Tumor Lidah
Tumor Lidah
TUMOR LIDAH
Tumor adalah suatu benjolan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel. Ada dua
macam tumor yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak mempunyai ciri-ciri
yaitu bentuknya bundar dan lonjong, pertumbuhannya terbatas dan lambat,
mempunyai simpai atau kapsul, tidak menyebabkan kematian secara langsung, tidak
mempunyai anak sebar. Tumor ganas mempunyai ciri – ciri yaitu tidak mempunyai
bentuk, pertumbuhannya cepat dan tidak terbatas serta melewati batas anatominya,
tidak mempunyai simpai, mempunyai anak sebar (metastasis).1
2.2 Etiologi
Tumor ganas dapat disebabkan oleh faktor-faktor internal maupun eksternal.
Kini telah diketahui bahwa hanya 5-10% dari semua tumor ganas disebabkan oleh
defek genetik, sedangkan sisanya 90-95% disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan
dan gaya hidup. Apabila dijabarkan, faktor lingkungan ini terdiri dari diet atau pola
makan, tembakau, infeksi, obesitas atau inaktifitas, serta bahan polutan lingkungan,
radiasi, dan alkohol. Menurut WHO, 43% kematian akibat tumor disebabkan oleh
tembakau, diet dan infeksi. Tembakau merupakan penyebab tumor yang paling dapat
dicegah. Di kebanyakan negara maju, rokok bertanggung jawab atas 30% dari seluruh
kematian akibat tumor. Merokok juga meningkatkan resiko terjadinya paling sedikit
14 jenis tumor, antara lain tumor pada tenggorokan, mulut, lidah, pankreas, kandung
kemih, lambung hati, dan ginjal. Hampir 90 % pasien yang didiagnosa menderita
tumor adalah perokok, dan merokok yang dikombinasikan dengan minuman alkohol
secara sinergis dapat berkontribusi terjadinya tumor pada lidah.6
Selain itu di beberapa negara, seperti India, Nepal, Pakistan dan juga termasuk
Indonesia, memiliki kebiasaan makan sirih yang biasanya terdiri dari buah pinang
(areca nut) yang dibungkus dengan daun sirih, dan memakan bersama-sama dengan
tembakau. Kebiasaan makan buah pinang ini ternyata sudah lebih dulu dari pada
pemakai tembakau. Buah pinang sendiri memiliki sifat adiktif dan dari penelitian saat
ini terdapat bukti yang cukup bahwa buah pinang bersifat karsinogenik. Pemakaian
bersama-sama dengan tembakau, campurannya menjadi lebih adiktif dan
karsinogenik. Hal ini dapat menyebabkan tumor pada lidah.6
Hampir seperlima tumor di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit infeksi
kronis, pada tumor lidah, khususnya infeksi virus HPV (Human Papillomavirus), dan
sifilis. Infeksi yang dikaitkan dengan inflamasi adalah faktor resiko utama terjadinya
tumor, hampir semua virus yang terkait dengan tumor memperlihatkan akan
2.5 Patofisiologi
Neoplasma atau tumor adalah transformasi sejumlah gen yang menyebabkan
gen tersebut mengalami mutasi pada sel DNA. Karsinogenesis akibat mutasi materi
genetik ini menyebabkan pembelahan sel yang tidak terkontrol dan pembentukan
tumor atau neoplasma. Gen yang mengalami mutasi disebut proto-onkogen dan gen
supresor tumor, yang dapat menimbulkan abnormalitas pada sel somatik. Usia sel
normal ada batasnya, sementara sel tumor tidak mengalami kematian sehingga
multiplikasi dan pertumbuhan sel berlangsung tanpa kendali. Sel neoplasma
mengalami perubahan morfologi, fungsi, dan siklus pertumbuhan, yang akhirnya
menimbulkan disintegrasi dan hilangnya komunikasi antarsel. Tumor diklasifikasikan
Tumor
Gambar 4. Tahap perjalanan sel menjadi tumor yang tergambar dari tiga tahap yaitu
inisiasi, promosi, dan progresi.6
Dari TNM sistem di atas, maka derajat tumor dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Stage 1 : T1 N0 M0
Stage 2 : T2 N0 M0
Stage 3 : T3 N0 M0
T1 N1 M0
T2 N1 M0
T3 N1 M0
Stage 4 : T4 N0 M0
T1, T2, atau T3 dengan N2 atau N3 dan M0
T1, T2 atau T3 N2 atau N3 dan M1
2.6 Penatalaksanaan
Tujuan utama dari perawatan tumor ganas lidah adalah kontrol dari tumor
primer. Menurut Epstein (1994), pilihan perawatan tergantung pada beberapa
yaitu:2,3,4,16
1. Tipe sel dan derajat diferensiasi
2. Bagian yang terlibat, ukuran serta lokasi dari tumor primer
3. Keterlibatan jaringan getah bening
4. Ada tidaknya keterlibatan tulang
5. Kemampuan tercapainya tepi tumor pada waktu operasi
6. Kemampuan mempertahankan fungsi komunikasi
7. Kemampuan mempertahankan fungsi menelan
8. Status fisik dan mental pasien
9. Komplikasi yang mungkin terjadi
10. Kerja sama (kooperatif ) pasien