantor Pelayanan Pajak setempat.

Terkait pembayaran menggunakan Kartu Kredit, Satker dapat mempedomani Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 196/PMK.05/2018 tentang Tata Cara Pembayaran dan Penggunaan Kartu Kredit
Pemerintah.

Untuk teknis pelaksanaannya lebih lanjut, Saudara dapat berkoordinasi dengan CSO KPPN mitra kerja.

https://haipedia.kemenkeu.go.id/search/konten/7187-cara-pembayaran-zoom-dengan-tagihan-usd

Perlakuan Akuntansi Pembelian Laser Pointer, USB Adapter dan Kabel HDMI

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan · Dibuat 25 AUGUST 2020 · Dilihat 64 kali

Sebagaimana dijelaskan didalam PSAP 07 maupun Buletin Teknis 15 terkait definisi Aset Tetap yaitu
aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Selanjutnya telah diatur Ketentuan kategori aset tetap harus memenuhi persyaratan, yaitu :

1. Kriteria Barang yang menjadi aset tetap :

Menurut PSAP Nomor 07 tentang Aset tetap, disebutkan :

Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur
dengan handal. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus dipenuhi kriteria sebagai berikut :

• Berwujud

• Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan

• Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal

• Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas

• Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan

2. Setelah terpenuhinya kriteria pada angka 1, maka syarat selanjutnya adalah terpenuhinya Nilai
Satuan Minimum Kapitalisasi terhadap Aset Tetap

Sesuai yang diatur dalam PMK 181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara, pasal 40
ayat (1) dan (4) yang berbunyi :
- ayat (1) Kapitalisasi BMN merupakan batasan minimum per satuan BMN untuk dapat disajikan
sebagai aset tetap pada neraca

- ayat (4) Nilai satuan minimum kapitalisasi BMN :

a. sama dengan atau lebih dari Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk peralatan dan mesin atau
aset tetap renovasi peralatan dan mesin

b. sama dengan atau lebih dari Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) untuk gedung dan
bangunan atau aset tetap renovasi gedung dan bangunan.

Jadi untuk dapat dikategorikan sebagai aset tetap harus memenuhi kriteria aset tetap itu sendiri dan
telah memenuhi nilai minimum kapitalisasi, tidak dapat hanya memenuhi salah satu syarat saja.

Pembelian laser pointer, USB adapter dan kabel HDMI dengan harga dibawah satu juta rupiah tersebut
walaupun dimungkinkan memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan, secara ketentuan pengakuan aset,
barang-barang tersebut hanya memenuhi salah satu persyaratan kriteria aset tetap, sehingga tidak
dapat dikategorikan sebagai aset tetap karena memiliki nilai satuan dibawah minimum kapitalisasi.

Namun demikian terhadap pengadaan/pembelian untuk kabel HDMI, dalam hal menentukan apakah
akan dikategorikan sebagai barang persediaan atau akan dicatat sebagai BMN ekstrakomptabel,
dikembalikan lagi terhadap intensi pada saat dianggarkan untuk pengadaan barang tersebut dalam DIPA
akan diperuntukan sebagai persediaan atau dicatat sebagai Peralatan dan Mesin pada BMN nya (aset
ekstrakomptabel)

Atas pembelian laser pointer dan USB adapter tersebut dengan pertimbangan nilai satuannya dibawah
satu juta rupiah, sesuai KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar,
dikarenakan tidak memenuhi kriteria aset tetap, maka disarankan agar pembelian laser pointer dan USB
adapter dimaksud menggunakan akun belanja 521111 (Belanja Keperluan Perkantoran). Dimana akun
ini dapat digunakan untuk mencatat membiayai pengadaan/penggantian inventaris yang berhubungan
dengan penyelenggaraan administrasi kantor/satker dibawah nilai kapitalisasi. Sedangkan untuk kabel
HDMI apabila memang secara intensi akan digunakan sebagai barang persediaan dapat menggunakan
akun 5218xx (Belanja Barang untuk Persediaan)

https://haipedia.kemenkeu.go.id/search/konten/7351-perlakuan-akuntansi-pembelian-laser-pointer-
usb-adapter-dan-kabel-hdmi

Akun Pengadaan Web Camera Dengan Harga dibawah Rp1.000.000

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan · Dibuat 24 AUGUST 2020 · Dilihat 31 kali

Berdasarkan Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintahan tentang Akuntansi Aset Tetap, syarat suatu
barang dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tetap adalah: berwujud, memiliki masa manfaat lebih dari
1 tahun, dimiliki dan digunakan untuk kegiatan operasional, serta memenuhi kriteria nilai minimum
kapitalisasi. Dalam hal pembelian web cam, secara kriteria dan definisi sebagai suatu Aset Tetap dapat
terpenuhi namun karena nilainya tidak memenuhi kriteria kapitalisasi Aset Tetap- Peralatan dan Mesin
(yaitu sama dengan atau lebih dari Rp 1.000.000,-) maka atas pengadaan web cam tersebut dapat
dibebankan dengan menggunakan akun 521111 (Belanja Keperluan Perkantoran).

https://haipedia.kemenkeu.go.id/search/konten/7269-akun-pengadaan-web-camera-dengan-harga-
dibawah-rp1000000

Akun yang tepat digunakan dalam revisi anggaran dan/atau koreksi/ralat dokumen realisasi belanja
pembelian cairan hand sanitizer yang sebelumnya terlanjur menggunakan akun 521811

Pelaksanaan Anggaran · Dibuat 18 SEPTEMBER 2020 · Dilihat 34 kali

Pengadaan Hand Sanitizer yang dilaksanakan dalam rangka mendukung operasional kantor agar dapat
berjalan dengan baik dan mendukung pelayanan serta tidak diniatkan sebagai persediaan dapat
menggunakan akun 521131 (Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19).

Sedangkan apabila pembelian hand sanitizer merupakan barang persediaan maka dapat menggunakan
akun 521841 (Belanja Barang Persediaan - Penanganan Pandemi COVID-19).

Editor : HAIPEDIA

https://haipedia.kemenkeu.go.id/search/konten/7898-akun-yang-tepat-digunakan-dalam-revisi-
anggaran-danatau-koreksiralat-dokumen-realisasi-belanja-pembelian-cairan-hand-sanitizer-yang-
sebelumnya-terlanjur-menggunakan-akun-521811

Anda mungkin juga menyukai