Anda di halaman 1dari 4

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENGUKURAN EARLY WARNING SYSTEM (EWS)


DEWASA

RSAU No. Dokumen: No. Revisi: Halaman


SOEMITRO
JL. SERAYU NO 1/3
17
SURABAYA

Tanggal Terbit Disahkan oleh:


Kepala RSAU SOEMITRO
SPO 31 Januari 2019

dr. Endah Wiranty., Sp.KP


Mayor Kes NRP 535936
Pengertian Adalah Sistem peringatan dini yang dapat diartikan sebagai
rangkaian sistem komunikasi informasi yang dimulai dari
deteksi awal, dan pengambilan keputusan selanjutnya.
Deteksi dini merupakan gambaran dan isyarat terjadinya
gangguan funsi tubuh yang buruk atau ketidakstabilitas
fisik pasien sehingga dapat menjadi kode dan atau
mempersiapkan kejadian buruk dan meminimalkan
dampaknya, penilaian untuk mengukur peringatan dini ini
menggunakan Early Warning System, suatu sistem skoring
fisiologis (tanda-tanda vital) yang digunakan di unit
sebelum pasien mengalami kegawatdaruratan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
mendeteksi secara cepat keadaan pasien sebelum
mengalami kegawatdaruratan.
Kebijakan a. Undang-undang Republik Indonesia No.36 tahun
2009 tentang Kesehatan;
b. Undang-undang Republik Indonesia No.44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit;
c. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1419 tahun
2005 tentang penyelenggaraan Praktek Dokter dan
Dokter Gigi;

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PENGUKURAN EARLY WARNING SYSTEM (EWS)
DEWASA

RSAU
SOEMITRO
JL. SERAYU NO
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman
17 2/3
SURABAYA

1. Nilai Score EWS pasien pada assesmen awal dengan


Prosedur kondisi penyulit akut dan pemantauan secara berkala
pada semua pasien resiko tinggi yang akan
berkembang menjadi kritis selama berada di rumah
sakit.
2. Pada ruang IGD dinilai pada setiap pasien yang datang
3. Pemantauan rutin pada semua pasien, minimal 1 kali
dalam satu shift dinas perawat.
4. Ukur score EWS sesuai dengan parameter
5. Laporkan skor EWS ke dokter DPJP sesuai skor
6. Dokumentasikan hasil perhitungan EWS
7. Parameter Early Warning System
Physiological
Parameter 3 2 1 0 1 2 3
Pernafasan ≤8 9-11 12-20 21- >25
24
Saturasi ≤91 92- 94- ≥96
93 95
Pemberian Yes No
Oksigen
Temperatur ≤35 35,1- 36,2- ≥39,1
36,0 38,0
Sistolik ≤90 90- 101- 111- ≥220
100 110 219
Denyut Nadi ≤40 41- 51-90 91- 111- ≥131
50 110 130
Kesadaran Sadar V.P
penuh Or U
Score EWS
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGUKURAN EARLY WARNING SYSTEM (EWS)
DEWASA

RSAU
SOEMITRO No. Dokumen: No. Revisi: Halaman
JL. SERAYU NO
17 3/3
SURABAYA

8. Tindakan Penilaian Early Warning System

NO NILAI EWS FREKUENSI ASUHAN YANG


MONITORIN DIBERIKAN
G
Lanjutkan observasi/
Minimal setiap
1 0 monitoring secara
12 jam sekali
rutin
1. Perawat
pelaksana
menginformasikan
kepada ketua tim /
penanggung
jawab jaga
ruangan tentang
siapa yang
melaksanakan
assesmen
Minimal
TOTAL selanjutnya.
Setiap
2 SCORE 2. Ketua tim /
4 – 6 Jam
1–4 penanggung
Sekali
jawab membuat
keputusan:
a. Meningkatkan
frekuensi
observasi /
monitoring
b. Perbaikan
asuhan yang
dibutuhkan
oleh pasien
1. Ketua Tim
(Perawat) segera
TOTAL
Peningkatan memberikan
SCORE 5
Frekuensi informasi tentang
DAN 6
Observasi / kondisi pasien
ATAU 3
3 Monitoring. kepada dokter
DALAM 1
Setidaknya jaga atau DPJP,
(SATU)
Setiap 1 Jam 2. Dokter jaga atau
PARAMETE
Sekali DPJP melakukan
R
assesmen sesuai
kompetensinya
dan menentukan
kondisi pasien
apakah dalam
penyakit akut,
3. Siapkan fasilitas
monitoring yang
lebih canggih.
1. Ketua Tim
(Perawat)
melaporkan
kepada Tim kode
biru
2. Tim kode biru
melakukan
assesmen segera
3. Stabilisasi oleh
Lanjutkan
Tim kode biru dan
TOTAL Observasi /
pasien dirujuk
SCORE 7 Monitoring
4 sesuai kondisi
ATAU Tanda-Tanda
pasien
LEBIH Vital
4. Untuk pasien di
IGD (Prioritas 3, 4
dan 5), Perawat
penanggungjawab
segera kirim
pasien ke ruang
Resusitasi untuk
penangan
Bantuan Hidup
Lanjut (BHL)
Unit Terkait 1. Instalasi gawat darurat
2. Instalasi rawat inap
3. Ruang rawat nifas dan bersalin

Anda mungkin juga menyukai